TUGAS Ilmu Negara Resume Vidio-1
TUGAS Ilmu Negara Resume Vidio-1
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RIFKI ILMAN SAPUTRA
NPM : B1A022317
KELAS : G
PRODI : ILMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
PERFORMA KONSTITUSI 20 TAHUN PASCA PERUBAHAN
( PERFORMANCE OF THE CONSTITUTION, 20 YEARS AFTER THE AMENDMENT)
Terjadi resentralisasi Pasca UU 22/99 melalui UU 32/04, 23/14, UU Ciker dan beberapa
UU Sektoral lainnya. 20 tahun otonomi daerah mash melahirkan tarik menarik wewenang
terutama dalam kerangka desentralisasi asimetris. Pembagian urusan menjadi 3 lapis
Pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dimana yang semula diberikan kepada
Kab/Kota atau provinsi perlahan-lahan mulai ditarik menjadi wewenang pemerintah pusat.
Diantaranya menyangkut perizinan, tata ruang, hubungan keuangan pusat dan daerah,
kepegawaian, penentuan NSPK, penyusunan produk hukum. Pemerintah pusat tidak mau
direpotkan dengan berbagai dinamika di daerah atau karakteristik lokal yang ada, segala
bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang "strategis" ditentukan oleh pusat
peruntukannya dengan bungkus "Proyek Strategis Nasional, hak-hak masyarakat jelas
terpinggirkan dengan berbagai proyek tersebut.
Terjadi penguatan peran DPR dan memudarnya akuntabilitas dalam proses pengisian
hampir seluruh lembaga negara. Gejala Politisasi lembaga-lembaga negara dengan
mengizinkan "orang-orang partai politik- mengisi lembaga tersebutTerjadi penguatan peran
DPR dan memudarnya akuntabilitas dalam proses pengisian hampir seluruh lembaga
negara. Gejala Politisasi lembaga-lembaga negara dengan mengizinkan "orang-orang partai
politik- mengisi lembaga tersebut.
PENYELENGGARAAN PEMILU
• Dominasi partai politik peserta pemilu yang hendak mengatur komposisi penyelenggara
termasuk menentukan hasil pemilu.
• Presidential Threshold masin menjadi tantangan tersendiri dalam Pilpres karena pada
akhiranya membatasi hak pilih warga dan kompetisi yang sehat dalam Pemilu.
• Gugatan atas hasil pemilu sehingga melahirkan berbagai model dan instrumen
penyelesaian sengketa dan pelanggaran pemilu.
• Tarikan pilkada tak langsung, gejala kotak kosong (calon tunggal atau calon boneka )
• Melemahnya keterwakilan perempuan baik sebagai penyelenggara maupun peserta
pemilu
TEMUAN REFLEKTIF
- Lembaga demokrasi yang ada harus tetap dipertahankan meskipun menuju pada arah yang
tidak baik.
- Pemilu yang demokratis menjadi kunci utama dalam menentukan arah demokratisasi
konstitusional.
- Partai politik harus "dipaksa* untuk mereformasi diri baik secara internal maupun
intervensi legislasi karena mereka kunci utama dalam demokratisasi.
- Membangun kelompok oposisi alternatif terutama oleh kalangan akademisi dan
masyarakat sipil agar konstitusionalisme tetap terjaga.
SISTE KETATANEGARAAN
Implikasi Yurisprudensial
⮚ menanggapi ancaman serius dan tidak dapat diubah terhadap martabat manusia
▪ Dimensi - desain dan doktrin; penalaran, pengobatan dan decisis tatapan – misalnya
- Deklarasi yang ditangguhkan - misalnya kasus Anti-korupsi
- Efek tertunda - misalnya Kasus Partai Komunis
- Konstitusionalitas bersyarat - misalnya kasus kejahatan politik, Kasus Kartu
Identitas
▪ Fungsi
- Katup pengaman - misalnya Kasus Calon Independen
- Ketidaksepakatan - Kasus Partai Komunis?
- Penyesuaian praktis - misalnya Kasus KTP, kasus Pilkada Serentak,
kasus Antikorupsi