Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by E-Journal Portal System Universitas Trilogi

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

PENERAPAN STRATEGI READING ALOUD DALAM UPAYA


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI
MEMBACA CERITA RAKYAT
1
Neni Nadiroti Musliha, 2Tarmini
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar,
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Garut
neni.nadirathi@gmail.com

Abstract: The aim of this research was to determine feasibility to implementation of the strategy of Reading
Aloud learning activities performed in class. This research conducted also for knowing the ability of reading
students before and after applied Reading Aloud strategy. The results of this research that have been
conducted during the two cycles showed that the students and teachers for the learning process have
increased, so that the implementation of the strategy of Reading Aloud well done.
Key word : Reading Aloud, how to read students, learning outcomes, elementary school.

Abstrak: Tujuan dilakukanya penelelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan strategi
Reading Aloud dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui kemampuan membaca siswa sebelum dan sesudah diterapkan startegi Reading Aloud. Hasil
penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru selama
proses pembelajaran mengalami peningkatan, sehingga penerapan strategi Reading Aloud terlaksana
dengan baik.
Kata kunci: Reading Aloud, cara membaca, siswa, hasil belajar, siswa SD.

Bahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat berbahasa, yakni mendengarkan, membaca,


memegang peranan penting terutama dalam menulis, dan berbicara.
pengungkapan pikiran seseorang. Konsep,
Pembelajaran bahasa diawali dengan
pikiran dan angan-angan seseorang
pengajaran keterampilan reseptif
diungkapkan melalui bahasa, baik lisan
(mendengarkan dan membaca), sedangkan
maupun tertulis. Belajar berbahasa pada
keterampilan produktif (menulis dan
hakikatnya adalah belajar berkomunikasi.
berbicara) dapat ditingkatkan pada tahapan
Sesuai dengan tujuan utama pembelajaran
selanjutnya. Bahasa sebagai pemegang
bahasa Indonesia yakni untuk meningkatkan
peranan penting dalam proses berpikir
keterampilan peserta didik dalam
sekaligus alat pendidikan, menjadikan
berkomunikasi dengan menggunakan
pembelajaran bahasa menuntut adanya
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik
penanganan yang baik. Ikhtiar menjadikan
secara lisan maupun tertulis. Pada dasarnya,
dan memantapkan bahasa Indonesia sebagai
ruang lingkup pembelajaran bahasa
bahasa ilmu pengetahuan perlu secara terus-
Indonesia mencakup empat aspek
menerus dilakukan (Suwandi, 2013: 6). Hal
keterampilan

208
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

ini dikarenakan, keberhasilan dalam dalam menyerap dan memahami informasi


pembelajaran bahasa akan mempengaruhi yang disampaikan.
pembelajaran bidang lainnya.
Begitu pentingnya penekanan
Sebagai salah satu aktivitas pembelajaran membaca sampai-sampai
berbahasa, kegiatan membaca merupakan dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan),
suatu hal yang tidak dapat ditawar lagi pasal 6 dikemukakan pentingnya penekanan
dalam proses pembelajaran. Sebagian kemampuan dan kegemaran membaca dan
besar pemerolahan ilmu dalam kegiatan menulis pada sekolah dasar (Nurgiyantoro,
pembelajaran dilakukan melalui aktivitas 2010: 369). Hal tersebut terkait dengan
membaca, sehingga kemampuan dan kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat
kemauan membaca seseorang akan Indonesia dewasa ini, yaitu terjangkit
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran penyakit malas membaca. Minat baca
tersebut. Membaca sebagai salah satu masyarakat Indonesia masih relatif rendah
keterampilan berbahasa, merupakan suatu karena aktivitas ini belum menjadi
bentuk interaksi yang menghubungkan kebutuhan hidup dan belum menjadi budaya
antara penulis dengan pembaca guna bangsa. Rendahnya minat baca di kalangan
menyampaikan pesan. pelajar, sepertinya harus menjadi perhatian
khusus masyarakat Indonesia, karena hal
Berkaitan dengan hal tersebut,
tersebut akan mempengaruhi kemampuan
keterampilan membaca dapat pula
membaca peserta didik. Penanaman
menunjang dalam kemampuan seseorang
kebiasaan membaca perlu dilakukan sejak
untuk mengetahui suatu lokasi atau wilayah
dini, sehingga diharapkan ketika dewasa
tertentu. Karena sebagai proses visual,
akan tumbuh kesadaran mengenai
membaca merupakan proses
pentingnya kegiatan membaca. Salah satu
menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke
cara untuk menanamkan kebiasaan
dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses
membaca sejak dini adalah melalui
berpikir, membaca mencakup aktivitas
membaca buku-buku cerita.
pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis, dan Berbagai cerita yang diperlukan anak
pemahaman kreatif (Rahim, 2007: 2). Dalam dapat diperoleh melalui sastra anak. Dalam
proses membaca, pembaca ikut terlibat buku sastra anak-anak, dilukiskan berbagai

209
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

aspek kehidupan anak (Rahim, 2007: 89). karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi
Dengan demikian, akan 3 tercapai tujuan
pekerti, serta meningkatkan
pengenalan sastra sebagai sarana pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
pengembangan identitas diri dan kepribadian.
6. Menghargai dan membanggakan
Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia
dua kompetensi, yaitu kompetensi berbahasa
Indonesia. (BSNP.___: 317-318)
dan bersastra. Dalam pembelajaran apresiasi
Seseorang yang memiliki
sastra yang berlangsung, peserta didik secara
keterampilan berbahasa secara optimal
kritis dibimbing untuk membaca dan
dalam proses berkomunikasinya, maka
memahami, mengenali berbagai unsurnya
akan lebih mudah mencapai tujuan yang
yang khas, menunjukkan kaitan di antara
dikehendaki dibandingkan dengan
berbagai unsur, menunjukkan keindahan,
seseorang yang belum mengoptimalkan
menunjukkan berbagai pengalaman dan
keterampilan berbahasanya. Karenanya,
pengetahuan yang dapat diperoleh, dan lain-
keterpaduan Bahasa dengan lingkungan
lain yang semuanya tercakup dalam wadah
sosial memiliki peran yang sangat penting
apresiasi (Nurgiyantoro, 2010: 453).
dalam perkembangan intelektual, sosial,
Berkenaan dengan hal tersebut pula, dan emosional siswa dan merupakan
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar penunjang keberhasilan dalam
siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. mempelajari semua bidang studi.
1. Berkomunikasi secara efektif dan Berdasarkan hasil studi kasus, banyak
efisien sesuai dengan etika yang permasalah yang muncul saat ini
berlaku, baik secara lisan maupun
tulis setidaknya ada beberapa hal yang
2. Menghargai dan bangga menonjol dalam pembelajaran Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan dan dan IPS jika dikaitkan dengan kemampuan
bahasa negara membaca siswa, yakni Pertama,
3. Memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan pembelajaran masih sangat dipengaruhi
kreatif untuk berbagai tujuan oleh paradigma pendidikan yang terdahulu,
4. Menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan yaitu guru sebagai pusat pembelajaran
intelektual, serta kematangan (teacher center) dan siswa hanya sebagai
emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan ”gelas kosong” yang harus diisi oleh guru.

210
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

Kedua, pembelajaran yang cenderung dengan menekankan proses membaca


menuntut siswa hanya mendengar ceramah dengan keras dalam memahami materi yang
guru dan mentaati perintah untuk membaca diajarkan
guru dengan keadaan terpaksa, sehingga
METODE
mereka banyak yang berbicara sendiri dan
Penelitian menggunakan metode
mengantuk. Ketiga, kecenderungan sikap
kualitatif dengan teknik penelitian tindakan
siswa yang kurang tepat dalam
kelas (Classroom action research).
memanfaatkan media sosial dalam
Penelitian tindakan kelas ini dipilih dengan
kehidupannya, berbicara kasar, kurang
model spiral dari Kemmis dan Taggart
menghargai teman sebaya dan
yang terdiri dari beberapa siklus tindakan
lingkungannya bahkan gurunya sendiri,
pembelajaran berdasarkan refleksi
pilih-pilih teman dan bersifat individualis.
mengenai hasil dari tindakan-tindakan
Salah satu langkah konkrit mengatasi pada siklus sebelumnya. Setiap siklus
hal tersebut untuk mencapai kompetensi tersebut terdiri dari empat tahapan yang
dasar berkaitan dengan materi ajar, meliputi perencanaan, pelaksanaan,
diperlukan sebuah model atau metode pengamatan (observasi), dan refleksi.
pembelajaran yang mampu meningkatkan Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD
partisipasi siswa dalam kegiatan Negeri Pasirpari Kecamatan Ciwidey Kab.
pembelajaran. Salah satu model Bandung, dengan jumlah responden 30
pembelajaran tersebut adalah Reading Siswa.
aloud (membaca dengan keras). Strategi ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah sebuah yang dapat membantu
peserta didik dalam berkonsentrasi, Deskripsi Hasil Penelitian Pra-Siklus
mengajukan pertanyaan, dan menggugah Pada penelitian pra-siklus ini,
diskusi (Zaini. 2008: 43). peneliti melakukan pembelajaran dengan
Tujuan strategi reading aloud adalah untuk menggunakan pembelajaran yang
lebih memotivasi pembelajaran aktif secara menggunakan metode ceramah dan tanya
individu dan motivasi belajar aktif bersama jawab. Pra-siklus ini dilaksanakan pada 5
(cooperative learning). Jadi strategi reading Mei 2015 dengan beberapa tahapan
aloud adalah proses interaksi pembelajaran diantaranya:

211
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

a. Perencanaan membaca do’a dan guru mengucapkan


Tahap perencanaan ini peneliti salam. Hasil dari bacaan siswa pada
menyiapkan: cerita rakyat “Legenda Tangkuban
Perahu” tergambar dalam tabel berikut:
1) RPP (terlampir)
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa dengan
2) Kuis (terlampir) Menggunakan Metode Tanya Jawab Pra-
b. Tindakan Siklus

Tindakan pembelajaran dimulai Siklus


Nilai Kategori
dengan guru mengucapkan salam dan Siswa %

mengajak siswa untuk berdo’a bersama Sangat


90-100 0
0 Baik
dilanjutkan apersepsi dengan guru
70-89 12 40 Baik
memberikan pertanyaan pancingan
50-69 17 56.67 Cukup
mengenai apa yang diketahui siswa
≤ 49 1 3.33 Kurang
tentang cerita rakyat “Legenda
Jumlah 30 100
Tangkuban Perahu”.
Kegiatan dilanjutkan dengan
guru memanggil beberapa siswa Dari hasil di atas terlihat bahwa
membaca cerita di depan kelas pada Pra-Siklus ini tingkat keberhasilan
diteruskan dengan guru menjelaskan siswa dalam membaca cerita rakyat
maksud dari cerita tersebut. menunjukkan hasil sebagai berikut:

Selanjutnya guru mempersilakan a. Siswa yang mendapatkan nilai 90-100


siswa bertanya tentang materi yang tidak ada.
telah di jelaskan, guru menjawab semua b. Siswa yang mendapatkan nilai 70-89
pertanyaan yang diberikan oleh siswa. sebanyak 12 orang dengan mencapai
Setelah tanya jawab, kemudian guru persentase sebesar 40%.
memberikan menyuruh siswa satu c. Siswa yang mendapatkan nilai 50-69
persatu untuk membaca cerita rakyat sebanyak 17 orang dengan mencapai
“Legenda Tangkuban Perahu” ke depan persentase sebesar 56,67%.
untuk dinilai. Kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan guru mengajak siswa

212
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

d. Siswa yang mendapatkan nilai ≤49 mengajak siswa untuk membaca cerita
sebanyak 1 orang dengan mencapai rakyat “Legenda Tangkuban Perahu”.
persentase sebesar 3,33%.
Selanjutnya guru memotong
Hasil pra-siklus dapat terlihat
memberikan kopian teks kepada siswa.
bahwa banyak siswa yang tidak
Setiap teks yang diberikan kepada siswa
memahami bacaan tersebut, jika dilihat
dengan ditambah tugas yang harus
dari tingkat ketuntasannya itu sebanyak 4
dikerjakan oleh seluruh siswa. Langkah
orang siswa atau mencapai persentase
selanjutnya guru mengundang beberapa
13,33%.
siswa untuk membaca bagian-bagian teks
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I yang dianggap sangat menarik di depan
Siklus I dilaksanakan pada 6 Mei kelas, ketika bacaan sedang berlangsung
2015 materi yang diajarkan adalah guru memberhentikan pada beberapa kata
materi cerita rakyat “Legenda untuk menekankan arti penting poin-poin
Tangkuban Perahu”. Siklus I dibagi tertentu.
dalam beberapa tahap yaitu:
Guru memberikan pertanyaan
a. Perencanaan kepada siswa berkaitan dengan paragraf
pokok, kemudian guru memberi waktu
Pada tahap perencanaan ini
kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman
peneliti menyiapkan:
sekelompoknya. Selanjutnya guru menunjuk
1) Peneliti membuat RPP (terlampir) beberapa siswa untuk mengungkapkan
2) Menyiapkan gambar sederhana jawaban yang berkaitan dengan pertanyaan
3) Menyiapkan lembar observasi yang diajukan guru (peneliti).
(terlampir)
Kegiatan dilanjutkan dengan guru
4) Pendokumentasian.
menyuruh siswa satu persatu untuk
b. Tindakan
membaca ceita rakyat “Legenda
Proses pembelajaran ini dilakukan Tangkuban Perahu” untuk di nilai,
dimulai dengan mengucapkan salam dan selanjutnya kegiatan pembelajaran
menyuruh siswa untuk membaca do’a diakhiri dengan guru mengajak siswa
bersama-sama agar proses pembelajaran membaca do’a dan guru mengucapkan
berjalan hikmat, selanjutnya peneliti salam.

213
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

Hasil dari bacaan siswa pada siklus yang semula hanya 14 orang
cerita rakyat “Legenda Tangkuban Perahu” siswa atau mencapai 40%.
tergambar dalam tabel berikut: c. Siswa yang mendapatkan nilai 50 –
69 sebanyak 6 siswa atau mencapai
Tabel 2 Nilai Hasil Kemampuan Belajar
Siswa dengan Menggunakan Strategi 20%, hasil tersebut mengalami
Reading Aloud Siklus I peningkatan dari pra-siklus yang
Siklus Katego asalnya 17 orang siswa atau mencapai
Nilai
Siswa % ri
56,67%.
Sangat d. Siswa yang mendapatkan nilai ≤49
90-100 3 10
Baik
sebanyak 4 orang siswa atau sekitar
56.6
70-89 17 Baik
7 13,33% , hasil tersebut mengalami
50-69 6 20 Cukup penurunan dari pra-siklus yang
13.3 asalnya hanya 1 orang siswa atau
≤ 49 4 Kurang
3
sekitar 3,33%.
Jumlah 30 100
Hasil pra-siklus ini banyak siswa
yang tidak mampu membaca dengan

Dari hasil diatas terlihat bahwa benar cerita rakyat “Legenda Tangkuban

pada siklus I tingkat kemampuan Perahu”, jika dilihat dari tingkat

membaca siswa menunjukkan hasil ketuntasan pada siklus I ada 22 orang

sebagai berikut: siswa atau 73,33% yang tuntas, itu


artinya dalam siklus I ini sudah ada
a. Siswa yang mendapatkan nilai 90 –
peningkatan dalam membaca yang
100 sebanyak 3 orang siswa atau
mereka lakukan tetapi belum mencapai
mencapai sekitar 10%, hasil tersebut
indikator yang ditentukan.
mengalami kenaikan dari pra-siklus
c. Observasi
yang tidak ada siswa mencapai nilai
Ketika proses tindakan sedang
tersebut, atau dengan kata lain 0%.
berlangsung peneliti bekerja sama dengan
b. Siswa yang mendapatkan nilai 70 –
guru lain untuk mengamati aktivitas
89 sebanyak 17 orang siswa atau
siswa dalam mengikuti pembelajaran
56,67%, ini membuktikan bahwa hasil
dengan menggunakan lembar observasi,
tersebut mengalami kenaikan dari pra-
untuk dinilai keaktifan belajarnya

214
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

terutama yang menyangkut keaktifan 4) Kategori kurang sebanyak 4 orang


siswa dalam mendengarkan bacaan guru, siswa (13,33%)
keaktifan siswa dalam bertanya pada Hasil di atas menunjukkan bahwa
guru, keaktifan siswa dalam membaca kategori baik dan cukup sudah sangat
dengan keras dan keaktifan siswa dalam mendominasi keaktifan siswa, ini berarti
mengomentari bacaan teman serta siswa masih mulai aktif.
keaktifan dalam mengungkapkan kembali
d. Refleksi
isi cerita. Dari hasil pengamatan
kolaborator didapatkan nilai keaktifan Pada tahap refleksi ini peneliti

belajar siswa sebagaimana tergambar menilai kembali apa yang sudah

dalam tabel berikut: dilakukan dalam tindakan dengan

Tabel 3 Kategori Nilai keaktifan Belajar mengajak diskusi kolaborator sebagai


Siswa Menggunakan Strategi Reading mitra peneliti dan mencari tindakan
Aloud Siklus I
untuk siklus berikutnya, beberapa
Siklus tindakan yang harus dilakukan untuk
Nilai Kategori
Siswa % pertemuan berikutnya adalah:
Sangat
90-100 2 6.67 1) Guru membentuk kelompok kerja
Baik

70-89 8 26.67 Baik 2) Guru menekankan pada bacaan

50-69 16 53.33 Cukup membaca perhuruf, membaca

≤ 49 4 13.33 Kurang perkata, membaca kalimat,

Jumlah 30 100 melafalkan konsonan dan melafalkan


intonasi dengan tepat dan arti pada
Berdasarkan tabel di atas
kajian.
keaktifan siswa adalah sebagai berikut:
3) Guru menggunakan teks
1) Kategori sangat baik sebanyak 2 orang
4) Menyiapkan gambar dan kartu yang
siswa (6,67%)
ditekankan pada bacaan membaca
2) Kategori baik sebanyak 8 orang siswa
perhuruf, membaca perkata, membaca
(26,67%)
kalimat, melafalkan konsonan dan
3) Kategori cukup sebanyak 16 orang
melafalkan intonasi dengan tepat dan
siswa (53,33%)
arti pada kajian.

215
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

Penelitian Tindakan Kelas Siklus II peneliti mengajak siswa untuk membaca


Penelitian tindakan kelas pada bersama-sama.
siklus II dilakukan pada 7 Mei 2015.
Guru membentuk siswa dalam
Dalam siklus II ini solusi yang diperoleh
beberapa kelompok setiap kelompok
dari tahap refleksi pada siklus I
terdiri dari 5-6 orang siswa. Kegiatan
kemudian diterapkan sebagai tindakan
dilanjutkan guru menerangkan materi
siklus II. Sedangkan tahapan
dengan membaca cerita rakyat “Legenda
pelaksanaannya sebagai berikut:
Tangkuban Perahu”, guru menggunakan
a. Perencanaan media untuk memperjelas materi
peristiwa yang ada dalam cerita rakyat
Pada tahap perencanaan ini peneliti
tersebut, dan guru menggunakan mimik
menyiapkan:
muka seperti memperagakan adegan
1) Peneliti membuat rencana yang ada dalam cerita untuk didengar
pelaksanaan pembelajaran semua siswa, setelah selesai mendengarkan
(terlampir) kemudian guru memperjelas dengan media
2) Menyiapkan media gambar gambar point penting dalam cerita yang
3) Menyiapkan kartu telah ditempelkan di papan tulis.
4) Menyetting kelas sesuai kebutuhan.
Selanjutnya guru memotong bait
5) Menyiapkan lembar observasi
dari cerita rakyat “Legenda Tangkuban
(terlampir)
Perahu” yang di tulis dalam kertas untuk
6) Pendokumentasian.
dibaca dengan keras siswa yang
b. Tindakan
penekanannya pada bacaan membaca
Tindakan siklus II sama seperti perhuruf, membaca perkata, membaca
siklus I hanya diperbaiki proses kalimat, melafalkan konsonan dan
pelaksanaannya. Proses pembelajaran ini melafalkan intonasi dengan tepat,
dilakukan dimulai dengan mengucapkan selanjutnya guru memberikan kopian teks
salam dan menyuruh siswa untuk kepada setiap kelompok untuk
membaca do’a bersama-sama agar proses membedakan paragraph utama dari setiap
pembelajaran berjalan hikmat, selanjutnya bait cerita yang telah dipenggal. Setiap teks

216
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

yang diberikan kepada kelompok diberi Hasil dari bacaan siswa pada cerita
tugas yang harus dilakukan kepada siswa. rakyat “Legenda Tangkuban Perahu”
tergambar dalam tabel berikut:
Guru mempersilakan kelompok
untuk diskusi dan saling menyimak Tabel 4 Kategori Nilai Hasil Kemampua
Membaca Siswa Menggunakan Strategi
bacaan untuk mendapatkan bacaan yang
Reading Aloud Siklus II
benar dan melakukan diskusi untuk
Siklus
menjawab pertanyaan yang ada dalam Nilai Kategori
Siswa %
LKS.
Sangat
90-100 14 46.67
Langkah selanjutnya guru Baik

menunjuk kelompok untuk membaca 70-89 9 30 Baik

bagian-bagian teks yang telah didapat di 50-69 4 13.33 Cukup

depan kelas, ketika bacaan sedang ≤ 49 3 10 Kurang

berlangsung guru memberhentikan pada Jumlah 30 100

beberapa kata untuk menekankan arti Dari hasil diatas terlihat bahwa pada
penting poin-poin tertentu. Selanjutnya siklus II tingkat kemampuan membaca
guru melakukan pertanyaan kepada siswa menunjukkan hasil sebagai berikut:
kelompok makna dan bacaan apa yang
a. Siswa yang mendapatkan nilai 90 – 100
ada dalam teks yang dihentikan sehingga
sebanyak 14 orang siswa yakni mencapai
terjadi diskusi kelas.
46,67 %, dan hasil tersebut mengalami
Kegiatan dilanjutkan dengan guru kenaikan dari siklus I yaitu hanya 1 orang
menyuruh siswa satu persatu untuk siswa yang mencapai 3,33%.
membaca cerita rakyat “Legenda b. Siswa yang mendapatkan nilai 70 – 89
Tangkuban Perahu” di depan untuk sebanyak 9 orang siswa yang mencapai
dinilai, selanjutnya kegiatan 30%, dan hasil tersebut mengalami
pembelajaran diakhiri dengan guru peningkatan dari siklus I yaitu 22 orang
mengajak siswa membaca do’a dan guru yang mencapai 73,33%.
mengucapkan salam. c. Siswa yang mendapatkan nilai 50 – 69
sebanyak 4 orang siswa yang mencapai
13,33%, dan hasil tersebut mengalami

217
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

peningkatan dari siklus I yaitu 7 orang Tabel 5 Kategori Nilai keaktifan Belajar
Siswa Siklus II
siswa atau mencapai 23,33%.
d. Siswa yang mendapatkan nilai ≤ 49 Siklus
Nilai Kategori
sebanyak 3 orang siswa atau mencapai Siswa %

10%, dan hasil tersebut mengalami Sangat


90-100 4 13.33
Baik
penurunan dengan hasil pada siklus I
70-89 11 36.67 Baik
yang tidak ada sama sekali (0%).
50-69 14 46.67 Cukup
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
beberapa kategori sudah mengalami ≤ 49 1 3.33 Kurang
perubahan dari siklus I. Dimana ini Jumlah 30 100
terlihat dari ketuntasan yang dicapai pada
siklus II adalah sebanyak 25 orang siswa
atau mencapai 83%. Berdasarkan tabel di atas keaktifan
siswa yang adalah sebagai berikut:
c. Observasi
1) Kategori sangat baik sebanyak 4 orang
Ketika proses tindakan sedang
siswa (13,33%), hasil tersebut mengalami
berlangsung kolaborator mengamati
peningkatan dari hasil pada siklus I
aktivitas siswa dalam mengikuti
2) Kategori baik sebanyak 11 orang siswa
pembelajaran dengan menggunakan
(36,67%), hasil tersebut mengalami
lembar observasi, untuk dinilai keaktifan
kenaikan dari siklus I yang asalnya hanya
belajarnya terutama yang menyangkut
8 orang siswa (26,67%)
keaktifan siswa dalam mendengarkan
3) Kategori cukup sebanyak 14 orang siswa
bacaan guru, keaktifan siswa dalam
(46,67%), hasil tersebut mengalami
bertanya pada guru, keaktifan siswa
peningkatan dari siklus I yang asalnya 16
dalam membaca dengan keras dan
orang siswa (53,33%)
keaktifan siswa dalam mengomentari
4) Kategori kurang sebanyak 1 orang siswa
bacaan teman keaktifan dalam
(3,33%), hasil tersebut mengalami
mengungkapkan kembali isi cerita. Dari
peningkatan dari siklus I yang asalnya 4
hasil pengamatan kolaborator didapatkan
orang siswa (13,33%)
nilai keaktifan belajar siswa sebagaimana
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
tergambar dalam tabel berikut:
kategori baik dan baik sekali mengalami

218
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

pningkatan keaktifan siswa, ini berarti siswa Keaktifan yang diamati diantaranya
sudah aktif dalam pembelajaran. keaktifan siswa dalam mendengarkan
d. Refleksi bacaan guru, keaktifan siswa dalam
Hasil yang didapat pada siklus II
bertanya pada guru, keaktifan siswa dalam
telah mencapai indikator yang ditentukan
membaca dengan keras dan keaktifan
yaitu kemampuan membaca telah
siswa dalam mengomentari bacaan teman
mengalami peningkatan, ini terlihat dari
terjadi peningkatan tiap siklusnya, dimana
ketuntasan belajar pada Siklus I sebanyak
pada siklus I kategori sangat baik ada 2
22 orang dengan persentase 73,33%, dan
orang siswa atau 6,67%, mengalami
pada Siklus II sebanyak 25 orang dengan
kenaikan pada siklus II yakni ada 4 orang
persentase sebesar 83%.
siswa atau 13,33%.
Berdasarkan hasil penelitian dari
Keterampilan yang diamati
tes kemampuan membaca dan hasil
diantaranya keterampilan siswa dalam
pengamatan yang telah dikemukakan di
mendengarkan bacaan guru, terampil
atas, pada pelaksanaan tindakan pra-siklus,
dalam melafalkan bacaan, terampil dalam
Siklus I dan Siklus II dapat diketahui
bekerja sama dengan teman sebaya dimana
perubahan-perubahan baik dari
pada siklus I kategori sangat baik ada 1
kemampuan membaca siswa dan cara
orang siswa atau 3,33%, mengalami
belajar siswa dengan diadakannya
kenaikan pada siklus II yakni ada 5 orang
pembelajaran menggunakan strategi
siswa atau 16,67%.
Reading Aloud.
Hasil ini sesuai dengan teori yang
Hasil belajar siswa terutama
menyatakan faktor yang mempengaruhi
dilihat dari hasil kuis yang dijawab siswa
prestasi belajar adalah lingkungan
setelah melakukan tindakan telah
sekolah yang baik dimana guru mampu
mengalami kenaikan tiap siklusnya,
mengelola pembelajaran dengan baik
dimana pada untuk mendapatkan kategori
melalui pengggunaan strategi yang
sangat baik pada pra-siklus ada tidak ada
mampu meningkatkan keaktifan belajar
siswa atau 0 %, siklus I ada 1 orang siswa
siswa, dalam hal ini berbentuk strategi
atau 3,33%, dan pada siklus II ada 5 siswa
Reading Aloud.
atau 16,67 %.
Menurut Silbermen, membaca
sebuah teks dengan keras-keras ternyata

219
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

dapat membantu siswa memfokuskan SIMPULAN


pikiran, mengajukan pertanyaan dan Penerapan strategi Reading Aloud
menstimulasi diskusi. Strategi ini agak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
serupa dengan pelajaran mengkaji kitab materi membaca cerita rakyat di kelas IV
suci. Cara ini memiliki dampak berupa SD Negeri Pasirpari Kecamatan Ciwidey
terfokusnya perhatian dan terciptanya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran
kelompok yang padu. Hal ini telah peneliti 2015/2016 dilakukan dengan
buktikan dalam penelitian ini dengan mempersiapkan skenario pembelajaran
mampu meningkatkan hasil belajar dan dan alat bantu pembelajaran seperti
keaktifan belajar siswa. lembar observasi, kartu media, selanjutnya
Selain itu, menurut Zaini (2008: 43) dilakukan tindakan proses pembelajaran
strategi Reading Aloud (membaca dengan dengan memberikan potongan cerita
keras). Strategi ini adalah sebuah strategi rakyat untuk dibaca dan dibedakan jenis
ini dapat membantu siswa dalam paragrafnya oleh siswa atau kelompok
berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan, siswa di depan, pada saat membaca guru
dan menggugah diskusi. Dengan menghentikan untuk menjelaskan maksud
penggunaan strategi Reading Aloud siswa dan bacaan tersebut atau menanyakan
tidak hanya aktif mendengar dan melihat kepada siswa atau kelompok untuk
permainan. Siswa terlibat sejak awal proses dijawab, kemudian guru melakukan tes
belajar mengajar sehingga siswa benar- kemampuan membaca secara pribadi,
benar menjadi subjek bukan objek. Siswa kegiatan diakhiri dengan do’a bersama dan
mempunyai atau memiliki waktu salam.
sepenuhnya untuk belajar, berfikir dan
Terjadi peningkatan hasil belajar
berbicara (Thoha, 2009: 131-132).
Bahasa Indonesia materi membaca cerita
Sehingga baik langsung maupun tidak
rakyat menggunakan strategi Reading
langsung akan dapat meningkatkan hasil
Aloud di kelas IV SD Negeri Pasirpari
belajarnya dan motivasi belajar karena
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung
siswa mengetahui materi pembelajaran
Tahun Pelajaran 2015/2016, hal ni dapat
setelah melalui proses keaktifan yang
dilihat dari kenaikan nilai kemampuan
mereka lakukan sendiri.
membaca siswa pada tiap siklusnya, di

220
Penerapan Strategi Reading Aloud Dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia
Neni Nadirati Muslihah, Tarmini

mana pada pra-siklus siswa yang tuntas Azwar, Saifudin. 1996. Tes Hasil Fungsi
ada 4 orang siswa (13,33%), naik pada dan Pengembangan Pengukuran
Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka
siklus I menjadi ada 22 orang siswa
Pelajar.
(73,33%), dan pada siklus II siswa yang
Buchori, M. 2001. Teknik-teknik Evaluasi
tuntas mencapai 25 siswa (83%). Kenaikan Pendidikan. Bandung: Penerbit
juga terjadi pada keaktifan siswa, dimana Jemmars.
pada siklus I siswa yang aktif dengan BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP.
kategori sangat baik ada 2 orang siswa Jakarta: Tp.
(6,67%), mengalami kenaikan pada siklus Crow, Lester D.,and Alice Crow. 1956.
II dengan kategori yang sama yakni ada 4 Human Development and
Learning.New York: American
orang siswa (13,33%). Hal ini
Book Company.
menunjukkan indikator yang ditetapkan
Departemen Pendidikan Nasional.2005.
yaitu meningkatnya kemampuan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
membaca siswa yang ditandai rata-rata Jakarta: Balai Pustaka.
pada keterampilan siswa dengan hasil nilai Donald, Frederick Y. Mc. 1959.
72,67 dari jumlah siswa 30 orang ini Educational Psychology. Tokyo:
terpenuhi mencapai 29 orang atau 96,66%. Overseas Publication LTD.
Ismail SM. 2008. Strategi Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Agama Islam Berbasis PAIKEM
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Efektif, dan Menyenangkan.
Jakarta: Rineka Cipta. Semarang: RaSAIL Media Group.

Ahmadi, Abu, dan Priyono. 2006. Margono. 2000. Metodologi Penelitian


Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Cipta.
Purwanto, M. Ngalim. 1996. Psikologi
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Pendidikan. Bandung: Remaja
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Rosdakarya.
Aksara.
Rasyad, Aminuddin. 2003. Teori Belajar
------------. 2006. Penelitian Tindakan dan Pembelajaran. Jakarta:
Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. UHAMKA PRESS.

------------. 2004. Prosedur Penelitian Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi


Sebuah Pendekatan Praktek. Jakarta: Penelitian suatu Tindakan Dasar.
PT Rineka Cipta. Surabaya: Sie Surabaya.

221
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol.1 No. 2 Agustus 2017: 208-222
ISSN.2549-0591

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan


Pengajaran. Jakarta: Asdi
Mahastya Rineka.
S. Nasution. 1999. Kurikulum dan
Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

222

Anda mungkin juga menyukai