Anda di halaman 1dari 13

XI IPS 4

Ekonomi Islam
Table of Contents

01. Jual Beli/Al Bay’ 03. Riba


02. Khiyar 04. Syirkah

05. Prinsip 06. Asuransi


Perbankan Syariah
Syariah
01 JUAL BELI/AL-BAY’
• Pengertian Jual Beli dalam Islam
Dalam bahasa Arab, kata "Al Bay" berarti jual beli, yang secara harfiah memiliki makna
pertukaran atau mubadalah. Kata ini dipakai untuk menyebut penjualan maupun
pembelian. Jual beli dalam Islam adalah pertukaran sebuah barang untuk mendapatkan
barang lainnya, atau mendapat kepemilikan dari suatu barang yang dibayar melalui suatu
kompensasi atau iwad.

• Syarat-Syarat Jual beli


1. Ada penjual dan pembeli (orang yang saling bertransaksi).
2. Ada uang dan barang yang dijadikan sebagai alat transaksi di mana keduanya
harus halal, suci, dan kondisi barang diketahui oleh pelaku jual-beli.
3. Adanya lafaz ijab (pernyataan menyerahkan dari penjual) dan kabul
(pernyataan menerima dari pembeli).
• Macam-macam jual beli
Secara hukum, jual beli dalam Islam dapat dikategorikan menjadi dua macam
jual beli yang dihalalkan
1. Tidak ada unsur penipuan di dalamnya, barang yang diperjual-belikan
miliknya sendiri.
2. Jual beli yang diharamkan, yaitu: Jual Beli Barang Haram, Jual Beli
dengan Riba, Jual Beli Tanpa Akad atau Dengan Paksaan.
02 Khiyar
• Menurut Hukum Ekonomi Islam adalah hak memilih untuk melanjutkan
atau membatalkan akad dalam jual beli.

• Tujuan adanya khiyar adalah agar kedua belah pihak (baik penjual ataupun
pembeli) tidak akan mengalami kerugian atau penyesalan setelah transaksi
yang diakibatkan dari sebab-sebab tertentu dari proses jual beli yang
dilakukan.

• Syarat Khiyar yaitu, kondisi di mana salah satu kedua belah pihak
melakukan transaksi dengan adanya syarat khiyar yang berlaku selama
waktu tertentu.
• Jenis-jenis Khiyar
1. Khiyar majlis : adalah jenis pemilihan yang dilakukan dalam satu
majelis akad jual beli. 
2. Khiyar syarat : adalah hak memilih berdasarkan persyaratan. Ketika
terjadinya akad jual beli, maka pembeli maupun penjual bisa memilih
atau meneruskan bahkan membatalkan proses transaksi jual
beli,dengan batasan waktu yang ditentukan
3. Khiyar aib : adalah hak pilih karena adanya cacat pada barang. Hak
tersebut untuk memilih, dapat membatalkan atau menerusan akad
jual beli apabila ada sebuah kecacatan (aib) pada objek atau barang
yang sedang diperjual belikan. Ini terjadi ketika pembeli tidak
mengetahui adanya kecacatan di saat akad sudah berlangsung.
03 Riba
• Pengertian Riba
Dalam pengertian bahasa, riba berarti tambahan (dalam Bahasa Arab; azziyadah).
Kata riba dalam bahasa Arab dapat berarti tambahan meskipun sedikit di atas jumlah
uang yang dipinjamkan, hingga mencakup sekaligus riba dan bunga.

• Dapat disimpulkan bahwa riba adalah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah
yang memberatkan dari akad perekonomian, seperti jual beli atau utang piutang,
dari penjual terhadap pembeli atau dari pemilik dana kepada peminjam dana, baik
diketahui bahkan tidak diketahui, oleh pihak kedua.
• Macam-macam Riba
1. Riba Jual beli
Riba fadhl: Yaitu pertukaran antara barang- barang sejenis dengan timbangan yang
berbeda.
Riba Nasi’ah: Riba yang muncul akibat adanya jual-beli atau pertukaran barang
tidak sejenis yang dilakukan secara tempo (kredit). Atau dengan kata lain terdapat
penambahan nilai transaksi yang diakibatkan oleh perbedaan atau penangguhan
waktu transaksi.
2. Riba Hutang
Riba Qadr: yaitu pinjam meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat
mengembalikannya.
Riba Jahiliyah: yaitu, terjadi ketika ada penambahan hutang melebihi nilai pokok
pinjaman karena muqtarid (penerima hutang) tidak mampu membayar hutangnya
tepat waktu.
04 Khiyar
• Pengertian Syirkah
ini dapat diartikan sebagai suatu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh
beberapa pihak untuk berusaha meraih atau mengembangkan harta yang dimiliki.
• Jenis-Jenis Syirkah
1. Syirkah Uqud
Dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk menggabungkan harta guna
melakukan kegiatan usaha atau bisnis dan hasilnya dibagi antara pihak baik
berupa laba maupun rugi.
2. Syirkah Amlak
Syirkah yang terjadi bukan karena akad, tetapi terjadi karena usaha tertentu
(ikhtiari) atau terjadi secara alami / otomatis (ijbari).
• Rukun-rukun syirkah
1. Ada sighotnya (lafadz akad/ijab qabul)
2. Ada orang yang berakad (‘âqidâni), syaratnya harus memiliki
kecakapan (ahliyah) melakukan tasharruf (pengelolaan harta)
3. Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan
atau modal.
05 Perbankan Syariah
• Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang
pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam.
• Prinsip Perbankan Syariah
Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi
perbankan tersebut:
1. Perniagaan atas barang-barang yang haram
2. Bunga (‫ ربا‬riba)
3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (‫ ميسر‬maisir)
4. Ketidakjelasan dan manipulatif (‫ غ?رر‬gharar)

• Tujuan Perbankan Syariah


Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat, dan menyediakan fasilitas
keuangan dengan mengupayakan instrumen-intrumen keuangan yang sesuai dengan
ketentuan dan norma syariat islam.
06 Asuransi Syariah

• Takaful atau dikenal juga sebagai Asuransi Syariah adalah usaha saling
melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan /atau tabarru' yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai
syariah.

• Prinsip Asuransi
Memberikan kompensansi atas kerugian finansial yang diderita oleh
seseorang atas suatu musibah yang dideritanya.
• Manfaat Asuransi Syariah
Menggunakan prinsip tolong-menolong
1. Bebas riba
2. Premi gak akan hangus
3. Pengelolaan bersifat transparan
4. Pengelolaan dana wajib berdasarkan syariat Islam
5. Nasabah dapat pembagian keuntungan secara adil
6. Wakaf

Anda mungkin juga menyukai