Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Hasil Percobaan Mikrometer Sekrup

Ulangan Diameter Tebal Triplek Tebal Asbes Tebal Kaleng


Kelereng (mm) (mm) (mm) (mm)

1 15,65 mm 3,39 mm 6,2 mm 0,67 mm

2 15,74 mm 3,35 mm 6,25 mm 0,7 mm

3 15,7 mm 3,27 mm 6,27 mm 0,68 mm

4 15,71 mm 3,36 mm 6,29 mm 0,69 mm

5 15,72 mm 3,29 mm 6,26 mm 0,69 mm

Rata-rata 15,704 mm 3,332 mm 6,254 mm 0,689 mm

4.2 Pembahasan
Pada percobaan mikrometer sekrup ini bahan yang digunakan adalah
kelereng, triplek, asbes, dan kaleng. Untuk kelereng yang akan diukur adalah
diameternya sedangkan untuk triplek, asbes, dan kaleng yang diukur adalah
ketebalannya. Masing-masing dilakukan pengukuran sebanyak 5 kali
pengulangan. Untuk kelereng dari 5 kali pengulangan diperoleh diameternya
adalah 15,65 mm; 15,74 mm; 15,7 mm; 15,71 mm; 15,72 mm, dan diperoleh hasil
rata-ratanya adalah 15,704 mm. Untuk triplek dari 5 kali pengulangan diperoleh
ketebalannya yaitu 3,39 mm; 3,35 mm; 3,27 mm; 3,36 mm; 3,29 mm, dan
diperoleh hasil rata-ratanya adalah 3,332 mm. Untuk asbes dari 5 kali
pengulangan diperoleh ketebalannya adalah 6,2 mm; 6,25 mm; 6,27 mm; 6,29
mm; 2,26 mm, dan diperoleh hasil rata-ratanya adalah adalah 6,254 mm. Untuk
kaleng dari 5 kali pengulangan diperoleh ketebalannya adalah 0,67 mm; 0,7 mm;
0,68 mm; 0,69 mm; 0,68 mm, dan diperoleh rata-ratanya adalah 0,689 mm.
Percobaan ini dilakukan lima kali pengulangan bertujuan untuk mencari nilai rata-
rata dari pengukuran tersebut, pada setiap kali pengulangan didapatkan hasil yang
berbeda-beda karena permukaan benda yang tidak merata. Dan untuk setiap kali
ulangan pengukuran didapatkan hasil yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
karena adanya kesalahan pengamatan yaitu kurangnya ketelitian pada saat
pembacaan skala baik skala utama maupun skala noniusnya. Dan juga perbedaan
hasil yang diperoleh pada setiap ulangan pengukuran disebabkan karena
perbedaan titik permukaan yang diambil saat pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai