Anda di halaman 1dari 6

Artikel

Agribisnis Berkelanjutan
DAMPAK MITIGASI POLUSI BAGI KEBERLANJUTAN PERTANIAN

OLEH:
SITTI NURANNISA
G021221028
AGRIBISNIS BERKELANJUTAN C

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
Dampak Mitigasi Polusi bagi Keberlanjutan Pertanian
Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia, karena
menyediakan makanan dan bahan baku bagi industri pangan. keberlanjutan pertanian
adalah sistem produksi pertanian yang terus menerus dapat memenuhi kebutuhan
pangan, pakan, dan serat bagi kebutuhan nasional, dan dapat memberikan keuntungan
ekonomi bagi pelaku usaha, tanpa merusak sumberdaya alam bagi generasi yang akan
datang1. Keberlanjutan dalam bidang pertanian adalah kemampuan petani untuk tetap
berproduksi secara kontinyu tanpa merusak lingkungan atau sumber daya secara
ekonomi dan stabilitas sosial. Namun, pertanian saat ini ternyata memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan salah satunya adalah polusi.
Polusi pertanian terutama disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia, pestisida,
dan limbah pertanian yang tidak terkelola dengan baik. Untuk mengurangi dampak
negatif tersebut, diperlukan usaha adaptasi dan mitigasi yang efektif. Upaya adaptasi
dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam
mengelola sumber daya alam serta menerapkan teknologi yang ramah lingkungan.
Sementara itu, upaya mitigasi dilakukan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca
dari sektor pertanian, seperti penggunaan pupuk organik dan pengelolaan limbah
yang efektif2.
Salah satu dampak positif dari mitigasi polusi bagi keberlanjutan pertanian
adalah peningkatan kualitas tanah. Polusi pertanian, terutama akibat penggunaan
berlebihan pupuk kimia, dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah. Aktivitas
pertanian dari awal hingga akhir berperan dalam emisi karbon. Emisi karbon ini
berdampak pada kondisi iklim dan pola curah hujan yang tidak stabil, serta suhu
udara yang memengaruhi produktivitas pertanian. Dengan demikian, pertanian

1
Anwar dan Muliati Galib, Analisis Multidimensi Keberlanjutan Tanaman Jagung (Zea Mays l.)Di
Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba, Jurnal Pertanian Berkelanjutan, februari 2022, 10(1), 71-
84.
2
Masturi, Sinergi dalam Pertanian Indonesia untuk Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Jurnal
Inovasi Penelitian, 2021, 1(10), 2085-2094.
memiliki konstribusi dalam meningkatkan emisi karbon yang pada akhirnya
mempengaruhi produksi pertanian3.
Penggunaan pupuk untuk meningkatkan produksi tanaman di Indonesia telah
menjadi kebiasaan dan menyebabkan ketergantungan terhadap ketersediaan pupuk,
terutama pupuk anorganik. Saat ini, penggunaan pupuk kimia oleh petani melebihi
dosis yang disarankan, sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem, merusak
kesuburan tanah, dan menyebabkan kematian organisme pengurai seperti cacing. Jika
tidak ada upaya mitigasi, maka lahan tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan secara
optimal dan berkelanjutan4. Untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk
anorganik, penggunaan pupuk organik dapat dijadikan sebagai alternatif yang lebih
baik. Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk
organik dan rotasi tanaman, dapat membantu meningkatkan kualitas tanah5.
Mitigasi polusi memiliki dampak yang signifikan bagi keberlanjutan pertanian.
Dampak anomali musim, seperti perubahan pola curah hujan, dapat mempengaruhi
waktu penanaman dan panen tanaman pertanian 6. Adaptasi petani terhadap perubahan
iklim juga penting untuk keberlanjutan pertanian. Manajemen dan strategi adaptasi
diperlukan agar petani yang awalnya tidak memahami menjadi paham dan yang
kurang siap menjadi lebih siap menghadapi situasi tersebut. Selain itu, petani perlu
menyesuaikan diri untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif perubahan iklim, dengan tujuan untuk mengurangi kerugian baik dari
segi kuantitas maupun kualitas hasil panen7.
3
Dwi Sartika Adetama, Akhmad Fauzi, Bambang Juanda, dan Dedi Budiman Hakim, Evaluasi
Pembangunan Berkelanjutan dengan Rendah Karbon pada Sektor Pertanian Padi. Tata Loka, Februari
2023, 25(1), 50-69.
4
Indratma Fawaiz, Jaza Afifaqo, Nurul Khikmah, Lucky Nurwidayanti, Candra Dewi Rahayu, Inisiasi
Pengolahan Limbah Kentang Menjadi “Pukita” (Pupuk Cair Organik Kulit Kentang) Sebagai Strategi
Mitigasi Pengelolaan Sampah Berbasis Pertanian, Jurnal Peduli Masyarakat, september 2023, 5(3),
781-788.
5
Amalia, K., & Asnur, P. (2022). Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Daun Kelor (Moringa
oleifera). Jurnal Akar, 2(Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Akar Volume 1 Nomor 2 September 2022), 9-16.
6
Isdomo Yuliantoro dan Nurlita Indah Wahyuni, Persepsi Dan Adaptasi Masyarakat Pesisir Terhadap
Perubahan Iklim Di Desa Sarawet Kabupaten Minahasa Utara, Jurnal WASIAN, 2019, 6(2), 89-99.
7
Moh. Wahyudi Priyanto, Hery Toiba, Rachman Hartono, Strategi Adaptasi Perubahan Iklim: Faktor
Yang Mempengaruhi Dan Manfaat Penerapannya, Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA),
Selain itu, mitigasi polusi juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap
kualitas air. Praktik pertanian bersamaan dengan penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan dapat mengakibatkan aliran air hujan membawa zat kimia ke sungai.
Limbah pertanian tersebut mengandung nutrisi seperti fosfor dan nitrogen, yang dapat
menyebabkan eutrofikasi dan pertumbuhan alga berlebihan. Dampaknya dapat
mengganggu ekosistem sungai dan menurunkan kualitas air 8.Dengan mengurangi
penggunaan pestisida, mengadopsi metode pertanian organik, dan menerapkan sistem
pengolahan limbah yang efektif, dampak negatif terhadap kualitas air dapat
dikurangi. Ini akan berdampak positif pada keberlanjutan pertanian, karena tanaman
yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi pestisida atau air yang tercemar akan
menghasilkan produk yang tidak sehat.
Selain itu, mitigasi polusi juga dapat berdampak positif pada keberlanjutan
pertanian melalui pelestarian keanekaragaman hayati. Penggunaan pestisda secara
berlebihan dan terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan,
termasuk pencemaran lingkungan, hilangnya musuh alami, resistensi dan resurgensi
hama, serta munculnya residu pada hasil pertanian yang berbahaya bagi manusia.
Sebagian besar pestisida merupakan zar kimia beracun yang tidak hanya berbahaya
bagi hama dan penyakit tanaman yang ditargetkan, tetapi juga memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia9. Dalam praktik pertanian
berkelanjutan, upaya dilakukan untuk mengurangi penggunaan pestisida dan
mendorong penggunaan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan, seperti
penggunaan serangga predator atau tanaman pengganggu hama10. Dengan demikian,

2021, 5(4), 1169-1178.


8
Ferdinand, Ariya Dharma, Amanatullah Savitri, Analysis of Water Pollution due to Development
Activities and Its Impact on the Citarum River in Indonesia, Civil Engineering and Architecture
Journal 2023, Vol 1 No.3.
9
Dewa Gede Agung Praja Yoga, Ni Kadek Surya Listia Dewi, Ni KomangSuriasih, Meminimalisir
Penggunaan Pestisida Kimia Untuk Mencegah Kerusakan Ekosistem, Prosiding, 2023, Vol 3.
10
Sutrisno. 2019. Pengaruh beberapa jenis tumbuhan sebagai refuterhadap kehadiran serangga dan
intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugensStal.) Pada Pertanaman Padi
Gogo (Oryza sativa L.). Tesis.Program Magister Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan.
keanekaragaman hayati dapat dipertahankan, dan pertanian menjadi lebih
berkelanjutan dalam jangka panjang.
Dalam rangka menjaga keberlanjutan pertanian, mitigasi polusi menjadi sebuah
keharusan. Dampak positif dari mitigasi polusi, seperti peningkatan kualitas tanah,
kualitas air yang lebih baik, dan pelestarian keanekaragaman hayati, akan
memberikan manfaat jangka panjang bagi pertanian. Penerapan praktik pertanian
berkelanjutan yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan
memperhatikan lingkungan, akan memastikan bahwa pertanian dapat terus berlanjut
sambil tetap menjaga kelestarian alam.
Dengan demikian, mitigasi polusi bukan hanya penting dalam menjaga
keberlanjutan pertanian, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia
untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan planet ini. Dalam upaya
mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan, setiap individu, petani, dan pemerintah
perlu bersama-sama berkomitmen untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan
dan mengurangi polusi pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, K., & Asnur, P. 2022. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Daun Kelor
(Moringa oleifera). Jurnal Akar, Vol. 1 No.2: 9-16.
Anwar dan Muliati Galib, 2022. Analisis Multidimensi Keberlanjutan Tanaman
Jagung (Zea Mays l.) Di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba, Jurnal
Pertanian Berkelanjutan, 10(1), 71-84.
Dewa Gede Agung Praja Yoga, Ni Kadek Surya Listia Dewi, Ni KomangSuriasih,
2023, Meminimalisir Penggunaan Pestisida Kimia Untuk Mencegah
Kerusakan Ekosistem, Prosiding, Vol 3.
Dwi Sartika Adetama, Akhmad Fauzi, Bambang Juanda, dan Dedi Budiman Hakim,
2023. Evaluasi Pembangunan Berkelanjutan dengan Rendah Karbon pada
Sektor Pertanian Padi. Tata Loka, 25(1), 50-69.
Ferdinand, Ariya Dharma, Amanatullah Savitri, 2023. Analysis of Water Pollution
due to Development Activities and Its Impact on the Citarum River in
Indonesia, Civil Engineering and Architecture Journal, Vol 1 No.3.
Indratma Fawaiz, Jaza Afifaqo, Nurul Khikmah, Lucky Nurwidayanti, Candra Dewi
Rahayu, 2023. Inisiasi Pengolahan Limbah Kentang Menjadi “Pukita” (Pupuk
Cair Organik Kulit Kentang) Sebagai Strategi Mitigasi Pengelolaan Sampah
Berbasis Pertanian, Jurnal Peduli Masyarakat, 5(3), 781-788.
Isdomo Yuliantoro dan Nurlita Indah Wahyuni, 2019, Persepsi Dan Adaptasi
Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim Di Desa Sarawet Kabupaten
Minahasa Utara, Jurnal WASIAN, 6(2), 89-99.
Masturi,2021. Sinergi dalam Pertanian Indonesia untuk Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim, Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2085-2094
Moh. Wahyudi Priyanto, Hery Toiba, Rachman Hartono, 2021. Strategi Adaptasi
Perubahan Iklim: Faktor Yang Mempengaruhi Dan Manfaat Penerapannya,
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 5(4), 1169-1178.
Sutrisno. 2019. Pengaruh beberapa jenis tumbuhan sebagai refuterhadap kehadiran
serangga dan intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata
lugensStal.) Pada Pertanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.). Tesis.Program
Magister Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Anda mungkin juga menyukai