PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aturan-aturan hukum yang berlaku. Hal ini pula yang menjadi landasan
ketentuan hukum yang tidak tertulis yaitu suatu kebiasaan hukum yang
maupun tidak tertulis telah diakui dalam konstitusi yang tidak lain
1
Hukum yang tertulis dalam bentuk peraturan perundang-
nasional.4
3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 1 Ayat (3)
menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum.
4 Tim Penulis Fakultas Hukum Brawijaya, Spirit Hukum (A Brilliant Idea of The
2
pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM,
lebih baik. Oleh karena itu, dengan adanya tatanan inilah diharapkan
5 Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi, (Jakarta: Kencana, 2007),
hlm. 23.
6 Jimly Asshiddiqie, Pembangunan Hukum dan Penegakan Hukum di Indonesia,
3
mengatur pada tatanan hukum yang berkaitan dengan pemerintahan
9Ibid.
10Nur Asiyah, Hukum Administrasi Negara, Cetakan Pertama, (Jakarta: Deepublish,
2018), hlm. 28
4
Pembangunan di bidang reklamasi merupakan salah satu
kepentingan tersebut.
5
terciptanya keadilan, kemanfaatan, serta kepastian hukum, dimana
11 Andrian Ramadhan, Maulana Firdaus, Rizky Aprilian Wijaya dan Irwan Muliawan,
“Estimasi Kerugian Nelayan dan Pembudidaya Ikan Akibat Reklamasi di Teluk
Jakarta (Economic Loss of Fisher and Fish Farmer Due to Reclamation of Jakarta
Bay)”, Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, Volume 11 No.1 Tahun 2016,
hlm. 1.
12 Reny Puspasari, Sri Turni Hartati dan Regi Fiji Anggawangsa, “Analisis Dampak
itu melibatkan Presiden Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja yang
6
Selain itu, polemik terkait masalah pembahasan peraturan
diduga keras melakukan tindak penyuapan terhadap anggota DPRD DKI Jakarta
Mohamad Sanusi. Dana penyuapan sebesar Rp. 2 miliar, diduga, ditujukan untuk
kepentingan Agung Podomoro terkait reklamasi atas pulau di sebelah utara Jakarta.
Bambang Widjodjanto, “Relasi Korupsi Korporasi dan Korupsi Politik: Kajian Awal
Melacak Korupsi di Korporaso, Jurnal Integritas (KPK.go.id), Volume 3, Nomor 1,
Maret 2017, hlm. 38. (31-52),
14 Nuraini Juwita, “Aspek Hukum tentang Pemberian Izin Kegiatan Reklamasi Pantai
Utara Jakarta”, Jurnal Ilmu Hukum, Universitas Sriwijaya, Oktober 2019, hlm. 3.
15 Rasminto dan Syurya M. Nur, “Studi Reklamasi Teluk Jakarta Di Pulau C Dan D
7
terhentinya seluruh proyek pembangunan reklamasi baik yang sudah
8
3. Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di
No.1/2014);
8/1995);
Jakarta.
9
kewenangan pemerintah DKI Jakarta,18 sebagian yang lain ada di
dengan penataan ruang karena telah terbit Perpres No.54 Tahun 2008
Bekasi, Puncak, Cianjur. Hal ini didasarkan pada prinsip lex superior
derogat legi inferior adalah asas penafsiran dalam teori hukum yang
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030. Melalui Perda ini,
juga diatur bahwa wewenang dan tanggung jawab reklamasi pantai Kapuknaga
ketika itu berada pada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat.
20 Kepgub Provinsi DKI Jakarta Nomor 138 Tahun 2000 tentang Tata Cara
10
mengubah aturan pulau-pulau reklamasi sebagaimana yang diatur
Ruang Wilayah Nasional. Jika ditelaah lebih lanjut teluk Jakarta masuk
11
sendiri merupakan wilayah yang penataan ruangnya mendapat
Tahun 2014 tegas hanya membahas izin pengelolaan dan izin lokasi.
Tahun 1995 membahas izin prinsip dan izin pelaksanaan. Dua hal itu
12
berbeda satu dengan lainnya, begitupula dengan UU No.1 Tahun 2014
13
jawab melaksanakan reklamasi Pantai Utara Jakarta yang terbatas
reklamasi.
di tangan presiden.
Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1409 Tahun 2018
21 Asas contrarius actus merupakan salah satu asas dalam hukum administrasi
negara. Menurut asas ini, dalam kewenangan badan atau pejabat tata usaha negara
untuk menetapkan suatu keputusan melekat kewenangan pada badan atau pejabat
tata usaha negara yang bersangkutan untuk mengubah, membatalkan, atau
mencabut keputusan tersebut, Pasal 64 ayat (3) huruf b dan huruf c, dan Pasal 66
ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 (UU 30 Tahun 2014)
Tentang Administrasi Pemerintahan mengatur mengenai kewenangan ini dalam
Pasal 63 sampai dengan Pasal 69, walaupun tidak menetapkan suatu keputusan,
atasan dari pejabat yang menetapkan keputusan, dan pengadilan dapat
menetapkan keputusan pencabutan dan keputusan pembatalan terhadap keputusan
yang bersangkutan. Dengan demikian, asas contrarius actus ini adalah asas yang
menyatakan Badan atau Pejabat TUN yang menerbitkan Keputusan TUN dengan
sendirinya juga berwenang untuk membatalkannya.
14
Pulau F, Pulau H, dan Pulau I. Banyak pihak yang menilai penghentian
terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta yang dicabut oleh Pemda DKI
22 Redaksi Kontan, “Minta Kaji Ulang GSW, DPRD DKI Nilai Anies Sedang Mainkan
Peran Poitiknya,” https://nasional.kontan.co.id/news/minta-kaji-ulang-gsw-dprd-dki-
nilai-anies-sedang-mainkan-peran-politiknya, diakses 25 April 2020.
15
mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan
Gubernur DKI Jakarta selaku Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
16
dikeluarkan oleh Gubernur sebelumnya dibatalkan dengan terbitnya
atas Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1409 Tahun 2018
17
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
18
2. Secara praktis, penelitian dapat memberikan bahan masukan dan
E. Kerangka Teori
teori dalam penulisan skripsi ini meliputi teori penegakan hukum, teori
berikut:
19
engineering).24 Dikarenakan hukum sebagai alat, maka penegakan
sebagainya.25
secara legal formal, di lain hal penegakan hukum terletak pula pada
24 Johan Jasin, Penegakan Hukum Dan Hak Asasi Manusia di Era Otonomi Daerah,
Cetakan Pertama, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm.53
25 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
20
dasar hukum.26 Dengan adanya kepastian hukum, masyarakat
masyarakat.
hukum akan dapat dilaksanakan secara benar dan adil, tidak ada
26 Ibid., hlm.58.
21
Dikaitkan dengan kekuasaan dan kemungkinan penyalahgunannya,
disalahgunakan.27
22
diusahakan untuk mengadakan kepastian. Kepastian hukum itu
kesewenangan pemerintah.30
30 Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
1999), hlm.23.
31 Bagir Manan, Toei dan Politik Konstitusi, (Jakarta: FH UI, 2015), hlm.96.
23
di pengadilan telah mengakibatkan tidak ketidakpastian bagi
itu.
24
Hans Kelsen melalui teorinya Stufentheorie.32 Hans Kelsen
pada norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi berlaku,
bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, sampai
(Jakarta: Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006), hlm.
110.
34 Maria Farida, Op.Cit., hal.44.
25
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
oleh suatu norma yang lebih tinggi merupakan das sollen bagi
norma hukum yang lebih rendah akan dicabut atau tidak berlaku
26
4. Teori Reklamasi Pantai
27
monitoring secara ketat, terus menerus dan terpadu untuk
39Muh Aris Marfai, dkk, Kajian Daya Dukung dan Ekosistem Pulau Kecil: Studi
Kasus Pulau Pari, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018), hlm.9.
28
kawasan pantai maupun ekonomi perkotaan, dan meningkatkan
F. Metode Penelitian
penelitian doktriner.41
40 Insan Harapan Harahap dan Nana Suryana, “Urgensi Kebijakan Reklamasi Pantai
Utara Dki Jakarta Dan Dampak Yang Ditimbulkan”, TATA LOKA, Volume 21 Nomor
4, November 2019, hlm.692 (689-704).
41 Jonaedi Effendi dan Jhonny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan
29
Pantai Utara Jakarta untuk mewujudkan pantai utara Jakarta
30
2. Pendekatan Penelitian
karena yang hendak diteliti lebih lanjut lebih tertuju pada aturan
153/G/2019/ PTUN-JKT.
3. Sumber Data
terkait.
31
b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari penelitian bahan
mencakup:
No.54/2008)
No.22/2012);
32
f) Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1995
8/1995);
Reklamasi.
penulisan ini.
33
studi kepustakaan (library research), yaitu suatu usaha
buku baik dalam bentuk fisik maupun buku online, jurnal, hasil
topik penelitian.
5. Analisis Data
34