ULKUS TRAUMATIK
A. Pemeriksaan Subjektif
B. Pemeriksaan Objektif
Terdapat lesi ulseratif pada mukosa labial sebelah kiri, single, berwarna putih
dengan lapisan pseudomembrane, tepi kemerahan, berbatas regular, berdiameter kurang
lebih 0,5 mm.
C. Assessment
Dx : Ulkus traumatik.
D. Treatment Planning
1. KIE
Kondisi sariawan pada pasien bukan suatu keganasan, tidak menular dan umum
Faktor etiologi dan predisposisi
Instruksi untuk mencegah/mengeliminasi faktor pencetus
Tetap menjaga kebersihan rongga mulut
2. Medikasi
R/ Triamcinolone acetonide 0,1 % tube No. I
S.2dd lit.or
PEMBAHASAN
ULKUS
KETERANGAN TRAUMATIKUS SAR MINOR
Ulkus traumatic dapat terjadi pada mukosa yang berkeratin ataupun yang non
keratinisasi. Etilogi ulkus traumatikus yaitu trauma, baik disebabkan oleh bahan kimia,
panas, gaya mekanis seperti tersodok sikat gigi atau alat lainnya. Kemungkinan trauma
akan meningkat pada sisi/bagian yang cenderung mudah terkena trauma, seperti bibir,
mukosa bukal, atau bagian yang berbatasan dengan gigi tiruan.. Etiologi ulkus traumatic
yang paling sering adalah trauma mekanik atau fisik. Contoh dari trauma fisik adalah
gigitan, plat ortodontik, sikat gigi dan makanan. Lokasi yang paling sering berpotensi
terkena trauma fisik adalah mukosa bukal, bibi, dan lidah.
Secara umum pengobatan yang dilakukan dengan pemberian obat yang bersifat
farmakologis dan non farmakologis yang bertujuan menjaga kebersihan mulut, mengganti
obat yang menimbulkan reaksi alergi, mencegah infeksi sekunder dan timbulnya jamur
serta mengurangi peradangan. Terapi untuk ulkus traumatikus dengan cara
nonfarmakologis adalah dengan menghilangkan penyebab local. Terapi ulkus traumatic
secara farmakologis adalah dengan menggunakan obat-obatan secara topikal seperti
kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, obat kumur yang mengandung anti septik
seperti klorheksidin gluconat 0,2 % atau benzidamin hidroklorid. Sediaan kimiawi
(farmakologis) yang beredar dipasaran saat ini adalah sediaan bahan yang mengandung
PVP (polivinilpirolidon) yang berfungsi membentuk suatu lapisan tipis diatas ulkus
sehingga menutupi dan melindungi akhiran saraf yang terbuka. Lapisan tipis ini dapat
mengurangi rasa nyeri dan mencegah iritasi pada ulkus.
Hasil dari anamnesa menunjukkan bahwa pasien jarang mengalami sariawan.
Pasien saat ini mengalami sariawan disebabkan karena tergigit pada saat makan.
KESIMPULAN
Hasil dari pemeriksaan subjektif dan objektif mengenai riwayat stomatitis pasien
yaitu pasien jarang mengalami sariawan, dan sariawan yang dialami pasien disebabkan
oleh karena tergigit pada saat makan. Bentuk dari sariawan yang dialami pasien
diperkirakan berdiameter lebih dari 0,5 mm, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
diagnosa yang tepat adalah ulkus traumatik.
Menyetujui,
Dokter Gigi Pembimbing Operator