Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI

Cinta Rivani Nabila/210110301036


Ujian Tengah Semester

Tinjauan pustaka ialah suatu keterangan sistematis yang memiliki fungsi untuk
meninjau atau mengulas hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan
dengan pokok kajian yang hendak dilakukan. 1 Penulis akan menyajikan ulasan
terkait bahan-bahan karya tulis ilmiah terdahulu yang dinilai memiliki kesesuaian
dengan topik kajian penulisan penelitian. Hal ini penting dilakukan guna
menentukan kebaruan dan keunikan pembahasan.
Karya Haningdia yang berjudul “Nilai-Nilai Kebudayaan dalam Grup
Musik Patrol Arken di Kabupaten Jember”2 mendeskripsikan Musik patrol di
Kabupaten Jember merupakan akulturasi dari budaya Jawa dan Madura,
yang mencerminkan perpaduan dan sinkronisasi nilai-nilai multikultural. Musik
patrol telah berkembang dari kegiatan ronda malam menjadi seni pertunjukan
yang kaya akan variasi dan modifikasi. Grup musik patrol seperti Patrol Arken,
yang terbentuk pada tahun 2016, berperan dalam memajukan kesenian ini di
wilayahnya. Musik patrol juga dianggap sebagai sarana penting dalam kegiatan
sosial dan keagamaan, seperti membangunkan sahur selama bulan Ramadhan.
Perbedaan karya haningdia dengan penulis terletak pada komunitas yang diteliti.
Penulis ingin menuliskan Musik Patrol dari komunitas New Remboe, sedangkan
karya Haningdia menuliskan dari Musik Patrol Arken. Perbedaan penulisan ini
juga terletak dari pendekatan yang digunakan, Karya Haningdia menggunakan
pendekatan etnografi sedangkan penulis menggunakan pendekatan sosiologi.

1
Sunarlan, et. al., Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Prodi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (Yogyakarta: Laksbang PRESSindo, 2001),
hlm. 36.
2
Haningdia Chintya Zaki Zabrina, “Nilai-Nilai Kebudayaan dalam Grup Musik
Patrol Arken di Kabupaten Jember” dalam Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan
Humaniora, Vol. 1, No. 4, 2023.
Karya Eti Juliana yang berjudul “Terciptanya Nilai-Nilai Solidaritas
Dalam Tradisi Musik Patrol”3 mendeskripsikan awal digunakannya Musik Patrol
sebagai pengiring untuk ronda malam di desa dan sebagai penanda waktu. Tradisi
ini, meskipun mulai ditinggalkan di beberapa daerah, masih bertahan sebagai
bentuk aktivitas budaya yang membutuhkan kelompok orang dengan berbagai
peralatan, umumnya alat musik tradisional seperti kentongan. Karya ini
menunjukkan bahwa musik patrol memiliki peran signifikan dalam membangun
solidaritas sosial di antara warga. Tradisi ini tidak hanya sebagai hiburan tetapi
juga sebagai medium untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama,
terutama selama bulan Ramadhan. Musik patrol dimainkan dengan berbagai
instrumen, baik tradisional maupun adaptasi dari peralatan rumah tangga,
menciptakan harmoni yang unik dan menarik. Perbedaan Karya Eti Juliana
dengan penulis terletak pada pemilihan lingkup spasial. Penulis memilih spasial di
Kabupaten Jember, sedangkan Karya Eti Juliana memilih spasial di Kota
Mojokerto. Penelitian ini menggunakan konsep solidaritas dari Emile Durkheim
dengan metode kualitatif deskriptif, sedangkan penulis menggunakan pendekatan
sosiologi.
Karya Julista yang berjudul “Musik Patrol dan Identitas Sosial GAMAN di
Surabaya”4 mendeskripsikan bagaimana GAMAN menggunakan musik patrol
sebagai sarana untuk menciptakan identitas sosial yang kaya akan nuansa seni.
Dalam Karya Julista lebih menjelaskan GAMAN menggunakan musik patrol
sebagai alat untuk menguatkan identitas sosial mereka. Melalui kegiatan
berkesenian, GAMAN tidak hanya menciptakan ruang untuk ekspresi artistik
tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial, keagamaan, dan anti-narkoba di
kalangan anggotanya. Musik patrol menjadi simbol perlawanan terhadap
pengaruh negatif dan cara untuk mempromosikan nilai positif di masyarakat.
Perbedaan Karya Julista dengan penulis terletak pada pembahasan yang akan

3
Eti Juliana, “Terciptanya Nilai-Nilai Solidaritas Dalam Tradisi Musik Patrol”
dalam Jurnal Paradigma, Vol. 01, No. 05, 2017.
4
Julista Ratna Sari, “Musik Patrol dan Identitas Sosial GAMAN di Surabaya”
dalam Jurnal Restital, Vol. 1, No. 3, 2017.
dibahas, Penulis ingin menuliskan spesifik Biografi dari salah satu pelaku musik
patrol di Kabupaten Jember, sedangkan Karya Julista menjelaskan eksistensi grup
GAMAN. Metode yang digunakan adalah fenomenologi dengan pengumpulan
data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Sedangkan penulis menggunakan pendekatan sosiologi.
Karya Faisol yang berjudul “Transformasi Musik Patrol di Kabupaten
Jember”5 menjelaskan berfokus pada perubahan dan adaptasi yang terjadi dalam
musik patrol di Kabupaten Jember. bahwa musik patrol di Kabupaten Jember telah
mengalami transformasi yang progresif, baik dari segi musikal maupun non-
musikal. Transformasi ini terlihat dari proses kreatif dan inovatif yang dilakukan
oleh kedua grup musik patrol dalam komposisi dan aransemen musik yang
mereka sajikan. Penelitian ini juga mengeksplorasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang menyebabkan transformasi dalam musik patrol di Kabupaten
Jember. Perbedaan karya Faisol dengan penulis terletak pada pembahasan. Penulis
ingin menuliskan Biografi dari pelaku Musik Patrol New Remboe di Kabupaten
Jember, sedangkan karya Faisol menjelaskan spesifik mengenai transformasi
Musik Patrol di Kabupaten Jember.
Karya Balda Warda yang berjudul “Peranan Eksistensi Grup Musik Patrol
“Putro Nanggal”6 dalam Perkembangan Pembangunan Kampung Rungkut
Menanggal” mendeskripsikan bagaimana grup musik patrol "Putro Nanggal"
mendapatkan peranan eksistensinya guna perkembangan pembangunan kampung
Rungkut Menanggal. Grup ini dianggap sebagai ikon budaya etno dan telah
berinteraksi dengan warga kampung, mengajak anak-anak dan pemuda untuk
mengenal budaya musik patrol. Peran grup ini dibangun melalui interaksi sosial,
perilaku yang muncul, kedudukan sebagai ikon budaya, dan keunggulan yang
membedakan mereka dari grup musik patrol lainnya. Perbedaan karya Balda

5
Faisol Amir, “Transformasi Musik Patrol di Kabupaten Jember” dalam Tesis
pada Program Studi Seni Program Magister, Institut Seni Indonesia Surakarta, 2023.
6
Balda Warda, “Peranan Eksistensi Grup Musik Patrol “Putro Nanggal” dalam
Perkembangan Pembangunan Kampung Rungkut Menanggal” dalam Jurnal Repertoar,
Vol.3 No. 2, 2023.
dengan penulis terletak pada pembahasannya. Karya Balda membahas Eksistensi
grup ini yang telah membantu kampung menjadi lebih dikenal dan mendapatkan
perhatian dari pemerintah kota Surabaya. Dampak eksistensi grup ini mencakup
aspek material seperti fasilitas yang diberikan pemerintah kota dan aspek non-
material seperti pengembangan kreativitas dan kegiatan positif bagi anak-anak dan
remaja kampung. Sedangkan penulis ingin menuliskan mengenai Biografi dari
pelaku Musik Patrol New Remboe di Kabupaten Jember.

Anda mungkin juga menyukai