Anda di halaman 1dari 31

MINICEX LK 2

LESI TRAUMA

TAMBAHAN ANAMNESIS
1. apakah ada rasa terbakar? -> chemical, trauma, electric burn
2. sebelumnya keluhan terjadi karena apa?

1. ULKUS EOSINOFILIK
Etiologi : trauma mekanis kronis (mukosa kegigit, GT tajam, iritasi alat ortho,
restorasi tajam) -> berbulan2 / tahun
Gambaran klinis : terlihat penyebab dekat lesi, lesi ulserasi, warna putih
kekuningan, soliter, tepi menggulung dan ada indurasi, tidak sakit
DD : KSS, Ulkus tbc, oral chacre
Rencana perawatan :
- simtomatik : aloclair/ triamcinolone (kalo sakit)
- kausatif : hilangkan penyebab trauma (alat ortho ditutupi wax,
haluskan tambalan tajam)
- supportif : vitamin A utk mempercepat penyembuhan
- KIE
o Komunikasi : jadi pak/bu penyakit bapak/ibu ini tidak berbahaya,
tidak ganas, tidak menular, dapat sembuh dan mempunyai
prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
mengurangi rasa sakitnya (kalo sakit) yaitu gel asam hialuronat
0,2% 3x sehari, caranya dengan mengeringkan lesi nya terlebih
dahulu, lalu oleskan tipis obat pada lesi menggunakan cotton bud
dan jangan makan dan minum selama 30 menit setelah
mengoleskan obat. Selain itu bapak/ibu juga tetap harus menjaga
kesehatan gigi dan mulutnya dengan sikat gigi 2x sehari pagi
setelah sarapan dan malam sebelum tidur, serta kontrol ke dokter
gigi setiap 6 bulan sekali
o Edukasi : jadi penyakit bapak/ibu dalam bahasa kedokteran
dinamakan ulkus eosinofilik, penyakit ini tumbul karena adanya
trauma akibat alat orthodonti yang bapak/ibu gunakan yang
sudah berbulan2 sehingga terjadi iritasi kronis didalam mulut
bapak/ibu dan menimbulkan munculnya lesi warna putih
kekuningan, mengeras dan meninggi pada mulut bapak/ibu.
Sampai sini apakah ada pertanyaan?

2. CHEMICAL BURN
Etiologi : trauma kimiawi
Predisposisi : aspirin, obat kumur kandungan alcohol tinggi (h202 >3%), obat
irigasi endo naocl >2,5%, minyak cengkeh, puyer sakit kepala
Gambaran klinis : lesi putih yang mengalami koagulasi lapisan epitel shg
terbentuk pseudomembran, jika terpapar lama -> jaringan nekrotik -> mudah
diangkat dan meninggalkan daerah kemerahan
DD : homogenus leukoplakia, oral thrush
Rencana perawatan :
- kausatif : tidak dilakukan (kumur air sebanyak2nya)
- simtomatik : asam hialuronat, triamcinolone acetonide, dexametason
elixir (kumur)
- supportif : vit A
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah chemical burn akibat zat
kimia, kondisi ini tidak berbahaya, tidak ganas, tidak menular,
tidak dapat kambuh, dapat sembuh dan memiliki prognosis yang
baik
o Instruksi : maka dari itu, nanti ibu/bapak banyak kumur air agar
tidak ada zat kimia yang tersisa didalam rongga mulut yaa. Untuk
mengurangi rasa sakitnya saya akan berikat obat berupa
kortikosteroid yaitu bexamethason 0,5 mg. nanti caranya
obatnya dicampurkan dengan 15ml air kemudia dikumur2 selama
2 menit ya bu, nanti setelah kumur2 jangan makan dan minum
minimal 30 menit yaa. Lalu saya berikan juga vitamin A untuk
membantu penyembuhan lesi nya nanti diminum 1x sehari
setelah makan. Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya
dulu jadi diet lunak yaa jd hindari makan makanan yg mengiritasi
seperti makanan panas, asam dan pedas. Lalu jangan lupa juga
untuk tetap menjaga kebersihan mulut, kontrol ke dokter gigi
setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah chemical burn,
hal ini terjadi karena adanya trauma yg disebabkan karena zat
kimiawi spt yg td ibu blg bahwa ibu sebelumnya minum obat
aspirin yg terlalu banyak. Obat tersebut bersifat
kaustik/membakar sehingga akan memicu timbulnya lesi dirongga
mulut berupa lapisan selaput putih yg ada dimulut ibu. Apakah
sudah jelas bu?

3. THERMAL BURN
Etiologi : trauma thermal/ terpapar suhu
Predisposisi : alat, makanan atau minuman
Gambaran klinis : lesi putih/merah yang mengalami koagulasi lapisan epitel shg
terbentuk pseudomembran yang dapat diseset
DD : chemical burn, stomatitis aphtosa
Rencana perawatan :
- kausatif : -
- simtomatik : asam hialuronat 2%, triamcinolone acetonide
- supportif vitamin A
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah thermal burn akibat
suhu panas kondisi ini tidak berbahaya, tidak ganas, tidak
menular, tidak dapat kambuh, dapat sembuh dan memiliki
prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
mengurangi rasa sakitnya yaitu gel asam hialuronat 0,2% 3x
sehari, caranya dengan mengeringkan lesi nya terlebih dahulu,
lalu oleskan tipis obat pada lesi menggunakan cotton bud dan
jangan makan dan minum selama 30 menit setelah mengoleskan
obat. Ibu juga saya berikan vitamin A untuk membantu
penyembuhan yg diminum 1x sehari setelah makan ya. Selain itu,
ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak yaa jd
hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan panas,
asam dan pedas. Lalu jangan lupa juga untuk tetap menjaga
kebersihan mulut, kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah thermal burn,
hal ini terjadi karena trauma akibat terpaparnya rongga mulut
dengan suhu yang tinggi. Bisa terjadi karena benda, makanan
ataupun minuman. Nah dalam kasus mas valdi ini terjadi karena
mas valdi makan pizza mozzarella panas sehingga menimbulkan
lepuhan atau vesikel yang akan pecah menyebabkan jaringan
mengalami perubahan menjadi berwarna putih/kemerahan. Seperti
yang ada di langit-langit mulut mas valdi

4. ELECTRICAL BURN
Etiologi : sengatan listrik
Predileksi : anak2 usia 2 tahun
Gambaran klinis : lesi ulserasi kekuningan da nada jaringan kehitaman (slough ->
nekrotik)
DD : chemical burn, stomatitis aphtosa
Rencana perawatan :
- kausatif : -
- simtomatik : asam hialuronat, triamcinolone, dexamethasone cream
(EO)
- supportif : ?
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah chemical burn akibat
suhu panas kondisi ini tidak berbahaya, tidak ganas, tidak
menular, t, dapat sembuh dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
mengurangi rasa sakitnya yaitu gel asam hialuronat 0,2% 3x
sehari, caranya dengan mengeringkan lesi nya terlebih dahulu,
lalu oleskan tipis obat pada lesi menggunakan cotton bud dan
jangan makan dan minum selama 30 menit setelah mengoleskan
obat. Ibu juga saya berikan vitamin A untuk membantu
penyembuhan yg diminum 1x sehari setelah makan ya. Selain itu,
ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak yaa jd
hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan panas,
asam dan pedas. Hindari dan jauhkan dengan benda elektronik/
menghantarkan listrik. Lalu jangan lupa juga untuk tetap menjaga
kebersihan mulut, kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah chemical burn,
hal ini terjadi karena trauma akibat terpaparnya rongga mulut
dengan sengatan listrik sehingga ketika rongga mulut terkena
sengatan listrik, jaringandidalam rongga mulut akan mengalami
trauma dan mengalami nekrosis/ kematian shg timbul lesi
berwarna kekuningan dan kehitaman seperti yg dialami anak ibu.

LESI JAMUR
PENEKANAN ANAMNESIS
1. rasa terbakar dan gangguan pengecapan?
2. Konsumsi obat2an gak

3. KANDIDIASIS PSEUDOMEMBRANOSA AKUT (ORAL THRUSH)


Etiologi : candida albicans
Predisposisi : imunodefisiensi (DM, aids, leukemia) anemia, kortikosteroid
(imunosupresan), antibiotic berlebihan(mengubah flora normal dalam
mulut), xerostomia
Gejala : rasa terbakar, gangguan pengecapan, sukar menelan
Gambaran klinis : lesi plak, berwarna putih, konsistensi padat, multiple, lesi
dapat dikerok dan meninggalkan daerah merah + dasarnya berdarah
DD : leukoplakia, chemical burn (pseudomembran)
Rencana perawatan :
- kausatif : obat antijamur (nystatin oral suspension 1 ml 4x/hari
selama 2 minggu),
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah kandidiasis
pseudomembranosa akibat ketidakseimbangan mikroflora
didalam mulut, kondisi tidak berbahaya, tidak ganas, tidak
menular,dapat sembuh dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu obat antijamur nystatin oral
suspension 1 ml yang diminum selama 4x/hari selama 2 minggu
dengan cara dikulum didalam mulut lalu ditelan. dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah meminum obat.
Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak
yaa jd hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan
panas, asam dan pedas.. Lalu jangan lupa juga untuk tetap
menjaga kebersihan mulut, kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan
sekali. Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah kandidiasis
pseudomembran (oral thrush), hal ini terjadi adanya
ketidakseimbangan mikroflora di dalam mulut. jd terdapat flora
normal didalam mulut yg dinamakan candida albicans (jamur),
candida albicans ini tetapi akan berubah menjadi pathogen ketika
terjadi perubahan lokal/sistemik. Spt yg td ibu blg bahwa ibu
sebelumnya sempat meminum antibiotic, nah karena antibiotic
tsb makan flora candida ini menjadi pathogen dan menyebabkan
terbentuknya lapisan keputihan seperti yang ibu alami. Apakah
ada yg ingin ditanyakan?
o Edukasi klo HIV/DM : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah
kandidiasis pseudomembran (oral thrush), hal ini terjadi adanya
ketidakseimbangan mikroflora di dalam mulut. jd terdapat flora
normal didalam mulut yg dinamakan candida albicans (jamur).
Jamur ini tidak berbahaya / normal didalam rongga mulut akan
tetapi jamur ini dapat menganggu keseimbangan dalam rongga
mulut apabila kondisi pasien melemah/ imun sedang turun seperti
yang dialami skrg, maka dari itu pasien harus dirujuk ke dokter
spesialis penyakit dalam hal ini dikarenakan berdasarkan
anamnesis dan pem klinis ada dugaan bahwa lesi yang dialami
pasien merupakan salah satu manifestasi penyakit dalam
(hiv/aids)

4. KANDIDIASIS ATROFI/ ERITEMATOUS AKUT (ANTIBIOTIC SORE MOUTH)


Etiologi : ketidakseimbangan ekologi candida albicans
Predisposisi : penggunaan antibiotic (6 bulan = TBC), imunosupresan jangka
panjang
Gejala : rasa terbakar
Gambaran klinis : mukosa mulut kemerahan menyeluruh (atrofi), mulut
terasa terbakar
DD : stomatitis venenata, syndrome steve johnson
Rencana perawatan :
- kausatif : obat antijamur (nystatin oral suspension 1 ml 4x/hari
selama 2 minggu)
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah kandidiasis atrofi akur/
antibiotic sore mouth akibat ketidakseimbangan mikroflora
didalam mulut karena penggunaan antibiotik, kondisi tidak
berbahaya, tidak ganas, tidak menular,dapat sembuh dan
memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu obat antijamur nystatin oral
suspension 1 ml yang diminum selama 4x/hari selama 2 minggu
dengan cara dikulum didalam mulut lalu ditelan. dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah meminum obat Selain
itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak yaa jd
hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan panas,
asam dan pedas.. Lalu jangan lupa juga untuk tetap menjaga
kebersihan mulut, kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah antibiotic sore
mouth, hal ini terjadi adanya ketidakseimbangan mikroflora di
dalam mulut akibat penggunaan antibiotic dalam jangka panjang
maka dari itu menyebabkan timbulnya kemerahan pada mukosa
mulut.

5. KANDIDIASIS ATROFIK KRONI (DENTURE SORE MOUTH/DENTURE INDUCE


STOMATITIS)
Etiologi : ketidakseimbangan ekologi candida albicans (penggunaan GT
jangka panjang)
Predisposisi : rokok, alergi, xerostomia, DM
Gejala : bisa asimtomatik, rasa terbakar di area kontak dengan GT, terasa
kasar dan kering saat pake GT
Gambaran klinis : 3 tipe
- Tipe 1 -> pinpoint hiperemi : lokal
- Tipe 2 -> diffuse eritematous : menyeluruh, melibatkan
- Tipe 3 -> papilari hyperplasia : melibatkan bag tengah palatum durum
DD : stomatitis kontakta, antibiotic sore mouth
Rencana perawatan :
- kausatif : obat antijamur (nystatin oral suspension 1 ml 4x/hari
selama 2 minggu)
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah kandidiasis atrofi kronis/
denture sore mouth akibat ketidakseimbangan mikroflora didalam
mulut karena penggunaan gigi tiruan jangka panjang kondisi tidak
berbahaya, tidak ganas, tidak menular,dapat sembuh dan
memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu obat antijamur nystatin oral
suspension 1 ml yang diminum selama 4x/hari selama 2 minggu
dengan cara dikulum didalam mulut lalu ditelan. dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah meminum obat.
Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak
yaa jd hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan
panas, asam dan pedas.. Lalu jangan lupa juga untuk tetap
menjaga kebersihan mulut, dan kebersihan gigi tiruan (sikat
seluruh permukaan GT setiap setelah makan dan GT dilepas saat
tidur lalu direndam dengan chlorexidine glukonat 0,2% utk
menghilangkan koloni candida pada GT. kontrol ke dokter gigi
setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama saya lg 1 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah denture sore
mouth, hal ini terjadi kareana ada perubahan ekologi termasuk
plak microbial pada permukaan GT yang berkontak dengan
mukosa. Sehingga dengan adanya plak ini akan menjadi tempat
kolonisasi jamur (candida) shg terjadi peradangan pada mukosa.

6. KANDIDIASIS HIPERPLASTIK KRONIS / KANDIDAL LEUKOPLAKIA


ROKOK SEJAK KAPAN? BERAPA KALI SEHARI?
Etiologi : ketidakseimbangan ekologi candida albicans
Predisposisi : rokok, gangguan imunitas, defisiensi zat besi dan asam folat
Gejala : bisa asimtomatik
Gambaran klinis : lesi plak putih tidak dapat diseset biasanya pada mukosa
bukal dan komisura oris
DD : oral thrush, leukoplakia homogenus, chemical burn
Rencana perawatan :
- kausatif : obat antijamur (nystatin oral suspension 1 ml 4x/hari
selama 2 minggu)
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah kandidiasis hiperplastik
kronis/ kandidal leukoplakia akibat ketidakseimbangan mikroflora
didalam mulut. kondisi ini termasuk lesi yg berbahaya, lesi
prganas, dapat sembuh, tidak menular, dan memiliki prognosis
yang baik jika dalam penanganan yg baik dan benar.
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu obat antijamur nystatin oral
suspension 1 ml yang diminum selama 4x/hari selama 2 minggu
dengan cara dikulum didalam mulut lalu ditelan. dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah meminum obat.
Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak
yaa jd hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan
panas, asam dan pedas.. Lalu jangan lupa juga untuk tetap
menjaga kebersihan mulut
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah kandidiasis
hiperplastik kronis hal ini terjadi kareana adanya jamur candida
albicans, biasanya jamur ini tidak berbahaya didalam rongga
mulut akan tetapi jamur ini dapat mengganggu keseimbangan yg
ada dirongga mulut. terdapat faktor yg memperberat kondisi ini
yaitu merokok, rokok in dapat meningkatkan dan
memperlekatkan pertumbuhan candida albicans yang signifikan
sehingga dapat menyebabkan warna putih seperti yg dialami pada
pasien sekarnag.

7. CANDIDAL CHEILITS ANGULARIS


Etiologi : ketidakseimbangan ekologi candida albicans
Predisposisi : defisiensi B12, saliva terkumpul pd sudut mulut, trauma, alergi,
gt dgn dv tdk baik
Gambaran klinis : lesi fisur/ retakan/ kemerahan terasa sakit, bisa uni/bila
DD : cheilitis eksfoliatif, ulkus traumatikus
Rencana perawatan :
- kausatif : miconazole oral gel 5ml/ 4x sehari
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah candida cheilitis
eksfoliatif. kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas,
dapat sembuh, tidak menular, dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu miconazole oral gel 5ml 4x
sehari selama 2-6 hari dengan cara dioleskan menggunakan
cottonbud. dan jangan makan dan minum selama 30 menit
setelah meminum obat. Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola
makannya dulu jadi diet lunak yaa jd hindari makan makanan yg
mengiritasi seperti makanan panas, asam dan pedas. DV perbaiki
klo penyebabnya krn GT, Lalu jangan lupa juga untuk tetap
menjaga kebersihan mulut dan kontrol ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami candida cheilits
angularis hal ini terjadi kareana adanya jamur candida albicans,
biasanya jamur ini tidak berbahaya didalam rongga mulut akan
tetapi jamur ini dapat mengganggu keseimbangan yg ada
dirongga mulut.
8. MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS
Etiologi : ketidakseimbangan ekologi candida albicans
Predisposisi : rokok, penggunaan kortikosteroid (inhalasi)
Gambaran klinis : plak merah, eritematous, halus, berbatas tegas tanpa
disertai papilla filiformis, asimtomatik,
Rencana perawatan :
- kausatif : nystatin tablet
- simtomatik : -
- supprotif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah median rhomboid
glossitis eksfoliatif. kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk
ganas, dapat sembuh, tidak menular, dan memiliki prognosis yang
baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu obat antijamur nystatin oral
suspension 1 ml yang diminum selama 4x/hari selama 2 minggu
dengan cara dikulum didalam mulut lalu ditelan. dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah meminum obat.
Selain itu, ibu/bapak juga jaga pola makannya dulu jadi diet lunak
yaa jd hindari makan makanan yg mengiritasi seperti makanan
panas, asam dan pedas.. Lalu jangan lupa juga untuk tetap
menjaga kebersihan mulut dan kontrol 6 bln sekali
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami median rhomboid
glossitis hal ini terjadi kareana adanya jamur candida albicans,
biasanya jamur ini tidak berbahaya didalam rongga mulut akan
tetapi jamur ini dapat mengganggu keseimbangan yg ada
dirongga mulut. terdapat faktor yg memperberat rokok dan
penggunaan kortikosteroid sehingga dapat menyebabkan warna
kemerahan pada lidah

MINICEX LK 2
TAMBAHAN ANAMNESIS
1. Apakah ada gejala demam?
2. Apakah pernah mengalami keluhan serupa?
3. Sudah pernah terjadi sebelumnya?
4. Apakah ada ditempat lain selain mulut?

LESI VIRUS
Suka didaerah keratin (daerah2 yg keras) : palatum, dorsum lidah, attached gingiva
1. GINGIVOSTOMATITIS HERPETIC PRIMER
Etiologi : virus HSV tipe 1
Predileksi : umumnya pd anak2
Predisposisi : imun rendah, defisiensi nutrisi, penyakit sistemik
Gambaran klinis : lesi vesikel pada mukosa dikelilingi kemerahan yang pecah shg
timbul ulserasi kecil pada attached gingiva, lesi sakit, hipersalivasi, bau mulut,
sakit tenggorokan. Gingiva edema memerah, sakit, lunak. Menginfeksi bibir dan
jaringan sekitar. Limfadenopati, hipersalivasi, bau mulut
DD : ANUG, SA herpetiform
Rencana perawatan :
- kausatif : antivirus -> acyclovir sistemik. Anak 200-400mg 5x/hari
selama 2 minggu, klo dewasa 400mg, klo imunocompromised 800 mg
- simtomatik : asam hialuronat gel/obat kumur
- supportif : multivitamin 1x sehari abis makan
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah gingivostomatitis
herpetic primer. kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk
ganas, tetapi dapat menular, dapat kambuh, dapat sembuh, dan
memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu acyclovir tablet 200mg yang
diminum 5x sehari yang diminum 4 jam sekali. Lalu saya berikan
juga obat untuk mengurangi rasa sakit yaitu asam hialuronat 2%
dengan cara dikumur dan jangan makan dan minum selama 30
menit setelah meminum obat. Selain itu, saya berikan juga
multivitamin untuk mempertahankan daya tahan. Lalu, hindari
juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan berkontak
dengan orang lain karena lesi dapat menular. Lalu ibu/bapak juga
harus jaga kesehatan dengan makan makanan yang lunak dan diet
tinggi protein, banyak minum air putih serta istrirahat yang cukup.
Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan
kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama
saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami gingivostomatitis
herpetic primer dalam bhs kedokteran, hal ini disebabkan karena
virus hsv tipe 1. Virus hsv-1 ini dapat menular melalui berkontak
langsung dengan penderita sehingga muncul lesi pada mukosa
mulut ibu.

2. HERPES LABIALIS
Etiologi : reaktivasi virus HSV tipe 1
Predileksi : berada di bibir, pd org dewasa dan lansia
Predisposisi : stress, trauma, lelah, paparan sinar matahari, alergi, daya tahan
tubuh
Gejala : didahului prodromal spt demam, kelelahan, gatal, rasa panas
Gambaran klinis : lesi vesikel pada bibir berwarna merah-kekuningan, dapat
pecah menjadi krusta, multiple dapat unilateral/bilateral dan terasa sakit
DD : herpes zoster, cheilitis angularis
Rencana perawatan :
- kausatif : antivirus -> acyclovir cream 5% 4x sehari selama 2 minggu
- simtomatik : -
- supportif : multivitamin 1x sehari abis makan
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah herpes labialis. kondisi
ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas, tetapi dapat
menular, dapat kambuh, dapat sembuh, dan memiliki prognosis
yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu acyclovir cream 5% yang
digunakan 4x sehari setiap 4 jam caranya dengan cuci tangan
terlebih dahulu, mengeringkan lesi lalu mengoleskan cream
menggunakan cotton bud pada lesi lalu cuci tangan setelah
mengoleskan lesi. dan jangan makan dan minum selama 30 menit
setelah pengolesan cream. Selain itu, saya berikan juga
multivitamin untuk mempertahankan daya tahan. Lalu, hindari
juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan berkontak
dengan orang lain, dan hindari sinar matahari karena dapat
memicu timbulnya lesi. Lalu ibu/bapak juga harus jaga kesehatan
dengan makan makanan yang lunak dan diet tinggi protein,
banyak minum air putih serta istrirahat yang cukup. Dan jangan
lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan kontrol ke
dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama saya lg 2
minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami herpes labialis dalam
bhs kedokteran, hal ini disebabkan karena reaktivasi virus hsv tipe
1. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti stress,
kelelahan, sinar matahri, menstruasi, daya tahan tubuh rendah.
(sesuain sm kasus) dari hal tersebut menimbulkan daya tahan
tubuh menurun sehingga virus akan teraktivasi kembali dan
menimbulkan gejala yg dirasakan ibu/bapak. Penyakit ini dapat
menular melalui saliva ataupun kontak langsung dengan
penderita.

3. STOMATITIS HERPETIKA
Etiologi : reaktivasi virus HSV tipe 1
Predileksi : gingiva, palatum keras, dorsum lidah, mukosa labial. DEWASA
Predisposisi : stress, trauma, lelah, paparan sinar matahari, alergi, daya tahan
tubuh
Gejala : didahului prodromal spt demam, kelelahan, gatal, rasa panas
Gambaran klinis : lesi vesikel kecil bergerombol pada mukosa mulut yang mudah
pecah menjadi ulserasi, multiple dapat unilateral/bilateral dan terasa sakit
DD : SA herpetiform, herpangina
Rencana perawatan :
- kausatif : antivirus -> acyclovir sistemik 500mg 5% 4x sehari selama 2
minggu
- simtomatik : asam hialuronat gel/kumur
- supportif : multivitamin 1x sehari abis makan
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah gingivostomatitis
herpetic primer. kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk
ganas, tetapi dapat menular, dapat kambuh, dapat sembuh, dan
memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu acyclovir tablet 200mg yang
diminum 5x sehari syang diminum 4 jam sekali. Lalu saya berikan
juga obat untuk mengurangi rasa sakit yaitu asam hialuronat 2%
dengan cara dikumur dan jangan makan dan minum selama 30
menit setelah meminum obat. Selain itu, saya berikan juga
multivitamin untuk mempertahankan daya tahan. Lalu, hindari
juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan berkontak
dengan orang lain karena lesi dapat menular. Lalu ibu/bapak juga
harus jaga kesehatan dengan makan makanan yang lunak dan diet
tinggi protein, banyak minum air putih serta istrirahat yang cukup.
Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan
kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama
saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami gingivostomatitis
herpetic primer dalam bhs kedokteran, hal ini disebabkan karena
virus hsv tipe 1. Virus hsv-1 ini dapat menular melalui berkontak
langsung dengan penderita sehingga muncul lesi pada mukosa
mulut ibu

4. VARICELLA ZOSTER / CHICKEN POX


Etiologi : virus varicella zoster
Predileksi : lidah, gusi, mukosa faring, mulut dan KULIT
Gejala : kalo dikulit ada gejala prodromal
Gambaran klinis : lesi vesikel kecil bergerombol pada mukosa mulut yang mudah
pecah menjadi erosi dengan tepi kemerahan lesi aktosa, lesi mulut biasanya
tdk sakit.
Lesi kulit : vesikel pada wajah yg pecah mjd krusta smp 2 minggu
DD : herpengina, stomatitis herpetika
Rencana perawatan :
- kausatif : antivirus -> acyclovir tablet sistemik 500mg 4x sehari selama
2 minggu
- simtomatik : asam hialuronat gel/kumur
- supportif : multivitamin 1x sehari abis makan
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah varicella zoster/ chicken
pox. kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas, tetapi
dapat menular, dapat kambuh, dapat sembuh, dan memiliki
prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu acyclovir tablet 500mg yang
diminum 5x sehari syang diminum 4 jam sekali. Selain itu, saya
berikan juga multivitamin untuk mempertahankan daya tahan.
Lalu, hindari juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain
dan berkontak dengan orang lain karena lesi dapat menular. Lalu
ibu/bapak juga harus jaga kesehatan dengan makan makanan
yang lunak dan diet tinggi protein, banyak minum air putih serta
istrirahat yang cukup. Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga
kebersihan mulut dan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nanti kontrol lesi sama saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami varicella zoster/
chicken pox dalam bhs kedokteran, hal ini disebabkan karena
virus varicella zoster. Virus varicella zoster ini dapat menular
melalui berkontak langsung dengan penderita sehingga muncul
lesi pada mukosa mulut ibu

5. HERPES ZOSTER
Etiologi : reaktivasi virus varicella zoster
F. predisposisi : sinar matahari, stress, kelelahan, daya tahan tubuh menurun,
alergi
Predileksi : pipi, lidah, uvula, faring, laring, kulit
Gejala : kalo dikulit ada gejala prodromal
Gambaran klinis : lesi vesikel kecil bergerombol pada mukosa mulut yang mudah
pecah menjadi erosi dengan tepi kemerahan, unilateral, berhenti pada midline,
rasa sakit yg hebat.
Kulit : bercak kemerahan, menjadi vesikel, unilateral pd badan dan wajah, lesi
vesikel pecah jd ulser dan jd krusta
DD : stomatitis herpetika, SAR minor multiple
Rencana perawatan :
- kausatif : antivirus -> acyclovir tablet sistemik 500mg 5x sehari selama
2 minggu
- simtomatik : aloclair
- supportif : multivitamin 1x sehari abis makan
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah herpes zoster kondisi ini
termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas, tetapi dapat menular,
dapat kambuh, dapat sembuh, dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu acyclovir tablet 500mg yang
diminum 5x sehari syang diminum 4 jam sekali. Selain itu, saya
berikan multivitamin untuk mempertahankan daya tahan. Lalu,
hindari juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan
berkontak dengan orang lain karena lesi dapat menular. Lalu
ibu/bapak juga harus jaga kesehatan dengan makan makanan
yang lunak dan diet tinggi protein, banyak minum air putih serta
istrirahat yang cukup. Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga
kebersihan mulut dan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Nanti kontrol lesi sama saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami herpes zoster dalam
bhs kedokteran, hal ini disebabkan karena reaktivasi virus varicella
zoster. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti stress,
kelelahan, sinar matahri, menstruasi, daya tahan tubuh rendah.
(sesuain sm kasus) dari hal tersebut menimbulkan daya tahan
tubuh menurun sehingga virus akan teraktivasi kembali dan
menimbulkan gejala yg dirasakan ibu/bapak. Penyakit ini dapat
menular melalui saliva ataupun kontak langsung dengan
penderita.

6. HERPANGINA
Etiologi : virus coxakie A1-6,8,10,22
F. predisposisi : daya tahan tubuh menurun.
Predileksi : palatum molle, uvula, posterior mulut, tonsil. (biasa pada 1-4 tahun,
dapat berulang tiap 3 tahun)
Gejala : demam, lesu, sakit tenggoroka, disfagia, anoreksia
Gambaran klinis : awal : macula eritema membentuk vesikel -> pecah ->
membentuk lesi ulserasi tertutup lapisan fibrosa keabuabuan pd mukosa
eritema, < 5mm berjumlah 2-12 lesi
Kulit : bercak kemerahan, menjadi vesikel, unilateral pd badan dan wajah, lesi
vesikel pecah jd ulser dan jd krusta
DD : stomatitis aphtosa, hand foot mouth disease
Rencana perawatan :
- kausatif : - (self limiting disease)
- simtomatik : asam hialuronat 0,2% oral rinse 10 ml dikumur selam 1-2
menit sebanyak 3x sehari
- suportif : multivitamin, TKTP
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah herpes zoster kondisi ini
termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas, tetapi dapat menular,
dapat kambuh, dapat sembuh, dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu asam hialuronat 0,2% dalam
bentuk obat kumur 10 ml dikumur 1-2 menit hingga ke bagian
belakang dengan sedikit mengongak (klo lesi di dekat uvula),
kemudian dibuang dan tidak ditelan. Dikumur sebanyak 3x sehari
dan jangan makan dan minum selama 30 menit setelah
berkumur. Selain itu, saya berikan multivitamin 1x sehari setelah
makan selama 10 hari untuk mempertahankan daya tahan. Lalu,
hindari juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan
berkontak dengan orang lain karena lesi dapat menular. Hindari
juga makan makanan dan minuman yg mengiritasi sppt makanan
yg pedas, panas dan asam. Lalu ibu/bapak juga harus jaga
kesehatan dengan makan makanan yang lunak dan diet tinggi
protein, banyak minum air putih serta istrirahat yang cukup. Dan
jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan
kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama
saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah herpangina
dalam bahasa kedokteran. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus coxacie, yang dipicu oleh penurunan sistem imun pada
ibu/bapak karena kelelahan. Kondisi tersebut dapat sembuh
sendiri sehingga tidak perlu diberikan obat antivitus, tetapi ibu
saya berikan obat kumur untuk membantu mengurangi rasa sakit
dan mempercepat penyembuhan. Multivitamin, istirahat yang
cukup, dan makan makanan yang bergizi yang tinggi kalori tinggi
protein juga dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh,
sehingga dapat membantu meningkatkan sistem imun dan
mempercepat proses penyembuhan.

7. HAND FOOT MOUTH DISEASE


Etiologi : virus coxakie 16, a5, a10
Predileksi : telapak tangan, telapak kaki, lateral dan dorsal jari2 tangan,
mukosa bukal, lidah, palatum (biasa pada anak sekolah)
Gejala : gejala prodromal, lesu, sakit tenggoroka, sudah berlangsung 5-8 hari
Gambaran klinis : lesi vesikel, ulserasi, multiple (5-20) pecah jd ulkus yg sakit
dikelilingi oleh daerah kemerahan -> kalo pecah gak gatel
Kulit : papul vesikel kkecil dikelilingin kelim merah
DD : herpangina, SA multiple, gingivostomatitis herpetic primer
Rencana perawatan :
- kausatif : - (self limiting disease)
- simtomatik : asam hialuronat 0,2% oral rinse 10 ml dikumur selam 1-2
menit sebanyak 3x sehari
- multivitamin
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah herpes zoster kondisi ini
termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk ganas, tetapi dapat menular,
dapat kambuh, dapat sembuh, dan memiliki prognosis yang baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu asam hialuronat 0,2% dalam
bentuk obat kumur 10 ml dikumur 1-2 menit hingga ke bagian
belakang dengan sedikit mengongak (klo lesi di dekat uvula),
kemudian dibuang dan tidak ditelan. Dikumur sebanyak 3x sehari
dan jangan makan dan minum selama 30 menit setelah
berkumur. Selain itu, saya berikan multivitamin 1x sehari setelah
makan selama 10 hari untuk mempertahankan daya tahan. Lalu,
hindari juga untuk bertukar alat makan dengan orang lain dan
berkontak dengan orang lain karena lesi dapat menular. Hindari
juga makan makanan dan minuman yg mengiritasi sppt makanan
yg pedas, panas dan asam. Lalu ibu/bapak juga harus jaga
kesehatan dengan makan makanan yang lunak dan diet tinggi
protein, banyak minum air putih serta istrirahat yang cukup. Dan
jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan mulut dan
kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Nanti kontrol lesi sama
saya lg 2 minggu ya
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah herpangina
dalam bahasa kedokteran. Penyakit ini disebabkan karena infeksi
virus coxacie, yang dipicu oleh penurunan sistem imun pada
ibu/bapak karena kelelahan. Kondisi tersebut dapat sembuh
sendiri sehingga tidak perlu diberikan obat antivitus, tetapi ibu
saya berikan obat kumur untuk membantu mengurangi rasa sakit
dan mempercepat penyembuhan. Multivitamin, istirahat yang
cukup, dan makan makanan yang bergizi yang tinggi kalori tinggi
protein juga dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh,
sehingga dapat membantu meningkatkan sistem imun dan
mempercepat proses penyembuhan.

LESI ALERGI
1. Awal mula nya kenapa?
2. SJS, EM -> LESI DIKULIT ADA GAK? BENTUKNYA GMN?

1. STOMATITIS VENENATA/KONTAKTA
Etiologi : obat-obatan (topical/lokal), bahan akrilik GT, bahan kedokgi (rubber
dam, cotton roll), kosmetik, pasta gigi
Predileksi : mukosa pipi, bibir, gingiva
Gejala : gatal, menyengat dan kesemutan, lesi muncul 30 menit setelah
berkontak
Gambaran klinis : pd gingiva (merah terang semua regio), pd mukosa pipi
(merah gelap), pad bibir (bengkak, edematous, mudah erosi dan ulserasi),
kadang vesikel muncul pecah membentuk erosi dan ulserasi
DD : stomatitis medikamentosa, oral thrush, denture stomatitis
Rencana perawatan :
- kausatif : antihistamin (definhidramin)
- simtomatik : triamcinolone acetonide 0,1%
- supportif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah stomatitis
venenata/kontakta kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk
ganas, tidak menular, dapat sembuh, dan memiliki prognosis yang
baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebabnya yaitu asam hialuronat 0,1% selama
4-5 hari dengan cara mengeringkan lesi terlebih dahulu, dengan
cara mengoleskan lesi menggunakan cottonbud dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah pengolesan lesi.
Setelah itu saya berikan juga obat antihistamin untuk mencegah
alerginya. Ibu/bapak hindari makan makanan panas, pedas dan
asam yg memicu terjadinya iritasi, tetap menjaga OH dan kontrol
ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Lalu kontrol lesi nya lagi ke
saya 1 minggu
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah stomatitis
venenata/kontakta dalam bahasa kedokteran. Hal ini disebabkan
karena terjadinya reaksi hipersensitivitas tipe 1 dan 4 yang
menyebabkan terjadinya reaksi alergi terhadap makanan,
kosmetik, pasta gigi, obat kumur (sesuai kasus), sehingga harus
dihindari berkontak dengan sesuatu(sesuai kasus) yang sekiranya
akan menimbulkan alergi.

2. STOMATITIS MEDIKAMENTOSA
Etiologi : obat2an sistemik (penicillin, sulfa, barbiturate, salisilat, sulfonamide,
tetrasiklin)
Gambaran klinis : lesi multiple berupa eritema, erosi, ulserasi yang difu
DD : stomatitis venenata, eritema multiforme, oral thrush
Rencana perawatan :
- kausatif : antihistamin dan steroid
- simtomatik : triamcinolone acetonide 3x sehari selama 4-6 hari
- supportif : -
- KIE
o Komunikasi : kondisi yang dialami adalah stomatitis
medikamentosa kondisi ini termasuk lesi yg tdk berbahaya, tdk
ganas, tidak menular, dapat sembuh, dan memiliki prognosis yang
baik
o Instruksi : maka dari itu, saya akan berikan obat untuk
menghilangkan penyebab alergi nya yaitu antihistamin dan untuk
mengurangi rasa sakit saya berikat asam hialuronat 0,1% selama
4-5 hari dengan cara mengeringkan lesi terlebih dahulu, dengan
cara mengoleskan lesi menggunakan cottonbud dan jangan
makan dan minum selama 30 menit setelah pengolesan lesi..
Ibu/bapak hindari makan makanan panas, pedas dan asam yg
memicu terjadinya iritasi, hentikan pemakaian obat-obatan dan
tetap menjaga OH dan kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Lalu kontrol lesi nya lagi ke saya 1 minggu
o Edukasi : jadi ibu/bapak kondisi yg dialami adalah stomatitis
medikamentosa dalam bahasa kedokteran. Hal ini disebabkan
karena terjadinya reaksi alergi pada mukosa mulut akibat
penggunaan obat sistemik yang berkontak rongga mulut sehingga
menyebabkan timbulnya lesi pada mukosa mulut ibu/bapak.

3. ANGIOEDEMA / ANGINEURETIK EDEMA ACQUIRED


Etiologi : alergi makanan (telur, udang, coklat, kacang, dll), obat2an
(antihipertensi, carbamazepine.anestesi lokal) , infeksi, stress
Gambaran klinis : terjadi pembengkakan timbul cepat (5-30 menit), menetap
smp 24 jam – bbrp hari, tidak sakit tp gatal, licin, tdk ada krusta
Predileksi : bibir, lidah sekeliling mata
DD : -
Rencana perawatan :
- kausatif : antihistamin
- simtomatik : kortikosteroid
- supportif : -
- KIE
o Komunikasi : tdk berbahaya, tdk ganas, tdk menular, dpt kambuh,
dpt sembuh prognosis baik
o Instruksi : minum obat, hindari makanan alergi, jaga OH, kontrol 6
bln, kontrol 1 minggu
o Edukasi : ini karena alergi makanan shg timbul pembengkakan
pada jaringan subkutan / submucosa pada mulut -> pembuluh
darah mengalami kebocoran -> tjd pembengkakan pd mulut
4. ERITEMA MULTIFORME
Etiologi : Hipesensitivitas/ alergi/ autoimun (tipe 3 kyknya)
F.predisposisi : infeksi (virus herpes simpleks), obat2an, keadaan imun
Gambaran klinis : krusta hemoragik, lesi target di kulit (bull’s eye), terlokalisir
pada 1 tempat, lesi target (papula yang dikelilingi macula (cairan edematous)
Ciri khas : muncul elebar hingga berukuran 2 cm dlm waktu 24-48 jam
Gejala : prodromal ringan rasa terbakar dikulit, dpt muncul sbg infeksi saluran
pernafasan, MUNCULNYA RASH DLM WAKTU 3 HARI, dimulai dr ekstermitas,
meluas scr sentripetal
Predileksi : mukosa bibir, palatum, gingiva
DD : pemvigus vulgaris, MMP, stomatitis medikamentosa
Rencana perawatan :
- kausatif : berhenti minum obat (sesuai kasus yg memicu)
- simtomatik : triamcinolone acetonide in ora base
- supportif : diet lunak
- KIE
o Komunikasi : tidak berbahaya, tidak ganas, tidak menular, dapat
sembuh, dapat kambuh dan prognosis baik
o Instruksi : minum dexamethasone kumur 5ml, 3x sehari sesudah
makan dan sebelum tidur, larutan kumur air salin hangat,
prednisone 30-60mg, diet cairan, jaga OH,
o Edukasi : timbul karena adanya hipersensitivitas alergi terhadap
obat pereda nyeri yg mengandung paracetamol (sesuai kasus)

5. STEVEN JOHNSON SYNDROME


Etiologi : Hipesensitivitas/ alergi/ autoimun (tipe 4 kyknya)
F.predisposisi : alergi obat, infeksi HSV
Gambaran klinis : lei pada kulit dan mukosa (<10% permukaan tubuh yg
terkena), ada lesi pada mata (KONJUNGTIVITIS KATARALIS), permukaan mukosa
erosi lebih luas dan parah disertai krusta pd bibir
Ciri khas : ADA LESI PD MATA
Gejala : prodromal demam, rasa tdk nyaman spt terbakar, muntah, batuk, sakit
tenggorokan, sakit dada, diaere
Rencana perawatan :
- KIE
o Komunikasi : berbahaya, tidak ganas, tidak menular, dapat
sembuh dengan mortalitas nya 5%, prognosis kurang baik (buruk)
o Instruksi : rujuk ke sp.KK, sp.M
o Edukasi : penyakit ini terjadi karena hipersensitivitas alergi obat,
selain itu akibat induksi dari infeksi HSV juga sehingga menyebar
ke kulit, mukosa yang parah sehingga melibatkan mata
(konjungtivitas kataralis) dan membahayakan jiwa
LESI AUTOIMUN
1. DITEMPAT LAIN? -> OLP

1. LICHEN PLANUS
Etiologi : autoimun
f. predisposisi : stress, hepatitis c, DM
G. klinis :
- reticular (DD : reaksi likenoid, DLE) : lesi hyperkeratosis berwarna putih
berbentuk jala (wickhaem striae), asimtomatik, tdk dikerok
- papular : bintik2 kecil putih, sering disertai tipe retikler, tdk dapat dikerok
- plak (DD : leukoplakia, KSS) : lesi plak disertai stria berwarna putih dibagian
tepi, tdk dapat dikerok, asimtomatik, batas jelas
- erosive (DD: pemphigus vulgaris, kandidiasis atrofik, DLE) :lesi kemerahan dan
deskuamatif, sakit dgn stria warna putih di tepi lesi
- ulseratif : ada striae putih
- bula : bula yg pecah menjadi ulser tertutup oleh lapisan psudomembran, sakit
CIri : biasanya disertai gingivitis deskuamasi, lesi kutanus (lesi keunguan di
daerah siku, lengan,kaki), l
- GRISPAN SYNDROME (konsumsi obat DM + hipertensi) -> OLP
Rencana perawatan :
- kausatif : tdk dilakukan
- simtomatik : triamcinolone acetonide 0,1% in ora base 3-4x sehari
- supportif :
- KIE
o Komunikasi : tidak berbahaya, tidak ganas, tidak menular, dapat
sembuh namun mempunyai prognosis yang cukup sulit (bahaya
erosive)
o Instruksi : minum obat, jaga OH, rujuk ke sp. Pd, sp.KK, makan
makanan halus bergizi

2. REAKSI LIKENOID
Etiologi : autoimun
F.predisposisi : obat2an, kontak dental material (amalgam komposit), hepatitis C
Gambaran klinis : lesi putih ada wickham striae, bs dengan / tanpa daerah
erosive, hilang jika penggunaan obat dihentikan, unilateral
DD : lichen planus,DLE
Rencana perawatan :
- Kausatif : hilangin penggunaan obat
- Simtomatik : triamcinolone asetat 0,1% in ora base 3-4 hari
- Supprotif
- KIE
o Komunikasi : tidak berbahaya, tidak ganas, tdk menular, dapat
sembuh, dapat kambuh, prognosis baik
o Instruksi : minum obat, jaga OH hentikan obat diminum, makan
halus bergizi
o Edukasi : penyakit ini disebabkan karena penyakit inflamasi non
infeksius terjadi kambuhan kronis yg melibatkan membrane
mukosa yang berkontak dengan alergi atau irigan, bisa jg dengan
obat2an

3. PEMVIGUS VULGARIS
Etiologi : autoimun
F.predisposisi : stres, radiasi, obat2an (captopril, pencilamin,rifampicin)
Gambaran klinis : lesi bula/ulserasi/erosi, tertutup lapisan pseudomembran
putih kekuningan. Kadang disertain gingivitis deskuamasi, tdp bula hemoragik,
muncul dihampir seluruh area rongga mulut
CIRI KHAS : ada lesi dikulit (bula) -> lesi kulit muncul duluam, NIKOLSY SIGN (+)
TEST KULIT -
DD : MMP, lichen planis, SJS
Rencana perawatan
- kausatif : -
- simtomatik : triamcinonlone asetat in orabase
- suprotif
- KIE
o Komunikasi : cukup berbahaya, tidak ganas, tidak menular, bisa
sembuh jika ditangani lebih awal, tidak kambuh, prognosis
cukup sulit
o Instruksi : minum obat, jaga OH, hindari makanan manis dan
pedas, hindari obat kumur mengandung alcohol, pakai
pelembab bibir
o Edukasi : penyakit in disebabkan karena adanya reksi antigen-
antibodi dm mneyebabkan rusaknya ikatan antar sel shg terjadi
hilangnya perlekatan antar sel -> sel2 jd mengambang ->
terbentuk bula atau benjolan yg berisi air didalam mulut

4. MUCOUS MEMBRAN PEMVIGHOID


Etiologi : autoimun
F.predisposisi : Obat2an (pencilamin), genetic
Gambaran klinis : bentuk bula berisi cairan darah, berhubungan dgn byknya
trauma pd rongga mulut, bula ditekan -> geser kesebelah, bula pecah -> ulkus yg
tertutup lapisan pseudomembran
CIRI KHAS : gingivitis deskuamasi, ada lesi di mata (SIMBLEFARON) & genital,
nikolsky sign (-)
DD : OLP erosive, PV, SJS
Rencana perawatan
- kausatif : rujuk sp.M
- simtomatik : triamcinonlone acetonide
- suprotif
- KIE
o Komunikasi : cukup berbahaya, tidak ganas, tidak menular, bisa
sembuh jika ditangani lebih awal, tidak kambuh, prognosis cukup
sulit
o Instruksi : minum obat, jaga OH, makan makanan lunak dan
bergizi, gunakan pelembab bibir
o Edukasi : penyakit in disebabkan karena adanya penumpukan
antibody igG pada membrane basalis sehingga melemahkan
perlekatan interepitel (hemidesmosom) -> terbentuk bula

5. DISCOID LUPUS ERYTHEMATOUS


Etiologi : autoimun
F.predisposisi : obat, hormon, virus, genetik
Gambaran klinis :
- DLE : lebih mirip sm lichen planus, lesi putih dgn daerah tengah
kemerahan dikelilingi wickham straie, utk bedain dgn OLP ->
pemerikasaan imunofluerence, ada xerostomia
- SLE : di IO ada DLE yang parah, butterfly rash di wajah, rash di kulit
(ptechiae), demam, sakit sendi, mengenai mata, genital, sering
diikuti sjorgen syndrome (matakering, xeros), gangguan TMJ
DD : OLP, PV, MMP
Rencana perawatan
- kausatif : rujuk sp. PD, sp.KK, Sp. PM (DLE)
- simtomatik : triamcinonlone acetonide
- suprotif
- KIE
o Komunikasi : cukup berbahaya, tidak ganas, tidak menular, bisa
sembuh jika ditangani lebih awal, tidak kambuh, prognosis cukup
sulit
o Instruksi : minum obat, jaga OH, hindari obat kumur yg
mengandung alkohol, gunakan pelembab bibir
o Edukasi : penyakit inflamasi kronis autoimun yang melibatkan
kulit dan membrane mukosa dengan atau tanpa manifestasi
sistemik

LESI PREMALIGNAN
1. rokok, alcohol, nyirih
2. sakit/ engga
Ciri-ciri keganasan :
- Atipia : sel mengalami perubahan menjadi tidak normal, bila berlanjut
dia akan menjadi dysplasia. Sel atipia -> sel mengalami pembesaran,
pleomorfik (berubah bentuk), polikromatik (warna berubah dan tidak
rata), aktifitas mitosis beragam
- dysplasia :
o pleomorfik (bentuk nucleus berubah)
o hiperkromatik (warna lebih nyala)
o pembelahan mitosis tidak beraturan dan tidak jelas
o kehilangan polaritas sel basal
o keratinisasi dalam spinosum (diskeratosis)
o dropshapped ratepeg (retepeg buulat)

1. LEUKOPLAIA
Etiologi : idiopatik (penyakit parah tp tidak diketahui penyebabnya
F.predisposisi : rokok, iritasi kronis, alcohol, keterlibatan c.albicans, virus HPV
Ciri khas : perokok berat
Predileksi : lidah, vermilion bibir, dasar mulut
Klasifikasi :
Homogenus : plak warna putih semua pd mukosa (hyperkeratosis)
Gambaran klinis : lesi plak putih, tdk dapat diseset, asimtomatik hanya
terasa kasar, sifat fisik jaringan hilnag -> kaku, tidak kenyal
Non homogenus : plak merah putih, dysplasia pada lapisan basal
(speckled/eritroleukoplakia dan verukosa)
- speckled : lesi macula/nodul putih, multiple, kecil, diatas dasar merah
(sering tjd infeksi candida)
- verukosa : lesi eksofilik berbentuk verukosa, menonjol, spt bunga kol
biasanya di lidah (cenderung meluas menjadi keganasan)
DD : kandidal leukoplakia, OLP tipe plak, frictional keratosis
Pemeriksaan penunjang : biopsy + histopatologi
Rencana perawatan
- kausatif : rujuk sp.pm jika tjd indikasi keganasan
- simtomatik : - krn asimtomatik
- suportif : multivitamin
- KIE
o Komunikasi : cukup bahaya, dapat berubah mjd keganasan, dapat
sembuh, tidak menular dan prognosisnya tergantung dgn derajat
keganasan
o Instruksi : mengurangi kebiasaan rokok, jaga OH, kontrol berkala,
meningkatkan nutrisi tubuh dgn konsumsi buah dan sayur
o Edukasi : pada pasien diagnosisnya leukoplakia homogenus dmn
ini merupakan plak warna putih yg tdk sakit dan tdp dimukosa
mulut, pd kasus ini faktor yg memperberat adalah rokok.
Dilakukan rujuk karena ini merupakan lesi yg berpotensi menjadi
keganasan shg harus dirujuk ke sp.pm.

2. ERITROPLAKIA
Etiologi : tidak diketahui
F.predisposisi : rokok, iritasi kronis, alcohol, virus HPV, pola hidup
Gambaran klinis : lesi patch merah terang, permukaan halus spt beludru,
asimtomatik/ simtomatik (sakit lunak -> keras). JIKA SEMAKIN BERKEMBANG
-> MENGERAS + INDURASI
Predileksi : dasar mulut, lidah, palatum molle. Perempuan > laki2,
DD : OLP erosive, median rhomboid glossitis, geographic tongue
Rencana perawatan :
- kausatif : rujuk sp.pm
- simtomatik : tdk dilakukan / klo sakit asam hialuronat 0,2%
- suportif : jaga OH
- KIE
o Komunikasi : cukup bahaya, dapat berubah mjd keganasan, dapat
sembuh, tidak menular dan prognosisnya tergantung dgn derajat
keganasan
o Instruksi : jaga OH, minum obat asam hialuronat 3x sehar, jgn
makan minum kumur rujuk, kontrol berkala, konsumsi buah dan
sayur, hentikan rokok/faktor predisposisinya
o Edukasi : diagnosis sementara kasus ini adalah eritroplakia, yg
merupakan suatu lesi praganas penyebab terjadi keluhan ini
karena bbrp faktor pemicu salah satunya adalah (sesuai kasus),
maka dari itu untuk memastika diagnosis nya akan dilakukan
rujukan ke lab/sp.pm agar bisa dilakukan perawatan setelah
dilakukan pemeriksaan penunjang.

LESI ULSERASI

1. berulang-ulang gak?

2. STOMATITIS APHTOSA REKUREN


Etiologi : multifaktorial
F.predisposisi : stres, menstruasi, trauma, hormon, defisiensi nutrisi,
kelainan darah, rokok, genetic, infeksi bakteri, kelainan imun, alergi,
gastrointestinal
Predileksi : dimukosa non keratin (palatum molle, mukosa bukal, labial, dasar
mulut, ventral lidah)
Ciri khas : tdk ada penyebabnya, terjadi rekurensi
Gambaran klinis :
- Minor : berupa erosi berbentuk bulat/oval, berbatas tegas, dikelilingi
oleh kelim merah tertutup lapisan pseudomembran kuning ke
abu2an, bs soliter/multiple, >1cm (DD : bechet syndrome, PFAPA
(periodic fever aphtous stomatitis pharyngitis and cervical adenitis
syndrome)
- Mayor : erosi, ulserasi dalam berbentuk oval.tdk beraturan, berbatas
tegas, sakit, paling sering diposterior ukuran 1-3 cm / >1cm (DD :
ulkus eosinofilik,
- Herpetiform : erosi berkelompok, sangat sakit, dengan batas dan
kontur tidak beraturan, biasa di ventral lidah (DD : stomatitis
herpetika, hand & foot mouth disease, herpangina)
Rencana perawatan :
- kausatif : -
- simtomatik : triamcinolone acetonide/ asam hialuronat 0,2%
- supportif : multivitamin
- KIE
o Komunikasi : lesi ini tdk berbahaya, tdk ganas, dapat sembuh, tdk
menular, dapat kambuh dan mempunyai prognosis yang baik
o Instruksi : minum obat diresepkan, minum multivitamin, hindari
makan makanan pedas panas asam soda, makan bergizi, jaga OH,
kontrol berkala, kontrol 2 minggu
o Edukasi : namanya SAR (minor/mayor/herpetiform) hal ini
merupakan peradangan yang terjadi pada mulut. rekuren karena
kondisi ini sering hilang timbul. Penyakit ini belum diketahui
penyebabnya namun terdapat multifactorial / bbrp faktor yg
mencetusnya, pada kasus ini mungkin disebabkan karena (sesuai
kasus) misalnya kekurangan vitamin zat besi shg jaringan tidak
mendapatkan oksigen dan nutrisi -> rentan luka -> sariawan
berulang. Kl suspek -> rujuk utk lihat penyebab pasti

3. ULKUS TBC
Etiologi : mycobacterium tuberculosis
F.predisposisi : pola hidup yang tidak memadai (kebersihan, nutrisi dll),
berkontak dgn yg infeksius
Predileksi : posterior lidah, gingiva, palatum, bibir
Gejala : demam malam hari, berat badan turun, batuk darah
Gambaran klinis : lesi tidak beraturan di dorsum lidah, perlahan membesar
beragung dan sakit. Tepi ulkus kebiruan, dinding bergaung, dasar ulkus
pucat, lesi kecil sangat nyeri, sulit makan dan tidur
DD : eosinofilik ulser, oral chancre, oral cancer
Pemeriksaan penunjang : test mantoux/ppd. Jika (+) pernah terpapar
Rencana perawatan :
- kausatif : rujuk ke sp.paru
- simtomatik : asam hialuronat 0,2%
- supportif : -
- KIE
o Komunikasi : tidak berbahaya, tidak ganas, dapat menular, dapat
sembuh dan meemiliki prognosis yang baik
o Instruksi : pake obat asam hialuronat, rujuk utk mengatasi tbc
nya, jaga OH, hindari makanan iritasi, makan makanan bergizi,
kontrol berkala
o Edukasi : diagnosis sementara nya adalah ulkus TBC, hal ini
disebabkan karena bakteri mycobacterium terboristas, hal in
dapat dipicu juga dari pola hidup yg kurang memadai, misalnya
kebersihan kurang, kurang nutrisi ataupun bisa jg karena
berkontak dgn orang yg menderita tbc. Tbc ini menyebar melalui
percikan saliva yang terinfeksi sehingga menyebabkan manifestasi
peradangan didalam mulut bapak. Untuk memastikannya lg
dilakukan rujuk ke sp.paru untuk mengatasi yang menyerang
paru-parunya.

LESI TUMOR
1.
1. KARSINOMA SEL SKUAMOSA
Etiologi : mutasi genetik
F.predisposisi : ngerokok, alcohol, nyirih, genetic, pola makan,
Predileksi : lateral lidah (1/3 poste dan bag. Tengah), pilar tonsil, palatum
molle. Laki2 > perempuan
Gejala : sukar bicara, indurasi yg sakit, sukar digerakan (pada lidah), pada
gingiva -> gigi goyang
Gambaran klinis : tahap lanjut -> ulkus sakit, bercak, tumor, verukosa,
INDURASI DAN TEPI MENGGAUNG
DD : eosinofilik ulser, SAR mayor, ulkus TBC
Pemeriksaan penunjang : biopsy, system TMN
Rencana perawatan :
- kausatif : rujuk sp.onkologi dan sp.PM
- simtomatik : asam hialuronat 0,2%
- suportif : multivitamin
- KIE
o Komunikasi : penyakit ini sesuatu berbahaya dan ganas, bisa
sembuh namun bisa kambuh, tidak menular dan memiliki
prognosis yg buruk jika tidak dilakukan perawatan segera
o Instruksi : rujuk sp onkkologi membawa surat yg diberikan, oles
obat asam hialuronat, minum multivitamin, berhenti rokok dan
konsumsi makanan yg dipanggang, makan makanan yg bergizi
sayur dan buah2an. Jaga OH, kontrol rutin
o Edukasi : namanya KSS, disebabkan oleh terjadinya mutasi genetic
(sesuai kasus), berkaitan jg dengan faktor kebiasaan pasien
(sesuai kasus) misalnya rokok/makan makanan panggang dmn
memiliki kandungan karsinogenik yg dapat memicu sel kanker
sehingga menyebabkan muncul keadaan ini. Maka perlu dirujuk
agar dapat diberikan perawatan oleh dokter yg lebih kompeter.

LESI BAKTERI
1. PEROKOK, ALKOHOL, GANTI PASANGAN

- Sifilis : penyakit genital


- Sexually transmitted disease (STD)
- Menular (kongenital, seksual, kontak langsung)

1. SIFILIS AKUISATA (ACQUIRED)


- penyakit yang didapat karena melakukan hubungan seksual, transfuse
darah, kontak langsung
Etiologi : bakteri treponema palidum
Gambaran klinis
a. STADIUM 1 ( ORAL CHANCRE)
Predileksi : bibir, mukosa mulut, lidah, palatum molle, dasar tonsil.
Faring, gusi
Gambaran klinis : lesi nodul ulseratif, tepi meninggi, indurasi, diliputi
membrane keabuan, TIDAK SAKIT. Akan hilang 3-8 minggu tanpa
pengobatan. Pembengkakan kelenjar getah bening
DD : mucous patch, ulkus TBC

B. STADIUM 2 (MUCOUS PATCH)


Predileksi : lidah bibir tonsil faring
G.Klinis : lesi bercak putih lonjong multiple putih keabuan, sakit,
menonjol, batas merah, sakit pada daerah yg masih bergerak. PALING
MENULAR. 2-3 bulan setelah stadium 1
DD : EM, lesi trauma

C. STADIUM 3 (GUMMA)
Predileksi : lidah, palatum kelenjar liur, tlg rahang (bisa ke semua organ)
G.Klinis : dari lesi nodul-> lunak-> pecah -> lesi destruktif pada jaringan
yang terlibat (bisa bolong)
DD : ulkus TBC, keganasan

2. SIFILIS KONGENITAL
- diturunkan dari ibu ke janin intra uterin
- mengganggu tumbuh kembang -> pala kotak
Etiologi : bakteri treponema palidum
Gambaran klinis : TRIAS HUTCHINSON
- telinga : kerusakan syaraf kranial VIII (nervus vestibular koklearis) ->
tuli
- Mata : kerastitis interstisial (terjadi keratin pada mata spt katarak) ->
buta
- Gigi : Hutchinson teeth ( gigi anterior peg shaped + gigi molar
mulberry molar)

RENCANA PERAWATAN BAKTERI


- kausatif : hanya lesi IO -> rujuk ke sp.PM. klo ada EO -> rujuk sp. KK /
sp.M
- simtomatik : asam hialuronat
- supportif : multivitamin, jaga OH
- KIE
o Komunikasi : penyakit ini berbahaya jika tidak ditangani, bukan
keganasan, dapat menular, bisa sembuh, prognosis buruk jika
tidak ditangani segera
o Instruksi : rujuk ke sp.PM, jaga OH, oleskan aloclair kalo lg sakit,
hindari makanan yg mengiritasi, kontrol berkala ke drg
o Edukasi : diagnosis sementara adalah sifilis hal ini disebabkan
karena infeksi bakteri treponema palidum yang dapat menular
melalui hubungan seksual, transfuse darah atuapun kontak
langsung dengan penderita. Maka dari itu, dilakukan rujukan ke
sp.PM untuk ditangani lebih lanjut ke dokter yg lebih kompeten

LESI HIV (CD 4 < 200)


Etiologi : virus HIV (human imunodefisiensi virus)
Penyebaran via hub seksual, penggunaan jarum sunitk, transfuse via plasenta ibu
yang terinfeksi
Patogenesis : virus HIV masuk -> berikatan dengan CD4 -> limfosit T-Helper
mengalami disfungsi -> CD4 turun -> imunitas turun drastic -> muncul lesi
oportunistik (jamur, bakteri, virus)
Gejala : lelah lesu, BB turun, demam sering keringetan malam hari, diare dan
kurang nafsu makan, bercak2 putih pada lidah, radang paru2

LESI OPORTUNISTIK HIV


1. ORAL CANDIDIASIS
- cheilitis angularis, eritematous candidiasis (akut/kronis), oral thrush
- perawatan : arv (anti retroviral), nystatin
2. ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA
Etiologi : epstein barr virus
Gambaran klinis : plak putih, tidak dapat diseset, berlubang2, alur vertikal,
dilateral lidah, bilateral
Perawatan : tidak perawatan khusus, tidak sakit
DD : candidiasis hiperplatik, lichen planus
3. LINEAR GINGIVAL ERITEMA
Pada pasien HIV yang sering menggunakan antifungal secara sistemik
G.kliniis : lesi macula, merah, sepangjang margin gingiva, lebih sering di
anterior. Dapat ditemukan pada attached dan non attached ginigva spt lesi
ptichae, ada perdarahan
Perawatan : chlorexidine gluconate o,2% 2x sehari selama 2 minggu + jaga
OH
4. NUP/NUG
G. klinis : gingiva meradang (punched out gingiva), merah, mudah berdarah,
ballooning, ada jar.nekrotik pada puncak papil, dapat dan berbentuk crater
setelah diseset (seperti kawah)
Perawatan kaausatif : metrodinazole 500mg 2x sehari 1-10 hari
Simtomatik : chlorexidine glukonat 0,2%
5. SARKOMA KAPOSI
-tumor ganas pembuluh darah
gam.klinis : lesi tumor/nodul, merah/keunguan, tdk sakit, lesi awal biasanya
flat warna merah. ADA DI KULIT (punggung)
6. ORAL WARTS
Etiologi : virus HPV human papilloma virus
g.klinis : lesi seperti kembang kol, menonjol pada permukaan datar
sangat menular

PEMERIKSAAN DARAH
RUTIN : minimalis
1. Eritrosit (5.000.000)
 Normal : 4,6 – 6,2 jt (laki2), 4,2 – 5,4jt (perempuan)
 >> eritrositosis : politemiavera
 << eritropenia : anemia, leukimia
2. leukosit (10.000)
 Normal : 4,5 – 11
 >> leukositosis : leukemia, alergi kalo leukosit naik, semuanya
akan turun
 << leukopenia : TBC, HIV, autoimun
3. trombosit (150.000)
 Normal : 150 – 440
 >> trombositosis : bleeding akut, hemolitik
 << trombositopenia : leukemia, DBD, autoimun, anemia
4. hemoglobin
 Normal : 12-18 g/l
 >> polistemiavera
 << anemia
5. hematocrit (ketika diemin darah, darah akan mengendap kebawah)
 Normal : 40-50%
 >> penyakit jantung
 << anemia

eritrosit, leukosit, trombosit dibuat di sumsum tulang -> eritrosit


menghasilnya 4,2 – 5,4jt -> leukosit 10rb -> trombosit 150rb – 440rb.
Leukosit maruk -> ambil bagian eritrosit, trombosit -> leukosit immature ->
tdk bisa melawan infeksi

DARAH LENGKAP
LED (LAJU ENDAP DARAH) -> <15mm/jam
 >> : semakin cepat mengendap, mungkin ada infeksi kronis -> sel
darah makin abis
MCV (MEAN CORPUSCULAR VOLUME) -> 80-100fL (normositik)
 >> 100 makrositik
 << 80 mikrositik
MCH (MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN) -> 28-34 pg
 >> hiperkromatik
 << hipokromatik
MCHc (MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN CONSENTRATION) -> 32-36g/dl
 >> anemia makrositik

semuanya anemia, kekurangan vitamin B12 (cobalamin) sama B9 (asam folat) ->
makrositik -> kekurangan makan produk hewati (vegetarian) -> anemia
permisiosa

mikrosatik & hipokromatik -> pucet -> kekurangan warna -> yg memberikan
warna (hemoglobin) -> hemoglobin kurang -> kurang zat besi BIASANYA KASUS
NYA STOMATITIS KEKURANGAN DARAH

APHTOUS LIKE ULCER -> STOMATITIS APHTOSA KARENA PENYAKIT SISTEMIK


HIV
- Jenis pemeriksaan : CD 4
- Normal : 500-1500
- AIDS : < 200
GINJAL
-> fungsi membuang creatinin & bun -> ginjal tdk berfungsi dgn baik ->
reatinin gak kebuang -> masuk ke dalam darah -> jd pem. d
arah numpuk
- creatinin : 0,6 – 1,2 mg (semakin byk busa semakin byk creatinin)
- BUN : 7 – 20 mg/dL
DM
- Normal
o GDS : 100-140 (> 200 : DM) klo 160, prediabetes
o GDP : 70 – 110 (>126)
o HbA 1c (protein pd hb yg mengikat gula) -> akurat mencatat gula
selama 3 bulan -> karena umur darah hanya 3 bulan (darah selalu
dirombak setiap 3 bulan) : 4-6% (>7% DM)
Neutrofil : infeksi parasite/ bakteri
Limfosit : infeksi jamur/virus
Basofil dan neutrophil : alergi
Monosit : baru terinfek

OMS (oral mycological smear)


- diswab pake cotton bud
- taro di plateret -> tetesin KOH -> menurunkan epitel shg yg keliatan
candida doing

Anda mungkin juga menyukai