Instalasi alat uji terdiri dari saluran (ducting). Pada saluran ini dipasang pompa untuk
mensirkulasikan air melalui sprayer ke dalam arus udara yang dihembus oleh kipas angin
yang terdapat juga dalam saluran. Air diambil dari dasar saluran yang berfungsi juga
sekaligus sebagai tandon air yang terhubung dengan pompa. Udara dari luar yang masuk ke
dalam saluran akan terjadi kontak dengan air yang disemburkan melalui sprayer, sehingga
terjadi proses pendinginan adiabatic. Pada bagian atas saluran dipasang dua buah sprayer
yang masing-masing terdiri dari tiga jenis lubang sprayer yaitu sprayer dengan satu lubang,
lima lubang dan tujuh lubang. Yunianto dan Nugroho (2017: 114) menyatakan dengan
penggunaan spray pendingin DEC terjadi penurunan temperatur maksimum 8 oC (dari 34-26)
dengan efektivitas 81%. Perubahan jenis sprayer tidak berpengaruh secara nyata terhadap
efektivitas yaitu 76 % (sprayer 5 lubang) dan 81% (sprayer 1 dan 7 lubang).
Ini merupakan sebuah inovasi untuk mempercepat penanganan udara panas seiring
upaya penghijauan yang terus diupayakan di kota Semarang dan juga hal ini dilakukan
sebagai upaya memberikan suasana sejuk bagi masyarakat ditengah suhu panas yang melanda
kota Semarang beberapa akhir pekan, terutama pengendara ataupun pejalan kaki yang sedang
melintas (Farasonalia, 2021).
Spray pendingin ini rupanya telah diuji coba oleh bapak Wali Kota Semarang bapak
Hendrar Prihadi, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman Kota Semarang sejak
Agustus 2021. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan permukiman Kota
Semarang, bapak Ali, mengatakan saat ini spray pendingin sudah dipasang di daerah kawasan
Jalan pemuda dan rencananya akan ada penambahan spray pendingin ini di kawasan kota
Lama semarang. (Auliawan, 2021).
Di sisi lain, Pemerintah Kota Semarang sendiri melalui Dinas Pertanian saat ini tengah
mengkampanyekan gerakan “Ayo Nandur” yang fokus pada gerakan pertanian perkotaan atau
urban farming. Salah satunya dengan melakukan penanaman padi serta buah-buahan di taman
Balai Kota Semarang. Menurut bapak Wali Kota Semarang, bapak Hendrar Prihadi,
membutuhkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk
penghijauan. Pemerintah terus berupaya, membangun taman, membangun jalur hijau dimedia
jalan (Duta.co, 2021).
Untuk itu, kita sebagai warga Kota Semarang harus ikut mengambill peran dalam
menghadapi permasalahan Kota Semarang. Jika pemerintah saja sudah turun tangan apakah
kita hanya bersantai santai saja? tentu saja tidak. Oleh karena itu, kita harus mengambil peran
dengan ikut melestarikan alam, seperti menanam pohon disekitar rumah, mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil motor untuk mengurangi pembuangan emisi
penyebab polusi udara dan lebih menggunakan transpotasi umum seperti bus trans Semarang.
Akan lebih baik lagi jika berjalan kaki atau menggunakan sepeda pribadi karena selain
membantu melestarikan udara di kota Semarang, hal ini juga baik untuk kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Auliawan, A. 2021. Viral video spray pendingin udara di jalan kota Semarang bisa bikin
adem!. https://semarang.ayoindonesia.com/semarang-raya/pr-771286809/viral-video-
spraypendinginudara-di-jalan-kota-semarang-bisa-bikin-adem?page=all. Diakses pada
Senin , 25 Oktober 2021 pukul 09:15
Duta.co. 2021. Wow Kota Semarang makin panas jadi trending topic https://duta.co/wow-
kotasemarang-makin-panas-jadi-trending-topic Diakses pada Senin , 25 Oktober 2021
pukul 09:30
Farasonalia, R. 2021. Ada semprotan pendingin di jalan kota semarang otomatis menyala saat
udara panas https://regional.kompas.com/read/2021/09/14/182931078/ada-semprotan-
pendingin-di-jalan-kota-semarang-otomatis-menyala-saat-udara?page=all. Diakses
pada Minggu , 24 Oktober 2021 pukul 15:30.
Wibisono, L. 2021. Suhu Udara Semarang Terasa Panas, Begini Kata Wali Kota.
https://halosemarang.id/suhu-udara-semarang-terasa-panas-begini-kata-wali-kota.
Diakses pada Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 12:21.
Yunianto, B dan Nugroho, E. I. 2017. Pengaruh Jenis Sprayer Terhadap Efektivitas Pendingin
Evaporasi Kontak Langsung. ROTASI Vol. 19 no. 3. Hal 110-116.