I. Tanggal Praktikum: 1-3 Maret 2024
I. Tanggal Praktikum: 1-3 Maret 2024
ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Ilmu yang
mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan
tersebut akan terdeposisi di dalam atau di luar sistem angkutan sedimen. Seringkali
material sedimen yang agak besar atau kasar merupakan hasil sedimen yang berasal
dari erosi tebing sungai, sedang material yang lebih alus berasal dari erosi permukaan
Tanah atau bagian-bagian tanah yang terangkut oleh air dari suatu tempat yang
mengalami erosi pada suatu daerah aliran sungai (DAS) dan masuk kedalam suatu
badan air secara umum disebut sedimen. Sedimen yang dihasilkan oleh proses erosi
dan terbawa oleh aliran air akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan
genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Sedimen adalah istilah yang
atau dalam lingkungan air. Partikel-partikel ini dapat berupa berbagai ukuran, mulai
dari pasir halus hingga bebatuan besar, dan mereka dapat terdiri dari berbagai bahan,
termasuk mineral, kerak organik, dan material anorganik ( Muzaeni, 2021 : 42).
a. Alat
b. Segitiga miler
c. Sedimen
b. Bahan
a.///Aquades
VI. Cara Kerja :
1. Dimasukkan sampel tanah ke dalam gelas kimia sampai batas 500 ml dan
bagiannya.
nama tanah, yaitu liat, pasir, dan debu. Setiap ujung yang terdapat nama
misalnya liat berarti pada sudut tersebut memiliki liat 100%. Demikian pada
sudut segitiga tanah diatas misalnya liat pada bagian paling atas (100%).
batas % yang ada. Dilakukan hal yang sama pada jenis lain (pasir, debu)
9. Ditarik garis masing-masing komposisi tanah ini misalnya liat, pasir, dan
debu. Tempat pertemuan ketiga inilah yang dinamakan dengan tekstur tanah
Dharmawan, A., Ibrohim., Hawa, T., Hadi, S., & Pudyo, S. 2015. Ekologi
Hewan. Malang: UM Press.
Muzaeni, A., Khamid, A., Wahidin, W., Diantoro, W., & Feriska, Y. 2021.
Analisis Sedimentasi di Hulu Waduk Malahayu Kecamatan Banjarharjo
Kabupaten Brebes. Infratech Building Journal, 2:2, 40-48.
Sembiring, A. E., Mananoma, T., Halim, F., & Wuisan, E. M. 2014. Analisis
Sedimentasi di Muara Sungai Panasen. Jurnal Sipil Statik, 2:3, 148-154
Tatipa, W., H., Indratmo, S., Arwin, S., & Sri, L. 2015. Analisis Volume
Sedimen yang Mengendap Setelah T-Tahun Waduk Beroperasi (Studi
Kasus: Waduk Cirata). Jurnal Teknik Sipil, 22:3, 235-242.
Bukti 4
Bukti 5