Anda di halaman 1dari 12

CARBON NANOTUBES

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Kimia Material
Dosen Pengampu: Dr. Drs. Suhartana, M.Si

Oleh:
Melisa Nur Kibtiah (24030123420005)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2024
A. Carbon Nanotubes
Carbon nanotubes (CNT) adalah fiber karbon yang memiliki struktur berbentuk
silinder dengan diameter yang sangat kecil, yaitu sekitar 1 nm, dan panjang yang dapat
mencapai lebih dari 10 cm. Carbon Nanotube (CNT) adalah jenis material nano karbon yang
memiliki karakteristik fisik dan kimia yang sangat baik. CNT berbentuk silinder atau tabung
dengan rasio perbandingan panjang dan lebar yang sangat besar, yang membuatnya lebih efisien
dalam penggunaan sebagai material bahan komposit. CNT memiliki sifat-sifat yang sangat baik,
seperti luas permukaan yang besar, konduktivitas listrik tinggi, dan kelembaman kimia yang baik
(Burton 2020, dan Kavita 2017). Karena sifat-sifat ini, CNT dapat digunakan dalam berbagai
bidang, seperti elektroda pada unit penyimpanan energi, sensor, filler, membran, dan lain-lain.
CNT diklasifikasikan menjadi dua jenis: Single-Walled Carbon Nanotubes (SWCNT) dan
Multi-Walled Carbon Nanotubes (MWCNT), yang memiliki struktur dan sifat-sifat yang
berbeda. Perbedaan utama antara kedua jenis ini adalah dalam bentuk dan sifat-sifat yang mereka
memiliki. Single walled carbon nanotubes (SWCNT) adalah silinder yang terdiri dari satu lapis
grafit saja. SWCNT memiliki sifat elektronik yang unggul, yang dapat digunakan sebagai
semikonduktor, seperti dalam aplikasi transistor. SWCNT memiliki diameter yang sangat kecil,
sekitar 1 nm. Multi walled carbon nanotubes (MWCNT) adalah silinder yang terdiri dari
beberapa lapis grafit yang terpusat pada diameter yang lebih besar, biasanya dalam kisaran 5 - 50
nm. MWCNT lebih kuat dari SWCNT, yang membuatnya sesuai untuk aplikasi yang
memerlukan tinggi kekuatan mekanis, seperti filtrasi membran. MWCNT juga memiliki sifat-
sifat mekanis dan listrik yang unggul, yang membuatnya sesuai untuk aplikasi yang memerlukan
tinggi kekuatan mekanis dan Listrik (Andersson, 2023).

Gambar 1. Struktur dari Single-Walled Carbon Nanotubes (SWCNT) dan Multi-Walled Carbon
Nanotubes (MWCNT)
B. Sintesis
1. Top-Down
Prinsip dasar metode ini melibatkan pengurangan atau pemotongan material
karbon yang lebih besar menjadi struktur CNT yang diinginkan. Pada CNT, sintesis
top-down dilakukan dengan metode laser ablasion dan mechanical exfoliation.
a. Laser ablasion
Sintesis ablasion laser pada Nanotube Karbon (CNT) adalah proses di mana
CNT dibuat menggunakan teknik ablasion laser. Proses ini melibatkan penggunaan
sinar laser untuk menghilangkan materi dari target, yang dalam hal ini adalah
sumber karbon, seperti grafit. Prosesnya terjadi dalam lingkungan yang terkontrol
dengan baik, seperti ruang vakum atau gas inert.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam sintesis ablasion laser CNT:
1. **Persiapan Target**: Grafit atau materi karbon lainnya disiapkan sebagai
target untuk proses ablasion.
2. **Penempatan Target**: Target ditempatkan dalam ruang vakum atau atmosfer
gas inert di bawah fokus sinar laser.
3. **Ablasi**: Sinar laser difokuskan pada target, menyebabkan pemanasan lokal
dan ablasion materi karbon dari permukaan target. Pemilihan parameter laser
seperti intensitas, durasi, dan panjang gelombang menjadi kunci dalam
mengontrol jenis dan karakteristik CNT yang dihasilkan.
4. **Pembentukan Nanotube**: Materi karbon yang terablas dideposisikan di
substrat atau di dalam reaktor yang sesuai. Di sini, proses pertumbuhan CNT
terjadi melalui mekanisme yang kompleks, tergantung pada kondisi reaksi seperti
suhu, tekanan, dan keberadaan katalis.
5. **Karakterisasi dan Pemurnian**: CNT yang dihasilkan kemudian
dikarakterisasi menggunakan berbagai teknik analisis, seperti mikroskopi elektron
dan spektroskopi Raman, untuk mengevaluasi struktur, ukuran, dan
kemurniannya. Pemurnian tambahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan
kontaminasi atau produk sampingan.
Teknik ablasion laser menawarkan keunggulan dalam menghasilkan CNT dengan
ukuran dan sifat yang dapat diatur secara tepat, serta memungkinkan produksi
dalam jumlah yang relatif besar. Namun, kontrol yang ketat atas parameter proses
dan pemahaman yang mendalam tentang interaksi laser dengan materi sangat
penting untuk mencapai hasil yang diinginkan (Smith, 2022).
b. Mechanical exfoliation
Sintesis Mechanical Exfoliation pada Nanotube Karbon (CNT) adalah
metode untuk menghasilkan CNT dengan cara memisahkan lapisan-lapisan atom
dari struktur karbon yang lebih besar, seperti grafit, menggunakan gaya mekanis.
Proses ini terinspirasi oleh metode eksfoliasi mekanis untuk memproduksi
grafitena (grafena), yang merupakan lapisan tipis karbon dengan sifat-sifat unik
(Jones, 2023).
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam sintesis mechanical
exfoliation CNT:
1. **Persiapan Bahan Awal**: Grafit yang berkualitas tinggi menjadi
bahan awal yang umum digunakan dalam metode ini. Grafit dapat diperoleh
dalam bentuk kristal yang padat atau dalam bentuk bubuk.
2. **Penyisipan atau Pemrosesan Pendahuluan (Opsional)**: Terkadang,
sebelum proses eksfoliasi mekanis dilakukan, bahan grafit dapat disisipkan
dengan bahan lain, seperti surfaktan atau bahan pelekat, untuk memfasilitasi
pemisahan lapisan.
3. **Eksfoliasi Mekanis**: Grafit ditempatkan di antara dua permukaan
yang kasar atau menggunakan instrumen eksfoliasi mekanis yang dirancang
khusus, seperti pisau tajam atau perangkat eksfoliasi mekanis. Kemudian, tekanan
atau gaya diterapkan secara mekanis pada grafit, menyebabkan pemisahan
lapisan-lapisan atom yang disebut dengan CNT.
4. **Pemisahan dan Pengumpulan**: Setelah proses eksfoliasi, lapisan-
lapisan atom yang terpisah, termasuk CNT, dapat dikumpulkan menggunakan
berbagai teknik seperti pengangkatan mekanis, penyaringan, atau pemisahan
menggunakan pelarut tertentu.
5. **Karakterisasi dan Pemurnian**: CNT yang dihasilkan kemudian
dikarakterisasi menggunakan berbagai teknik analisis, seperti mikroskopi elektron
dan spektroskopi Raman, untuk mengevaluasi struktur, ukuran, dan
kemurniannya. Pemurnian tambahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan
kontaminasi atau produk sampingan.
Metode mechanical exfoliation menawarkan keunggulan dalam
menghasilkan CNT dengan ukuran dan struktur yang terkendali dengan baik,
serta memungkinkan penggunaan bahan awal yang relatif sederhana. Namun,
proses ini cenderung menghasilkan jumlah CNT yang lebih sedikit dibandingkan
dengan metode sintesis lainnya seperti CVD (Chemical Vapor Deposition)
(Santoso, 2023).
Keuntungan dari sintesis top-down yaitu berpotensi untuk produksi dalam skala
besar, kontrol yang lebih baik atas distribusi ukuran dan sifat-sifat CNT dalam
produksi besar, serta proses yang lebih sederhana dan lebih mudah diimplementasikan
dalam beberapa kasus. Adapun tantangan penggunaan sintesis top-down adalah
kontrol yang lebih rendah atas struktur dan sifat-sifat CNT dibandingkan dengan
metode bottom-up, dan kemungkinan terbatas untuk menghasilkan CNT dengan sifat-
sifat yang dapat disesuaikan (Smith, 2023).
2. Buttom-Up
Prinsip dasar sintesis buttom-up adalah pembentukan struktur CNT dari
molekul-molekul atau atom-atom karbon yang lebih kecil. Pada CNT, sintesis buttom-
up dilakukan dengan chemical vapor deposition (CVD).
Benar, sintesis "bottom-up" dari Nanotube Karbon (CNT) sering kali dilakukan
menggunakan teknik Chemical Vapor Deposition (CVD). Metode ini memungkinkan
pembentukan CNT dengan mengatur reaksi kimia dari senyawa gas karbon yang
diperlukan untuk pertumbuhan CNT di atas substrat yang sesuai (Huang, 2022).
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam sintesis bottom-up CNT
menggunakan metode CVD:
1. **Persiapan Substrat**: Substrat yang bersih dan sesuai dipersiapkan untuk
mendukung pertumbuhan CNT. Biasanya, substrat silikon, silikon oksida, atau logam
seperti nikel atau tembaga digunakan karena sifat kemagnetannya dan kemampuan
untuk memfasilitasi pertumbuhan CNT.
2. **Pembentukan Atmosfer Reaksi**: Senyawa karbon, seperti metana (CH4)
atau etilena (C2H4), disertakan bersama dengan gas pembawa yang sering kali adalah
hidrogen (H2). Gas pembawa membantu dalam mengangkut prekursor karbon ke
substrat dan mengontrol kondisi reaksi.
3. **Pemanasan Substrat**: Substrat dipanaskan ke suhu tertentu yang sesuai
untuk mengaktifkan reaksi kimia antara senyawa gas karbon dan substrat. Suhu ini
biasanya berada dalam rentang 600°C hingga 1000°C tergantung pada senyawa gas
yang digunakan dan target CNT yang diinginkan.
4. **Pertumbuhan CNT**: Molekul-molekul karbon dari senyawa gas
terdisosiasi pada permukaan substrat yang panas dan membentuk struktur CNT.
Pertumbuhan CNT biasanya dimulai dari titik pertumbuhan yang disebut seed atau
katalis, seperti butir-butir logam yang dideposisikan pada permukaan substrat.
5. **Karakterisasi dan Pemurnian**: CNT yang dihasilkan kemudian
dikarakterisasi menggunakan berbagai teknik analisis, seperti mikroskopi elektron dan
spektroskopi Raman, untuk mengevaluasi struktur, ukuran, dan kemurniannya. Proses
pemurnian tambahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan kontaminasi atau
produk sampingan (Jones, 2023).
Teknik CVD menawarkan kontrol yang baik atas sifat-sifat CNT yang
dihasilkan, termasuk panjang, diameter, dan struktur. Hal ini membuatnya menjadi
metode yang sangat berguna untuk aplikasi teknologi yang berbeda, mulai dari
elektronika hingga material komposit (Anderson, 2023).
Keuntungan dari sintesis buttom-up yaitu kontrol yang tinggi atas struktur dan
sifat-sifat CNT, berpotensi untuk menghasilkan CNT dengan ukuran, bentuk, dan
sifat-sifat yang diinginkan, serta berpotensi untuk menghasilkan CNT dengan sifat-
sifat elektronik dan optik yang dapat disesuaikan. Adapun tantangan dari sintesis
buttom-up yaitu kompleksitas dan biaya proses yang lebih tinggi, memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang kimia dan fisika di tingkat atomic serta kontrol
yang sulit atas distribusi ukuran dan sifat-sifat CNT (Wang, 2023).
C. Karakterisasi
1. Transmision Electron Microscopy (TEM)
Karakterisasi Nanotube Karbon (CNT) menggunakan Transmision Electron
Microscopy (TEM) adalah teknik yang sangat berguna untuk memeriksa struktur,
ukuran, dan morfologi CNT dengan resolusi atom. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam proses karakterisasi CNT menggunakan TEM:
1. **Persiapan Sampel**: Sampel CNT dipersiapkan dengan cara menempatkannya
di atas substrat TEM yang sesuai. Biasanya, sampel CNT disiapkan dengan
mencairkan CNT dalam pelarut tertentu dan meneteskan larutan tersebut di atas
substrat TEM yang tipis.
2. **Pemotongan Ultratipis (Opsional)**: Jika sampel CNT disiapkan dalam
bentuk film atau larutan, tahap ini mungkin diperlukan untuk memotong sampel
menjadi lapisan yang sangat tipis agar dapat diamati dengan jelas menggunakan
TEM. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pemotongan ultratipis
seperti Focused Ion Beam (FIB) atau teknik pemotongan dengan pisau ultra-tajam.
3. **Pengamatan TEM**: Sampel CNT yang sudah dipersiapkan kemudian
ditempatkan dalam kamar TEM dan diperiksa dengan menggunakan sinar elektron
berenergi tinggi. Elektron yang melewati sampel akan mengalami hamburan dan
difraksi, yang kemudian dapat ditangkap oleh detektor.
4. **Analisis Gambar**: Gambar yang dihasilkan oleh TEM memberikan informasi
tentang struktur dan distribusi CNT dalam sampel. Dengan memeriksa gambar-
gambar tersebut, peneliti dapat menentukan parameter seperti panjang, diameter,
dan orientasi CNT. Selain itu, teknik TEM dapat digunakan untuk mengidentifikasi
cacat struktural atau kontaminasi dalam CNT.
5. **Spektroskopi Elektron Energi Rendah (EELS) dan Energi Difusi
Spektroskopi (EDS)**: Selain pengamatan morfologi, TEM juga dapat digunakan
untuk analisis komposisi kimia CNT. Teknik seperti EELS dan EDS
memungkinkan identifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam CNT, serta
pemetaan distribusi komposisi kimia dalam sampel.
Karakterisasi CNT menggunakan TEM memberikan wawasan mendalam
tentang struktur dan sifat-sifatnya dengan resolusi atom. Informasi yang diperoleh dari
analisis TEM penting untuk pengembangan dan pemahaman aplikasi CNT dalam
berbagai bidang, seperti elektronika, material, dan biologi (Klaus, 2023).

2. Scanning Electron Microscopy (SEM)


Karakterisasi Nanotube Karbon (CNT) menggunakan Scanning Electron
Microscopy (SEM) adalah teknik yang umum digunakan untuk memeriksa
morfologi, ukuran, dan distribusi CNT dalam sampel dengan resolusi yang tinggi.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses karakterisasi CNT menggunakan
SEM:
1. **Persiapan Sampel**: Sampel CNT dipersiapkan dengan menempatkannya pada
substrat SEM yang sesuai. Biasanya, sampel CNT disiapkan dengan
menempelkannya pada substrat konduktif, seperti kawat tembaga atau pelat silikon
yang dilapisi dengan lapisan tipis logam, menggunakan teknik seperti deposisi
penguapan atau penempelan.
2. **Pengamatan SEM**: Sampel CNT yang sudah dipersiapkan kemudian
ditempatkan dalam kamar SEM. SEM menggunakan sinar elektron untuk
memindai permukaan sampel, dan sinyal yang dihasilkan oleh interaksi antara sinar
elektron dan sampel digunakan untuk membangun gambar permukaan sampel
dengan resolusi yang tinggi.
3. **Analisis Morfologi**: Gambar SEM memberikan informasi tentang morfologi
dan struktur permukaan CNT dalam sampel. Dengan memeriksa gambar-gambar
tersebut, peneliti dapat mengevaluasi distribusi, panjang, dan diameter CNT, serta
mengidentifikasi cacat struktural atau kontaminasi dalam sampel.
4. **Pemetaan Energi Dispersion Spektroskopi (EDS)**: SEM sering juga dilengkapi
dengan teknik EDS yang memungkinkan analisis komposisi kimia dari sampel.
Dengan teknik ini, unsur-unsur yang terkandung dalam CNT dan substratnya dapat
diidentifikasi, serta distribusi unsur-unsur tersebut dalam sampel dapat dipetakan.
5. **Analisis Topografi**: Selain itu, SEM juga dapat digunakan untuk analisis
topografi permukaan sampel dengan menggunakan teknik pemetaan profil atau
pemodelan permukaan. Ini memberikan wawasan tambahan tentang struktur
permukaan dan topografi sampel CNT.
Karakterisasi CNT menggunakan SEM adalah teknik yang cepat dan efisien untuk
memeriksa morfologi dan komposisi CNT dalam sampel. Informasi yang diperoleh dari
analisis SEM dapat digunakan untuk memahami struktur dan sifat-sifat CNT, serta untuk
mengoptimalkan proses sintesis dan aplikasi material CNT (Patel, 2023).

3. Raman Spectroscopy
Karakterisasi Nanotube Karbon (CNT) menggunakan Raman Spectroscopy
adalah teknik yang kuat untuk mengevaluasi struktur, kemurnian, dan sifat optik
CNT. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses karakterisasi CNT
menggunakan Raman Spectroscopy:
1. **Persiapan Sampel**: Sampel CNT dipersiapkan dengan menempatkannya pada
substrat yang sesuai untuk analisis Raman. Biasanya, sampel CNT disiapkan
dengan menempelkannya pada substrat padat, seperti silikon atau kaca, atau dalam
bentuk film tipis pada substrat yang sesuai.
2. **Pengukuran Raman**: Sampel CNT kemudian ditempatkan dalam sistem Raman
Spectroscopy, di mana sinar laser monokromatik dipancarkan ke sampel dan
spektrum Raman dari interaksi antara sinar laser dan molekul dalam sampel
direkam. Saat sinar laser bertabrakan dengan CNT, beberapa foton akan
dipancarkan kembali dengan frekuensi yang bergeser, mencerminkan interaksi
antara foton dan vibrasi molekuler dalam CNT.
3. **Analisis Spektrum**: Spektrum Raman yang dihasilkan memberikan informasi
tentang struktur dan sifat optik CNT. Puncak-puncak dalam spektrum Raman, yang
disebut puncak Raman, terkait dengan mode getaran molekuler tertentu dalam
CNT. Puncak-puncak ini dapat digunakan untuk menentukan struktur CNT (seperti
tipe dan kemiringan sidewall), kemurnian (dengan mendeteksi adanya defek atau
kontaminasi), dan sifat optik (seperti panjang gelombang puncak G dan D).
4. **Analisis Puncak Raman**: Puncak Raman utama yang diamati dalam spektrum
CNT termasuk puncak G (grafenik) yang berkaitan dengan getaran sp2 dari lapisan
karbon basal CNT dan puncak D (disorder) yang muncul sebagai akibat dari cacat
struktural, defek, atau ketidakaturan. Intensitas, lebar, dan posisi puncak-puncak ini
memberikan informasi penting tentang sifat dan kondisi CNT.
5. **Karakterisasi Struktural dan Kimia**: Selain puncak G dan D, analisis spektrum
Raman juga dapat memberikan wawasan tentang struktur sidewall CNT,
kemurnian, dan keberadaan fasa lain seperti grafitena. Teknik khusus, seperti
pemetaan gambar dan analisis panjang gelombang bergantung sudut, dapat
digunakan untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang struktur dan kimia
CNT.

Karakterisasi CNT menggunakan Raman Spectroscopy adalah teknik yang cepat,


sensitif, dan non-destructive yang memberikan wawasan mendalam tentang sifat-sifat
CNT. Informasi yang diperoleh dari analisis Raman sangat berguna untuk memahami
struktur, kemurnian, dan kualitas CNT dalam berbagai aplikasi, seperti elektronika,
material, dan biomedis (Patel, 2023).
D. Modifikasi
Modifikasi Nanotube Karbon (CNT) merujuk pada proses mengubah sifat-sifat
fisik, kimia, atau permukaan CNT dengan tujuan tertentu. Modifikasi ini dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja atau menyesuaikan aplikasi CNT dalam berbagai bidang,
seperti elektronika, material, katalisis, biomedis, dan banyak lagi. Berikut adalah
beberapa metode umum modifikasi CNT:
1. **Fungsionalisasi Kimia**: Fungsionalisasi kimia melibatkan penambahan gugus
kimia pada permukaan CNT. Hal ini dapat dilakukan dengan cara seperti pengolahan
asam, penambahan senyawa organik, atau penggunaan reagen tertentu. Tujuan
fungsionalisasi kimia dapat bervariasi, mulai dari meningkatkan dispersi dalam
pelarut hingga meningkatkan afinitas dengan molekul target dalam aplikasi
biomedis.
2. **Penggabungan dengan Material**: CNT dapat digabungkan dengan berbagai
material lain, seperti polimer, logam, atau keramik, untuk membentuk komposit
CNT. Integrasi CNT ke dalam matriks material lain dapat meningkatkan kekuatan
mekanis, konduktivitas listrik, atau konduktivitas termal komposit tersebut.
3. **Pengendalian Struktur**: Modifikasi CNT juga dapat dilakukan dengan
mengendalikan struktur fisiknya, seperti panjang, diameter, atau orientasi. Proses
sintesis CNT seperti Chemical Vapor Deposition (CVD) dapat disesuaikan untuk
menghasilkan CNT dengan struktur yang diinginkan.
4. **Penggandaan Katalis**: Penggunaan katalis yang berbeda atau modifikasi kondisi
reaksi dalam proses pertumbuhan CNT dapat menghasilkan variasi dalam struktur
dan sifat CNT yang dihasilkan. Misalnya, penambahan logam tertentu sebagai
katalis dalam proses CVD dapat menghasilkan CNT dengan sifat-sifat khusus.
5. **Fungsionalisasi Permukaan**: CNT juga dapat difungsionalisasi pada
permukaannya dengan molekul-molekul tertentu untuk meningkatkan interaksi
dengan substrat atau untuk menyesuaikan sifat-sifat permukaannya. Ini dapat
dilakukan dengan teknik seperti deposisi plasma atau penggunaan linker molekul
tertentu.
6. **Pembuatan CNT Heterojunctions**: Pembentukan CNT heterojunctions, di mana
dua jenis CNT yang berbeda bergabung, dapat memberikan sifat-sifat baru atau
meningkatkan kinerja dalam aplikasi tertentu, seperti sensor atau perangkat
elektronik.
Modifikasi CNT adalah area penelitian yang aktif dan terus berkembang, dengan
banyak inovasi baru yang muncul untuk memanfaatkan potensi penuh dari materi yang
menarik ini (Anderson, 2023).
E. Aplikasi
Nanotube Karbon (CNT) memiliki beragam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
dan berpotensi untuk merevolusi banyak bidang. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi
CNT yang penting:
1. **Elektronika**: CNT menawarkan konduktivitas listrik yang sangat baik dan ukuran
yang sangat kecil, menjadikannya kandidat ideal untuk aplikasi elektronika. Mereka
digunakan dalam pembuatan transistor nanometer, perangkat penyimpanan energi
seperti baterai dan kapasitor super, dan sensor yang sangat sensitif.
2. **Material Komposit**: CNT diperkenalkan ke dalam matriks material lain, seperti
polimer atau logam, untuk meningkatkan kekuatan mekanis, konduktivitas listrik, dan
konduktivitas termal. Komposit CNT digunakan dalam pembuatan bahan struktural
ringan dan kuat untuk pesawat, kendaraan, dan perlengkapan olahraga.
3. **Katalisis**: CNT berpotensi sebagai katalis yang sangat efisien karena area
permukaannya yang besar dan sifat-sifat kimianya yang unik. Mereka digunakan
dalam berbagai reaksi katalitik, termasuk dalam konversi energi, pemurnian gas, dan
produksi senyawa kimia penting.
4. **Biomedis**: CNT digunakan dalam berbagai aplikasi biomedis, termasuk
pengiriman obat target, pencitraan medis, dan sensor biologis. Mereka dapat
difungsionalisasi untuk berinteraksi dengan sel dan jaringan biologis, serta digunakan
sebagai bahan untuk pembuatan implant dan alat diagnostik.
5. **Material Pelindung**: CNT menawarkan kekuatan dan kekakuan yang luar biasa,
sehingga mereka digunakan dalam pembuatan material pelindung, seperti pelindung
armor dan perlindungan termal untuk aplikasi kedirgantaraan dan militer.
6. **Energi**: CNT digunakan dalam pengembangan sel surya yang efisien, baterai
lithium-ion yang bertahan lama, dan kapasitor super yang dapat mengisi daya dengan
cepat. Mereka juga digunakan dalam pengembangan bahan untuk pengumpul energi
termal dan pengkonversi energi.
7. **Pengolahan Air dan Lingkungan**: CNT digunakan dalam pengembangan
teknologi pengolahan air, seperti penyaringan air dan desalinasi, karena
kemampuannya untuk menangkap dan memisahkan partikel-partikel yang sangat
kecil.
8. **Elektronika Fleksibel**: CNT digunakan dalam pengembangan elektronika
fleksibel dan layar sentuh yang dapat ditekuk, menggantikan material konvensional
yang kaku dan berat.
Dengan terus berkembangnya penelitian dan teknologi, potensi aplikasi CNT
dalam kehidupan sehari-hari terus bertambah. Ini mencakup bidang-bidang seperti
transportasi, kesehatan, energi, dan lingkungan, membuka pintu untuk inovasi yang lebih
lanjut dan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Burton, P. Lake and A. Palmer, AIP Conf. Proc., 2020, 2068(1), 020061.
M. Kavitha and A. M. Kalpana, Carbon Nanotubes: Properties and Applications-A Brief Review, i-
manager's Journal on Electronics Engineering, 2017, 7, 1.

Anda mungkin juga menyukai