Agribisnis Berkelanjutan
DAMPAK MITIGASI POLUSI BAGI KEBERLANJUTAN PERTANIAN
OLEH:
SITTI NURANNISA
G021221028
AGRIBISNIS BERKELANJUTAN C
1
Anwar dan Muliati Galib, Analisis Multidimensi Keberlanjutan Tanaman Jagung (Zea Mays l.)Di
Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba, Jurnal Pertanian Berkelanjutan, februari 2022, 10(1), 71-
84.
2
Masturi, Sinergi dalam Pertanian Indonesia untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Jurnal
Inovasi Penelitian, 2021, 1(10), 2085-2094.
memiliki konstribusi dalam meningkatkan emisi karbon yang pada akhirnya
mempengaruhi produksi pertanian3.
Penggunaan pupuk untuk meningkatkan produksi tanaman di Indonesia telah
menjadi kebiasaan dan menyebabkan ketergantungan terhadap ketersediaan pupuk,
terutama pupuk anorganik. Saat ini, penggunaan pupuk kimia oleh petani melebihi
dosis yang disarankan, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem, merusak
kesuburan tanah, dan menyebabkan kematian organisme pengurai seperti cacing. Jika
tidak ada upaya mitigasi, maka lahan tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan secara
optimal dan berkelanjutan4. Untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk
anorganik, penggunaan pupuk organik dapat dijadikan sebagai alternatif yang lebih
baik. Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk
organik dan rotasi tanaman, dapat membantu meningkatkan kualitas tanah5.
Mitigasi polusi memiliki dampak yang signifikan bagi keberlanjutan pertanian.
Dampak anomali musim, seperti perubahan pola curah hujan, dapat mempengaruhi
waktu penanaman dan panen tanaman pertanian 6. Adaptasi petani terhadap perubahan
iklim juga penting untuk keberlanjutan pertanian. Manajemen dan strategi adaptasi
diperlukan agar petani yang awalnya tidak memahami menjadi paham dan yang
kurang siap menjadi lebih siap menghadapi situasi tersebut. Selain itu, petani perlu
menyesuaikan diri untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif perubahan iklim, dengan tujuan untuk mengurangi kerugian baik dari
segi kuantitas maupun kualitas hasil panen7.
3
Dwi Sartika Adetama, Akhmad Fauzi, Bambang Juanda, dan Dedi Budiman Hakim, Evaluasi
Pembangunan Berkelanjutan dengan Rendah Karbon pada Sektor Pertanian Padi. Tata Loka, Februari
2023, 25(1), 50-69.
4
Indratma Fawaiz, Jaza Afifaqo, Nurul Khikmah, Lucky Nurwidayanti, Candra Dewi Rahayu, Inisiasi
Pengolahan Limbah Kentang Menjadi “Pukita” (Pupuk Cair Organik Kulit Kentang) Sebagai Strategi
Mitigasi Pengelolaan Sampah Berbasis Pertanian, Jurnal Peduli Masyarakat, september 2023, 5(3),
781-788.
5
Amalia, K., & Asnur, P. (2022). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Daun Kelor (Moringa
oleifera). Jurnal Akar, 2(Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Akar Volume 1 Nomor 2 September 2022), 9-16.
6
Isdomo Yuliantoro dan Nurlita Indah Wahyuni, Persepsi Dan Adaptasi Masyarakat Pesisir Terhadap
Perubahan Iklim Di Desa Sarawet Kabupaten Minahasa Utara, Jurnal WASIAN, 2019, 6(2), 89-99.
7
Moh. Wahyudi Priyanto, Hery Toiba, Rachman Hartono, Strategi Adaptasi Perubahan Iklim: Faktor
Yang Mempengaruhi Dan Manfaat Penerapannya, Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA),
Selain itu, mitigasi polusi juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap
kualitas air. Praktik pertanian bersamaan dengan penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan dapat mengakibatkan aliran air hujan membawa zat kimia ke sungai.
Limbah pertanian tersebut mengandung nutrisi seperti fosfor dan nitrogen, yang dapat
menyebabkan eutrofikasi dan pertumbuhan alga berlebihan. Dampaknya dapat
mengganggu ekosistem sungai dan menurunkan kualitas air 8.Dengan mengurangi
penggunaan pestisida, mengadopsi metode pertanian organik, dan menerapkan sistem
pengolahan limbah yang efektif, dampak negatif terhadap kualitas air dapat
dikurangi. Ini akan berdampak positif pada keberlanjutan pertanian, karena tanaman
yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi pestisida atau air yang tercemar akan
menghasilkan produk yang tidak sehat.
Selain itu, mitigasi polusi juga dapat berdampak positif pada keberlanjutan
pertanian melalui pelestarian keanekaragaman hayati. Penggunaan pestisda secara
berlebihan dan terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan,
termasuk pencemaran lingkungan, hilangnya musuh alami, resistensi dan resurgensi
hama, serta munculnya residu pada hasil pertanian yang berbahaya bagi manusia.
Sebagian besar pestisida merupakan zar kimia beracun yang tidak hanya berbahaya
bagi hama dan penyakit tanaman yang ditargetkan, tetapi juga memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia9. Dalam praktik pertanian
berkelanjutan, upaya dilakukan untuk mengurangi penggunaan pestisida dan
mendorong penggunaan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, seperti
penggunaan serangga predator atau tanaman pengganggu hama10. Dengan demikian,
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, K., & Asnur, P. 2022. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Daun Kelor
(Moringa oleifera). Jurnal Akar, Vol. 1 No.2: 9-16.
Anwar dan Muliati Galib, 2022. Analisis Multidimensi Keberlanjutan Tanaman
Jagung (Zea Mays l.) Di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba, Jurnal
Pertanian Berkelanjutan, 10(1), 71-84.
Dewa Gede Agung Praja Yoga, Ni Kadek Surya Listia Dewi, Ni KomangSuriasih,
2023, Meminimalisir Penggunaan Pestisida Kimia Untuk Mencegah
Kerusakan Ekosistem, Prosiding, Vol 3.
Dwi Sartika Adetama, Akhmad Fauzi, Bambang Juanda, dan Dedi Budiman Hakim,
2023. Evaluasi Pembangunan Berkelanjutan dengan Rendah Karbon pada
Sektor Pertanian Padi. Tata Loka, 25(1), 50-69.
Ferdinand, Ariya Dharma, Amanatullah Savitri, 2023. Analysis of Water Pollution
due to Development Activities and Its Impact on the Citarum River in
Indonesia, Civil Engineering and Architecture Journal, Vol 1 No.3.
Indratma Fawaiz, Jaza Afifaqo, Nurul Khikmah, Lucky Nurwidayanti, Candra Dewi
Rahayu, 2023. Inisiasi Pengolahan Limbah Kentang Menjadi “Pukita” (Pupuk
Cair Organik Kulit Kentang) Sebagai Strategi Mitigasi Pengelolaan Sampah
Berbasis Pertanian, Jurnal Peduli Masyarakat, 5(3), 781-788.
Isdomo Yuliantoro dan Nurlita Indah Wahyuni, 2019, Persepsi Dan Adaptasi
Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim Di Desa Sarawet Kabupaten
Minahasa Utara, Jurnal WASIAN, 6(2), 89-99.
Masturi,2021. Sinergi dalam Pertanian Indonesia untuk Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim, Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2085-2094
Moh. Wahyudi Priyanto, Hery Toiba, Rachman Hartono, 2021. Strategi Adaptasi
Perubahan Iklim: Faktor Yang Mempengaruhi Dan Manfaat Penerapannya,
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 5(4), 1169-1178.
Sutrisno. 2019. Pengaruh beberapa jenis tumbuhan sebagai refuterhadap kehadiran
serangga dan intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata
lugensStal.) Pada Pertanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.). Tesis.Program
Magister Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.