Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA 1

ASPEK DAN HUBUNGAN KETERAMPILAN BERBAHASA


Pertemuan 1
A. PETUNJUK
1. Kerjakanlah LK 1 secara individu sebelum kuliah dilaksanakan di kelas melalui masaalah yang ada, alasan masalah berkaitan
masalah, kajian literatur sesuai masalah, dan hasil analisis berupa kesimpulan Anda!
2. Hasil kerja dimasukkan dalam tabel LK yan sudah disiapkan spasi 1, Time New Roman, dan diketik rata kiri.
3. Hasil kerja LK didiskusikan di kelas perkuliahan dan dipresentasikan pada saat perkuliahan.

B. LEMBAR KERJA
NO MASALAH ALASAN YANG KAJIAN LITERATUR HASIL ANALISIS
(Kenyataa dalam BERKAITAN (Minimal dua sumber berbeda (Kesimpulan berdasarkan minimal
kehidupan sehari-hari) MASALAH yang diuraikan lengkap dua kajian literatur)
(Minimal dua alasan ) sumber/penulis & tahun )
1 Tidak semua orang dapat 1. Seseorang dikatakan 1. Depdikbud (2018): Hasil Keterampilan berbahasa Indonesia
dikatakan terampil terampil jika memiliki PISA 2018 menunjukkan merupakan hal yang penting
berbahasa Indonesia. kemampuan yang bahwa skor rata-rata literasi untuk dikuasai oleh setiap orang.
mumpuni dalam 4 membaca siswa Indonesia Namun, tidak semua orang dapat
keterampilan berbahasa masih berada di bawah rata- dikatakan terampil berbahasa
yakni menyimak, rata OECD. Hal ini Indonesia. Faktor-faktor seperti
berbicara, menulis dan menunjukkan bahwa masih latar belakang pendidikan,
membaca. banyak siswa yang belum pengalaman berbahasa, motivasi
2. Biasanya seseorang memiliki keterampilan dan minat, dan keterampilan
hanya mampu menguasai berbahasa Indonesia yang kognitif dapat memengaruhi
1 atau 2 dari 4 memadai. keterampilan berbahasa
keterampilan berbahasa 2. Badan Bahasa (2019): seseorang. Upaya untuk
atau bahkan tidak sama Hasil tes kemahiran berbahasa meningkatkan keterampilan
sekali. Indonesia (UKBI) berbahasa Indonesia perlu
menunjukkan bahwa masih dilakukan secara berkelanjutan,
banyak orang yang belum baik melalui pendidikan formal
mencapai tingkat kemahiran maupun nonformal
yang diharapkan. Kridalaksana
(2013): Dalam bukunya
"Keterampilan Berbahasa",
3. Kridalaksana
menjelaskan bahwa
keterampilan berbahasa adalah
kemampuan seseorang untuk
memahami dan menggunakan
bahasa secara efektif dalam
berbagai situasi.
2 Tidak semua orang Menyimak merupakan  Tarigan, H. G. (2008). Menyimak adalah keterampilan
dapat dikatakan terampil proses yang kompleks Menyimak sebagai suatu yang penting untuk dimiliki oleh
menyimak yang melibatkan berbagai keterampilan berbahasa. setiap orang. Meskipun tidak
keterampilan kognitif dan Bandung: Angkasa. Dalam semua orang terampil menyimak,
afektif. Berikut beberapa buku ini, Tarigan menjelaskan ada banyak cara untuk
alasan mengapa tidak bahwa menyimak adalah meningkatkan keterampilan
semua orang terampil proses yang kompleks yang menyimak. Dengan latihan dan
menyimak: melibatkan berbagai praktek, semua orang dapat
1. Kurangnya keterampilan kognitif dan menjadi penyimak yang lebih
Perhatian dan Fokus afektif. Dia juga membahas baik.
Menyimak berbagai faktor yang dapat
membutuhkan fokus dan mempengaruhi keterampilan
konsentrasi yang tinggi. menyimak.
Di era digital yang  Gronlund, N. E. (2009).
penuh distraksi, banyak Listening: A comprehensive
orang kesulitan untuk approach. New York:
memusatkan perhatian McGraw-Hill. Buku ini
pada satu hal dalam memberikan gambaran
waktu lama. menyeluruh tentang
2. Kurangnya keterampilan menyimak,
Motivasi dan Keinginan termasuk berbagai jenis
Beberapa orang tidak menyimak, proses menyimak,
memiliki motivasi atau dan faktor-faktor yang
keinginan untuk mempengaruhi keterampilan
menyimak dengan baik. menyimak.
Hal ini dapat disebabkan  Rost, M. (2013). Listening in
oleh berbagai faktor, language learning: A guide to
seperti kurangnya minat research and practice. New
pada topik yang York: Routledge. Buku ini
dibicarakan, merasa membahas peran menyimak
bosan, atau merasa tidak dalam pembelajaran bahasa
penting. dan memberikan panduan bagi
3. Ketidakmampuan para pengajar dan peneliti
Memahami Pesan tentang bagaimana
Menyimak bukan hanya mengembangkan dan
tentang mendengarkan, meningkatkan keterampilan
tetapi juga tentang menyimak.
memahami pesan yang
disampaikan. Kesulitan
memahami pesan dapat
disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti
kurangnya pengetahuan
tentang topik yang
dibicarakan, kesulitan
memahami bahasa yang
digunakan, atau
kurangnya konsentrasi.
3 Tidak semua orang dapat Kecemasan dan rasa takut: McCroskey, J. C. (2015). An Kemampuan berbicara di depan
dikatakan terampil Ketakutan berbicara di introduction to rhetorical publik adalah sebuah
berbicara depan publik communication (10th ed.). keterampilan yang kompleks yang
(glossophobia) adalah Boston, MA: Pearson. membutuhkan latihan dan
salah satu fobia yang McCroskey membahas berbagai pengembangan. Ada berbagai
paling umum. Hal ini faktor yang dapat mempengaruhi faktor internal dan eksternal yang
dapat menyebabkan kemampuan berbicara di depan dapat menjelaskan mengapa tidak
kecemasan, keringat publik, termasuk kecemasan, semua orang terampil berbicara.
dingin, gemetar, dan kepercayaan diri, dan
bahkan mual, sehingga pengalaman.
membuat seseorang sulit
untuk berbicara dengan Adler, R. B., & Elmhorst, J. M.
lancar dan koheren. (2017). Communicating at work
(12th ed.). New York, NY:
Kurangnya kepercayaan Oxford University Press. Adler
diri: Orang yang kurang dan Elmhorst membahas
percaya diri mungkin pentingnya komunikasi
merasa ragu-ragu dengan interpersonal di tempat kerja,
kemampuan mereka untuk termasuk keterampilan berbicara
berbicara di depan orang di depan publik.
lain. Hal ini dapat
membuat mereka terlihat
gugup dan tidak
meyakinkan.

Kesulitan mengorganisir
pikiran:
Orang yang memiliki
kesulitan mengorganisir
pikiran mereka mungkin
merasa sulit untuk
menyampaikan pesannya
dengan jelas dan ringkas.
Kurang pengalaman:
Berbicara di depan publik
membutuhkan latihan.
Orang yang tidak memiliki
banyak pengalaman
berbicara di depan publik
mungkin merasa canggung
dan tidak nyaman.
4 Tidak semua orang dapat Faktor individu: Perbedaan 1. Kesulitan Membaca Jelas bahwa tidak semua orang
dikatakan terampil kemampuan kognitif, gaya Permulaan: dapat dikatakan terampil
membaca permulaan dan belajar, dan motivasi Skripsi, "ANALISIS membaca permulaan dan
membaca belajar dapat memengaruhi KESULITAN MEMBACA membaca lanjut/pemahaman
lanjut/pemahaman keterampilan membaca PERMULAAN SISWA KELAS bahasa Indonesia. Hal ini
seseorang. Faktor I SD NEGERI BANGUNREJO dipengaruhi oleh berbagai faktor,
lingkungan: Kurangnya 2 KRICAK TEGALREJO baik individu maupun lingkungan.
akses terhadap bahan YOGYAKARTA" (2018): Untuk meningkatkan
bacaan, lingkungan Penelitian ini mengidentifikasi keterampilan membaca,
keluarga yang kurang berbagai kesulitan membaca diperlukan upaya perbaikan dari
mendukung, dan metode permulaan yang dialami siswa berbagai pihak, seperti keluarga,
pembelajaran yang kurang kelas 1 SD, seperti kesulitan sekolah, dan pemerintah.
efektif dapat menghambat mengidentifikasi huruf,
perkembangan merangkai susunan huruf,
keterampilan membaca. membalik huruf, hingga kurang
memperhatikan tanda baca dan
memahami isi bacaan.
Artikel, "Meningkatkan
Kemampuan Membaca
Permulaan Dengan
Menggunakan Media Gambar
Kelas 1 di Min Buol" (2018):
Artikel ini menekankan bahwa
membaca permulaan
membutuhkan keterampilan
dasar seperti penglihatan,
gerakan mata, dan memori, yang
tidak semua anak miliki dengan
tingkat perkembangan yang
sama.

2. Keterampilan Membaca
Lanjut/Pemahaman: Buku,
"Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk SD" (2017): Buku ini
menyebutkan bahwa minat baca
siswa terhadap bahasa Indonesia
tergolong rendah. Akibatnya,
mereka kurang terampil dalam
menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, serta
memahami bacaan secara
mendalam. Jurnal,
"PENGARUH METODE
SRUKTURAL ANALITIK
SINTETIK (SAS) TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA
PERMULAAN PADA MATA
PELAJARAN BAHASA
INDONESIA" (2020): Jurnal ini
menyoroti pentingnya strategi
pengajaran yang tepat untuk
mengembangkan keterampilan
membaca lanjut/pemahaman.
Hal ini menunjukkan bahwa
tidak semua orang secara
otomatis memiliki keterampilan
tersebut.
5 Tidak semua orang dapat Keterampilan berbahasa: 1. Penelitian oleh Kemendikbud Keterampilan menulis bahasa
dikatakan terampil Keterampilan membaca, (2018) menunjukkan bahwa nilai Indonesia yang baik dan benar
menulis menyimak, dan berbicara rata-rata Ujian Nasional (UN) tidak diperoleh secara instan.
yang baik akan membantu Bahasa Indonesia tahun 2018 Diperlukan usaha dan latihan
meningkatkan hanya mencapai 53,46. Nilai ini yang konsisten untuk
keterampilan menulis. masih tergolong rendah dan menguasainya. Faktor-faktor
Pengetahuan: Semakin menunjukkan bahwa masih seperti keterampilan berbahasa,
banyak pengetahuan yang banyak siswa yang belum pengetahuan, motivasi, dan
dimiliki seseorang, menguasai keterampilan menulis latihan sangatlah penting dalam
semakin banyak pula ide bahasa Indonesia dengan baik. meningkatkan keterampilan
yang dapat dituangkan 2. Kajian literatur oleh menulis.
dalam tulisan. Kurniawan (2019) menemukan
bahwa faktor-faktor yang
Motivasi: Motivasi yang menyebabkan rendahnya
tinggi untuk menulis akan keterampilan menulis bahasa
mendorong seseorang Indonesia di antaranya adalah:
untuk terus belajar dan Kurangnya latihan menulis
meningkatkan Kurangnya pemahaman tentang
keterampilannya. kaidah bahasa Indonesia
Kurangnya motivasi untuk
Latihan: Latihan yang menulis Kurangnya minat baca
teratur dan konsisten 3. Penelitian oleh Rahmawati
merupakan kunci utama (2020) menunjukkan bahwa
untuk meningkatkan terdapat perbedaan yang
keterampilan menulis. signifikan antara kemampuan
menulis bahasa Indonesia siswa
yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran
kooperatif dan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran tradisional.
Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran yang tepat
dapat meningkatkan
keterampilan menulis bahasa
Indonesia siswa.
6 Tidak semua orang Membaca dan menulis Permendikbud No. 22 Tahun Keempat keterampilan berbahasa
memiliki pemahaman saling terkait erat. 2016: Keempat keterampilan (menyimak, berbicara, membaca,
tentang empat Kemampuan membaca berbahasa saling terkait dan dan menulis) saling terkait dan
keterampilan berbahasa yang baik membantu tidak dapat dipisahkan. tidak dapat dipisahkan satu sama
tidak bisa dipisahkan seseorang memahami Kemampuan menyimak dan lain. Penguasaan keempat
struktur kalimat, tata berbicara mendukung keterampilan ini secara seimbang
bahasa, dan kosakata yang kemampuan membaca dan akan membantu seseorang untuk
kemudian dapat diterapkan menulis, dan sebaliknya. berkomunikasi secara efektif
saat menulis. Arifin (2018): Keempat dalam berbagai situasi dan
keterampilan berbahasa konteks.
Keterampilan berbicara merupakan satu kesatuan yang
yang baik didorong oleh utuh. Kemampuan seseorang
kemampuan menyimak dalam satu aspek akan
yang baik. Seseorang yang memengaruhi kemampuannya
terbiasa menyimak dengan dalam aspek lainnya
baik akan lebih mudah
memahami struktur
bahasa, kosakata, dan cara
penyampaian yang efektif
saat berbicara.

Anda mungkin juga menyukai