Anda di halaman 1dari 11

ASKEP Ca BULI

Oleh :
Dwi Retno Sulistyaningsih
Pengertian.
• Biasanya dijumpai sebagai tumor superficial
• Pada umumnya belum disertai metastasis
• Tumor atau karsinoma ini lebih sering mengenai laki-
laki dengan perbandingan 2,7:1.
• Rekurensinya tinggi.
• Merupakan tumor maligna kedua pada system
genitourinary.
Etiologi dan Faktor Resiko
Keganasan buli-buli sering terjadi karena induksi bahan
karsinogen yang banyak terdapat di sekitar
lingkungan kita. Beberapa faktor resiko yang
mempermudah seseorang menderita karsinoma buli-
buli adalah :
 Pekerjaan
 Perokok
 Infeksi saluran kemih
 Pemanis buatan, obat-obatan
• Karsinoma buli-buli yang masih dini merupakan
tumor superficial.
• Tumor ini lama kelamaan mengadakan infiltrasi ke
otot dan lemak perivesika yang kemudian menyebar
langsung ke jaringan sekitarnya.
• Tumor dapat menyebar secara limfogen maupun
hematogen.
• Penyebaran limfogen menuju kelenjar limfe
perivesika, iliaka eksterna, dan iliaka komunis;
sedangkan penyebaran hematogen paling sering ke
hepar, paru-paru dan tulang.
 Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk
menentukan program pengobatan. Klasifikasinya
adalah sebagai berikut :
 Ta : tumor terbatas pada epithelium.
 Tis : karsinoma in situ
 T1 : tumor smp dng lapisan subepitelium.
 T2 : tumor smp dgn lap. otot superficial.
 T3a : tumor sampai dengan otot dalam
 T3b : tumor smp dgn lemak perivesika.
 T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung
kemih : prostate, uterus, vagina, dinding pelvis dan
dinding abdomen.
Manifestasi klinis.
 Keluhan yang paling utama adalah hematuri (85-90%)
 Tanpa disertai rasa nyeri dan intermiten.
 Pada sebagian kecil pasien dapat dijumpai keluhan iritasi
buli seperti frekuensi, urgensi dan disuria.
 Keluhan obstruksi juga dapat ditemukan bila tumor
menyumbat muara uretra interna leher kandung kemih.
 Keluhan lanjut adalah nyeri tulang bila
terjadi metastase ke tulang atau sakit pinggang bila
metastasi retroperitoneal atau obstruksi ureter juga dapat
ditemukan.
 Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak dijumpai kelainan.
 Penebalan dinding kandung kemih atau terabanya massa
tumor baru diodapatkan dengam perabaan bimanual.
Pemeriksaan penunjang dan hasil.
 Pemeriksaan laboratorium rutin.
Biasanya tidak ditemukan selain hematuri. Anemia bila
ada perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasi
ke sumsum tulang, sedangkan uremia dapat dijumpai
bila tumor menyumbat muara ureter baik karena
obstruksi ataupun limfadenopati.
 Pemeriksaan radiology.
Dilakukan foto polos abdomen, IVP dan foto thoraks.
 Sistoskopi dan biopsy.
Pada persangkaan tumor kandung kemih maka
pemeriksaan sistoskopi adalah mutlak dilakukan, bila
perlu dilakukan CT-scan.
 Ringkasnya penatalaksanaan tegantung stadium tumor, yakni :
 Tis : TUR diikuti imunoterapi/
 Ta (single, tidak rekurens : TUR
 Ta (uk. besar, multiple):TUR diikuti kemoterapi atau imunoterapi
rekurens intravesika
 T1: TUR diikuti kemoterapi / imunoterapi intravesika
 T2-T4 : - sistektomi radikal
- kemoterapi neoajuvan diikuti sistektomi radikal.
- sistektomi radikal diikuti kemoterapi ajuvan
- kemoterapi neoajuvan diikuti kemoterapi dan
radiasi secara bersamaan.
 T apapun dengan N+, M+ : kemoterapi sistemik diikuti
pembedahan atau radiasi paliatif
Pengkajian.
 Hematuri : adanya darah dalam urine yang dapat
dilihat di sertai nyeri atau disuria.
 Gangguan pola BAK : frekuensi kurang dari 2 jam dan
urgensi dengan atau tanpa inkontinensia.
 Nyeri : panggul nyeri karena obstruksi ureter
atau metastaseretroperitoneal, nyeri tulang kronis
karena metastase tulang.
 Limfadenopati : pembesaran kelenjar limfe pelvis.
 Massa abdomen : hepatomegali.
Diagnosa keperawatan :
 Pain
 Ansietas
 Gangguan eliminasi urin

Anda mungkin juga menyukai