Anda di halaman 1dari 2

Kongesti di pelabuhan

Frustasi karena kongesti di pelabuhan terjadi di segala segmen transportasi. Exportir.


Importir, perusahaan pelayaran, operator terminal, perusahaan angkutan (truck), dan perusahaan
kereta api semuanya terbebani biaya tambahan ketika barang dan peralatan tidak bergerak didalam
terminal karena terjadi kongesti. Kongesti dipelabuhan bisa timbul karena berbagai penyebab, dan
penyebab tersebut bisa bermacam-macam termasuk:
1) Produktivitas yang rendah pekerja pelabuhan menyebabkan lambatnya bongkar muat yang
berujung pada banyaknya kapal yang akan sandar di dermaga.
2) Peningkatan volume muatan yang tak terduga
3) Produktivitas terminal yang tidak konsisten
4) Tidak efisiennya infrastruktur transportasi yang menghubungkan terminal dengan jalur kereta
api dan jalan raya.
5) Gangguan pada jaringan kereta api antar moda yang melayani pelabuhan
6) Kekurangan lahan untuk penumpukan petikemas dan operasionalnya
7) Kekurangan peralatan bongkar muat
8) Kelambatan pemilik barang atau truk untuk mengambil barang
9) Jam kerja gudang atau pusat distribusi yang tidak jelas untuk menerima atau membongkar
petikemas
10) Cuaca buruk
11) Lamanya dwell time
Yang tersebut diatas bukanlah daftar eksklusif tentang kongesti di pelabuhan, tetapi menunjukkan
bahwa masalahnya tidak hanya disebabkan oleh satu faktor penyebab. Menyelesaikan masalah
kongesti pelabuhan memerlukan kerjasama antara semua aktor yang teribat di pelabuhan. Cara
penyelesaian biasanya hanya berlaku untuk masalah yang spesifik dilokasi yang spesifik pula.

Faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi efisiensi pelabuhan dalam menangani muatan adalah
sebagai berikut:
1) Menggunakan kapal berukuran besar bisa membuat perusahaan pelayaran, fasilitas pelabuhan
mau tidak mau harus meningkatkan kapasitasnya
2) Persaingan yang ketat, harga bahan bakar, dan kebijaksanaan lingkungan menjadi penyebab
orang mengunakan kapal besar
3) Aliansi pelayaran yang mengharuskan menggunakan kapasitas kapal yang lebih efisien.
Mengatasi kongesti
Banyak faktor yang berada dibawah kontrol beberapa organisasi yang dapat menyebabkan
kongesti. Faktor-faktor ini pula seringkali dibawah kontrol organisasi institusi pemerintah yang
berbeda. Infrastruktur pelabuhan/terminal/jalan/rel yang tidak memadai telah menjadi masalah di
berbagai negara selama beberapa tahun, dan banyak negara pula yang tetap gagal mengatasi
masalah kongesti sekalipun dengan investasi yang diperlukan.
Berbagai upaya untuk mengatasi kongesti:
1) Investasi besar-besaran untuk membangun dan mempertahankan efisiensi infrastruktur
angkutan umum
2) Menangani kapal besar dengan efisien (penempatan barang dikapal, jadwal kedatangan
kapal, ketersediaan dermaga)
3) Investasi terminal pelabuhan pada tingkat yang layak untuk pengadaan crane dan peralatan
dilapangan agar mampu menangani lonjakan volume barang.
4) Upaya koordinasi dari semua pihak yang berkepentingan dimana setiap pihak memiliki
peranan yang harus dilakukan. Misalnya, TKBM yang efisien; pintu gerbang terminal yang
buka selama 16 jam.
5) Jika fasilitas pelabuhan tidak mampu mengatasi volume barang dengan efisien, maka
diperlukan solusi alternatif seperti memindahkan petikemas impor ke fasilitas diluar
pelabuhan, atau menggunakan teknologi penanganan petikemas yang lebih modern.
6) Pelabuhan dan infrastruktur transportasi harus siap mengatasi volume barang dalam jumlah
besar dan efisien terlepas dari ukuran kapal yang datang
7) Untuk menangani pertumbuhan volume barang dalam petikemas yang diangkut oleh
importir dan eksportir diseluruh dunia, diperlukan perencanaan yang terkoordinasi dan
kerjasama antar pelabuhan, operator terminal, TKBM, perusahaan pelayaran, kereta api,
angkutan darat (truk), pemilik barang, dan infrastruktur publik yang terpercaya.
.

…………..Lihat power point Port congestion………….

Anda mungkin juga menyukai