Materi Kenal Wayang
Materi Kenal Wayang
Blencong :
Lampu minyak kelapa untuk menerangi layar. Sinden :
penyanyi wanita pada seni gamelan atau dalam
Dalang : pertunjukan wayang
Orang yang menjalankan lakon wayang.
Keprak :
Gawangan : Lempengan besi / perunggu yang digantung
Merupakan sarana untuk membentangkan kelir pada kotak wayang dengan tatanan sedemikian
rupa
Ajon-ajon.
Piranti untuk memasang blencong, dipasang Cempala :
tegak lurus di sisi atas tengah gawangan peralatan yg digunakan dalang yg berfungsi
untuk memukul kotak wayang.
Cundhuk : Pringgitan atau paringgitan :
adalah hiasan yang diletakkan di atas gawangan Sebuah tempat yang dikhususkan untuk
mempergelarkan wayang
Kelir :
Gedebok pisang digunakan untuk menancapkan Panggungan :
wayang. Merupakan tempat untuk menggelar dan
menata peralatan pentas atau pergelaran
Wayang
: Sejenis boneka dua dimensi yang digerakkan Palemahan atau sitenan
oleh dalang. merupakan bagian dari kelir yang berada di sisi
bawah, sebagai penggambaran bumi
Gamelan :
Alat musik tradisional Jawa untuk mengiringi Langitan
pementasan. merupakan bagian dari kelir yang berada di sisi
atas, sebagai penggambaran langit
Niyaga :
Orang yang menabuh gamelan. Sempyok.
Hiasan dari kain bersulam atau kain cindhe,
Lakon : yang berfungsi untuk menutup bagian langitan
Jalan cerita atau judul.
Klanthe dan Placak
Sabetan : dipasang pada bagian palemahan atau sitenan,
Gerak gerik wayang yang dijalankan Ki Dalang. untuk membantu agar bentangan kelir menjadi
kencang
Beber :
Layar untuk menangkap bayangan wayang Sligi.
dalam ajang sabetan. Kayu atau besi memanjang yang digunakan
untuk menarik bentangan kelir ke sisi kanan
Waranggana : dan kiri
Tim vokalis tembang dalam pentas wayang.
Platukan
Panyumping : Alat yang digunakan oleh dhalang untuk
Asisten dalang yang bertugas membantu memukul-mukul lambung bagian dalam atau
menyiapkan ubo rampe dan membantu bibir kothak wayang sehingga menimbulkan
mengurutkan wayang. efek suara yang dapat membangun suasana
adegan
Kothak/Pethi :
Kotak kayu untuk menyimpan wayang
ISTILAH PENYEBUTAN WAYANG
Gebingan.
Merupakan penyebutan untuk wayang kulit
yang masih mentah, baru saja selesai ditatah Bambang jangkah.
oleh penatah. Adalah tokoh tokoh seukuran wayang
bambangan namun dengan ciri posisi kaki
Sunggingan. depan dan belakang berjarak agak lebar atau
Pewarnaan wayang dengan berbagai macam anjangkah.
teknik cara dan jenisnya, sehingga tampilan
wayang kulit menjadi menjadi lebih indah dan Putren.
hidup. Golongan wayang ini untuk menggambarkan
tokoh tokoh putri
Dhudhahan.
Merupakan wayang wayang yang tidak masuk Bayen.
dalam simpingan. biasanya akan ditata di kanan menggambarkan tokoh bayi dan tokoh dewa
kiri dhalang. dewa yang bertubuh kecil, melambangkan
kesucian.
Raton.
Merupakan penyebutan bagi wayang kulit Gunungan atau Kayon.
dengan postur tubuh tinggi besar Perangkat wayang yang wujudnya menyerupai
gunung, oleh karena itu disebut gunungan.
Gagahan.
Menggambarkan golongan tokoh tokoh wayang Patihan.
dengan postur tubuh gagah Untuk penyebutan wayang golongan patih.
1. Ki Nartosabdo
2. Ki Anom Suroto
Sampai akhir era ke-20 ini, Anom Suroto yaitu hanya satu yang pernah mendalang di lima benua,
diantaranya di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rencana pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia
di AS). Ia juga pernah mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat (saat itu), Australia, serta banyak
negara yang lain. Spesial untuk menaikkan wawasan pedalangan tentang dewa-dewa, Dr. Soedjarwo,
Ketua Umum Sena Wangi, pernah kirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, serta Yunani.
Asep Sunarya lahir 3 September 1955 di Kampung Jelengkong, Kecamatan Baleendah, 25 km arah
selatan Kota Bandung. Bernama kecil Sukana, anak ketujuh dari tiga belas bersaudara keluarga Abah
Sunarya yang di kenal juga sebagai dalang legendaris di tanah Pasundan.
4. Ki Manteb Soedharsono
Ki Manteb mulai mendalang mulai sejak kecil. Tetapi, popularitasnya juga sebagai seniman tingkat
nasional mulai diperhitungkan umum mulai sejak ia mengadakan pertunjukan Banjaran Bima satu bulan
sekali sepanjang satu tahun penuh di Jakarta pada tahun 1987. Ki Manteb mengakui, Banjaran Bima
adalah tonggak bersejarah dalam kehidupannya. Mulai sejak itu namanya makin populer. Bahkan juga,
pada tahun 90-an, tingkat popularitasnya sudah melebihi Ki Anom Suroto, yang juga jadi kakak
angkatnya.
5. Ki Slamet Gundono
Di saat orde baru, waktu di gelar festival dalang di Solo, untuk memperingati 50 tahun Indonesia
Merdeka, Gundono malah menghidangkan penampilan kontroversial. Bila dalang lain tampak sesuai
sama pakem, jadi dia malah demikian sebaliknya.
Disebabkan tingkahnya itu, pernah menyebabkan perbincangan panjang pada panitia, juri, pengamat,
sampai khalayak umum. Sebagian tokoh bahkan juga memberi support. Salah satunya seniman besar
seperti Umar Kayam, Gunawan Mohamad, Murtidjono serta Halim HD
ALAT MUSIK GAMELAN
1
. Kendhang 6. Gong
2. Saron
7. Kempul
3. Demung
.
4. Bonang 8. Gambang
5. Kenong 9. Slenthem
.
10. Gender 15. Gendrum
11. Siter
12. Rebab
13. Suling
14. Kemanak