Kelompok 12 NU Dan Kearifan Lokal
Kelompok 12 NU Dan Kearifan Lokal
Makalah
Disusun Oleh:
SEMARANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas karunia Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tanpa suatu halangan
apapun, serta dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “NU dan Kearifan Lokal”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai pengumpulan data dan berbagai
bentuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan menyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca unuk memberikan saran dan kritik yang
dapat membangun kami. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
Cover
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Kritik dan Saran ............................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nahdlatul Ulama (NU) telah memainkan peran penting dalam menjaga
dan melestarikan kearifan lokal di Indonesia. Melalui berbagai upaya, baik
dalam tradisi keagamaan, seni budaya, maupun praktik kehidupan sehari-hari,
NU telah berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan warisan budaya
Nusantara.
Komitmen NU dalam menjaga warisan budaya bangsa ini tidak hanya
penting untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia, tetapi juga
memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat. Melalui komitmen NU diharapkan dapat menjadi teladan dan
inspirasi bagi organisasi keagamaan lainnya dalam menjaga dan
mengembangkan keragaman budaya Indonesia.
Warisan budaya Nusantara yang kaya dan beragam merupakan aset
berharga bagi identitas dan kebanggan bangsa Indonesia. Melalui upaya yang
komprehensif dan berkelanjutan, NU terus berkomitmen untuk melindungi,
memelihara, dan mengembangkan warisan budaya Nusantara agar tetap lestari di
tengah arus globalisasi dan modernisasi. Dalam makalah ini akan dijelaskan
tentang bagaimana NU berperan untuk melestarikan kearifan lokal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Memahami NU dan Kearifan Lokal?
2. Bagaimana Peran NU Dalam Menjaga Kearifan Lokal?
3. Apa Saja Tantangan Dalam Menjaga Kearifan Lokal di Era Modern?
4. Bagaimana Strategi Pemberdayaan Kearifan Lokal Oleh NU?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami NU dan Kearifan Lokal.
2. Untuk mengetahui dan mengetahui peran NU dalam menjaga kearifan lokal.
3. Untuk mengetahui dan memahami tantangan dalam menjaga kearifan lokal di
era modern.
4. Untuk mengetahui dan memahami strategi pemberdayaan kearifan lokal oleh
NU.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
bangsa. Orientasi pengembangan Islam yang dilakukan NU adalah
pengembangan masyarakat berbasis kultural, sehingga NU memberikan
apresiasi yang tinggi kepada keberlangsungan budaya lokal dan memberikan
sentuhan nilai-nilai Islam terhadap kebudayaan dan tradisi yang ada. Oleh sebab
itu, kearifan lokal sangat dikedepankan oleh ulama NU dalam mengembangkan
nilai-nilai Islam.
Dalam hal ini, ulama NU lebih melihat kepada sisi positifnya dari tradisi
lokal dan tetap mempertahankannya selama itu tidak menyimpang dari prinsip-
prinsip Islam yang fundamental, daripada serta merta menolak atau
melarangnya.2
2
Moh. Ashif Fuadi, “Tradisi Pemikiran Moderasi Beragama Nahdlatul Ulama (NU)”, Al-Fikra:
Jurnal Ilmiah Keislaman, (Vol. 21, No. 1, 2022), hlm. 56.
3
Martin Van, NU: Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa dan Pencarian Wahana Baru, (Yogyakarta: LkiS
Pelangi Aksara, 2010), hlm. 83.
3
Selain itu, NU juga telah berperan aktif dalam melestarikan kesenian
tradisional, seperti wayang, gamelan, dan tari-tarian daerah. Kegiatan-kegiatan
kebudayaan ini sering diselenggarakan di lingkungan pesantren dan masyarakat
NU, sehingga menjadi bagian integral dari kehidupan warga Nahdliyin.4
Bentuk-bentuk kearifan lokal yang dijaga oleh NU mencakup berbagai
aspek, mulai dari tradisi keagamaan, adat-istiadat, hingga seni budaya. Beberapa
contoh bentuk kearifan lokal yang dilestarikan oleh NU antara lain:
1. Tradisi ritual keagamaan, seperti tahlilan, yasinan, dan selamatan.
2. Kesenian tradisional, seperti wayang, gamelan, dan tari-tarian daerah.
3. Adat-istiadat dan tradisi lokal, seperti sedekah bumi, nyadran, dan ruwatan.
4. Arsitektur tradisional, seperti masjid dan pesantren dengan ciri khas lokal.
5. Kuliner tradisional, seperti masakan khas daerah dan makanan berbahan dasar
lokal.5
Dibawah ini beberapa peran NU dalam menjaga kearifan lokal sebagai
berikut :
4
Ahmad Arifi, “Mengembangkan Islam dengan Local Wisdom: Mengenal Strategi Kebudayaan
Nahdlatul Ulama” Jurnal el-Harakah, (Vol. 10, No. 2, 2008), hlm. 140.
5
Nurhidayat Muhammad, Lebih dalam Tentang NU, (Surabaya: Bina Aswaja, 2012), hlm. 16-17.
4
agama dengan praktik budaya, sehingga terjadi sinergi yang harmonis dan
tidak saling meniadakan.
3. Penguatan Identitas Keislaman Nusantara
Integrasi kearifan lokal dalam ajaran NU berperan penting dalam
penguatan identitas keislaman Nusantara. Dengan memadukan ajaran Islam
dengan tradisi dan budaya lokal, NU menciptakan corak keberagamaan yang
khas dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya masyarakat
Indonesia. Hal ini tidak hanya memperkaya khazanah spiritual, tetapi juga
menjadi sarana untuk memperkokoh kebhinekaan dan jati diri bangsa.6
6
Abdul Rahman dkk, “Peran Strategis Nahdlatul Ulama dalam Penguatan Nasionalisme
Kemanusiaan untuk Menangkal Radikalisme”, Jurnal Artefak, (Vol. 8, No.2, 2021), hlm. 106-107.
5
Meskipun beberapa pemerintah daerah telah berupaya mendukung pelestarian
kearifan lokal, namun dukungan secara menyeluruh masih belum optimal.
Minimnya anggaran, kebijakan, dan program yang berpihak pada pelestarian
budaya lokal menjadi kendala tersendiri. NU perlu bersinergi dengan
pemerintah untuk memperkuat upaya menjaga warisan budaya Nusantara.
4. Kendala Regenerasi dan Komunikasi
Tantangan lain yang dihadapi NU dalam menjaga kearifan lokal adalah
kendala regenerasi dan komunikasi. Kurangnya minat generasi muda untuk
mempelajari dan melestarikan tradisi budaya, serta kendala dalam
menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal kepada masyarakat luas, dapat
mempersulit upaya pelestarian warisan budaya di era modern.7
7
M. Esha dkk, NU Di Tengah Globalisasi: Kritik, Saran, dan Aksi, (Malang: UIN Maliki Press,
2015), hlm. 37-38.
6
NU juga menginisiasi upaya dokumentasi dan publikasi beragam bentuk
kearifan lokal yang tersebar di seluruh Nusantara. Melalui kegiatan
penelitian, penerbitan buku, film dokumenter, dan media digital, NU
berupaya mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi
tentang praktik, tradisi, dan pengetahuan lokal yang kaya akan nilai-nilai
luhur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi
masyarakat, terutama generasi muda, terhadap warisan budaya bangsa.8
5. Advokasi dan Kebijakan Pemerintah
Selain upaya internal, NU juga terlibat aktif dalam advokasi dan dialog
dengan pemerintah untuk mendorong kebijakan yang mendukung pelestarian
kearifan lokal. NU menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun
daerah untuk mengembangkan regulasi, program, dan anggaran yang
berpihak pada pelindungan dan pengembangan budaya lokal. Melalui peran
ini, NU berupaya memastikan adanya dukungan kebijakan yang kuat bagi
upaya pemberdayaan kearifan tradisional di Indonesia.
6. Penyelenggaraan Festival dan Kegiatan Budaya
NU secara rutin menyelenggarakan berbagai festival dan kegiatan budaya
untuk mempromosikan dan melestarikan warisan budaya Nusantara. Acara-
acara seperti festival seni tradisional, pameran kerajinan, dan pertunjukan
budaya yang disponsori NU menjadi wadah bagi masyarakat untuk
mengekspresikan, mewarisi, dan menghargai kekayaan budaya lokal. Melalui
kegiatan ini, NU berupaya memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai
kearifan lokal kepada generasi muda.
7. Melalui Pendidikan dan Pengembangan Budaya
Selain melestarikan tradisi budaya, NU juga berperan aktif dalam upaya
pengembangan dan transmisi pengetahuan budaya kepada generasi penerus.
Melalui lembaga pendidikan yang dikelola, NU menyediakan kurikulum dan
program pembelajaran yang menekankan pada pengenalan, pemahaman, dan
apresiasi terhadap ragam budaya Nusantara. Dengan demikian, NU berhasil
menanamkan rasa bangga dan identitas budaya pada anak-anak dan pemuda,
sehingga dapat menjadi agen perubahan dalam pelestarian warisan budaya
bangsa.9
8
Ahmad Arifi, “Mengembangkan Islam dengan Local Wisdom: Mengenal Strategi Kebudayaan
Nahdlatul Ulama” Jurnal el-Harakah, (Vol. 10, No. 2, 2008), hlm. 146-147.
7
BAB III
PENUTUP
9
Said Aqil Siradj, Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat Mutamaddin,
(Jakarta Pusat: LTN NU, 2015), hlm. 78.
8
A. Kesimpulan
Kearifan lokal adalah kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
suatu masyarakat, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bentuk respons
terhadap lingkungan dan implementasi ajaran agama. Melalui NU, kearifan lokal
ini terus dijaga, dilestarikan, dan diintegrasikan ke dalam praktik kehidupan sehari-
hari umat Muslim di Indonesia. Pemahaman yang mendalam tentang hubungan
antara NU dan kearifan lokal menjadi penting untuk memahami identitas budaya
bangsa Indonesia yang kaya dan beragam. Beberapa contoh bentuk kearifan lokal
yang dilestarikan oleh NU antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
10
Arifi, Ahmad. 2008. “Mengembangkan Islam dengan Local Wisdom: Mengenal Strategi
Kebudayaan Nahdlatul Ulama”. Jurnal el-Harakah.
Esha, M. Dkk. 2015. NU Di Tengah Globalisasi: Kritik, Saran, dan Aksi. Malang: UIN
Maliki Press.
Fuadi, Moh. Ashif. 2022. “Tradisi Pemikiran Moderasi Beragama Nahdlatul Ulama
(NU)”, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman.
Muhammad, Nurhidayat. 2012. Lebih dalam Tentang NU. Surabaya: Bina Aswaja.
Muzadi dan Abdul Muchith. 2008. Mengenal Nahdlatul Ulama. Semarang: Pesona
Ilmu.
Rahman, Abdul dkk. 2021. “Peran Strategis Nahdlatul Ulama dalam Penguatan
Nasionalisme Kemanusiaan untuk Menangkal Radikalisme”. Jurnal Artefak.
Siradj, Said Aqil. 2015. Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat
Mutamaddin. Jakarta Pusat: LTN NU.
Van, Martin. 2010. NU: Tradisi, Relasi-Relasi Kuasa dan Pencarian Wahana
Baru. .Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara.
11