BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................... 6
C. Batasan Masalah......................................................................... 7
D. Rumusan masalah....................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian........................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian...................................................................... 7
1. Bagi Penulis.......................................................................... 7
2. Bagi Praktisi.......................................................................... 8
3. Bagi Akademisi..................................................................... 8
G. Hipotesis Penelitian..................................................................... 8
H. Defenisi Operasional................................................................... 8
I. Sistematika Penulisan................................................................. 9
A. Zakat............................................................................................ 12
1. Pengertian Zakat................................................................... 12
2. Hukum Zakat......................................................................... 13
3. Undang Undang Zakat.......................................................... 14
4. Syarat Wajib Zakat................................................................ 17
5. Tujuan Zakat......................................................................... 19
6. Manfaat Zakat....................................................................... 19
7. Jenis dan Kadar Zakat........................................................... 25
8. Orang yang Berhak Menerima Zakat.................................... 21
9. Mekanisme Penyaluran Zakat............................................... 25
B. Lembaga Zakat............................................................................ 26
C. Implementasi............................................................................... 27
1. Pengertian Implementasi....................................................... 27
2. Model Implementasi............................................................. 28
D. Peran............................................................................................ 29
1. Pengertian Peran................................................................... 29
2. Syarat Syarat Peran............................................................... 31
3. Cakupan Peran...................................................................... 31
E. Kesejahteraan ............................................................................. 32
1. Pengertian Kesejahteraan ..................................................... 32
2. Indicator Kesejahteraan......................................................... 32
F. Masyarakat.................................................................................. 33
G. Kerangka Berfikir....................................................................... 34
i
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................ 35
B. Lokasi/ Setting Penelitian........................................................... 35
C. Sumber Data................................................................................ 36
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 33
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................ 38
F. Tahapan Penelitian...................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Kerangka Fikir...................................................................................... 32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam bentuk apapun pasti memiliki
langkah langkah atau tata cara dalam pelaksanaannya. Hal ini juga berlaku
bagi setiap kelompok atau organisasi yang memiliki orientasi atau tujuan yang
tata cara atau penerapan yang dilakukan setelah rencana dibuat. Nurdin Usman
pasca sebuah perencanaan sudah matang untuk dipastikan agar tujuan yang
diharapkan sesuai nantinya.1 Salah satu bentuk kegiatan yang harus segera
1
selanjutnya disebut sebagai BAZNAS adalah lembaga pengelolaan zakat
lembaga BAZNAS itu sendiri. Alasan utama menjadikan zakat sebagai salah
adalah mengingat zakat itu bagian dalam suatu kehidupan atau kewajiban
ia menjalankan suatu peranan. Dalam hal ini peran baznas memiliki arti
sebagai suatu bentuk tanggung jawab berdasarkan alasan mengapa baznas itu
umat, dimana zakat itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dengan nilai tertentu (2,5%, 5%, 10%, atau 25%) dan sasaran tertentu (fakir,
2
Soekanto, Teori Peranan, (Jakarta; Bumi Aksara, 2002), hlm. 243
3
Suharsono Dkk, Modul Edukasi Zakat untuk Para Amil, LAZNAS IZI
2
Zakat adalah salah satu rukun islam yang wajib dipenuhi oleh setiap
muslim yang mana satu satunya dalam rukun islam yang mempunyai
kepedulian sosial. Dengan demikian inti dari ibadah zakat adalah pengabdian
pengelolaan zakat yang berdiri pada tahun 2001, keberadaan BAZNAS Kota
pengelolaan zakat dan atas dasar keputusan manteri agam republik Indonesia
pengumpulan dan pemberdayaan zakat sebagai bagian dai solusi dari program
4
Asnani, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar,
2008), hlm. 20
3
Pekanbaru berdiri sebagai wadah penghimpun dan penyalur dana zakat
pendistibursian zakat terhadap masyarakat miskin, hal ini dapat telihat dari
pengumpulan zakat sudah efektif dilakukan atu tidak. Lebih lanjut penulis
faktanya masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan zakat yang telah
5
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Kounikasi UIN Suska
Riau, Strategi Pengelolaan Zakat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pada Badan Amsil
Zakat Nasional Kota Pekabaru, Jurnal Risalah Vol 28 No 01 Desember 2017 https://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/risalah/article/view/5543/3243
4
Dana
42,500,000,000
37,500,000,000
32,500,000,000
27,500,000,000
22,500,000,000
Axis Title 17,500,000,000
12,500,000,000
7,500,000,000
2,500,000,000
2021 2022 2023
Dana 1400000000 39123830873 40500000000
S
berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwasanya jumlah dana yang telah
hal ini tidak jauh dari target awal sebanyak 42 Milyar. Selanjutnya
5
a. Pekanbaru Peduli merupakan Program bantuan konsumtif yang diberikan
mencapai 485.66 ribu orang. Berdasarkan hal tersebutlah apakah peran dari
baznas dalam mengumpulkan zakat sudah sesuai dengan tujuan akhir dari
pendistribursian zakat itu sendiri. Hal ini juga sangat berkaitan dengan peran
6
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan masalah
yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penulis
7
baznas Kota Pekanbaru melalui pengimplementasikan peran baznas dalam
D. Rumusan Masalah
Kota Pekanbaru”
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
zakat produktif karna itu sebagaian dari kewajiban kita sebagai umat
muslim
2. Bagi praktisi
8
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menjadi bahan
3. Bagi akademisi
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata "hypo", yang berarti "dibawah, lemah," dan
H. Defenisi operasional
penelitian ini serta menghindari adanya makna ganda dan interprestasi lain
penulis perlu membuat penegasan instilah pada kata kata kunci yang terdapat
6
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi Dan Pendidikan
(Yogyakarta : Pustaka Belajar.2012), hlm.145.
9
dalam judul proposal skripsi ini yaitu “Implementasi Peran Lembaga Zakat
Pekanbaru”
diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang
pula..8
berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan fisik, rohani, dan sosial
7
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan
Mutu Pendidikan Islam Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik, (Yogyakarta:
Teras, 2012), hlm. 189-191
8
Prasetyoningrum, Pendekatan Balance Scorecard Pada Lembaga Amil Zakat Di Masjid
Agung Jawa Tengah. Economica: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ekonomi Islam, VI(1), 2015,
hlm. 4
10
karena manusia menggunakan perasaan, pikiran, dan keinginan mereka untuk
I. Sistematika penulisan
kesejahteraan
PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Zakat
1. Pengertian Zakat
12
Zakat berasal dari isim masdar, yang memiliki beberapa arti,
1998 tentang pengelolaan zakat, zakat adalah harta yang harus disisihkan
oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh seorang muslim sesuai
pengeluaran harta yang khusus (tertentu) dari harta yang telah mencapai
penuh.10 Namun, Zain bin Ibrahim menyatakan bahwa zakat secara istilah
oleh umat Islam, karena nishobnya telah dipenuhi kepada pihak yang
berhak menerimanya dengan cara dan tujuan khusus. Salah satu ketentuan
diambil.
9
Zakariyah Al-Anshory, Fathu Al-Wahab Syarhu Minhaj Ath-Thulab, Juz I (Daaru Ibni
„Ashoshoh, 2007), hlm. 120.
10
Muhammad Al-„Aroby Al-Qorowy, Al-Khulashotu Al-Fiqhiyah „Alaa Madzhabi As-
Sa‟Aadah Al- Malikiyah, (Daaru Al-Fikr), hlm. 160
11
Zain Bin Ibrohim, At-Taqrirotu As-Sadidah Fii Al Masaili Al Mufidah, (Daaru Al-Ulum
Al-Islamiyah, 2004), hlm. 395.
13
2. Hukum Zakat
muslimin yang merdeka, baligh, dan berakal. Pendapat ini sejalan dengan
zakat atas harta anak yatim yang masih kecil dalam pandangan mereka.12
Pada ayat di atas terdapat tiga jenis perintah Allah yang ditujukan
waktu dengan cara yang terbaik; kedua, mereka harus membayar zakat,
karena ini adalah cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah
atas nikmat-Nya yang banyak; dan ketiga, mereka harus ruku' bersama
12
Abdul Wahab bin Ahmad al-Anshory, Miizanul Kubra, Juz II (Daaru al-fikr), hlm. 2
14
Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 4 Tahun 1968, yang
Badan Amil Zakat yang disebutkan di atas hingga batas waktu yang tidak
15
diberi wewenang untuk mengelolanya hingga pemberian sanksi kepada
didukung oleh suatu badan pengelola zakat yang modern dan profesional.
hukum Islam.
Zakat ini terdiri dari 11 Bab dan 47 Pasal. Selain itu, itu juga
13
Itang, Perundang Undangan Zakat di Indonesia (Studi Historis Regulasi Tentang
Zakat), Vol 19 No 02 Juli-Desember 2018
14
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011Tentang Pengelolaan Zakat.
16
bertanggung jawab atas sektor tertentu adalah masalah utama yang
nasional, seperti yang dijelaskan dalam Pasal 6 dan Pasal 7 ayat (1)
atas operasi pengelolaan zakat. Dalam hal ini, BAZNAS memiliki otoritas
Tahun 1999, yang membuatnya kalah jauh dengan LAZ dalam hal
akan sangat fleksibel dengan jaringan dan hirarki hingga tingkat struktur
15
Iskan Qolba Lubis, Anggota Komisi VIII DPR RI dari fraksi PKS (Partai Keadilan
Sejahtera). Jurnal INFOZ+, Edisi 16 Th VII Januari- Februari 2012, hlm. 4
17
4. Syarat Wajib Zakat
syarat wajib untuk zakat: orang yang membayar zakat secara bebas,
(untuk zakat ternak).16 Ada yang berpendapat bahwa ada lima syarat yang
bahwa ada enam. Di bawah ini adalah kompilasi pendapat dari ulama
Sadidah fii al-Masaili al-Mufidah dan Kifayatu al-Akhyar fii Halli Ghayati
a. Islam, sehingga tidak perlu membayar zakat bagi orang yang tidak
zakat tidak gugur darinya. Selama dia murtad, hartanya ditahan oleh
selama dia murtad, jadi dia harus membayar zakat yang ia tinggalkan
saat murtad. Tapi hartanya akan menjadi harta fai' jika dia tidak
18
b. Jika seorang budak muslim bebas, mereka tidak perlu membayar zakat.
jelas kepemilikannya, maka tidak ada kewajiban zakat atas harta yang
lemah. Status ini lemah karena harta yang dimiliki oleh budak
e. Mereka percaya bahwa harta tersebut milik mereka. Jadi, tidak ada
kewajiban zakat atas harta yang diwariskan kepada janin yang masih
dalam kandungan karena tidak ada kepastian apakah dia lahir dengan
f. Jika harta tidak memenuhi nishab zakat yang ditetapkan oleh Allah
19
5. Tujuan Zakat
bukan karena kebutuhan negara atau kemaslahatan umat seperti harta yang
lain yang dikumpulkan dari umat. Zakat, di sisi lain, adalah harta khusus
yang harus diserahkan ke Baitul Mal, tidak peduli apakah itu diperlukan
atau tidak. Selama zakat diwajibkan dalam hartanya, kaum muslimin tidak
akan bebas dari kewajibannya. Zakat tidak wajib bagi orang yang tidak
beragama Islam, tetapi wajib bagi semua muslim, baik anak-anak maupun
perintah Allah SWT, yang merupakan tujuan yang sangat sakral. Jika
zakat tidak diterima sebagai ibadah. Apa yang mereka katakan sebagai
6. Manfaat Zakat
17
Taqiyuddin an-Nabhany, Nizham al-Iqtishody fii al-islam, (Dar al-Ummah, 2004), hlm.
240.
20
f. Meningkatkan keyakinan Islam seseorang, terutama bagi mereka yang
k. Menghilangkan kemiskinan
Zakat biasanya terbagi menjadi dua kategori: zakat mal (harta) dan zakat
badan (fitrah).
a. Zakat mal
21
mencakup enam jenis harta: hewan ternak (an na‟am atau
a) Mencapai nishabnya
b) Mencukupi haulnya
umum
dua jenis mata uang atau alat pembayaran. Untuk membayar zakat,
18
Zakariyah al-Anshory, fathu al-wahab syarhu minhaj ath-thulab, Juz I (Daaru ibni
„ashoshoh, 2007), hlm. 120
22
kepemilikan, dan memenuhi nishab dan haulnya. Siapa pun yang
memiliki harta emas atau perak yang cukup untuk nishab dan
diperbolehkan
b) Mencapai nishabnya
dasar seperti sandang, makanan, dan papan, dan bahkan tidak mampu
19
Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad, Kifayatul Akhyar fii halli ghoyatil ikhtoshor, Juz
I (Daaru al kutub al islamiyah, 2004), hlm. 173.
20
Zain bin Ibrohim, at-taqrirotu as-sadidah fii al masaili al mufidah, (Daaru al-ulum al
islamiyah, 2004), hlm. 423
23
orang yang ditunjuk oleh hakim (pemerintah) untuk mengambil zakat
Dalam konteks modern, amil zakat adalah individu yang mengurus dan
mengumpulkan dana zakat yang gajinya diambil dari Baitul Mal, maka
petugas tersebut tidak boleh mengambil bagian dari dana zakat yang
dikumpulkannya.21
negara bahwa mereka akan lebih baik dalam memeluk Islam jika
perjanjian tertulis dengan tuannya bahwa dia akan dibebaskan jika dia
21
Zain bin Ibrohim, at-taqrirotu as-sadidah fii al masaili al mufidah, (Daaru al-ulum al-
islamiyah, 2004), hlm. 424
22
Taqiyuddin an-Nabhany, Nizham al-Iqtishody fii al-islam, (Dar al-Ummah, 2004), hlm.
241
23
Ibid,. hlm. 242
24
f. Al-Gharim adalah orang yang mempunyai hutang dan tidak dapat
akan diberikan jika penjamin itu berada dalam keadaan terjepit, yaitu
Zain bin Ibrahim dan an-Nabhani, yang dimaksud dengan fii sabilillah
bank. Rekening zakat dipisahkan dari rekening infaq dan shadaqah. Dalam
25
berhak menerima zakat, yang diberikan oleh para muzakki (orang yang
tembusan.
Saat ini, Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat di Indonesia
mana dana zakat diberikan oleh Lembaga Amil Zakat atau Badan Amil
B. Lembaga Zakat
26
Sebenarnya, tugas mengumpulkan, mengawasi, dan membagikan zakat
formalisasi lembaga yang sudah ada ini hanya dimulai dengan undang-undang
ini. Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah nama resmi lembaga ini. Selain itu,
untuk menjadi LAZ, atau lembaga formal yang mengelola zakat, lembaga
tersebut harus melalui proses administratif formal dan diakui secara formal
oleh pemerintah. Oleh karena itu, seperti yang diatur dalam Undang-Undang
Lembaga zakat menerima dana zakat dari muzakki, baik individu maupun
berlaku. Lembaga zakat juga bertugas menerima zakat dari amil, baik zakat
fitrah, zakat harta, atau zakat dalam bentuk lainnya (di Indonesia dikenal
sebagai infaq dan shadaqah). Lembaga zakat juga bertugas menerima atau
C. Implementasi
1. Pengertian Implementasi
27
dan metode yang bekerja sama untuk menerapkan kebijakan dalam arah
yang diinginkan. Alibi atau rasionalitas di balik tindakan ini adalah untuk
24
Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Penyusunan Model-
Model Implementasi Kebijakan Publik, (Jakarta; Bumi Aksara, 2016), hlm. 133
25
Ibid, hlm. 136
26
Guntur Setiawan, Implemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Jakarta; Balai
Pustaka, ,2004), hlm. 39.
28
merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap
2. Model Implementasi
a. Ketetapan kebijakan
masalah yang akan dipecahkan dan dibuat langsung oleh lembaga yang
b. Ketepatan pelaksanaan
lama saja.
29
d. Lingkungan
Dalam hal ini dimaknai dalam dua bentuk yaitu apakah adanya
D. Peran
1. Pengertian Peran
yang berarti "tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau
pekerjaan" dan berarti "tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha
27
Joko Pramono, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan Publik (Surakarta: UNISRI Press,
2020), hlm. 57.
28
Syamsir, Torang, Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm, 86.
30
yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peran atau
kewajiban-kewajibannya."29
sosial, yang merupakan bagian dari self. Beberapa peran yang dimainkan
oleh seseorang dapat merupakan bagian dari self. Perspektif psikologis dan
dapat terjadi dengan baik. Tiga hal yang penting bagi praktisi (konselor,
memaksa kita untuk memikirkan peran yang dimainkan, orang lain yang
penting, harapan peran, dan konsekuensi dari perilaku yang buruk. Kedua,
diulang. Ketiga, hal ini memaksa kita untuk melakukan penilaian yang
cermat tentang nilai, harapan, dan asumsi kita sendiri. Tidak ada istilah
"perilaku salah atau benar", dan semua perilaku dapat terjadi dalam
penting, yaitu
29
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi,( Jakarta: Rajawali,1983), hlm. 101
31
a. Peranan adalah aturan yang berkaitan dengan posisi atau tempat
b. Peran adalah ide tentang apa yang dapat dilakukan oleh orang-orang
3. Cakupan Peran
E. Kesejahteraan
1. Pengertian Kesejahteraan
sebagai perpaduan makna dari konsep martabat manusia. Konsep ini dapat
32
ini digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan di mana rasa aman,
memenuhi kebutuhannya
2. Indikator Kesejahteraan
a. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,
b. dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,
d. dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,
a. Jumlah Pendapatan
33
Juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena akan
standar hidup rumah tangga. Ini adalah status gizi, status penyakit,
kesehatan.
F. Masyarakat
sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah ini berasal dari kata Latin socius, yang
"syarakayang", yang berarti "ikut serta" dan "berpartisipasi." Dengan kata lain,
sekumpulan orang yang telah bercampur selama waktu yang cukup lama,
34
masyarakat sadar bahwa mereka adalah suatu kesatuan dan suatu sistem hidup
bersama.
G. Kerangka Berfikir
Gambar 1:1
ASNAF
MASYARAKAT KOTA
PEKABARU
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau informasi yang relevan tentang suatu masalah dalam konteks aspek atau
penelitian lebih lanjut tentang apa artinya. Kekuatan kata dan kalimat yang
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa proses penelitian kualitatif dan
pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi antara
elemen-elemen tersebut.
31
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif ,(Bandung:Alfrabeta,2015) hlm. 334.
36
C. Sumber Data
1. Data Primer
dianggap lebih akurat karena data langsung dari subjek digunakan untuk
membuat keputusan.32
2. Data sekunder
perusahaan, atau karya ilmiah. Secara umum, data ini berisi informasi
yang telah disusun dan dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya. 33Data
Pekanbaru
32
WahyuPurhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Yogyakarta :Graha
Ilmu. 2010), hlm. 79
33
Daniel, Moechar. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. ( Jakarta : Bumi Aksara, 2002)
hlm.113
37
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
pengamatan yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung; itu juga
2. Wawancara
melalui tanya jawab tatap muka antara penulis dan pewawancara. Ini
terdiri dari tanya jawab tatap muka. Peneliti berbicara langsung dengan
3. Dokumentasi
adalah buku-buku yang terkait dengan subjek penelitian, serta arsip dan
34
Nazir, Moh. Metode penelitian. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009 ), hlm. 193 –
200
38
4. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
menguraikan data dalam bentuk kalimat yang teratur, runtun, logis, dan
dimulai sejak awal hingga akhir penelitian. Akibatnya, semua data dan
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
sehingga data menjadi mudah dipahami oleh individu dan orang lain.".35
35
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2003) hlm. 335
39
5. Tahapan Penelitian
SURVEY LITERATURE
KERANGKA TEORI
METODE PENELITIAN
PENENTUAN
INSTRUMEN PENELITIAN
ANALISIS
PEMBAHASAAN
SELESAI
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab bin Ahmad al-Anshory, Miizanul Kubra, Juz II (Daaru al-fikr)
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan Ilmu Kounikasi UIN
Suska Riau, Strategi Pengelolaan Zakat Berbasis Pemberdayaan
Masyarakat Miskin Pada Badan Amsil Zakat Nasional Kota Pekabaru,
Jurnal Risalah Vol 28 No 01 Desember 2017 https://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/risalah/article/view/5543/3243
Iskan Qolba Lubis, Anggota Komisi VIII DPR RI dari fraksi PKS (Partai
Keadilan Sejahtera). Jurnal INFOZ+, Edisi 16 Th VII Januari- Februari
2012
41
Prasetyoningrum, Pendekatan Balance Scorecard Pada Lembaga Amil Zakat Di
Masjid Agung Jawa Tengah. Economica: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Ekonomi Islam, VI(1), 2015
Suharsono Dkk, Modul Edukasi Zakat untuk Para Amil, LAZNAS IZI
Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad, Kifayatul Akhyar fii halli ghoyatil
ikhtoshor, Juz I (Daaru al kutub al islamiyah, 2004)
Zain bin Ibrohim, at-taqrirotu as-sadidah fii al masaili al mufidah, (Daaru al-ulum
al islamiyah, 2004)
Zain bin Ibrohim, at-taqrirotu as-sadidah fii al masaili al mufidah, (Daaru al-
ulum al-islamiyah, 2004)
Zakariyah al-Anshory, fathu al-wahab syarhu minhaj ath-thulab, Juz I (Daaru ibni
ashoshoh, 2007)
42
43