Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

“Buatlah Resume tentang BEF (Break Event Point) atau Utang Pokok Berupa memahami fungsi total
pendaapatan (TR), total biaya (TC) dan menentukan Keseimbangan Pendapatan Nasional.

“Di susun dalam rangka memenuhi salah satu Tugas Mandiri pada Mata Kuliah Matematika Ekonomi
dan Bisnis
Dosen Pengampu : Ali Rahmad Hasibuan., S.Pd., M.Pd

DI SUSUN OLEH :
ILHAM PERDANA SITORUS (2205160395)

FAKULTAS EKONOMI BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022
A. Pengertian BEF (Break Event Point)
Titik impas adalah keadaan dimana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal
yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama. Dengan kata lain, titik
impas terjadi ketika total pendapatan dari penjualan sama persis dengan total biaya produksi.
Dalam ilmu ekonomi dan bisnis, break even point atau BEP adalah istilah yang tentu sudah tak asing
lagi. BEP adalah seringkali jadi tolak ukur seseorang untuk berinvestasi maupun memulai bisnis. Di
Tanah Air, BEP seringkali disebut dengan titik impas. Istilah populer lainnya dari BEP adalah balik
modal, meskipun dalam akuntansi, balik modal sebenarnya diartikan dengan istilah return of
investment.
Dikutip dari Bankrate, BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus
diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik
biaya tetap maupun biaya variabel. BEP dianggap sebagai titik ketika pendapatan sudah sama persis
dengan perkiraan total biaya, di mana kerugian perusahaan berakhir dan perusahaan tinggal
mengumpulkan keuntungan.
Pengertian, Jenis, dan Perhitungannya Sederhananya, BEP adalah ketika semua biaya yang
dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.
B. Dalam jangka pendek, biaya produksi total (Total Cost atau TC) merupakan penjumlahan antara
biaya tetap (Fixed Cost atau FC) dan biaya variabel (VC).

C. Cara Menghitung BEF


Cara menghitung BEP atau cara mencari BEP harus dihitung dari empat komponen yang meliputi:
1. Biaya tetap (fix cost) yakni biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah
produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan,
bunga bank, dan sebagainya.

2. Biaya variabel (variabel cost) biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi
misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya.
3. Pendapatan (revenue) total dari uang yang diterima dari hasil penjualan.
4. Laba (profit) adalah selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya
variabel.
Dalam perhitungan akuntansi BEP adalah digunakan untuk menemukan persamaan di mana biaya
yang dikeluarkan untuk produksi barang sesuai dengan pendapatan yang didapat dalam satu
periode.

Rumus BEP sendiri bisa menggunakan dua metode, yakni BEP unit dan BEP nominal (rupiah). Rumus
BEP (unit) = total biaya tetap / (harga jual per unit produk – biaya variabel setiap unit produk).
Rumus BEP (rupiah) = total biaya tetap / (1 – biaya variabel setiap unit produk / harga jual per unit)
D. Berikut beberapa manfaat dari BEP:
1. Perusahaan bisa menentukan kapasitas produksi agar bisa mencapai keuntungan Dengan BEP
adalah perusahaan bisa melakukan efisiensi.

2. Mengetahui perubahan harga jual, biaya, dan volume produksi Penyesuaian jumlah penjualan dan
harga barang produksi agar tidak merugi

3. Dengan BEP adalah perusahaan bisa mendapatkan informasi untuk proses pengambilan
keputusan.

E. Bentuk Dari BE

Anda mungkin juga menyukai