Anda di halaman 1dari 11

‫‪Teks Khotbah Jum’at‬‬

‫‪Judul : Memuliakan Bulan Muharam Sesuai Petunjuk Rasulullah‬‬


‫‪Oleh : Muhammad Idris, Lc.‬‬

‫‪Khotbah pertama‬‬

‫‪.‬اﻟ ﱠﺳﻼَ ُم َﻋ َﻠ ْﯾ ُﻛ ْم َو َرﺣْ َﻣ ُﺔ ِ‬


‫ﷲ َو َﺑر َﻛﺎ ُﺗ ُﮫ‬

‫ت أَﻋْ َﻣﺎﻟِ َﻧﺎ َﻣنْ‬


‫ﺷر ُْو ِر أَ ْﻧﻔُﺳِ َﻧﺎ َو َﺳ ّﯾ َﺋﺎ ِ‬
‫إِنّ ْاﻟ َﺣﻣْ دَ ِ ِ َﻧﺣْ َﻣ ُدهُ َو َﻧﺳْ َﺗ ِﻌ ْﯾ ُﻧ ُﮫ َو َﻧﺳْ َﺗ ْﻐ ِﻔ ُرهُ َو َﻧﻌ ُْو ُذ ِﺑﺎ ِ ِﻣنْ ُ‬
‫ِي َﻟ ُﮫ‬
‫َﯾ ْﮭ ِد ِه ﷲُ َﻓﻼَ ﻣُﺿِ ّل َﻟ ُﮫ َو َﻣنْ ﯾُﺿْ ﻠِ ْل َﻓﻼَ َھﺎد َ‬

‫‪ .‬أَ ْﺷ َﮭ ُد أَنْ َ ۧﻻ إِ ٰﻟ َﮫ إِ ﱠﻻ ﷲُ َوﺣْ دَ هُ ﻻَ َﺷ ِرﯾ َ‬


‫ْك َﻟﮫُ‪َ ،‬وأَ ْﺷ َﮭ ُد أَنﱠ ﻣ َُﺣ ﱠﻣ ًدا َﻋ ْﺑ ُدهُ َو َرﺳ ُْوﻟُ ُﮫ‬

‫ﺻﺣْ ِﺑ ِﮫ أَھْ ِل اﻟ ﱡﺗ ٰﻘﻰ َو ْاﻟ َو ٰﻓﻰ‪ .‬أَﻣﱠﺎ َﺑﻌْ ُد َﻓ َﯾﺎأَ ﱡﯾ َﮭﺎ‬ ‫اَﻟ ٰﻠّ ُﮭ ﱠم َ‬
‫ﺻ ﱢل َو َﺳﻠﱢ ْم َﻋ ٰﻠﻰ َﻣ َﺣ ﱠﻣ ِد ﻧ ِْﺎﻟﻣُﺟْ َﺗ ٰﺑﻰ‪َ ،‬و َﻋ ٰﻠﻰ آﻟِ ِﮫ َو َ‬
‫ﺎز َﻣ ِن ا ﱠﺗ َﻘﻰ‬ ‫ﷲ َو َط َ‬
‫ﺎﻋ ِﺗ ِﮫ َﻓ َﻘ ْد َﻓ َ‬ ‫ْاﻟﻣُﺳْ ﻠِﻣ ُْو َن! أ ُ ْوﺻِ ْﯾ ُﻛ ْم َو َﻧ ْﻔﺳِ ﻲْ ِﺑ َﺗ ْﻘ َوى ِ‬

‫‪َ :‬ﻓ َﻘﺎ َل ﷲُ َﺗ َﻌ ٰﺎﻟﻰ ِﻓﻲْ ِﻛ َﺗ ِﺎﺑ ِﮫ ْاﻟ َﻛ ِرﯾ ِْم‬

‫ث ِﻣ ْﻧ ُﮭ َﻣﺎ ِر َﺟ ًﺎﻻ‬
‫س َواﺣِدَ ٍة َو َﺧ َﻠ َق ِﻣ ْﻧ َﮭﺎ َز ْو َﺟ َﮭﺎ َو َﺑ ﱠ‬‫َﯾﺎ أَ ﱡﯾ َﮭﺎ اﻟ ﱠﻧﺎسُ ا ﱠﺗﻘُوا َر ﱠﺑ ُﻛ ُم اﻟﱠذِي َﺧ َﻠ َﻘ ُﻛ ْم ِﻣنْ َﻧ ْﻔ ٍ‬
‫ﺎن َﻋ َﻠ ْﯾ ُﻛ ْم َرﻗِﯾﺑًﺎ‬
‫ﷲ َﻛ َ‬‫ون ِﺑ ِﮫ َو ْاﻷَرْ َﺣﺎ َم إِنﱠ ﱠ َ‬‫ﷲ اﻟﱠذِي َﺗ َﺳﺎ َءﻟُ َ‬ ‫َﻛ ِﺛﯾرً ا َوﻧ َِﺳﺎ ًء َوا ﱠﺗﻘُوا ﱠ َ‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.‬‬

‫‪Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan‬‬


‫‪para jemaah sekalian agar senantiasa meningkatkan‬‬
‫‪ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Sungguh takwa adalah‬‬
‫‪sebaik-baik bekal kita di hari akhirat nanti. Allah Ta’ala‬‬
‫‪berfirman,‬‬

‫ﷲ إِنﱠ ﱠ َ‬
‫ﷲ َﺧ ِﺑﯾ ٌر ِﺑ َﻣﺎ َﺗﻌْ َﻣﻠُ َ‬
‫ون‬ ‫ت ﻟ َِﻐ ٍد َوا ﱠﺗﻘُوا ﱠ َ‬ ‫ﷲ َو ْﻟ َﺗ ْﻧ ُ‬
‫ظرْ َﻧ ْﻔسٌ َﻣﺎ َﻗ ﱠد َﻣ ْ‬ ‫َﯾﺎ أَ ﱡﯾ َﮭﺎ اﻟﱠذ َ‬
‫ِﯾن آ َﻣ ُﻧوا ا ﱠﺗﻘُوا ﱠ َ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html‬‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Hari-hari berlalu. Siang berganti malam. Bulan demi bulan. Dan


tahun demi tahun. Namun, masih saja ada dari sebagian
manusia yang terus-menerus bermain dalam kemaksiatan dan
pelanggaran. Sibuk dengan urusan dunia, hingga tidak ada
impiannya yang tidak terwujud. Padahal waktu dan ajalnya tak
pernah sekalipun diakhirkan oleh Allah Ta’ala.

Kaum muslimin yang semoga senantiasa di dalam ketaatan


kepada Allah Ta’ala.

Saat musim berbuat kebaikan berlalu, pasti akan datang musim


kebaikan yang lain. Saat hilang sebuah kesempatan untuk
berbuat kebaikan, maka akan Allah gantikan dengan
kesempatan lainnya. Sesungguhnya, saat ini kita berada di
bulan Muharam yang penuh kemuliaan dan keutamaan.
Sebuah kesempatan emas yang datang setelah berlalunya
bulan Zulhijah yang juga penuh dengan kemuliaan dan
keutamaan.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
Bulan Muharam ini merupakan bulan yang mulia. Bukan bulan
sial serta bulan kesedihan sebagaimana yang menjadi
anggapan sebagian orang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bahkan menjelaskan bahwa Muharam termasuk bulan yang
mulia dan menisbatkan bulan mulia ini kepada Allah Ta’ala.
Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu pernah
bertanya kepada Nabi,

ِ َّ‫ خي ُر الل‬:‫أفضلُ؟ فقال‬


‫يل‬ َ ‫ وأيُّ األشه ُِر‬،ٌ‫يل خير‬ ِ َّ‫ أيُّ الل‬:‫سألت ال َّنبيَّ صلَّى هللاُ عليه وسلَّم‬
ُ
‫هللا الذي َت ْدعو َنه الم َُحرَّ َم‬
ِ ‫وأفض ُل األشه ُِر َشه ُر‬
َ ،‫َجوفُه‬

“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,


‘Apakah malam yang paling baik dan apakah bulan yang paling
utama?’ Beliau bersabda, ‘Sebaik–baik malam adalah
pertengahannya, dan seutama-utamanya bulan adalah bulan
Allah yang kalian menamainya dengan Al-Muharram.” (HR.
An-Nasai no. 4216 dalam As-Sunan Al-Kubra)

Hikmah dari penyebutan Muharam sebagai ‘bulan Allah’


sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafidz Al-Iraqi di dalam
kitab Syarhu At-Tirmidzi adalah,

“Bisa kita katakan, karena Muharam merupakan salah satu


bulan suci/ haram yang Allah haramkan di dalamnya
peperangan. Dan ia merupakan bulan yang pertama kali
dinisbatkan kepada Allah Ta’ala secara khusus. Dan tidak ada
bulan-bulan lainnya yang secara sahih dinisbatkan oleh

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Allah Ta’ala,
kecuali bulan Allah Muharam ini.”

Penisbatan ini sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rajab


rahimahullah dalam kitabnya Lathoif Al-Ma’arif, menunjukkan
besarnya keutamaan dan kemuliaan bulan Muharam. Beliau
rahimahullah berkata,

َ ‫ب م َُح َّم ًدا َوِإب َْراهِي َم َوِإسْ َح‬


‫اق‬ َ ‫ َك َما َن َس‬،ِ‫ اَل يُضِ يفُ ِإ َل ْي ِه ِإاَّل َخ َواصَّ َم ْخلُو َقا ِته‬-‫ َت َعا َلى‬- َ ‫َفِإنَّ هَّللا‬
‫ب ِإ َل ْي ِه َب ْي َت ُه َو َنا َق َت ُه‬َ ‫ َو َن َس‬،ِ‫وب َو َغي َْر ُه ْم م َِن اَأْل ْن ِب َيا ِء ِإ َلى ُعبُو ِد َّي ِته‬
َ ُ‫َو َيعْ ق‬

“Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menisbatkan kepada


diri-Nya, kecuali makhluk-makhluk yang khusus dan tertentu.
Sebagaimana Ia menisbatkan Nabi Muhammad, Ishak, Yakub
dan nabi-nabi yang lain kepada penghambaan terhadap
diri-Nya. Sebagaimana juga Allah Ta’ala menisbatkatkan
ka’bah dan unta Nabi Shalih kepada-Nya.”

Maasyiral Mukminin, yang dirahmati Allah Ta’ala.

Bulan Muharam merupakan bulan yang paling mulia setelah


bulan Ramadan. Inilah pendapat yang banyak diambil oleh
para ulama. Hasan Al-Basri rahimahullah berkata,

-ِ‫ ذِي ْالحِجَّ ة‬: ْ‫َأي‬- ‫ َو َخ َت َم َها ِب َشه ٍْر َح َر ٍام‬-‫ ْالم َُحرَّ ِم‬:ِ‫َأي‬- ‫ ا ْف َت َت َح ال َّس َن َة ِب َشه ٍْر َح َر ٍام‬-‫ َت َعا َلى‬- َ ‫ِإنَّ هَّللا‬
‫ان َأعْ َظ َم عِ ْندَ هَّللا ِ م َِن ْالم َُحرَّ ِم‬
َ ‫ض‬َ ‫ْس َش ْه ٌر فِي ال َّس َن ِة َبعْ دَ َشه ِْر َر َم‬ َ ‫َف َلي‬

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengawali tahun dengan dengan


bulan yang suci dan mulia, yaitu Muharam. Dan menutupnya

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
juga dengan bulan yang suci dan mulia, yaitu bulan Zulhijah.
Maka, tidak ada bulan yang lebih mulia setelah bulan
Ramadan, kecuali bulan Muharam.”

Begitu mulianya bulan ini hingga Allah Ta’ala tekankan


haramnya berbuat kezaliman dan kemaksiatan di bulan ini,
serta Allah Ta’ala lipat gandakan dosa kemaksiatan di
dalamnya. Oleh karenanya, Ia berfirman,

َ ْ‫ت َواَأْلر‬
‫ض ِم ْن َها‬ ِ ‫ُور عِ ْندَ هَّللا ِ ْاث َنا َع َش َر َشهْرً ا فِي ِك َتا‬
ِ ‫ب هَّللا ِ َي ْو َم َخ َل َق ال َّس َم َاوا‬ ِ ‫ِإنَّ عِ َّد َة ال ُّشه‬
ِ ‫َأرْ َب َع ٌة ُح ُر ٌم َذل َِك ال ِّدينُ ْال َق ِّي ُم َفاَل َت ْظلِمُوا ف‬
‫ِيهنَّ َأ ْنفُ َس ُك ْم‬

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas


bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia
menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan
haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah
kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu.” (QS.
At-Taubah: 36)

Al-Qurtubi rahimahullah mengatakan,

“Allah khususkan penyebutan bulan-bulan haram serta Allah


larang perbuatan zalim di dalamnya sebagai bentuk
penghormatan dan pemuliaan, walaupun (perbuatan zalim) itu
terlarang di setiap zaman dan waktu. Inilah (tafsir ayat di atas)
yang banyak diambil oleh ulama tafsir, yaitu: ‘janganlah kamu
sekalian menzalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan haram
yang empat itu.’”

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.

Setelah mengetahui besarnya keutamaan bulan Muharam ini,


serta mengetahui bahwa kemaksiatan dan kezaliman padanya
dosanya lebih besar, seorang muslim seharusnya semakin
sadar diri. Mengisi bulan ini dengan ketaatan kepada Allah
Ta’ala yang sesuai dengan ajaran dan tuntunan Allah dan
Rasul-Nya.

Ia juga harus sadar bahwa ke-bid’ah-an dan mengada-adakan


hal baru dalam urusan agama dosanya sangatlah besar.
Sehingga ia berhati-hati dari terjerumus pada setiap amal
ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh generasi terdahulu,
karena sejatinya ke-bid’ah-an akan merugikan pelakunya. Allah
Ta’ala berfirman,

‫ُون َأ َّن ُه ْم‬


َ ‫ض َّل َسعْ ُي ُه ْم فِي ْال َح َيا ِة ال ُّد ْن َيا َو ُه ْم َيحْ َسب‬َ ‫ِين‬ َ ‫قُ ْل َه ْل ُن َن ِّبُئ ُك ْم ِباَأْل ْخ َس ِر‬
َ ‫ين َأعْ َمااًل الَّذ‬
‫ص ْنعًا‬ ُ ‫ون‬ َ ‫يُحْ سِ ُن‬

“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu


tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu
orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan
dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.’” (QS. Al-Kahfi: 103-104)

Begitu banyak dari kaum muslimin yang terjerumus ke dalam


perbuatan bid’ah, baik pada hari Asyura secara khusus,
maupun pada bulan Muharam secara umum. Padahal

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
semuanya itu tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam dan tidak pernah dicontohkan juga oleh para
sahabatnya dan para pengikutnya. Abu Syamah rahimahullah
seorang ahli sejarah dan ahli hadis dari Damaskus berkata,

‫ َوفِي‬،‫ضعِي ًفا‬ َ ‫ص ِحيحً ا َو‬ ِ ‫ت فِي َما ُن ِق َل م َِن اآْل َث‬


َ ‫ار‬ ُ ‫ َو َق ْد َف َّت ْش‬،‫ت َشيْ ٌء فِي َأوَّ ِل َل ْي َل ِة ْالم َُحرَّ ِم‬ِ ‫َو َل ْم َيْأ‬
َ ُ‫ َوِإ ِّني َأَل َت َخوَّ ف‬،‫ َف َل ْم َأ َر َأ َح ًدا َذ َك َر فِي َها َش ْيًئ ا‬،ِ‫ُوعة‬
‫ ِمنْ ُم ْف َت ٍر‬-ِ ‫و ْال ِع َي ُاذ ِباهَّلل‬- َ ‫ث ْال َم ْوض‬ ِ ‫اَأْل َحادِي‬
ً ‫َي ْخ َتل ُِق فِي َها حديثا‬

“Tidak ada riwayat apapun yang menyebutkan keutamaan


malam pertama Muharam. Saya telah meneliti berbagai riwayat
dalam kitab kumpulan hadis yang sahih maupun yang daif,
atau dalam kumpulan hadis-hadis palsu, namun aku tidak
menjumpai seorang pun yang menyebutkan hadis itu. Saya
khawatir, wal iyadzu billah, hadis ini berasal dari pemalsu, yang
membuat hadis palsu terkait tahun baru.” (Al-Bahis ’ala Inkar
al-Bida’ wa al-Hawadits, hlm. 77)

‫ أستغفر هللا لي ولكم فاستغفروا هللا إنه هو الغفور الرحيم‬.‫أقول قولي هذا‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
Khotbah kedua

‫ َأ ْش َه ُد‬.‫ َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأهْ ِل ْال َو َفا‬،‫صلِّيْ َوُأ َسلِّ ُم َع َلى م َُح َّم ٍد ْالمُصْ َط َفى‬ َ ‫ َوُأ‬،‫هلل َو َك َفى‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد‬
‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َأمَّا َبعْ ُد‬،ُ‫ْك َله‬
َ ‫َأنْ اَّل ِإل َه ِإاَّل هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬.

Jemaah yang berbahagia.

Salah satu keutamaan bulan Muharam yang mulia ini adalah


anjuran untuk memperbanyak puasa di dalamnya. Bahkan,
sebagian ulama membolehkan berpuasa sunah sebulan penuh
di dalamnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam,

‫صاَل ةُ اللَّي ِْل‬ َ ‫صاَل ِة َبعْ دَ ْال َف ِر‬


َ ‫يض ِة‬ َ ‫ َوَأ ْف‬،‫ان َش ْه ُر هَّللا ِ ْالم َُحرَّ ُم‬
َّ ‫ض ُل ال‬ َ ‫ض‬َ ‫ص َي ِام َبعْ دَ َر َم‬ َ ‫َأ ْف‬
ِّ ‫ض ُل ال‬

“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di


bulan Allah (yaitu) Muharam. Sedangkan salat yang paling
utama setelah (salat) fardu adalah salat malam.” (HR. Muslim
no. 1163)

Pada bulan ini juga terdapat satu hari, yang Rasulullah


sangatlah bersemangat untuk berpuasa di dalamnya serta
memerintahkan para sahabatnya untuk turut serta berpuasa,
bahkan para sahabat mengajak serta dan mengajarkan
anak-anak yang belum baligh untuk berpuasa di dalamnya.

Ketahuilah wahai jemaah sekalian, hari tersebut adalah hari


Asyura, hari kesepuluh dari bulan Muharam. Hari di mana Allah
Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dari

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
kekejaman raja Firaun dan hari di mana Allah Ta’ala
tenggelamkan Firaun dan bala tentaranya. Dari sinilah puasa
Asyura disyariatkan sebagai bentuk rasa syukur atas
selamatnya Nabi Musa dari kekejaman Firaun dan bala
tentaranya.

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala. Syariat juga memberikan


balasan yang besar bagi siapa saja yang berpuasa di hari
Asyura ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ َأحْ َتسِ بُ َع َلى هَّللا ِ َأنْ ُي َك ِّف َر ال َّس َن َة الَّتِي َق ْب َل ُه‬،‫ورا َء‬
َ ‫ش‬ُ ‫َوصِ َيا ُم َي ْو ِم َعا‬

“Dan puasa hari Asyura saya berharap kepada Allah dapat


menghapus (dosa) tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no. 1162)

Semangat Nabi dalam berpuasa Asyura juga terlukis pada


perkataan sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang
artinya,

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wasallam sangat bersemangat serta sangat mengharapkan
pahala dari berpuasanya pada suatu hari yang lebih ia
utamakan dari berpuasa di hari-hari lainnya, kecuali pada hari
ini, yaitu hari Asyura dan pada bulan bulan ini, yaitu bulan
Ramadan.”

Puasa pada tanggal 10 Muharam ini akan semakin sempurna


pahalanya dan akan lebih utama bila kita dahului dengan
berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 9
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
Muharam. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam,

ُ ‫ِيت أو لِئنْ عِ ْش‬


ٍ ‫ت إلى‬
‫قابل ألصو َمنَّ التاسِ َع‬ ُ ‫َلِئنْ َبق‬

“Seandainya umurku sampai tahun depan atau aku masih


hidup, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal Sembilan
(tasyu’a).” (HR. Muslim no. 1134 dan Ibnu Majah no. 1736 dan
lafaz ini merupakan lafaznya)

Maasyiral muslimin, jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.

Semoga kita semua termasuk hamba Allah Ta’ala yang bisa


memanfaatkan momen bulan Muharam ini dengan maksimal,
menjaga batasan dan larangan Allah dengan tidak
melanggarnya, serta memperbanyak berpuasa di bulan yang
mulia ini. Semoga kita semua dikumpulkan bersama Nabi kita
yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam
surga Allah Ta’ala yang kekal nanti.

ٍ ‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأ‬
‫مْر‬ ِ ‫ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬،‫َف َيا َأ ُّي َها ْالمُسْ لِم ُْو َن‬
َ َّ‫هللا ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم َواعْ َلم ُْوا َأن‬
، ِّ‫ون َع َلى ال َّن ِبي‬َ ُّ‫ُصل‬
َ ‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي‬ َّ ‫ َأ َم َر ُك ْم ِبال‬،‫َعظِ ي ٍْم‬
َ َّ‫ ِإن‬:‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َع َلى َن ِب ِّي ِه ْال َك ِري ِْم َف َقا َل‬
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا‬ َ ‫ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬،

‫ ِإ َّن َك َح ِم ْي ٌد‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫صلَّي‬


ِ ‫ْت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
ِ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬
َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما‬
‫ ِإ َّن َك‬،‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‬ َ ‫ار ْك‬
ِ ‫ت َع َلى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى‬ ِ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬
َ ‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َب‬ ِ ‫ َو َب‬.‫َم ِج ْي ٌد‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫ت‬ َ ‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْل‬


ِ ‫مْوا‬ ِ ‫والمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا‬
ْ ‫ت‬ ْ ‫اَل ٰلّ ُه َّم‬،
ِ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html
‫ف ْالم ُْخ َتلِ َف َة َوال َّشدَ اِئدَ‬
‫اللهم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َباَل َء َو ْال َغاَل َء َو ْال َو َبا َء َو ْال َفحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْال َب ْغ َي َوال ُّسي ُْو َ‬
‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة‪ِ ،‬إ َّن َك َع َلى‬ ‫َو ْالم َِح َن‪َ ،‬ما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن‪ِ ،‬منْ َب َل ِد َنا َه َذا َخاص ًَّة َو ِمنْ ب ُْلدَ ِ‬
‫ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬

‫َر ّب َنا الَ ُتَؤ اخ ِْذ َنا ِإنْ َنسِ ْي َنا َأ ْو َأ ْخ َطْأ َنا َر ّب َنا َوالَ َتحْ ِم ْل َع َل ْي َنا ِإصْ رً ا َك َما َح َم ْل َت ُه َع َلى الّ ِذي َْن ِمنْ‬
‫ت َم ْوالَ َنا َفا ْنصُرْ َنا‬ ‫اغ ِفرْ َل َنا َوارْ َحمْ َنا َأ ْن َ‬ ‫َق ْبلِ َنا َر ّب َنا َوالَ ًت َحم ّْل َنا َماالَ َطا َق َة َل َنا ِب ِه َواعْ فُ َع ّنا َو ْ‬
‫‪َ .‬ع َلى ْال َق ْو ِم ْال َكاف ِِري َْن‬

‫اف ‪ ،‬وال ِغ َنى‬ ‫اللَّ ُه َّم إ َّنا َنسْ َألُ َك الهُدَ ى ‪ ،‬وال ُّت َقى ‪َ ،‬‬
‫والع َف َ‬

‫ُور ُكلِّ َها‪َ ،‬وأ ِجرْ َنا ِمنْ خ ِْزيِ ال ُّد ْن َيا َو َع َذا ِ‬ ‫ُأل‬
‫ب اآلخ َِر ِة‬ ‫الله ّم أحْ سِ نْ َعا ِق َب َت َنا فِي ا م ِ‬

‫‪َ .‬ر َب َنا َءا ِت َنا فِي ال ّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي ْاَألخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫اب ال ّن ِ‬
‫ار‬

‫العا َل ِمي َْن‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ‬


‫هلل َربِّ َ‬

‫ان َوِإ ْي َتا ِء ذِي ْالقُرْ َبى و َي ْن َهى َع ِن ال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬ ‫هللا‪ ،‬إنَّ َ‬
‫عِ َبادَ ِ‬
‫هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫َوال َب ْغي‪َ ،‬يع ُ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‪َ .‬فاذ ُكرُوا َ‬ ‫ِ‬

‫‪© 2022 muslim.or.id‬‬


‫‪Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai