Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Rafiif Akhdaan

NRP : 5016221063
Kelas : Geodesi satelit (C)
Resume Sistem koordinat (CIS dan CTS) dan Datum yang Pernah Digunakan Di
Indonesia Sampai Saat Ini
Sistem koordinat adalah konsep penting dalam pemetaan dan geodesi yang
memungkinkan kita untuk secara akurat menentukan posisi suatu titik dalam ruang. Ini
melibatkan spesifikasi tiga parameter kunci: lokasi titik nol, orientasi sumbu-sumbu koordinat,
dan jenis parameter yang digunakan untuk mendefinisikan posisi titik tersebut. Misalnya, saat
memetakan permukaan bumi, kita sering menggunakan sistem koordinat terestris (CTS:
Conventional Terrestrial System). Lokasi titik nol dalam sistem koordinat terestris bisa menjadi
geosentrik, yang berada di pusat bumi, atau toposentrik, yang berada di permukaan bumi. Ini
memungkinkan kita untuk menentukan apakah titik nol berada di pusat massa bumi atau di
suatu titik di permukaannya.
Selain itu, orientasi sumbu-sumbu koordinat dapat terikat pada bumi (Earth Fixed) atau
langit (Space Fixed), memberikan dua kerangka acuan yang berbeda tergantung pada
kebutuhan kita. Besaran koordinat juga bervariasi tergantung pada jenis sistem yang
digunakan. Misalnya, dalam sistem kartesian, kita menggunakan koordinat (X, Y, Z) untuk
menunjukkan jarak dari titik nol dalam tiga dimensi. Di sisi lain, dalam sistem geodetik, kita
menggunakan koordinat (L, B, h) yang mencakup sudut dan jarak untuk mendefinisikan posisi.
Pentingnya sistem koordinat juga terlihat dalam geodesi satelit, di mana kita
menggunakan CIS (Conventional Inertial System) dan CTS (Conventional Terrestrial System)
untuk menggambarkan posisi dan gerakan satelit serta titik di permukaan bumi. Dalam CIS,
sistem koordinat terikat langit digunakan, dan pengikatan sumbu dapat dilakukan melalui
metode seperti Very Long Baseline Interferometry (VLBI), observasi bintang, dan pengamatan
dengan satelit. Sementara dalam CTS, sistem koordinat referensi terikat bumi digunakan, dan
pengikatan sumbu dapat dilakukan melalui metode seperti CTS VLBI, CTS LLR, CTS SLR,
CTS GPS, dan lainnya.
Pemahaman yang baik tentang sistem koordinat ini sangat penting dalam pemetaan,
navigasi, dan berbagai aplikasi lainnya yang memerlukan penentuan posisi yang akurat dalam
berbagai konteks, baik di permukaan bumi maupun di luar angkasa.
Selain sistem koordinat, elemen lain yang sangat pentiang dalam bidang pemetaan dan
geodesi adalah datum. Di Indonesia sendiri, telah melalui berbagai macam perubahan datum
mulai dari masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Berikut merupakan datum yang pernah
digunakan di Indonesia:
• Datum Genoek
• Datum Moncong Lowe
• Datum Bukit Rimpah
• Datum Gunung Serindung
• Datum Gunung Segara
• Datum T21 Sorong
• Datum Indonesia 1974 (ID-74)
• Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95)
• Sistem Referensi Geometrik Indonesia 2013 (SRGI 2013)

Anda mungkin juga menyukai