Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Berfilsafat ahlussunnah wal jamaah juga mengajarkan kepada kita untuk
senantiasa berendah diri, terhadap segala sesuatu yang kita miliki saat ini, dengan
cara mengikuti amaliah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Model pemikiran teologi Ahlussunnah Wal Jamaah menggunakan prinsip
tawasuth, tawazun, I’tidal dan iqtishad. Sebagai faham ahlussunah Wal Jamaah
yang menggunakan system bermadzab, maka perilaku keagamaan bagi setiap
penganut faham Ahlussunnah Wal Jamah mempunyai konsep-konsep dalam
berbagai bidang, yaitu bidang Aqidah, Syari’ah dan Akhlak/Tasawuf.
Pondok pesantren merupakan ciri khas dari perkembangan teologi
Ahlussunnah Wal Jamaah, ada pesantren Salafiyah, pesantren modern, pesantren
ilmu al-Qur’an, pesantren Khuffadz al-Qur’an, pesantren operasi mental
(rehabilitasi moral) dan masih banyak lagi jenis pesantren yang lain.
Firqoh-firqoh atau aliran-aliran dalam ahlussunnah wal jamaah terbagi
menjadi dua, yakni aliran Salafdan aliran Khalaf. Sebenarnya mengenai aliran
Ahlulsunnah wal Jama’ah versi Salaf dan Khalaf. Asya’riyah dan Maturidiah
termasuk ke dalam versi kedua, yakni khalaf moderat, namun aliran salafiyah pun
ada beberapa macam sama halnya dengan aliran khalaf. Hanya saja aliran khalaf
lebih banyak macamnya, ada yang ekstrem, seperti muktazillah, Khawarij, syi’ah
dan lain-lain yang mencapai 72 aliran. Semuanya itu termasuk golongan
mubtadi’ah yang sesat dan menyesatkan. Ada pula yang moderat, yakni aliran
Asya’riyah dan Maturidiah, yang kedua-duanya termasuk golongan Ahulsunnah
wal Jama’ah.

12

Anda mungkin juga menyukai