Anda di halaman 1dari 7

I.

Tanggal Praktikum : 1-3 Maret 2024

II. Judul Praktikum : Pengamatan Tekstur Sedimen

III. Tujuan Praktikum :

Setelah melakukan praktikum diharapkan mampu:

1. Mengetahui tekstur sedimen.

IV. Dasar Teori :

Sedimen merupakan bahanyatau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di

daratan ataupun lautan), yang telah mengalami mengalami proses proses

pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan, ke tempat lainnya). Sedimen

ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Ilmu yang

mempelajari batuan sedimen disebut dengan sedimentologi. Faktor-faktor yang

mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan

yahg ada dari batuan (Noor, 2014: 183).

Ekologi hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari

interaksi-interaksi antara hewan dengan lingkungan biotik dan abiotiknya yang

menentukan sebaran (distribuisi) dan kelimpahan hewan hewan tersebut

(Dharmawan, 2015: 2).

Tekstur sedimen akan menentukan dimana sedimen dengan tekstur tertentu

tersebut akan terdeposisi di dalam atau di luar sistem angkutan sedimen. Seringkali

material sedimen yang agak besar atau kasar merupakan hasil sedimen yang berasal
dari erosi tebing sungai, sedang material yang lebih alus berasal dari erosi permukaan

(Tatipata, 2015: 238).

Tanah atau bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang

mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk kedalam suatu

badan air secara umum disebut sedimen. Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi

dan terbawa oleh aliran air akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan

alirannya melambat atau terhenti. Peristiwa pengendapan ini dikenal dengan

peristiwa atau proses sedimentasi (Sembiring, 2014 : 149).

Sedimen umumnya mengendap di bagian bawah kaki bukit, di daerah

genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Sedimen adalah istilah yang

digunakan untuk menggambarkan partikel padat yang terendap di permukaan bumi

atau dalam lingkungan air. Partikel-partikel ini dapat berupa berbagai ukuran, mulai

dari pasir halus hingga bebatuan besar, dan mereka dapat terdiri dari berbagai bahan,

termasuk mineral, kerak organik, dan material anorganik ( Muzaeni, 2021 : 42).

V. Alat dan Bahan :

a. Alat

a. Gelas kimia 1000 ml

b. Segitiga miler

c. Sedimen

b. Bahan

a.///Aquades
VI. Cara Kerja :

1. Dimasukkan sampel tanah ke dalam gelas kimia sampai batas 500 ml dan

ditambahkan aquades sampai ukuran 1000 ml.

2. Digoyang sampel sampai tanah bersatu dengan air.

3. Didiamkan sampai terbentuk lapisan masing-masing. Setelah 2 jam diamati

bagiannya.

4. Ditentukan presentase masing-masing dan dicatat dalam tabel pengamatan.

Bagian paling atas biasanya debu, kempung (liat), dan pasir.

5. Digunakan segitiga Miller untuk menetapkan jenis tekstur tanah dengan

ditetapkan persen masing-masing.

6. Digambar segitiga Miller lalu ditetapkan pada masing-masing sudut dengan

nama tanah, yaitu liat, pasir, dan debu. Setiap ujung yang terdapat nama

misalnya liat berarti pada sudut tersebut memiliki liat 100%. Demikian pada

pucuk sudut lainnya.

7. Digunakan data % masing-masing tekstur tanah di atas, dengan meletakkan

sudut segitiga tanah diatas misalnya liat pada bagian paling atas (100%).

8. Dihitung 0% menuju ke pucuk sudut yang berangka 100% sampai pada

batas % yang ada. Dilakukan hal yang sama pada jenis lain (pasir, debu)

dengan cara yang sama.

9. Ditarik garis masing-masing komposisi tanah ini misalnya liat, pasir, dan

debu. Tempat pertemuan ketiga inilah yang dinamakan dengan tekstur tanah

misalnya lempung berpasir.


X. Daftar Pustaka :

Dharmawan, A., Ibrohim., Hawa, T., Hadi, S., & Pudyo, S. 2015. Ekologi
Hewan. Malang: UM Press.

Muzaeni, A., Khamid, A., Wahidin, W., Diantoro, W., & Feriska, Y. 2021.
Analisis Sedimentasi di Hulu Waduk Malahayu Kecamatan Banjarharjo
Kabupaten Brebes. Infratech Building Journal, 2:2, 40-48.

Noor, D. 2014. Pengantar Geologi. Yogyakarta: Deepublish.

Sembiring, A. E., Mananoma, T., Halim, F., & Wuisan, E. M. 2014. Analisis
Sedimentasi di Muara Sungai Panasen. Jurnal Sipil Statik, 2:3, 148-154

Tatipa, W., H., Indratmo, S., Arwin, S., & Sri, L. 2015. Analisis Volume
Sedimen yang Mengendap Setelah T-Tahun Waduk Beroperasi (Studi
Kasus: Waduk Cirata). Jurnal Teknik Sipil, 22:3, 235-242.
Bukti 4
Bukti 5

Anda mungkin juga menyukai