Anda di halaman 1dari 449

Dario Azzolini & Boris Kanzleiter (ed.

)
LA EMPRESA GUERRA
Bisnis Perang dan kapitalisme Global
Tulisan Teja George Junu Andi Widjajanto
LA EMPRESA GUERRA
Bisnis Perang
Editor
Dario Azzelini & Boris Kanzleitser

inuv
PERPUSTAKAAN NASIONAL, Katalog Dalam Terbitan (KOT)
AZELLINI, Dario, et.al Bisnis Perang, Dina Oktaviani/ Penerjemah: Onni Wiranda/ Penyunting: Yogyakarta: INSISTPress, 2005
l.JUDUL
xii+ 298 halaman, 15 X 21
cm
ISBN: 979-3457-69-4
Diterjemahkan dart bahasa Spanyol Judul Asli: La Empressa Guerra Editor: Dario Azzellini & Boris Kanzleiter © Fonda
Editorial Question, Caracas, Venezuela
© Edisi Indonesia
INSISTPress, 2005 Hak Penerbitan ©INSISTPress, 2005
Penerjemah: Dina Oktaviani Penyunting Edisi Indonesia: Onny Wiranda Rancang sampul: Handoko Penata letak: Tri Handoko
Diterbitkan oleh INSISTPress Perum. Jongkang Baru, JI. Lempongsari No. 132, Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Telp. +62 274 7498132 Fax.+62 274 4463640 e-mail: press@insist.or.id; http//:www.insist.or.id
Pengantar Penerbit
PADA TAHUN 2003, berita mengenai terbunuhnya empat orang tentara AS di Fallujah
tidak banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia. Peristiwa di Fallujah terse but
membuka mata dunia bahwa dalam Perang Teluk jilid II tersebut, militer AS melibatkan
kaum sipil yang tergabung dalam perusahaan militer swasta (private military company)
"Blackwater USA". T ermasuk di antaranya adalah empat "tentara" AS yang tewas di bun
uh gerilyawan Irak. Para pegawai "Blackwater USA" adalah orang sipil yang melakukan
pekerjaan-pekerjaan militer. Seperti layaknya proses rekrutmen militer, mereka harus
melalui proses seleksi clan pelatihan militer. Namun dalam perang, mereka menerima
tugas-tugas yang lebih berisiko daripada tugas tentara.
Keterlibatan perusahaan militer swasta tidak terbatas pada penyediaan "tentara-tentara
swasta," namun juga termasuk menyediakan para pakar militer clan informasi serta radar-
ra-
dar yang membantu pergerakan pasukan AS. Mereka terlibat secara aktif dalam pelatihan
pasukan paramiliter di Kolombia, Meksiko, dan Guatemala yang memerangi gerilyawan sayap
kiri dan menyebarkan teror kepada penduduk setempat. Di wilayah dunia yang didera konflik
dan pemisahan seperti wilayah Balkan bekas negara Yugoslavia dan Timar Timur, mereka
memberikan pelatihan militer kepada polisi dan pasukan khusus. Hebatnya, semua dilakukan
atas nama "rekonstruksi" dan "keman usiaan".
Sudah barang tentu kita tidak akan menemukan per- usahaan semacam "Blackwater USA" di
Indonesia. Sekalipun tidak ada perusahaan militer swasta di Indonesia, sudah menjadi
perbincangan luas bahwa bisnis militer Indonesia begitu meng- gurita, mulai dari bisnis yang
dilakukan secara institusional, bisnis perseorangan, hingga bisnis yang dilakukan secara rahasia.
Dalam studi kasusnya mengenai "bisnis kelabu" militer di Papua, George Jun us Aditjondro
menunjukkan bahwa bisnis militer Indonesia di Papua terentang mulai bisnis penjualan satwa
langka Papua, kayu Gaharu, hingga industri seks. Bisnis militer tersebut bisa dikatakan aman
dari "gangguan" gagasan reformasi militer yang telah digulirkan sejak tahun 1998, yang akan
membuat militer berada di bawah kontrol sipil dan menghilangkan karakter niaganya.
Sekalipun demikian, dalam tulisannya, Andi Widjajanto menunjukkan bahwa kontrol sipil
dan reformasi anggaran pertahanan negara tidak akan serta merta membuat TNI menjadi institusi
yang "otonom" dan "swadana". Justru keberadaan pendapatan TNI yang berada di luar anggaran
vi
belanja negara (off budgetary income) menyimpan bahaya terciptanya jejaring bayangan
(shadow netwoks). Karakteristik jejaring bayangan ini adalah interaksi yang fleksibel yang
melibatkan aktor militer dengan berbagai struktur birokrasi, bisnis, politik, dan beragam lapisan
masyarakat, serta kemampuan (militer) untuk melakukan intrusi ke pembuatan kebijakan-
kebijakan publik di hampir semua sektor.
Sekalipun berbeda perspektif clan pendekatan, pemilihan penggunaan kata "kelabu" dan
"bayangan" yang dapat ditemu- kan di dua tulisan tambahan oleh dua penulis dari Indonesia
tersebut bisa jadi merupakan salah satu penegas bahwa "ketelanj angan" semacam perusahaan
militer swasta di Amerika Serikat atau Eropa yang beroperasi di wilayah- wilayah konflik clan
negara-negara Dunia Ketiga tidak dilakukan di Indonesia. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa
kungkungan militer atas kehidupan masyarakat sipil di Indo- nesia jauh lebih rumit dan pelik.
Padatnya informasi dan luasnya tema dalam buku ini, hendaknya tidak dipandang sebagai
usaha untuk membuat kita gentar atau patah semangat dalam menghadapi zaman baru perang
yang melibatkan taktik perang yang semakin canggih. Justru sebaliknya, sejalan dengan
semangat penerbitan buku ini dalam edisi Venezuela yang menjadi sumber penerjemahan buku
edisi Indonesia ini, kami yakin bahwa penerbitan buku ini akan membuka mata kita akan cara
kerja perang terkini dan memandang dengan jernih semua kebiadaban yang dilakukan di balik
kabut peperangan (yang dikobarkan dengan berbagai macam bendera, dari berbagai macam
kelompok, agama, hingga sentimen kedaerahan) di tanah air kita sendiri.
vii
INSISTPress sangat berterimakasih kepada Henri Mirtynnen, yang telah mengusulkan
penerbitan buku ini dan pontang panting mengurusi izin penerbitan ke dalam edisi Bahasa
Indonesia; kepada penyair muda Dina Oktaviani, yang menerjemahkan naskah asli dalam Bahasa
Spanyol ke Bahasa Indonesia. Tak lupa juga kepada George Junus Aditjondro clan Andi
Widjajanto yang telah kami repoti untuk menyum- bangkan tulisan mereka demi mendekatkan
buku ini dalam konteks Indonesia.
Semoga buku ini dapat menjadi amunisi yang memadai bagi mahasiswa, aktivis, clan
masyarakat umum yang merasa perlu memperhatikan perang jenis baru clan menaruh minat pada
reformasi militer di Indonesia.
Selamat membaca.
Lempongsari, Y ogyakarta
viii
Daftarlsi
1. PERANG BARU
Kekejaman T ersembunyi Kapitalisme Global 1
-Beberapa Perubahan Paradigma 2 -Perang Dingin dan Peristiwa Mei '68 5 - "Tatanan Baru Dunia" 9 -Perekonomian Perang 12 -
Monopoli Kekuasaan Imperial 15 -Batas-Batas Imperium 21

2.KOLOMBIA
Laboratorium Perang 24
- Korporasi Militer Swasta 27 - California Microwave Inc. 29 - DynCorp 30 -Perusahaan Transnasional & Praktik Kekerasan 33 -
Oxy dan AirScan 3 5 - British Petroleum dan DSL 38 - Coca Cola dan AUC 40 -Tentara Bayaran Dan Perusahaan Persenjataan
43 - Paramiliter Sebagai Tameng Para Elit 44 - Hubungan Segitiga
Paramiliter-Bandar Narkotika-Negara 53
3. SEPENGGAL KISAH DARI SUSURLUK
Kerjasama Negara, Paramiliter, dan Kejahatan T erorganisir di Turki 65
- Kekuatan Kiri versus Kekuatan Senjata 67 - Taktik Antigerilya dan Penumpasan
Pemberontakan Kurdistan - Kebenaran yang terkuak di Susurluk - Perdana Menteri, Perjudian,
dan Perdagangan Narkotika - J ejak Menu ju Jerman - Susurluk Bukan Sekedar Sejarah
69 71
75 79 85
4.PA.RAl\fILITERISl\1:E
SEBAGAI ORGANISASI SOSIAL
Pertempuran AntiPemberontak di Chiapas 90
- Guardias Blancas 92 - Paramiliterisme sebagai Organisasi Sosial 96 - Paramiliterisme sebagai Proyek Strategis Militer 101 -
Paramiliterisme Pada Masa
Pemerintahan Vicente Fox 105
5. PERE1\1:PUAN-PERE1\1:PUAN GUATEMALA
x
Paramiliterisme, Kekerasan dan

J
ender
- Reorganisasi Ruang dan Ingatan - Agen, Pemimpin5 dan Patroli - Politik Ruang - Demokratisasi Versi Militer - Kekerasan
Seksual di San Bartolo - Tujuan Penghinaan - Perempuan sebagai "Umpan" - Ritual Purba
109
113 113 114 116 117 118 119 120
- Perbudakan Seksual 121 - Upeti Dari Para Perempuan 121 - Militer dan J ender 122 - Proyek-Proyek "Bantuan" Bagi Para
Janda 124
6. PARAPEMENANG MULTIETNIS DALAM
PERANG YUGOSLAVIA
Paramiliterisme di Yugoslavia 127
- Lebih Seksama Melihat Konflik di bekas Yugoslavia 129 -Kerjasama Institusi Pemerintah clan Dunia Kriminal 134 - Reformasi
Pasar clan Nasionalisme 137 -Pahlawan Dengan T anda J asa 140 - Dilema Protektorat Internasional 144
7. "PERANG MELAWANTERORISME" DI
AFGHANISTAN Wawancara dengan Dr. Martin Baraki
8. TENTARASEWAANPERUSAHAAN
Kepentingan Ekonomi
150
dan Perdagangan Militer di Kongo 163
- Perang Dunia Afrika I 164 - Kepentingan Ekonomi dalam Perang Kongo 166 - Politik Ekonomi Perang 171 - Perdagangan
Militer 174 - Perang clan Perdagangan Militer 178 - Beberapa Kesimpulan 184
9. PEREKONOMIANPERANG DI MASADAMAI

- Industri Keamanan Swasta di Angola


188
- Perdagangan Minyak clan Keamanan di Cabinda 200
Xl
10. PERANG DAN DAMAI
Tentara dan Korporasi Militer Swasta sebagai Para Pelaku Perang Baru 205
- Di Garis Depan 213 - Pensiunan Jenderal dan Konsultan Swasta 216 - Private Public Partnership (Asosiasi Privat-
Publik) 220 - Kejatuhan Negara? 224
11. TEKNOLOGI TINGGI DAN P ASUKAN

BAYARAN DynCorp:
Korporasi Kekerasan Swasta Global
- Kekebalan Hukum - Bisnis Sistem Informasi - Para Pemilik Baro
CATATAN KASUS INDONESIA Dari Gaharu ke Born Waktu HIV I AIDS yang Siap meledak Politik Bisnis
Tentara
226
228 231 233
di Papua 235
- Tiga Kaki Bisnis Militer di Indonesia 239 - Bisnis Kelabu Tentara di Papua Barat 246
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia 27 4

Indeks 292
xii
PERANGBARU
Kekejaman Tersembunyi Kapitalisme Global
Thomas Seibert
"BAROMETER

Konflik" yang diumumkan setiap tahun oleh Institut lnvestigasi Konflik


lnternasional di Heidelberg, Jerman, menunjukkan
43

konflik sosial politik selama tahun 2002,


yang digerakkan secara militer.
13

diantaranya tergolong sebagai perang dalam skala


teritorial yang luas. Namun, sebenarnya salah satu diantara konflik tersebut mirip dengan konflik
yang terjadi pada tahun sebelumnya dalam perang antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya
melawan Af- ghanistan.1 Jika semata-mata dilihat dalam pengertian formal, perang yang
dikobarkan AS clan sekutunya tersebut adalah barang "lama", yakni yang disepakati sebagai
perang antarnegara. Namun jika diperhatikan secara seksama, sebenarnya dalam Perang di
Afghanistan tidak terjadi pertempuran terhadap tentara reguler suatu negara, tapi
Surnber: ww.hiik.de
BISNIS PERANG

terhadap para juragan perang Taliban, para anggota jaringan Al Qaeda dan para juragan perang
lainnya. Perang di Afghani- stan termasuk dalam Operasi Perdamaian Abadi (Operation
Enduring Freedom) tidak memiliki batasan waktu maupun wilayah dan merupakan operasi
militer untuk menghadapi musuh-musuh lama AS dan negara atau komunitas yang berpotensi
menjadi musuh AS. Operasi tersebut mencapai puncaknya melalui serangannya terhadap Irak
selama musim semi tahun
2003,

yang jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum


internasional, dan tidak dapat dipandang sebagai perang dalam pengertian klasik.
Beberapa Perubahan Paradigrna W acana mengenai perang yang disodorkan oleh para penulis
seperti Franc;:ois Jean/Jean-Christophe Rufin, Michel Ignatief, Mary Kaldor, Herfried Miinkler
dan Erhard Eppler, dibuat berdasarkan pengertian perang secara klasik. Mereka memandang
bahwa perang digerakkan oleh sebuah negara atau bangsa yang berdaulat dan diatur oleh hukum
internasional. Sementara itu, kenyataan menunjukkan bahwa justru hukum internasional sedang
dipermainkan oleh metode perang baru yang digerakkan oleh berbagai pelaku yang seringkali
berposisi non-pemerintah dan bebas bergerak di luar hukum.2 Sekalipun mereka menjelaskan
pergerakan sejarah yang tidak
2
Fran9ois Jean/Jean-Christophe Rufin Okonomie der Biirgerkriege, Munich, 1995; Mary Kaldor, Neue und a/te Kriege, Organ
isierte Gewalt im Zeita/ter de/ Globalisierung, Frankfurt di Meno; Michel lgnatief,
D
ie Zivilisierung des Krieges, Hamburg, 2000; Herfried Miinkler, Die neuen
Kriege, Reinbek, 2002; Erhard Eppler, Vom Gewaltmonopol zum Gewaltmark? Die Privatisierung und Kommerzialisierung der
Gewalt, Francoforte dalam el Meno, 2002; Ulrich K.Preuss, Krieg, Verbrechen, Blasphemie. Zurn Wandel der bewaffneten
Gewalt, Berlin, 2002.
Perang Baru

terbendung,3 konsep perang tetap dipandang dalam pengertian yang klasik. Hal tersebut
disebabkan oleh perbedaan antara perang "baru" atau "pascaklasik" di satu sisi, dengan
perang "lama" atau "klasik" di sisi lain, yang hanya sebatas perbedaan antara perang yang
"benar" dengan yang "salah" dalam suatu perubahan normatif. Dengan demikian, wacana
mengenai "perang baru" kiranya akan meluruskan konsep "perang yang benar" (yang
diatur oleh hukum internasional dan digerakkan oleh negara-negara yang berdaulat) dan
sebagai usaha penghapusan kengerian di muka bumi yang disebabkan oleh "perang yang
salah".
Para penulis tersebut memandang "perang baru" sebagai "perang disintegrasi negara"
dan sebagai konsekuensi dari keruntuhan suatu "pemerintahan yang kokoh".4 Perdamaian
hanya dapat diwujudkan dengan bantuan pemulihan kekuasaan pemerintah. Bila perlu,
perdamaian dapat diwujudkan melalui tindakan militer dan pembentukan struktur
pemerint:ihan baru. Sadar atau tidak, solusi yang mereka tawarkan tersebut merupakan
cerminan dari berbagai kepentingan politik yang mendukung wacana mereka. Karena
otomatis hanya negara-negara kapitalis besar yang memiliki kemampuan untuk
"mewujudkan" perdamaian. Wacana tersebut memberikan pembenaran bagi, negara besar
seperti AS dalam memiliki kekuasaan yang luas clan melakukan
Percobaan kritik terhadap konsep "perang baru" dari sudut pandang sejarah materialis, meletakkan perang dalam konteks
reproduksi dominasi kapitalis. Sudut pandang semacam ini bisa dilihat di tulisan Michael Hardt/ Antonio Negri, Empire. Die
Neue Weltordnung, Frankfurt, 2002; dan yang lainnya dalam tulisan Robert Kurtz, Weltordnungskrieg. Das Ende der
Souveriinitat und die Wandlungen des Imperialismus im Zeitalter der Globalisierung, Bad Honnef, 2003. Herfried Miinkler
dalam wawancara dengan Eberhard Sens, Letter International 14, W inter 2002.S. 14ff.
3
BISNIS PERANG

pelanggaran hukum-hukum internasional, terutama sejak Perang Teluk


II,

yang dipandang oleh AS sebagai rangkaian "perang penertiban dunia"


(R.Kurtz).
Sekalipun sudah banyak pihak yang melakukan kontrol clan pembatasan atas usaha
perluasan "perang baru", pemanfaatan akses terhadap usaha clan kekuatan yang sanggup
mendesak negara-negara besar masih didasarkan atas kepentingan tertentu. Sebelum
mempelajari perbedaan antara perang "lama" dengan "baru", pertama-tama kita hams
mempelajari garis perkembangan clan pencapaian dalam sejarah perang, mulai dari
tentara-tentara pengembara di Abad Pertengahan hingga tentara-tentara reguler di zaman
modern. Garis sejarah perang tersebut tidak hanya menunjukkan kenyataan sejarah masa
kini ta pi juga masa lampau.
5

Pe rang terjadi silih berganti dalam bermacam bentuk, hingga


mencapai bentuknya yang paling mutakhir dewasa ini. Di mana konflik bersenjata diatur
oleh hukum internasional clan tentara-tentara reguler di negara- negara yang mengalami
perpecahan dan dihuni beragam etnis. Asal mula tentara reguler tidak dapat dipahami
melalui sejarahnya, seperti halnya kita memahami suatu institusi dalam negeri modern.
Hal terse but dikarenakan tentara reguler justru merupakan salah satu elemen dasar
pembentuk sebuah negara. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan, perang
digerakkan oleh jenis tentara yang tidak dapat dianalisa, karena terdiri dari beragam ras,
suku bangsa, atau kewarganegaraan clan mereka semua berperang semata demi
kedaulatan perang itu sendiri bukan kedaulatan sebuah negara atau entitas tertentu. Marx
menunjukkan bahwa fungsi perang dalam kapitalisme bukan hanya penaklukan atau
perebutan wilayah
5
Phase 2 Berlin, "Wer vom Kriege fir Sich Redet, Sollte vom Krieg an Sich Schweigen." Dalam: Phase 2
No. 07/03, S. 14ff.
4
Perang Baru

dan pasar serta sumber-sumber alam dan tenaga-tenaga kerja. Lebih jauh, masih menurut Marx,
perang merupakan mekanisme kapitalisme untuk mengatasi krisis kapitalisme yang diakibatkan
oleh over produksi.
Oleh sebab itu, berbagai fenomena yang berkaitan dengan "perang baru" juga dapat diamati
dalam sebagian besar "perang lama", seperti; pengingkaran terhadap perbedaan antara militer
dengan sipil, penghancuran infrastruktur ekonomi, kerjasama antara pihak pemerintah dengan
pihak non-pemerintah, ke- senjangan yang mencolok antara berbagai pihak yang terlibat dalam
perang, kekacauan pemerintahan, serta lenyapnya batas hukum yuridis dan politis. Acapkali,
perang juga diikuti dan dipicu oleh kebangkitan sentimen etnisisme, rasisme atau
fundamentalisme. Hal terse but bisa dilihat pada Perang Dunia II, khususnya dalam perang
penaklukan yang dikobarkan negara-negara fasis German, Italia, dan Jepang). Dalam Perang
Dunia II, sikap antisemitisme negara-negara fasis diubah dalam bentuk masif dan menjadikan
beberapa ras dan etnis tertentu sebagai target kebencian mereka. Dalam perang pembebasan
nasional yang ban yak terjadi usai Perang Dunia II, negara yang terjajah biasanya melakukan
perlawanan melalui unit-unit milisi atau hirarki militer dan semangat perang yang kental dengan
sentimen nasionalisme. Sekalipun memiliki beberapa kemiri pan dengan "perang baru", perang
pembebasan nasional tidak tepat jika dikaitkan dalam pembahasan mengenai b d "l " d "b " per e
aan antara perang ama engan perang aru .
Perang Dingin dan Peristiwa Mei '68 Dalam wacana mengenai "perang baru", masa transisi dari
perang klasik menjadi perang pascaklasik diakhiri oleh konfrontasi antara blok kapitalis Barat
dengan blok sosialis Timur. Akan tetapi, "Perang Dingin" antara Amerika Serikat (pemimpin
5
IlISNIS PERANG

Blok Barat) clengan Uni Soviet (pemimpin Blok Timur) yang berakhir pacla akhir tahun 1989,
ticlak bisa digolongkan baik sebagai perang klasik atau perang pascaklasik. Perang Dingin
dimulai menyusul berakhirnya Perang Dunia
II.

Diawali clengan persaingan multipolar clari


berbagai bangsa yang menjurus pacla tinclakan militer, hingga mencapai persaingan bipolar
berskala clunia antara clua blok negara-negara yang diclominasi oleh AS (Blok Barat) clan Uni
Soviet (Blok Timur). Dengan clemikian, perang klasik antarnegara memiliki hukum yang (secara
de facto) cacat. Terlebih lagi bagi "perang" antara keclua blok tersebut. Sekalipun kemuclian
Perang Dingin dibatasi oleh negara-negara yang ticlak memihak keclua blok yang saling bertikai
tersebut (negara-negara Non-Blok). Wilayahpengaruh (sphere of influence), pencluclukan,
kolonialisasi atau ekspansi (perluasan) suclah bukan lagi merupakan cara persaingan, namun
merupakan bentuk reprocluksi kapital clari keclua blok tersebut: monopoli kapital kubu Barat
clan kapitalisme negara kubu Timur. Seperti api dalam sekam, masa Perang Dingin adalah masa
perdamaian clan masa pcrang sekaligus.
Berbecla dengan perang pembebasan nasional seperti perang Perancis-Aljazair clan Perancis-
Vietnam atau perang Portugal
di Angola, Guyana, dan Mozambik,
konflik bersenjata selama masa Perang Dingin aclalah dampak persaingan kedua Blok untuk
melakukan integrasi sebuah negara tertentu ke clalam Blok mereka. Termasuk dalam konflik
bersenjata masa Perang Dingin adalah perang "internal", seperti invasi Uni Soviet atas Hungaria
pacla tahun 1956 clan Cekoslovakia pacla tahun 1968, serta berbagai intervensi Amerika Serikat
di wilayah Amerika Latin, atau "perang pengganti" yang cligerakkan gerakan-gerakan
pembebasan nasional. Jika Blok Timur mengandalkan kelompok gerilyawan, maka Blok Barat
bergantung kepada para pemimpin kolonial clan pascakolonial yang diperangi oleh
6
Perang Baru

kelompok gerilyawan dan gerakan antigerilya bentukan para pemimpin kolonial dan
pascakolonial.
Meskipun jumlah kelompok gerilyawan sebanding dengan kelompok antigerilya, begitu juga
rezim pemerintahan yang mereka dirikan, secara struktural mereka bergantung pada dukungan
blok tempat mereka masing-masing bernaung. Perang yang mereka lancarkan praktis tidak
memiliki arti penting bagi konfrontasi antarblok naungan mereka masing-masing.
Banyak kelompok gerilyawan yang kemudian berhasil merobohkan pemerintahan lawan mereka
lalu mendirikan pemerintahan baru. Pemerintahan baru tersebut kemudian akan menentukan
berbagai kebijakan baru dan membuka kemungkinan pembangunan suatu kekuatan yang bebas
dari logika persaingan sistem dan menghindari pertentangan dengan kekuatan yang menyokong
mereka (baik monopoli kapital Blok Barat maupun kapitalisme negara Blok Timur). Setelah
Perang Dingin berakhir, potensi sebuah pemerintahan untuk menentukan kebijakan mereka
secara independen semakin berkurang. Pemerintahan sebuah negara yang barn berdiri biasanya
akan langsung dibebani reproduksi kapital yang dipaksakan negara-negara kapitalis pemenang
Perang Dingin. Secara taktis, Perang Dingin adalah perang yang bertujuan untuk membekukan
hegemoni idelogi clan sistem blok lawan. Seiring dengan berjalannya dekade enam puluhan,
persaingan antarsistem kedua Blok mengalami penurunan. Saat krisis menerpa, mereka tidak
hanya menerapkan bentuk-bentuk khas regulasi dan representasi "sosialisme sejati" atau
kepentingan demokrasi liberal, namun juga pelaksanaan kebijakan ekonomi politik Fordis
•.

Baik Blok Barat maupun Blok Timur, pelaksanan


Kebijakan ekonorni politikAS yang dijalankan pada rnasa Presiden Gerald Ford. -Peny.
7
BISNIS PERANG

kebijakan terse but cliclasarkan pacla inclustri procluksi skala besar. Peristiwa "Mei 68"•* di
Prancis menunjukkan betapa seriusnya clampak perang kemerclekaan nasional Aljazair serta
pem- berontakan sosial clan buclaya clalam negara-negara Barat clan Timur. Pemberontakan
sosial clan budaya sendiri aclalah dampak dari dominasi monopoli kapital atau kapitalisme
negara.
Kapitalisme Barat menjawab berbagai krisis yang terus- menerus terjacli clengan membenahi
sistem dominasi mereka, yang ditumpukan pacla pemanfaatan secara sistematis kekuatan
teknologi informasi mereka. Pacla saat yang sama, intensifikasi persaingan antarblok ditunjang
terutama oleh kawasan inclustri-militer AS clan proses persenjataan-kembali secara masif.
Langkah-langkah tersebut meningkatkan tekanan Blok Barat terhadap Blok Timur dan akhirnya
menyebabkan kebangkrutan negara-negara yang menerapkan sistem kapitalisme negara, yang
kemudian semakin diperparah dengan gerakan migrasi besar-besaran warga di negara-negara
Blok Timur. Seiring dengan bubarnya Uni Soviet, negara-negara berkembang yang bergantung
pada Uni Soviet, terutama di belahan Selatan dunia juga ikut mengalami keruntuhan.
Kemenangan Blok Barat semakin lengkap tatkala gerakan- gerakan antikolonialisme mengalami
kegagalan total. Dengan demikian Perang Dingin "dinyatakan" berakhir dengan Blok Barat
sebagai pemenangnya. Namun bukan berarti peperangan telah berakhir. Perang berganti rupa
menjadi "perang baru" dalam konteks kapitalisme pasca-Forclis yang telah mengalami
penyesuaian.
" Gejolak sosial politik di Prancis yang dimulai pada bulan Mei I 968 oleh protes
mahasiswa Prancis atas tata pemerintahan Prancis yang kolot. - Pcny.
s
Perang Baru

"Tatanan Barn Dunia" Pada awal dekade sembilan puluhan, banyak negara belum didominasi
oleh Blok Soviet. Setelah Perang Dingin berakhir, negara-negara berkembang di belahan Selatan
menjadi sasaran negara-negara yang tergabung dalam Blok Barat. Saat itu, bisa jadi untuk
pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia sejak penemuan Benua Amerika, hampir
seluruh bagian dunia adalah "lahan kosong" yang bisa dengan leluasa digunakan oleh
kapitalisme. Arus ekonomi, komoditas clan pengetahuan terbebas dari semua batasan negara clan
bangsa. Banyak negara berkembang di belahan Selatan kemudian menjadi subyek dari
kebijakan-kebijakan yang disusun oleh jaringan institusi seperti NATO, OCDE,
IMF,

clan Bank Dunia. Di bawah regulasi lembaga-lembaga tersebut,


terutama IMF clan Bank Dunia, sektor primer seperti agrikultur dan perolehan bahan-bahan baku
serta sektor sekunder dari industri masa Fordis yang menjadi sektor utama negara-negara
berkembang, dihancurkan oleh dominasi sektor tersier yang "maya" seperti perdagangan fiskal
clan perumusan UU yang sesuai dengan keinginan IMF dan Bank Dunia.
6 Selain itu, lembaga-lembaga tersebut juga menyebarkan mitos "pembangunan"
yang membuat negara-negara berkembang melemahkan kekuatan buruh dalam bidang pertanian
clan memacu perolehan bahan baku untuk industri. Lembaga-lembaga tersebut menjanjikan
dimasukkannya
6 Penguasaan sektor tersier tergantung sepenuhnya kepada kebijakan-kebijakan masa pasca-Fordisme, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif: Sementara jangkauan kerja "material" (dalam b
i
dang produksi yang menguntungkan dan perolehan bahan-bahan baku) ditanamkan pada
sektor primer dan sekunder terlebih lagi kerja "non-material" (da
l
am tingkat pelayanan) pada sektor tersier, begitulah, namun mampu menyusun pasar di
mana sektor primer dilancarkan dan dimanfaatkan secara optimal.
9
IlISNIS PERANG

negara-negara berkembang menjadi bagian dari monopoli negara-negara Dunia Pertama. Namun
pada akhirnya, mitos "pembangunan" tersebut menyeret negara-negara berkembang ke dalam
krisis hutang yang berkepanjangan. Hal tersebut tidak hanya menimpa negara-negara
berkembang di belahan Selatan dunia, namun juga negara-negara Dunia Kedua bekas penganut
sistem kapitalisme negara (bekas anggota Blok Timur) yang diiming-imingi "kemajuan".
Sebenarnya negara-negara Dunia Pertama tidak pernah memiliki niat untuk menyertakan
negara-negara Dunia Kedua dan Ketiga dalam sistem ekonomi dunia pasca-Fordis bentukan
mereka. N egara-negara ma ju cenderung mengesampingkan perkembangan negara-negara Dunia
Kedua dan Ketiga, yang mereka pandang sebagai "masyarakat tertinggal". Sekalipun kemiskinan
melanda masyarakat di belahan Selatan dunia dan kekacauan sistem politik dan ekonomi
mengakibatkan migrasi besar-besaran kurang lebih 150 juta orang (3% dari populasi dunia dan
30 juta manusia pada tahun 1990), negara-negara maju tetap tidak ambil pusing.7 Menurut PBB,
lebih dari 1,2 milyar manusia hams bertahan hidup dengan kurang dari satu dolar per hari pada
tahun 2000. Daya beli rata-rata seorang buruh di Amerika Latin saat ini mengalami penurunan
sebesar 27% dibanding tahun 1980. Sedangkan 40% dari produk bruto masyarakat terpusat pada
1

% lapisan masyarakat, dengan kecenderungan peningkatan yang


drastis.
Situasi yang melanda Afrika dan Asia bahkan lebih dramatis. Secara keseluruhan, prosentase
tingkat partisipasi
dari

20% negara- negara termiskin dunia


dalambidang produksi, penanaman modal asing, ekspor dan komunikasi tidak lebih dari 1 %
saja. Sementara
prosentase

partisipasi 20% negara-negara terkaya dunia berkisar


7
World Migration Report 2000, www.iom.int
10
Perang Baru

antara 70 hingga 90%. Dan sebesar 70% investasi tingkat global clan perdagangan dunia
dikendalikan oleh 200 perusahaan transnasional besar. Kecilnya tingkat prosentase partisipasi
negara- negara miskin terse but clan kuatnya dorninasi perdagangan negara- negara kaya
tercermin di tingkat rata-rata harapan hidup clan jumlah negara kaya. Antara tahun 1975 sampai
1997, jumlah negara kaya menurun dari 31 negara menjadi 18 negara saja; 10 diantaranya adalah
negara-negara Afrika, 8 negara pecahan Uni Soviet, clan negara-negara Eropa Timur. Contoh-
contoh yang lebih dramatis bisa ditemukan di benua Afrika, di Botswana tingkat rata-rata
harapan hidup menurun dari
52

tahun menjadi 47 tahun, di Zimbabwe dari 51


tahun menjadi 44 tahun, clan di Zambia dari 47 tahun menjadi 40 tahun.8
Kesenjangan dalam struktur kekuasaan global dipelihara melalui hutang negara-negara
berkembang dengan pemerintahan atau lembaga non-pemerintahan di belahan Utara (negara-
negara maju). Secara statistik, parahnya kemiskinan
di

negara-negara berkembang terlihat dengan


jelas: pada tahun 1970 total hutang negara-negara berkembang di Selatan berkisar di bawah 100
milyar dolar, sedangkan pada tahun 1998 membengkak menjadi 2.465 milyar dolar. Anggaran
untuk pelunasan hutang menelan sekitar 30% hingga 50% dari anggaran negara. Besarnya
anggaran tersebut membuat negara-negara berkembang terus-menerus bergantung pada hutang-
hutang baru. Itu jika mereka ingin memiliki sedikit kedaulatan dalam pelaksanaan clan
perencanaan pembangunan negara mereka. Meskipun
8
Kcmerosotan drastis tingkat harapan hidup di Afrika Selatan disebabkan oleh
penycbaran virus
HIV
I AIDS, yang hanya dapat diuraikan secara tidak langsung
sebagai hasil dari globalisasi pasca-Fordisme. Meskipun merupakan syarat
penting, angka-angka itu mulai menjadijelas; seperti yang telah saya tambahkan
pula, bahwa penurunan
rata-rata
tingkat harapan hidup juga terjadi di kota-kota
besar di Amerika Serikat.
11
IlISN IS PE RANG

clemikian, Blok negara-negara kaya clan Lembaga Moneter Internasional (IMF) tetap
memberikan hutang-hutang baru melalui SAP (Structural Adjustment Program-Program
Penyesuaian Struktural) yang mewajibkan negara-negara berkembang untuk melakukan
perombakan struktur negara mereka yang suclah benar-benar tergencet hutang clan sekaligus
menclesak negara-negara berkembang untuk menjual sektor terbaik pada perekonomian nasional
mereka kepada perusahaan-perusahaan transnasional.
Pengekangan kekuatan buruh secara sistematis tidak hanya terjadi di negara-negara
berkembang yang menanggung hutang, tapi juga terjadi di kota-kota besar di negara-negara
maju. Dengan demikian, perbeclaan antara kota besar clengan kota pinggiran di wilayah Utara-
Selatan atau Timur-Barat semakin ticlak jelas clan nampak seragam. Semakin tipisnya perbedaan
antarwilayah dunia juga disebabkan oleh pencaplokan wilayah sebuah negara, wilayah di clalam
negara-negara itu sencliri, antarwilayah-wilayah pemerintahan clan non-pemerintahan, antara
kota dengan desa, di dalam kota-kota itu sendiri, hingga pada akhirnya antarsesama manusia.
Sebuah fenomena mengerikan yang belum pernah dilihat sepanjang sejarah peradaban manusia.
Perekonomian Perang Di benua Afrika, negara-negara berkembang mengalami kemerosotan
secara drastis. Hal ini membuat Afrika memiliki posisi pentigg dalam wacana mengenai "perang
baru". Banyak media massa dunia berulangkali memberitakan pembersihan etnis besar-besaran
dan pembantaian massal yang dilakukan secara terang-terangan clan tanpa motif atau tujuan
yang jelas seperti yang terjadi di Angola, Ethiopia clan Eritrea, Kongo, R
wancla, Somalia, Sudan clan Sierra Leone.
12
Perang Ilaru

Fakta-fakta tersebut biasanya dijelaskan dengan penjelasan mengenai etnis clan ras.
Kelompok-kelompok etnis di Afrika dipandang tidak sanggup mengendalikan kelompok-
kelompok etnis lain yang dililit kemiskinan. Oleh karena itu cepat atau lambat, mereka akan
saling bertikai.
Kenyataannya, krisis yang melanda bangsa-bangsa di Afrika tidak menghasilkan kekerasan
etnis yang memiliki daya rusak sebesar bencana alam atau menyebabkan keambrukan negara
akibat kekeliruan pengelolaan negara. Kedua fenomena tersebut merupakan konsekuensi dari
sejarah kolonialisasi clan proses dekolonisasi di Afrika yang penuh kecacatan, yang membuat
negara-negara berkembang di Afrika tidak mampu melakukan pembangunan. Karena itu, negara-
negara berkembang di Afrika tidak memiliki kedaulatan seperti negara-negara Amerika Latin.
Lembaga negara seperti T entara clan Polisi clan badan-badan pemerintahan negara-negara
berkembang di Afrika sebagian besar merupakan warisan penjajah mereka.
Setelah merdeka, para politisi pemerintahan negara-negara berkembang di Afrika
menerapkan asumsi mereka tersendiri mengenai pemasukan bagi perekonomian negara melalui
ekspor. Mereka juga mendapatkan keuntungan-keuntungan ekstra dari usaha mereka
memperoleh keuntungan di tengah persaingan Blok Barat dengan Blok Timur. Hasil dari usaha-
usaha itu masuk ke rekening-rekening pribadi mereka clan juga bagi aparat militer clan polisi. U
ntuk membentuk legitimasi politik, mereka menciptakan suatu sistem "pemerintahan"
berdasarkan klan. Struktur-struktur masyarakat lokal dari klan-klan dipelihara sebagai satu-
satunya usaha untuk membangun kepercayaan, keadilan dan keamanan sosial. Hal ini tidak akan
ditemukan dalam institusi pemerintahan di negara-negara di luar Afrika. Di sebagian besar
negara Afrika
13
IlISNIS PERANG

yang berkembang terbangun pertentangan antarmasyarakat- nya sencliri. Pertentangan tersebut


biasanya cliletupkan oleh partai-partai yang bertinclak hanya berclasarkan kepentingan para elit
politik, yang semata meminta kesetiaan clari massa yang dibangun oleh institusi-institusi negara
clan masyarakat sipil.
Dengan berakhirnya Perang Dingin clan dimulainya proses restrukturisasi clunia secara
global, usaha mengambil keuntungan clari Perang Dingin tentu saja ikut berakhir. Dalam
perekonomian yang runtuh, clominasi para elit politik menjacli terpecah clan menjaclikan
rakyatnya sencliri sebagai pion clalam persaingan antar-elit politik yang sibuk mempertahankan
kelangsungan hiclup mereka. Ketika sebuah negara mengalami kebangkrutan, dengan sendirinya
pembayaran gaji para anggota militer clan polisi menjadi tertunda. Akibatnya, para anggota
militer dan polisi memeras masyarakat. Sedangkan sebagian juragan perang memilih untuk
membangun, baik secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan, rezim
pemerintahan yang menerapkan perbudakan. Para anggota militer clan polisi serta anggota
pasukan non-reguler akan memaksa pemerintah untuk mengalirkan uang ke anggaran militer
atau kepada para juragan perang. Dengan clemikian mereka memiliki sumber pemasukan yang
diperoleh dengan cara yang sama seperti melakukan perampokan. Beban kebanyakan negara
Afrika sebenarnya bukanlah pasukan reguler atau non-reguler, melainkan kaum mucla yang
kebanyakan mengganggur. Mereka ini biasanya akan clengan gampang tergocla untuk
bergabung clengan gerombolan-gerombolan milik juragan perang. Dalarn keaclaan yang kacau
clan rumit tersebut, para prajurit swasta atau tentara bayaran bergerak untuk memenuhi
kebutuhan hiclup mereka sendiri clan menjadi bagian penting clalam masyarakat yang dilancla
kekacauan clan ketakutan.
Penghancuran masyarakat yang bersifat progresif, seperti tinclakan serakah militer clan
pasukan non-reguler menguasai
14
Perang Baru

sumber bantuan di tengah-tengah masyarakat yang mati-matian mempertahankan hidup serta


pemerkosaan terhadap perempuan, dilanggengkan dalam tatanan reproduksi sosial masyarakat.
Namun, hal yang penting adalah bahwa pada kebanyakan masyarakat Afrika, perang sudah
telanjur dianggap sebagai kenyataan politik dan bukan sebuah gangguan bagi kehidupan sosial
mereka. Perang memiliki peraturan dan tujuannya sendiri. Perekonomian perang sosial telah
mewujud menjadi kebenaran pokok dalam "perang baru", tidak hanya di Asia dan Amerika
Latin, namun juga di "negara-negara berkembang" yang berada di bawah pengaruh Blok Timur
dan bahkan di negara-negara maju yang sedang mengalami kemunduran.
Namun dinamika perang tidak selalu ditentukan oleh militer. Dalam banyak kasus, kekerasan
dipicu oleh gerombolan- gerombolan bersenjata atau kelompok-kelompok kriminal bersenjata.
Dari kenyataan tersebut kita bisa melihat kaitan dinamika perang dengan kejahatan terorganisir
dan dengan perekonomian informal (perdagangan gelap). Perekonomian in- formal yang
didorong oleh perang tersebut bukan merupakan bagian "luar" kapitalisme tapi lebih merupakan
sisi barbar kapitalisme. Sisi bar bar yang dalam perekonomian reguler dunia kerap
disembunyikan atau disamarkan. Perekonomian tersebut juga merupakan wakil suatu variasi dari
kapitalisme secara keseluruhan bentuk yang paling mutakhir dari berbagai bentuk produksi
kapitalis dan non-kapitalis.
Monopoli Kekuasaan Imperial Di belahan Selatan dunia, serangkaian kebijakan pasca- Fordisme
mengerucut pada perekonomian perang sosial. Sedangkan di Utara, mengerucut pada "Operasi
Kemerdekaan Abadi" (Operasi militer sepihak
AS

clan sekutu-sekutunya) di
15
IlISNIS PERANG

Irak. Gencarnya penafsiran atas "kekejaman" Saddam Husein yang disebarkan oleh media-media
yang berideologi rasis, nasionalis, etnisitas atau fundamentalis di AS ternyata tidak membuat
masyarakat larut dalam sentimen etnis atau semangat
·

perang salib. Penafsiran media-media tersebut juga tidak menyebabkan melemahnya ideologi
sosialisme clan berbagai gerakan yang "mengganggu" ideologi liberal clan demokrasi dalam
transisi dari masa Fordisme menuju pasca-Fordisme. Pergeseran lahan ideologi yang terjadi
menyusul berakhirnya Perang Dingin terse but mencerminkan akhir mitos "pemulihan kembali"
dan mengakhiri kompromi kelas-kelas yang berkuasa. Dengan bcrakhirnya Perang Dingin,
negara-negara Utara memiliki hegemoni kekuasaan yang mutlak dalam sistem dunia. Sejarah
membuktikan bahwa hegemoni yang berbasis pada kesetiaan massa cenderung berubah dari
integrasi ideologi menjadi sikap mengedepankan kekerasan, seperti yang terlihat akhir-akhir ini
dalam tindakan-tindakan militer AS.
Hal tersebut sama dengan proyek ideologi kekuatan yang berkuasa pada masa pasca-
Fordisme yang memandang bahwa bentuk yang sesuai untuk menancapkan kuku monopoli
mereka adalah melalui penggunaan monopoli kekerasan atas suatu "tata dunia". Basis utama
sistem ini adalah dalam tindakan seperti "pencegahan krisis", "manajemen konflik", atau
"antiterorisme". Dan yangjelas, tidak menjanjikan pertumbuhan, perkembangan clan partisipasi
negara-negara berkembang.
Daftar monopoli kekerasan ini bisa clilihat clalam "konsep strategis baru", yang ditegaskan
oleh NATO dalam ulang tahunnya yang ke-50 pada bulan April 1999. Dalam konsep ini,
kekuatan-kekuatan pemenang Perang Dingin menyatakan bahwa "risiko militer dan non-militer
sangat berbeda, berasal dari jalur yang berbecla clan karena itu sering kali menjadi sangat sulit
untuk diperhitungkan."
16
Perang Baru

Selanjutnya clalam konsep tersebut, mereka menjelaskan bahwa ancaman bisa clatang clari
"keticlakpastian
clan

instabilitas wilayah Eropa Barat clan


wilayah-wilayah yang berbatasan clengan Ero pa Barat, clan kemungkinan krisis akan timbul
seperti konflik suku clan agama, konflik-konflik teritorial, kegagalan usaha reformasi,
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia clan keruntuhan negara-negara.
NATO

juga berpanclangan bahwa kepentingan keamanan mereka


dapat dipengaruhi oleh ancaman- ancaman yang nyata clan bersifat lebih luas, seperti aksi-aksi
terorisme, kejahatan terorganisir clan oleh kekacauan arus clistribusi sumber daya yang vital
seperti minyak burni."
NA TO juga menyimpulkan masalah-masalah keamanan clan stabilitas yang sekiranya akan
memengaruhi mereka, seperti gerakan-gerakan rakyat atau hasil clari sebuah konflik bersenjata.
Akibatnya, skenario global
NA TO

yang meman- clang clunia dalam "keaclaan


bahaya" tersebut membuat mereka merasa perlu untuk memiliki "kapasitas militer yang efisien
untuk menghadapi berbagai jenis keadaan clan ancaman."9 Pasal 5
dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara menyebutkan bahwa bantuan resiprokatif akan
diberikan jika ada salah satu anggota NA
TO

yang cliserang. Kenyataanya, pasal ini seringkali cliacuhkan, karena tindakan militer
bisa clilakukan tanpa ada- nya ancaman yang nyata seperti serangan militer. Bel um lama ini,
pasal 5 tersebut mendapatkan penambahan, yakni Non- A rticle
5

Missions. Penambahan ini menjelaskan bahwa NATO memiliki wewenang untuk


melakukan misi "pertahanan Pakta", sekalipun clilakukan tanpa dukungan PBB atau OSCE.
9 El Concepto Estrategico de
la OTAN, Aprobado por los Jefes de Estado y de Gobierno que Participaron en la Reunion de!
Consejo de! Atlantico Norte Celebrada en Washington los dias 23 y 24
de Abril de 1999, ww.mde.es/mde/ docs/trata
dos/ concepto. pdf
17
B I SNIS PERANG

Sebagaimana halnya sebuah ranah pengetahuan luas yang tidak dapat ditafsirkan begitu saja,
kewajiban "serangan militer" atas nama hak-hak asasi manusia juga tidak dapat diuraikan hanya
di bawah bimbingan teori klasik mengenai imperialisme.
"Operasi Kemerdekaan Abadi" pimpinan AS di Afghani- stan adalah langkah awal dari
doktrin NATO yang dijelaskan di atas. Operasi tersebut dijalankan sebagai sebuah permulaan
clan sama sekali bukan sebagai tujuan akhir "imperialisme keamanan". Robert Kurtz
memandang bahwa misi Operasi Kemerdekaan Abadi sebaiknya tidak menjadi alat "penaklukan
clan perebutan sumber penghidupan milik banyak orang miskin." Sebaliknya, orientasi strategis
operasi terse but seharusnya diarahkan untuk memelihara clan menjaga sistem ruang masifikasi
besar-besaran clan berbahaya yang berlebihan di sekeliling wilayah dunia yang maju. Berbagai
malapetaka yang menimpa manusia disebabkan oleh perekonomian universal yang melibatkan
sebuah pasar yang barangkali harus tetap berada di "luar" perekonomian universal tersebut.
Dengan demikian, "perlinclungan" henclaknya diberikan kepacla negara- negara bekas anggota
Blok Timur clan wilayah-wilayah yang sedang mengalami keruntuhan clan bukan untuk
menyatukan mereka dalam pencleritaan.
Tujuan NATO clan negara-negara maju dalam hal dominasi keamanan clijaga clan tercapai
melalui pembagian wilayah- wilayah dunia ke clalam lingkar clominasi. Lingkaran tersebut
mengalami perluasan sejak beberapa negara kecil bergabung clalam NATO clan Uni Eropa
(seperti Hungaria), yang kemudian dipandang sebagai wilayah pengembangan atau Kroasia yang
dipandang sebagai buffer
zone

(wilayah penyangga). Sementara, di luar lingkaran tersebut


(khususnya di Eropa Timur clan wilayah Balkan) tersebar beberapa "protektorat" atau wilayah
yang sepenuhnya bergantung clan dikelola oleh organisasi-
18
Perang Barn
organisasi internasional atau gerombolan bersenjata, seperti Kosovo.10
Perang Teluk

II,
yang lebih mirip aksi polisi untuk "menertibkan kembali" wilayah yang dikuasai para bandit,
sebenarnya tidak semata-mata bertujuan mengembalikan keadaan yang "tertib",
"aman"
clan "berbudaya". Tujuan utamanya adalah menampung kaum miskin dalam satu wilayah tertentu
atau menciptakan wilayah isolasi skala dunia sebagai kawasan tempat tinggal kelas menengah clan kelas terpandang

di
wilayah-wilayah dunia yang masih makmur. Sekaligus untuk
menegaskan perbedaan antara "warganegara yang layak" dengan "rakyat jelata", serta untuk menentukan batas-batasan antara
yang pantas diperhatikan dengan yang tidak pantas mendapat perhatian.
Konsekuensi yang muncul dari perang semacam Perang Teluk

II
adalah menguatnya posisi para juragan perang. Penguatan posisi tersebut membuat mereka dapat secara langsung
berhubungan dengan para penguasa negara-negara maju dan lembaga-lembaga dunia, seperti yang terjadi di Af- ghanistan.
Dalam kasus di Afghanistan dapat dilihat bahwa monopoli kekerasan yang dilakukan negara-negara maju
mengikuti model penggunaan taktik perang antigerilya untuk kepentingan "perang-perang pengganti".
Hal yang sama juga terjadi dalam tindakan paramiliterisasi pada konflik-konflik sosial di Kolombia. Untuk mengatasi pem-
berontakan, para elit lokal clan nasional Kolombia bekerjasama dengan Amerika Serikat membentuk kelompok paramiliter Los
Paras.
Pada saat yang bersamaan, kehidupan masyarakat Kolombia terns didera kesusahan; angka kemiskinan terns meningkat
clan tindak kekerasan terus menerus terjadi. Pemerintah Kolombia memandang bahwa lebih baik mencegah semua
10
Robert Kurz, Jungle World 19/ 1999
19
B I S N I S P E RAN G
kemungkinan perlawanan rakyat daripada menanggulanginya. Tindakan pemerintah Kolombia tentu disambut hangat oleh
Amerika Serikat, yang memandang bahwa dunia yang padat ini harus dikendalikan dan digunakan secara maksimal.
Seperti halnya paket bantuan "Marshall Plan" kepada negara- negara Eropa yang hancur akibat Perang Dunia

II,
AS juga menawarkan paket bantuan yang kurang lebih
serupa kepada negara-negara

di
Afrika, wilayah Balkan, dan negara-negara Timur Tengah. Besar kecilnya paket bantuan tersebut ditentukan
oleh kalkulasi ekonomi yang kongkrit. Setelah perhitungan hutang selesai, maka paket bantuan siap disuguhkan kepada
pemerintah
negara tertentu beserta beberapa prasyarat penyesuaian struktural. Namun, perhitungan tersebut hanya mengacu pada perolehan
keuntungan dari modal yang terse bar di seluruh dunia dan sama sekali tidak ditujukan untuk mengatasi kemiskinan yang muncul
pada masa pasca-Fordis.
Saat ini, situasi geopolitik global sedangterancam oleh perpecahan internal, yakni pembusukan kekuatan "tiga serangkai"
AS, Uni
Eropa danJepang. Meskipunnegara-negara metropolis tersebut saling bergantung satu
sama
lain demi menjamin kekuatan kelompoknya masing-masing, tetap saja mereka tidak dapat
mendamaikan persaingan yang terjadi diantara mereka. Namun hal itu sudah tidak dapat dianalisa hanya sebagai sebuah
kompetensi antar-imperialis, tapi sebagai sebuah persaingan dalam tubuh imperialisme. Konsep tersebut memang menjelaskan
relasi antara sekutu-sekutu yang berbeda, dalam bentuk terakhir yang diperdebatkan mengenai penan
aman
, pembebanan dan pelaksanaan monopoli kekerasan imperial yang sama.
Oleh sebab itu dalam konflik antara kubu Amerika Serikat dengan kubu "Eropa tua" berkaitan dengan perang

di Irak
tidak
berhubungan sama sekali dengan kebutuhan eksistensial atau pun tentang perebutan pemegang kendali rezim global mereka.
20
Pe ra n g B a r u

Konflik tersebut bersumber pada hak untuk melakukan intervensi militer sepihak sepe
rt

i "konsep strategis baru" NATO. Nyatanya, negara-negara Uni


Eropa tidak pernah mem- pertanyakan konsep NA
TO

tersebut. Konflik tersebut hanya memperdebatkan seputar keabsahan


intervensi yang dilakukan secara unilateral oleh Amerika Serikat tanpa persetujuan para anggota
NATO. Selain itu, konflik terse but menyangkut para elit negara-negara Arab yang tergabung
dalam "imperium
"

pimpinan AS. Negara-negara Uni E


r

opa mempertanyakan mengapa para


elit Arab tidak dilibatkan hanya karena Amerika
S

erikat mencurigai massa Islam Arab, yang memiliki garis pertumbuhan


sejarah yang terpisah dari para "im- perium
"

Amerika Serikat. Sekalipun demikian, Amerika Serikat bergeming. Invasi atas Irak,
yang bertujuan menggulingkan Presiden Saddam Husein, tetap dilaksanakan. Konflik kemudian
berkembang pada sikap pemerintahan George W. Bush yang gemar berperang.
Batas-Batas Imperium Sebelum serbuan militer AS-Inggris atas Irak, prates antiperang merebak
hampir di seluruh penjuru dunia, melibatkan lebih dari sebelas juta orang hingga mencapai
puncaknya menjadi "aksi dunia" pada 15 Februari 2003. Aksi ini memuncak seiring dengan
semakin memuncaknya persiapan serbuan militer AS- Inggris
.

Dengan be
g

itu
,

terbukti bahwa sejak pe


rt

engahan tahun 90an, g


e ra

kan oposisi terhadap pasca-Fordisme semakin mengalami peningkatan. Pada


November 2002, sebagai kelanjutan dari mobilisasi Hari Antiperang Sedunia, sebuah gerakan
yang bertajuk "Gerakan Kritik Terhadap Globalisasi" dicetuskan
di

Florensia. Gerakan tersebut merupakan wujud nyata kekuatan masyarakat dunia


dalam memberikan respons atas kondisi sosial dunia yang semakin memburuk. U ntuk
21
BISNISPERANG
pertama kalinya dalam sejarah, sebuah gerakan rakyat dalam skala internasional dilahirkan hanya dengan ikatan tujuan gerakan
tanpa diikat dalam sebuah wadah politik.
Banyak gerakan dewasa ini tidak lagi sekedar mempertanyakan tatanan dunia yang dibentuk oleh lembaga-lembaga tingkat
dunia clan negara-negara maju. Mereka sudah melangkah lebihjauh, dengan mengajukan penolakan atas globalisasi dan
menggagas bahwa
"An- other World is Possible" (Masih Ada Tatanan
Dunia yang Lain). Penentangan terse but merupakan akibat dari kubu kapitalisme yang kerap melemparkan delegitimasi yang
luas bagi semua kekuatan penentang kapitalisme. Ingatlah bahwa pada tahun 1980an, PM Inggris Margaret Thatcher pemah
menggentarkan para penentang globalisasi dengan ungkapanya yang dibungkus

dalam
akronim TINA (TherelsNoA!ternative-
TiadaPilihanLain). Globalisasi yang dipacu oleh negara-negara maju saat ini memang secara ideologis berlandaskan mitos "Akhir
Sejarah". Negara-negara maju yakin bahwa sejarah akan mencapai titik akhir yang memberikan pembenaran bagi sistem tata
ekonomi dan politik dunia bentukan mereka. Dari penafsiran sejarah yang sepihak oleh para pendukung globalisasi inilah,
gerakankritikterhadap globalisasi muncul. Gerakan terse but dengan demikian mengambilcelah

"akhirdari
sejarah" yang
ditandai oleh "bentrokan peradaban". Pembenaran sejarah globalisasi melalui dua "ramalan" tersebut ternyata juga menunjukkan
bagaimana globalisasi membawa dunia pada dua "peradaban" yang saling bertentangan.
11
11
Francis Fukuyama, dalam El Fin de la Historia y el Ultimo Hombre (Mexico, 1 992) menekankan para pemenang atas'keruntuhan
politik kiri abad 20; Samuel P. Huntington, El Choque de Civilizaciones y la Reconfiguracion def Orden Mundial
(
Ba
r
celona 1 997) menandai pernyataan tentang mengapa tujuan ini harus dibangun untuk melawan mereka, yang tidak
mau menerima. Kedua buku tersebut membatasi cakrawala ideologi pasca-Fordisme dan membentuk dasar wacana mengenai
"perang baru".
22
Pera ng B a r u

Kedua "ramalan" tersebut mendapatkan kerangka ideologis- nya sebagai semacam


penggambaran garis sejarah dari pihak pendukung globalisasi. Perlawanan dalam skala dunia
selama ini hanya bisa diternukan dalam perang kemerdekaan nasional, yang banyak rneletus usai
Perang Dunia II. Terutama jika jurnlah masyarakat yang rniskin akibat dihisap kolonialisme
semakin meningkat. Gerakan internasional menentang globalisasi merniliki cara tersendiri
meletakkan situasi ekonorni dan politik dunia dalarn bingkai subyektivitas masyarakat dunia.
Sekalipun masyarakat dunia terpilah-pilah dalam realitas kehidupan yang berbeda-beda dan
bahkan cenderung berlawanan. Mereka rnenjadi barisan pertahanan di wilayah Selatan dunia
yang akan menentukan tujuan dan bentuk perlawanan terhadap globalisasi dalam skala dunia.
Sernentara, yang menjadi tugas bagi gerakan sosial clan kelompok Kiri di negara-negara maju
seperti AS, Jepang, dan Uni Eropa adalah penghancuran rasisme yang banyak terdapat di kota-
kota besar. Wacana rasisme tersebut diperkuat oleh wacana "perang barn", yang memandang
bahwa negara-negara Utara bertanggung jawab atas penegakan demokrasi, hak-hak asasi
manusia dan tata nilai dunia. Dekolonisasi adalah syarat struktural sebelum sebuah negara
berkembang rnerniliki kemampuan untuk rnernbangun negara mereka.
$
23
KOLO MBIA
Laboratorium Perang Dario Azelli ni
PERTUMBUHAN para pelaku militer swasta dan peningkatan ekstemalisasi tugas-tugas
militer pemerintah clan tekanan-tekanan terhadap pengusaha kekerasan swasta nyaris
selalu clianggap sebagai kelemahan negara. Kolombia merupakan contoh yang
menunjukkan bahwa hal ini seharusnya ticlak perlu terjadi. Beban clari kepentingan-
kepentingan pemerintah clan kapital swasta diubah ke clalam bentuk terkontrol pada
korporasi militer swasta dan pacla satuan-satuan paramiliter. Dengan demikian, kasus
yang terjadi pada Kolombia ticlak dapat disebut sebagai suatu "kejatuhan negara".
Selama beberapa dekade, negara yang berpencluduk kurang lebih 40 juta jiwa ini
dipanclang sebagai tempat rujukan rahasia bagi investasi-investasi yang menguntungkan
clan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi clari benua Amerika Latin hingga
tahun
1998.

Kolombia aclalah negara yang kaya sumber-sumber alam seperti


minyak, karbon, emas, jamrucl,
Kolombia
air dan keanekaragaman hayati (yang menguntungkan bagi pemanfaatan bioteknologi). Sekitar

400
dari

500
perusahaan terbesar Amerika Serikat menanamkan modal di
Kolombia. Di dalamnya termasuk juga peredaran narkotika, yang merupakan faktor pendorong pertumbuhan Kolombia yang
paling dinamis.1 Bank-bank besar memperoleh keuntungan besar dari kegiatan pencucian uang, sementara produsen bahan kimia
memperoleh keuntungan dari produk-produk yang digunakan untuk produksi kokain.
Kolombia pernah mengalami masa resesi, yakni antara tahun 1998 sampai 1999. Namun dengan cepat mengalami pemulihan
ekonomi. Kemerosotan mata uang yang sangat drastis, liberalisasi nilai pertukaran mata uang, program penghematan yang ketat
dan perombakan total undang-undang perburuhan membuat nilai ekspor Kolombia mengalami peningkatan sebesar

13%
pada tahun

2000.
Langkah-langkah tersebut merupakan perwujudan orientasi ekonomi neoliberal
Presiden Alvaro Uribe Velez. W alhasil, pada awal tahun

2003,
harian New York Times
memasukkan Kolombia dalam daftar enam "pasar darurat" yang paling menguntungkan pada skala dunia.
Akan tetapi, garis ekonomi Presiden Alvaro Uribe Velez tersebut juga merupakan sebuah intensifikasi perang.
Sejak

20
tahun lalu, Kolombia merupakan sebuah labora- torium bagi penggerakkan perang swasta. Politikus, tentara,
polisi, pengusaha narkotika, pemilik peternakan, pasukan paramiliter, militer Amerika Serikat, DEA (badan anti- narkotika AS),
perusahaan-perusahaan transnasional dan korporasi militer swasta bekerjasama dalam berbagai konstelasi
Kurang lebih
6%
produk bruto dalam negeri dan persentase tinggi pekerjaan di Kolombia. Sangatjauh di bawah Bolivia dan Peru,
meskipun kekayaan berlimpah
mereka sekitar 40% dari total warisan leluhur di Kolombia.
25
BISNISPERANG
ekonomi dan politik untuk menetapkan kepentingan- kepentingan bersama mereka dalam melawan organisasi-
organisasi petani, serikat-serikat buruh, gerakan-gerakan rakyat dan terutama melawan gerakan bersenjata.2
Sebagian besar perang di Kolombia dikobarkan melawan penduduk Kolombia sendiri. Berdasarkan organisasi hak-
hak asasi manusia Codhes, 412.553 orang Kolombia {20% lebih banyak dari pada tahun 2001) kehilangan mata
pencaharian mereka selama tahun 2002.3
Secara keseluruhan, ada lebih dari 2,5 juta orang yang kehilangan mata pencaharian di Kolombia. Pada tahun
2002 saja, terdaftar 544 pembantaian massal yang mengakibatkan 2.447 kematian, 4.512 pembunuhan politik, 744
penculikan, clan 734 penangkapan sepihak.4 Namun, sebagian besar pelaku pelanggaran serius terhadap hak-hak
asasi manusia yang melibatkan tentara, organ-organ pemerintah, maupun pasukan paramiliter tidak pernah diajukan
ke pengadilan (seperti yang lazim terjadi pada tahun delapan puluhan di Kolombia).
Di Kolombia, peperangan telah bergolak selama lebih dari seratus tahun. Perselisihan antara kelompok
gerilyawan dengan aparat penguasa sudah dimulai sejak tahun enam puluhan. Dalam kurun waktu 12 tahun terakhir,
konflik yang terjadi di Kolombia semakin meningkat.
2
FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia/Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia) memiliki sekitar 20.000
perso
n
il
,
ELN (Ejercito de Liberaci6n Nacionalffentara Pembebasan
Nasional), memiliki hampir 1 2.000 personil. Dalam kedua kelompok tersebut, terdapat beberapa kclompok kecil beranggotakan
ratusan pasukan. 3 El Tiempo edisi 28 April 2003. 4
CPDH (Comite Permanente par la Defensa de los Derechos Humanos/Komite Permanen Pembela Hak Asasi Manusia
),
"Decimo Foro Nac
i
onal de Derechos Humanos. Politica de Guerra al Banquillo,"
dalam
:
.
2 1 85
(hal 1 2 edisi 1 8 Ma
r
Voz, No et 2003).
26
Kolombia

Sejak tahun 2000, selain pendapatan nasional Kolombia, 5 pembangunan Kolombia didorong oleh 2,5
milyar dolar bantuan militer Amerika Serikat bagi pertempuran melawan peredaran narkotika yang
memberikan keuntungan bagi militer Amerika Serikat. Sejak bulan Maret tahun 1999, pesawat penjelajah
A WACS milik Angkatan Udara Amerika Serikat dan stasiun-stasiun radar AS di Kolombia yang
resminya hadir di Kolombia sebagai bagian dari Narco-War (perang AS melawan peredaran narkotika),
ternyata juga mengintai aktivitas gerakan gerilyawan Kolombia. Sejak akhir tahun 2001, perangkat militer
AS tersebut digunakan secara resmi untuk "pertempuran melawan teror". Pada tahun yang sama,
pembatasan penggunaan perangkat perang Amerika Serikat dalam Narco- War dihapuskan. Sejak itu,
instruktur-instruktur militer AS mulai membanjiri Kolombia. Termasuk 14 korporasi militer swasta yang
ditugaskan oleh Pentagon clan oleh inisiatif korporasi-korporasi swasta militer swasta di Amerika Serikat.
Korporasi Militer Swasta Sektor bantuan keamanan swasta di Kolombia melibatkan sekitar 160.000
tenaga kerja.6 Korporasi-korporasi keamanan swasta ini telah beberapa kali terlibat dalam operasi-operasi
militer. Diantara mereka juga terdapat perusahaan-perusahaan internasional seperti perusahaan Inggris
Control Risk (yang menyediakan jasa konsultasi pencegahan risiko perang dan penanganan korban
penculikan) dan Global Risk Gasa
Sebuah anggaran senilai lebih dari 7,5 milyar ditetapkan pada awal tahun 2000 oleh pemerintahan Pastrana. Sebesar 90%
anggaran dialokasikan bagi bantuan militer dan kepolisian. Kolombia diharapkan menghimpun sendiri sebagian besar biaya
tersebut dan untuk memperoleh dana-dana lain yang berasal dari Amerika Serikat, terutama bagi "komponen-komponen
masyarakat" terkemuka. 6
Restrepo Escobar, Orlando, "Auge de! Negocio Legal e Ilegal de la Seguridad Privada en Colombia," dalam: El Tiempo edisi 1 5
Juli 2002.
27
BI S N I S P E RA N G

pelatihan pembebasan sandera, pelatihan pengawal, pemeliharaan perangkat perang dan


pelatihan pasukan). Di tingkatan yang lebih tinggi, terdapat tenaga kerja-tenaga kerja asing dari
produsen helikopter tempur seperti Bell Helicopter Textron Inc., Sikorski Aircraft Corp. dan
produsen pesawat tempur Lockheed-Martin. Perusahaan-perusahaan terse but juga menawarkan
bantuan tentara untuk mengamankan kota, pemeliharaan dan manajemen perangkat militer.
Para tenaga kerja korporasi militer swasta menjalankan berbagai peran yang sama dengan
instruktur, tim ahli, pilot dan kelompok-kelompok khusus kepolisian dan militer Kolombia.
Selain itu, mereka juga bekerja untuk DEA, unit Special Services (pengawalan khusus) Amerika
Serikat dan korporasi-korporasi militer swasta. Para tenaga kerja korporasi militer swasta
umumnya adalah mantan anggota kesatuan elit AS dan mantan anggota militer negara-negara
lain, para veteran perang atau bahkan anggota aktif militer Amerika Serikat, yang menerima
tugas di Kolombia untuk mengisi waktu libur atau masa pensiun mereka.
Pengggunaan korporasi militer swasta menawarkan banyak keuntungan. Itu sebabnya mereka
dikirim dan dibayar seluruhnya secara langsung dari AS oleh Pentagon. Korporasi militer swasta
juga merupakan perantara pemerintah dan kepentingan AS terhadap kawasan operasi militer di
Kolombia. Institusi-institusi pemerintahan Kolombia menyatakan bahwa mereka mengetahui
seluruh aktivitas korporasi militer swasta yang bekerja di Kolombia. Namun seperti halnya di
Amerika Serikat, badan- badan pemerintahan Kolombia yang bertugas mengawasi korporasi
militer swasta memiliki pendapat yang berseberangan dengan publik Kolombia mengenai
korporasi militer swasta. Akhirnya Kongres AS menentukan bahwa korporasi militer swasta
yang beraksi di Kolombia tidak boleh memperkerjakan
28
Kolombia
lebih dari 400 warga sipil clan 400 anggota militer Amerika Serikat. Sejak itu korporasi militer swasta hanya dapat
menyewa personil yang berasal dari negara-negara lain.7 Beberapa pengamat menyebutkan bahwa calon tenaga
kerja asing korporasi militer swasta di Kolombia melebihi 1.000 orang.8

California Microwave
Inc. California Microwave Inc.
menawarkan jasa bantuan militer clan spionase di bidang telekomunikasi clan
pengendalian wilayah udara. Korporasi ini merupakan cabang

Northrop Grumman Inc.,


yang mengoperasikan lima stasiun radar di wilayah timur dan selatan Kolombia yang
mempekerjakan sejumlah warga AS. Baik lokasi maupun fungsi sepenuhnya dari kelima stasiun radar terse but
masih belum diketahui.
Pada 13 Februari 2003 , kelompok gerilyawan FARC menembak jatuh sebuah pesawat kecil Cessna 208 di
daerah Florensia, provinsi Caqueta, yang sedang melakukan patroli penerbangan di kawasan yang dikuasai
kelompok gerilya untuk mengintai pergerakan-pergerakan

clan
markas-markas Front 15 F ARC serta para komandannya. Korban
tewas dalam peristiwa itu adalah para penumpang pesawat yang terdiri dari beberapa anggota pasukan khusus
Kolombia, empat warga AS pegawai California Microwave Inc.
yang juga bekerja untuk Kantor Administrasi Wilayah

(OfofRegronalAdministrati.an)
kedutaan besar AS di Bogota (yang sering
digunakan sebagai markas CIA di Kolombia). Korban yang selamat dalam peristiwa tersebut adalah tiga warga AS
yang langsung ditahan F ARC.
7
Jumlah prajurit AS di Kolombia meningkat hingga menjadi
500
personil pada
bulan Mei
2004.
Sementara jumlah terbes
ar
warga sipil AS yang bekcrja di korporasi mi liter swasta AS masih dalam
perdebatan. 8 Florez, Sandra Bibiana, "Mercenarios en Colombia: una Guerra Ajena," dalam
Proceso No. 1 29 1 edisi 29 Juli 200 1 .
29
B I S N I S P E RAN G
Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengirim 50 serdadu elit mereka ke Kolombia. Mereka bertugas
mem- berikan bantuan dalam melakukan investigasi dan logistik bagi tentara Kolombia dalam pencarian "para
korban penculikan dan sekaligus para penculiknya." Menjawab pertanyaan Wash- ington
Post mengenai kemungkinan keterlibatan prajurit- prajurit elit tersehut dalam aksi-aksi pembebasan
sandera, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS menjawab bahwa "kami memiliki kapasitas untuk
melakukannya." Hal itu dengan sendirinya melanggar pembatasan yang dibuat Kongres AS, yang menyebutkan
bahwa militer Amerika Serikat tidak harus ikut serta dalam operasi-operasi di Kolombia.
Pengiriman tersebut juga jelas-jelas melanggar beberapa ketentuan mengenai keterlibatan pasukan AS yang
dibuat sebelumnya. Meskipun menurut pernyataan-pernyataan Presiden George Bush hanya

208
prajurit AS yang dikirim ke Kolombia. Pada saat yang bersamaan,
Washington Post menyebutkan bahwa prajurit AS yang dikirim ke Kolombia berjumlah

411
personil.9 Meskipun demikian, hingga akhir Mei 2004,
pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki satu pun bekas tahanan.
DynCorp Perusahaan militer swasta yang paling ban yak berperan dalam perang Kolombia adalah DynCorp.
Korporasi ini melakukan fumigasi (pengasapan) ladang-ladang narkotika dengan menggunakan 88 helikopter clan
pesawat milik pemerintah
9
Jumlah kcscluruhan barangkali jauh lebih besar. Sejak bulan Janu
a
ri 2003 , 70 anggota pasukan cl it AS Green Berrets
berkcliaran di wilayah Arauca yang kaya minyak.
Namun,
menurut Jaime Caicedo (
Presiden PC Kolombia) dalam sebuah wawancara pribadi padaApril 2003, ada 400
prajurit Amerika S
c
rikat bcrscragam di wilayah tcrscbut.
30
Kolombia
Amerika erikat.

DynCorp
tidak pernah mau menyebutkan jumlah keseluruhan pegawainya di Kolombia. Beberapa
sumber menyebutkan bahwa jumlah pegawai
DynCorp berkisar antara

100
hingga 355 orang pegawai, sepertiganya adalah warga negara Amerika Serikat. Seorang mantan
pegawai DynCorp
menyatakan bahwa ketika dia masih bekerja di DynCorp,
"jumlah pegawai

DynCorp
berkisar antara

120
hingga 450
orang."10 Pada tahun

1996,
penghasilan

DynCorp
mencapai sekitar 6,6 juta dolar, clan berlipat menjadi

30-40
juta setiap tahunnya setelah tahun

1999.
Sejak tahun

1991,
korporasi terse but telah memperoleh lebih dari

300
ju ta dolar dalam sektor militer antinarkotika AS di Amerika Latin. Operasi-
operasi yang dijalankan

DynCorp
berbasis di pangkalan udara militer Patrick di Florida, AS. Di
sanalah mereka melakukan tes para calon pegawai yang kemudian akan disalurkan kepada

Colar (Colombian A rmy!T


entara Kolombia) clan He las (Helicopter
Assimilation
atau Asimilasi Helikopter UH- IN). Tidak sedikit dari para pilot yang lulus tes lalu
bekerja

di DynCorp
dapat mengumpulkan uang antara

75.000
hingga 90.000
dolar setiap tahunnya dalam perang Kolombia.11
Markas besar

DynCorp
di Kolombia terdapat di pangkalan udara El Dorado di Bogota. N amun mereka
melaksanakan "Poin-Poin Operasi Proteksi Progresif" (dalam bahasa lnggris disebut FOL) dari delapan pangkalan militer mereka
lainnya di Kolombia. Sesuai dengan kontrak,

DynCorp
merekrut para pilot clan ahli mesin, melakukan pelatihan pilot,
inspeksi penerbangan dan pengangkutan pasukan untuk menghancur-
10
Vest, Jason, "States Outsources Secret War," dalam: The Nation edisi 4 Juni
2002 1 1 Di AS,
m
e
r
eka hanya memperoleh penghasilan sejumlah 40.000 dolar
setiap tahunnya.
31
B IS N I S PE RA N G
kan claerah-claerah pertanian clan laboratorium narkotika. Anggota-anggota

DynCorp
mengoperasikan pesawat-pesawat pengintai Broncos OV-10

D di
Kolombia clan menerbangkan pesawat-pesawat fumigasi T-65 clan menyertai
operasi-operasi gabungan bersama polisi Kolombia clan kelompok pasukan khusus yang menggunakan helikopter-
helikopter

DynCorp.
Para mantan prajurit elit militer Amerika
Serikat juga sering bergabung dalam tim tersebut. Mereka berlatih secara intensif untuk melakukan evakuasi para
anggota militer clalam

Narco- War
(perang antinarkotika). Meskipun clemikian, seorang vet- eran

DynCorp
mengabarkan bahwa mereka aclalah pegawai yang sama clalam operasi-operasi penumpasan
gerilya.12 Seorang pi- lot

DynCorp
yang berkewarganegaraan Peru mengakui bahwa, dia pernah "bekerja sebagai tentara bayaran di
Kolombia dan berperang dalam sebuah perang yang ticlak ada hubungannya sama sekali clengan kehiclupan saya
atau negara saya. Kami biasanya clisewa untuk operasi komersil. Tapi saat kami bekerja untuk miiiter Kolombia,
lain lagi kasusnya. Menjadi tentara bayaran merupakan pekerjaan yang bergaji besar."13
Batasan antara kegiatan pengasapan ladang-laclang narkotika dengan operasi militer sangatlah tidak jelas.
Untuk melindungi cliri clari para gerilyawan, mereka menembaki kawasan pertanian clengan senapan-senapan
mesin clari helikopter clan artileri.14 Para gerilyawan memang seringkali berlindung di pertanian-pertanian kecil
kokain. Selain menghancurkan semua jenis pertanian clan mengakibatkan kerusakan-kerusakan hebat clan
timbulnya berbagai penyakit, kegiatan pengasapan tersebut juga me- nyebabkan kematian para petani clan binatang
peliharaan
'2
Jason 2002. 1 3 Florez 200 l .
14
ibid
32
Kolombia

mereka. Aksi pengasapan tersebut juga meliputi claerah-claerah tanpa pertanian kokain.
DynCorp selalu membantah keikutsertaan mereka dalam operasi-operasi militer, bahkan ketika hal itu
dilakukan secara terang-terangan seperti pada 18 Februari 2001. Saat itu, sekelompok gerilyawan F ARC
menembaki sebuah helikopter polisi yang seclang melakukan pengasapan di Caqueta, bagian tenggara
Kolombia. Setelah menclarat clarurat karena pesawat mereka tertembak gerilyawan F ARC, satu regu
SAR (Search and Rescue) DynCorp mengevakuasi pilot clan awak-awak pesawat tersebut. Regu
penyelamat yang dipersenjatai senapan mesin M- 16 tersebut membalas menembaki para gerilyawan
bersama clengan clua helikopter berisi orang Amerika Serikat. Pilot helikopter polisi evakuasi DynCorp,
yang juga bukan berkebangsaan Kolombia, tewas terbunuh. Beberapa penumpang lainnya menggunakan
pistol clan granat untuk mempertahankan cliri mereka. Kelompok SAR DynCorp setidaknya telah
melakukan delapan "penyelamatan beresiko tinggi" semacam itu selama enam tahun.
Perusahaan Transnasional & Praktik Kekerasan Perusahaan transnasional bekerjasama dengan militer
Kolombia untuk melindungi modal clan investasi mereka di Kolombia. Bahkan tidak jarang perusahaan
transnasional terlibat langsung dalam operasi penumpasan pemberontakan. Penumpasan pemberontakan
di Kolombia juga biasa menggunakan pasukan paramiliter untuk melindungi kepentingan. Lebih dari
2.000 anggota serikat buruh atau tani dibunuh selama 15 tahun terakhir. Seorang pimpinan paramiliter,
Carlos Castano, bahkan mengakui terang-terangan bahwa, "kami membunuhi para anggota serikat karena
mereka tidak mau bekerjasama."
33
BISNIS P E R A N G

Kasus pertama yang banyak diketahui publik tentang keterlibatan perusahaan transnasional dengan
pasukan paramiliter adalah kasus perusahaan minyak
Texaco,
yang membentuk kelompok-kelompok
paramiliter di kawasan Puerto Boyad. pada akhir tahun 1983. Perusahaan-perusahaan multinasional di wilayah
Uraba berhasil menghabisi semua serikat buruh perkebunan melalui pembunuhan lebih dari 400 anggota serikat
buruh melalui pasukan paramiliter sekitar akhir tahun 80an hingga pertengahan tahun 90an. Pada awal dekade 90an,
serikat-serikat buruh perkebunan menuduh perusahaan transnasional dari Swiss, Nestle, menggunakan jasa
paramiliter untuk menghabisi wakil-wakil serikat buruh di t
e

ngah negosiasi yang sedang berlangsung. Tuduhan serupa juga ditujukan terhadap Drummond Coal
(perusahaan penambangan aktif terbesar di Kolombia) yang pada tahun 2003 mengekspor 14 juta ton batu
bara. 15 Selain itu, perusahaan multinasional Amerika acap kali "memasok uang, logisitk, bahan peledak,
perlengkapan perang, clan tanah bagi markas besar paramiliter AUC*. Sebagai gantinya, AUC melakukan
tindakan kekerasan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap anggota-anggota serikat untuk melindungi
kepentingan perusahaan-perusahaan transnasional."16 Pada 14 April 2003, sejumlah serikat buruh
pertambangan dan keluarga korban pembunuhan di Alabama, AS mendirikan Interna- tional Labour
Rights Foundation (Y ayasan Internasional untuk
15 Kolombia adalah negara cksportir karbon tcrbesar keempat di dunia dan
mengekspor antara 30 hingga 40 juta ton karbon setiap tahunnya, denga
n
nilai total 990 juta dolar pada tahun 2002.
• Autodefensas Unidas de Colombia, United self-defense ofColombia -Pcrsatuan Organisasi Pertahanan Swasta Kolombia
-
peny. 1 6
Dalam sebuah surat senato
r
Amerika, Patrick Leahy, kepada sekretaris jenderal
peradilan, John Aschroft, pada bulan Maret
2003.
34
Kolombia

Hak-Hak Buruh). Pengadilan tersebut menunjuk kelompok paramiliter sebagai "pembunuh


sewaan pemerintah [AS]".17
Oxy dan AirScan Sebagai pemasok minyak terbesar kelima bagi AS, Kolombia mendapatkan
perhatian penting dalam politik luar negeri Wash- ington. Korporasi militer swasta Amerika
Serikat yang menyediakan jasa pengawalan khusus, Stratfor, menegaskan pada akhir tahun 2002
bahwa: "prioritas tertinggi pemerintah Bush adalah perlindungan wilayah Kolombia yang kaya
minyak clan pengasuransian wilayah-wilayah lain yang memiliki kekayaan bahan-bahan mentah,
sehingga perusahaan-perusahaan Amerika dapat menjalankan pengeboran minyak dengan
tenang."18
Se ban yak 20% min yak Kolombia didapatkan di pangkalan min yak Caiio Limon yang
berlokasi di daerah Arauca, hingga timur laut perbatasannya dengan Venezuela, dan disalurkan
melalui sebuah pipa minyak sepanjang ratusan kilometer menu ju pelabuhan Caribeiio de
Coveiias. Separuh dari jumlah terse but masuk ke AS. Perusahaan-perusahaan yang menguasai
sumur-sumur clan pipa minyak adalah perusahaan multi- nasional Amerika Serikat seperti
Occidental (Oxy) clan perusahaan multinasional Kolombia, Ecopetrol. Di wilayah tersebut,
masyarakat adat U'Wa ditindas tentara clan pasukan paramiliter Kolombia selama satu dekade
pengeboran min yak yang dilakukan Oxy.
Pada tahun 2003, pemerintah Amerika Serikat me- ngeluarkan 88 juta dolar untuk
melindungi pipa minyak yang sering disabotase oleh kelompok gerilyawan Kolombia.
'7
d
engan pcmbunuhan terhadap prcsidcn dan wakil presiden serikat buruh pada
bulan Maret tahun 200 1 , dan enam bulan kemudian terhadap presiden baru serikat buruh. 1 8
Tuntutan "konspirasi dengan pararniliter" berkaitan
"Petr6leo es el Principal Objetivo de Estados Unidos en Colombia, Segun Agencia
de lnformaci6n," dalam:
El
Tiempo edisi 30 Oktober 2002.
35
B I SN IS P E RA N G
Perlindungan tersebut meliputi pemasokan helikopter perang, pembangunan bunker dan pelatihan pasukan-pasukan Kolombia.
Bahkan, menurut sebuah perkiraan, pemerintah AS mengucurkan dana sebesar 1 10 juta dolar AS pada tahun 2004 untuk
melindungi pipa minyak. Jika dikalkulasi, besar dana perlindungan pipa minyak tersebut menghabiskan hampir tiga dolar dari
setiap tong minyak yang dihasilkan Oxy. Perlindungan lahan-lahan penggalian dan pipa minyak dilakukan oleh

AirScan
Florida.

AirScan
menggunakan pesawat Cessna 337 Skymaster
yang dilengkapi kamera pengintai dan kamera infra merah, memantau keberadaan dan pergerakan
kelompok gerilyawan. Pilot-pilot

Airscan
menjelaskan bahwa mereka "beroperasi secara berkala sebagai
dukungan rahasia kepada patroli antigerilya Kolombia clan menentukan sendiri sasaran militer mereka, termasuk mencmukan
lokasi mayat-mayat jika scorang pilot pesawat militer sukses menghancurkan pesawat terbang milik kelompok gerilyawan."19
Pada 18 Desember tahun 1998, beberapa helikopter Kolombia melakukan penyerangan terhadap Santo Domingo, 50 kilometer
dari lokasi pipa minyak, yang mereka duga sebagai tempat konsentrasi unit-unit F ARC.
Sebanyak.18 warga Santo Domingo, termasuk diantaranya tujuh anak-anak, tewas tertembak senapan mesin atau terkena born.
Pada bulan Mei 2000, penyelidikan FBI atas peristiwa tersebut berujung pada penetapan para tersangka penggunaan born
Amerika Serikat. Sekalipun penentu obyek pemboman adalah

AirScan,
hanya para pilot Kolombia clan ko-pilot mereka yang dijatuhi hukuman atas dakwaan pembunuhan. 20
19
Miller, Y. Christian, "A Colombian Village Caught in a Cross-Fire," dalam: Los Angeles Times cdisi 17 Maret 2002. 2 0
Penhaul, Karl, "Colombia: Americans Blamed in Raid," dalam: San Francisco
Chronicle edisi 15 Juli 200 1 .
36
Kolombia

Setelah itu, penyelidikan atas kasus terse but berhenti begitu saja. Laporan dalam bentuk video mengenai
kasus Santo Domingo ternyata tidak cukup memiliki pengaruh clan menghentikan pembunuhan saksi
mata utama kasus Santo Domingo yang dilakukan kelompok paramiliter (terutama bagi mereka yang
berani menentang militer). Bahkan ketika harian Kolombia, El Tiempo, edisi 25 Januari 2003,
menerbitkan transkrip rekaman kaset yang berisi pernyataan-pernyataan pilot Kolombia tersebut, baik tiga
pilot Amerika Serikat maupun pegawai AirScan tetap tidak menjalani proses hukum. Oxy mendukung
operasi tersebut melalui cara-cara khusus seperti "memfasilitasi transportasi para pasukan, kerja sama
dalam hal perencanaan clan penyediaan bahan bakar penerbangan, sampai dengan dukungan terhadap
para awak helikopter yang didakwa atas aksi pemboman Santo Domingo. "21 Pesawat- pesawat dan
helikopter-helikopter tempur AirScan terbang secara terpisah dan mendarat di lahan minyak Caiio Limon.
Di sana terdapat basis militer yang didirikan Oxy. Keesokan harinya, para pilot AirScan menunjukkan
rekaman penangkapan dalam video pengenalan penerbangan pertama kepada para prajurit.22
Dukungan Oxy untuk militer Kolombia sangatlah besar. Oxy clan beberapa perusahaan lainnya
memberikan beberapa unit helikopter kepada Brigade XVIII militer Kolombia untuk mengangkut tentara,
bahan bakar, seragam, mobil dan mo- tor. Brigade terse but sangat terkenal atas pelanggaran hak asasi
manusia yang parah dan kelambanan mereka dalam menangani kasus-kasus yang dilakukan pasukan
paramiliter. Untuk memperkuat moral pasukan, Oxy memberikan gaji yang bernilai hampir 150.000 dolar
per tahun bagi para prajurit
21
Miller,
2002.
2 2 idem.
37
BIS NI S P E RA N G

clan cliberikan dalam bentuk tunai. Total gaji anggota pasukan mereka sebesar lebih dari
750.000

dolar dalam setahun. Meskipun demikian, Oxy


menyatakan bahwa pada peristiwa pemboman Santo Domingo tersebut "mereka tidak punya
ikatan kontrak dengan para pilot dan pesawat-pesawat tersebut." Dalam pengertian formal,
pernyataan
Oxy

memang bcnar aclanya. Sekalipun Oxy


membeli pesawat Cessna
337 Skymaster,

korporasi militer swasta tersebut ticlak membiayai perawatan pesawat tersebut secara
langsung. Kini penerbangan militer Kolombia memutuskan hubungan clenganAi
r
Sc

a
n

dan menjalin kerjasama baru dengan


Ecopetrol.23
British Petroleum dan DSL British Petroleum (BP) melakukan eksplorasi lahan min yak di
Cusiana di timur Kolombia, dan memiliki
peranan yang pen

ting dalam konsorsium Ocensa yang


mengendalikan
p

i
p
a

minyak sepanjang
800

kilometer yang terbentang dari Cusiana hingga pelabuhan Covenas. Pada awal
tahun 9
0

a
n
,
dan Ocensa mcndirikan DSC
(Defense System Colombia
BP -Si
s

tem Pertahanan Kolombia), sebuah anak


perusahaan clari
Defense System Ltd (DSL), yang mengkhususkan
cliri pada pengamanan lahan-lahan eksplorasi minyak clan pipa minyak, mulai dari masa
pembangunan hingga saat lahan eksplorasi minyak clan pipa minyak mulai beroperasi. BP sangat
khawatir akan serangan c!ari kelompok gerilyawan ELN clan kegiatan kelompok kiri dan
kekuatan USO (Union Sindical Obrera- Persatuan Serikat Bmuh).
Roger Brown adalah seorang mantan anggota pasukan khusus berkebangsaan Inggris yang
kemuclian bekerja untuk
DSC. Dengan biaya dari Ocensa, pada
tahun
1997,

Brown mengatur
23
Penh au!, 200 I .
38
Kolom bia

pembelian senjata dari perusahaan Israel, SilverShadow, yangjuga berperan dalam proses pengembangan
konsep pengamanan. Persenjataan yang dibeli sebenarnya merupakan perlengkapan yang tidak sesuai
untuk sebuah perang antigerilya, kebanyakan teknologi clan pesawat udara yang dibeli bukanlah
teknologi dan pesawat yang dirancang untuk keperluan perang antigerilya. Selain itu, Roger Brown juga
memberikan pelatihan taktik penumpasan pemberontakan dan perang psikologis bagi unit- unit kepolisian
dan militer Kolombia.
Amnesty International mengkhawatirkan pemberian perangkat militer dari DSC/Ocensa bagi Brigade
XIV militer Kolombia, yang memiliki catatan panjang pelanggaran- pelanggaran hak-hak asasi manusia.
Pada saat itu, Brigade XIV sedang menjalani investigasi mengenai pembantaian 15 warga sipil dan
hubungan-hubungannya dengan paramiliter. Am- nesty International juga mengkhawatirkan hubungan
antara perusahaan yang menyediakan tentara-tentara bayaran berkebangsaan Israel, Inggris dan Jerman
untuk melatih organisasi-organisasi paramiliter yang berada di bawah kendali Brigade XIV. Pasukan
paramiliter tersebut juga benanggung jawab atas kematian 140 warga sipil di wilayah sekitar Segovia
selama pembangunan pipa minyak. Diantara para korban keganasan pasukan paramiliter tersebut adalah
para aktivis organisasi sosial, politik dan serikat buruh, serta anggota komite lokal untuk hak-hak asasi
manusia.
Amnesty International menegaskan bahwa, strategi keamanan DSC didukung oleh "informan-
informan yang dibayar sangat mahal yang bertugas mengumpulkan informasi kegiatan-kegiatan penduduk
setempat dalam komunitas- komunitas yang dilewati pipa minyak clan untuk meng- identifikasi
kemungkinan 'subversi' dalam komunitas- komintas terse but". Yang lebih mencemaskan adalah bahwa
39
B I S N I S P E RANG

informasi tersebut kemudian disampaikan oleh Ocensa kepada rniliter Kolombia yang, bersama dengan
pasukan paramiliter, membunuh atau menculik orang-orang yang diduga akan melakukan "tindakan
subversif'. Tidak mengherankan kemudian nasib para korban tersebut tidak banyak diketahui orang. 24
Ketika Ocensa terpaksa mengakui semua tindakan kotor mereka pad� tahun 1997, kontrak mereka
dengan DSC tidak diperpanjang dan dengan sendirinya Roger Brown diberhentikan dari tugas-tugasnya di
DSC. Akan tetapi, posisi Brown kemudian digantikan oleh seorang pensiunan Jenderal Kolombia, Hernan
Guzman Rodriguez, yang diduga bertanggung jawab atas sekelompok paramiliteryang melakukan 149
pembunuhan antara tahun 1987 sampai 1990. Oleh karena itu, BP memilih mem- perpanjang kontraknya
dengan DSC.
Pada bulan Oktober tahun 1998, parlemen AS menyetujui sebuah resolusi yang akan menghentikan
pembiayaan "skuadron maut" oleh pihak BP. USO, yang biasanya merupa- kan sasaran pembunuhan dan
kekejaman pasukan paramiliter serta jebakan hukum, kini dapat melaporkan aksi-aksi spionase terhadap
mereka.

Coca Cola
dan AUC Di
Coca Cola, penyiksaan terhadap para buruh yang tergabung dalam serikat buruh telah terjadi selama
bertahun-tahun. Cara- cara yang digunakan mulai dari intimidasi, penculikan, penyiksaan hingga
pembunuhan. Dalam sebuah pesta pada tahun 1996, Mario Mosquera, manajer perusahaan Panamco
(perusahaan pengemasan botol Coca Cola Kolombia) di
24
Amnesty International, "Amnesty International Renews Calls to Oil Companies Operating in Colombia to Respec
t Human Rights," AI Index: AMR 23/79/98, 19 Oktober 1 998.
40
C O NT O H K A S U S I N D O N E S I A : P o li ti k B i s n i s Te n t ar a d i Pap u a

Carepa, mengancam bahwa mereka dapat menghabisi serikat buruh dengan bantuan paramiliter.
Sejak itu, "banyak aktivis ditemukan tewas terbunuh di Carepa clan pasukan paramiliter terlihat
berkeliaran di area perusahaan, "25 tutur seorang aktivis Serikat Nasional Buruh Industri
Makanan, Sinaltrainal.
Tidak lama setelah kesaksian aktivis itu dimuat di media massa, pasukan paramiliter AUC
(Autodefensas Unidas de Co- lombia -Persatuan Organisasi Pertahanan Kolombia) memasuki
perusahaan pengemasan botol Panamco di Bancabermeja clan meninggalkan surat-surat
ancaman kepada para anggota aktif serikat buruh. Aksi mereka dilakukan di bawah perlindungan
manajemen lokal. Ketika pada tahun
2001

massa AUC ber- demonstrasi memprotes


demiliterisasi wilayah clan mengadakan perunclingan dengan ELN mengenai pemblokiran jalan
raya, Coca Cola memasok minuman bagi para clemonstran AUC.
Dengan bantuan paramiliter tersebut, Coca Cola dapat mempercepat proses-proses
cleregulasi, salah seorang anggota Sinaltrainal menjelaskan bahwa "di awal tahun sembilan
puluhan mereka mempekerjakan sekitar lebih dari
10.000 pekerja di kantor-kantor cabang
Coca Cola Kolombia, semuanya diperkerjakan clengan kontrak tak terbatas clan gaji rata-rata
setiap pekerja sekitar
600

hingga
700

dolar. Sekarang, setelah restrukturisasi perusahaan


secara fundamental, hanya 2.500
pekerja yang memiliki kontrak kerja clan hanya sekitar 500
diantaranya memiliki kontrak kerja yang jelas, sementara 7.500
lainnya merupakan pegawai anak-anak perusahaan. Gaji rata-rata per bulan mereka hanya
sejumlah
150

dolar. Kondisi baik buruh Coca Cola


sebelumnya dibanding perusahaan-
25
Azzellini, Dario, "Kolumbien: 150 Dollar Monatslohn statt 600", Interview mit Einem Coca Cola Gewerkschafter, Mei 2002,
http://www. labournet.de/ intemationales/co/cc-dario.html.
41
B I S N I S P E R ANG

perusahaan Kolombia lainnya hanya dalam 10 tahun berubah semakin buruk. Untuk mencapai
kondisi buruk itu, diperlukan perombakan terutama terhadap gerakan anggota serikat, yang
bertarung melawan kondisi buruk clan restrukturisasi tersebut. "Tujuh pemimpin perserikatan
kami terbunuh dalam dua pemogokan di Coca Cola Kolombia sepanjang tahun 1995 clan tahun
1996. Lebih dari
SO

orang harus mengungsi clan lebih dari


6.000

dari
10.000

total pekerja dirumahkan sepanjang dekade


terakhir. J umlah anggota kami di Coca Cola berkurang dari yang sebelumnya
2.500

orang menjadi
500

orang saja.
"26 Pada
31

Agustus
2002,

lagi-lagi seorang anggota serikat buruh di Coca Cola tewas terbunuh.


Adolfo de Jesus Munera Lopez adalah seorang wakil presiden Unit Pusat Pekerja Kolombia
(CUT) di wilayah Atlantico yang mengelola Sinaltrainal. Selama bertahun-tahun, Lopez
menerima berbagai bentuk serangan clan ancaman. Pada tahun 1997, militer Kolombia
menghancurkan rumahnya clan membuat Lopez mengungsi serta terpaksa mengundurkan diri
dari pekerjaannya. Setelah melalui proses hukum yang panjang, Mahkamah Agung akhirnya
menerima tuntutan Lopez atas kewajiban perusahaan untuk melakukan panjangan kontrak.
Sepuluh hari kemudian Munera ditembak mati oleh paramiliter.
Pada tanggal
30

Maret tahun
2003
Sinaltrainal mengajukan tuntutan terhadap perusahaan
pengemasan botol Amerika, Panamericana Beverages Inc. clan perusahaan pengemasan botol
Kolombia, Panamco
y

Alimentos di pengadilan federal Amerika Serikat di Miami.


Perserikatan tersebut kini ingin meneruskan tuntutan-tuntutan mereka ke induk perusahaan Coca
Cola di Amerika Serikat. Namun tuntutan tersebut lagi-lagi
26

Bebidas
y
Azzellini 2002.
42
Kolombia

dijawab oleh perusahaan pengemasan botol tersebut dengan kekerasan. Melalui kelompok-kelompok
paramiliter, mereka mulai mengganggu aktivitas perserikatan clan mengintimidasi anggota perserikatan.
Tentara Bayaran Dan Perusahaan Persenjataan Pasukan paramiliter juga memiliki koneksi langsung
dengan perusahaan-perusahaan tentara bayaran clan perusahaan- perusahaan persenjataan. Pada bulan
April tahun 2002, GIR S.A, anak perusahaan senjata milik pemerintah Israel, Israel Military Industries
Ltd. (IMI) yang bermarkas besar di Guate- mala, memasok 3 1 17 pucuk senapan serbu AK.-47
Kalashnikov clan 2,5 juta peluru untuk pasukan paramiliter sampai akhir tahun 2001.27
Pada tahun 1988, IMI memasok 500 pucuk senapan otomatis untuk "Cartel de Medellin" (Plakat
Medellin), yang pemah terlibat dalam pembentukan kelompok-kelompok paramiliter. Perusahaan ini
adalah pemasok tentara-tentara bayaran clan persenjataan bagi Y air Klein (clan perusahaannya,
SpearheadLtd.) clan pembentukan pasukan paramiliter anti-Nikaragua di Hon- duras pada tahun delapan
puluhan. Pada tahun 1991, Klein - yang juga kurir dalam militer Israel, dihukum di Israel atas tuduhan
ekspor persenjataan ilegal ke Kolombia. Awalnya, Klein memulai bisnisnya di Kolombia pada tahun
1986 atas inisiatif Uniban (Perserikatan Pengusaha Pisang). Berdasarkan "restu" kejaksaan Kolombia,
Uniban berhubungan dengan Ytzhak Maerot Shoshani, wakil dari perusahaan persenjataan Israel.
Shoshani adalah pemasok senjata bagi Departemen Pertahanan Kolombia. Pada saat itulah, Shoshani
berhubungan dengan Y air Klein. Klein
27
Tercero, Eduardo Marenco: Militares Incas en Radar Antiterrorista de EEUU, dalam: La Prensa, Managua, edisi 23/0 I /2003 .
43
B I S N I S P E R AN G

kemudian berperan dalam pembentukan sebuah kelompok paramiliter yang melakukan sejumlah
pembantaian di perkebunan-perkebunan pisang pada bulan Maret 1988. Seorang saksi menyatakan bahwa
tentara-tentara bayaran di sekitar Klein mendapatkan upah sebesar 800.000 dolar dari pekerjaan mereka di
Uniban dan dari beberapa gembong mafia narkotika.
Paramiliter Sebagai Tameng Para Elit
Pasukan paramiliter diorganisir di tingkat nasional, sebagian besar di pusat organisasi AUC dan
berkekuatan lebih dari 12.000 personil. Para anggota ketentaraan ilegal yang tergolong besar ini
mendapatkan gaji bulanan sebesar 500 dolar, yang 70% dibiayai oleh peredaran narkotika28 dan sudah
termasuk pembayaran dari berbagai perusahaan. J umlah gaji bulanan mereka bagi ukuran masyarakat
Kolombia adalah sekedar angan-angan. Metode utama pasukan paramiliter adalah penghancuran fisik
setiap lawan. Union Patri6tica (Per- serikatan Patriotik: aliansi pemilihan sosialis yang didanai bersama
dengan Partai Komunis) misalnya, dalam kurun waktu hampir 13 tahun kehilangan 4.000 anggota mereka
akibat dibunuh oleh pasukan paramiliter.
N amun, pasukan paramiliter menghindari pertempuran langsung dengan para gerilyawan. Serangan-
serangan mereka lebih
28
Para gerilyawan ini juga korban tuduhan atas peredaran narkotika, sckalipun
mcreka mematuhi semua kovenan PBB tentang
perang. ELN
menampik segala bentuk kctcrkaitannya dcngan peredaran
narkotika. Semcntara, FARC telah "dilibatkan" dalam prod
u
ksi koka dan memungut pajak atas pcmbelian koka dan pasta koka di wilayah-wilayah yang berada di
bawah pengawasannya. Bahkan pemimpin DEA Donnie Marshall harus mengakui pada bulan Oktober tahun 200 1 bahwa: "tak
ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa sej umlah unit FARC atau ELN tclah mcndirikan jaringan-jaringan intemasional untuk
transportasi, produksi narkotika dalamjumlah besar, atau sistem-sistem pencucian uang para pengusaha narkotika, baik di
Amerika Serikat atau pun di Eropa", Sanchez, Alvaro, "Kolumbicn: Gewalt Drogen und Paramilitiirs," Manuskrip, tanpa tahun
.
44
Kolombia

diarahkan terutama terhadap masyarakat sipil seperti penduduk desa, anggota-anggota serikat buruh,
aktivis-aktivis hak asasi manusia, anggota-anggota partai dan organisasi kiri, serta seluruh bagian dari
organisasi non-pemerintah. Tidak hanya itu, pasukan paramiliter juga merasa bahwa diri mereka adalah
penjaga "kebersihan masyarakat". Semua yang dianggap "kotor" seperti penjahat-penjahat kelas teri,
orang miskin, anak-anak jalanan, kaum homoseksual, pekerja-pekerja seks dan para seniman jalanan, juga
ikut merasakan keganasan mereka. Seringkali pasukan paramiliter bertindak dengan kejam, seperti
menyiksa korban-korbannya dan memotong-motong tubuh korban dengan gergaji mesin. U
ntuk membuat teror lebih efektif, mereka memaksa komunitas yang tersisa untuk
menyaksikan perbuatan- perbuatan bengis tersebut dan melarang mereka menguburkan mayat-mayat itu
dengan ancaman akan mendapat perlakuan serupa.
Pasukan paramiliter adalah badut dalam kepentingan- kepentingan oligarki, militer, pemerintah, mafia
narkotika clan perusahaan-perusahaan transnasional. Tanpa perlindungan lembaga-lembaga tersebut,
pasukan paramiliter tidak akan ada. Pasukan paramiliter tidak memiliki progam politik kecuali untuk
pertahanan struktur kekuasaan dan kepentingan-kepentingan ekonomi swasta. Atau, seperti yang
dikemukakan oleh seorang pimpinan pasukan paramiliter, Carlos Castano, dalam sebuah wawancara
dengan Radio Caracol tanggal
4 Februari 2003 bahwa "kami menjaga properti swasta, kami
menjaga investasi asing, kami menjaga perekonomian nasional."
Gabungan teror pasukan paramiliter clan kebutuhan pengusaha narkotika akan pencucian uang
membuat orientasi industri pertanian Kolombia mengalami perubahan; pertanian Kolombia kini hanya
memenuhi kebutuhan ekspor clan sektor- sektor perekonomian yang menguntungkan. Kantor PBB untuk
45
Il I S N I S P E RA NG

pengawasan terhadap obat-obatan dan pencegahan kejahatan memperkirakan bahwa pengusaha


narkotika menguasai tanah seluas 44.000 km, hampir 40% dari daerah-daerah subur di
Kolombia.
Seringkali masyarakat disingkirkan dari daerah-daerah lokasi megaproyek. Menurut pihak
yang mernfasilitasi megaproyek dan menurut pemilik-pemilik tanah yang dicuri, biasanya
mereka diiming-imingi berbagai keuntungan. Dalam hal ini, keluarga Castaiio menguasai 1,2
juta hektar tanah di kota Valencia, 30 km menuju tempat dimulainya pembangunan dam
hidroelektik di u rra pada tahun 1997.
v

alencia adalah lokasi lalu lintas hubungan antara Samudera Pasifik


dengan Samudera Atlantik.
Asal-usul pasukan paramiliter bisa dilacak sejak dekade 1950an. Sejak dekade tersebut, di
sejumlah wilayah telah banyak ditemukan kelompok bersenjata milik para elit lokal dan regional.
Setelah permulaan tahun 60an, kepolisian dan militer dibentuk mengikuti doktrin keamanan
nasional AS dan penggerakan perang intensitas rendah (Low Intensity Warfare). Beberapa tar-
get utama kedua strategi terse but adalah "komunisme", "subversi", dan "musuh internal".
Tidaklah mengherankan kemudian jika sepanjang tahun 60an, polisi dan militer Kolombia
mengeluarkan berbagai keputusan dan setumpuk perangkat hukum yang memberikan dasar legal
untuk pembentukan "kelompok- kelompok pertahanan mandiri". Militer dan polisi mulai
mengorganisir, melatih, dan mengumpulkan kelompok- kelompok di kawasan-kawasankonflik
dengan tujuan melibatkan lebih banyak tenaga dan untuk mendukung organ-organ keamanan
negara.
Pada pertengahan tahun 70-an, kelompok-kelompok pembunuh bentukan militer semakin
banyak bermunculan. Salah satunya adalah Aliansi Antikomunis Amerika (AAA), yang
melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap pimpinan-
46
Kolombia

pimpinan kelompok Kiri.


AAA

didirikan oleh J enderal Harold Bedoya Pizarro yang sudah


pensiun. Bedoya adalah seorang mantan atase rniliter di kedutaan besar Kolombia di Amerika
Serikat, alumnus sekolah rniliter Amerika di Fort Benning (Geor- gia) clan kemudian menjadi
instruktur di sekolah rniliter terse but. Sepanjang karimya, Bedoya memiliki ikatan kuat dengan
kegiatan pasukan paramiliter clan pelanggaran-pelanggaran serius hak-hak asasi manusia, namun
sama sekali tidak pemah mendapatkan sanksi hukum atas semua kejahatannya. Selain Bedoya,
pendiri AAA lainnya adalah Ivan Ramfrez, yang siap melindungi siapapun yang akan
diinvestigasi pihak Kejaksaan di akhir tahun sembilan puluh untuk mengungkap hubungan
mereka dengan pasukan pararniliter clan CIA.
Kelompok-kelompok di daerah Valle de Cauca membentuk basis dengan kekuatan melebihi
skuadron-skuadron kematian yang dibentukdi Puerto Boyad. antara tahun
1980

sampai
198 1. Mereka mengincar kepentingan-
kepentingan kekuatan politik lokal, seperti Magdalena Media, Texas Petroleum Company, dan
pengusaha-pengusaha narkotika di Medellfn, ibukota Kolombia. Salah satu dari kelompok-
kelompok terse but adalah MAS (Muerte a los Secuestradores-Kematian bagi Penculik).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan Jaksa penuntut umum Carlos Jimenez Gomez,
59

dari
163

anggota MAS adalah anggota rniliter aktif. Seorang


pengusaha narkotika, Gonzalo Rodrfguez Gacha, akhirnya bekerjasama dengan MAS clan
berhasil mengekspor barang dagangannya ke wilayah-wilayah lain.
Seorang pengelola organisasi hak-hak asasi manusia Jndepaz,29 mengatakan bahwa
"kemajuan yang mereka
29
Centro d e Documentaci6n d e Indepaz, "Antecedentes d e las Autodefensas
Unidas de Colombia," dalam: Boletin de lndepaz, No. 1 3 ,
2/2003.
Fidel adalah saudara Carlos Castano dan telah dianggap tewas
sel
am
a beberapa tahun.
47
B I S N I S P E RAN G

[pemerintah clan kelompok paramiliter] capai dalam gerakan antikomunisme memang menakjubkan. Hal
itu tidak lepas dari dukungan publik clan peredaran narkotika. Gonzalo Rodrfguez Gacha clan J airo Strap
memperluas kekuatan kelompok mereka hingga ke beberapa kota-kota besar terutama antara tahun 1985
hingga 1987. Selanjutnya, ekspansi mereka mencapai Cordoba, Uraba di wilayah_timur laut clan Baja
Cauca atas dukungan Fidel Castano clan atas izin serta bantuan berbagai pemilik peternakan besar serta
para pengusaha narkotika."
Hingga tahun 1990, paramiliterisme di Kolombia terus merebak luas. Namun kematian Rodriguez
Gacha pada tahun 1989 clan konflik internal dalam "plakat Medellin" antara Pablo Escobar dengan Fidel
Castano (yang didukung oleh bandar-bandar lain) antara tahun 1990hingga 1993 sempat melemahkan
perkem- bangan kelompok paramiliter. Namun tak lama kemudian, kelompok paramiliter clan para
pengusaha narkotika mendapatkan sekutu-sekutu baru dari Amerika Serikat, yakni: DEA, CIA, clan NSA
(National Security Agency atau Agen Keamanan Nasional).
Pada tahun 1992, Amerika Serikat memulai sebuah kerjasama baru dengan kepolisian Kolombia.
Kerjasama yang berlangsung selama 15 bulan ini berujung pada operasi penangkapan Pablo Escobai3°
clan berakhir dengan kematian Pablo Escobar pada bulan Desember tahun 1993. Pihak kepolisian
Kolombia menyumbangkan tenaga clan dukungan dari unit khusus kepolisian mereka, "Bloque de
Busqueda" (Blok Pencarian), yang berhubungan dekat dengan kelompok paramiliter "Los Pepes"
(kelompok pemburu Pablo Escobar), yang dibentuk pada bulan
30
Pablo Escobar tidak bersekongkol dengan oligarki Kolombia dan tidak mau bergabung
d
e
n
gan strategi Amerika. Konteks
umumnya tidak
dapat
digambarkan dengan rinci di sini.
48
Kolomhia

Februari 1993. "Los Pepes" didirikan oleh anggota-anggota Plakat Cali dan musuh-musuh Escobar,
termasuk Alberto Uribe Saw, ayah dari presiden Kolombia, musuh bebuyutan Pablo Escobar31• Sudah
sejak tahun 1993, jaksa penuntut umum Gustavo de Greiff memeriksa beberapa warga Amerika Serikat
yang bergabung dalam "Bloque de Busqueda" yang bersekongkol dengan "Los Pepes". Pemeriksaan
tersebut sudah cukup untuk menghukum mereka atas tuduhan korupsi, peredaran narkotika,
penganiayaan, penculikan clan barangkali juga pembunuhan, namun nyatanya tuduhan terse but tidak
pemah dijatuhkan. Pada 3 Agustus 1993, Joe Toft, mantan kepala DEA di Bogota, menyatakan bahwa
"keterangan dari para saksi menyatakan bahwa sejumlah anggota "Bloque de Busqueda" clan Los Pepes
tidak hanya melakukan operasi-operasi penculikan dan percobaan pembunuhan, tapi juga memimpin Los
Pepes melakukan penembakan-penembakan". Dalam laporan DEA tanggal 22 Februari 1993, agen Javier
Pena melaporkan penggerebekan "Bloque de Busqueda" yang dipimpin oleh Fidel Castafio,32 direksi
DEA di Bogota dan man tan penghubung DEA dengan Los Pepes.
Setelah kematian Escobar, "Los Pepes" menjadi tonggak organisasi paramiliter Castano bersaudara.
Pada tahun 1994, mereka memasuki sebuah babak baru. Carlos Castano mendirikan ACCU sebagai poros
kekuatan di wilayah Cordoba dan Uraba.,Pada paruh akhir tahun 90-an, diiringi dengan perluasan
organisasi, akhirnya seluruh kelompok paramiliter bergabung dengan organisasi induk AUC.
3 1 Castillo, Fabio, "Los Jinetes de la Cocaina," Centros de Estudio del Espectador,
1998, Hal.72.
32
Serrano, Pascual, "Se Confirma la Financiaci6n y Apoyo de Estados Unidos a Grupos Paramilitares Colombianos,
5 Desember 200, ww.rebelion.org.
49
B I S N I S P E RA N G

Kerjasama antara pasukan paramiliter dengan militer bersifat luas. Salah satu contohnya
adalah Pembantaian Mapiripan. Pada pagi hari tanggal 15 Juli tahun 1997, 300 anggota pasukan
paramiliter AUC Uraba memasuki sebuah daerah sasaran operasi mereka di daerah Mapiripan.
Dalam enam hari, 48 orang terbunuh dengan cara brutal. Pasukan paramiliter memenggal kepala
korban-korban tersebut, memotong-motongnya, lalu membuang- nya ke Sungai Guaviare.
Militer Kolombia hanya mengunjungi Mapiripan jika mereka sudah pensiun atau jika sedang ada
latihan militer di sekitar barak Barranc6n. Barak tersebut kini merupakan basis bagi militer
Kolombia dan sejumlah pejabat Amerika Serikat. Sebelumnya, unit-unit khusus AS melatih
Brigade Mobil
Il dan pasukan paramiliter
di
barak tersebut.33 Pernyataan-pernyataan dan dokumen-dokumen
menunjukkan bahwa pejabat agen rahasia clan beberapa serdadu Brigade Mobil
II

mengatur kedatangan pasukan paramiliter


melalui bandara San Jose de Guaviare, yang diambil alih oleh militer.34 Sekalipun Jenderal
pemimpin Brigade VII militer Kolombia telah mendapat pemberitahuan melalui surat dan
telepon mengenai penyerangan tersebut, tetap saja dia tidak mengambil tindakan apa pun.
"El Plan Colombia" (Perencanaan Kolombia) melipat- gandakan jumlah prajurit profesional
menjadi empat kali lipat lebih besar, meningkatkan jumlah helikopter militer menjadi dua puluh
kali lipat, serta menyediakan pesawat-pesawat pengintai dan konsulat-konsulat militer.
Sementara jumlah total paramiliter yang dengan sangat puas menerima rencana tersebut
meningkat dari 5.000 personil menjadi 12.500 personil.
33
Alvan, "Denuncia Luis Guillermo Perez, de! Colectivo de Abogadas," dalam: ANN edisi 3 I Maret 2000. 34 Forero, Juan,
"Colombia Massacre's Strange Fallout," dalam New York Times
23 Februari 200 1 .
50
Kolombia

Di wilayah-wilayah yang ditetapkan oleh "El Plan Colom- bia" sebagai kawasan-kawasan
prioritas, pasukan paramiliter juga terlibat secara aktif.35 Berdasarkan keterangan seorang
anggota paramiliter yang diwawancarai Boston Globe, "Perencanaan Kolombia" tidak akan
berjalan tanpa pasukan paramiliter. Strategi terse but memang dijalankan atas kesepakatan antara
pasukan paramiliter dengan pihak militer Kolombia. Dengan cara yang serupa, man tan pembela
hak-hak asasi manusia dari Puerto Asis, German Martinez, memandang fakta ini dengan cara
yang serupa. Martinez menegaskan bahwa "fenomena paramiliter di Putumayo merupakan ujung
tombak dari "El Plan Colombia" untuk menguasai wilayah tempat mereka akan melakukan
proses fumigasi (pengasapan)."36
Pasukan paramiliter diikutsertakan dalam sebagian besar bisnis narkotika untuk mereka
mengontrol rute-rute utama peredaran narkotika, pencucian uang dan ekspor narkotika sejumlah
70%.37
Pada tahun 2001, pasukan paramiliter juga mulai meng- awasi kota. Seperti kota
Barrancabermeja di utara Kolombia yang berpenduduk 400.000 jiwa, menjadi tanggung jawab
de facto AUC setelah beberapa
pembantaian yang "direstui" militer. AUC berpatroli di jalanan dan bebas menetapkan peraturan-
peraturan yang mereka bikin seenaknya sendiri. Organisasi sosial dan politik nyaris tidak
mungkin melakukan aktivitas mereka dengan bebas dan ratusan aktivis menjadi korban
"pembersihan".
35
Rutsche, Bruno (GruGrupo de Trabajo: Suiza-colombia), "Kolumbien-am
Abgrund eines Offen en Krieges," September 200 1 .
36
Serrano, Pascual, "Los Paramilitares Colombianos Reconecen que Operan en Coordinaci6n con las Fuerzas del Plan Colombia," l
7Mei 200 1, ww.rebelion.org.
37
Zelik, Raul, "Ursachen der Gewalt," dalam: Zelik,
R. I
Azzellini, D.: Kolumbien-
Grof3e Geschiifte,
Staatlier
Terror und Aufstandsbewegung, 1 999.
51
Il I S N I S P E R A N G

Kelompok-kelompok paramiliter juga dibentuk oleh prajurit reguler. F ARC clan ELN
menunjukkan bahwa, diantara anggota paramiliter yang tewas mereka menemukan berbagai
dokumen identifikasi prajurit reguler. Seorang diantaranya bahkan merupakan seorang
perwira.38
Pasukan paramiliter juga beroperasi di Ekuador, Panama dan Venezuela. Mereka menyerang,
mengintimidasi, membunuh dan memaksa penduduk untuk mengungsi ke kawasan-kawasan
perbatasan. Tindakan mereka tersebut sesuai dengan kepentingan pemerintah Amerika Serikat
dalam mempraktekkan tekanan terhadap negara-negara tetangga mereka untuk memiliterisasi
perbatasan-perbatasan mereka.
Pada 10 September 2001, pemerintah Amerika Serikat menempatkan AUC dalam "daftar
kelompok teroris"39 mereka. Namun, fakta tersebut tidak memiliki dampak secara langsung
terhadap Castano. Pemerintah Amerika Serikat tidak mencari dan juga tidak mengejar Castano.
Karena Castano merupakan figur kunci bagi AS, yang sebelumnya berkali-kali menawarkan
untuk menyerahkan pengusaha-pengusaha narkotika ke tangan pemerintah AS. Pada bulan Maret
tahun 2000, seorang mantan fotografer fesyen dan informan DEA, Baruch Vega, ditangkap.
Baruch Vega adalah perantara serangkaian pertemuan antara DEA dengan para pengusaha
narkotika untuk menegosiasikan reintegrasi mereka dalam pembebasan para gembong narkotika
dan kebebasan usaha narkotika40• Menurut ELN, terdapat "lebih
38
Emanuelson
,
Dick, "La Trinchera se Convirtio en Tumba de los Paracos," dalam Voz No. 2079, 3 1 Januari.-6 Februari 200 I . 3
9 Untuk alasan-alasan tersebut Amerika Serikat mengambil sejumlah tindakan,
scperti strategi humas, dan mendesak legalisasi
,
dsb., tcrutamajaminan bahwa ha! itu tidak akan terjadi di kemudian hari
.
40
Valencia
,
Alirios Bustos, "Alta traici6n de la DEA," dalam El Tiempo 1 3
September 2000.
52
Kolombia
dari seratus pihak yang membayar

jaminan indi
vi

d
ua

l
yang berkisar antara

10
hingga

20
juta dolar. Sebagai ganti

n
y

a
,
mereka menerima berlusin-lusin visa untuk tinggal clan
untuk menanamkan modal mereka
di AS."41 Pada musim semi tahun

2001 , Ca
r

l
os Castano mengundurkan diri dari posisi pemimpin

m
i

e
r
AUC, yang diikuti pergantian pemimpin p

l
it o
lit

i
k

AUC. Adalah
Salvatore Mancuso yang muncul sebagai pemimpin
militer

AUC
yang baru clan membawahi

10
orang staf (termasuk Mancuso) . Pada pertengahan tahun
AUC melakuk an pe nataan kembali organisasi
mereka clan memutuskan hubungan dengan jaringan peredaran narkotika clan pelanggar

2002,
secara resmi clan terbuka,

HAM
(hak asasi manusia). Sebuah langkah "cuci tangan" yang harus mereka lakukan sebelum melakukan
n
e

g
os

ia
si

den
ga

n
pemerintah.
Hubungan Segitiga Paramiliter-Bandar Narkotika- Negara Setelah proses pemilihan anggota

k
o

n
gres pada bulan Maret tahun

2002,
Salvatore Mancuso

me
ngumumk

an
bahwa
AUC telah

m
e
nc
apai "keberhasilan" pertama mereka, karena lebih
dari 35% dari

268
wakil dari berbagai

partai atau sebagai calon- calon


regional

adalah wakil-wakil
mereka. Pada

lan A
pr

il
,p

b
ue
mil

i
h

an
presiden berakhir dengan

kemenangan
untuk calon presiden dari kelompok ekstrim kanan, Alvaro
Uribe Velez. Salah satu ucapan selamat pertama

AU C. "Ia
adalah seorang presiden

bagi
Velez datang dari yang tepat", menurut Mancuso. Beberapa sa
at sebelum pemilihan

berlangsung, pihak paramiliter memberi bintang jasa


kepada

Uribe sebagai "calon mereka". Pada sebagian kan


tor
-
k
anto
r

kampanye pemilihan Alvaro Uribe


4 1 Beltran, Pablo, "Los Secretos Mejor Guardados De La Guerra Civil Colombiana,
Sin Aiio Apr6x." Oktober 2000, http://www.eln-voces.com/.
53
B I S N I S P E RA N G

Velez sering ditemui para juru kampanye dari AUC. Setelah lima dekade, sayap oligarki ekstrim kanan
Kolombia yang pal- ing haus darah akhirnya berhasil menaklukkan kekuatan negara dengan
menempatkan wakil mereka sebagai presiden.42
Sejak tahun 1981, Alvaro Uribe menjalin kontak dengan para pengusaha narkotika dan kelompok
paramiliter secara intensif. Ayah Uribe sendiri merupakan salah satu pengusaha narkotika. Uribe Hijo
(Uribe Junior) memulai karirnya pada awal tahun 80an sebagai walikota Medellin, sezaman dengan masa
keemasan Pablo Escobar (yang pada zaman itu merupakan mitra partai dan hingga kemudian berhasil
meraih posisi sebagai wakil untuk kaum liberal). Pada permulaan tahun 90an, Uribe Hijo memiliki
hubungan dekat dengan para kolaborator plakat MedelHn. Dalam periodenya sebagai senator,
pemerintahan Kolombia dikuasai wakil-wakil setia para gembong narkotika, yang siap menghalangi
hukum apa pun yang akan mendatangkan kerugian bagi perdagangan narkotika.43
Pada paruh awal tahun 90an, sebagai gubernur Antioquia, Uribe menganjurkan pembentukan pasukan
paramiliter yang legal dan kuat, semi-swasta namun dibentuk oleh prajurit pasukan khusus "Convivir"
(Hidup Bersama). Sepanjang masa jabatan Uribe, "Convivir" menculik lebih dari 200.000 orang dan
membunuh ribuan orang.44 Ketika pada akhir tahun 1997 "Convivir" mulai tersudut akibat citra sadis
mereka, mereka
42
ilihan kongres, dari 23,9 ju ta pemilih hanya 10 ju ta pemilih yang
diikutsertakan. 1 ,4 j uta suara cacat, kosong atau abstain. Ban yak dari suara untuk Uribe di wilayah-wilayah perdesaan diraih
dengan paksaan dari praj urit. Dalam 248 kasus yang diinvestigasi, ditemukan empat j uta surat mandat pemi lihan dari orang-
orang yang sudah meninggal.
43
Hasi l-hasil pemilihan tidak berbicara banyak. Dalam pem
Contreras, Joseph, "Biografia no autorizada de Alvaro Uribe Velez," 2002.
44
Contreras 2002: 1 1 1 pp.
54
Kolombia

memutuskan untuk bersatu dengan AUC. Dengan nada mengejek, Uribe membual hingga hari ini bahwa
dia telah berhasil mewujudkan ketenangan di "wilayahnya".
Sejak awal, Uribe memang sudah bertujuan untuk melakukan intensifikasi perang. Lima hari setelah
menducluki posisinya, Uribe menclirikan suatu baclan istimewa yang memiliki kewenangan luas tanpa
bisa diganggu gugat. Baclan tersebut berwenang atas militer clan untuk menindas kaum sipil dengan cara
apa pun. 26 daerah di negara bagian utara Kolombia clan di Arauca clitetapkan sebagai area-area khusus
pengamanan, yang disebut sebagai "Kawasan Rehabilitasi clan Konsoliclasi" clan dikuasai sepenuhnya
oleh militer. Pemerintah Kolombia kemudian mencetuskan pembangunan sebuah jaringan informan di
seluruh Kolombia yang akan beranggotakan satu juta orang (sebagian dari mereka dipersenjatai) yang
mengikuti model hirarki intelijen militer. Sebagai tambahan, pemerintah Kolombia meningkatkan jumlah
pasukan menjadi 168.000 personil yang melibatkan 30.000 prajurit baru. Tidak hanya itu, pemerintah
Kolombia juga mulai merekrut 20.000 hingga 30.000 "prajurit desa", yang bakal menjadi semacam
"penguasa desa" atau pasukan paramiliter legal yang tinggal di dalam komunitas mereka. Bantuan wajib
militer diperluas dalam waktu enam bulan dan diumumkan bahwa 10.000 pendaftar tentara clan 20.000
pensiunan polisi akan climasukkan ke dalam struktur-struktur pertahanan.
Pada 1 Desember 2002, sebagian besar front AUC meng
- umumkan pemecatan besar-
besaran untuk memulai proses negosiasi mereka dengan pemerintah Kolombia.
45

Sebagai ganti bagi demobilisasi tersebut,


AUC

menginginkan pemerintah
•5
Meskipun demikian, mereka membunuh lebih dari 200 orang hanya dalam dua bulan pertama.
55
B I S N I S P E RA N G

mengakui tokoh-tokoh mereka sebagai pelaku politik yang sah, pembebasan para pemimpin mereka yang
terlibat bisnis peredaran narkotika, pembebasan atas lebih dari 1000 anggota AUC yang ditawan,
sumbangan keuangan bagi beban aset organisasi AUC clan pembayaran atas biaya hidup bulanan para
anggota UC mer
e

ka sejumlah 550 dolar per orang. Pada saat yang bersamaan, AUC mendapatkan hak
untuk "berperan serta secara aktif dalam pertahanan pemerintahan Kolombia". Penawaran AUC tersebut
akhirnya diterima oleh pemerintah. Diterimanya penawaran tersebut tidak lepas dari bantuan para
petinggi sayap kanan tradisional, Gereja Katolik, yang merniliki hubungan khusus dengan oligarki
Kolombia. Walhasil, Uribe clan tiga anggota AUC lainnya ikut tergabung juga dalam pemerintahan
Katolik ekstrim kanan Kolombia, Opus Dei.
Menjelang akhir tahun 2002, pemerintah Kolombia mencopot anggota pemerintahan yang tidak
menyetujui negosiasi pemerintah dengan kelompok-kelompok bersenjata. Kctidaksetujuan itu dianggap
sebagai tindakan penolakan terhadap peng.Jman resrni pemerintah atas A UC. Pada bulan Januari 2003,
hukum sumbangan keuangan clan pengurangan beban hukuman bagi mereka yang bersekongkol dengan
hakim diperluas hingga kelompok paramiliter. Kekebalan hukum AUC memiliki arti penting bagi oligarki
clan pemerintah. Selain para petinggi paramiliter sendiri, tidak seorang pun yang diizinkan untuk
membeberkan koneksi yang mereka miliki di hadapan pengadilan.
Beberapa pasukan paramiliter yang kuat clan terpenting ternyata tidak ikut serta dalam proses
negosiasi tersebut. Blok Metro yang berkekuatan 1.500 pasukan di MedelHn ditampik sejak awal proses,
sedan
g

kan Blok Elmer Cardenas dengan 1.500 pasukan di Antioquia dan Choc6,
yang mengendalikan penyelundupan senjata dari Panama, mundur dari m
e

ja
56
Kolomhia
negosiasi pad
a
bulan Januari

2003.
Pada bulan April, ACC Casanare yang diperkirakan memiliki 3 .500 pasukan,
juga menyatakan mundur dari meja negosiasi. Perundingan pasukan- pasukan paramiliter dengan pemerintahan Uribe merupakan
sebuah langkah berani yang belum pernah diambil sepanjang sejarah pemerintahan Kolombia, yakni pengakuan sah pemerintah
Kolombia atas pasukan paramiliter sebagai pelaku politik yang sah.
Dengan demikian, selain mendapatkan pengampunan atas kekejaman mereka, pasukan paramiliter juga semakin kukuh
kedudukannya dengan menjadi bagian dari aparat represif pemerintah.46 Seperti yang diumumkan oleh AUC, bahwa "sementara
ancaman terorisme terns terjadi di Kolombia dan negara tidak mampu mengatasinya, kita siap memelihara aset- aset ciengan
organisasi-organisasi pertahanan swadaya yang siap kita ajak kerjasama." Integrasi AUC dengan pemerintah semakin
kuat tatkala jaringan informan yang dicetuskan oleh Uribe atau Programa de so/dados campesinos
(Program prajurit desa) dibentuk. Dengan disahkannya secara hukum dan
semakin menguatnya hubungan antara pemerintah Kolombia dengan pasukan paramiliter, Amerika Serikat dapat memperbesar
bantuan militer bagi Kolombia tanpa mendapatkan kecaman.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah Kolombia tersebut sebenarnya sudah diajukan oleh
Rand Corporation pada tahun 2001, yang menyatakan bahwa "akan
menjadi langkah yang sangat bijaksana [bagi pemerintah Kolombia] untuk mempertimbangkan ukuran-ukuran politik yang
46
Hal tersebut bukan merupakan langkah baru. Sebelumnyajuga pernah tersatukan misalnya personil yang terdemobilisasi dalam
peperangan antara gerilyawan Maois
EPL
dcngan unit-unit desa dalam DAS (kepolisian politik). Merekajuga kerap melakukan pembunuhan serta pembantaian.
57
BISN I S PE RA NG

mengecilkan hati organisasi-organisasi legal komunitas pertahanan swadaya. Sebuah jaringan


organisasi-organisasi pertahanan swadaya yang sentralistik seperti di Peru akan memberikan
ruang gerak bagi kelompok-kelompok ilegal."47 Pada tanggal 13 Mei tahun 2004, bersama
dengan sepuluh komandan pasukan AUC yang mewakili pihak paramiliter, pemerintah
Kolombia menandatangani sebuah kesepakatan mengenai penetapan "Zona de Ubicacion"
(semacam Daerah Operasi Militer) sepanjang 368 km di Cordoba. Di zona tersebut, pasukan
paramiliter akan menikmati kekebalan hukum dan dikawal oleh 400 anggota militer Kolombia.
Pada saat yang bersamaan, anggota pasukan paramiliter yang tersisa ditempatkan di seluruh
penjuru Kolombia. Ironisnya, sebelumnya pasukan paramiliter pernah mengusir dan membunuh
sebagian besar penduduk kawasan tersebut.
Meskipun tersebar desas-desus mengenai pemecatan besar- besaran para anggota paramiliter
sejak tanggal 1 Desember tahun 2002, Amnesty International menyatakan dalam laporan tahunan
mereka tahun 2004 mengenai Kolombia bahwa "pasukan paramiliter bertanggung jawab atas
serangkaian pembantaian, pembunuhan, pelenyapan, penyiksaan, penculikan clan pengancaman.
Sepanjang tahun 2003, pasukan paramiliter bertanggung jawab atastewas atau lenyapnya kurang
lebih 1.300 orang. 70% dari jumlah tersebut merupakan korban pembunuhan clan pelenyapan
atas dasar motif-motif politik clan tidak memiliki kaitan dengan penumpasan pemberontakan48•
Pada tahun 2003, 250.000 warga Kolombia diusir dari rumahnya, 20.000 lainnya memohon
suaka politik di luar
47
Rand Coorporation 200 1 : Columbian Labyrinth, Internet Edition www.rand.org, Hal.60.
48
http://web.amnesty.org/report2004/col-summary-esl.
58
Kolombia

negeri. Jumlah keseluruhan pembuangan tersebut meningkat hingga 2,96 juta orang, jumlah
tertinggi di dunia setelah Sudan dan Kongo.
Pada bulan Januari 2003, secara mencladak pemerintah Kolombia menyatakan bahwa mulai
bulan Juli 2003 pasukan paramiliter akan melepaskan seluruh wewenang dan per- senjataannya
secara bertahap hingga tahun 2005. Sekalipun demikian, proses pelucutan senjata yang disebut
pemerintah Kolombia sebagai konsep "pembicaraan damai" tersebut sungguh tidak terletak pada
tempatnya dan jelas mengesamping- kan relasi yang dimiliki pasukan paramiliter dengan
pemerintah Kolombia. Para pemimpin pasukan paramiliter memper- tanyakan kebebasan mereka
clan menolak setiap usaha ekstradisi mereka ke Amerika Serikat. Salvatore Mancuso clan Diego
Murillo Bejarano alias "Don Berna misalnya, menyatakan bahwa mereka"hiclup di bawah
tanggung jawab negara dan pemerintah yang membawa kami mencari keadilan dan keamanan
dengan kepalan tangan clan kerja keras kami sendiri. Jika kemudian mereka memenjarakan kami
atas perbuatan kami, mereka semua [pejabat pemerintahan Kolombia] hams ikut de
n

gan karni ke dalam penjara". Sejak awal proses negosiasi, publik Kolombia nyaris tidak
mengetahui tujuan dan perkembangan negoisasi tersebut. Dalam berbagai kesepakatan yang
ditandatangani hingga sekarang, tidak pernah sekalipun disebutkan cara penanganan kasus-kasus
pelanggaran serius terhadap hak-hak asasi manusia atau berbagai keputusan hukum yang cacat
clan nasib orang-orang yang ditahan pasukan paramiliter. Organisasi-organisasi yang tergabung
di aliansi perdamaian "Planeta Paz" (Damai di Bumi) menegaskan bahwa proposal "Hukum
Peradilan clan Rehabilitasi" hanya diperuntukan bagi pasukan paramiliter
dan
bagi integrasi pasukan paramiliter dal
am

institusi-institusi politik Kolombia".


59
B I S N I S P E RAN G

"Demobilisasi" yang unik tersebut hingga kini telah membuktikan beberapa kekhawatiran. Pada
25

November 2003, 855 anggota AUC menyerahkan 110


senapan rampasan jenis Kalashnikov, beberapa senjata otomatis, revolver, senapan clan senjata-senjata
rakitan. Jose Miguel Vivanco, direktur divisi Amerika dari organisasi HAM, Human Rights Watch,
memandang pelucutan senjata tersebut sebagai tindakan "pameran kekebalan hukum". Tiga minggu
setelah pelucutan senjata, para mantan anggota paramiliter kembali ke masyarakat dengan mendapatkan
pesangon clan pekerjaan di wilayah-wilayah yang pernah mereka teror. 698 orang dari mereka
dipekerjakan oleh otoritas-otoritas komunal, sementara 200 orang bertugas menjaga sebuah panitia
peringatan di kawasan-kawasan tersebut. Sepuluh hari sebelumnya, Amnesty International memberitakan
bahwa para mantan paramiliter tersebut perlahan-lahan "didaur ulang" oleh panitia peringatan atau
kembali menerima senjata clan seragam untuk kemudian bekerja sebagai "prajurit desa".
Desas-desus pembunuhan terhadap Castano yang akan dilakukan pada 16 April semakin
menimbulkan kebingungan. Sekalipun Castaio selamat dari usaha pembunuhan, sejak saat itu tak seorang
pun pernah benar-benar melihatnya. Penguasaan- nya yang luas atas jalur-jalur saluran dana bagi pasukan
paramiliter, ditambah dengan kegigihan clan kerapnya Castaiio memberikan pernyataan secara terbuka,
membuat Castaiio menjadi sasaran empuk dalam pertempuran antargembong narkotika. Pada tanggal 1 J
uni, sebuah berita yang tidak resmi menyatakan bahwa Castano mungkin sudah dibawa ke Israel oleh
wakil-wakil Amerika Serikat atau sedang dalam perjalanan menuju ke Israel. Menurut harian pro-
pemerintah, El Tiempo, setelah membagi- bagi kesejahteraan paramiliter sebagai syarat negosiasi, Castaio
jatuh miskin clan sering sakit-sakitan. Tak lama kemudian
60
Kolombia

ditandatanganilah kesepakatan mengenai "Zona de Ubicacion". Krisis nyata dari proses negosiasi
antara pemerintah Kolombia dengan pasukan paramiliter tersebut tampaknya terletak dalam
pertarungan-pertarungan internal untuk memperoleh kekuasaan regional dan kontrol bisnis
narkotika yang bernilai jutaan dolar. Para pemimpin paramiliter tidak bisa menerima proses
negoisasi ini, karena sebagai perkumpulan politik lama di Amerika mereka merasa terancam
diekstradisi ke AS untuk diadili. Sebagian pihak menganggap bah wa sol usi yang tepat adalah
dengan mengalihkan sebagian anggota paramiliter ke dalam proyek lain. Dengan demikian,
Uribe menepati janjinya bahwa ekstradisi pimpinan pasukan paramiliter ke AS (termasuk
Castaiio dan Mancuso) tidak akan dilakukan.
Tempat yang memungkinkan untuk melakukan ekstradisi para pimpinan pasukan paramiliter
adalah Venezuela. Pemerintah AS yang puas bekerjasama dengan pemerintah Kolombia dan
AUC, menyatakan bahwa mereka juga membentuk pasukan paramiliter di Venezuela. Pada
bulan Mei tahun 2004, 100 anggota paramiliter Kolombia, yang akan melaksanakan sebuah
operasi militer ditangkap di ladang milik seorang eksil Kuba.
Akhirnya Kolombia tidak lagi membutuhkan pasukan paramiliter, kecuali untuk daerah-
daerah tertentu. Karena hubungan antara militer Kolombia dengan pasukan paramiliter semakin
memperburuk citra pemerintah Kolombia di mata dunia internasional. Sekalipun hampir tujuh
milyar dolar bantuan militer dari "Perencanaan Kolombia" memberikan banyak keuntungan bagi
militer Kolombia, tugas-tugas militer seben
arnya sudah "diambil alih" oleh
beberapa korporasi militer swasta dari luar Kolombia.
Outsourcing perang kotor di Kolombia memberikan keuntungan besar bagi pemerintah
Kolombia. Sebagai sebuah
61
BISNISPERANG

negara yang terancam oleh banyak pihak, terutama dari tekanan kelompok sayap kiri clan sayap kanan,
Kolombia berhasil memunculkan suatu kekuatan netral (paramiliter). Kolombia adalah negara dengan
sistem demokrasi yang diakui secara internasional. Dan dunia internasional sama sekali tidak melihat
bahwa sistem demokrasi Kolombia diban
gu
n

dengan bantuan tangan paramiliter yang berlumuran


darah. Korban keganasan pasukan paramiliter Kolombia lebih banyak dibandingkan total jumlah korban
dari 17 tahun kediktatoran militer pimpinan Augusto Pinochet di Cili.
Militer yang "bersih" akan mendapatkan pengakuan clan dukungan kuat dari dunia internasional.
Dalam sudut pandang politik dalam negeri Kolombia, militer mengabdi kepada pemerintah. Kemunculan
pasukan paramiliter sebagai pelaku kekerasan menyebabkan depolitisasi di beberapa sektor masyarakat
Kolombia dan menyediakan lahan garapan bagi kelompok sayap kanan Kolombia. Satu-satunya hal yang
kcmudian didambakan masyarakat Kolombia adalah ketenangan. Hal itulah yang menjadi penyebab
kemenangan Uribe. Karena melalui negoisasi pemerintah Kolombia dengan pasukan paramiliter, Uribe
memberikan "ketenangan semu" bagi masyarakat Kolombia.
Korporasi militer swasta juga melakukan misi-misi rahasia pemerintah Kolombia melawan kelompok
pemberontak. Marfa Salazar, sekretaris negara urusan politik antinarkotika di Depertemen Luar Negeri
AS, kepada seorang anggota subkomisi Kongres AS menyatakan bahwa "Departemen Pertahanm [AS]
tidak akan melanggar batasan yang memisahkan perang antinarkotika dan penumpasan pemberontakan
[di Kolombia]"49
49
Mcdermott, Jeremy, " U.S. Crews Involved in Colombian Battle," dalam: The Scotsman cdisi 23 Februari 2001.
62
Kolombia

Bagi korporasi militer swasta, pembatasan tersebut sama sekali tidak berlaku, perang antinarkotika dan
penumpasan pemberontak adalah dua sisi yang berbeda dalam sekeping uang logam. Ketika publik
memandang bahwa pembatasan itu dilanggar, dengan sigap pemerintah Amerika Serikat membela
korporasi militer swasta. Alasannya: pelanggaran tersebut merupakan masalah perusahaan-perusahaan
swasta. T ewasnya seorang pegawai suatu korporasi militer swasta dalam suatu operasi akan menuntut
perhatian besar dari publik AS, hampir sama besarnya jika seorang prajurit AS tewas di medan perang
yang diciptakan AS di beberapa bagian dunia. Sejak tahun 1997, sedikitnya 16 warga negara AS -baik
anggota militer, anggota DEA atau korporasi militer swasta - tewas di Kolombia. Semuanya dinyatakan
sebagai korban sipil sekalipun mereka dimakamkan secara militer.
so

Pemerintahan Bush telah menghabiskan banyak dana untuk perang di Kolombia. Hanya dalam masa
tiga bulan pertama tahun 2003, Kongres AS mengabulkan permintaan dana sejumlah 105 ju ta dolar
dalam bentuk bantuan militer tambahan. 50 prajurit dari unit-unit khusus militer AS dikirim ke Kolombia
untuk menyelamatkan tiga anggota korporasi militer swasta yang disandera pasukan pemberontak. Pada
25 Maret 2003, sebuah pesawat pengintai kembali jatuh, tiga penumpang dinyatakan tewas. Semakin
lama, keterlibatan AS dalam perang Kolombia semakin jauh. Baik warga AS clan warga negara lain yang
bekerja di sebuah korporasi militer swasta clan anggota
50
Pada bulan Agustus 2002, kantor berita Anncol menampilkan daftar nama dua betas orang yang tewas. Sebagian dari mereka
dibuang, sebagian besar tewas akibat kecelakaan pesawat-pesawat inspeksi dan pesawat fumigasi. Dalam sejumlah kasus diduga
pesawat-pesawat tersebut dihancurkan oleh kelompok gerilyawan Kolombia. Sejak saat itu telah terbunuh paling sedikit empat
warganegara Amerika Serikat lainnya dalam insiden serupa.
63
B I SN I S P E R ANG

korporasi militer swasta sendiri, terlibat secara lebih sistematis, struktural dan aktif dalam perang di
Kolombia. Kedatangan prajurit-prajurit AS yang akan bergabung dengan pasukan antigerilya Kolombia
hanya soal waktu saja. Semakin meningkatnya intensitas per
ang di Kolombia dapat menjadi dalih keterlibatan langsung militer AS di K
o

lombia
.

Ambisi AS untuk memperkokoh kekuatan militer


mereka di Amerika Latin akhir- akhir ini dihadang perkembangan polirik Amerika Latin (kemenangan
Chavez dalam pemilihan di Venezuela, Lula di Brasil, Kirchner di Argentina, serra pergerakan rakyat di
Bo- livia). Dalam konteks tersebut dikhawatirkan serangan-serangan paramiliter akan terjadi di
Venezuela. AS mungkin saja terrarik untuk memancing suatu keadaan yang
m

kan pengiriman pasukan yang lebih besar


ke Kolombia.
¢t
64

emb
e

n
ar
SEPENGGAL KISAH DARI SUS URL UK
Kerjasama Negara, Paramiliter, dan Kejahatan Terorganisir di Turki
Knut Rauchf uss

P ADA tanggal 12 Mei 1998, dua pelaku kejahatan yang bertemu dalam a
car

a peringatan hak-hak asasi manusia yang diadakan IHD (Insan Haklari Dernegi/ Asosiasi Hak
Asasi Manusia Turki) Turki dapat merasa tenang. Unit polisi yang biasanya mengawasi sektor diplomatik
di Ankara dipindahkan ke bagian yang bertanggung jawab atas bagian keamanan
IHD.

Mereka berhasil menerobos masuk kantor kepresidenan Akin


Birdal, dengan alasan mengadukan penangkapan seorang kawan mereka. Mereka menembak Birdal sesaat
setelah Birdal mengetahui maksud kedatangan mereka. Birdal dapat diselamatkan meskipun sekalipun
menderita luka tembak di jantungnya.
Di saat yang bersamaan, skuadron-skuadron kematian kanan radikal mulai mengumumkan ancaman
pemboman. Skuadron kematian terse but bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan TIT (Brigade
Pembalasan Turki). Brigade ini berada di balik pembunuhan-pembunuhan yang dibiayai
B I S N I S P E RAN G

negara atas kelompok oposisi Turki sejak tahun 70an, terutama di wilayah Kurdistan.1 Hingga
kini sudah 14 anggota IHD menjadi korban kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh "pelaku tak
dikenal".2 Sebelum terjadinya penembakan, sebagian media massa di Turki dengan gencar
memberitakan bahwa Birdal bekerja untuk PKK (Partiya Karkeren Kurdistan! Partai Buruh
Kurdistan).
Namun tidaklah tepat jika dicantumkannya nama Birdal dalam daftar pembunuhan m
berkaitandengan hubungan Birdal dengan PKK. Pencantuman nama Birdal lebih disebabkan oleh
tersebamya publikasi penyiksaan sistematis dan ekstensif yang dilakukan terhadap orang Kurdi.
IHD mengungkapkan fakta bahwa 3.500 desa di wilayah yang didiami etnis Kurdi dikosong- kan
dan dibakar oleh milisi Turki, 3,5 juta warga laki-laki dan perempuan Kurdistan diusir paksa
agar tidak membuat repot pcmerintah Turki dengan terns menerus menyatakan bahwa Turkilah
yang bertanggungjawab atas "pembunuhan oleh pelaku tak dikenal"
clan

"pelenyapan" orang-orang dari etnis Kurdi.3 Beberapa minggu sebelum dirinya


ditembak, dalam acara Konfederasi Internasional Hak-Hak Asasi Manusia, Birdal
mengungkapkan kegelisahannya atas negerinya, di mana "para pembunuh berkeliaran dengan
bebas, sementara para intelektual mendekam di balik terali". 4
1
Beucker, Pascal, "Attentat mit Ansage
,"
dalam: Jungle World edisi 2 1 /2
(1 998), ha!. 2 1 2 Baydemir, Osman, Eine Aktion der
Konterguerilla," dal
am
Kurdistan Report edisi 9 1 ( 1 998) ha!. 1 3 dan 15 .
3
IHD http://ww.ihd.org.tr/eindcx.html 4
Nezan, Kendal, Verbecher mit Diplomatenpass," dalam; Le Monde Diplomatique edisi 7 (1 998) ha!. 1 7.
66
Se p en g g a l K i s a h da r i Su s urluk
Kekuatan Kiri versus Kekuatan Senjata Ticlak lama setelah terjaclinya penembakan, Perclana Menteri Yilmaz
menegaskan bahwa Il-ID bisa saja memutar balikkan fakta. Palisi kemudian menahan empat orang pria, clua
cliantaranya adalah pelaku kejahatan. HarianAydinlik, berkaitan clengan badan pengawalan khusus MIT,
menyebarkan petunjuk-petunjuk dan memberitakan bahwa para pelaku penembakan suclah lama menjalin kontak
clengan pasukan pengawal khusus.5
Cengiz Ersever, seorang anggota MIT, clitangkap polisi di Istanbul.6 Berclasarkan keterangan para pelaku yang
tertangkap, Cengiz Ersever memberi perintah pembunuhan clan menjelaskan target pembunuhan secara langsung.
Dan bahwa Cengiz Ersever bekerja untuk Mahmut Yildirim alias ''Y esil", seorang pembunuh bayaran. Berclasarkan
investigasi pemerintah, Yesil telah membunuh banyak kaum oposisi, yang kebanyakan merupakan aktivis hak-hak
asasi manusia.
Yesil bukanlah nama yang lazim di Turki. Para pembunuh bayaran seperti Y esil merupakan potret kerjasama
antara negara clengan kejahatan terorganisir dalam menciptakan teror di wilayah Turki yang dihuni orang Kurdi clan
membuat masyarakat Turki selalu cliclera penyerangan, penculikan, penyiksaan atau pembunuhan. Dalam bukunya,
"Tiirkische Konterguerilla" (Pasukan antigerilya Turki), Selahattin <,;elik, seorang jurnalis, menjelaskan clengan
rinci aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh skuaclron-skuaclron kematian di Turki hingga tahun 1995.7
Manclat pemerintah kepacla organisasi pembunuh bayaran clan ketergantungan struktural antara negara clengan
mafia memiliki sejarah yang panjang di Turki. Formasi sistem spionase
5 Glasenapp, Martin, "das Attentat
auf
Akin Birdal. Die Farbe Grun,
"
dalam: Kurdistan Rundbrief edisi 1 2/1 1 ( 1 998). 6
Kemudian didakwa sebanyak 8 orang. 7 <;:elik, Selahattin: Tilrkische Konterguerilla. Colonia 1 999.
67
PERANG Il I S N I S

internasional T urki, yang dikenal pertama kali pada tahun 1990 di Italia dengan nama GLADIO, telah
berlaku di Turki sejak tahun 1953.8
Pada tahun 1965, asosiasi rahasia itu dikenal sebagai Departemen Khusus Perang (OHD). Meskipun
namanya sudah diganti, sekarang masih dikenal luas dengan nama OHD. Pada tahun 50an dan 60an, para
anggota

OHD
melakukan operasi- operasi rahasia di Yunani clan Siprus
clan mengintimidasi kaum minoritas Yunani di Istanbul.9 Setelah tahun 1971, OHD
me;ekrut anggota dari organisasi- organisasi fasis untuk menumpas
kelompok-kelompok kiri clan kelornpok-kelornpok pejuang Armenia. Para rekrutmen terse but
diternpatkan di sebuah organisasi yang bernama "Perserikatan Idealis". OHD kemudian membentuk
beberapa wadah bagi pasukan-pasukan fasis tersebut, seperti "Partai Pergerakan Nasional" (MHP) clan
"Serigala Abu-Abu". Menurut catatan rnereka, telah terjadi lebih dari 5.000 pernbunuhan politik antara
tahun 1975 hingga tahun 19SO.
Melalui tindakan militer pada 12 September 1980, para tentara bayaran rahasia juga turut berperan
dalam penindasan secara terbuka yang dilakukan negara. Dalam suasana Perang Dingin saat itu, seperti
lazirn terjadi di berbagai negara, berbagai cara dibenarkan clan tanpa harus mengorbankan wibawa Turki
di mata dunia internasional. "Stempel komunisme" merupakan pembenaran yang cukup bagi
penghancuran kelompok kiri T urki, yang saat itu semakin solid dibandingkan kurun waktu sebelumnya.
8 Millier, Leo A.: Gladio - Das Erbe C:cs Kalten Krieges, Hamburg ( 1 99 1 ) Hal.56.
• <;clik, Selahattin: Konterguerilla hal.44
68
S epe ngg a l K i s a h d a ri S us ur lu k

Taktik Antigerilya dan Penumpasan Pemberontakan Kurdistan Bahkan setelah berakhirnya Perang
Dingin,

NA
TO tidak melepaskan peran pihak swasta.
Pemerintahan Turki yang beraliran sekuler dan Kemalis harus terns ditegakkan untuk menghadang "kemajuan
Islam" yang dianggap berbahaya serta sebagai pembenaran atas segala kejahatan politik yang terjadi. Hancurnya
kota-kota di wilayah yang dihuni etnis Kurdi, jatuhnya puluhan ribu korban jiwa, ratusan ribu pelarian politik dan
berbagai rekaman kebiadaban yang menggurat ingatan kolektif masyarakat etnis Kurdi selama 20 tahun tekanan
pemberontakan masyarakat etnis Kurdi, adalah hadiah dari "stabilitas" yang diinginkan Barat. Kemenangan
pemberontakan masyarakat etnis Kurdi bukan saja akan mengancam batas-batas timur NATO, tapi juga akses
terhadap barak-barak militer di lncirlik, minyak Laut Kaspia serta reservasi hidrologi sungai Eufrat dan Tigris.
Setelah desas-desus pembubaran struktur-struktur GLADIO mulai beredar, para pembunuh bayaran sewaan negara
mulai mendapatkan medan laga baru pada tahun 90an. Dengan dalih pembasmian kelompok "protektor rakyat" dan
gerilyawan Hizbullah, Turki berhasil menciptakan perangkat dan aparat untuk melakukan operasi- operasi militer
rahasia.10
Pada akhir tahun 1992, Dogan Gi.ires, kepala staf militer Turki, mengajukan permohonan kepada Dewan
Keamanan Nasional Turki (MGK) untuk membentuk satuan "antigerilya". Pada saat yang bersamaan, MGK
menolak hasil pemungutan suara atas presiden terpilih, Turgut Ozal, dan Panglima Tertinggi Pertahanan Sipil, Esref
Bitlis. Tak lama kemudian, Bitlis tewas dalam sebuah kecelakaan dan Ozal meninggal dunia
10
<;elik, Selahattin (Hg.): Verbrecher Staat. Co Ionia 1 998.
69
B I SN I S P E RAN G

karena serangan jantung. Permohonan tersebut akhirnya disetujui pada akhir tahun 1993 dengan
dukungan presiden Turki selanjutnya, Siileyman Demirel, dan Perdana Menteri yang baru, Tansu
Ciller.11 Dengan demikian, terbentuklah satuan "antigerilya" yang diinginkan Dogan Giires.
Pucuk pimpinan satuan "antigerilya" tersebut kemudian dipercayakan kepada Kepala Staf
Pelaksana OHD, yang di- dukung MIT clan Pengawalan Khusus Sipil JITEM. Mereka kemudian
membawahi pasukan-pasukan polisi khusus yang dipimpin kepala kepolisian umum, serta unit-
unit khusus antipemberontakan Ozel Tim. Mereka juga dikoordinasi oleh OHD, seperti halnya
pasuk
an

p
ar

amiliter Kurdi "Protektor Kota" yang dibentuk untuk


m

en
u

mp
as

para pemberontak Kurdi. Pada tahun 1991, Hizbullah, organisasi Islam militan penentang PKK,
didirikan di wilayah yang didiami masyarakat etnis Kurdi. Hizbullah terdiri atas struktur-struktur
reguler dan skuadron-skuadron kematian yang beroperasi secara rahasia dan disewa untuk
mengerjakan ope
r

as
i
-

oper
as

i militer rahasia.11 Di Turki, para anggota pasukan paramiliter seringkali berasal dari kelompok
fasis MHP. Mereka mendapatkan imbalan uang yang cukup besar untuk operasi-operasi yang
mereka lakukan. Namun mereka memiliki pemasukan lain, yakni melalui bisnis real estate,
perjudian, penyelundupan narkotika, penyelundupan perempuan, pencucian uang dan
''
Sejak 25 J uni 1993 hingga 1 2 Maret 1996 Ciller menjabat sebagai Perdana Menteri Turki. Setelah pemerintahan sementara
Mesut Yilmaz, Necmetin Erbakan mengambil alih kekuasaan (8 Agustus 1996-1 8 Juni 1 997). Scl
a
ma pcmcrintahan Erbakan, Ciller scndiri diangkat sebagai Mentcri
Luar Negeri. Setclah suatu pukulan tanpa darah, Erbakan digantikan kembali oleh Yilmaz. Ciller berganti haluan dan
menycberang ke pihak oposisi. Hingga pemilihan pada tanggal 3 November 2002, Ciller memimpi
n "Partai Jalan Benar" (DYP).
'2
<;clik, Selahattin: "Verbrecher Staat" dalam: <;elik
,
(Hg.), Verbrecher Staat hal. 1 5- 35.
70
S e p engga l K i s a h d a r i Su s urluk

penyelundupan senjata. Pasukan paramiliter menikmati perlindungan negara clan mendapatkan banyak
keuntungan dari perekonomian perang. Dengan demikian, batas-batas mengenai struktur-struktur reguler,
skuadron-skuadron yang berlaku dalam bentuk rahasia dan kejahatan terorganisir selalu mengalami
perubahan. Dalam struktur-struktur tersebut, para pelaku swasta juga mengalami perubahan.13
Keuntungan mafia dalam kerjasama ini juga bergantung kepada percepatan proses privatisasi
perusahaan-perusahaan milik negara, terutama kasino dan bank, yang kemudian digunakan untuk
menjalankan bisnis ilegal atau pencucian uang. Bisnis pencucian uang, 14 penggelapan kredit dan bisnis
real es- tate, pada akhirnya menjatuhkan sistem perekonomian Turki pada bulan Februari tahun 2001 dan
menyeret Turki ke dalam krisis ekonomi yang akut.15
Kebenaran yang terkuak di Susurluk Dalam bahasa Turki modern, kata "Susurluk" adalah sinonim dari
kerjasama antara negara dengan kejahatan terorganisir. Susurluk sebenarnya adalah nama sebuah kota
kecil di Turki yang berada di sekitar lokasi peristiwa kecelakaan mobil yang menyingkap banyak hal
penting. Pada malam tanggal 3 Novem- ber 1996 di Susurluk, sebuah limosin bertabrakan dengan sebuah
truk. Kecelakaan yang awalnya tampak seperti kecelakaan lalu lintas biasa, mendadak berkembang
menjadi persoalan negara. Penyebabnya sepele saja; tidak seorang pun diantara korban
1 3 Dogan, Riza: "Von der Mafiarepublik zum Weltweiten Drogenimperium", dalam:
<;:elik, (Hg.), Verbrecher Staat ha!. 1 1 7- 1 3 8 .
14
Savas, Yeter, "die Susurlukaffare. Eine Einfiihrung". dalam: IMK (Hg.):
1s
Bandenrepublik Rauch fuss, Knut, Tiirkei "Krieg ha!. mit dem IX.
Prasidentenplast''. dalam: Sozialistische Zeitung
6/16 (2001) ha!. 1 2.
71
B I S N I S P E R AN G
kecelakaan tersebut yang memiliki identitas jelas16• Satu-satunya korban yang selamat adalah Sedat Bucak, seorang
pemimpin masyarakat etnis Kurdi dan anggota parlemen dari partai pemerintah DYP. Sedat Bucak juga adalah
pendiri "Protektor Kota", pasukan paramiliter yang beranggotakan

20.000
personil. Pengemudi limosin tersebut adalah
pejabat kepolisian Hi.isyen Kocadag, mantan komandan pasukan khusus di Hakkari serta wakil kepala polisi
Diyarbakir dan Istanbul. Dalam mobil itu, juga didapati mayat seorang buronan Interpol atas tuduhan pembunuhan
ganda, penyelundupan heroin clan senjata, Abdullah Catli, dan kekasihnya, Gonca Us. Catli membawa sebuah
paspor diplomatik dengan nama Mehmet Ozbay, dan sebuah surat kepercayaan kepolisian yang diterbitkan oleh
Menteri Dalam Negeri Mehmet Agar.17
16
Erzeren,
Omer, "Ein Staat, besetzt von
M
od
e
rn und Dieben", dalam:
D
ie Ta
ge
szeitung edisi 8 November 1 996, hal.8. 17 Agar
mempekerjakan
aparat-aparat polisi hingga yang t
e
rtinggi. Pada tahun 1 988 ia
me
njadi
pemimpin p
o
l
is
i
di Ankara, dan tahun 1 990 di Istanbul. Pada saat itu
ia mulai m
emb
e
nt
u
k skuadron-skuadron kematian yang me
me
rangi
peredaran
narkotika, perampasan dan pelacuran.
Pada tahun 1 988, s
e
buah laporan
MITyang m
e
ngu
n
gk
a
pkan ancaman-ancaman
bagi Agar. N amun ha! itu hanya dibawa sampai pemecatan pcmimpin seksi MIT, Mehmet
Eymiir
.
Pada tahun 1 992, Agar diasingkan
ke kota Erzurum, di mana ia
memimpin gerombolan pasukan MHP. Pada tahun 1 993, Cillcr
m
engangkatnya m
e
njadi pimpinan umum kepolisian Turki. S
e
jak tahun 1 995, Agar meru
p
akan anggota p
a
rlemen
.
Sebagai menteri kehakiman Ci lier, secara ketat ia melakukan
penyekatan tahanan-tahanan
p
olitik dan eksckusi-eksckusi ekstr
a
l
e
g
a
l serta
pembatasan
hak-hak
p
embclaan
. Selanjutnya,
Agar menjabat
sebagai Menteri Dalam Negeri selama pemc
rin
t
ah
a
n Erb
a
kan
.
72
S ep e n gg a l K i s a h d ar i S us u r lu k

Dalam bagasi mobil, ditemukan banyak senjata yang terdaftar sebagai milik polisi, amunisi
dan perlengkapan spionase.18 Kendaraan tersebut datang dari arah Kudasasi, tempat yang
dikunjungi para korban kecelakaan tersebut untuk memilih-milih lokasi real estate. Sebelumnya,
Menteri Dalam Negeri Agar dan gembong mafia Alaatin Cakici merundingkan pembukaan
kembali kasino-kasino di Kudasasi. Bertindak sebagai makelar dalam perundingan mengenai real
estate tersebut adalah keluarga Menteri Luar Negeri Ciller.19
Dalam salah satu mobil yang menyertai limosin tersebut, terdapat Haluk Kirci, yang juga
sedang status buronan.20 Kecelakaan tersebut tak urung mengungkap begitu banyak hal. Empat
bulan setelah kecelakaan, seorang anggota komisi investigasi dan pengawas kementerian Kutlu
Savas berujung pada kesimpulan yang sama: Peristiwa Susurluk menjelaskan secara rinci
hubungan antara pejabat negara, mafia dan pembunuh-pembunuh bayaran.
Pada tahun 1978, Catli ikut berperan dalam operasi-operasi militer rahasia. Para pelaku
pembantaian dan kejahatan menyebut namanya berulangkali dalam pengadilan. Catli
bertanggung jawab atas pembunuhan Bahcelievler dan pegawai MHP Kirci. Selain itu, ia adalah
dalang peledakan born di depan
18
Savas, Kuitu: "der Susurlukbericht der I nspektionsbehorde beim Ministerprasidialamt'', dalam: "Intemationaler Verein fir
Menschenrechte der Kurden", Op. Cit. (Hg.): Bandenrepublik Tiirkei? Der Susurlukbericht des Ministerialinspektors Kutlu
Savas, Bonn ( 1998) Hal. 1 1-44; Thamm, Bernd Georg: Die international en Netzwerke der organisierten Kriminalitiit. dp-
special No. 7 zur Ausgabe Deutsche Polizei 8/99, Hal. 1 3 ; <;:elik, Selahattin: "Das Geheimnis der Waffen im Susurluk-Unfall-
Fahrzeug" dalam: <;:elik (Hg.), Verbrecher StaatAnhang Hal. 249.
19
Salvas, Yeter: "Susurlukaffare" Hal. IV., Turkish Daily News 8 November. 1 996; Hiirriyet 1 8 Desember 1 996; Erzeren, Omer:
"Die schmutzigen Geschafte der Tansu Ciller", dalam: die Tageszeitung 1 8 November 1 996, Hal. 2 1 .
73
B I SN I S P E RANG

Universitas Istanbul, pengatur pembebasan beberapa anggota kelompok fasis di sebuah penjara militer
dan membebaskan pelaku penembakan Paus, Mehmet Ali Agca, dari penjara di Istanbul. Atas perintah
Catli, bersama Oral Celik, Agca membunuh direktur periodik Millyet .
Celik dan Catli telah menggerakkan secara keselu
ru

han 21 operasi rahasia di luar negeri,


diantaranya terhadap organisasi Armenia pertahanan Asala. Mereka berdua juga terlibat dalam p
e

ne
m

bakan terhadap Paus Y ohanes Paulus II. Celik kemudian t


ertangkap dan diadili di Roma dan Catli mengakui sebagai saksi bah
w

a dia menyediakan senjata bagi Agca. Pada tahun 1994 Catli kembali melakukan tindak kejahatan
,

kali ini terhadap presiden A


z

erbaijan, Allev, dan melakukan operasi-operasi rahasia di Siprus. Pada bulan Agustus 1995,
usaha pembunuhan terhadap presiden Georgia, Eduard Shevardnadze, gagal akibat ketidakcocokan dalam
perjanjian mengenai jual beli kasino.21 Mehmet Eymiir
,

direkt
u

r bagian antiterorisme MIT,


m

enegaskan di depa
n

Ko
m

isi Penyelidikan Susurluk bahwa Catli bekerja untuk MIT dan untuk
kepolisian nasional Turki
s

ejak tahun 1980.22


Sementara Kirci mendekam di penja
r
a sejak tahun 1980 hingga tahun 1989, Catli dan Celik
dibebaskan dari segala tuduhan. Mereka berdua hanya ditahan sementara di Perancis karena masalah
peredaran narkotika. Polisi menghentikan prose
s

hukum begitu saja, terlebih setelah datang perintah dari pemerintah Turki untuk membebaskan
mereka. Meskipun pada tahun 1982 intervensi pemerintah Turki cukup kuat, Catli
20
Turkish Daily News, 1 8 Des 1996. 2 1 <;:elik, Verbrecher Staat Hal. 39 dan 1 55; "Savas, Kutlu Susurlukbericht" Hal. 35
dan 46;
"
Er
z
eren
,
Omer: Ein terroristichcr Staat", dalam: die Tageszeitung 29
22
Januari. Washington 1 998, Post Hal. 1 5.
Januari 1 997
74
Sep en gg a l K i s a h d a r i Su s urluk
tetap mendekam di penjara hingga tahun 1990. Kekebalan hukum kedua orang tersebut seringkali dikaitkan dengan Hiiseyin
Kocadag dan Mehmet Agar. Setelah tahun 1989, Kirci juga menikmati kekebalan hukum dari Mehmet Agar. Setelah peristiwa
Susurluk, Kirci sempat menghilang hingga akhirnya berhasil ditahan pada tahun 1999. Sampai saat itu, Kirci sempat
bersembunyi di rumah Bucak clan beberapa tempat lainnya.23
Pcrdana Menteri, Perjudian, dan Perdagangan Narkotika Antara tahun 1993 hingga 1997, banyak kelompok antigerilya dip imp
in langsung oleh Perdana Menteri atau Menteri Luar Negeri T ansu Ciller clan Mehmet Agar, yang diberhentikan dari tugasnya
sebagai Menteri Dalam Negeri menyusul peristiwa Susurluk. Mereka kemudian membongkar hubungan-hubungan yang dimiliki
Perdana Menteri Yilmaz dengan mafia yang membuatnya dipecat pada tahun 1998.24 Ciller dan Agar mengelola gerombolan
mereka sendiri secara langsung dan membiayainya melalui dana
rahasia dari pemerintah Turki. Setelah dana rahasia dari pemerintah T urki untuk gerombolan-gerombolan Ciller dan Agar
terungkap, dengan sendirinya sumber pembiayaan gerombolan mereka terancam hilang. Pengganti sumber pembiayaan tersebut
hanya bisnis kasino. Untuk

itu,
mereka menyingkirkan para mafia tradisional penguasa kasino-kasino.25 Selain perjudian, peredaran narkotika juga merupakan
sumber penghasilan yang menguntungkan. Berdasarkan perhitungan pemerintah Jerman,

90%
heroin yang disita di
23
Ne
z
a
n
,
"Verbrccher mit
Diplomatenpass",
Tu
r
kis
h
Daily News 25
November ; 1 7 Des
ember 1 996 dan 2 1 Januari 1 999; Savas,
Kutlu Susurlukbericht Hal. 46.
24
Beucker, Pascal, "Der Premier
als Pate", dalam:
Jungle World 47/2
( 1 998) Hal. 5 2 5 <;elik, Selahattin, "die Verantwortlichen"
dalam: <;elik (Hg.), Vcrbrccher Staat
Hal. 147; Savas, Kutlu Susurlukbericht Hal. 10.
75
B I S N I S P E RA N G

Eropa pada pertengahan tahun 90an berasal dari Turki.26


Pemerintah Turki juga menguasai bisnis perdagangan narkotika setelah tahun 1993. Hiiseyin
Baybasin, yang tertangkap di Belanda pada tahun 1996 karena peredaran narkotika, menegaskan
bahwa Agar clan saudaranya me- ngirimkan narkotika ke Eropa dengan kapal tanker. "Saya
melakukan bisnis ini bersama Mehmet Agar. Dia bertanggung jawab mengamankan pengiriman
barang eagangan melalui jalur resmi pemerintah Turki dan melalui peti diplomatik" ujar
Baybasin.
27

Dukungan Agar terse but tidak mengagetkan jika kita menelisik masa lalunya; perolehan suara
Agar dalam pemilihan tahun 1995 dibiayai oleh bandar narkotika Mehmet Ali Y aprak. 28 Pada
tanggal 21 Januari 1997, ketua Decimo Septima Sala- pemeriksaan pidana Frankfurt
membongkar hubungan antara pengusaha-pengusaha heroin dengan pemeri.tah Turki.29
Dalam proses hukum selanjutnya, terbukti bahwa peredaran narkotika dari Turki ke Jerman
clan negara-negara Ero pa lainnya diorganisir oleh keluarga Senoglu dan Baybasin. Berdasarkan
pernyataan-pernyataanpara saksi, keluarga-keluarga itudilindungi pemerintah Turki.
Diduga kedua keluarga pengedar narkotika itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan
seorang Menteri Urusan Wanita Turki."30 Sampai hari ini, Tansu Ciller dan suaminya
26
Westdeutsche Allgemeine Zeitung, 7 Mei 1 997. 27 Bay
b
as
i
n
,
Hilseyin:
"Interview".
dalam:
<;:clik (Hg.), Verbrecher
Staat, Anhang Hal. 234; Institut Kurde: "Deux Chaines de Tel
evision Condamnees pour Avoir D
i28
ff
u
se des Revelations
sur la Trafic Savas, Kutlu Susurlukbericht Hal. 33." de Decimo Drogue", Septima dalam: Bulletin Sala
(Latin),
142-43 at a
u ( 1 Tenth 997).
Seventh Room (lnggris): Semacam - peny.
29
Erzcren, Omer, "Das Schweigen der Tansu Ciller", dalam: die Tageszeitung 27 Januari 1 997,
Hal.
1 0.
30
Institu
t Kurde, "Un Juge Allemand met Mme. Cillcr en Cause dans le Trafic de Drogue vers I 'Europe". dalam: Bulletin 142-43 (
1 997): Mata uang Je
nnan
sebelum terintegrasi dengan sistem mata
uang "Euro".
- Peny.
76
Sep engg a l K i s a h da r i Sus urluk
belum dapat menjelaskan bagaimana kekayaan pribadi mereka meningkat dari

13
juta

DM
(DeustcheMark) menjadi 70 juta DM
selama Nyonya Ciller menduduki jabatannya.31 Di sepanjang tahun 90an, sistem politik Turki dibangun di atas
pelanggaran-pelanggaran hukum, perdagangan narkotika, kontrol atas perjudian clan perebutan kekuasaan. Di Turki,
teror tidak hanya diarahkan kepad kelompok oposisi. Pertarungan perebutan hegemoni juga terjadi dalam berbagai
pilar kekuasaan di dalam pemerintahan Turki.32
Pada

15
Januari

1994,
serangan terhadap Behcet Canti.irk memicu serangkaian eksekusi

100
pengusaha etnis Kurdi di kota- kota bagian barat Turki. Pengawas
kementrian Savas memperkirakan bahwa permulaan insiden Susurluk juga bisa dilacak dalam pernyataan mantan
Perdana Menteri Ciller yang menyatakan bahwa pemerintah menyusun daftar para pengusaha yang bekerjasama
dengan PKK. Tak lama kemuclian dimulailah eksekusi tersebut.33
Pada urutan pertama dalam "Daftar Ciller" tersebut, adalah surat kabar pro-masyarakat etnis Kurdi Ozgur Olke
clan pemodalnya, Canti.irk pengusaha
narkotika. "Daftar Ciller" segera menyita perhatian ruang-ruang redaksi Ozgur Ulke. Tersiarnya daftar itu membuat
Canti.irk harus "menyem- bunyikan diri meskipun temyata clia tidak mengalami intimidasi", ujar Savas. Kemudian,
sambung Savas, "organisasi keamanan Turki memutuskan untuk melikuidasi surat kabar tersebut dan mulai
melakukan serangkaian eksekusi. "34 Seluruh pelaku kejahatan serta kepolisian Turki, yang berada

di
bawah perintah
3 1 Thamm,
"Die Intemationalen Netzwerke", Catatan
konferensi,
catatan kaki no.
47.
32
"Bonapartismus am Bosporus'', dalam: die Tageszeitung, 5
Desember. 1 996, ha!. I 0.
33
Erzeren, Omer:
Savas, Kutlu
Susurlukbericht Hal. 6 3 4 Savas, Kutlu Susurlukbericht Hal.
38.
77
Il IS NI S P E R A N G

Catli dan sedang mendekam di penjara, dibebaskan pihak kepolisian Istanbul atas instruksi dari pihak
yang lebih tinggi.35
Cantiirk akhirnya terbunuh pada bulan Juli 1996, bersama dengan si "Raja Kasino", Omer
LiitfiiTopal. Tak lama kemudian, lima orang tersangka pembunuhan Cantiirk, tiga diantaranya merupakan
pengawal pribadi wakil Bucak, dipenjarakan.
Di hadapan polisi Istanbul, tiga tersangka pembunuhan tersebut mulai "menyanyi": "Mereka memberi
kami tugas tersebut, mengapa kemudian mereka kini menghakimi orang- orang yang mereka kirim untuk
membunuh? Mereka memanggil Presiden, Perdana Menteri, Menteri Dalam Negeri dan kepala Polisi clan
memberitahukan siapa yang melakukan pembunuhan tersebut."36
Salah seorang penulis menyatakan bahwa dclam interogasi, "mereka mengaku bersalah atas 91
pembunuhan di bagian timur dan tenggara Turki. Selain itu, mereka juga mengaku mengetahui semuanya
clan tidak memiliki pembelaan apa pun atas hal itu. Lalu saya menanyakan beberapa pertanyaan kepada
mereka, seperti; mengapa mereka menculik Omer LiitfiiTopal? Apakah karena urusan pribadi? Tidak
tahukah mereka bahwa yang berada di belakang Omer LiitfiiTopal adalah T ansu Ciller clan Menteri
Dalam Negeri Mehmet Agar?"37 Setelah menerima kabar penang- kapan tersebut, Mehmet Agar
langsung menginstruksikan pemin- dahan para tersangka pembunuhan tersebut ke penjara kepolisian
Istanbul di Ankara melalui Ibrahim Sahin, pemimpin seksi operasi- operasi khusus, clan kemudian
membebaskan mereka. 38
3s
(
1998) Hal. 2 1 ; Yurtdas, Scdat, "Susurluk: Die Harte
Reali tat dcr Kurden'', d alam: <;elik (Hg.),
Verbrecher Staat, Hal.
226; (:clik, Konterguerilla Hal. 1 69.
36
Beuckcr, Pascal, "Ermittl ungen Gegen den Staat", dalam:
J
ungl
e
World 7 /2
Cumhuriyet 10 Desembcr 1 996 dan Milliyet 22 Desember 1 996.
37
mit
Diplomatenpass.
38
Nezan, Verbrecher Infogruppe Hannover: Update Ober Susurluk. D
es 22, 1 996.
78
Sepengga l Ki s a h da ri Sus urluk

Jejak Menuju Jerman Catli telah menjadi buronan Interpol sejak dia melarikan diri di Swiss clan di Paris.
Meski demikian, Catli tetap dapat berkeliaran dengan santai di Eropa.39 Berdasarkan informasi dari
Kontraste, Catli dapat melakukan perjalanan ke Jerman tanpa ditangkap. BND
(Bundesnachrichtendienst!Badan Intelijen Jerman) menampik setiap pernyataan ARD (kelompok
penegakan siaran radio publik Jerman) bahwa Catli sengaja dibiarkan melenggang bebas demi
"kepentingan-kepentingan politik pemerintah Uerman]".40 Berdasarkan pernyataan-pernyataan wakil
kepala departemen badan polisi rahasia Turki, Hanefi Avci, Catli tentu memiliki relasi dekat dengan
BND.41 Catli kemudian membeberkan kontak-kontaknya dengan pasukan khusus Jerman di hadapan juri
di Roma pada tahun 1985.42
Sekalipun demikian, Catli bukanlah gembong mafia kejam yang bisa bebas beraksi di Jerman. Pada
akhir tahun 1996, ZDF (sebuah stasiun televisi Jerman) memberitakan sebuah pertemuan di Baden Baden,
yang membicarakan perdagangan bahan baku nuklir clan beberapa hal lain. Disusul dengan pro- gram
acara "Kennzeichen

D"
yang menampilkan foto tiga dari lima peserta pertemuan terse but,
diantaranya adalah Hiiseyin Duman, buronan atas peredaran heroin clan senjata; Aydin Dogan, direktur
Harian Hurriyet clan Milliyet; clan Ozer Ciller, suami Tansu Ciller.43 Rumor-rumor yang beredar
mengatakan bahwa beberapa pejabat tinggi MHP clan gembong mafia
39
Turkish Daily News, Aug 22, 1 997
40
Althammer, Rene I Kuper, Sabine, "Susurluk in Deutschland", Femsehmagazin Kontraste ( 1 997).
41
Htirriyet-Europaausgabe 27.3.97.
42
Lee, Martin A., "Der Lange Atem der Grauen Wolfe", dalam: Le Monde Diplomatique
14
Maret. 1 997, Hal.6. 4 3 Kennzeichen
D,
27 September 1 996.
79
BI S N I S P E RAN G

Alaatin Cakici juga turut serta dalam pertemuan tersebut. Bisnis bahan baku nuklir tersebut difasilitasi
oleh mantan agen KGB, Metin Selvi. Interpol di Lithuania mengirimkan informasi mengenai Selvi dan
penyelundupan-penyelundupan yang dilakukan Selvi kepada BK.A (bagian investigasi kriminal
pemerintah federal Jerman). Meski kenyataannya BK.A sudah menerima informasi terse but, pemerintah
Jerman menolak mengungkapkan informasi tersebut dengan alasan bahwa informasi tersebut tergolong
sebagai dokumen rahasia. Dengan demikian, penyelidikan atas kasus Baden Baden dinyatakan ditutup.44
Salah satu peserta pertemuan Baden Baden, Alaatin Cakici clan beberapa buronan tingkat
internasional adalah tersangka atas lebih dari 40 kasus pembunuhan. Korban-korban Caciki antara lain
adalah Ugur Kilic, putri pimpinan mafia Diindar Kilis; 45 dan Agob Agobian, pemimpin Asala.46 Seperti
halnya Catli, Cakici juga disembunyikan menyusul gagalnya sebuah usaha pembunuhan di Azerbaijan.
Cakici diduga berstatus sebagai pegawai di MIT dan JITEM.47 Berdasarkan daftar MIT, Caki
ci termasuk bawahan Mehmet Agar. Namun ini hanya kemungkinan kecil, sebab pembunuhan terus
berlanjut dan ban yak orang-orang yang berbahaya justru memiliki kedekatan dengan kepolisian rahasia
Turki atau merupakan anggota gerombolan Ciller dan Agar. Dalam sebuah wawancara melalui
44
Bundesdrucksache 1 3 Juli 1 983. 4 5 M
arah karena tcrjadi hubungan gelap dengan komandan pelaksana kepolisian Istanbul, Cakici memerintahkan untuk
membunuhnya pada 20 Januari 1 995 dalam sebuah acara liburan musim dingin.
46
Hohler, Gcrd, "Wcnn Cakici Auspacjt, Wird es in der Turkei :ein Erdbeben" geben, .dalam: Fran kfurter Rundschau, 29 Agustus
1 99 8 ;
IMK
(Hg.) : Bandenrepublik Tilrkei P. 77; <;:elik, Verbrccher
Staat Hal. 1 1 1 .
47
Avci, Hanefi: "Erkli:irungcn vor der Susurluk-Kommisi on", dalam: <;:elik (Hg.), Verbrecher Staat. Anhang,
Hal.
26 1 .
80
Sep enggal Ki sah da ri Susurluk
telepon dalam acara "Flash TV", Cakici menuduh Ciller dan suaminya telah melakukan tindakan korupsi.48
Pada

17
Agustus 1998, Cakici ditangkap di Prancis. Kontak- kontak yang yang dimiliki Cakici ternyata termasuk pejabat
pemerintah Turki. Dalam buku agendanya, terdapat alamat- alamat dan nomor-nomor telepon agen-agen rahasia Turki, pegawai
kepolisian dan politikus papan atas Turki.49 Salah satu bukti kuatnya koneksi yang dimiliki Cakici adalah ketika dia ditahan
pihak kedutaan besar Turki di Shanghai, RRC. Bertindak sebagai "penasehat hukum" Cakici saat itu adalah Y
avuz Atac, man tan kepala divisi MIT dan teman dekat Cakici50• Atac sendiri sedang berada di Shanghai untuk melakukan
operasi rahasia MIT, tempat Atac bekerja sebagai pimpinan operasi rahasia di luar negeri. Dalam jabatan ini ia membawahi
sebuah kelompok mafia pembunuh, yang juga merupakan orang-or- ang Cakici dan Agansoy.51 Tidak hanya kali itu saja Atac
membantu Cakici. Pernah suatu saat tempat tinggal Cakici terancam terlacak pihak yang berwajib, dan dengan segera Atac
memberitahunya. Demikian juga ketika Cakici dikabarkan akan ditangkap dalam waktu dekat di Amerika Serikat.
52 Dari balik terali penjara

di
Perancis, Cakici mengancam: "Jika saya angkat bicara, seluruh Turki akan gempar!". Tak
lama kemudian Turki memang gempar karena rekaman yang disita pada saat penangkapan Cakici beredar luas.

Di
dalamnya terdapat percakapan-percakapan telepon antara
para pengusaha
48
Vogel, Peter: "Neuer Anschlag auf Presse-und Meinungsfreiheit in der Tiirkei'', dalam: Heyva Sor A Kurdistane April ( 1997).
••so
New Hohler, York Wenn, Times "Cakici Oct 15, Auspeckt".
1998.
51
Kiiper-Basgol, Sabine, "Morderische Diplomatie", dalam: Jungle World 36/2 ( 1998) Hal. 20
52
IMK e. V.: Wocheninformationsdienst 1 8 (1999).
81
B I SN I S P E R A N G

dengan politikus Turki. Terbitan berkala Tempo menyelipkan suplemen berupa sebuah kaset berjudul
"Best of Cakici" yang berisi beberapa pokok rekaman pembicaran. Yang menarik, rekaman tersebut
ternyata juga melibatkan seorang anggota kelompok oposisi.
Rekaman tersebut juga berisi percakapan-percakapan antara Cakici, seorang kontraktor dengan "Sang
Kaisar" Korkmaz Yigit. Mereka terlibat dalam perbincangan mengenai privatisasi Bank
Turki (TTB). Cakici berjanji kepada Yigit bahwa dia akan mengintimidasi saingan-saingan Yigit di
pemerintah Turki.53 Yigit sendiri ingin membeli TTB seharga 600 juta dolar, dan akhirnya memperoleh
penawaran terse but pada bulan Juli tahun
1998.54

Setelah mereka ditahan, Yigit clan Cakici langsung melontarkan serangan kepada Perdana Menteri
Yilmaz. Yigit mengakui bahwa dirinya pernah bertemu dengan Cakici. Sebuah stasiun televisi di Turki
(yang dimiliki Yigit) memberitakan bahwa Perdana Menteri Yilmaz sebenarnya telah mengetahui
perjanjian tersebut clan berita mengenai bisnis milik Yilmaz.
Menteri Perekonomian Giines Taner diduga juga terlibat dalam privatisasi Bank Turki (TTB)
dengan menawarkan bantuan finansial sejumlah 200 juta dolar untuk membeli bank terse but.
55

Sementara, Cakici membongkar hubungan baiknya dengan Yilmaz clan kaitan Yilmaz dengan
kelompok fasis "Serigala Abu-Abu". Cakici mengaku telah berbicara via telepon dengan Yilmaz
setidaknya sepuluh kali. 56 Dampak dari serangan Cakici clan Yigit tersebut adalah mundurnya Eyip
Asik dari jabatannya setelah percakapannya dengan Cakici tersebar luas.
53
Associated Press 1 5 Oktober 1 998.
54
Frankfurter Rundschau, 1 7 Oktober 1 998.
55
Berliner Zeitung 1 2 November 1 998.
56
Koiner Stadtanzeiger 29 Desembcr 1 999.
82
Sep en g ga l K i s a h dar i Su s urluk
Eyiip Asik adalah orang kepercayaan dan menteri dalam pemerintahan Yilmaz.57 Selain itu, serangan Cakici dan
Yigit pada akhimya memaksa Yilmaz mundur dari kedudukannya sebagai Perdana Menteri pada tanggal

25
November 1998. Meskipun secara formal terancam hukuman mati di T urki, para
pengacara Cakici mengajukan ekstradisi Cakici ke T urki. Departemen Peradilan T urki meyakinkan Cakici bahwa
dia tidak menerima hukuman mati atas semua kejahatan-kejahatan yang melibatkan dirinya. Bahkan segala bentuk
pemeriksaan se- hubungan dengan kasus tersebut dilarang. Cakici hanya diharus- kan bertanggung jawab atas
kejahatan-kejahatan kecil. Itu pun dengan catatan sebagian proses hukum atas Cakici mengalami kegagalan karena
Departemen Peradilan Turki tidak memenuhi batas waktu verifikasi bagi kejahatan-kejahatan yang ditetapkan atas
Cakici. Dalam proses hukum yang tidak jelas itu, Cakici bisa berleha-leha di penjara kelas tinggi di Kartal, Turki.
Sejak kedatangannya di penjara itu, Cakici menyatakan akan tetap mengikuti perkembangan berbagaioperasi dari
dalam penjara.Selama masa huku
man
ya, Cakici memang tetap memberikan perintah pembunuhan atas musuh-musuhnya melalui
telepon seluler.58
Sama seperti Cakici, Mahmud Yildrim alias

Y
esil, pelaku penembakan Akin Birdal, juga merupakan
salah satu dari para pembunuh yang disewa MIT. Di hadapan komite investigasi, Hanefi Avci (wakil kepala
kepolisian rahasia Turki) menjatuhkan dakwaan bersalah kepala pelaksana MIT, Mehmet Eymiir, atas hubungan
dengan Y esil melalui "ratusan percakapan dan pertemuan". 59
5 7 die tagezeitung 26 September 1 998, Hal. 4. 5 8 Neue Ziiricher Zeitung, 22 September 2000; Keetmann, Jan, "Handys i m
Hochischerheitsrakt", dalam: WoZ-Online Dossier, 20 Juni 2000.
59
Kurtulus 99
(
1 998).
83
I H S N I S r E RAN G
Desas-desus yang beredar sejak penstlwa Susurluk menyebutkan bahwa Y esil bekerja untuk MIT dan kemudian juga
bekerja untuk JITEM.

Tak
lama kemudian MIT melansir pernyataan resmi mereka, yang menyebutkan bahwa
Yesil bertanggung jawab atas paling sedikit 19 kasus pembunuhan (yang didahului dengan penculikan). Diantaranya
pembunuhan seorang pimpinan masyarakat etnis Kurdi Mehmet Sincar; salah seorang pendiri MIT, Vedat Aydin, serta Musa
Anter, seorang penulis. MIT juga memiliki laporan mengenai distribusi uang Y esil yang berasal dari pemerasan clan peredaran
narkotika. Berdasarkan berita yang dilansir beberapa surat kabar bergengsi di Turki, bersama beberapa agen MIT Y esil keluar
meninggalkan Turki menuju Beirut, Lebanon pada tanggal 23 November 1996. Perjalanan ke Lebanon tersebut dipesan atas
nama kantor Perdana
Menteri Turki.60

Di
Lebanon, Yesil akan menjadi penghubung dengan gerilyawan Hizbullah di wilayah T urki yang
banyak dihuni masyarakat etnis Kurdi.61
Sebenarnya Y esil juga memiliki hubungan baik dengan pegawai

MIT,
Cengiz Ersever. Mereka mulai bekerjasama pada masa-masa awal "penggerakan perang secara khusus".
Untuk menutupi hal tersebut, pada 26 Mei 1998 Hanefi Avci mem- publikasikan sebuah dokumen rahasia berisi percakapan-
percakapan telepon protokoler di markas pengawalan khusus MIT. Dalam daftar tersebut, terdapat nama-nama para pelaku
kejahatan terhadap Akin Birdal selain Y esil. 62 Dalam proses hukum tersebut, Ersever mengaku sebagai pendiri

TIT
dan ikut melakukan kejahatan terhadap Birdal.63 Proses
hukum yang dilakukan Pengadilan Tinggi Keamanan Turki akhirnya berujung
60
Savas, Kuitu Susurlukbcricht Hal. 20, 2 1 dan 24 6 1
Kurdish Observer,
5
Fcbruari 2000.
62
Glasenapp, Martin: Das Attentat auf Akin Birdal.
63
4
Agustus 1 998.
84
Turkish Daily News,
Se p eng ga l Kis a h d ar i Su s ur l u k
pada

k
esimp

u
l

an
bahwa Y esil merencanakan

k
ej

ah
at
an

dalam se
buah
pertemuan dengan Ersever di daerah Ankara.

Susurluk Bukan Sekedar Sejarah Bany


ak
hal yang masih belum terungkap di

Turki
hingga hari ini. Ruang penye

li
di

k
an Komisi Susurluk masih saja mengalami banyak pembatasan. Penyingkapan berbagai rahasia se

l
a

l
u dihubungkan
dengan persaingan antara berbagai

k
e

lo
mp
ok
anti- gerilya.

Persaingan
antara MIT dengan persekongkolan
kepala polisi Turki clan Menteri Dalam Negeri
Mehmet Agar, semakin menambah daftar rahasia yang dibocorkan ke p

u
b

l
i

k
Turki. Akibat dari salin

g
tunjuk terse

but
sangat

jelas
terlihat ketika harian Aydinlik,
melansir

berita (bahkan sebelum kecelakaan Susurluk terjadi)


yang menyalahkan

unit-unit khusus
pihak
kepolisian Susurluk, yang bersaing

dengan
MIT clan tidak melindungi daerah Susurluk
secara maksimal. Berita

itu
juga menyebutkan para peng- usaha

narkotika
yang

dilindungi
polisi. Hanefi Avci, salah seorang tertuduh, membalas dengan menyebarkan nama-
nama pengedar narkotika yang beraksi atas penugasan dari MIT.
MIT clan badan
kepolisian
rahasia sendiri saling tuduh satu sama

lain.
Jurang perpecahan antarinstitusi tersebut sama dalam- nya dengan persaingan mereka dalam perebutan pengaruh
dalam kelompok
mafia. Selama ini, lebih dari

100
informan

MIT
dic

u
li
k clan diinterogasi oleh polisi,

15
diantaranya bahkan dibunuh.64 Dilansirnya berita tentang MIT oleh harian
Aydinlik memberikan

konsekuensi
tersendiri bagi Mehmet Eymi.ir, yang kemudian dimutasi ke Kedutaan Turki di
Washington, AS. Kini Eymi.ir tinggal

di
sana sebagai seorang buangan

clan mengelola
situs yang menyebarkan persoalan-persoalan inter- nal aparat pengawalan khusus Turki.65
64
Beucker, "Ermittlungen Gegen den Staat", dalam: Jungle World 7/2 Hal. 2 1
65
http://www.atin.org.
85
BISNISPERANG
A

vci menghilang setelah memberikan beberapa kesaksian di hadapan Komisi Susurluk dan
setelah mendapat tuduhan membocorkan nomor telepon rahasia MIT. Namun, sebelum akhirnya
dia dipindahkan ke jabatan lain di dalam kepolisian Turki, Avci sempat melancarkan sebuah
tuntutan yang berhasil. Sama halnya dengan MIT clan kepolisian rahasia Turki, Yilmaz clan
Ciller juga terlibat clalam aksi saling tucluh satu sama lain mengenai kerjasama rahasia clengan
kelompok-kelompok mafia. Dengan clemikian justru semakin nampak jelas bahwa Ciller dan
Agar menclapat dukungan dari kepolisian rahasia Turki, sementara Yilmaz didukung MIT.
Namun, Yilmaz tak pernah menyebutkan lokasi galur-galur yang dikontrol melalui kerjasama
MIT

clan kelompok mafia. Sekalipun persaingan berlangsung dengan hebat clan


pembocoran rahasia terus menerus terjadi, pemerintah Turki tidak mengungkapkan hasil-hasil
investigasi mereka. Penahanan hanya dilakukan ketika memiliki keuntungan strategis bagi
sebagian pihak di dalam pemerintah yang sedang bertarung.
Sekalipun ada penahanan, sebagian besar kasus tidak pernah sampai pada tahap pendakwaan
dan tidak banyak kasus yang akhirnya berujung pada vonis hukuman penjara bagi para
tersangka. Selain karena kekebalan hukum, para tersangka tersebut juga dilindungi peraturan-
peraturan mengenai pemberian amnesti. Di sepanjang proses hukum, tidak pe
rn

ah ada satu pun penjelasan mengenai bagaimana


kejahatan-kejahatan tersebut dilakukan.
Pada awal musim panas tahun 2000, televisi menayangkan gambar serangan polisi terhadap
kelompok-kelompok gerilyawan Hizbullah clan penggalian kuburan massal. Diperkirakan sekitar
1.000 orang ditangkap. Dengan serangan tersebut, untuk sementara pemerintah
T

urki bisa mengatasi gangguan gerilyawan Hizbullah clan kembali


memegang kendali atas mereka. Selain
86
S e p e nggal K i s a h dar i S u s u rl u k
kendali atas gerilyawan Hizbullah, pemerintah T urki juga kembali mengenclalikan skuaclron-skuaclron kematian. Namun
masyarakat Turki masih belum terbebas dari teror, karena proses demobilisasi

67.000
personil "protektor kota" masih clituncla hingga hari ini . .
Pacla

15
Januari

2002,
Karkut Eken, instruktur Ozel Tim; pimpinan operasi-operasi khusus Ibrahim Sahin clan
cluabelas
anggota polisi lainnya ditucluh "mendirikan organisasi kejahatan" dan menerima vonis hukuman penjara maksimal empat hingga
enam tahun.66 Setelah vonis tersebut, lima Jencleral Turki clan kepala staf militer Turki Dogan Giires menyatakan bahwa
mereka meragukan hukuman tersebut serta memuji pekerjaan dan kesetiaan Eken.67 Tak urung, pembelaan mereka tersebut
menjaclikan diri mereka sasaran berbagai tuduhan, paclahal jencleral-jencleral tersebut ticlak menyatakan hal apa pun. Untuk
pertamakalinya, anggota militer termasuk ke clalam daftar investigasi peristiwa Susurluk.
Hingga musim gugur tahun

2002,
setiap pengaclilan terhaclap Ciller, Yilmaz, Bucak, Agar clan politikus lain
selalu mengalami kegagalan akibat kekebalan hukum parlementer mereka. Kekebalan hukum terhaclap Agar pernah cliusulkan
untuk dicabut pada bulan Desember

199668,
namun gagal. Pacla bulan J
uni

2000,
lagi-lagi usulan pencabutan kekebalan hukum Agar mengalami kegagalan.69 Namun, Agar mengakui di haclapan
Komisi Susurluk bahwa mereka "menggerakkan ribuan operasi rahasia untuk pemerintah Turki."70 Tetapi, Agar ticlak
mau
6 6 Cumhuriyet, 25 November 2001.
67
68
Aksam, Turkish Daily 14 dan News, 1 5 Maret 3 2002.
November 1 999
69
Human Rights Foundation of Turkey: Daily Report, 06/1 1 7, 1 6 Juni 2000

Cumhuriyet 18 November 1996.
87
BIS N I S P E RAN G

memberikan pengakuan yang lebih mendalam, karena: "Jika saya membuat pengakuan, maka
mereka hams membawa juga seorang Presiden, tiga orang Perdana Menteri clan lima J enderal.
"71 Setelah Pemilihan Umum, dalam
parlemen Turki yang baru tidak terdapat wakil dari partai MHP,
DYP

maupun ANAP karena Ketiga partai tersebut gagal


memenuhi persyaratan 10% perolehan suara. Ciller kemudian mengundurkan diri dari
kepemimpinan di DYP
clan di ANAP. Sedangkan Agar menik- mati kekebalan hukum sebagai
wakil parlemen clan membuat Agar terlepas dari kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
dirinya secara politis dalam persitiwa Susurluk. Ia bahkan menjadi kandidat independen. Setelah
masuk parlemen, Agar kembali bergabung dengan DYP clan menjadi pimpinan partai tersebut
sebagai pengganti
Ciller.72

PadaJuni 20CJCJ, berbagai surat kabar memberitakan bahwa


Y

esil sang pembunuh berkeliaran di Turki. Yesil dikabarkan tinggal


di rumah seorang anggota parlemen di Ankara. Selain itu, beberapa pihak menyatakan melihat
Y

esil di sebuah restoran yang berada tepat di bawah kantor pusat partai MHP.73
Sekalipun sudah lampau, peristiwa "Susurluk" belum bisa dianggap sebagai sejarah. Karena
hingga hari ini, peta politik Turki masih dikendalikan oleh pemerintah, mafia dan kelompok
paramiliter. Hubungan mafia dan pemerintah Turki dalam hal peredaran narkotika dan perjudian
malah dilanggengkan oleh para pembunuh bayaran, penculikan anggota-anggota oposisi, serta
penyiksaan dan pelanggaran HAM yang dilakukan kelompok paramiliter. Dalam laporan
7 1 Yeni Safak, 1 5 Maret 2002.
71
Schonbohm, Dr. Wulf Eberhard, "Perteikongress der ANAP mit Neuwahl des Vorstandes", dalam: Auslandsbiiro
dcr
Konrad Adenauer Stiftung (Hg.) Uinderberichte, 24 Januari 2003.
73
Kurdish Observer, I 0 Juni 2000.
SS
S ep en gg al K i s a h d ar i S u su rl uk
tahunannya pada tahun
2002, IHD (Insan Haklari Dernegil Asosiasi Hak Asasi Manusia Turki) menyatakan
bahwa pelanggaran HAM terns mengalami peningkatan sejak tahun 1999.
Pada tahun

2002, 876
orang disiksa,
75
menjadi korban "pembunuhan misterius,"

2
orang hilang.74 Sekalipun peristiwa Susurluk mengungkap banyak kejahatan
politik di Turki, nyatanya kejahatan politik tidak tumbang seiring dengan bertumbangannya para pelaku-pelakunya.
Sebaliknya, berbagai bentuk kejahatan politik tersebut telah menjadi dasar Republik Turki seperti halnya militer.
Mesut Yilmaz, sebagai salah seorang Perdana Menteri yang karirnya terkait erat dengan kejahatan terorganisir,
mengetahui benar mengapa sebagian laporan inspektur kementrian Savas dinyatakan sebagai kunci pembuka "kotak
pandora.". Namun, seolah "mengingatkan", Yilmaz menyatakan bahwa beberapa peristiwa tidak dibeberkan karena
dianggap sebagai rahasia negara clan agar "di kemudian hari pemerintah [Turki] dapat menggunakan metode-
metode yang sama. "75 •
74
Presseerklarung des IHD, Ankara Feb 21, 2003.
75
Yurtdas, Susurluk, Hal . 230.
89
P ARAMILITERISME SEBAGAI ORGANISASI SOSIAL
Pertempuran AntiPemberontak di Chia pas
Dario Azzelli ni

MENJELANG
Natal 1997, pemandangan di komunitas Acteal, Chiapas, Meksiko, sungguh menyedihkan. Pakaian-pakaian
yang hancur dan berlumuran darah terlihat berserakan di mana-mana. Sementara di sepanjang pinggiran kota, yang tersisa hanya
puing- puing bangunan. Dua hari sebelumnya, pada

22
Desember 1997, sekelompok paramiliter menyerang kota tersebut
dan membunuh 45 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dengan cara yang sangat sadis. Para pelaku memulai dengan
menembaki para penduduk Acteal yang sedang berkumpul di sebuah kapel kecil di hutan untuk berdoa dan mendistribusikan
sumbangan pakaian. Kemudian, kelompok paramiliter mengejar orang-orang yang masih selamat, memotong kaki dan tangan
mereka dengan golok dan membuka rahim para perempuan yang sedang hamil.
Sekalipun beberapa unit kepolisian Chiapas berada hanya dalam jarak

200
meter dari kapel tersebut, mereka membiarkan aksi biadab kelompok paramiliter

"Mascara Roja"
(T openg Merah) tersebut. Polisi baru tiba lima jam setelah
kelompok paramiliter
Para m i l i t eri s m e s eb a ga i Or g a n is a s i So si a l

itu usai beraksi, itu pun hanya.untuk menghapuskan jejak-jejak penyerbuan.


Rencana pembantaian tersebut diadakan pada malam sebelumnya di Quextic, salah satu
komunitas tetangga yang dikendalikan oleh partai pemerintahan saat itu, Partido de la
Revoluci6n Institucionali:zaM (PRI/Partai Revolusi Institusional). Sebagian besar wilayah
Chiapas terpilah-pilah dalam komunitas- komunitas yang dikuasai pararniliter, komunitas-
komunitas ba- sis EZLN (Ejercito Zapatista de Liberaci6n Nacional!T entara Pembebasan
Nasional Zapatista) serta komunitas basis kelompok oposisi non-EZLN dan antikekerasan.
Sekalipun kelompok oposisi ini menyatakan diri sebagai gerakan antikekerasan, tetap saja
mereka menjadi korban keganasan peristiwa Acteal. Karban lain peristiwa Acteal adalah sebuah
kelompok Katolik garis keras,
Las

Abejas (Para Le bah). Di Chiapas, Meksiko, kelompok paramiliter bukanlah sekedar gerombolan
bersenjata. Keberadaan kelompok paramiliter -yang digerakkan terutama oleh tentara clan tuan
tanah- telah menjadi sebuah organisasi sosial yang sedemikian kuatnya hingga tidak jarang
membuat masyarakat Chiapas menjadi terpecah.Juana Vasquez Perez, misalnya, wargaasli Totzil
yang hampir duapuluh tahun hidup di Acteal, dua hari setelah pembantaian Acteal, melaporkan
kepada polisi bahwa suaminya, Armando Vasquez Luna de Quextic, sebagai anggota paramiliter
yang terlibat dalam pembantaian tersebut. Dalam pemakaman para korban pembantaian Acteal,
foto Armando Vasquez Luna de Quextic dipertontonkan kepada para keluarga korban. Tak lama
kemudian seorang pemuda berteriak setengah histeris sambil berseru "Ya, dia pembunuhnya!".
Pemuda itu kehilangan ibu dan dua saudara perempuannya dalam pembantaian tersebut.
Ayahnya merupakan anggota PRI, sementara sebagian besar keluarganya merupakan
anggotaLasAbejas. Setelah pembantaian,
91
I H S N I S P E RA N G

pemuda itu menyelamatkan diri ke rumah saudara lelakinya


di Polh6, basis
EZLN.

Guardias Blancas Kekerasan terhadap kelompok-kelompok oposisi clan penduduk desa atas
nama kekuasaan clan properti lokal bukanlah hal baru dalam sejarah Meksiko, apalagi Chiapas.
Setelah Revolusi Meksiko (1910-1920), pembaharuan agraria berhasil membagi ulang tanah
yang terbatas kepada petani-petani kecil
di

pusat clan di utara Meksiko. Namun


di

wilayah selatan negeri Meksiko, Chiapas, pembagian ulang tanah terse but
seolah tidak terjadi. Hingga kini, keluarga-keluarga tuan tanah di Chiapas masih dapat
memelihara kekuatan sosial dan politik mereka seperti pada zaman kolonial. Di
Chiapas, sistem feodalisme masih langgeng, terlebih dengan digunakannya cara-cara
kekerasan terhadap penduduk desa,atau dalam kasus sengketa kepemilikan tanah antara petani
dengan tuan tanah.
Di Chiapas, dalam 30 tahun terakhir para tuan tanah dan pengusaha secara perlahan
membentuk Guardias Blancas (Pengawal Putih) untuk melindungi kepentingan dan kedudukan
mereka. Selain sebagai kelompok tentara bayaran yang ter- organisir dengan rapi clan beroperasi
dengan cara tersendiri, Guardias Blancas memiliki kedudukan yang setara dengan polisi. Selain
itu, mereka juga bekerja pada kepolisian di banyak daerah di selatan Meksiko. Teror mereka
terhadap para petani lebih terarah dan selektif daripada bentuk teror yang dilakukan kelompok
"Desperados'" dimasa lampau. Guardias Blancas, adalah kelompok paramiliter yang sangat
terlatih clan beranggotakan prajurit-prajurit berpengalaman. Dalam setiap aksinya, selain

Desperados (Spanyol): Gerombolan bersenjata bentukan tuan tanah. Mereka dibentuk khusus untuk menghadapi gerakan-gerakan
petani yang memberontak melawan tuan tanah - Peny.
92
Pa ra m i l i t c r i s m e s eb a g a i Org a ni s a s i So si a l
diperlengkapi senjata otomatis, mereka mengenakan pakaian olahraga clan pakaian modern lainnya, lengkap dengan kacamata
hitam clan menumpang truk putih tanpa plat nomor. Bahkan seringkali, dalam "mengintai" mangsa-mangsanya, mereka meng-
gunakan helikopter.
Di Meksiko, keadaan sudah banyak berubah. T erutama sejak dimulainya perang rahasia clan penerapan Low Intensity
Waifare (Pertempuran lntensitas Rendah) sejak meletusnya pemberontak- an kaum Zapatista pada awal

J
anuari
19941• Program tersebut menganjurkan pembentukan kelompok­ kelompok
paramiliter yang akan berfungsi sebagai salah satu ujung tombak dalam perang penumpasan pemberontakan. Pro-
gram tersebut berdasarkan pada pengalaman dan strategi hasil rumusan para penasehat militer Amerika yang beroperasi di
Kolombia clan Guatemala. Program ini kemudian digunakan oleh militer Meksiko melalui pendidikan di pusat pelatihan militer
Amerika yang sangat terkenal, School of Americas,
di Fort Benning,
Doktrin Operasi Pertempuran Intensitas
Rendah
(Low I ntensity Warfare) dirancang oleh Amerika Serikat pada tahun 80-an
menyusul kekalahan mereka di Vietnam. Doktrin ini meramalkan kerangka penggerakan psikologis perang,
misalnya pembentukan ke lompok-kelompok paramiliter untuk penumpasan pemberontakan. Klare, Michael T. I Peter Kombluh,
Low Intensity Warfare: Counterinsurgency, Proinsurgency, and Anti-Terrorism in the Eighties, New York 1 998.
93
B I S N I S P E RANG
Georgia, AS.2• Menurut laporan berbagai kelompok hak-hak asasi manusia, di Meksiko "berbagai sektor pemerintahan
memindah- kan tugas-tugas kepolisian dan kemiliteran kepada
kelompok- kelompok sipil yang diorganisir secara militer
clan ditujukan

untuk
membelah komunitas-komunitas. Tidak butuh waktu lama bagi kelompok-kelompok
sipil

tersebut
untuk menciptakan kondisi yang potensial bagi pecahnya perang atau bentrokan
dalam masyarakat sipil yang. Pecahnya perang atau bentrokan dalam masyakarat sipil tentunya akan menghadirkan kekuatan
militer, yang akan berfungsi sebagai penengah."3

Kelompok
sipil yang diorganisir secara militer tersebut bertugas mengintimidasi masyarakat sipil melalui teror.
Terutama di
daerah-daerah basis gerakan-gerakan oposisi, tempat gerakan oposisi menggalang dukungan untuk melawan paitai pemerintah
PRI yang berkuasa sejak tahun

1929
hingga tahun
2000. Modusnya selalu sama: Tentara Meksiko
diposisikan dengan sangat strategis sebagai pengawas sebuah daerah. Dengan
94
School of the Americas (Sekolah Amerika atau SOA) adalah pusat pelatihan bagi militer Amcrika Latin yang dibiayai oleh
militer Amcrika Scrikat. Di sckolah tersebut diajarkan bcrbagai strategi perang mclawan pembcrontakan, taktik penguasaan
medan, komando-komando operasi, dsb. Pada tahun 1 946 saja, sudah lebih dari 60.000 militer personil Amerika Latin dididik di
sekolah ini. Banyak diantara algojo mereka merupakan penjahat-penjahat paling terkenal pada berbagai pcrang di Amerika Latin,
seperti Leopoldo Galtieri dan Roberto Viola, pemimpin kediktatoran militer di Argentina. Para algojo hasil didikan SOA
bcrtanggungjawab, atas pembantaian di El Mozote, El Salvador, di mana 900 warga sipil tcrbunuh; dan atas pembunuhan
terhadap Uskup Agung Oscar Romeo. Pad a bulan Januari 200 I,
"
se
k
olah
"
ini kemudian direhabilitasi menjadi Western Hemisphere Institute for Security Cooperation (WHISC atau Institut
Kcrjasama Kemanan Belahan Barat), berkat desakan berbagai kelompok hak-hak asasi manusia untuk menutup sckolah ini.
Informasi lcbih jelas bisa dilihat di www.soaw.org. Perombakan Sistem Politik Meksiko dan Peranan Organisasi Non-
Pemerintah, (2000). Dokumen lcngkap seminar mengenai Global E
x
change dan cl Centro Nacional de Comunicaci6n Social (Cencos atau
Pusat Nasional Komunikasi Sosial), Meksiko, bcrdasarkan catatan Guillermo Correa , scorang ctnolog di Chiapas, dimuat
Proceso No. 1 1 04/29 edisi Desember 1 997.
P ara m i l i t e ri s m e s e b ag a i O r g a n is a s i S o s ia l

demikian, tentara dapat memberikan dukungan bagi kelompok- kelompok paramiliter yang
sedang memerangi kelompok- kelompok oposisi. Sementara hubungan antara militer dengan
paramiliter dipelihara dan dibiayai oleh para politikus PRI, yang menjabat sebagai wakil-wakil
nasional maupun daerah, seperti walikota dan anggota dewan kota.
4 Antara tahun 1994 hingga 1997, kelompok paramiliter menyerang 20.000 basis EZLN; barang-
barang, tanah dan hasil panen penduduk setempat di basis-basis EZLN dijarah. Setelah puas
menjarah, basis-basis EZLN tersebut mereka ambil alih. Pembantaian di Acteal menunjukkan
bahwa kelompok paramiliter juga mulai memperluas teror, tidak hanya terhadap pendukung
EZLN tapi juga terhadap kelompok-kelompok oposan lainnya. Sepanjang tahun-tahun tersebut,
paramiliter di Chiapas membunuh ratusan orang yang sebagian besar merupakan penduduk
komunitas basis EZLN, wakil-wakil partai oposisi kiri-tengah PRD (Partido de la Revoluci6n
Democratica/Partai Revolusi Demokratis), serta komunitas- komunitas Katolik, yang dianggap
membantu kaum Zapatista. Menurut beberapa sumber, terdapat sekitar duabelas hingga duapuluh
kelompok paramiliter aktif di Chiapas, dengan jumlah anggota per kelompok mencapai 30
hingga 50 orang.5
Melihat pembentukan dan penggalangan kelompok- kelompok paramiliter di Chia pas yang
dilakukansecara sistematis, maka pertanyaan yang pantas diajukan tentunya adalah: Apakah
4
Centro de Derechos Humanos Fray Bartolome de Las Casas: Ni Paz Ni Justicia, 1 996, Hal. 94; Castro Gustavo: Boletin Chiapas
al Dia 1 40, CIEPAC, Des. 1 998. 5
Hasil pembicaraan pribadi dengan Onecimo Hidalgo pada tahun 2003. Jumlah anggota masing-masing kelompok bervariasi,
karena mereka tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Mereka biasanya disebut "Pasukan Maton". Catatan: Hidalgo tidak
termasuk dalam kelompok-kelompok semacam ini.
95
B I S N I S P E RANG

ada target pencapaian yang lebih besar, selain penumpasan pe


m
berontakan? Onecimo Hidalgo dari CIEPAC (Centro
de Investigaciones Econ6micasy Politicasde
Acci6n Comunitaria!Pusat Investigasi Politik clan Ekonomi Masyarakat) menyatakan bahwa "kelompok-kelompok
paramiliter muncul secara spesifik di kawasan-kawasan EZLN clan mengepung kawasan pantai serta kawasan

h
ubung
an

antarsamudera [Samudra Pasifik di sisi barat Meksiko dan Atlantik di sisi timur
-
peny ]. Bisa dipastika
n kelompok-kelompok paramiliter akan
muncul di kawasan lain yang potensial dan di kawasan yang diproyeksikan sebagai kawasan perdag
angan bebas. Kelompok-kelompok itu akan
m

enjadi anjing pen


jag
a
kepentingan modal. Tidak masalah kemudian jika banyak orang Indian terbunuh."
Paramiliterisme sebagai Organisasi Sosial Awalnya, daerah Chiapas Utara adalah laboratorium percob
a

an bagi
"
perang kotor" di Meksiko Selatan. Di mana kelompok yang me
ru

pakan campuran paramiliter clan gerombolan tukang puku


l PRl be
m

ama
P
azy ]usticia (Perdamaian clan Keadilan). Kelompok tersebut didirikan pertama kali bagi
masyarakat adat Chol clan melakukan aksi pertamanya pada pe
rt

engahan tahun 1995 di bawah pimpinan Gubemur Juli


o

Cesar Ferro. Penanggungjawab operasi kelompok paramiliter saat itu


adalah komandan Daerah Militer ke-7, Jenderal Mario Renan Castillo Fernandez. Selain s
e

bagai penghubu
n

g bagi penyalu
r

an dana dari pemerintah


an

pusat bagikelompok-kelompok paramiliter di daerah,6 Castillo Fe


rn

andez juga merupakan egresado SOA.7


6 Bellinghausen, Herman,
"El
operativo Contra Paz y Justicia Impidio que cl Grupo Paramilitar Renovara su Directiva," dalam:
La Jornada 1 5 September 2002. 7 Wood, Darrin, "Bury My Heart atActeal,"
ww.globalexchange.org/campaigns/
mexico/mil/BuryMyHcart.html
96
Pa r a m iliteri s m e s eh a g a i Or g a n i s a s i S o s i a l

Diantara para pendiri Paz y ]usticia, terdapat Samuel Sanchez Sanchez, pimpinan seksi
regional SNTE (Sindicato Nacional de Trabajadores de la
E

du
c

aci6n!Serikat Nasional Buruh Pen


di

dikan) dan w
ak

il daerah PRI
di

Tila pada pertengahan tahun 90an. Sanchez m


e

nyatukan organisasi guru desa, SOCAMA (Solidaridad


CampesinaMagistria). Pazy ]usticia juga menyatukan para peternak dari berbagai daerah dalam
struktur mereka. Selain Paz y Justicia, ada juga Guardias Blancas (Pengawal Putih) yang
beroperasi di beberapa daerah di Chiapas Utara clan di wilayah selatan yang berbatasan dengan
Tabasco.
Paz y Justicia didirikan pada tahun 1995 di kota Tila, Sabanilla, Salto de Agua dan Tumbala.
Tidak lama setelah pendiriannya, Paz y ]usticia memulai rangkaian teror mulai dari tah un 199
5
hingga tah un 1997, yang lazim dikenal se bagai "Guerra de Chol" (Perang
Chol). Sepanjang perang tersebut, sejumlah 300 wargat adat di Chiapas Utara tewas terbunuh.
Meskipun Paz y ]usticia menyingkirkan ribuan simpatisan EZLN,, mencuri tanah-tanah mereka
dan menjadikan paramiliterisme sebagai sebuah bentuk organisasi sosial bagi keluarga-keluarga
dan seluruh komunitas, pemerintah menyatakannya sebagai konflik agama antara kaum Protestan
Chol dengan kaum Katolik Zapatista atau sebuah konflik etnis.8 Kesan operasi penumpasan
pemberontakan sebagai konflik agama diperkuat dengan aksi Paz y ]usticia yang melawan
sektor-sektor Katolik progresif. Mereka bertanggung jawab atas penutupan sejumlah gereja
Katolik, clan juga usaha
8
Basis EZLN terdiri atas masyarakat Tzotil, Tzeltal dan Tojobal. Namun, konflik terse but seharusnya tidak dipandang sebagai
persoalan etnis. Meskipun demikian, pemerintah (PRI sebelum tahun 2000 dan PAN sejak tahun 2000
)
selalu memandang antar

-
etnis

,
di dan mana menyatakan Negara harus bahwa campur konflik tangan di Chiapas merupakan perselisihan sebagai institusi yang
"beradab" dan "bijaksana".
97
B I S N I S P E R AN G

pembunu
h
a

n yang gag
a

l te
r

uskup Samuel Ruiz dan uskup Vera Lopez Garda pada 4 No


v

1997. Selain Paz


y

embe
r ]usticia, pemerinta
h

jug
a menyiapkan
se

buah o
rgan
i
sasi besar yang akan b
e
rangg

otakan para pemil


i
k modal. Di samping sebag
amilite
r
,

Paz
y

]usticia dibentuk bag


ai kelom
pok
p

a
r i pengorganisiran masyarakat yang akan rnendukung garis p
olitik pemerintah, untuk
m

engintimi
d
a

si m
a

syar
a
kat sipil oposisi dan seb
agai ja
r

ing
a

n informan. K
elompo

k
te
rseb

ut dibiayai secara langsung


oleh institusi- institusi negara. Pada

ta
h

un 90an, kelompok tersebut mcne- rima bantuan sebesar 460.000 dolar


clari peme
rin
t

a
h

claerah Chiapas. Secara r


es

mi, clana tersebut dinyatakan sebagai b


a

ntuan
p

em
er

intah
bagi "pertanian clan pete
r

nakan
"

clan diserahkan kepada J enderal Renan Ca . stle se


b
agai "saksi kehormatan"9• Mantan

gube
r

nu
r Ch

ia
p

as, Julio Cesar Ruiz Ferro, berkali-kali m


eny

at
akan clalam pertemuan-pertemuan perkumpulan para mantan pej
a

bat bahwa anggota-anggota Paz


y

]usticia adalah korban k


o

n
flik yang sesun
gg

u
hny
a clan mereka telah "memberikan darah mereka"
hingga

titik peng- habisan. P


emerinta
h

federal
E

rnesto Zedillo dan G


u
b

e
rn

u
r Chiapas, Roberto Albares Guillen, juga secara
ter
b

uk
a menyat
a

kan dukungan me
r

ek
ab

agi Paz
y

Justicia. Setelah kekalahan PRI dalam pemilihan tahun


2000, Paz
y ]usticia terp
e
ca
h
.

Anggota-anggota
Paz y
Justicia yang
b
erada di bawah p

impi
n

an
Sanchez kemudian mendirikan UCIAF (Union de Comunidades Indigenas, Agricolas
y

Forestales!Serikat Komunitas Adat, Pe


rt

anian clan
Perh

utanan)
.

Dan satu pers


a

tu pimpinan
Paz
y

]usticia, termasuk Sanchez,


sempat ditahan pihak
9
Hidalgo, Onccimo, "Los paramilitares: una Guerra sin Cuartcl, Manuscrito, S.A., sekitar tahun 1 999, Hal. 4.
98

hada
p
P a r a m il it eri s m e s e b a g a i O r g a n i s a s i S o s i a l
kepolisian, sekalipun tak satu pun peradilan atas mereka benar- benar dilaksanakan.
Kekalahan PRI ternyata tidak serta merta melemahkan kekuatan

Paz
y

justici4.
Markas besar

Paz
y

]ustici,a
masih berada di tempat yang sama seperti dahulu di El
Limar, di kota Tila, dekat kamp militer BOM

(Base para Operaciones Mixtas!B


asis Operasi Gabungan) militer Meksiko10•
Dua tahun setelah kekalahan PRI,

Paz
y

Justici,a
kembali solid. Sekalipun terjadi pergantian pemerintahan di Meksiko clan Chiapas,

Paz
y

justici,a
masih menikmati perlindungan dari institusi negara. Pada awal tahun

2003,
Fernando Valadez, wakil dari ACAT
(Acci6n de Los Cristi4nos para la Abolici6n de la Tortural Aksi Kristiani untuk Penghapusan
Penyiksaan), menuduh pemerintah federal tidak mengambil tindakan apa pun atas kelompok paramiliter. Baik
pemerintahan presiden Vicente Fox maupun pemerintah Chiapas, Salazar Mendiguchfa, seolah mengampuni
kejahatan kelompok paramiliter. Salazar Mendiguchfa, wakil PRI di COCOPA

(Comisi6n de Concordi4 y
Pacificaci6n/
Komisi Persetujuan clan Keamanan) di parlemen Meksiko clan kandidat pemerintahan PRD clan
PAN melawan PRI, yang kerap menyalahkan PRI atas keberadaan kelompok- kelompok paramiliter, kini
menyatakan bahwa tidak ada kelompok paramiliter

di
Chiapas.11 Selain
Paz
y

justicia,
beberapa kelompok paramiliter lainnya yang beroperasi di kawasan Tzeltales pada
tahun 1996 adalah

Chinchulines
clan
Tomas Munzer. Chinchulines
sudah beraksi sejak tahun 1988 dengan nama
yang berbeda-beda clan membentuk aliansi-aliansi tingkat komunal pada tahun 1996
10
Bellinghausen: El Operativo.
1 1 Martinez, Ricardo, "Las Organizaciones de Derechos Humanos Advierten der Riesgo de Acciones Paramilitares en Chiapas,"
dalam: ww.rebclion.org, 1 9 Januari 2003.
99
B I S N I S P E RA N G

dengan wakil-wakil PAN.12 Menurut Centro de Derechos Humanos (Pusat Hak-Hak Asasi
Manusia) Miguel Agustin Pro, pada tahun 1995 kelompok tersebut mengumpulkan peralatan
perang bagi 250 personil. Di kota Chllon, kelompok ini mengawasi transportasi, di kota Tem6
mereka mengawasi konfederasi para petani kopi.13 Kelompok-kelompok lainnya adalah Alianza
San Bartolome de Los Llanos, Fuerzas Armadas del Pueblo, Los Quintas clan Los Puna/es, serta
MIRA (Movimiento Indig
en
a

Revolucionario Antizapatista!Gerakan Masyarakat Aclat Revolusioner


AntiZapatista)14 yang beroperasi sejak tahun 1997. Tidak ketinggalan pula, M
a

sc
ara Roja, pelaku pembantaian Acteal,
yang beroperasi di kota Chenalh6. Slogan
Mascara

Roja seolah menyatakan kekebalan hukum kelompok-kelompok


paramiliter: "Kami aclalah Si Topeng Merah, jika ingin tahu siapa kami, temui kami di neraka!".
Keberadaan kelompok paramiliter seolah semakin kokoh, terbukti sejak tahun 1998, berdiri
kelompok-kelompok baru seperti Los Platanos dan Los Tomatcs.
Teror kelompok paramiliter diarahkan terhadap penduduk, melalui tindakan seperti
pembuangan dan pembunuhan yang dilakukan secara selektif dan merata. Peralatan perang
mereka mencakup senapan mesin clan senapan otomatis seperti AK 47, M
16,
Ar 15 dan Uzi. Mereka melakukan rekrutmen anggota di
basis-basis PRI atau di basis organisasi-organisasi simpatisan pemerintah dan mengumpul- kan
uang dalam jumlah besar yang bersumber cari pengawalan
12
Hidalgo, Onecimo, "Los Paramilitares: u
n
a Guerra sin Cuartel," Manuscrito, S.A., sekitar tahun 1 999, Hal. 6. 13 Centro de
Derechos Humanos Miguel Agustin Pro Juarez, "Chiapas: La Guerra
en Cu
r
so
,"
1998, Hal. 25. 14 MIRA dilind
ungi oleh mantan wakil Chiapas dari PR!, Norberto Santiz Lopez, dan wakil lama dari PR! untuk O
cosingo
,
Lazaro Hernandez.
100
Par a m i l i t eri s m e se b a g a i Org a ni sa s i S o s i a l
khusus, militer, para pengusaha dan tuan tanah. Dengan clukungan keuangan yang besar itu, mereka dapat
menikmati gaji reguler sekitar

50
hingga

250
clolar per bulan. Selain itu, mereka juga menclapatkan penghasilan
tambahan clengan memeras penclucluk.
Di Chenalh6 misalnya, setiap orang cliharuskan membayar 13 dolar (setara dengan gaji mingguan satu orang
petani) clan tiga kali lipatnya bagi para guru. Kelompok paramiliter juga kerap melakukan pemblokiran jalan clan
meminta "sumbangan". Untuk mendapatkan pemasukan yang lebih besar, mereka mengawasi sektor-sektor ekonomi
transportasi lokal, para pialang perclagangan kopi, clan perdagangan kayu-kayu berharga. Tindakan mereka tersebut
dilindungi oleh perjanjian dengan pihak militer. Mereka juga berhak atas benda-benda rampasan dari orang-orang
yang dibuang, yang kemudian mereka gunakan untuk membangun keluarga mereka di kota tempat mereka
beroperasi.
Paramiliterisme sebagai Proyek Strategis Militer Pembentukan kelompok-kelompok paramiliter merupakan bagian
dari sebuah strategi militer Meksiko untuk operasi penumpasan pemberontakan yang berjuluk "Campana Chiapas
94" (Kampanye Chiapas 94).15 Strategi ini kemudian clikembangkan oleh J encleral Jose Ruben Rivas Pena.

J
enderal Jose Ruben Rivas Pena memiliki
kedudukan yang sama dengan Jencleral Renan Castle, di SOA

(School of the Americas),


Fort Benning, Georgia, AS.16 Tujuan
"Campana Chiapas 94" adalah penghancuran struktur politik clan militer EZLN. Pembentuk-
1 5 Proceso 1 6
No. 1 1 05 , Wakil Joe Kennedy 5 memberikan Januari 1 998.
keterangan mengenai hal terse but dalam sebuah
laporan pada tanggal 1 2 Januari tahun 1 997 kepada rekan-rekannya di Majelis Perwakilan Rakyat.
101
IHSNISPERANG

an kelompok-kelompok paramiliter dibeberkan secara jelas dalam susunan program operasi


penumpasan pemberontakan terse but. Sementara program-program lainnya seperti operasi sipil,
psikologis clan militer, tidak dibeberkan sejelas program pembentukan kelompok paramiliter.
Dalam susunan program tersebut, disebutkan bahwa pihak militer akan mendapatkan tenaga
konsultan, pembentukan "kelompok-kelompok swapertahanan", clan dukungan dari kelompok
paramiliter yang sudah ada serta kelompok-kelompok paramiliter lain. Tentara juga bertugas
menciptakan pasukan antiZapatista di tempat-tempat yang tidak terdapat pasukan
antiZapatista17• Di satu sisi, tujuan militer adalah memisahkan kelompok gerilya dari basisnya
can mengintimidasi para aktivis oposisi. Di sisi lain, militer harus menampakkan diri di hadapan
mata publik sebagai sebuah institusi netral yang bertempur me!awan kedua "ekstrim"
(paramiliter dan gerilyawan) tersebut. Selain bertugas merekrut orang untuk kelompok
paramiliter, militer juga bertugas mengorganisir, secara rahasia, sektor-sektor spesifik penduduk
sipil (seperti peternakan clan perusahaan) yang memiliki kepentingan ekonomi dalam
pemeliharaan relasi kekuasaan. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari struktur- struktur
bantuan bagi operasi-operasi bawah tanah tentara.
Kedekatan antara paramiliter dengan pemerintah tercermin melalui kekebalan hukum bagi
pihak yang diuntungkan oleh keberadaan paramiliter. Setelah pembantaian
di

Acteal, sejumlah kambing hitam


ditangkap untuk mengakali sorotan dunia internasional. Namun para perencana pcmbantaian
tersebut m�sih menikmati kekebalan hukum hingga hari ini.
Sejak tahun
1996,

Departemen Pertahanan AS memper- kuat kerjasama


militer

dengan Meksiko mclalui


ca

a-
cara
17
r
Proceso No. 1 1 7 1 , 1 2 April 1 999.
102
P a r a m il i t eri s m e s e b a g a i O rg an is a s i S o s i a l

rahasia. Dalam sepuluh bulan pertama pada tahun 1997, 1500 pejabat Meksiko mengikuti
pelatihan di SOA clan institusi- institusi sejenisnya. Jumlah ini kira-kira sama dengan jumlah
total peserta pendidikan di SOA pada 14 tahun terakhir. Kini, sebagian besar para egresado SOA
berasal dari Meksiko. Hal itu sebenarnya tidaklah mengejutkan, mengingat kepentingan-
kepentingan ekonomi, politik clan strategis Amerika Serikat yang besar di Meksiko. Bagi AS,
bagian selatan
Rfo

Grande adalah sumber bahan pokok clan


perbekalan clan tempat produksi dengan ongkos murah. Dengan demikin bisa dimengerti bahwa
instabilitas politik di Meksiko akan mengancam "keamanan nasional" AS. Oleh sebab itu, AS
merasa sangat berkepentingan untuk menghancurkan gerakan- gerakan sosial dan organisasi-
organisasi politik di Meksiko, yang mereka pandang sebagai penghalang akses mereka atas
sumber-sumber alam.
Militer Meksiko juga menerima bantuan secara langsung dari Kaibiles yang terkenal di
Guatemala. Kaibiles, unit khusus dari Guatemala ini dikenal pada masa Perang Sipil terutama
dengan penyembelihan korban-korban mereka dengan menggunakan golok. Mereka mengenakan
seragam hitam, topi berwarna hijau clan berbahan mahal, clan selalu menyimpan sebilah golok
di punggungnya. Di beberapa kawasan di Chiapas, beberapa kelompok paramiliter dengan gaya
berpakaian seperti itu mulai terlihat berkeliaran. Di Guate- mala sendiri, dua anggota petinggi
tentara clan egresado SOA mulai diselidiki atas dugaan pemasokan senjata clan obat-obatan bagi
kelompok-kelompok paramiliter di Chiapas.18 Pada paruh akhir tahun 90an, militer AS beberapa
kali melakukan
18
Wood, Darrin, "Grupos Paramilitares en Chiapas. Baja la Doctrina de Fort
Bragg," Prensa-Nuevo Amanecer Europa 1 997.
1 03
BISNIS
P ERA NG
penyusupan ke Chiapas.19 Hal ini dikarenakan banyak pegawai CIA memandang Meksiko sama seperti Kolombia,
di mana mereka bisa menyusup masuk dengan bebas.20
Kelompok-kelompok berseragam yang paling besar ternyata adalah "orang asing/ orang barat". Mereka
beberapa kali memasuki hutan-hutan di Chiapas untuk memberikan pelatihan militer. Diantaranya bahkan terdapat
tentara bayaran dari Israel.
Azaf dan Owri Saliternik, yang ditemui di Campeche pada tahun

1998,
diduga keras sebagai tentara bayaran Israel. Sebuah surat pribadi yang ditemukan menerangkan
bahwa Azaf memiliki beberapa pekerjaan. Dia dipekerjakan olehJorge Garcia Zubieta, seorang perwira polisi,
sebagai pengawal Gubernur Campeche dan sebagai penghubung bagi sekretariat negara urusan keagamaan Meksiko.
Sehari-harinya, yang menjadi atasan Azaf adalah Rafael Rodriguez Barrera. Jorge Garcia Zubieta pernah menjalani
pendidikan militer tingkat lanjutan

di
Israel antara tahun 1993
hingga

1995
ketika Barrera masih menjabat sebagai duta besar Meksiko di Israel.21 Pada tahun

1998, 48
negara Eropa Utara clan Amerika Serik.at mendirikan scbuah
konsorsium. Kemudian konsorsium ini mendirikan perusahaan minyak

Pemex.
Tidak lama kemudian, Azaf dan Owri Saliternik
terlihat berkeliaran di Campeche kurang lebih selama tiga bulan22• Sekalipun demikian, hingga hari ini masih
belum jelas benar apakah
19
Wal
ter Slocum, wakil sekretaris Mentcri Pertahanan Amcrika
S
e
r
ikat
,
menyatakan bahwa setiap jalur memiliki peranan yang
berbeda. Meskipun demikian, ketika seorang atase militer Amerika dan rckannya ditawan di Chiapas pada tahun 1 998, mereka
mcmbawa beberpa kotak kayu besar yang diduga berisi senjata. Namun, kotak-kotak kayu tidak bisa dibongkar ka
r
ena atase militer terscbut mcnggunakan alasan kekebalan diplomatiknya.
Ref. : Agencia Informativa (Agen Informasi) Pulsar, 2 Maret 1 998. 20
New York Times, 29 Desembcr 1 997. 2 1 2 2
Proccso Castro
Gustavo:
No. 1 1 05, Boletin 5
Januari Chiapas 1 998
al Dia 140, Chiapas, Des. 1 998.
104
Pa r a m i l i t e ri s m e s e b a g a i Or g a ni s a s i So s i a l

mereka benar-benar tentara bayara


n
yang langsung disewa oleh Meksiko atau karyawan perusahaan militer swasta.
Di Meksiko, aktivitas kelo
m
pok paramiliter tidak terbatas di wilayah Chiapas saja. Di Guerrero, Oaxaca,
Michoacan, Veracruz dan beberapa wilayah lain di Meksiko, beberapa kelompok bersenjata yang bekerja bersama dengan tentara
dan polisi juga melancarkan teror terhadap masyarakat layaknya kelompok paramiliter. Di Guerrero, yang sejak akhir tahun 60an
sudah
diramaikan oleh perang gerilya berskala lokal23, ratusan orang tewas dibunuh oleh tentara dan paramil

it
er
.
Bahkan kawasan wisata Acapulco, pesisir

di
Guerrero yang menghadap samudra
Pasifik, tidak luput dari keganasan tentara dan kelompok paramiliter.

Situasi
serupa juga bisa ditemukan di Oaxaca, di mana kelompok-kelompok sipil bersenjata beraksi dengan pol

i
si yang berpakaian sipil di wilayah-wilayah konflik
untuk mengintimidasi masyarakat
.

t
entara yang bekerja dengan kelompok s
Para
polisi dan i
pil bersen

j
a

t
a

t
ersebu

t
di
d
ukung oleh Antorcha Campesina
(Pelita Desa), organisasi bentukan PRI. Di Meksiko

, PRI adalah
p
art
ai politik tempat bernaung klan korup mantan presiden Carlos

Salinas
yang menggunakan tenaga kelompok nasionalis dan kelompok Maois gadungan
(karena seharusnya melindungi hak-hak petani) untuk menghancurkan kelompok- kelompok oposisi.
Paramiliterisme Pada Masa Pemerintahan Vicente Fox Konflik antara masyarakat adat Lacandon (yang didukung
kaum Zapat

i
s

t
a) dengan pemerin

t
ah Meksiko akhir-akhir ini semakin memuncak. Masyarakat adat
Lacandon telah mendiami kawasan yang kinidinyatakan sebagai cagar alam Monte Azul

di
23
Lihatjuga: Carlos Montemayor,
Guerra en el Parafso,
Mcksiko
1991 .
105
B I S N I S P E RA N G

hutan Lacandon selama dua belas dekade. Kawasan cagar alam Monte
Azul

seluas 60km persegi tersebut setidaknya dihuni 200 komunitas masyarakat adat
Lacandon. Untuk beberapa saat masyarakat adat Lacandon dapat hidup dengan tenang. Sampai
al\:hirnya tiba sebuah sebuah perusahaan perjalanan wisata yang menawarkan paket perjalanan
wisata ke reruntuhan suku Maya clan ekoturisme. Semenjak kedatangan perusahaan perjalanan
wisata tersebut, masyarakat adat Lacandon secara perlahan semakin tergusur dari tanah adat
mereka. Pemerintah Meksiko sendiri rupanya menganggap keberadaan masyarakat adat sebagai
gangguan bagi pertambahan keuntungan mereka. Pemerintah Meksiko menekan gerakan-gerakan
serta hak-hak otonomi masyarakat adat. Bukan hanya masyarakat adat Lacandon saja yang
menerima perlalman keras pemerintah Meksiko.
Kelompok-kelompok paramiliter seperti Pasukan Lacandon clan paramiliter Paz
y

fusticia, beroperasi di kawasan hutan Lacandon sejak tahun 1995 dengan


dukungan para pejabat pemerintahan yan; berkuasa. Pada al\:hir tahun 2002, Pasukan Lacandon
clan paramiliter Pazy fusticia, yang dijadikan pembantu tentara clan pemerintah Meksiko, bisa
semakin leluasa mengusir komunitas-komunitas Zapatista dengan dalih bahwa "mereka merusak
media perlindungan lingkungan". Tidak lama kemudian, pada April 2003, mereka melancarkan
serangan pertama terhadap komunitas Zapatista clan menghancurkan sejumlah rumah.24
Usaha kelompok-kelompok pembela hak-hak asasi manusia dalam menuntut
pertanggunjawaban kelompok- kelompok paramiliter di pemerintahan federal Meksiko selalu
menemui jalan buntu. Edgar
Cortez,

dari Pusat Hak Asasi Manusia Miguel Agustin Pro,


menjelaskan bahwa pada tahun
24
Bellinghausen, Hermann, "Angriff auf El Paraiso, Mehrere Hauser zerstort," dari: La Jomada,
dalam Znet 23 April 2003
(ww.zmag.de).
106
P ar a m i lite ri s m e s e b ag ai O rg an is as i S o s i al
2002, "Kantor Khusus Investigasi terhadap Kelornpok- Kelornpok Bersenjata Ilegal, yang bergantung pada
Pernbelaan U mum Republik (PGR) ditutup tan pa pernah diikuti pernberitaan kepada publik atas hasil-hasil
penyelidikannya."25 Untuk rnenyernbunyikan perang kotor terhadap penduduknya sendiri ini dari sorotan dunia
internasional, Pernerintah Meksiko rnenyatakan bahwa perang terpaksa dilancarkan karena provokasi sejurnlah pria
bertopeng rnurung yang keras kepala dan sangat radikal atas rnasyarakat adat untuk rnelakukan aksi-aksi kekerasan.
Menurut pernerintah, pernbantaian-pernbantaian yangterjadi adalah buah dari konflik- konflik antara keluarga, klan
atau kornunitas kota yang saling berrnusuhan. Pernerintah Meksiko, rnelalui rniliter yang patuh terhadap
pernerintahan sipil, terpaksa mengarnbil tindakan kekerasan karena harus "melindungi keadilan dan undang-
undang."
Menurut Carlos Fazio, seorang politolog dan ahli strategi rniliter, saat Presiden Vicente Fox rnenjelaskan cara
baru penurnpasan pernberontakan, sebenarnya Presiden Fox tidak sedang rnenjelaskan sebuah taktik militer narnun
sebuah cara baru yang sangat berbeda dari cara yang sudah dilakukan sekarang ini. Gambaran yang jelas atas
seluruh langkah yang dilakukan hingga sekarang dapat dilihat dalam sebuah rencana rahasia bernama "Chiapas
2000"26• Rencana tersebut sebenar­ nya adalah usaha pencucian dosa pemerintahan Fox atas kaum Zapatista dengan
menggunakan prinsip-prinsip keadilan dan demokrasi. Dalam rencana terse but, pemerintah Meksiko akan berusaha
merebut kepercayaan publik. Pernerintah akan melakukan proses "dialog" secara langsung dengan pihak
2 5 26
Martinez: Marin, Carlos,
Las Organizaciones.
"
Ch
iapas
:
una Estratcgia Militar," dalam: Mileno I Januari 200 1 .
107
BISNISPERANG

Zapatista clan presiclen Meksiko sencliri yang akan menjadi juru bicara pemerintah. "Dialog" ini
kemuclian akan cliarahkan kepacla perclebatan tentang representasi moral masyarakat adat di
kaum Zapatista. Lalu, pemerintah akan membongkar sedikit demi sedikit citra positif EZLN clan
para pimpinannya. Untuk itu, pemerintah akan menunjukkan kepada publik bagaimana para
pimpinan EZLN "diperkaya melalui kegiatan-kegiatan haram dan kejahatan-kejahatan
terorganisir" dan organisasi EZLN yang terlibat dalam pereclaran narkotika. Pemerintah
Meksiko akan menekan V atikan agar mengirim para teolog pembebasan clan pastur-pastur
progresif ke Chiapas. Tapi, kelompok-kelompok paramiliter harus dijadikan unit-unit le- gal
dalam kepolisian clan bertindak sebagai negosiator dengan kepala-kepala suku setempat.
0-
108
PEREMPUAN-PEREMPUAN GUATEMALA
Paramiliterisme, Kekerasan dan }ender
Matilde Gonzales (Avancso) & Stefanie Kron
KETIKA Alfonso Portillo dari

Frente Republica
no

de Guate- mala
(FRG) atau Front Republik Guatemala yang beraliran ultra-kanan pada akhir tahun

1999
terpilih sebagai presiden Guatemala, dan diktator militer lama sekaligus pendiri
FRG, Efrain Rios Montt, memasuki kembali kancah politik sebagai pimpinan kongres, kalangan oposisi kiri Guatemala bereaksi
keras. Reaksi ini timbul karena oposisi kiri memandang para penguasa baru tersebut tidak lain adalah kaki tangan organisasi-
organisasi internasional. Kedua belah pihak mulai bergesekan ketika terbukti bahwa sebagian besar suara FRG diperoleh dari
desa-desa miskin dan daerah-daerah kaum adat.
Hal yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana mungkin masyarakat adat yang menderita setelah didera puluhan tahun
konflik bersenjata memilih partai yang didirikan Rfos Montt sang diktator. Pada April 1982, Rios Montt membentuk program
penumpasan pemberontakan dari sektor militer Guatemala, yaitu
BIS NIS P E R A N G

Plan Nacional de Seguridad


y

Desarrollo
(Perencanaan Keamanan dan Perkemb
an
g
an Nasional) yang bertujuan untuk menegakan "stabilitas." Langkah utama progr

am i
n
i ad
alah p
e

a
ksan
aan "politik

lb
u
mi hangus" yang dilakukan di wilayah-wilayah pedesaan. Progr

am
y
an
g bis

a
digolongkan

sebagai salah satu rangkaian pembantaian paling


mengerikan dalam sejarah Amerika L
a
tin tersebut menelan 75.000 nyawa manusia dalam kurun waktu selama 18 bulan.1
Opera

s
i-operasi militer yang bergerak deng

an
motif rasisme dan antikomunisme itu, selain melakukan
pembantaian, pengusiran dan penghancuran lebih dari 400 komunitas2 juga disertai dengan strategi-strategi "halus"
seperti
peng
am
anan clan psikologi

perang. T api,
seb
a
gian besar operasi dilakukan lewat militerisasi secara meluas

di
kawasan
-k
a
wasan "bebas". Operasi ini berbasis pada pembangunan jari
ng
an struktur parami
litcr secara sistematis yang terus diperluas di

se
tiap kota dengan memecah-mecah ke
lompok yang ada dan membuatnya lebih banyak.

T
ujuanny
a
ac!alah m

e
l

a
kukan r

e
organi

s
asi jangka panjang dalam bidang politik, kebuday
aan
, clan lingkung
an
sosial di tingkat kabupaten clan komunitas-
komunitas yang
dilakukan berdasarkan definisi militer

akan
"k

e
am

an
an clan

pembangunan".
Sebagian besar korban dibunuh antara bulan April hingga November 1 982, terutama di dacrah Chimaltenago, El Quiche,
Huchuetenango dan las Verapaces
. Lihat: Schirmer, Jennifer, Intimidades def
Proyecto Polftico de Ios Militares en Guatemala, Guatemala: fakultas Ilmu Sosial Amerika Latin-Flacso 1 999, Hal. 87. 2
Konsep komunitas di sini be
r
a
n
gka
t
dari diskusi klasik mcngenai komunitas
- komunitas adat yang sccara tcrus-menerus akan
mengubah konteks lokal dan orang
desa. Konsep
ini
da
l
a
m
babasa Spanyol disebut "Comunidad". Lihat: Garbers, Frank, Gesc/1ic/1te, Identitat und
Gemeinschaft im Ruckkehrprozess guatcmaltekischcr Kriegs!Wcht/inge, Milnster/Hamburg/London:
2002,
Hal. 58. Frank Garbers mendeskripsikan konsep kolektif
"comunidad" sebagai sebuah proyek fleksibel dari pemikiran antihegemoni berdasarkan pengalaman- pcngalaman historis akan
kolonialisasi.
110
Perempuan-Perempuan Guatemala
Dalam rangka negosiasi perdamaian yang tercatat pada Desember

1996,
maka pacla bulan September tahun
1995 penguasa Guatemala membubarkan secara
resmi begitu banyak asosiasi clan struktur kelompok paramiliter
Patrullas de Autodefensa Civil (PAC atau Patroli
Swapertahanan Sipil) yang saat itu memiliki jutaan personil dan prajurit sipil

agen.
3
Naiknya peran paramiliter pacla kancah politik pada musim panas tahun

2002
membawa serta sebuah skandal publik yang hebat. Dalam beberapa minggu, di dalam kawasan-kawasan
konflik, ratusan

patroli4
lama telah terorganisir dan menuntut pemerintah untuk memenuhi salah satu janji jabatan
mereka, yakni pembayaran kompensasi atas "bantuan sukarela bagi negara" selama terjadi konfrontasi. Pada tahun yang sama,
Avansco

(Asociacion para el Avance de las CiencUis Sociales


en

Guatemala/
Asosiasi untuk Kemajuan Ilmu Sosial di Guatemala) menerbitkan buku berjudul

"Se Cambia el Tiempo, Confl


ic

to
y

Foder
en

T
er

torio Quiche"'
(Zaman Telah Eerubah, Konflik dan Kekuasaan di Wilayah
Quiche). Buku tersebut mengungkap sejarah seratus tahun terakhir wilayah San Bartolo J ocotenango, wilayah perbukitan di
daerah Quiche yang terletak di sebuah kawasan yang sebagian besar penduduknya merupakan kaum adat dan berpenduduk
sedikit. Disebutkan juga bahwa selama tujuh
tahun, sejak

ta
hun

1989
hingga tahun
1996, sekelompok antropolog di b
a

w
ah pengawasan ahli

sejarah
Matilde Gonzales merekonstruksi sejarah-sejarah
kehiclupan laki-laki
clan perempuan di komunitas-komunitas San
Bartolo, melakukan
3 Agen-agen ini sejak lama, bahkan sebclum implementasi Perencanaan Keamanan dan Pcngembangan Nasional, seringkali
merupakan kaki tangan para pcjabat ekonomi dan politik lokal dan tclah diperhitungkan dalam sebuah fonnasi mi liter, mereka
menunjukkan "ikatan" antara tingkatan pemerintah dalam kekuatan tempur Guatemala dengan asosiasi-asosiasi bersama PAC.

Anggota-anggota temporer dan permancn PAC.
111
B I S !\' I S P E RA N G
wawancara-wawar1cara
dengan para pemuka politik, agama dan militer setempat dan meneliti arsip-arsip lokal. Pemikiran
dasar rckonstruksi i
n

i berpusat pada
p
erpe
c
a

h
an

sosial dan etnis yang k


eras di masyarakat Guatemala, dan

m
enca

t
a

t se j
a
rah lokal mengenai perang di Guatemala dengan
bant
lisan. Pimpinan

uan
cerita p
r

o
ye

k
tersebut

k
erap

kali m
ene

r
im
a
ancaman p
e

m
bu

nu
ha

n selama penggarapan buku. Basil studi


terseb

u
t memberikan scbuah fakta yang menj

a
d

ip
en

y
e

b
a

b
su

k
se
s
nya FRG

seb
agai

p
e

m
e

n
ang

p
e

milu pad
a

akhir tahun 90an, yaitu keti


k
a kasus San Bartolo berusaha

diungkap, tatanan politik


dan s
os

ial
di sebagai besar bekas kawasan rawan konflik dibubarkan oleh struktur dan pelaku

Plan Nacional de Scguridad


y
Desarrollo, yakni milisi Guatemala. Salah sat

u tindakan
pen

u
tup
a

n dari banyak tindakan


la

i
n

ny
a adalah de

n
ga

n
tidak adanya proses p
idan

a
te

r
ha

da
p

b
e

k
<!

s
p

ar
amiliter setempat yang melakukan pelanggaran hak-hak

asasi manusia terutama selama tahun 80an. Di


sisi lain, buku tersebut me

n
jela

s
kan bahwa ke

k
eras
an seksual dan t
e

kanan secara spesifik t


e

r
h

a
da

p
kaum perempuan bukanlah feno

n
a nomor dua dalam p
r
o

gra
m pe

rt
e

m
p

ur
an antipembero

m
e ak
.

hing
ga kini merupakan elemen pokok ba

n
t
Fenomena itu g
i

p
e

n
e

gak
an dan

p
eme

lih
araan ta.ta.nan sosial lokal berdasarkan otoriterisme, kekerasan, clan
pengusiran musuh- musuhnya.
Tulisan berikut

akan
me

ng
o

m
e

nt
ari clan mengelaborasi dua bab dari buku Se

Cambi6 el Tiempo
di atas dan kemudian membahas relasi antara paramiliterisme de

ngan
kekerasan dan juga g
ender.

Bahasan ini mengambil contoh


kasu

s
San Bartolo Jocotenango, satu

dari ban
yak "tempat yang lupu

t
"
dari sejarah resmi Guatemala.
1 12
Perempuan-Pcrempuan Guatemala
Reorganisasi Ruang dan Ingatan Tahun

1981
adalah masa dimulainya "tahap penghancuran clan kematian" di San Bartolo. Tidak hanya simpatisan-
simpatisan clan anggota gerilya saja yang terbunuh tapi juga seluruh oposisi setempat, termasuk pemuka-pemuka adat, para
katekis (guru agama) serta para penyuluh kesehatan, pertanian clan pendidikan masyarakat. Mengikuti aksi pembantaian itu,
dilakukan pula tekanan sistematis terhadap organisasi-organisasi masyarakat serta terhadap pencarian konsep-konsep
pengembangan lokal alternatif, yang sebelumnya berhasil membentangkan mobilisasi politik clan sosial di banyak komunitas
adat pada tahun 60an.
Agen, Pemimpin5 dun Patroli Para agen mengurus pelatihan tambahan bagi prajurit-sipil khusus di
kawasan rniliter No.

20 di
Santa

Cruz
del Quice, ibukota daerah Quiche, clan mencangkokkan gagasan-gagasan serta
rencana- rencana proyek antipemberontak

di
San Bartolo sejak tahun
1981 hingga tahun

1996.
"Para agen bertanggung jawab atas perintah- perintah clan eksekusi operasi-operasi militer di lapangan.
Pelaksanaan tugas ini sesuai dengan kepentingan-kepentingan lokal para agen tersebut . .... tentara memberikan pengetahuan
mengenai gagasan-gagasan, visi-visi clan persepsi-persepsi mereka kepada para agen."6
Salah satu tugas terpenting para agen adalah "menjarnin bahwa semua lelaki di kabupaten yang berusia dari

15
hi.ngga

60
tahun tergabung dalam struktur-struktur rniliter clan/
atau pararniliter bersenjata, menjadi prajurit, patroli atau 'telinga' (mata-mata)"7•
Penduduk San Bartolo menyebut seluruh otoritas paramiliter (agen dan komandan
unit-unit lokal PAC) sebagai "pemimpin". Gonzales, Mati lde/Avancso, Se Cambia cl Tiempo-Conflicto y Poder en Territorio
Quiche,
Guatemala: Cuademos de Investigacion No. 1 7, 2002, Hal.
428.
Ibid.
113
BIS NIS P E R AN G

Selain iru mereka juga memberikan instruksi-instruksi militer kepada PAC dan mengawasi
reorganisasi "desa-desa yang difungsikan sebagai titik-titik pengendalian dan memastikan desa-
desa tersebut selalu berada di bawah pengawasan.8 Karena peraturan-peraturan dan instruksi-
instruksi militer diletakkan di atas hukum, maka setiap bentuk penolakan atas aturan-aturan akan
mendapatkan sangsi hukum.
Politik Ruang Di setiap komunitas di tingkat kabupaten didirikan markas besar PAC. Matilde
Gonzales mengindikasikan bahwa terdapat "hubungan erat antara aksi-aksi patroli dengan
perintah- perintah ketentaraan, demikian juga dengan tingginya tingkat intervensi yang
menimbulkan adanya perintah tingkat tinggi mengenai reorganisasi untuk mengambil alih dan
mengendali- kan wilayah yang dilanda konflik, mulai dari lingkungan desa, kabupaten hingga
propinsi."9 Setiap lelaki dewasa diwajibkan mengikuti patroli secara bergilir, dan PAC
menerapkan suatu "mekanisme pengawasan masyarakat dalam bentuk yang sama dengan
pelatihan kekuatan militer dalam kehidupan sehari- hari, selama
24

jam per hari."10 Sepanjang tahun 80an clan setidaknya hingga kesimpulan garapan
untuk "Se cambi6 el tiempo" pada tahun 1996, hampir semua kegiatan keagamaan, kebudayaan
dan sipil di komunitas- komuni tas diawasi oleh pemimpin-pemimpin unit-unit koresponden
PAC. Unit-unit terse but "menghalangi setiap
Stepputat, Finn, Espacio, formaci6n de/ Estado y dcsplazamicnto forzado, una perspectiva dcsde Guatemala, Hua
n
c
ayo
,
Peru:
Ponencia
presentada
en
el
taller Reconstruyendo cl Tejido Social, 1 999 Hal.
1 28 Gonzales, 2002,
Hal. 429-430.

Commission
for Historical Clarification (CEH) Guatemala, Memory of Silence, Tz<inil na<tab 'al. Report of the Commission for
Historical Clarification. Conclusions and Recommendations, G
u
a
l
a
:
1 60.
1 14
ate
m
1 999, Bab. II, Vol. 1 , Hal.
Perempuan-Perempuan Guatemala
inisiatif penduduk dari organisasi mandiri, serta keberadaan dan komunikasi dengan gerakan-gerakan dan organisasi-organisasi
masyarakat. Untuk tahun

1996,
tak satu pun organisasi masya- rakat maju di kabupaten dan sampai memasuki akhir
tahun 90an, semakin banyak kasus di mana pertemuan penduduk selalu dibubarkan oleh unit-unit tentara."11
Para pemimpin (koresponden PAC) hams mengabarkan para agen secepat mungkin mengenai gerakan "asing" yang melintas
di depan mereka di kawasan kecil yang merupakan tanggungjawab mereka dan menyampaikan informasi-informasi kepada
komando-komando militer di "kawasan"12 tersebut. "Dengan demikian, tentara menciptakan suatu j aringan keamanan,
dikendalikan dari pusat tapi berwujud lokal. "13
Reorganisasi ruang nasional clan suatu perluasan otoritas- otoritas Negara secara langsung sampai ke tingkat komunitas
dilakukan untuk mengencangkan simpul-simpul "jaringan keamanan" dan "menciptakan 'ruang-ruang tertutup' yang memisahkan
masyarakat secara absolut. Seiain itu, ruang-ruang ini dipisahkan antara 'dunia beradab' di kota-kota kolonial dengan 'dunia
barbar' di pegunungan dan perbatasan desa."14 Orang- orang San Bartolo dihadapkan pada pilihan untuk bergabung dengan
keprajuritan atau paramiliter, tepatnya untuk bertahan hidup dan dianggap "beradab", atau menjadi la wan dari regulasi- regulasi
militer, yang sudah tentu siap dikejar-kejar dan dibunuh
1 1 Lihat Gonzales 2002, Hal. 43 1 . Organisasi-organisasi hak-hak asasi manusia, wakil-wakil gereja dan LSMjuga mengalami
tekanan keras. Antara tahun 1 98 1 hingga tahun 1996, tak satu pun institusi maupun aktivis d i lingkungan hak asasi manusia
dapat bekerja di kawasan tersebut. Para agen tidak mengizinkan adanya satu pun wakil instansi pemerintah di bidang hak asasi
manusia. Lihat sumber yang sama, Hal. 432.
12
Berdasarkan Zona mi liter No. 20 di Santa Cruz del Quiche.
13
Schrimer, Jennifer 1 999: opt.cit. 1 68
14
Stepputat 1 999, Hal. 126.
11 5
B I S N I S P E RA N G

dan dianggap "barbar" seperti "orang gunung".


Dengan bantuan "politik ruang" ini, tentara mengembang- kan suatu teknologi kekuasaan dan
administrasi kependuduk- an, yang elemen kuncinya adalah "kekuasaan opsional" bahwa tentara
mengakui para pemimpin PAC sebagai bagian dari sebuah model pengawasan menyeluruh.
Teknologi ini dibenarkan dengan sebuah pidato mengenai "perlindungan penduduk dari ekspansi
pemberontakan" .15
Demokratisasi Versi Militer Selama bertahun-tahun, kekuasaan sipil di San Bartolo dijalankan di
bawah bayang-bayang kekuasaan militer. Militer membuat perencanaan untuk jangka panjang
hampir di segala bidang. Perencanaan tersebut bermaksud menduduki sedikit demi sedikit
penguasaan-penguasaan sipil di kapubaten dengan agen-agen clan kepala-kepala PAC yang
ditunjuk clan didukung oleh tentara. Semacam proses demokratisasi yang dijalankan seiring
dengan proses militerisasi. Sejak tahun
1983

hingga pemilihan umum tahun


1999,

secara bergantian klan bekas- bekas agen dan kepala PAC


menjalankan fungsi-fungsi kekuasaan sipil. Dengan cara ini, mereka menjadi pusat-pusat
jaringan sumber-sumber keuangan clan proyek-proyek pengembangan. Sebagai imbalanya
mereka mendapatkan lahan-lahan clan rumah-rumah besar di kota.16
Melalui taktik politik mereka,setelah penerapan suatu demokrasi formal pada tahun 1986,
tentara ikut ambil bagian
15
Lihat Gonzales 2002, Hal. 43 1
16
Kota adalah sebutan bagi tempat di mana terdapat pemerintahan dan administrasi
dari suatu kabupaten. Di kabupaten-kabupaten yang berpenduduk sedikit dan tcrdistribusi, kota tersebut adalah scbuah desa. Kota
dari suatu kabupaten merupakan unit terkecil dari administrasi Negara. Lihat Gonzales 2002. Hal. 438.
11 6
Percmpuan-Perempuan Guatemala

dalam pembentukan struktur-struktur pemerintahan dan kekuasaan sipil, dan mencapai apa yang
para pelaku paramiliter dapatkan untuk menjadi organ-organ pelaksana strategi "keamanan dan
pengembangan" di lingkungan kabupaten. Dengan itulah mereka menilai dan mengawasi
berbagai inisiatif, proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan bagi pengembangan lokal.
Antara tahun 1986 hingga 1996, mereka menguasai
CDUR (Consejo Municipal de Desarrollo
Urbano
y

Rural/Dewan Kabupaten Pembangunan Kata dan


Desa) dan CPD (Comites de Paz
y

Desarrollo/Komite-Komite Perdamaian dan Pengembangan). Proyek tersebut


diajukan pada tahun 1993 oleh tentara bagi transformasi PAC. Teknisi dan para ahli ketentaraan
membekali para agen clan kepala dengan pidato- pidato mengenai pengembangan kawasan-
kawasan yang termasuk dalam proposal untuk meyakinkan para inversionis asing dan agen-agen
pengembangan yang merupakan wakil- wakil legitimasi penduduk, termasuk setiap kelompok
yang menjadi korban pelanggaran hak-hak asasi manusia mereka Ganda, yatim, orang buangan
yang telah kembali, dsb.) Formasi struktur-struktur ditempatkan hanya sebagai wujud formal dari
representasi dan kekuasaan umum.17
Kekerasan Seksual di San Bartolo Di San Bartolo, para perempuan diperkosa oleh anggota-
anggota militer dan oleh para lelaki selama bertahun-tahun saat kota mereka dikuasai para agen,
kepala dan/ atau kepala desa. Mereka memerintahkan eksekusi pemerkosaan massal kepada
lelaki-lelaki lain di komunitas mereka.18
17
Lihat Gonzales 2002, Hal. 442.
1•
Gonzales 2002, 407.
117
BISNISPERANG
Seperti di kawasan-kawasan konflik lainnya, perempuan dianggap sebagai "pampasan perang" dan "umpan".
Dengan melakukan kekerasan seksual, maka tentara, para agen dan kepala menghantam kaum perempuan secara
fisik, mental dan moral, untuk kemudian dijadikan antek-antek kekuasaan mereka. Seorang janda, misalnya,
dipandang sebagai seorang perempuan "kalah", sebagai perempuan yang eksistensinya tanpa seorang lelaki dicirikan
sebagai antek subversif atau jalang. "Memperkosa merupakan cara untuk menghancurkan kehendak dan untuk
membungkam kaum perempuan. Tindakan pemerkosaan juga menandakan bahwa kaum perempuan yang diperkosa
telah "mengkhianati" para lelaki yang dibunuh, diculik clan dikejar. Untuk waktu yang lama para perempuan hanya
menerima dua kemungkinan yang tersisa di tempat itu: pemerkosaan atau kematian."19
Tujuan Penghinaan Pada fase awal politik bumi hangus selama "pembersihan" dan aksi-aksi pencarian tentara,
pemerkosaan terhadap kaum perempuan merupakan metode untuk menemukan tempat persembunyian kelompok
gerilyawan orang-orang yang
19
Gonzales 2002, Ha
l
.
408. Bea
t
r
i
z Mann, seorang antropolog, mengamati suatu h
ubungan sebab-akibat antara paramiliterisme dan kekerasan seksual dalam kasus Guatemala:
"
Peningka
t
an keberadaan struktur-struktur paramiliter di dalam komunitas-komunitas muncul secara simultan oleh
kenaikan kasus-kasus pemerkosaan." Manz, Beatriz: Repatr
i
a
c
i6n y reintegraci6n -Un arduo proceso en Guatemala
(
D
it
erb
it
kan dalam bahasa Spanyol). Was
hi
ngton D.C. US. Georgetown Uni
v
ersity
.
Centre for In
m
igration Policy and Refuge Assistan
c
e
. Hemispheric Migration Pro
j
ec
t,
1 998. Informasi dari Komisi Perserikatan Bangsa
- Bangsa untuk Klarifikasi Scjarah (CEH)
"
c
a Mas" (Tak 'kan Lagi), diterbitkan pada Fcbruari 1 999. Penyingkapan sa
Nun m
pa
i
pada bahwa
c
a
r
a
-
c
a
r
a ekstrim dalam kekerasan seksual yang d
il
ak
u
kan olch para serdadu
,
agen, kepala dan patroli ter
h
adap para perempuan mcmbentuk basis perencenaan
str
ategis dan sistematis. Ref.: CEH 1 999: Vol. III, Hal. 1 3 .
118
Perempuan-Perempuan Guatemala

melarikan diri, atau orang-orang yang sedang diburu tenatra. Ancaman atau pemerkosaan
dilakukan sementara rumah mereka dihancurkan, anak-anak dipukuli, makanan dijarah, maskot-
maskot•• dibunuh dan perkakas rumah tangga dihancur kan. 20 Ximena Bunster menggambarkan
pemerkosaan atau penangkap
an

terhadap perempuan sebagai suatu cara yang tampaknya memiliki bertujuan


untuk menghancurkan "perlindungan can tempat pelarian, bersamaan dengan dihancurkannya
kontrol clan koherensi yang dipertahankan kaum perempuan di lingkungan rumahnya. "21
Perempuan sebagai "Umpan" Tujuan lain yang hendak dicapai dari penindasan kaum perempuan
a
d

ala
h

menangkap para lelaki pemberontak yang bersembunyi di Gaerah


pegunungan. Sebagai sebuah kasus drastis tersendiri, yang bagaimana pun tidak memberikan
pengecualian, Matilde Gonzales menggambarkan kisah mengenai seorang perempuan yang,
setelah ditinggal suaminya, diwajibkan menerima seorang anggota patroli untuk tinggal di
rumahnya clan hidup bersamanya
. Ketika suaminya kembali ke kampung halaman untuk
menjenguk keluarganya, ia diserang dan dibunuh oleh patroli. Menurut Matilde Gonzales, janda
tersebut terus tinggal bersama anggota patroli, yang ikut membunuh suaminya.
••
Maskot (Spanyol: Mascotas):
Hewan
yang
diangga
p
menjadi perwujudan kekuatan su
p
ranatural yang membawa keberuntungan. Maskot dalam sebuah komunitas banyak ditemukan di wilayah Amerika
Latin, di mana kepercayaan lama
sisa
peradaban lama banyak berbaur dengan agama Katolik Roma yang dibawa orang
Spanyol.
- peny.
20
Lihat Gonzales 2002,
Hal.
409 2 1 Bunster, Ximena:
Sobreviviendo
mas alla de! miedo. dalam: L a Muj er ausente - Dcrechos Humanos en el Mundo. Isis
Internacional. San
t
iag
o
,
Cili, 199 1 Hal
.51.
119
B I S N I S P E R AN G

"Seperti banyak kasus lainnya, kasus ini menunjukkan beragam dimensi dari strategi militer yang
melibatkan rakyat dalam komunitas tersebut sebagai pelaku. Yang terpenting, strategi militer
tersebut melukai clan membungkam kehidupan setiap perempuan yang diculik dan kemudian
digunakan se b aga1 . umpan atau pampasan perang. ,,,,.., --
Ritual Purba Setelah pemerkosaan pertama di lingkungan keluarga, para perempuan dari seluruh
komunitas di kabupaten wajib dikirimkan ke kota. Kemudian antara
100
hingga
150

perempuan dari berbagai usia dibawa ke


gereja clan gedung kota. Para agen kemudian memberi perintah pemerkosaan. Mereka yang
menentang perintah untuk memperkosa langsung dijatuhi berbagai sangsi clan bahkan dieksekusi
mati. Para perempuan diperkosa di hadapan semua yang hadir, pertama-tama oleh para serdadu
clan akhirnya oleh para penclucluk lain clalam komunitas- komunitas, termasuk para tetangga
clan anggota keluarga sendiri. Ritual purba nan barbar ini dilakukan berulang kali selama
minggu-minggu terakhir pacla tahun
1981
dan pacla bulan J anuari clan Februari
1982.

Bagi tentara clan para lelaki yang dekat dengan para serdadu, pemerkosaan
sistematis dalam jumlah yang sangat besar ini melambangkan "tarian kemenangan" dan
"tontonan kemaluan". Maka, pada momen ini, komunitas tersebut, sebagai sebuah kelompok,
juga terseret digolongkan sebagai penjahat perang. Dengan demikian, tak seorang pun yang tak
berdosa, tal( seorang pun lagi yang memiliki supremasi moral untuk menghukum atas apa yang
terjadi.
23
22
Gonzales 2002, Hal. 4 1 3 .
23
Gonzales 2002, Hal. 4 1 3-4 14.
120
Perempuan-Perempuan Guatem ala
Perbudakan Seksual Setelah para patroli setempat sukses melalui konflik panjang dengan para kepala yang tidak diperbolehkan
melakukan penyimpangan seksual terhadap para perempuan mereka, para janda dan para perempuan yang suaminya masih
tersembunyi "di gunung-gunung" diwajibkan "melayani" para prajurit dan para agen. Di mana terdapat markas besar kemiliteran,
bangunan- bangunan umum atau tempat tinggal pribadi yang ditinggalkan, di sanalah para perempuan menjadi subyek
kesewenang- wenangan lelaki di bawah ancaman dan tekanan terus-menerus. Di dalam "rumah-rumah perempuan" ini, para agen
dan kepala PAC menyekap para gadis usia remaja dan anak-anak antara usia 1 1
hingga

20
tahun. Mereka dipelihara untuk melayani
kebutuhan seksual para pasukan, sementara para perempuan yang lebih tua bekerja menyiapkan makanan. Para perempuan ini
hidup di bawah sistem perbudakan seksual selama satu periode yang lamanya 8 bulan hingga dua tahun.24

Upeti Dari Para


Perempuan Bentuk lain dari sistem perbudakan seksual ini adalah perbudakan privat atau upeti para
perempuan kepada para pemimpin komunal di pihak para agen dan kepala patroli.25 Dengan cara ini, di San Bartolo terjadi
berbagai kasus di mana para perempuan diwajibkan untuk memberikan "upeti" kepada seorang agen atau seorang kepala lokal
PAC. Para perempuan tersebut diteror dengan deskripsi-deskripsi rinci yang mengerikan mengenai cara pembunuhan suami
mereka atau ancaman pembunuhan terhadap suami mereka yang hilang.

T
erakhir mereka menerima ancaman bahwa deskripsi yang sama akan terjadi
pada diri mereka.
24
Gonzales 2002, Hal. 4 1 7
25
Gonzales 2002, Hal. 421
121
B I S N I S P ER A NG

Seluruh pasukan akan diperbolehkan untuk memperkosa mereka jika mereka menolak upeti
wajib ini. Selama tugas lapangan, dapat dibuktikan bahwa beberapa perempuan San Bartolo tetap
hidup bersama dengan pemerkosanya dan bahwa hubungan mereka terse but tampak seperti
hubungan yang wajar. Mendekati usia
15

atau 16 tahun, secara bersama-sama anak laki- laki harus mulai mengembangkan kepatuhan dan
pengabdian. 26 Para penulis buku "El Terror Sexual en El Salvador y Guate- mala" (Teror
Seksual di El Salvador dan Guatemala) meng- gambarkan tipologi perbudakan seks individual
sebagai berikut: "Kepatuhan seorang perempuan kepada seorang serdadu di atas segala-galanya
adalah soal pertahanan hidup: mereka melakukan- n ya untuk menghindari nasib yang lebih
buruk, yakni pembunuhan. Kontrak untuk 'hidup bersama' itu tidak bersifat sukarela, tapi lebih
merupakan paksaan, dan lebih menyerupai sebuah proses negosiasi terhadap maut ketimbang
sebuah ikatan cinta."17
Militer dan Jender Matilde Gonzales mengisahkan betapa sulitnya, bahkan pada pertengahan
tahun 90an, untuk menemukan para perempuan yang berani angkat bicara mengenai tema
paramiliterisme dan kekerasan seksual. Di samping perasaan-perasaan seperti
"malu dan bersalah yang mendalam",
penulis ini menghubungkan kebisuan terus-menerus tersebut terutama dengan pemerkosaan
"pada tahun 1996 yang masih terus menjadi kebiasaan umum
26
Gonzales 2002, Hal . 422.
27
Aron
,
A./ Come, S./Fursland, A./ Zclwer, B: El terror sexual en El Salvador y Guatemala. Dalam: Ediciones de las Mujeres No. 1
5 . Isis Intcnacional. Santiago, Cili 1 99 1 , Hal. 162.
122
Perempuan·Perempuan Guatemala

otoritas patroli sebagai otoritas-otoritas


edilicias

jaringan T
entara.
"28 Lebih lanjut Gonzales menyebutkan bahwa diantara kejahatan-kejahatan yang sering
dilakukan hingga 1996, selain pembunuhan selektif, hukuman mati, penindasan clan perampasan
tanah, adalah pemerkosaan terus-menerus terhadap para perempuan di tingkat kabupaten. "Para
perempuan yang diwawancarai menyatakan bahwa banyak bupati dan kepala PAC (sekitar
tahun-tahun '80-'90), dengan menggunakan kekuasaan- nya, mengirim para perempuan untuk
mengunjungi para patroli yang sedang bertugas dengan perintah 'didatangkan ke kota untuk
mematuhi sebuah prosedur'. Setelah dipersembahkan kepada walikota, mereka dikurung dengan
cara yang sama di kantor walikota untuk kemudian diperkosa.
"29 Pemerkosaan terus-menerus tersebut mau tidak mau
merupakan fenomena paling menonjol dari suatu reorganisasi tatanan jender yang terbangun
pada masa itu
di

bawah tujuan- tujuan militer. Di


wilayahtersebut, tentara dan kepala-kepala PAC mengeluarkan keputusan clan keputusan politik
dari ruang-ruang dan mekanisme-mekanisme informas, mereka yang tidak berada di dalam
struktur-struktur militer dan/ atau paramiliter.30
Salah satu konsekuensi dari konsolidasi kekuasaan otoriter clan maskulin ini adalah
pengusiran terhadap para perempuan di ruang-ruang publik. Kebebasan kaum perempuan sangat
dibatasi. Mereka tidak dapat melintasi jalan-jalan kota secara
28
Gonzales 2002, Hal. 405. Berdasarkan laporan Chrica, sangat sulit waktu itu
untuk menemukan perempuan-perempuan muda di beberapa komunitas di daerah
Quiche yang bukan merupakan korban kekerasan seksual oleh pihak tentara.
Komite untuk Hak-Hak Kesehatan di Sentral Amerika (Chrica): Terbitan Biasa,
San Francisco USA 1 998.
29
Gonzales 2002, Hal. 434
30
Gonzales 2002, Hal. 436.
123
B I S N I S P E RA NG
bersama-sama. Mereka juga tidak dapat menggunakan angkut- an umum seperti bis kota. Karena perempuan dianggap sebagai
"sasaran empuk", mereka kerap kali menghadapi penghinaan-penghinaan, serangan dan berbagai praktik pelecehan seksual. Para
perempuan juga dilarang ambil bagian dalam pertemuan-pertemuan komunitas atau kotanya. Mereka tidak bisa hadir untuk ikut
membuat berbagai keputusan atau untuk mempertanyakan keputusan yang diambil. Situasi pada tahun

1995
itu sama saja dengan yang terjadi pada tahun 80an. Partisipasi kaum perempuan yang telah dimulai sejak tahun
70an praktis dilucuti habis-habisan.
Menurut Matilde Gonzales, kebisuan para perempuan tidak hanya disebabkan pengalaman-pengalaman kekerasan seksual,
tapi juga disebabkan oleh "representasi, bahwa militer menciptakan para serdadu clan patroli imajiner di sekitar mereka." Di
dalam struktur-struktur militer clan struktur- stmktur PAC, para perempuan dipandang sebagai "telinga", "lidah yang lepas", atau
"mulut-mulut payah yang memerintah". Dalam konsepsi para serdadu, perempuan "mendengar clan
mengatakan apa yang mereka dengar."31
Proyek-Proyek "Bantuan" Bagi Para Janda Salah satu contoh paling "mengesankan" dari penerapan awal gagasan clan praktik
pengamanan secara militer terhadap inisiatif masyarakat bagi pengembangan umum adalah administrasi proyek-proyek bantuan
bagi para janda yang dilaksanakan oleh para prajurit dan pasukan paramiliter setempat. Terlepas dari manaj
eme
n proyek, para kepala dan para agen memiliki kaitan yang sama dalam kontrol terus-menerus atas kehidupan
keseharian para janda.
3 1 Gonzales 2002, Hal. 43
7.
124
Perempuan-Perempuan Guatemala

Akibat situasi para jancla clan anak yatim yang sangat genting di Quiche, sejumlah institusi
clan LSM mencoba untuk melakukan program pertolongan pertama serta bantuan makanan,
bahkan ketika konflik-konflik bersenjata masih be
rlangsung
.

Pelaksanaan proyek-proyek ini terus-menerus dihalangi secara masif oleh


pengawasan ketat yang clilakukan para agen clan kepala, ticlak hanya terhadap para janda, tapi
juga wakil-wakil organisasi-organisasi bantuan. Para agen clan kepala yang berkuasa melarang
para perempuan untuk mengorganisir cliri mereka secara otonom clan memiliki kontak langsung
dengan institusi-institusi proyek.
Dalam prosesnya, setelah para agen mendapat pemberitahuan bahwa sebuah institusi hendak
memulai proyek untuk para janda, institusi itu clianggap sebagai "penderma" mereka. Kemudian,
mereka
memanggil se

kelompok perempuan untuk ''menyiapkan


lahan".
Mereka

mewajibkan para
perempuan clengan ancaman pemerkosaan jika diketahui melakukan pertemuan dengan penggagas-
penggagas proyek tersebut. Maka, para agen menghadirk
a

n para perempuan di hadapan institusi terkait sebagai


sekelompok perempuan terorganisir, namun tanpa mengatakan apa yang mengakibatkan mereka
menjadi janda. Selama pertemuan, para agen bertindak sebagai "fasilitator" diantara para
perempuan dan wakil-wakil institusi
yang berkaitan, biasa dengan alasan seperti: "Nyonya- nyonya ini tidak berbicara karena mereka
tidak paham bahasa Castilla", atau "mereka tidak dapat membaca clan menulis", "mereka tidak dapat
menghitung"
,

a tau "kami akan membantu mereka".


D

al
a

m kasus ini, ancaman atau eksekusi kekerasan seksual mewakili juga bentuk
intimidasi yang lebih penting. Para
32
Lihat Gonzales 2002, Hal. 450-45 1
125
B I S NI S PE RA N G

agen dan kepala tidak hanya dianggap sebagai pemilik proyek, tapi juga pemilik tubuh-tubuh
para perempuan ini. Pelaksanaan proyek-proyek seperti ini terns berlangsung hingga akhir kajian
pada pertengahan tahun 9::an.31
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada Maret
2003, penulis memberi keterangan
berkaitan dengan fakta tersebut bahwa kekuasaan di
San

Bartolo, hingga hari ini, berada di tanga..'1 kaum laki-laki yang


mengikuti instruksi militer clan yang memelihara hubungan dengan kekuatan-kekuatan tempur.
Mereka membangun sebuah struktur pemerintahan yang ganjil, dengan struktur-struktur hirarki,
kewajiban dan tanggungjawab yang diberikan oleh militer; yang memperkuat relasi-relasi
patriarki dan konstruksi suatu identitas nasional yang maskulin clan berkaitan erat dengan
militer.33 Reorganisasi politik
PAC masa kini di berbagai bagian
negara di Guatemala merupakan sebuah sebuah penunjuk bahwa tatanan sosial ini masih berjalan
dengan kekuatan penuh di bekas-bekas kawasan konflik lainnya.
&
33
Gonzales 2002,
Hal . 438.
126
PARA PEMENANG MULTIE1NIS DALAM PERANG YUGOSLAVIA
Paramiliterisme di Yugoslavia
Boris Kanzleiter1

PERTEMPURAN
yang berlangsung di wilayah bekas Yu- goslavia pada tahun 90an sebagian besar
disebabkan oleh mobilisasi kesatuan-kesatuan tempur dan paramiliter.2 Pada musim gugur tahun 1991, ribuan orang
dengan status pasukan
Saya berterimakasih sebesar-besamya kepada Dragomir
Oluja
Olujic dan Sasa
Markovic atas informasi dan diskusi yang berkenaan dengan tema ini. Banyak
referensi mereka yang digunakan dalam teks ini.
Republik Sosialis Federal Yugoslavia (RSFY)
terdiri dari enam republik (Slovenia,
Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro dan Makedonia) serta dua wilayah otonom (Voivodina dan Kosovo),
mencegah proklamasi kemerdekaan Slovenia dan Kroasia pada 8 Oktober 1 99 1
dan
pengakuan Masyarakat Eropa (ME) 1 5 Januari 1 992. Menyusul pengakuan
atas proklamasi kemerdekaan Bosnia-Herzegovina
pada 6-
7 April 1 992 oleh pihak ME
dan
oleh AS pada
27A
p
ril 1 992, didirikanlah RFY
(Republik
Federal Yugoslavia)
di
Serbia, Montenegro, Voivodina dan Kosovo. Makedonia
didafta
r
sebagai negara merdeka oleh PBB pada 8 Apri l 1 993. RFY dikcnal
pada bulan Maret tahun 2003 sebagai Serbia dan Montenegro sejak muncul tendensi-tendensi
kuat menuju pemisahan
diri dari protektorat PBB
di
Kosovo
dan
Montenegro.
BISNISPERANG
cadangan menolak memenuhi panggilan mobilisasi an

n perang
regul

er
Yugoslavia GNA I Tentara Rakyat Yugoslavia), sementara partai-partai nasionalis dan organisasi-organisasi
berscnjata
s

w
as

t
a3 banyak bermu

ncu
lan

di setiap
tempat di negara tersebut.

Di
Sl

o
v

ni
a
,

Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia clan


Kosovo,

e unit-unit reguler d
e

ng
an

susah payah
dib

e
nt

u
k kembali selama awal perang sebagai milisi
clan pa

s
uk

a
np

o
l

i
s

i
. Bersamaan d

en
gan

itu,
di Serbia juga dibentuk clan dipekerjakan pasukan-pasukan
paramiliter

besar.4 Meskipun JNA ditempatkan


dalam
skala yang secara
besar-besaran

di
Serbia, ban yak operasi-
o

p
er

asi yang
menentukan dalam perang dilakukan oleh

milisi- mil
is
i nonreguler dan pa

su
ka

n paramiliter
yang bekerjasama
de

ng
an

JNA.
Bentuk-bcntuk aksi clan transformasi kelompok- kelompok paramiliter
di

wilayah
bekas Yugoslavia memiliki beberapa alasan yang berbeda.
Perang di wilayah bekas Y

u
g

o
sla

vi
a tersebut tak urung
membuat banyak orang

mempertanyakan ulang definisi


seperti
" pemoe 1
b asan

nas1ona
. l"
,
"
ha

1
c

otonom1 .
d aera

h" ,
"d emo k
·ras1
. ,,
Sed
i
kitnya 1 50.000 orang yang memi
liki kewajiba
n
hi
nd
ari
mobilisasi dan
mi liter me
ng b
erg
abung dengan ke
lompo
k
-kelompok milisi, beremigras
i
atau bersembunyi. Hanya
s
epa
ru
h pasukan cadangan Serbia yang memenuhi pangg
i
lan
.
Di
B
e
lg
r
ad hanya I 5%. Referensi: Mueller, John, "The
B
anality
of 'Ethnic Warfare,"
dalam: International Security, Summ
er 2000 Vol. 25.
Sebuah
k
omisi ahli Pl313 mencatat bahwa terdapat 83
k
e
l
om
pok
paramiliter di kawasan bekas Yugoslavia pada tahun
1 994, selama kea
lam perang di Bo
snia
.
d
aan pa
li
n
g kritis da 56 dari kelompok-kelompok ini
m
eru
pa
ka
n
kclompok
orang Serbi
a
,
1 3 kelompok mcrupakan kelompok orang Kroasia
dan 1 4
lai
nnya merupakan kclo
mpok Muslim Bosnia. Kelrnatan total mereka
me
n
i
n
gk
at masing-masing dari 20.000 menjadi 40.000, dari 12.000 menjadi 20.000 dan dari
4.000 menjadi 6.000 perso
n
il
militer.
Ditambah
l
agi
ribuan pcternpur A
l
ban
i
a dalam UCK, yang t
em10
bi
l
i
sasi scjak tahun 1998 hi
ngga tahun 200 1 di Kosovo dan Makedonia. Secara keseluruhan seharusnya 70.000 orang yang sudah berternpur
dalam
k
e
l
o
rn
k
-
k
pararniliter. Ref. : Kaldor 2000, Hal. 76f.
Kelompok 'Partisan'
p
o
k
e
lo
m
po
yang b
e
r
hasil
mengusir Jerman Nazi dari Yugoslavia pada Pcra
ng Dunia II
-
Pcny.
128

g
kata
Pa ra P em ena ng Mul t ie tn i s d a l a m P er ang Yu g osa lvia
atau "sosialisme". Hampir semua para pelaku perang mengusung menghiasi tindakan mereka dengan jargon-jargon yang
diturunkan dari definisi-definisi di atas. Di sisi lain, peperangan di Yugoslavia (sebuah negara yang sebenarnya didirikan oleh
para pelaku paramiliter) bisa dijadikan sebagai contoh atas banyak konflik di dunia yang kini meluas. Berbagai peristiwa yang
terjadi di Yugoslavia sepanjang tahun 90an juga dapat menjadi alat untuk menganalisa perang-perang masa kini dan masa depan.
Lebih Seksama Melihat Konflik di bekas Yugoslavia Dalam menganalisa konflik di Yugoslavia, para pelaku perang seringkali
dipandang sebagai sesuatu yang "kuno" dan "tradisional",5 karena konflik bersenjata yang meledak pada musim panas tahun
1991 itu dipandang sebagai hasil dari "kebencian berabad-abad" antara "suku-suku" dan "bangsa- bangsa" Slavia selatan.
Sementara, sehari-harinya kehidupan penduduk sipil di wilayah bekas Yugolslavia selalu diwarnai teror yang disebar kelompok-
kelompok pemuda berkacamata hitam dan mengenakan pakaian olahraga modern. Meskipun ada
banyak pihak yang terlibat dalam perang tersebut, setiap pihak memiliki gaya dan penampilan yang relatif sama dalam banyak
hal, baik dari pihak Kroasia, Muslim Bosnia, Albania atau Serbia. Para petempur itu menggunakan Mercedes Benz sebagai
kendaraan operasi mereka, pergelangan tangan mereka dihiasi jam tangan Rolex, clan berbagai simbol-simbol martabat serta
kemakmuran lainnya.
5
Kaum nasionalis tidak memandang bahwa konsep bangsa (nation) merupakan konstruksi politik masa kini
.
Hingga abad 1 9, tidak ada "nurani kebangsaan", yang mampu menggerakkan suatu konstitusi suku-
suku bangsa yang sangat beragam di wolayah Balkan. Saat itu, setiap suku bangsa telah memiliki landasan bahasa dan agama,
sekalip
u
n tidak begitu kokoh. Hingga saat ini, proses pembangunan Iandasan
tersebut belum berhenti. Ref.: Sundhaussen, Holm: Experiment Jugoslawien. Von der Staatsgriindung bis zum Staatszerfall,
Manh
e
im 1 993, Hal. 9ff.
129
B I S N I S P E R AN G

Memuncaknya konflik-konflik politik antara negara-negara pecahan republik federal


Yugoslavia yang digerakkan oleh sentimen nasionalisme dengan pembangunan kawasan-
kawasan yang homogen secara etnis tentu saja disebabkan oleh banyak faktor.6 Namun banyak
pengamat yang memandang pencarian keuntungan material oleh para para petempur memiliki
arti tersendiri. Inti perang di Bosnia-Herzegovina adalah masalah penjarahan besar yang
dilakukan secara ekstensif, di mana pasukan paramiliter merampas uang, perhiasan, serta benda-
benda berharga lain milik korban mereka sebelum akhirnya membuang mereka ke wilayah-
wilayah lain atau membantai mereka. Lebih dari dua juta penduduk diusir dan rumah mereka
disita.7 Lebih dari
200.000

orang yang di bun uh di Bosnia antara tahun


1992

hingga tahun
1995

sebagian besar adalah kaum sipil. Sebuah laporanJNA menyebutkan bahwa tindakan pasukan
paramiliter Serbia sangat berbahaya clan keberadaan mereka merupakan bahaya tersendiri bagi
"moral perang". Motif utama pasukan paramiliter Serbia tersebut bukanlah memerangi musuh,
namun untuk melakukan "penjarahan clan tindakan bengis"
6 Peperangan di Yugoslavia tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh faktor-faktor internal atau ekstemal. Peperangan tersebut
menyangkut kombinasi besar-besaran atas berbagai faktor.Pada dekade 80-an, Yugoslavia mengalami krisis ekonomi yang
kemudian memperdalam perbedaan sosial-ekonomi dan meny
e
ret Yugoslavia ke dalarn delegitimasi sistem politik. Krisis
tersebut semakin parah seiring dengan terjadinya perubahan-perubahan radikal di tingkat internasional pada masa akhir
konfrontasi an
t
ar blok (Barat dan Timur) pada tahun 1 989. Pada akhirnya, pemerintah Yugoslavia tidak mampu membua
penyesuaian ulang wilayah-wilayah mereka berdasarkan persebaran dan wilayah hidup setiap etnis.
J umloh total korban perang di Bosnia-Herzegovina masih belum diketahui secara pasti. Berdasarkan perkiraan Kantor Statistik
Konfederasi Bosnia-Herzegovina, korban konflik berjumlah 242.330 korban tewas dan 36.470 orang hilang. Jumlah tersebut
terus mengalami penambahan. Ref: Vetter, Matthias/ Dunja Melcic: Synapse zu Opfem, Schaden und Fliichtlingen
,
en: Melcic, Dunja (comp.): Der Jugoslawien-Krieg. Handbuch zu Vorgeschichte,
Verlauf und Konsequenzen, Wiesbadon 1 999, pp. 524.
130
Pa r a P e m e n a ng Mu l ti e t nis d a l a m Per a ng Yu gos al v ia
terhadap para korban mereka.8 Sekalipun demikian, laporan tersebut seolah diabaikan begitu saja. Bahkan pasukan paramiliter
seolah semakin mendapatkan ruang untuk melakukan kejahatan. Selain gaji tetap, para anggota pasukan paramiliter juga
memperoleh hak untuk menjarah dan melakukan "pembersihan etnis" yang mereka kerjakan atas restu pasukan-pasukan reguler.
Bukti-bukti kekejaman yang dilakukan oleh pasukan paramiliter terhadap penduduk sipil, yang kerap dihubungkan dengan
budaya kekerasan khas wilayah Balkan, temyata malah membuat pasukan paramiliter meningkatkan posisi tawar mereka.
Sekalipun demikian, pasukan-pasukan Serbia juga memiliki "para pembela" kota besar dan kota kecil yang direkrut dari
penduduk sipil. Pada musim semi tahun 1995, kaum muslim di wilayah kantung (Enclave) Srebrenica hampir sepenuhnya berada
di bawah kendali pasukan-pasukan Serbia di bawah perintah Naser Orie dan komplotannya. Orie, yang dianggap sebagai pembela
penduduk muslim, pada April 2003 ditetapkan sebagai penjahat perang oleh Pengadilan TinggiMahkamah lnternasional atas kej
ahatan perang terhadap warga sipil Serbia dan teridentifikasi sebagai salah satu pengawal Slobodan Milosevie.9 Bantuan
kemanusiaan luar negeri harus melewati tangan kelompok-kelompok bersenjata Orie, yang kemudian dijual oleh para anggotanya
kepada penduduk sipil dengan harga pasar gelap. Perdagangan semaeam itu hanya salah satu eontoh dari kenyataan perang.

10
Ketika pasukan Serbia melancarkan "Strategi Monta Igman" pada Juli 1993 untuk membuka jalur penyerangan
8
Kaldor 2000, S.268. 9
Sulgajic, Emir: U Krupnom Planu: Naser Orie. Potret Nasera Orica -bivseg
zapovjednika jedinica bosanske vlade
u
Srebrenici, kojeg se sada tereti za ratne zlocine, dalam: Institute for War and Peace
Reportung, Tribunal Update 308, 7.- 1 1 April 2003 . 1 0
Mueller 2000.
131
B I SN I S P E R A N G

terhadap Sarajevo, para "pembela" kaum muslim menjual posisi strategis mereka sebagai
penguasa kota untuk dapat ikut me- ngendalikan jalur-jalur menguntungkan dari pasar gelap.11
Agar dapat mendominasi jalannya perang, dengan penuh rasa percaya diri pasukan
paramiliter Serbia menjual kelebihan senjata mereka (sebagian besar persenjataan pasukan
paramiliter Serbia merupakan bantuan dari JNA) kepada kesatuan- kesatuan muslim dan Kroasia,
yang kekurangan perlengkapan untuk melakukan pembantaian. Bagi sebagian paramiliter,
keikutsertaan mereka dalam perang bukan untuk membela etnis mereka. Salah satu contohnya
adalah Franko Simatovic alias Frenki yang, dengan unit-unit bertopengnya, melakukan tindakan
kekerasan kepada individual tanpa pandang bulu. Meskipun Frenki adalah orang
Kroasia,

dia memimpin pasukan paramiliter yang berpihak kepada


Serbia.
Seorang pengamat Balkan berkebangsaan Austria, Norbert Mappes-Niediek, dalam
analisanya mengenai konflik di Makedonia pada tahun
2001,

menyimpulkan bahwa dari berbagai konflik yang terjadi


di

wilayah terse but, tidak satu pun dapat disebut sebagai "konflik
etnis", namun sebuah "perang rekaan" dalam komunitas Albania untuk memperebutkan kontrol
atas jalur-jalur penyelundupan. Untuk itu para pemimpin gembong mafia di
T

etovo (kota di dekat perbatasan dengan Kosovo yang sebagian


besar penduduknya berkebangsaan Albania) mendirikan UCK di Makedonia. Sebelumnya, para
gembong mafia tersebut disingkirkan dari bisnis oleh seorang "pengusaha" lokal, pimpinan
PDA

(Partia Demokratike e Shqiperise/Partai


Demokrat Albania ), dan seorang anggota pemerintahan lokal.
11
Kaldor 2000, Hal.83.
132
P ar a Pe m en ang M u l t i e t n i s d a l a m P er a ng Yug o s a l v i a

Dengan meletusnya pemberontakan UCK, para penye- lundup berbahaya T etovo dapat memperoleh
kembali pengaruh mereka. Lebih lanjut menurut Mappes-Niediek, konflik di Makedonia "bukanlah
perkara hak kaum minoritas, tapi me- ngenai kelancaran pembayaran upeti clan kepemilikan kawasan
pengaruh. Pelaku konflik tersebut bukanlah seorang penduduk yang terpukau atau sekadar terpengaruh,
tapi penghuni dunia kegelapan yang berjalan terseok-seok di bawah cahaya siang".12 Pengamatan
Mappes-Niediek tidak hanya berfokus kepada konflik di Makedonia, tapi juga menunjukkan karakteristik
penting dari seluruh konflik yang digambarkan sebagai konflik etnis di wilayah bekas Yugoslavia
tersebut. Melalui sebuah penelusuran yang mendalam dan luas atas biografi para "pahlawan perang"
menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka ter- nyata penjahat "kelas teri". Pemimpin pasukan
paramiliter Pengawal SukarelaSerbia, Zeljko Raznatovic alias Arkan, misalnya, pernah mendekam di
dalam penjara selama 17 tahun karena men- copet. Selain Arkan, ada juga J usuf Prazina alias J uka,
pemimpin kelompok paramiliter "Serigala" yang bertempur di pihak Bosnia. Sama halnya seperti Arkan,
Juka juga memulai "karir"nya dari dunia bawah. Hanya saja Juka telah lima kali mendekam di penjara.13
Kasus Arkan dan Juka bukan merupakan kasus-kasus pengecualian yang aneh, tapi lebih merupakan
kasus yang biasa terjadi. Berdasarkan penilaian Milos V asic, ahli bi dang kemiliteran dari majalah V
reme di Belgrad, pasukan-pasukan paramiliter Serbia dibentuk dari "80% penjahat biasa dan dari 20%
fanatik
12
Mappes-Niediek: Balkan-Mafia, Staaten in der Hand des Verbrechens - Eine
Gefahr fir Europa, Berlin 2003, Hal. 13.
tl
Kaldor 2000, Hal.79.
133
B I S N I S P E R A NG

nasionalis. "14 Kekejaman-kekejaman yang terjadi dalam perang bukanlah konsekuensi dari
konflik antar-etnis di mana etnis- etnis yang sebelumnya hidup berdampingan saling menyerbu,
seperti yang sering dikesankan oleh media massa, tapi hasil dari aksi terorganisir di mana
kelompok-kelompok paramiliter bersenjata yang relatif kecil memainkan peranan utama clan
memaksa penduduk untuk memposisikan diri mereka dalam batasan-batasan etnis.15 Dari situlah
muncul "batas-batas etnis" yang kini seolah tidak dapat ditembus dalam situasi pertempur- an,
seperti kota Vukovar yang sepenuhnya hancur didera pertempuran terus menerus. Sebelum
konflik meletus, mayoritas penduduk Yugoslavia menganggap disintegrasi negara dengan cara
kekerasan tersebut sebagai hal yang mustahil dan tidak mereka inginkan.16
Kerjasama
Institusi

Pemerintah
dan Duni

a Kriminal Direktur Institut untuk Investigasi


Kriminologis
dan

Sosiologis di Belgrad, Dobrivoje


Radovanovic, menyatakan bahwa untuk
14
Vasic, Milos: The Yugoslav Army and the Post-Yugoslav Armies, en: Dyker, D.A./I.Vejvoda (Comp.): Yugoslavia and After: A
Study in Fragmentation, Despair and Rebirth, Longman 1 996, Hal. 1 34.
15
Mueller 2000.
16
Melaluijajak pendapat yang dilakukan sepanjang musim panas dan musim gugur tahun 1 990, hanya 1 6% penduduk Yugoslavia
yang menyetujui bahwa setiap etnis di Yugoslavia harus mendirikan negara sendi
r
i
,
7% tidak memutuskan, 1 0% tidak sepenuhnya setuju, sementara 6 1 %
lainnya sama sekali tidak setuju. Ref: Laslo Sekelj, Yugoslavia: The Process of Disintegration, New York 1 992, Hal.277. Fakta
tersebut harus dihitung ulang melalui cara yang sama, meskipun pada pcriode yang sama dalam "pemilihan bcbas" partai-partai
nasionalis mcmpcroleh hasil pemilihan yang cukup bagus. Tudjman HDZ misalnya, memperoleh 67 ,5% suara dari senat untuk
pemilihan pada tanggal 22 dan 23 April 1 990 karena mercka sendiri mcmiliki hak pilih sebanyak 41 ,5%. Ref: Woodward, Susan
L.: Balkan Tragedy. Cabos and Dissolution after the Cold War, Washington D.C., Hal. 1 1 9.
134
P a r a Pe m e n a n g M ul t ie t ni s d a l a m Pe rang Yu g o salvia
memasuki clan meninggalkan perang, dilakukan kerjasama yang erat antara institusi-institusi pemerintahan dengan
para penjahat. Ribuan napi dibebaskan dari penjara clan langsung ditempatkan dalam kelompok-kelompok
paramiliter. Selain itu, pemerintah juga mengajak para gembong mafia lokal untuk berperang untuk memperkuat
tentara clan unit-unit polisi reguler dan untuk melaksanakan proyek-proyek kotor mereka. Unit pasukan khusus
dibentuk melalui kerjasama institusi pemerintahan dengan orang-orang penting dunia bawah clan jaringan-jaringan
mafia, yang memiliki pengaruh di Yugoslavia sejak tahun 60an. Pengawalan khusus luar negeri UDBA telah
menggunakan para penjahat sejak pertengahan tahun 70an untuk membunuh para emigran yang tak disenangi

dalam
lingkungan politik (umumnya kaum nasionalis Kroasia) di luar negeri.
Bahkan Arkan diduga sudah bekerja untuk UDBA sejak tahun 1973.
Radovanovic membuktikan bahwa yang terjadi di bekas Yu- goslavia tersebut adalah sandiwara berlebihan yang
dilakukan para pengawal khusus. Hal semacam itu juga dilakukan pada konflik- konflik yang terjadi di bagian lain
dunia. Sepanjang konflik, kerjasama antara institusi pemerintah dengan kelompok kriminal terlihat jelas dari
hubungan antara pasukan paramiliter dengan organ-organ pemerintah. Kerjasama ini membuat tindakan kekerasan
yang dilakukan secara individual clan komunal susah dibedakan.
17 Pada 30 Mei 1992, PBB mengumumkan embargo mereka atas negara-negara pecahan Yugoslavia.
Keadaan embargo nyatanya malah membuat para elit perang, yang memperkaya diri mereka di garis depan Bosnia
melalui penjarahan clan pembunuhan, menangguk keuntungan dari bantuan pemerintah melalui
17
Berdasarkan informasi
Dobrivoje Radovanovic, Dir
e
ktur Institut untuk Investigasi Kriminologi dan Sosio/ogi di
Belgrad, oleh Penulis, P
eb
ruar
i 2003.
135
B IS N I S P E RA N G
perdagangan di pasar gelap. Menyusul kejatuhan Milosevic pada Oktober

2000,
embargo PBB tersebut diperpanjang selama delapan tahun. Setelah perang di Bosnia tahun 1995
clan krisis Kosovo tahun 1998,

embargo tersebut dimanfaatkan oleh para elit perang. M


eskipun bahan-bahan p
okok tidak pernah habis di pasaran, harganya menjadi sangat tinggi.
Import-import ilegal menguntungkan yang berasal dari negara-negara tetangga dikendalikan oleh jaringan-jaringan
kriminal.

J aringan
-
jaringan ini disatukan secara ketat dengan institusi-
institusi pemerintahan. Posisi-posisi pen ting dalam perdagangan gelap terse but sudahbarang tentu diduduki oleh
para pemimpin pasukan paramiliter.1

8 Bahkan se
te
lah perang berakhir, kerjasama antara institusi pemerintah dengan kelompok
kriminal terns berjalan. "Modal awal" yang mereka kumpulkan melalui penjarah
an pada masa perang clan embargo PBB, kini
diinvestasikan untuk mem- privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara yang dilelang.19 Di sisi lain, jar
i

n
g

an-jaringan kriminal membuka pasar baru clan menguntungkan yang


r_1emperdagangkan senjata, narkotika clan perdag
angan perempuan. Pasar baru tersebut juga dihasilkan melalui para anggota institusi-
institusi internasional yang pernah beroperasi di negeri-negeri Balkan (terutama pasukan-
pasukan SFOR dan KFOR). Dalam menganalisa fenomena yang terjadi di negara-negara bekas
Yugoslavia, perang akan selalu menjadi faktor utama. Contoh: langgengnya kerjasama antara
institusi peme
r
intah dengan kelompok kriminal yang kini terjadi di Serbia dan Montenegro.20
18
c
s
-
Ni
ed
i
c
k
2003, Hal. 44.
19
Mapp Sv
a
r
c
d
i
n
i
c
i
za S
pccijalnc Opcracije II, dalam: Vreme, No. 639, 3 .4.2003. 20
m
,
Filip? Jo
v
an Dulovic: Od Arkana do Gumara. Dokumcnti o J
Antara 70% hingga 89% pcnghasilan dalam bisnis prostitusi di Kosovo dan
Bosnia-Herzegovina dipero leh dari kunjungan anggota-anggota organisasi
- organisasi intcrnasional . Para perempuan yang
dipa
k
sa mclacur kcbanyakan
136
Pa ra P e m e n a ng l'\fu l t i e t n i s d a l a m P e r a n g Yu go s a l v i a

Reformasi Pasar dan Nasionalisme Kerjasama antara institusi pemerintah dengan kelompok kriminal
tidak hanya dihidupi oleh perekonomian perang tapi juga oleh mobilisasi etnonasionalisme, yang
mengubah penjahat menjadi "pahlawan perang". Dalam hal ini, para gembong mafia paramiliter terbantu
oleh mobilisasi yang dilakukan gerakan nasionalis- populis, yang muncul pada akhir tahun 80an oleh
republik yang secara resmi masih komunis. Kerjasama ini merupakan penyebab inti kehancuran
Yugoslavia. Pecahnya perang pada tahun 1991 bukanlah sebuah permulaan tapi merupakan titik akhir dari
proses disintegrasi ekonomi, sosial clan politik yang merongrong Yugoslavia clan ideologi dasarnya sejak
tahun 80an.
Meskipun demikian, sangat kecil kemungkinan konflik tersebut dipandang sebagai "puncak
kebencian" oleh berbagai etnis yang ada di Yugoslavia. Umumnya, konflik tersebut dipandang sebagai
kebangkrutan perekonomian sosialis Yugo- slavia clan sebagai pintu masuk untuk program restrukturisasi
neoliberal.21 Program restrukturisasi memperparili kontradiksi sosial-ekonomi clan menimbulkan situasi
perpecahan sosial di wilayah bekas Yugoslavia tersebut. Sepanjang tahun 80an, Yu- goslavia mengalami
sebuah krisis yang parah. Sekalipun krisis
berasal dari Moldavia atau Rumania. Mcreka dikendalikan oleh jaringan-jaringan p
cr
dagangan manusia
,
yang sebagian besar dibentuk oleh pasukan-pasukan paramiliter lama. Uniccf: Trafficking in Human
Beings in South
Eastern Europe; Junia 2002; www.unicef.de 2 1
Yugoslavia merupakan bagian dari sirkulasi institusi-institusi kcuangan dan gerakan- gcrakan pe
r
eko
n
o
rn
ian Barnt karena kemarnpuan hermafroditnya sebagai
"perekonomian pasar sosialis". Pada tahun 70-an, Yugoslavia mempcroleh banyak krcdit. Ketika harga dolar meningkat besar-
bcsaran akibat "oil boom" kedua tahun 1 979, perekonomian Yugoslavia terp
e
ros
ok dalam krisis hutang. Akibatnya, diterapkan suatu program neolibe
r
al klasik dengan Bank Dunia dan Badan Moneter
Intcmasional (IMF) sebagai konsultan. Program tersebut bertujuan untuk membawa Yugoslavia memasuki pasar bebas,
privatisasi dan percepatan industri-industri "non- produksi
".
Samary, Catherine: Yugosla
v
ia dismembered, New York 1 995, Hal.62.
137
B I S N I S P E R AN G
itu tidak "menular" ke negara-negara sosialis tua lain hingga tahun 90an, dampak krisis tersebut bagi masyarakat
sangat mendalam; industri-industri ditutup, subsidi bahan-bahan kebutuhan dihapuskan, harga barang dan jasa serta
kebutuhan sehari-hari meningkat secara drastis.
Pada periode pasca-Perang Dunia II, standar upah meningkat secara pasti dan berarti hingga akhirnya merosot
sebanyak 2,3% rata-rata per tahun antara tahun 1980 hingga 1988.22 Penurunan standar upah tersebut ditambah
dengan devaluasi upah. Kemudian disusul dengan inflasi yang semakin menggila. Pada tahun 1989, inflasi di
Yugoslavia menembus hingga 1.500%.23 Dua tahun setelah meletusnya perang pada tahun 1991, inflasi di Yu-
goslavia akhirnya mencapai angka yang sulit dipercaya: 1 1,6 milyar%!24 Bersamaan dengan devaluasi upah, angka
penganggur- an meningkat secara dramatis. Pada tahun 1988, tiga tahun sebelum perang, angka resmi pengangguran
di Yugoslavia mencapai 17%. 25 Hal khusus yang mengejutkan adalah peng- angguran usia muda mencapai 50%.
Tahun 1989, 8 .000 per- usahaan dengan jumlah pegawai 3,2 juta orang (hampir setengah dari seluruh pekerja
Yugoslavia) diliputi kelesuan sebagai akibat dari program IMF.
26 Salah satu faktor yang memperparah krisis di Yugoslavia adalah tidak meratanya dampak krisis
di semua wilayah di Yugo-
22
Gapinski, James: the Economic Structure and Failure of Yugoslavia, London
1 993, Hal. 8. 23 Samary, Catherine: Yugoslavia dismembered,
New
York 1 995 1 995, Hal. 55.
24
Hilbner, Kurt:
Die Balkanregion im wirtschaftlichen Abseits: Nachrichten
van der siidosteuropiiischen Periph
e
ri
e
,
dalam Alb
re
c
ht
,
Ulrich!/ Michael Kalman u.a. : Das Kosovo Di lemma. Schwache Staaten
und Neue Kriege al
s Herausforderung des 2 1 . Jahrh
undrerts
,
Munster 200 I , Hal.
86. 25 Woodward, Susan L, "Socialist
Unemployment. The
Political E
c
on
o
my of
26
Yugoslavia," Wo
o
d
w
ard 1 995a, 1 945- Hal. 1 990, 1 29.
Princeton 1995, Hal. 1 92.
138
Par a P e m e n a n g l\I u l t i e t n i s d a l a m Pe ra n g Yu g o s a l v i a

slavia
*.

Republik Slovenia yang memiliki standar industrialisasi clan orientasi eksportasi yang
hampir sebanding dengan level Eropa Barat, bertetangga dengan propinsi Kosovo yang termasuk
wilayah termiskin di Eropa. Para pejabat setiap negara bagian, dengan alasan nasionalisme,
saling bersaing menyalurkan barang- barang mereka ke negara bagian lain. Proses ini akhirnya
me- runtuhkan stabilitas federasi Yugoslavia yang sejak awal pem- bentukannya memang sudah
rapuh.
Perpecahan sosial-ekonomi masyarakat Yugoslavia sebenarnya lebih disebabkan oleh
eksploitasi ketakutan yang digerakan para elit politik, seperti rasa takut yang diciptakan melalui
siaran televisi, radio, dan media cetak. Menanjaknya popularitas presiden Serbia, Slobodan
Milosevic pada tahun
1986, disebabkan oleh kampanyenya
mengenai diskriminasi kaum Serbia di Yugoslavia. Sementara di sisi lain, kaum nasionalis
Kroasia menyebarkan kampanye "upaya hegemoni Serbia" clan meledakkan perkampungan-
perkampungan Serbia yang berada di Republik Kroasia. Kampanye tersebut dibalas oleh kaum
nasionalis Serbia yang memperingatkan kepada orang-orang Serbia di Kroasia bahwa mereka
sedang terancam kebangkitan kembali fasisme Kroasia dan mengingatkan mereka akan
pembantaian orang Serbia di Kroasia yang dilakukan kaum fasis nasionalis Kroasia selama
pendudukan Jerman pada masa Perang Dunia
II.

Sebaliknya, kaum muslim Bosnia mengkhawatirkan posisi wilayah mereka yang


terjepit diantara "Kroasia Raya" clan "Serbia Raya".
Berkat Yosep Broz Tito, beragam etnis Slav yang mendiami wilayah Balkan bisa bersatu dan membentuk Republik Federal
Sosialis Yugoslavia, yang terdiri dari 6 republik (Serbia, Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Slovenia, Makedonia, dan
Montenegro) dan
2
propinsi otonom di dalam wilayah Republik Serbia (Kosovo
dan Vojvodina).
-
Peny.
139
BISNISPERANG
Nasionalisme etnis yang
ia tersebut mendapatkan "bahan bakar" dari peristiwa-
peristiwa internasional. Me
n
yu
s

ul
keruntuhan Tembok Berlin pada musim gugur 1989 dan

p
emisah
an

republik-republik
anggota
Uni

diri Soviet
di kawasan Baltik pada tahun 1990-199 1, sistem hubungan internasional secara mendasar mengalami pen

u
runan stabilitas. "Hak

otonomi
bang
s
sebagai prinsip hukum po
a
-
b
an
g
s
a

" litik
-

i
s

semakin
dianggap sebagai legitimasi
dan
dipaksakan m
c
e
tn l
a
l

u
i berbagai cara. Sem
en
t

a
r

a di Yu
go
s

l
a
v

i
a
,
tak ada
s
a

tu pun republik
yang homogen yang dihuni hanya oleh satu etnis tertentu. Perpe
c
ahan Rep

u
b

lik
Federal Sosialis Yugoslavia mengakibatkan
ti

mbul
n
ya kelompok-kelompok
minoritas yang merasa dibuang dari "tanah air" mereka.

Oleh karena itu,


sudah selayaknya j ika mereka
mengkhawatirkan timbul:c.ya marginalisasi sosial di republik-republik
pecahan yang didiri

k
an berdasarkan kesamaan etnis belaka.27
Pahlawan Dcngan Tanda J asa Pada akhir tahun SOan dan awal tahun

90an. Di mana
situasi politik clan
so

l
Yugoslavia sangat tidak aman, penyebaran rasa
takut

sia dan
a

g
resi

m
erupa

k
an lahan subur bagi tokoh-tokoh kharismatik seperti Arkan untuk merekrut ratusan
pemuda b
ag

ip
roye

k paramiliternya.
Sebagian besar anggota
Macan Arkan direkrut me

l
a

lu
i

kelompok
s

up
o

t
er

bola
Asosiasi Sepakbola Bi
n
rt
a
ng Merah Belgrad. Asosiasi ini

m
e
njadi simbol "bangsa Serbia" dengan pengukuhan
nasionalisme populis yang dipropagandakan secara masif oleh Slobodan Milosevic dan melalui media

selama pertengahan
ta

u
n
Para suporte· Red Star Belgrade (Bintang Merah
Belgrad) adalah para pemuda
penuh amarah
h
SOan.

yang
termakan p ropaganda
27 Woodward 1 995a, Hal. 146.
140

meruyak
di Y

u
go
s

l
a
v
Pa r a Pe m c n a n g M u l t i e t n i s d a l a m Pe rang Yu g o s a l v i a
nasionalisme Serbia karangan Milosevic. Sebagaimana lazimnya paham nasionalisme sempit atau fasisme Hitler,
mereka menuduh bahwa penderitaan ekonomi clan politik disebabkan oleh yang "Lain"

(the Others).
Fanatisme klub bola yang tercermin melalui lagu, slogan, simbol, dsb., saat
itu dengan cepat bergeser menjadi fanatisme etnis. Gejala awal perang sudah dapat dilihat pada suasana tegang yang
kemudian berkembang menjadi keributan antarsuporter di pertandingan antara

Red Star Belgrade


melawan sebuah kesebelasan dari Kroasia.18 Pada tahun 1990, kelompok suporter Red Star Belgrade
dipimpin oleh Zeljko Raznatovic. Dalam sebuah wawancara, Arkan mengatakan: "Ya, tentu saja sebagai penggemar
bola, mula-mula kami melatih mereka tan pa senjata. Sejak awal saya menekankan perlunya disiplin. Mereka tahu
apa yang penting untuk menjadi seorang penggemar seperti semangat, clan kekompakan. Baru setelah itu saya
berikan poin akhir kepada mereka. Saya wajibkan mereka untuk tidak mencukur rambut. Mereka bercukur jika
diperintah, bukan karena ingin, clan dengan demikian dimulailah 'kursus' mereka."29 'Kursus' tersebut memicu
timbulnya semangat ekstrimis kanan ala Jerman pada awal tahun 90an.
Dengan operasi-operasi di garis depan, Arkan menanjak sebagai tokoh populer di Serbia. Namun, pembantaian-
pem- bantaian yang dilakukan di Bosnia sama sekali tidak diketahui orang-orang Serbia pada umumnya. Pada tahun
1992,
28
Comien
z
o de l a Guerra en Maksimir? La coneccion futbol-nacionalismo y I os
hooligans de Estrella Roja Bclgrado.
C
onversacion con DraganAmbrozic, dalam: Die
f
e
nbach
,
Katja
:
belgrad interviews. Jugoslawien nach nato-angri ff und 1 5 jahren nationalitischem pop
u
lismus
,
Berlin 2000, Hal. 1 70. 29 Colovic, Ivan: Ful3ball, Hooligans und Krieg, dalam:
Bremer, Thomas!Neboj sa Popov (Comp.): Serbiens Weg in den Krieg. Kollektive Erinnerung, nationale Formierung und
ideologische AufrUstung, Berlin 1 998, Hal. 270.
141
B I SN I S P E R AN G

"pahlawan perang" ini diangkat sebagai anggota parlemen di kota asalnya, Prfstina, ibukota
Kosovo. Pada tahun 1993 ia mendirikan Partai Persatuan Serbia (SSJ) yang masih berdiri hingga
sekarang. Presidennya, Borislav Pelevic, merangkap sebagai pemimpin Asosiasi Kickboxing
Serbia. Pada Februari 1995, Arkan akhirnya mengubah citranya dalam berita paling sensasional
bagi pers ketika menikah secara terang-terangan dengan penyanyi terkenal Svetlana "Ceca"
Velickovic. Pada tahun 1996, Arkan mulai memasuki bisnis olahraga dengan keterlibatannya
dalam Klub Sepakbola Belgrad FC Obilic. Karir Arkan mulai merosot pada akhir J anuari tahun
2000 ketika tertembak tiga kali di kepalanya di lo bi Hotel Intercontinental Belgrad oleh pelaku
yang hingga saat ini belum diketahui.
Dengan semua itu, para anggota Pengawal Sukarela Serbia memiliki pengaruh yang besar
dalam dunia politik Serbia hingga sekarang. Sebagian anggota Macan Arkan disatukan pada
pertengahan tahun 90an dalam kekuatan pasukan-pasukan polisi bersenjata, Satuan Operasi
Khusus GSO) di bawah Departemen Dalam Negeri, yang dinamakan Baret Merah. Di bawah
pimpinan Frenki, pada tahun 90an, Baret Merah tidak hanya dalam operasi-operasi militer, tapi
juga dalam membasmi kelompok oposan politik di Serbia. Setelah kekalahannya pada Perang
Kosovo tahun 1993, kendali Slobodan Milosevic mulai dihapuskan perlahan-lahan. JSO
mengubah dekrit dan mendukung pemimpin oposisi, Zoran Djindjic, dalam jabatannya di
parlemen pada 5 Oktober 2000. Namun, ketika Djindjic mengambil posisi berlawanan terhadap
JSO clan hendak membunuh beberapa mantan anggota Macan Arkan, Perdana Menteri Serbia
dibunuh pada tanggal 12 Maret 2003 oleh sejumlah anggota pasukan JSO. Keretakan Macan
Arkan disebabkan karena hingga musim semi tahun 2003 JSO mengendalikan penyelundupan
heroin dari negara-negara
142
Pa ra P e m en a n g M u l t ie t n i s d a l a m Pe r a n g Yu go s a l v i a

Balkan. Ceca, yang juga penyanyi terkenal Serbia, menjalin hubungan dekat dengan komplotan
ini clan digerakkan oleh pimpinan JSO, Milorad Lukovic alias Legija.
30 Kasus Arkan tidak hanya mengilustrasikan
bagaimana selama perang di Yugoslavia, karir para tokoh kharismatik menanjak pesat. Setiap
tokoh kharismatik tersebut biasanya adalah pahlawan perang, penjahat, politikus, pemimpin
mafia clan sekaligus pengusaha. Selain itu, kasus Arkan juga menunjukkan bagaimana mereka
yang membela masyarakat justru adalah orang-orang yang menghancurkan masyarakat. Arkan
clan pasukannya tidak hanya melakukan penjarahan selama aksi-aksi militer mereka di Bosnia,
Kroasia atau Kosovo, tapi juga merampoki para penduduk di Serbia. Dengan demikian, Ceca
dapat berbelanja gratis di butik-butik mahal di Belgrad, karena semua. tagihan belanja
dikirimkan kepada Arkan.31
Ilustrasi kasus penjarahan terhadap anggota etnis sendiri melalui cara-cara yang "patriotik"
juga dilakukan oleh Persatuan Demokrat Kroasia (HDZ) yang didirikan oleh pemimpin
nasionalis Kroasia, Franjo Tudjman, yang berkuasa di Kroasia sejak proklamasi kemerdekaan
Kroasia pada tahun 1991
hingga tahun
2000.

Pada musim gugur


2002,

pimpinan HDZ menyusun rencana untuk


memindahkan badan-badan usaha milik negara di Kroasia ke lingkaran tertentu yang terdiri dari
ratusan keluarga "patriotik" swasta yang terkait dengan HDZ melalui proses privatisasi. Dana-
dana hasil sumbangan atau
30
Griffiths, Hugh
:
A Mafia Within the State. Serbia's Special Operations Unit (JSO) has been disbanded
as
senior officers are accused of killing Zoran Djindjic, 28.3.2003; ww.tol .cz 3 1
Kisah-kisah semacam ini dapat didengar di seluruh penjuru Belgrad. Namun, masih belum cukup untuk melakukan investigasi
terperinci mengenai praktik-
praktik paramiliter.
143
B I S N I S P E RA NG

jarahan yang dikumpulkan selama perang perpecahan Yugosla- via digunakan untuk pembelian senjata.
Melalui cara ini, sekitar 50 juta euro (yang pada permulaan tahun 90an diakuisi pihak kaum nasionalis
Kroasia dengan rekening atas nama pejabat- pejabat HDZ) lenyap. Beberapa waktu kemudian, sebuah
perusahaan di Kroasia terbukti diprivatisasi menggunakan dana dari HDZ. Sebagai pengganti nota
keterangan, HDZ terus-
menerus

meyakinkan para pendukungnya dengan argumentasi yang sulit dipahami bahwa "perang
pembebasan" tidak sejalan dengan proses "kriminalisasi" .32
Dilema Protektorat Internasional Jik
a
kemunculan Macan Arkan mencerminkan contoh pembentukan pasukan paramiliter yang
diprakarsai institusi- institusi pemerintah (seperti di Meksiko, Indonesia clan Kolombia), perkembangan
UCK (Ushtria Clirimtare E Kosoves/ Tentara Pembebasan Koso
v

o) merupakan contoh yang berlawanan. Dalam kancah politik yang


mengalami polarisasi secara ekstrim, kelompok paramiliter dapat berkembang hanya dalam beberapa
bulan dari sayap militer sebuah organisasi menjadi kesatuan tentara gerilya sungguhan. Setelah mereka
berhasil menggulingkan pemerintahan, acap kali organisasi-organisasi ini membentuk institusi inti
pemerintahan yang baru secara darurat. Keberhasilan UCK tidak dapat dicapai tanpa pendanaan dari
jaringan-jaringan narkotika yang dijalankan secara rahasia oleh penguasa Serbia. J aringan-jaringan
narkotika tersebut memiliki kepentingan dalam pertarungan perolehan independensi sebuah republik atau
pemerintahan propinsi. Perkembangan UCK juga ditentukan oleh kerjasama militer dan politik dari pihak
Barat.
32
Hedi, Drago: Hrvatska: Tudjmanovi Pajtasi "otudjili" Novae Dijaspore, Balkan Crisis Report, No. 392, 20 Desember 2002.
144
Pa ra Pe m e na n g l\Iu l ti e t ni s d a l a m Pera n g Yu g o s a l v i a
Dari kasus

U
CK, kita dapat melihat bagaimana nasionalisme etnis dapat dimanfaatkan untuk pembentukan kerja sama institusi pemerintah
clan kelompok kriminal,,yang dalam kasus ini berada dikendalikan oleh sebuah protektorat "komunitas internasional". Seperti
yang ditegaskan sosiolog Beate Andrees, Kosovo merupakan contoh bagaimana jaringan-jaringan transnasional serta struktur-
struktur pemerintahan memiliki andil besar dalam penyebaran kekerasan negara di seluruh Eropa Timur clan Selatan. Dengan
kejatuhan sosialisme negara sebagai kerangka regulasi serta ekspansi informal praktik-praktik politik clan ekonomi negara,
fungsi-fungsi regulasi digantikan oleh "asosiasi etnis"33• Di Kosovo, proses pengisian kekosongan regulasi tersebut dijalankan
dengan modal yang dikumpulkan dari situasi perpecahan antara populasi mayoritas Albania dengan populasi minoritas Serbia.
Sejak pendirian Republik Federal Sosialis Yu- goslavia pada tahun 1945, hubungan antara kedua etnis tersebut memang sangat
tidak baik, clan semakin mencapai titik konflik pada tahun 90an.
PadaJanuari 1991, atas tekanan dari Jerman clan Austria, Uni Eropa akhirnya mengakui proklamasi kemerdekaan Slovenia
clan Kroasia. Tidak lama setelah itu, sebuah referendum dilaksanakan di Kosovo. Referendum tersebut berujung dengan
ditolaknya penempatan populasi mayoritas Albania, akibat tentangan kuat pihak minoritas Serbia di Kosovo. Akibatnya,
kekuatan-kekuatan politik Albania di Kosovo (terutama Liga Demokrat atau
LDK pimpinan Ibrahim Rugova) mendirikan sebuah
"negara etnis bayangan" lengkap dengan sistem administrasi, kepolisian, sistem
pendidikan, peradilan clan kesehatan sendiri. "Negara bayangan"
33
Andrees, Beate: Staatsauflosung und Kriegsfinanzen: Zur Rolle der Kriminalitiit i m Ko so vo K onflikt , dalam : P ROKLA .
Zeitschrift fir kritische Sozialwissenschaft, Heft 1 24, 3 1 . Jg.
(200 1 ), H al . 4 1 1 -427.
145
D I S N I S P E RA N G
orang-orang Albania tersebut dibiayai oleh sumbangan- sumbangan yang dikumpulkan melalui diaspora besar-
besaran kaum Albania. Pada tahun 1999 diperkirakan bahwa di samping jutaan kaum Albania di Kosovo, hampir
250.000 orang Albania- Kosovo tinggal di Je

r
m
an
,
150.000 ora.1g di Swiss dan 600.000 orang Albania bermigrasi ke Amerika
Serikat.34

Pad.a
tahun 1992, kaum Albania mulai mendirikan beberapa kelompok bersenjata. Pada Februari 1998, pasukan
paramiliter Tentara Pembebasan Kosovo (UCK) memulai aktivitas bersenjata mereka. Situasi yang memanas di
Kosovo tersebut dengan cepat dimanfaatkan oleh Slobodan Milosoevic untuk melakukan mobilisasi. Konflik terus
memuncak hingga pada musim semi 1999, NATO melakukan serangan udara di Kosovo untuk

memaksa
seluruh pasukan reguler dan non-reguler Serbia meninggalkan Kosovo. Setelah serangan NA TO
tersebut, PBB mendirikan misi administrasi sementara (UNMIK) dibentuk untuk menguasai Kosovo selama waktu
yang tidak ditentukan. Bersamaan dengan itu, UCK dan

organisasi-organisasi bentukannya menerapkan


kekuasaan
lokal. Komandan- komandan UCK membentuk kekuatan
kepolisian sendiri di lingkungan-lingkungan lokal. Mereka hanya menaruh hormat kepada pasukan-pasukan KFOR.
Sementara polisi UNMIK tidak memiliki banyak kegiatan pa

da
bulan-bulan pertama pendirian mereka.35 Sejak tahun 1999, "komunitas
internasional" telah menempatkan 50.000 prajurit KFOR dan mendani 4.500 polisi internasional dan 5.000 polisi
lokal di Kosovo. Sekalipun demikian perdamaian tetap tidak tercipta di
Kosovo.36
34
Andrees, Hal. 4 1 6. i s www.unmikonline.org/
j
ustice/police.htm#2
36
Oschlies, Wolf: Drogendeld fir Terrowaffen? Fahrten
zu
den Finanzen der UCK (SWP-Brennpunkt 200 I);
www.swp-berlin.org.
146
Para Pem e na ng M u l t ietnis d a l a m Per an g Yu gos a l v i a

Selain masalah status yang belum teratasi serta pengusiran atas lebih dari 200.000 kaum
Serbia dan kaum Gipsi, penyebab kegagalan komunitas internasional membawa perdamaian di
Kosovo juga disebabkan oleh jaringan kerjasama institusi pemerintah dan kelompok kriminal
yang didirikan oleh UCK. Pada saat yang sama di Serbia terdapat Klan Zemun yang berasal dari
Macan Arkan dan Baret Merah.
UCK dibiayai secara progresif pada tahun 90an oleh pendanaan-pendanaan yang berasal dari
peredaran narkotika.37 Peredaran narkotika semakin menguat sejak "rute Balkan" yang
menghubungkan Asia Barat dan Ero pa dikuasai kelompok-kelom- pok Albania selama tahun
90an. Pembangunan jaringan transportasi yang efektif dan pertahanan yang baik para pengedar
narkotika Albania merupakan akibat dari struktur tak tersentuh keluarga-keluarga dan untuk
mengakali politik pembatasan imigrasi negara-negara Uni Eropa. Banyak imigran gelap Albania
di Eropa terpaksa bergantung kepada bisnis narkotika karena kurangnya kesempatan bagi mereka
untuk mendapatkan pekerjaan legal.38
Dengan semakin meningkatnya konflik politik dan perkembangan kebutuhan keuangan UCK,
para mafia narkotika, UCK, dan organisasi-organisasi seperti Aliansi Masa Depan Kosovo
(AAK) dan Partai Demokrat (PDK), serta Badan PerlindunganKosovo (KPC), mendirikan
sebuah organisasi untuk menampung para petempur
UCK

yang terdemobilisasi. Beate Andrees mengemukakan bahwa


keterlibatan organisasi terse but masih belum jelas: apakah mereka terlibat secara langsung
dalam peredaran narkotika atau bekerja sebagai sebuah kelompok ter-
37
Mappcs-Niedieck, Hal. 7 1 .
38
Andrees, Hal. 423
147
B I SN I S P E R AN G

sendiri dengan jaringan-jaringan di baV\'ahnya.39


Seperti di Serbia, Afghanistan, atau negara-negara Afrika yang dilanda konflik
berkepanjangan, di Kosovo kita juga bisa menemukan banyak "Juragan Perang" (Warlords). Para
pemimpin yang cukup kharismatik, seperti pemimpin AAK, Ramush Haradinaj, menyatukan
fungsi-fungsi militer clan politik serta mafioso clan pengusaha. Menyusul runtuhnya
perekonomian formal Kosovo, produksi ekonomi Kosovo digantikan oleh perdagangan narkotika
senjata dan perempuan, bersama dengan kegiatan-kegiatan "komunitas internasional" yang
dilakukan oleh KFOR, UNMIK, clan LSM-KSM internasional. Menurut UNICEF, sekitar
120.000 perempuan clan anak-anak dari Eropa Timur clan Selatan, yang sebagian besar berasal
dari Kosovo, setiap tahunnya dijual ke bisnis prostitusi di negara-negara Uni Eropa.40 Dalam
laporannya mengenai peredaran narkotika internasional, Departemen Dalam Negeri Amerika
Serikat menerangkan bahwa "rute internasional Balkan" memasok pasar narkotika di Eropa Barat
dengan kapasitas yang besar.
Alih-alih ingin membawa perdamaian di Kosovo, "komunitas internasional" ternyata malah
terjebak dilema. Di satu sisi, "komunitas internasional" harus secepatnya memberikan ruang
kepada kekuatan politik Albania melalui pemberian kemerdekaan clan kedaulatan Kosovo untuk
menghindarkan kesan sebagai pemerintahan pendudukan. Sementara di sisi lain, kemerdekaan
tersebut tidak hanya akan memengaruhi konflik-konflik serius di Serbia clan menambah
39
Unicef: Trafficking in Human Beings i n South Eastern Europe; Juni 2002; www.unicef.de
'0
United States Department of State. Bureau for International Narcotics and Law Enforcement Affairs: International Narcotics
Control Strategy Report, Maret 2003; www.state.gov/g/inl/rls/nrcrpt/2002/pdf/
148
P ara Pe m en a n g M u l t i e t nis d a l a m Per a ng Yu go s a l v i a

jumlah orang yang terusir dari tanah mereka (displaced people), tapi juga pembentukan sebuah
negara yang disokong oleh jaringan mafia. Karena hanya para mafia yang memiliki kemampuan
menyediakan sumber-sumber ekonomi yang berlimpah untuk memenuhi kebutuhan sebuah
negara. Kelompok mafia sendiri menangguk keuntungan dari ketidakstabilan politik yang
berkelanjutan. Mereka lebih menghendaki perang yang berkepanjangan ketimbang perdamaian,
karena dengan demikian mereka mendapatkan keuntungan yang besar, sama halnya seperti yang
dilakukan kolega mereka di Serbia. ()-
149
''PERANG MELA WAN TERORISME" DI AFGHANISTAN
W awancara dengan Dr. Martin Barakt
Boris Kanzleiter
PERANG

"melawan terorisme" dimulai dengan aksi militer sepihak pimpinan Amerika Serikat
terhadap pemerintahan Taliban dan Al Qaeda di Afghanistan, yang mereka tuduh bertanggung
jawab at as serangan
11

September 2001. Produksi opium mengalami peningkatan


sejak "komunitas internasional" membentuk pemerintahan baru Afghanistan di bawah pimpinan
Abdul Hamid Karzai. Para juragan perang dari masa perang melawan Uni Soviet mengambil alih
kembali kendali atas sebagian besar wilayah Afghanistan, oposisi sekuler dan demokrat dibasmi.
Wawancara dengan Dr. Mar- tin Baraki berikut dilakukan oleh Boris Kanzleiter.
Dr. Martin Baraki adalah seorang pengamat Afghanistan dan seorang profesor llmu Politik di Universitas Marbugo dan Kassel.
Dr. Martin Baraki memandang bahwa campur tangan internasional tidak menyelesaikan satu pun masalah
mendasar di Afghanistan.
" Perang M el aw a n Te ror isme" d i Afgh a n i s t a n

Boris Kanzleiter (BK): Dalam perang melawan Taliban clan Al Qaeda pada musim gugur
2001, AS mengulang strategi yang digunakan pada perang di Kosovo tahun
1999.

Amerika Serikat mengandalkan keunggulan


angkatan udara mereka. Sementara di darat, para sekutu lokal mereka (ELK clan T entara
Pembebasan Kosovo di di Kosovo. Gerombolan juragan perang di Afganistan) melakukan
perang yang kotor. N amun hingga kini, situasi politik clan
militer di Afghanistan masih belum stabil. Apakah AS tetap mengendalikan sekutu-sekutu
mereka pada musim gugur tahun 2001?
Dr. Martin Baraki (MB): Sekutu-sekutu AS pada musim gugur tahun 2001 bukanlah sebuah
asosiasi yang bersifat homogen. Berdasarkan jenisnya, setidaknya mereka dapat dikelompokkan
menjadi lima kelompok:
Pertama, kekuatan yang sepenuhnya mengabdi kepada AS. Kekuatan ini berada di sekitar
presiden Abdul Hamid Karzai. Kekuatan ini tidak memiliki program sendiri, mereka bertindak
sebagai pemerintahan boneka Amerika Serikat yang hanya menerima clan melaksanakan
petunjuk-petunjuk dan kemauan Amerika Serikat.
Kedua, kaum monarkis Afghanistan, yang disokong oleh Republik Federal Jerman selama
bertahun-tahun, khususnya oleh Yayasan Friedrich-Ebert Stiftung, rekanan Partai Sosial
Demokrat Jerman (SPD). Meskipun dalam konferensi Petersberg mereka disokong oleh Eropa,
terutama oleh pemerintah Jerman, pada akhirnya mereka jatuh ke bawah pengaruh AS. Hingga
saat itu, setidaknya mereka telah masuk dalam pemerintahan baru Afghanistan pasca-T aliban. N
amun, pada Juni 2002 mereka akhirnya diturunkan dari Loya Jirga ke tingkat yang lebih rendah.
Alasannya adalah karena mereka bersikap terlalu kritis atas kebijakan clan keinginan AS. Selain
itu, AS tidak memaafkan mantan Raja Zahir Shah yang pada
151
B I S N I S P E RAN G

masa pemerintahannya menolak memasukkan Afghanistan dalam


CENTO

(Central Treaty Organization/ Organisasi Pak.ta Pusat), pakta militer Asia


Selatan yang didominasi oleh Amerika Serikat pada awal tahun SOan.
Ketiga, kelompok J enderal Abdul Rachid Dostum. J enderal ini adalah satu-satunyaJuragan
perang yang berorientasi sekuler. Dalam konferensi Peters berg ia ditunjuk sebagai W akil
Menteri Pertahanan. Setelah dipecat dari Loya Jirga, J enderal Dostum ditunjuk pemerintah
Afghanistan untuk memegang kekuasaan lima propinsi Afghanistan Utara, yang dulu merupakan
bagian dari wilayah yang dikuasainya. Pada masa pemerintahan Taliban, J enderal Dostum
merupakan
pemimpin

milisi kiri Afghanistan, yang bertempur melawan para


pejuang

Mujahidin dan sekutu- sekutu lama AS. Setelah Taliban


terguling, bersama dengan Mujahidin dan sekutu-sekutu AS, mereka membentuk pemerin- tahan
baru

Afghanistan
dan

menjalin aliansi taktis dengan AS. Keempat, para pengikut J amaah


Islamiyah, yang berkumpul
di sekitar

presiden lama Rabbani, yang dikeluarkan dari konferensi Petersberg pada Desember
2001 serta
pemimpin m

i
lis

i
n

ya
,

Ahmed Shah Masud, yang terbunuh pada Septem- ber 2001. selain mereka, figur lain
yang mewakili
k

elo
m

pok ini adalah seorang mantan Kapten,


Muhammad Ismail Oebih dikenal dengan !small Jan), Gubernur propinsi Herat, serta tokoh Islam
garis keras,
Ras
ul

Say
a

ir
i
dalam Konferensi Peters

f.
K
elompok ini

meng
h

a
d berg
I bersama

d
e

n
g
a

n Abdula Abdula, Menteri Luar Negeri;


Muhammad Qasim Fa
him dari Kementrian

Pertahanan cl
an Yunus Qa
numi dari Kementrian Dalam Negeri. Namun, Yunus Qanumi kemudian

digantikan
oleh Abdula

Wardak dari Loya J


i

rga yang
didatangkan
dari Amerika Serikat. Sebelumnya Abdula

Wardak
memerintah di Paktia clan disingkirkan oleh para
juragan perang
lokal. Sebenarnya kelompok J a
m
a

ah Islamiyah agak segan bekerja


152
" Per an g M e la w a n Teroris m e" di Afg h a nist a n
sama dengan AS, namun karena AS merupakan kekuatan militer yan kuat maka mau tidak mau mereka bekerjasama dengan AS
dan kelompok-kelompok lain di Afghanistan.
Kelima, kelompok pimpinan Pacha Jan Zadran, juragan perang dari Paktia yang bertempur melawan Taliban dengan
dukungan penuh dari AS. Dalam Konferensi Petersburg
I, sebenarnya mereka memperoleh jatah jabatan
pemerintah di sebuah wilayah strategis di Chost. Namun karena Zadran merupakan seorang monarkis clan di Petersberg ia
menggolong- kan Karzai sebagai boneka AS, dengan segera jatah jabatannya diberikan kepada seorang eksil Afghanistan yang
tinggal di Australia, Abdul Hakim T aniwal, seorang oportunis yang dapat dikendalikan. Hasilnya, Zadran menyatakan perang
terhadap pcmerintah barn Afghanistan clan pemerintahan Kabul.
Amerika Serikat dengan cepat bertempur melawan sekutu lamanya sendiri dan mengasingkan Pacha Jan Zadran ke Paki- stan.
Sekarang mungkin AS memandang Zadran scbagai anggota koalisi baru Al Qaeda, sisa-sisa Taliban dan Hezb-i Islami Gulbudin
Hekmatyar (yang juga sekutu lama AS) . Masih banyak lagi jajaran tokoh-tokoh Afghanistan yang bertarung dalam perebutan
kekuasaan baru Afghanistan clan yang dikendalikan oleh AS. Seperti Haji Abdul Qadir, juragan perang yang terbunuh pada
musim panas

2002,
bandar heroin dari propinsi Nangahar Timur clan menggantikan Karzai;
dan penerusnya, Gul Agha Aherzai, serta para juragan perang Kandahar (markas besar Taliban). Namun, susunan tersebut tidak
bertahan lama dan membuat mereka kebingungan dengan sikap Amerika Serikat dalam mernilih sekutu lokal.
BK: Basis perekonomian mana dari para juragan perang Afghanistan yang sepenuhnya hancur akibat perang yang
berkepanjangan? Menurut beberapa laporan, produksi heroin di Afghanistan mengalarni peningkatan secara drastis. Apakah
15 3
13 I S N I S P E R AN G
ada hubungannya dengan peredaran narkotika, dan apakah produksi heroin tersebut menj adi sumber pendapatan "sampingan"
Afghanistan seperti halnya bantuan internasional? MB: Ten tu saja produksi heroin di Afganistan meningkat pesat sejak
pemerintahan presiden Karzai menggantikan kekuasaan rezim teokratik Taliban. Produksi heroin merupakan ancaman serius bagi
pembangunan Afghanistan. Sepanjang tahun 2001, produksi opium mencapai jumlah sekitar 250 ton. Eerdasarkan perhitungan
UNO untuk tahun 2002, jumlah produksi akan meningkat menjadi sekitar 3500 ton. Meskipun pengolahan amapola (bunga popi)
memiliki tradisi yang panjang di Afganistan, hingga tahun 80an opium hanya diproduksi untuk konsumsi dalam negeri. Atas
perintah CIA, se

j
ak awal
tahun SOan Afghanistan diubah menjadi pusat pengolahan amapola dan terutama produksi heroin.
Bunga-bunga popi tersebut kemudian dip roses di laboratorium-laboratorium heroin yang menjamur di perbatasan
Afghanistan-Pakistan. Selain oleh uang hasii penjualan minyak, perang sipil dibiayai oleh pendapatan dari penjualan heroin.
Hingga

b
utuhan heroin di Eropa dipenuhi dari Afganistan. Sudah menjadi kebiasaan
bahwa kemunculan para ma

85%
ke

fi
a narkotika memiliki hubungan erat dengan para pemimpin Mujahidin yang tinggal di Pakistan
dan komandan-komandan mereka yang beroperasi di Afganistan. Selain itu, mereka juga memiliki hubungan dengan para
pemimpin suku, petani kaya, pengusaha transportasi dan an:ggota

ISi (Inter Ser-vice Intelligencelbadan


intelijen Pakistan).
Akibat hasil menguntungkan dari bertanam opium, p
a
r
a petani bia
s
anya berhenti mengolah produk-produk pertanian mereka dan mengakibatkan pengolahan tradisional produk-
produk pertanian berkurang di Afghanistan. Tak ada lagi
154
" Per an g l\I e l aw a n Tero r i s m e " di Afg h a nis ta n

pertanian dalam arti harafiahnya. Dalam salah satu artikel saya yang diterbitkan tahun 1993, saya telah
mengindikasikan bahwa Afghanistan merupakan daerah pusat peredaran narkotika dan sarang berbiaknya
terorisme.
Pada tahun 1992 kekuasaan di Afghanistan dipercayakan kepada kelompok Mujahidin. Saya sebut
"dipercayakan" dan bukan dimenangkan karena kebanyakan orang memandang "kemenangan" kelompok
Mujahidin secara keliru. Saat itu mereka dihadapkan pada perekonomian Afghanistan yang hancur dan
ditinggalkan tentara Afghanistan dan pasukan pendudukan Uni Soviet. Kelompok Mujahidin kemudian
menggantungkan sepenuhnya perekonomian Afghanistan dari pasar Pakistan. Sekarang ini, pemerintahan
boneka AS tampaknya menghadapi kejatuhan akibat sepak terjang mereka sendiri. Di Afghanistan, tidak
ada lagi perekonomian dalam arti sebenarnya. Setelah kelompok Taliban memenangkan perang saudara
clan mengusir kelompok Mujahidin, Afghanistan tidak dipandang sebagai subyek perekonomian negara
oleh PBB clan organisasi-organisasi internasional lainnya, clan sejak tahun 2000 Afghanistan praktis
terhapus dari statistik perekonomian dunia. Hal itu bisa Anda temukan dalam tulisan saya "Laporan Me-
ngenai Pengembangan Kemanusiaan". Namun, sehubungan dengan pertanyaan Anda, para juragan perang
sebenarnya hanya memiliki tiga sumber pendapatan, antara lain:
Pertama:

Perdagangan senjata dan narkotika. Melalui bisnis narkotika saja, mereka dapat
menangguk keuntungan sekitar 1,2 milyar dolar pada tahun 2002. Jika ini dibandingkan dengan bantuan
internasional sejumlah 1,3 milyar dolar yang dijanjikan bagi Afghanistan untuk tahun 2002, tentu jelas
bagi kita sebesar apa bisnis narkotika tersebut. Sejak kelompok Mujahidin clan para bandar narkotika
menggabungkan kekuasaan mereka di Kabul dengan bantuan Barat terutama AS clan para juragan
155
B I S N I S P E R AN G
perang, mereka

l
an

g
sung menguasai laboratorium-laboratorium pengolahan heroin di lima propinsi di Afg

h
ani

st
an. Pengolahan heroin sebe

n
ar

n
y

a
telah berjal

a
n di kawasan-kawasan yang bcrada di bawah kendali Mujahidin sejak permulaan
tahun 80an. Lima propinsi penghasil heroin tersebut adalah propinsi- propinsi selatan

Helman,
Kandahar clan U ruzgan, propinsi tenggara

B
ada

y
sh

a
n Nagahar. Kini, penanaman-penanaman ekstensif amapola mencapai sekitar 30.000 hektar di Helman,
4.000 hek.tar di Kandahar, 5.000 hektar di Uruzgan, 8.000 hektar di Badayshan

dan
20.000 hek.tar di Nangahar. Pemerintahan Karzai tidak dapat menawarkan alternatif pertanian lain
kepada para petani selain penananaman amapola clan jelas-jelas tidak akan mampu me

m
bu

a
t
para
petani menolak pembayaran 13.000 dollar/hektar yang d

ib
aya

r
langsung oleh para bandar narkotika.
Selain dengan

tuan tanah
besar can rentenir, para petani jug
a dapat berhutang

dalam jumlah besar


kepada para bandar narkotika. J ad
i bisa dipastikan

masih
ak

a
n ban yak petani di Afghanistan yang

menanam
a

m
apola clan memasok kebutuhan laboratorium-laboratorium pengolahan heroin.
Kedua: Cukai dan pendapatan dari perdagangan, yang harus dibayarkan kepada pemerintah p
us

a
t untuk memberi kesan bahwa

pemerintah
Afghanistan

memiliki kedaulatan.
Direbutnya cukai clan pendapatan oleh para
juragan perang
dari
tangan pemerintah yang resmi sama halnya seperti

melihat
sekelompok perampok berusia tanggung clan bandit-bandit
jalanan menjarah harta korbannva .
.I - Dan ketiga: B
an

tu
an dari Badan lnternasional. Bantuan tidal\: didistribusikan secara

l
ang

rakyat
Afghanistan yang membutuhkan, ta
sung kepada pi
melalui masing-masingJ

uragan
Perang yang memegang kekuasaan

di
berbagai wilayah di Afghanistan.
156
" Pe ran g M el a w a n Tero rism e " di A fg h a n is t a n

BK: Bagaimana Anda memandang proses paramiliterisasi di Afghanistan secara historis?


Dan proses semacam apa yang dijalani sejak pasukan Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada
awal tahun 80an? Kapan clan dalam konteks apa para juragan perang muncul di Afghanistan?
MB:

Paramiliterisasi Afghanistan sebenarnya adalah produk poli


t

ik luar negeri AS masa Perang Dingin, khususnya sejak pemerintahan kiri memegang
kekuasaan di Afghanistan pada tahun 1978. Dalam memoirnya yang diterbitkan pada tahun
1996, mantan direktur CIA, Robert Gates, mengakui bahwa Amerika Serikat telah memulai
intervensi mereka di Afghani
- stan dengan bantuan kelompok
Mujahidin enam bulan sebelum Uni Soviet menginvasi Afghanistan. Pada bulan Januari tahun
1998, penasihat keamanan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter, Zbigniew Brzezinski, dalam
menjawab pertanyaan wartawan Le Nouvel Observateur menegaskan bahwa "berdasarkan versi
resmi sejarah, bantuan CIA untuk Mujahidin dimulai pada tahun 1980, artinya, setelah pasukan
Uni Soviet mengin
v

asi Afghanistan pada


24

Desember 1979. Kenyataan bahwa hingga sekarang bantuan


CIA untuk Mujahidin masih terns berjalan terns berlangsung diam-diam adalah perkara lain.Di
atas kertas, bantuan CIA untuk Mujahidin dimulai pada
3

Juli 1979 saat presiden Carter memberikan instruksi pertama mengenai dukungan rahasia
kepada para penentang peme- rintahan Kabul yang pro Soviet. Saat itu sebenarnya Carter
menerima masukan bahwa dukungan AS tersebut akan mengundang intervensi Uni Soviet."
Lebih lanjut Brzezinski menambahkan bahwa Amerika Serikat sama sekali tidak berniat
memancing Uni Soviet untuk mengin
v

ansi Afghanistan". Brzezinski memang benar, tapi


seharusnya dia juga menyatakan bahwa intervensi AS di Afghanistan tersebut dilakukan secara
sadar untuk memperparah konflik, yang mengorbankan jutaan
157
BISKISPERANG

nyawa manusia da
n

me
ng

t
an

. Pada t
a

h
u
n

2002,
Jimmy

Carter menerima hadiah Nobel Perdamaian.


Jika

ik in
t

norm
a
-
:i
o

rma clan peraturan p


o

li
t er
n
a

s
io
nal b

erj
a

lan dengan semestinya, Carter


dan Brzezinski sudah dihadapkan kep
a

d
a Mahkamah I
n

ter
n

a
s

i
on

al sebagai penjahat perang kh


ususn

Afghanistan. Setelah
in
v

ya
terhadap a
s

i
Uni Soviet,

para perwira ti
n

ggi militer Amerika Serikat menyatakan


bahwa mereka akan be
rt
r melawan Uni Soviet hingga t

e
m

p
u . Negara- negara
a

iti
k

darah pe
n

ghabisa
nn

gg
o
t

a NATO, te
r

ma
suk

Republik Federal Jerman, mendukung Mujahidin


secara
finansial clan s

ecar
a militer. Namun, kebanyakan p

e
l
a
tih

a
n

mil
ite

r
da

n pers
e

nja
t
an dilakukan oleh Amerika Serikat.

dilatih b
Kelompok Mujahid
in e
rd
a
s
ark

an
buku manual terorisme

CIA
S

eka
r

an
g me
r

eka me
n
jadi Al Qaeda

g
u

nak
a

n ilmu-ilmu tersebut
untuk

atau Taliban dan


m

e
ng memerangi
guru

mereka sendiri. Lebih d


a

ri 80%
anggaran CIA

untuk operasi-operasi rahasia disalurkan bagi organisasi-organisasi


paramiliter A
fg
h
Amerika Serikat jug
a me

a
n

istan
. pkan
65 .000

ton senjata setiap tahunnya


n
y

e
lu

nd
u

Dalam konteks ini, kita bisa memahami proses paramiliterisasi


yang terjadi di Afghanistan. Tanpa dukungan rahasia Barat terutama AS, Afghanistan tidak
ke
A

f
g

han
i

sta
n
.

akan jatuh ke dalam kekuasaan para juragan perang. Setelah pen


a
r
d a tahun 1992, be
r
i

k
an

pasukan
Uni Soviet
da
r
i

A
fgh

ani
st

an p
a ai kelompok Muslim di Afghanistan
tidak dapat mencapai kesepakatan
untuk bersama-sama membentuk pemerintahan
b
ag

Afgh
an

ist
a

n clan mengesampingkan kepentingan p


o
lit

ik
clan

e
k
o
n
o

i mereka
masing-masing,

sekalipun sudah melakukan sumpah untuk


membentuk pemerintahan
bersama di m
a
m

ul
ah mulai ber- mu
kam N ab

i Muhammad di Mekah.
Di

saat
it nc
ulan

para j
ur
a

gan
perang. Para

juragan perang itu memiliki wilayah pengaruh dan ambisi


m
e

g
.
158

re
k

a
m

asi
n

g
-

masi
n

h
an

c
u
r

fra kan
in
s

t
ru

kt
u

r
A

fgh
an

i
s
" P e r a n g M e l a w a n Te ro r i s m e " d i A fgh a n i s t a n

Kecuali Abdul
Rachid Dostum, seorang

s
e

t
u

p
eme

ri
n

t
ah Afg
ku h
ani

sta
n clan Uni Soviet, juragan

perang
lain men

ja
lin k
e

rj
a

s
a
ma

rahasia
dengan negara-negara Barat untuk mengamankan kepen tin gan-kepen tingan po li tik-eko
no mi mereka. Tidak

p
e

i
apakah negara yang mereka ajak kerjasama tersebut
d
ul m
e

ru
p

ak
an musuh

utama
ideologi mereka, bahkan "setan besar" AS sekalipun.
Demikianlah kini AS mendukung habis-habisan para juragan perang untuk
memerangi anak didik AS sendiri, yakni Al Qaeda, Taliban clan
Hezb-i Islam Hakmatyar. Dengan

demikian, pada saat yang bersamaan


sebenarnya
Amerika Serikat menggoyahkan pemerintahan boneka bentukan mereka
sendiri pi

m
p

i
n
a
n presiden Hamid Karzai. Dalam

waktu
lebih dari setahun,
AS m
e

la
ti

h
sekitar 2.000 hingga 3.000 serdadu untuk membentuk tentara

nasional Afghanistan,
sementara para juragan perang memiliki 700.000 personil yang sudah
berpengalaman.
BK: Bagaimanakah
hubungan
antara para

juragan
perang dengan etnisitas Afghanistan? Ap

a
k

ah
pasukan paramiliter masing-masing para juragan perang
tersebut,memiliki
dasar etnisitas,

atau
fak

to
r
-

fakto
r lain

yang menjadi
dasar pembentukan mereka?
MB: Setelah kekuasaan di Afghanistan jatuh ke tangan kelompok Muslim, mereka tidak berhasil (seperti yang
saya katakan sebelumnya)
untuk bekerjasama dalam pemerintahan bersama demi kesejahteraan

A
fg

h
anist

an
.
Sebaliknya, perang terus

b
er

lan
jut

clan membawa Afghanistan ke dalam


kehancuran akibat perang sesama kaum Muslim

dengan kebrutalan
yang belum pernah terlihat sebelumnya serta
nyaris tidak menghiraukan p

andan
gan masyarakat

dunia. Kota-kota
besar di Afg
h
ani

s
t

an,
termasuk Kabul, hancur lebur hingga para

pengamat Af
gh
anist
an
menyebutnya

sebagai kota
yang dikremasi. Selain itu, enam
wilayah

yang
dikuasai masing-masing ke

lom
p

o
k Mus-
159
B I SNIS PE RAN G
lim juga porak-poranda, batas-batas wilayah pengaruh mereka ditandai dengan lading ranjau dan kota-kotanya
dibombardir hingga menjadi kumpulan puing-puing. Gedung-gedung pemerintahan, universitas, sekolah,
perpustakaan dan museum- museum dijarah clan 50.000 warga sipil terbunuh. Penduduk Afghanistan banyak yang
merasa bingung dengan peperangan yang tiada henti dan perubahan sikap para "pembela Islam" yang sebelumnya
bersatu melawan Uni Soviet dan kini saling berperang antarsatu sama lain tanpa ambil pusing korban penduduk
sipil.
Kabul menjadi medan perang yang utama karena setiap kelompok Muslim menyadari fungsi strategis kota
tersebut bagi penycbaran pengaruh mereka di Afghanistan. Dengan cepat, semangat jihad Islam kehilangan
maknanya dan cligantikan dengan semangat kebangsaan, kemurnian "silsilah", atau "etnis". Tanpa mengetalmi
penyebab sebenarnya posisi etnis dalam konflik
Af- ghanistan, beberapa etnolog beranggapan
bahwa bibit konflik di Afghanistan adalah beragamnya etnis yang menghuni Afghani- stan. Mereka mereduksi
konflik di Afghanistan dengan mengesampingkan dimensi politik dan memandang konflik tersebut dari dimensi
etnis belaka. Selain itu mereka juga mengesampingkan sepenuhnya kepentingan-kepentingan geostrategi clan
ekonomi yang bertarung di Afghanistan.
BK: Pemerintah Jerman memegang peranan pen ting

di
Af- ghanistan sejak pemerintahan Taliban digulingkan Amerika Serikat. Jerman mengirimkan pasukan rnereka
dalam jumlah besar untuk ditempatkan di Kabul. Pada musim gugur 2001, kontingen tersebut mewakili Jerman
dalam Konferensi Peters berg. Sampai titik mana keputusan-keputusan Konferensi Petersberg terhadap sistem
juragan perang di Afganistan dipertimbangkan? Fungsi apa yang mengikuti tentara Jerman? MB: Jerman memang
memiliki peranan yang penting di Afghanistan, tapi sifatnya relatif saja. Di Afghanistan, praktis
160
" Per a n g M e l aw a n Tero r i s m e " di Afgh anis t an

hanya
pemerintahan

AS yang memainkan peranan penting. Penyelenggaraan Konferensi Peters


berg memang dipercayakan AS kepada pemerintah Jerman
dan

mendatangkan ban yak pemasukan bagi kas Jerman,


namun konferensi itu praktis dikendalikan AS. Dalam konferensi tersebut, AS mendukung
sepenuhnya sekutu-sekutu lokal mereka seperti Hamid Karzai
misalnya.

Sebaliknya, sekutu-sekutu Jerman, para pengikut monarki diposisikan seolah-olah


mereka tidak memiliki peran berarti
dalam

konferensi tersebut. Meskipun demikian, pemerintah


J

erm
a

n
merasa bangga

dapat bertindak sebagai tuan rumah bagi sebuah konferensi


internasional di bawah m
an

dat resmi PBB. Hanya karena


"kebanggaan" tersebut, pada awal Desember tahun 2002, Gerhard Schroder clan Fischer
mengundang 32 delegasi yang sama sekali tak berguna pada Konferensi Petersberg
II

yang
membahas masalah

Afghanistan. Tujuan sebenarnya dari


Konferensi Petersberg II tidak lain adalah untuk mendongkrak citra pemerintahan SPD-Hijau
yang memburuk pad
a

k
am

p
an

ye
pemilihan

sebelumnya. Namun yang


lebih diinginkan

Pemerintah Jerman sebenarnya adalah untuk d


a

p
at

tampil secara militer melalui pasukan-pasukan tempurnya


di

eskipun untuk itu Schroder


sendiri harus m

A
fgha

n
i

s
t

an
,

m en
g
emis

kepada Bush. Hal itu


merupakan
langkah normal dari orang yang memiliki ambisi besar

untuk
menguasai R

ep
u

b
l

i
k Federal Jerman dan langkah k
e
c
i

l bagi
Jerman yang sedang mempe

rkua
t

pol
it

i
kp
e

rt
a

han
a
n dan aksi militer

tingkat dunia saat sed


a

ng dibutuhkan seperti halnya AS. Pada tahun


1992,

Jerman akh
i

rn
ya mendapat "restu"
dunia internasional dan mulai mengirimkan

pasukan ke
wilayah Balkan dan di Afghanistan.
Perkembangan pesat

sistem juragan
perang di Afghanistan se
be

n
ar

n
y
a

dibangun d
ar

i
kontrak yang

disetujui
di

Petersberg, karena Amerika


Serikat

tidak memiliki kepentingan untuk


16 1
B I S N I S P E RAN G

mengganggu kekuasaan juragan perang yang merupakan sekutu mereka. Satu-satunya alternatif
yang ada bagi sistem tersebut adalah kekuatan-kekuatan berorientasi sekuler clan para teknokrat
Afghanistan yang tidak beruntung didukung oleh komunitas internasional.
Beberapa misi yang diikuti tentaraJerman antara lain adalah: 1) Tergabung dalam ISAF
(International Security Assistance Force) yang bertugas untuk melindungi pemerintahan Karzai,
yang sebagian besar terdiri dari bandar-bandar heroin, penjahat perang dan kaum fundamentalis.
2) Penempatan unit khusus tentaraJerman, Komando Spezialkrafte, bersama dengan pasukan
Inggris di bawah komando Amerika Serikat untuk memburu sisa- sis
a
kaum

Taliban dan Al Qaeda di Afghanistan. N amun, operasi- operasi mereka dijalankan


secara rahasia.
BK:

Apakah saat ini ada kemungkinan kelompok-kelompok perlawanan Afghanistan


membangun sistem politik tersendiri untuk menandingi sistem juragan perang atau politik agama
dan etnis yang sekarang berlaku
di

Afghanistan?
MB: Di

Afghanistan, setiap kelompok oposisi tercerabut dari akarnya. Komunitas


internasional menyingkirkan mereka, sekalipun kelompok oposisi memiliki alternatif atas
kekuatan- kekuatan yang sekarang berkuasa di Afghanistan dan konsepsi mengenai Afghanistan
yang berbeda dengan sistem juragan perang. Masyarakat sipil terpaksa bekerjasama dengan
pihak- pihak yang memegang kekuasaan saat ini untuk bertahan hidup. Sementara pemerintahan
Afghanistan sendiri dipenuhi oleh kaum oportunis dan kelompok Kiri Afghanistan yang
mengingkari kcyakinan mereka demi mendapatkan jatah pembagian pos pemerintahan.
Kekuatan-kekuatan tersebut didukung
terutama oleh yayasan-yayasan milik
partai-partaiJerman, melalui kantor- kantor cabang mereka di Kabul.
0-
162
TENTARA SEWAAN PERUSAHAAN
Kepentingan Ekonomi dan Perdagangan Militer di Kongo Bjorn Aust
PERANG yang berkecamuk di Republik Demokratik Kongo (RDK*) sejak tahun
1999

tidak terlalu menyita perhatian masyarakat Barat. Padahal selain


diikuti oleh "peserta" dari dalam
RDK

sendiri, perang terse but juga diikuti oleh pasukan dari negara-negara tetangga RD
K seperti Rwanda dan Uganda. Pertempuran yang menghasilkan kehancuran parah tersebut terus
hingga hari ini masih berlangsung berlarut-larut tanpa ada tanda-tanda akan berakhir dengan
suatu keputusan militer atau solusi konflik yang bersifat politis. Meskipun demikian, perang
tersebut tidak menunjukkan proses penghancuran "irasional" atau "permusuhan antar-etnis"
seperti yang dilansir oleh sejumlah media. Perkembangan konflik ditentukan oleh perekonomian
perang yang berhubungan erat dengan pasar dunia dan pihak-pihak yang mengeksploitasi
kekayaan alam
Dulu disebut Zaire. Di Benua Afrika ada dua Kongo: Republik Demokratik Kongo & Republik Kongo. -Peny .
EISNISPERANG
Kongo.

ism
e
yang me

Tulisan i
n ng
g

e
rak

k
an pere
konomian pol

i
tik perang di RD K.

Selain itu, tulisan ini juga bermaksud


m

e
m

a
p

ark
an p

a
r

a
p

e
lak

u
perang, fungsi po

l
i

ti
k

intervensi luar ne
g

eri dan
"

erdagang
an
militer" yang dilakukan kelompok-kelompok pe

p te
mp
u

r
da.ri Zimbabwe, y
an

d
e

uk
an

RDK.
Perang Donia Afrika I Pe
r

g be
r

se
kutu

ngan pas
a
n

g yang t
e
r

j
ad
i RDK ini ser
i
ngk

ali d
is
ebu

t
se

bagai Perang Dunia Afrika I. Hal tersebut


dikarenakan perang tersebut memiliki b
e

bera
p

a
kesamaan

e
rti; banya
kn

dengan Perang Dunia


I, sep y
a

pemicu
p

eran
g
,

as
ny

a
dimensi konflik, serta besarnya da
m
lu

da stabilitas wilayah Afrika


pa
k

yang ditimbulkan
p

a bagian tengah. Sebenarnya,


"secara
r

e
sm

i
"

perang tersebut telah berakhir


p

a
Desember 2002,

di mana
semua pihak yang sal
in

a
dg
bertikai dalam perang di RDK menye
p

akati ag
e

n
d
a

l
uc

u
t

e
m

be
n
t
uk

a
np

e
m

e
r

i
n

taha
n transisi.
pe
a
n

senjata
dan p Kesepakatan
p

erda
m

aia
n

tersebut untuk se
men

t
a
a c!.

ra
p

a
t

m
e

ng
h

a
m

b
a

t kerusakan yang ditimbulkan oleh perang. Namun ternyata, terbukti bahwa


pe

rda
m

aia
n

hanya dicapai di at
a

s
kertas. P

e
rt

em
pur
an
-

e
mpu
r

be
rl

angs
u
ng terutama di w
pe
rt
an sengit masih i
la

y
ah timur laut RDK. Para pengamat konflik mengkhawatirkan bahwa konflik di wilayah
tersebut dapat m
enin

g
kat

ke t
i
n
gka

t
nasional dan akan

me
n

gu
ndang intervensi dari berbagai pihak dari luar
RDK.1 Seperti perang la

i
nnya

,
Perang

Dunia
Afrika I ini

j
u

g
a ditandai oleh penghancuran

dan
p

e
n

j
ara

h
an
,

gu
s

i
r

y
a
t secara terencana dan
p
e
n
an rak ti
ndakan kekerasan kelompok-kelompok bersenjata

terhadap
penduduk

si
p

Berdasarkan informasi dari


1
International Crisis Group (ICG), "The Kivus: The Forgotten Crucible of the Congo Conflict." /CG Africa ReportNo. 56.
Nairobi/Brussels 2003. Hal. 9 dan Hal. 23.
164

i
l
.

i
mencoba menelusuri

b
eb
e

ra
pa

m
e
ka
n
Tentara Sewaau Perusahaan

beberapa organisasi kemanusiaan, sejak tahun 1998, perang telah mendatangkan kesengsaraan
bagi sekitar 2,5 hingga
3,5

juta manusia clan menyebabkan 2,7


juta penduduk RDK kehilangan tempat tinggal yang layak. Kebanyakan meninggal dalam
pengungsian, menjadi korban kejahatan kelompok bersenjata, kelaparan atau tersapu berbagai
macam epidemi. Hanya sekitar 350.000
orang yang kehilangan nyawa mereka dalam berbagai pertempuran yang terjadi.2
Perang kembali berkobar pada tahun 1996 hingga 1997. Tiga organisasi pemberontak di RDK
bertempur melawan pasukan pemerintah RDK yang didukung oleh RCD (Rwanda
Rassemblement Congolais pour la .Democratie). Sementara MLC (Mouvement pour la
Liberation du Congo) clan RCD-ML (RCD/ Mouvement of Liberation) bersekutu dengan
pemerintah Uganda. Untuk menambah kekuatan mereka, pemerintah Kongo mencoba
memobilisasi kelompok bersenjata lokal seperti milisi Mai-Mai, yang tidak memiliki agenda
politik yang jelas
clan

sering terjerat dalam berbagai konflik


dalam tubuh mereka sendiri. Suasana menjadi lebih keruh tatkala para pemberontak di negara-
negara tetangga RDK mulai melibatkan diri dalam konflik. Terutama unit-unit clan milisi-milisi
bentukan pemerintahan lama Rwanda yang menggunakan wilayah perbatasan RDK-Rwanda
sebagai basis kekuatan mereka dan menggabungkan diri dengan aliansi-aliansi taktis untuk
merebut kekuasaan di RDK.3
2 Antara
lain
surat kabar Taz 1 8 Desember 2002, "Frieden der Warlords"
(Dominic Johnson); UN Security Council (UNSC): Thirteenth Report of the Secretary- General on the UN Organization in DR
Congo. UNDocument S/2003/2 1 1 (2003). 3
Lihat Shearer, David, "Africa's Great
War,"
dalam, Survival,
41
:2 (200 1
),
Hal.
89- 106 dan Jacquemart, Bernard, "Republ ique
Democratique
du Congo
,
"
dalam, Balancie, J. I de
la Grange,
A. (Hg.): "Mondcs Rebelles. L'Encyclopedie des Acte
urs
,
Conflicts et Violences Politiques." Paris
200 1 ,
Hal. 8 1 0-856.
165
B I SN I S P E R A N G

Dengan demikian, jalannya perang di RDK sebenarnya lebih ditentukan oleh intervensi dari
kekuatan tempur reguler negara- negara tetangga RDK dan bukan dari dalam negeri
RDK

sendiri. Rwanda mclibatkan diri dalam


perang melalui RPA (Rwanda Patriotic Army-Tentara Patriotik Rwanda) pada Agustus 1998.
RPA berkekuatan
2 5.000

prajurit. Jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar, karena


mereka juga mengguna- kan kekuatan beeberapa kelompok di bagian barat RDK. Sementara
Uganda melibatkan diri dalam perang
di

pihak Rwanda. Tan pa intervensi dari


Angola, Zimbabwe dan Namibia, kelangsungan hidup pemerintahan di Kinshasa, Kongo bisa
dipastikan tidak akan berusia lama. Pemerintah Zimbabwe saat itu menempatkan 14.000 prajurit
ZDF

(Zimbabwe Defense Force) di Kongo. Sekarang ini ZDF


memiliki pengaruh yang amat besar atas pemerintah Kongo. T ahun pertama perang juga
ditandai dengan perluasan front pertempuran dan kegagalan usaha-usaha perdamaian yang
diprakarsai oleh berbagai pihak dari luar negeri. Perjanjian Lusaka misalnya,
yang

sudah dinegosiasikan sejak Juli 1999 ternyata tidak


memiliki konsekuensi- konsekuensi politik. Bahkan misi pengawas perdamaian PBB, MONUC
(Mission Observatoire des Nations Unies au Congo), yang seharusnya mengawasi penerapan
perjanjian tersebut ternyata juga tidak mampu berbuat banyak. 4
Kepentingan Ekonomi dalam Perang Kongo Setelah "Perang Besar" berlangsung selama empat
tahun, secara de facto Republik Demokratik Kongo sebenarnya sudah runtuh. \"V"ilayah
Republik Demokratik Kongo yang hampir seluas Eropa Barat, terpecah atas wilayah negara
bagian dan wilayah pem-
4
ICG, "Scramble for the Congo. Anatomy of an Ugly War," ICG Africa Report No. 26. Brussels 2000.
166
Tentara Sewaan Perusahaan
berontakan, kawasan-kawasan yang berada di bawah pengaruh kekuatan luar serta wilayah-wilayah yang dikuasai
milisi-milisi lokal. Selain karena melemahnya struktur negara Republik Demokratik Kongo, luasnya wilayah RDK
juga menjadi penyebab kuatnya kendali berbagai kelompok yang terlibat dalam perang. Meskipun demikian,
melemahnya struktur dan perangkat negara tidak bisa dijadikan penanda bahwa RDK berada dalam kondisi yang

chaos.
Georg Elwert, sosiolog dan etnolog, memandang bahwa di balik keadaan
yang membingung- kan dan rumit di Kongo tersebut ada pola yang berjalan, yakni bisnis perang. Bisnis ini berjalan

di
balik berbagai ketidakberaturan yang kemudian membentuk ekonomi yang
"tak beraturan dan radikal bebas"5• George Elwert men ye but bentuk ekonomi yang demikian terse but sebagai
"pasar kekerasan." Dalam per- ekonomian tersebut, para partisipan perang mengekspolitasi konflik secara ekonomis,
kekerasan bersenjata dijadikan "me- dium produksi" kekuatan politik

dan
ekonomi mereka. Sekaligus sebagai komoditas yang dapat dibeli baik oleh para sekutu mereka, tentara bayaran,
juragan perang lokal, clan berbagai pihak lainnya. Dalam ekonomi semacam itu, tindak kekerasan menemukan daya
pendorong dan ruang hidup yang permanen. Sumber daya alam memainkan peranan yang menentukan bagi
keberlangsungan "pasar kekerasan" di Republik Demo- kratik Kongo. Kekayaan alarn RDK seperti mineral, logam,
batu-batu mulia yang mahal dan langka, dan hutan-hutan to- pis serta kawasan pertanian yang subur, memberikan
basis ekonomi kuat bagi perekonomian perang. Eksploitasi dan eksportasi bahan baku memungkinkan para elit
perang untuk menyiapkan dan menjamin penguasaan atas tambang-tambang
s Elwert, Georg: Gewaltmlirkte. Beobachtungen
zur
Zweckrationalititder Gewalt, dalam: Trotha, T. (Hg.): Soziologie der Gewalt,
Opladen 1997, Hal. 86-101, ini pada Hal. 92.
1 67
BI S N I S P E RAN G

permata di propinsi Kasai clan Bandundu. Eksport permata merupakan hampir


3 0%

dari total nilai eksport formal pemerintah Republik Demokratik


Kongo. Selain sektor industri pertambangan, eksport permata sumber pemasukan terbesar bagi
RDK. Pada masa pemerintahan Presiden Laurent-Desire Kabila, pemerintah Republik
Demokratik Kongo membuat perjanjian perambangan intan dengan pemerintah Namibia.
Perusahaan min yak milik Angola, Sonangol, memperoleh
60%

dari total bisnis penyulingan minyak


di

delta sungai Kongo yang dikelola secara bersama oleh pemerintah


Angola clan RDK. Sementara perusahaan-perusahaan dari Zimbabwe melakukan penambangan
berbagai macam logam dan permata serta per.ebangan kayu di Kongo. Kelompok-kelompok
pemberontak
MLC, RCD-ML, clan elit-elit militer Uganda,
menjual secara teratur permata clan emas yang ditambang di propinsi-propinsi timur Kongo.
Tidak mau kalah, pemerintah Rwanda clan
RCD

juga melakukan penggalian-penggalian di propinsi-


propinsi Kivu untuk menemukan mineral, terutama mineral colta:i.
Pada April
2001,

sebuah komisi ahli PBB yang mempelajari perekonomian perang di


Republik Demokratik Kongo menyatakan bahwa "eksploitasi sumber daya alam RDK oleh
kekuatan-kekuatan dari luar RDK terjadi secara sistematis. Sumber daya alam Kongo yang
melimpah ruah menyebabkan seluruh kelompok bersenjata yang saling bertikai mendapatkan
keuntungan yang tiada habisnya. Sekalipun bertikai, kelompok- kelompok bersenjata tersebut
sebenarnya saling bekerjasama melalui perusahaan-perusahaan. Mereka membeli senjata dari
peclagang senjata yang sama clan melakukan transaksi melalui perantara yang sama pula.
Kepentingan perdagangan menclapat- kan perhatian yang lebih besar daripada kepentingan
keamanan. Satu-satunya pihak yang dirugikan oleh jalur perdagangan tersebut
168
Tentara Sewaan Perusahaan

adalah warga RD K. "6


Perekonomian perang di Republik Demokratik Kongo bukanlah sebuah fenomena yang
terlepas dari dunia luar, namun memiliki hubungan erat dengan arus barang clan kapital per-
ekonomian dunia. Hal tersebut ditunjukkan oleh jaringan glo- bal para pedagang senjata, yang
memasok perangkat perang secara ilegal.7 Victor Bout, pendiri jaringan usaha kriminal clan
legal tingkat dunia misalnya, adalah seorang pemasok senjata bagi negara-negara yang terlibat
perang clan juga pemasok senjata bagi para pemberontak
MLC.

Sementara Victor Bout menjadi penadah mineral yang


dieksploitasi para pemberontak RCD clan tentara Rwanda dari wilayah-wilayah yang mereka
duduki. 8 Berbagai asosiasi perdagangan yang "mengail
di

air keruh" seperti halnya Victor Bout sama sekali


bukan milik lingkaran mafia internasional. Mereka mendapatkan tempat dalam per- ekonomian
dunia melalui eksport bahan-bahan baku. Para partisipan perang dan klien-klien di dunia
OECD_mendapatkan keuntungan dari globalisasi clan politik deregulasi atas institusi keuangan
internasional dan negara-negara Barat, yang mem- batasi kemampuan sebuah negara untuk
mengendalikan pertukaran barang clan modal.
Konsorsium transnasional seperti kelompok pengusaha Amerika OM Group clan kelompok
pengusaha Belgia Groupe George Forrest (GGF) menjalankan usaha kolektif dengan Gecamines,
perusahaan milik negara, dalam sektor pertambang-
6 UN Security Council, "Report of the Panel of Experts on the Illegal Exploitation
of Natural Resources and Other Forms of Wealth in the Demo
cr
atic Republic of the Congo." UN Document S/200 1/357 (200 1),
Hal. 2 1 3. 7 Observese, antara lain; Paes, Wolf-Christian: Kleinwaffen
-
Eine I3edrohung fir die Dritte Welt. Aachen 2002. 8 International
Consortium of Investigative Journalist (ICIJ): the Merchant of Death, dalam: ICIJ (Hg.), The Business of War. Center for Public
Integrity 2002. (http://www.icij.org/dtaweb/icij bow.asp)
169
BISNISPERANG
an di R

epublik
Demokratik Kongo. Selain k
onsesi penam- b
a
ngan, konsorsium-konsorsium transnasional tersebut juga memperoleh akses terhadap persediaan germanium senilai kurang
lebih dua milyar dolar Amerika. Gecamines sama sekali tidak dip
e
rhitungkan dalam pembagian keuntungan. 9 Perusahaan yang lebih kecil seperti H C. Starck Jerman, anak
perusahaan
Bayer, mengkhususkan diri dalam sektor eksploitasi bahan-bahan balm

,
transportasi atau pengolahan. Perusahaan. tersebut merupa

k
an m.ilik beberapa sebuah firma tingkat dunia yang biasa melakukan penambangan tantalum clan mineral
coltan yang berguna untuk teknologi komunikasi di
propinsi Nord Kivu dan Sud Kivu

(R
epublik Demokratik Kongo) yang berada di bawah kontrol Rwanda.
H. C
Starck, seperti perusah
aan

- pemsahaan lain, meraup keuntungan


dari
"

dem
a

m coltan" paca akhir tahun 98an seiring dengan masa


puncak inovasi teknologi komunikasi. Tin;;kat laba yang tinggi menguntungkan bisnis terse but, m
e

skipun menggunakan bahan-bahan baku yang didaur ulang m


e
lalui pcnambangan emas yang dimanfaatkan secara ekstrim
.

Dari
e
ksploitasi tersebut konsorsium-konsorsium imernasional meraup keuntungan hingga sekitar
7 hingga 15 dolar Amerika per kilogram
.

Kenyataannya selama demam coltan, keuntungan mereka menukik hingga 380


dolar Amerika. Akibat resesi dan b
e

berapa penyebab lainnya, harga per kilogram coltan kini menurun hingga
80 dolar. Tidak pernah ada jumlah yang pasti atas volume perdagangan dan batas-batas keuntungan
cari perusahaan-perusahaan yang disebutkan sebagai contoh

di sini.10
9 Africa Confidential (AC) 25 . 1 0.2002, "Soldiers Go, Plunderers Stay," dalam: AC 43:2 1 (2002), P.al. 1 -5, ini pada Hal. 2;
UN Security Council, "final Report of the Par.el of Experts on the Illegal Exploitation of natural Resources and Other Forms of
Wealth in the Democratic Republic of the Congo." UN Document S/2002/1 146 (2002), Hal. 1 0. 1 0
Johnson, Dominic I Kayser, Christiane I Tegcra, Aloys, "Coltanficbcr: Wic cin
1 70
Tentara Sewaan Perusahaan

Politik Ekonomi Perang Selain emas dan mineral coltan, sumber alam yang kerap menjadi
rebutan aclalah permata. Maraknya perclagangan
dalam

suasana peperangan merupakan sebuah


potret yang menunjukkan bah- wa berbagai pelaku tetap bisa leluasa melakukan bisnis yang
menguntungkan di bawah kondisi perang. Maraknya perclagang- an tersebut juga ticlak
menunjukkan dampak clari kekerasan "irasional" yang terjacli secara berlarut-larut clalam
wilayah tertentu di clunia, namun juga merepresentasikan proses rasional akumulasi keuntungan
ekonomi clan kekuasaan politik, yang termasuk clalam konteks ekonomi global. Hal ini
tampaknya diperkuat juga oleh hasil-hasil clari penelitian mengenai perdamaian dan konflik di
Afrika,11 terutama di Angola, Liberia, clan Sierra Leone. Penelitian tersebut berujung pada
beberapa penemuan yang berhubungan erat dengan globalisasi kapitalisme neoliberal clan
perubahan peta politik secara radikal menyusul berakhirnya Perang Dingin. Penemuan-
penemuan tersebut aclalah:

Dinamika konflik ditentukan oleh sumber-sumber alam berharga. Hal tersebut ticlak hanya
terjadi di Afrika. Konflik di Afrika sencliri, yang juga menjacli meclan pertarungan Perang
Dingin, semakin cliperparah oleh masuknya para peclagang senjata clan amunisi. Organisasi-
organisasi pemberontak masa kini clan pemerintahan
seltenes Metal! das Leben im kriegsgeschuttelten Osten der Demokratischen Republik Kongo Verandert Hat." Berlin 2002;
Montague, Hal. 6; UNSC, Final Report, Hal. 16; Will um,
Bjorn: Purely
Beneficial or Contributing to War? Fo
r
eign Aid to Rwanda, Univesuty of Copenhagen
,
Institute of Political Science: Dissertation 200 l , Hal. 1 6 1 1
Antara lain I3erdal, M. / Malone
,
D.M. (Hg.), "Greed and Grievances. Economic Agendas in Civil Wars," Boulder I London 2000.
Medico International (Hg.), "Ungeheuer ist nur das Normal es. Zur Okonomie der 'Neucn' Kriege." Frankfurt/ Main 2002.
1 71
Il I S N I S P E RA N G

sebuah negara pada dasarnya mendapatkan pemasukan yang lebih banyak dari perckonomian
perang lokal. Dalam k
on

ks pcrekonomian global, keterlibata..-i mereka dalam sebuah konflik adalah sebagai


pramuniaga. Eksploitasi "ilegal" atas sumbcr-sumber lokal yang tersedia memungkinkan
organisasi pemberontak atau sebuah pemerintahan membangun kekuatan tempur, membeli
kesetiaa!l
t
c

(baik
massa maupun perwira militer), clan pembelian perlengkapan perang dari luar negeri. Sumber

- sumber alam yang semestinya dikuasai


clan dikelola oleh negara, disedot oleh banyak pihak yang memanfaat- kannya untuk
memperburuk keadaan. Dengan demikian kita bi
sa

melihat b:ihwa konflik sosial-politik di wilayah- wilayah


yang kaya sumber-sumber alam memiliki tingkat eskalasi yar1g sa.--:.gat c�pat.

Perekonomian perang dibangun sebagai sebuah tatanan ekonomi politik. Ketika suatu negara
terpecah dalam kawasan-kawasan pengaruh para kelompok bersenjata seperti di Republik
Demokratik Kongo, di tempat tersebut muncul tatanan sosial yang beroperasi melalui relasi-
relasi informal dan personal.
T atanan sosial tersebut mendasarkan diri pacla eksploitasi
sumber-sumber alam clan penclucluk lokal clan perlinclungan para pelaku kckerasan. Para "J
uragan Perang" lokal mengikat para
pen- cluduk melalui berbagai " perjanjian informal" clan
jaminan bahwa para penducluk akan selalu mengingat aturan- aturan main tidak tertulis tersebut dan kei
n

gina
n

klien
mere

Konsekuensi akhir dari tatanan sosial semacam ini


diatur dengan cara kekerasan ("pasar kekerasan").12
12
k
a.
Demikian
juga argumcn Chabal, Patrick I Daloz, Jean-Pascal : Africa Works.
Disorder as a Political Instrument, Oxford I Indiana 1 999.
1 72
Tentara Sewaan Perusahaan

Selain mengembangkan dinamika mereka sendiri, perekonomian perang mentransformasi kepentingan- kepentingan para
pelakunya. Ketika roda perpolitikan dijalankan melalui pembelian kesetiaan clan dukungan politik secara harfiah, ketahanan
dasar ekonomi menjadi syarat yang mendesak bagi "keberlangsungan hidup" para pelaku politik clan militer. Selama perang
berlangsung, lingkaran kekerasan dibangun clan dilestarikan. Sementara eksploitasi sumber daya alam dijalankan melalui cara
yang mengubah motif yang berhubungan dengan kekerasan dalam perang13: Prioritas dalam bidang politik clan militer bukan
lagi perluasan kendali suatu negara clan institusi- institusinya, tapi lebih tertuju kepada penguatan kendali atas cadangan penting
sumber-sumber alam dan jalur-jalur perdagangan. Keadaan ini merupakan modal bagi para pelaku perang daya tarik untuk
memasuki lingkar perekonomian atau perdagangan.
Para pelaku "pasar kekerasan" melestarikan lingkaran kekerasan karena mereka menyadari benar bahwa kekuatan hanya bisa
didapat dari penumpukan keuntungan dari perekonomian perang serta pembangunan jaringan-jaringan informal yang mengikis
kendali institusi-institusi negara. Bagi para "pengusaha perang" ini, lebih menguntungkan secara ekonomis dan rasional secara
politis untuk melanjutkan perang meskipun harapan kemenangan militer sangat rendah daripada memasuki perundingan-
perundingan politik.

Hal
ini menjelas- kan mengapa para pihak yang terlibat dalam
perang di Republik Demokratik Kongo menghindari perundingan perdamaian serta
13
LcBillon, Philippe: Risiko ressourcenreichtum: Ursache und Wirkung der ,,neuen Kriege". Dalam: Medico: Ungeheuer, Hal. 28-
49, ini pada Hal. 34.
1 73
ia
n perdamaian Lusaka yang telah disepakati.
Perdagangan Militer Perekonomian
perang m

eng
g

un
a

k
an

eksploitasi
dan pe- rampasan. S

ekali
p

u
n demikian, perekonomian perang

ju
g

a memiliki fungsi ekonomi


politik.

Fungsi-fungsi politik "pere


konomia
n

intervensi" selama ini han


ya

dip
e

lajari dari
p

e
rke

mb
a

nga
np

e
r

e
k

ono
mi

an
perang, yang

biasa disebut sebagai


"perda

ga
ng
a

n
militer" atau "komersialisasi

int
erve

n
si militer lu
ar ne

g
er

i
".

P
a

su
ka

nA
ngola misalnya,
men

gint
erve
n
si konflik di Republik Demokratik Kongo lebih
kepada pe1·- timbangan pe

rd
agan
g

an daripada
pertimb
a

ng
an

solidaritas antarbangsa Afrika


clan

fakto
r

lain
seperti

karena
kesamaan budaya atau ideologi
negara.14
"

Pe
r

dag
an

g
an

militer"
tersebut

m
e

nggamba
r

kan
kenyataan sosial p
o
l

itis
"

n
eg

a
ra-

n
egara rapuh" di Afrika. "Negara-negara rapuh" tersebut m
e
nghad

a
p

i bcrbagai s
ab

o
t
a

e
atas proyek pembangunan

s clan kema
ndekan

ekonomi. Pejabat-pejaba:: mereka d


i
hada

pka
n pada

k
e

me
r

oso
t
an sumber-sumber ekonomi
clan

besarnya tekanan dunia i:1ternasional


clan

tekanan dari l
e

mbaga
-

l
e

mbaga donor dunia yang memaksakan penerapan kebijakan neoliberal.


Umumnya negara-negara di Afrika mengalami
masa stabil p

ad
a

tahun-tahun awal kemer- dekaan mereka.


Saat

itu,
para pejabat

neg
a

ra tidak memiliki banyak k


ese

mp
a

t
a

nu
n

t
u

k
be

r
da

g
an

g
. Selama beberapa dekade
14
Dietrich, Christian, "Hard Currency. The Criminalized Diamond
E
cono
my of the Democratic Republic of the Congo and its
Neighbours. Partnership" Africa Canada/International Peace lnfomrntion Service/ Network Movement
for Justice and Development, S. L. 2002, ini pada Hal. 36-
45 . Dietriech, Christian, "The Commercialisation of Military Deployment in Africa," dalam: African Security Review 9: I (2000)
(http://www.iss.co.za)
1 74
B I S N I S P E R AN G

berkali
-

kali m
e

ng
g

a
g
a

lka
n
P

e
rj

an
j
Tentara Sewaan Perusahaan
mereka mengonsolidasikan kekuatan mereka

dalam berbagai model pa


tr
o

a
s

e
politik. Kini mereka tidak lagi

bisa ikut me
nm
pert

aha
n

k
an bemuk-bentuk "klasik" pe
r

l
in

dun
gan
,

seperti keterlibatan dalam institusi-


institusi negara,
jatah

dari pencl
a

pa
tan

negara, clan beberapa privilese lain. Berakhirnya Perang Di


ng

in clitanclai terutama dengan


t

erpusatny
a bantuan militer kepacla p

iha
k pemenang P

e
rang

Dingin (Blok Barat)


dan semakin beratnya pembiayaan
persenjataan dan
pe

rson
i

l mil
i

t
e
r
. Ak

ibatn
ya militer, yang merasa "disapih", menyatakan ket
i
clak

p
u

as
an mereka melalui pen

jarahan
,

mbe
r

onta
kan

dan berbagai
tinclak kejahatan

pe lai
nn

ya
. 15

Bagi pemerintahan yang tidak memiliki basis


kekuatan yang

cuku
p kuat (bahkan

clalam negara yang menganut sistim


demokrasi formal), ketidakpuasan militer m
e

ru
pak

a
n ancaman

besar. S
ejak masa dekolonisasi, kekuatan-kekuatan tempur
memainkan peranan yang bertentangan
dalam
p

ol
i

t
ik benua tersebut. Kebanyakan
aparat militer Afrika

m
e

rup
aka

n
pe

ningg
alan

stru
k
t
ur

p
e

meri
n

t
ahan kolonial. Mereka

m
e

m
pe

rt
a

ha
nkan fungsi mereka di bawah pemerintahan-pemerintahan

y
an

g baru,
sebagai

anjing
penjaga kepentingan clan
kea

manan para
elit p

oli
tik

. Dengan demikian, secara otomatis, para pejabat militer


menjadi musuh dalam selimut bagi para pemim
p

i
n

negara
dan pemerintahan Afrika. Sejak
tahu
n

1963 hi
ngg

a 2002, separuh dari 57


negara

di Afrika m
en

ya
k

si
k

a
n

pemerintahan yang runtuh di


k

udeta pih
ak militer. U ntuk menangkal k

em
u

ng
k

i
nan kucleta, para
pejabat militer

sering kali dimasukkan


ke dalam
15
Antara lain Ayissi, Anatole, "Der Aufstieg des Lumpenmilitariats. Militannacht und Politische Ohnmacht in Afrika," dalam Le
Monde Diplomatique 9: 1 (2003), Hal. 1 8- 1 9. Lock, Peter, "Africa, Military Dow
n
sizing and the Growth
in the Security Industry," dalam: Cilliers, J. I Mason
,
P. (Hg.), "Peace, Profit or Plunder? The Pricatisation of Security in War-Torn
African Societies." Pretoria 1 999, Hal. 1 1 -36, ini pada Hal. 1 3 .
175
D I S I\ I S P E R A N G

posisi-posisi pemerintahan yang


r.i

eng
ungkan dan ber- pe
n
g

a
rn

h. Khususnya di negara-negara Afrika yang angkatan perang dan pemerintahnya muncul


dari gerakan-gerakan pembebasan. Meski
pu

n proses demokratisasi negara-neg


a

r
a di Afrika mulai menunj
u

kkan kecenderungan yang baik


p

ada sejak pertengahan dekade 90an, pihak


militer tetap memiliki posisi istimewa dalam negara. Namun ternyata
p

ada pertengahan dekade 9


0

an tersebu
t

,
j

uml
a

h
g

ang
g
uan mi
l

i
t

e
r

k
e

m
b

ali
m
e

nin
gkat. Oleh karena itu tidak banyak negara Afrika yang m
cn

erapk
a

n kebijakan neoliberal clan memilik


i

militer yang profesional. Angola misalnya,


selama perang di tahun 90an, para p
e

jabat militer pemerintahan Angola


m

em
p

erbanyak pem- berian konsesi te


r

ha
d

a
p

UNITA un
t

u
k

melakukan penam- bangan di wilayah-wilayah yang


bebas konflik, di timur laut A
n

gola, yang memiliki kand


u

ngan
p

erma
ta .
16 Karena di s
e

bagian besar negara-negara Afrika sumber- sumber alam dalam negeri sema
k

in berkuran;;, para
p

e
j
abat peraerintahan men
g

gu
n

a
k

an militer seba;ai al
at untuk meng- eksploitasi sumber-sumber alam
tambahan dari luar nege
r

i
m

ere
k
a (dari negara-negara tetangga mereka). Komersialisasi inte
rv

ensi luar negeri ini diramaikan oleh tindakan kekuatan- kekuatan tempur yang
"mengundang" campur tangan PBB. Setelah pasukan perdamaian PBB datang, kekuatan-
kekuatan t
e
m

pur tersebut mema


k

sa
PBB

untuk menyuap aparat-aparat negara. Hal ini menambah masalah


atas rambu-rambu campur tangan dalam sebuah kon
fl
ik yang telah dite
t

apkan sejak
t

ahun 90an. Larangan atas keikutsertaan


negara-negara anggota Organisasi Persatuan Afrika (OPA) dalam
pa

sukan misi perdamaian PBB clan dalam


organisasi-organisasi regional
16 Hodges, Tony, "Angola: From Afro-Stanilism to Petro-Diamond Capitalism." Oxford/Indiana 200 1 , Hal. 1 47- 1 5 1 dan Hal.
1 58; Rimli, L. Dalam buku ini.
176

un
t
Tentara Sewaan Perusahaan
(terutama Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat, Ecowas,
dan SADC

(South African Development Com


m
unity) malah menciptakan bentuk baru
"intervensionisme" negara- negara Afrika dalam sebuah krisis atau perang. Hampir sepertiga negara-negara Afrika terjebak
dalam perang dan krisis, terutama ketika mereka banyak melakukan intervensi-intervensi terbuka diantara mereka sendiri
menjelang akhir Perang Dingin pada tahun 90an.
Dalam perang di Liberia (1990-1997) clan Sierra Leone (1998- 2000), Ecowas clan Ecomog memperparah konflik dengan
mengikutsertakan diri mereka dalam kedua perang tersebut. Dalam hal ini, kendali atas sumber-sumber

alam
merupakan posisi yang menentukan. Pejabat

di
negara yang kuat secara militer dapat menggunakan perpecahan suatu negara yang
berbatasan sebagai kedok bagi kegiatan-kegiatan ilegalnya sendiri. Perdagangan militer memungkinkan sumber-sumber alam di
luar negeri jatuh di bawah kendali jaringan negara-negara pelaku intervensi clan sekaligus memungkinkan terjadinya penataan
ulang formasi kekuatan pendukung kekuatan pelaku intervensi. "17
Menurut Dietrich, perubahan cara intervensi tersebut merupakan akhir karir tentara-tentara swasta seperti

Executive Outcomes
atau

Sandline International.
Hingga pertengahan tahun 90an, tentara-tentara swasta tersebut masuk langsung
ke dalam sebuah wilayah konflik di suatu negara melalui operasi-operasi militer menggunakan pasukan-pasukan sewaan.
Perubahan cara intervensi menyediakan lahan hid
up bagi para pengawal khusus yang memberikan pelatihan militer atau bantuan
logistik clan negara-r.egara Afrika yang "menyewa" kekuatan-kekuatan tempur regulcr.18
17
Dietrich, Commercialisation. (Terjemahan B.A.)
18
Dietrich 2002, Hard Currency, Hal. 36-38.
177
BISNIS P E RA N G
Perang dan Perdagangan Militer Perang di Republik Demokratik Kongo merupakan pelajaran berharga atas
"perdagangan militer". Kekayaan alam Republik Demokratik Kongo diincar untuk kemudian dikuras oleh seluruh
pihak yang terlibat dalam perang, memanfaatkan kelemahan pemerintahan dan kehancuran kekuatan-kekuatan
tempur Republik Demokratik Kongo. Hal inilahyang kemudian menjadi alasan resmi bagi intervensi Rwanda, yang
merasa perbatasan- perbatasannya terancam oleh gerakan milisi

lnterhamwe.
Milisi ini bertanggung jawab atas pembunuhan
massal di Rwanda tahun 1994. Selain itu, pemerintah Rwanda merasa bahwa pemerintahan Presiden Laurent de
Kabila di Republik Demokratik Kongo tidak mampu menghadapi kekuatan-kekuatan tempur yang beroperasi di
wilayah perbatasan Republik Demokratik Kongo clan Rwanda. 19 Sementara di lain pihak, Uganda melibatkan diri
dalam juga
memasuki perang di pihak Rwanda dengan "motif keamanac". Sementara Angola, Namibia clan Zimbabwe,
mclakukan intervensi untuk mendapatkan "ganti rugi" atas hancurnya integritas nasional Republik Demokratik
Kongo.

J
adi sebenarnya eksploitasi sumber-sumber
alam bukanlah satu­ satunya alasan intervensi20• Bagi Rwanda, Uganda dan Zimba­ bwe, intervensi dalam konflik
sudah tidak lagi atas dasar kepen- tingan-kepentingan keamanan negara masing-masing. Konflik berkembang karena
kepentingan-kepentingan penumpukan kekayaan pribadi para elit militer dan para pelaku perekonomian perang.
Alasan-alasan tersebut terlihat dari kenyataan yang ada
19
Shearer, Great War, Hal. 92; ICG, Anatomy, Hal. 1 1 .

Clark, John F. "Explaining Ugandan Intervention in Congo: Evidence and Interpretations," dalam the Journal of Modem African
Studies 39:2 (200 I ), Hal. 26 1 -287, ini pada Hal. 27 1 . Nest, Michael, "Ambitions, Profits and Loss: Zimbabwean Economic
Involvement in the Democratic Republic of the Congo," dalam African Affairs I 00 (200 I ), Hal. 469-490.
1 78
Tentara Sewaan Perusahaan
di medan pertempuran. Pertempuran-pertempuran paling dahsyat terjadi di wilayah-wilayah yang paling kaya akan sumber-
sumber alam. Contoh yang jelas adalah kehancuran persekutuan antara Rwanda dengan Uganda. Persekutuan kedua negara
tersebut dihancurkan oleh perebutan hak kendali perdagangan permata yang menanjak selama musim panas tahun
1999 clan 2000. Rwanda dan Uganda terlibat dalam
konfrontasi militer terbuka memperbutkan "kota permata" Kisangani, yang akhirnya dimenangkan oleh Uganda.21
Zimbabwe, sekutu utama Republik Demokratik Kongo, yang melibatkan diri dalam konflik dengan mengerahkan
persenjataan clan unit-unit angkatan udara secara besar-besaran (bersama dengan Angola) menentang bahaya penaklukan di
depan RPA
pada Agustus tahun

1998.
Pemerintahan Robert Mugabe mengeluarkan resolusi organisasi wilayah SADC
mengenai "pertahanan kedaulatan" Kongo . Keputusan tersebut sepenuhnya diambil di bawah sikap skeptisisme negara-negara
anggota SADC. Hanya Angola dan Namibia yang memberikan bantuan militer yang nyata. Kepentingan ekonomi politik Zim-
babwe sebenarnya sudah terlihat sejak awal, apalagi jika mengingat bahwa Zimbabwe adalah negara yang tidak berbatasan
dengan RDK.: Bagi para pejabat Zimbabwe, bukan hanya kekayaan alam Republik Demokratik Kongo yang menggiurkan,
namun juga ketidakstabilan politik dan kehancuran perekonomian Republik Demokratik Kongo . Akibatnya, pemerintahan
Republik Demokratik Kongo "dilantik." di Harare (ibukota Zimbabwe) dengan "pemimpin pemberontakan" saat itu, Laurent
Kabila, sebagai presiden Republik Demokratik Kongo. Pelantikan tersebut disertai dengan harapan atas masa depan RDK yang
lebih baik

dan
penguatan pengaruh politik Zim-
2 1 ICG, Anatomy Hal. 8 .
1 79
I lI S N I S P E RA N G
babwe dalam perang pertarna di Kongo tahun 1996-1997: Selain itu juga bantuan keuangan senilai lima juta dolar Amerika.
Bantuan yang kebanyakan dialokasikan untuk pemasokan p
e
rlengk
a
n militer, senjata dan amunisi yang bernilai
sekitar
p

a 53 j
uta dolar Amer
i
ka melalui bisnis-bisnis yang dilakukan pihak militer Zim- babwe. Ber
gantinya pemerintahan di Republik

Demokratik Kongo, Zim


b
abwe mengkhawatirkan bahwa Republik Demo- kratik Kongo tidak dapat membayar hutang-hutang mereka.22

Durasi perang yang panjang rupanya semakin m


em

l
as berbagai motif politik ekonomi yang
tersembunyi dalam perang di
Republik Demokratik Kongo. Zimbabwe menempatkan 14.000
pr
a
perje

j
urit
ZDF di propinsi Katanga (RDK) yang kaya al�an sumbcr-sumber alam seperti kandungan permata,
germanium, te

mb
a

ga
,

kobalt clan
timah, serta di propinsi-propinsi di Kasai Timur (di sini terletak "kota perrn
:-

Mbuyi-Mayi)
ca.'l Kasai Barat, demiki
an
:a

"j
uga propinsi Bandudu. Di satu sisi, kehadiran pasukan ZDF di Katanga menghadang kedatangan pasu

k
an RP A ke wilayah-wi!ayah d

i
RDK yang masih memiliki kekuata..-i pcr- el�onomian ekonomi clan juga.rnenjamin kebertahanan
politik Zimbabwe.
Rezim Mugabe di Zimbabwe yang otoriter tersebut didukung oleh sistem patron-klien yang rnenyeimbangkan hak- hak
antara para pejabat politik ZAND-PF dengan militer Zim- babwe. Perekonomian Z
imbabwe semakin rnelemah seiring dengan rusaknya ekonomi clan semakin menggilanya
korupsi dab.m pemerintahan. Selain itu juga karena semakin menipis- n ya sumber-sumber alam yang tersedia karena

habis
di- eksploitasi industri pengolahan logam di
Zimbabwe2
3
• dan
22
Nest, Ambitions, Profits, Loss, Hal. 47 1 dan Hal. 484
23
Dietrich, Hard Currency, hal. 4:?.
180
Tentara Sewaan Perrn;ahaan

pertumbuhan kekuatan ekonomi Afrika Selatan yang mem- buat komoditas dari Afrika Selatan
menguasai
pasar-pasar re- gional di Afrika.24 Dalam
keadaan seperti itu, intervensi dalam konflik di
RDK

dipandang rezim Mugabe sebagai pencapaian strategis jangka pendek yang


menjanjikan. Pada 4 September 1998, pemerintahan Zimbabwe clan Republik Demokratik K
ong
o

menyepakati sebuah perjanjian paket bantuan. Salah seorang pimpinan politik Zimbabwe
mengakui terang- terangan bahwa motif paket bantuan militer dan politik tersebut adalah untuk
mendapatkan keuntungan-keuntungan dari
RDK,

terutama melalui akses istimewa Zimbabwe terhadap sumber-sumber alam


RDK.25

Praktik ini
menyerupai apa yang disebut sebagai "security
equity swaps" (pertukaran keadiian-keamanan), yang biasa digunakan ko
r

p
o

r
as

i militer swasta (seperti Excecutive


Outcomes
) dengan p
e

merin
ta

ha
n negara-negara Afrika rapuh di
tahun 90a
n

. Menyusul disepakatinya bantuan kepada


R
e

blik Demo- kratik Kongo tersebut, dengan


membonceng

pu
, sejumlah perusahaan ZANU-PF clan ZDI
tiba di Republik
Demokratik K
o

ZDF
ng
o

. Perusahaan-perusahaan itu langsung terlibat dalam usaha- usaha bersama dengan


perusahaan-perusahaan
RDK.

Pemerintah
RDK

sendiri memberikan konsesi dalam industri pertambangan clan


dalam sektor permata. Perusahaan-perusahaan terse but antara lain adalah:
• M & S Syndicate clan ZIDCO. Perusahaan-perusahaan milik ZANU-PF. Aset utama

ZANU-PF dalam
sektor perbankan.26
24
McGregor, Joann, "The Politics of Disruption: War Veterans and Local State in Zimbabwe," dalam
African Affairs I O I (2002), Hal. 9-37, ini pada Hal. 1 2. 25
ICG, Anatomy, Hal. 60; Shearer, Great War; Hal. 97. 26
Dietrich, Hard Currency, Hal. 42.
181
B I S NI S P E R A N G

Zimbabwe Defense Industries


(ZDI) . Pemasok
perlengkapan perang, amunisi dan senjata bagi kekuatan-kekuatan tempur Kong
o
. ZDI mendapatkan 37,5% dari keuntungan

Gecamines.17
c
Operation Sovereign Legitimacy (Osleg). Operasi ini memuluskan bisnis antara para elit Zimbabwe dengan
Republik Demokratik Kongo.28

Cosleg. Perusahaan patungan


Osleg
clan
Comiex, perusahaan eksport Kongo. Mengkh
us
ukan diri dalam sektor perdagangan permata, perdagangan kayu
tropis, dan sektor perbankan.29

Oryx Natural Resources.


Perusahaan yang bergerak di sektor
industri permata. Perusahaan swasta resmi ini berasosiasi ke ZDF.

Socebo.
Perpanj angan tangan ZDF dalam sektor perhutanan. Sebagian besar saham

Socebo
dikuasai oleh Cosleg, sedangkan sebagian

kecil
sisanya dimiliki para elit Republik Demokratik Kongo clan Zimbabwe.
Socebo
m
e
m

e
g
an
g konsensi penebangan kayu tropis
di sebual1 wilayah yang dua kali lebih luas dari seluruh
daratan Inggris. Salah satu anak perusahaan

Socebo, Western Hemi- sphere Capital Management


(WHCM), turut memegang konsesi.30
Hasil dari perekonomian perang yang dilakukan Republik Demokratik Kongo clan Zimbabwe dapat mencapai
sektor- sektor formal pasar Dunia Ketiga karena intervensi Zimbabwe
27
60.
28
ICG, Anatomy, Hal. Dietrich, hard Currency, Hal. 42; UNSC, Final Report, Hal. 9.
29 UNSC, Final Report, Hal.
7. 10
Global Witness, Global Witness, "Branching Out: Zimbabwe's Resource Colonial ism in DRC," London 2002 (2nd Edition), Hal.
4ff.
182
Tentara Sewaan Pcrusahaan

melalui resolusi SADC. Selain itu, karena giatnya usaha para pejabat RDK di daerah-daerah tempat
sektor pertambangan clan industri tambang serta para pimpinan perusahaan negara RDK (seperti
Gecamines) dalam melegalkan penjualan kekayaan alam RDK. Keuntungan yang mereka peroleh dibagi
dengan sejumlah konsorsium internasional dan berbagai macam perusahaan, mulai dari seperti asosiasi,
perusahaan kelas me- nengah clan importir bahan-bahan baku perang seperti per- usahaan Inggris,
Tremalt. ZDF memiliki sebagian sahan Tremalt. Perusahaan Inggris tersebut memperoleh konsesi
penambangan permata senilai 400.000 US$ dari pemerintah RDK.31
Dengan demikian, Tremalt telah menjadikan dirinya sebagai bagian dari sistem terorganisir yang
mengedepankan praktik korupsi, ketidakjujuran, intimidasi clan penggunaan kekerasan. Tindak kekerasan
banyak terjadi terhadap para pegawai departemen yang memiliki hubungan dengan pemberian konsesi
penambangan, para buruh di perusahaan-perusahaan milik negara, clan para hakim. Tindak kekerasan
tersebut dilakukan oleh "jaringan elit" RDK clan Zimbabwe yang terdiri atas serdadu, pengusaha clan
para elit politik, clan mereka lakukan untuk memperkaya diri clan memberikan keuntungan besar bagi
perusahaan-perusahaan swasta. Berdasarkan beberapa investigasi yang dilakukan komisi ahli PBB,
properti milik publik di RDK diambil alih oleh perusahaan-perusahaan milik negara dalam sektor
pertambangan. Sementara industri pertambangan yang bernilai sedikitnya lima milyar dolar Amerika
dikuasai sepenuhnya perusahaan swasta, tanpa ada kompensasi sedikit pun bagi pemerintah RDK.32
3 1 AC 25. l 0.2002, ha!. 2. 32 UNSC, Final Report, Hal. 7 (Terjemahan B.A.) dan 7- 13 .
183
B I S N I S P E RA NG

Hal ini menunjukkan perluasan perang clan instabilitas politik juga diperparah oleh tingkah para
anggota "jaringan elit". Anggota "jaringan elit" tersebut antara
lain adalah Marsekal Angkatan Udara Zimbabwe,
Perence Shiri, dan direktur pengawalan khusus
RDK,

Didier Kazadi Nyembwe. Mereka adalah penggagas "privatisasi"


sumber-sumber alam
RDK

clan merupakan pemasok


perlengkapan perang serta pen
duk

ung k
elompok milisi Mai-MaiAlir/FDLR, yang bertempur
di

bagian barat RDK melawan pasukan


pemerintah
RDK dan RP

A.33 Perdamaian dan reformasi


politik yang terjadi saat in
i di

Afrika tentu saja mengancam posisi dan


sumber kekayaan pribadi mereka. Terutama setelah disepakatinya persetujuan perdamaian
antara RDK dengan Rwanda pada bu!an
Juli 2002 di Pretoria, Afrika Selatan.
Dalam perjanjian tersebut, RCD mcnyctujui r
enca

n
a

pelucutan senjata milisi-milisi Mai-Mai clan AliR/FDLR, yang akan


dilaksanakan pada akhir Oktober 2002. Presiden RDK, Joseph Kabila, dengan se
g

memutuskan hubungan dengan Ference Shi


r

e
r

a i dan Didier Kazadi Nyembwe. Suatu tindakan yang menurut PBB, bisa dijadikan teladan bagi
negara-negara Afrika lainnya yang sedang terlibat konflik.34
Beberapa Kesimpulan
Kandungan alam yang menguntungkan di Republik Demokratik Kongo memberikan
sumbangan amat besar bagi perekonomian perang serta pemicu perang, eksploitasi dan
kekerasan. Perdagangan militer Zimbabwe misalnya, menun- j
u

kkan bahwa tindakan intervensi Zimbabwe


di

Republik Demokratik Kongo dan tindak


eksploitasi kekayaan alam RDK
33
uNSC, Final Report, Hal. 8. 34 Institute for
Security
Studies (!SS), "Searching for Peace in the Democratic Republic of the Congo." !SS Workshop-Report,
Pretoria/Johanesburg 2002, Hal. 8.
184
Tentara Sewaan Perusahaan
merupakan tindakan "pembiayaan dari sumber eksternal" yang digunakan untuk menjamin hubungan Zimbabwe dengan
perusahaan-perusahaan transnasional.
Saat ini, Zimbabwe sangat memerlukan strategi jangka pendek yang akan menentukan jaminan atas kendali sumber daya
alam di Republik Demokratik Kongo yang mereka kuasai. Keuntungan yang didapatkan dari eksploitasi sumber- sumber alam
semakin berkurang sejak eksploitasi cadangan sumbe r alam kasar kurang dapat diakses. Pemulihan eksploitasi kekayaan alam
potensial Republik Demokratik Kongo membutuhkan investasi dalam infrastruktur clan investasi semacam itu tidak mungkin
disumbangkan oleh perusahaan-perusahaan negara gadungan seperti yang dimiliki oleh ZANU-PF clan ZDF. Dalam sektor
industri pertambang- an, beban ongkos meningkat hingga nilai milyaran dolar. Bahkan konsesi-konsesi

Socebo
di sektor perhutanan telah terbukti sebagai bisnis yang tidak menguntungkan. T erutama sejak mereka tidak dapat memenuhi
kebutuhan investasi senilai 160 juta dolar Amerika.35 Setelah "clemam emas" yang pertama, banyak perusahaan Barat angkat
kaki clari bisnis ini karena risiko investasi jangka panjang yang sangat tinggi, terutama akibat ketidakstabilan kondisi politik clan
pemerintahan yang korup. Zimbabwe kini menjacli sasaran kecaman clunia inter- nasional. Ticlak hanya atas tindakan intervensi
mereka di Republik Demokratik Kongo. Dalam waktu yang hampir bersama:m, Bank Dunia, IMF, Uni Ero pa clan negara-negara
Persemakmuran Inggris Raya membekukan program-program bantuan, kreclit clan penghapusan hutang.36 Sementara
35 Global Witness, Branching Out, Hal. 6. 36 !CG, Zimbabwe: The Politics ofNational Liberation and International Division.
!CG Africa Report No. 52, Harare I Brussels 2002, Hal 2 dan Hal. 1 6 .
185
BISNISPERANG
keuntungan dari ekspl
o
itasi

di
RDK ter
u
s mengalir ke rekening-rekening para pejabat negara yang
berpengaruh clan anggaran belanja militer yang mencapai 27 juta dolar Amerika. Sebagian besar anggaran militer
tersebut dihabiskan

untuk konfrontasi militer ZDF


dengan RP A.37 Pihak oposisi di kalangan militer Zimbabwe mulai berani
membuka konfrontasi terbuka dengan para pejabat pemerintah yang dekat dengan Mugabe clan membuka
komunikasi dengan pas
u
kan Rwanda. 38 Dengan demikian, strategi
"
perdagangan militer
"
menjamin kesetiaan jangka panjang para pejaba

t
penting ZAND-PF dan estamento mili
t
er dan mer.gamankan posisi M
u
gabe sebagai Presiden melalui tiga kali pemilihan umum di
Zimbabwe serta meloloskan diri dari kecarr.an dunia internasional. Dengan duk
u
ngan militer
,
pernerintahan Mugabe menekan pihak oposisi clan melakukan manip
u
lasi hasil pemilihan umum. Di bawah kecaman dunia internasional, strategi
tersebut secara perlahan mulai di
t
inggalkan. Namun eksploitasi besar-besaran sumber-sumber alam di RDK clan oligarki ekonomi masih
ter
n
s dipertahankan. Bisa jadi pemerintah
Zimbabwe sedang men
u
mpuk m
o
dal untuk mempers

i
apkan
"
petualangan
"
yang baru.
Meskipun situasi keamanan di Republik Demokratik Kongo masih belum pulih seutuhnya, tindakan eksploitasi
masih terns te
r
jadi
.
Para elit dari seluruh pihak yang terlibat konflik mulai menggunakar1 berbagai strategi baru untuk
memelihara secara ketat arus sumber daya alam RDK, sebagai akibat dari m
u
ndurnyakekuatan-kekuatan tempur mereka.39 "Tentara pergi,
37
ICG, Scramble, H. 62.
38
AC 22 November 2002, "The New Veterans March Home," dalam Africa Confidentia/ 42:23 (2003), Hal. 1 - 1 3. 39 ICG, Kivu,
Hal. 3 dan 9; UNSC, Final Report, Hal. 5.
186
Tentara Sewaan Perusahaan

penjarah bertahan" demikianlah


ungkapan para wartawan Af rica Confulential atas situasi di
Republik Demokratik Kongo pad.a Oktober 2004.4° Kini,
para

"Juragan
Perang"
lokal mencoba mengubah hubungan-hubungan

kekuasaan dan sistem kepemilikan mereka melalui


kekerasan, khususnya di wilayah timur Republik Demokratik Kon
g

o
.

seperti di Zim- babwe, kekuatan kelompok


a
t
Sama halnya a
u
negara yang

melakukan intervensi justru semakin


bertambah pada masa damai. Di Zimbabwe, pembiayaan sebuah
rezim

otoriter diambil dari eksploitasi sumber alam sendiri


s

e
r
t

a prebendas yang diperoleh dari perang antara kelompok-


kelompok elit yang berkuasa. Hal tersebut mungkin akan menimbulkan
sebuah

kondisi yang menyebabkan militer


mengambil alih kekuasaan politik dan ekonomi, seperti yang terjadi di Republik Demokratik
Kongo. (t
•0
AC 25 Oktober.2005.
187
PEREKONOMIAN PERANG DI MASA DAMAI
Industri Keamanan Swasta di Angola
Lisa Rimli
P

ADA 4
April 2002, setelah gagalnya dua kesepakatan damai pada tahun 90an, pihak militer Angola akhirr.ya menyetujui
kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok pemberontak UNIT
A.
1
Kelompok pemberontak UNIT A sendiri menerima gencatan senjata setelah tewasnya pimpinan mereka, Jonas
Savimbi. Kesuksesan gencatan senjata pada dasarnya bergantung pada keinginan pemerintah Angola untuk mewujudkan
reformasi politik dan ekonomi, serta solusi pengamanan atas konflik di wilayah min yak Cabinda. Dengan cara demikian, sistem
ekonomi dan politik Angola dapat direformasi. Selama ini sistem politik Angola adalah kediktatoran sistem mono partai yang
sentralistik yang korup, sedangkan sistem ekonomi mereka digerakkan oleh perekonomian perang yang dijalankan oleh
perusahaan- perusahaan keamanan swasta. 2
Uniao Nacional para a Indepcndencia Total de Angola. (Pcrsatuan Nasional untuk Kemerdekaan Total Angola) 2
Lihat International Crisis Group: Angola's Choice: Reform or Regress, Report No. 6 1 , 7 April 2003.
P er e ko uo m i an Pera n g d i M a s a D a m a i
Korupsi clan kurangnya transparansi pemerintahan Angola membuat aktivitas-aktivitas nyata perusahaan-perusahaan
keamanan swasta (seperti jaringan ekonomi clan tingkat keuntungan mereka) tersebut susah diamati. Pada tahun
2000, sedikitnya ada

150
perusahaan keamanan di Angola.3 Namun sangat sulit untuk mengumpulkan informasi yang lebih rinci
atas perusahaan-perusahaan keamanan tersebut, seperti struktur personil, penyusunan anggaran clan operasi-operasi yang mereka
lakukan. Perusahaan-perusahaan tersebut umumnya dibangun secara taktis, persetujuan-persetujuan yang dilakukan tidak diambil
di dalam perusahaan. Sekalipun telah memberlakukan hukum rahasia negara pada tahun

2002,
pemerintah Angola masih banyak menghambat publikasi persetujuan dan
perjanjian- perjanjian keuangan mereka dengan konsorsium perusahaan minyak can pertambangan, serta dengan perusahaan-
perusahaan
keamanan swasta.4
Kesepakatan camai tahun

2002
antara pemerintah Angola dengan UNIT A ternyata tidak ban yak membawa
pembahan. Selain merajalelanya tentara bayaran serta perusahaan militer dan keamanan, permasalahan di Angola juga diperparah
dengan masyarakat Angola yang mengalami militerisasi. Konvensi- konvensi PBB dan OP A (Organisasi Persatuan Afrika)
mengenai
pelarangan penggunaan tentara bayaran sama sekali tidak dapat menjangkau kerumitan kasus yang terj adi di Angola.5
Berdasarkan Angostinho d e Matos ( 1 8 September 2000) mengcnai A l fa 5, dalam: Sapo, Especial Angola 25 Anos,
http://canais.sapo.pt/educacao/l A3/2276 l 9.html. Dal am terbitan terakhir buku telepon Angola, hanya ada 43 perusahaan
keamanan. Mengenai hukum rahasia negara, lihat Rimli, "Chancen flir Einen Nachhaltigen Frieden
...
" , 2002;
US Department of State: Human Rights Report 2002 (Angola), 3 1 .3.2003. Mengenai konvensi
·
konvensi PBB dan OPA berkaitan den
g
an tentara bayaran, korporasi mi li ter swasta dan perusahaan-
perusahaan keamanan, lihat International Alert Lilly 2002;
Lilly
2000.
189
B I S NI S P E RAN G

Kesepakatan Lusaka tahun 1994 sebenarnya sudah memutus- kan untuk melakukan demobilisasi selu
ruh "tentara bayaran".6 Namun dalam. kesepakatan damai tahun
2002, keputusan tersebut digugurkan dengan kesepakatan bahwa hanya tentara bayaran dari pihak UNITA saja yang
akan didemobilisasi. Ke
sc
katan damai tahun 2002 t
idak menghiraukan berbagai kes
e
p
a patan yang discbutkan dalam Kesepakatan Lusaka tahun 1994 dan tidak melakukan pelucuta
n

senjata kaum sipil terut


a

m
a terhadap polisi paramiliter PIR
(Polfcia de lnter,.n�ao Rapida)
.7 Dengan k
esepakatan yang "lentur" tersebut, perusahaan keamanan swasta akan menjadi kekuatan tambahan bagi
kcberadaan pasukan paramiliter. Selain itu, kesepakatan damai tersebut dikhawa
tirkan akan me
lang
gengkan kekebalan hukum para pelanggar hak-hak asasi man.usia, sepe
rti tentara, polisi, berbagai kekuatan paramiliter dan
perusahaan-perusahaan keamanan.
Setelah kendali militer perusahaan-perusahaan keamanan atas kawasan-kawasan yang kaya kandungan permata
dibubarkan secara
e
kst
e
nsif, UNIT A dapat memperoleh akses ke pasar-pasar senjata clan jaringan-jaringan p
enyelundupan dan mempersenjatai pasukan mereka.
Berkat akses eksklusifnya ke wilayah cadangan min yak Angola, Pemerintahan MPLA8 tidak hanya
sukses meraih pendapatan besar, tapi juga mendapatkan keuntungan geostrategis
yang sangat

b
erh
a
rga. Hal
ini membuat
Mcngenai maksud pemerintah Angola memanipulasi repatriasi tcntara bayaran bcrdasarkan Kcsepakatan Lusaka, lihat: Human
Rights Watch, "Angola Unravels," 1 999. Pada
tahun 2003 diperkirakan bahwa scpertiga penduduk Ang
ola masih berscnjata. Apostolado: Ccsarmamento de Civis Dcntro de
Dias, 6 Fcbruari 2003; United Nations Integrated Regional Information Network: Ang
ola
:
Effort to Disarm Civilians, 2 Apri l 2003 . Movimiento
Popular para a
Liberta�ao
Got Steps up
de Angola.
(Gerakan Rakya
t
untuk Pcmbcbasan A
n
g
o
la)
.
190
Pe rekon o m i a n Pera ng d i M a s a D a m a i

pemerintah Angola memperoleh keuntungan yang sangat besar dalam hubungan dagang dengan
dunia internasional dan menjalankan diplomasi minyak "swasta" khususnya dengan negara-
negara importir minyak seperti Prancis dan Amerika Serikat
. Perekonomian "memancing di air keruh" semacam itu ternyata dapat memberikan
pemasukan sebesar
90%

clan
80% atas pendapatan Angola.9
Dengan melakukan pembagi
an

jatah hak pengolahan minyak kepada


perusahaan-perusahaan min yak multin
as

ional melalui Sonangol (Sociedade Naciona!Angolana de Combustiveis!Masyarakat


Pengusaha Bahan Bakar Nasional Angola), pemerintah Angola dapat menuntut konribusi dari
perusahaan-perusahaan minyak multinasional yang mendapatkan hak pengolahan min yak. 10
Dengan demikian, pemerintah Angola memiliki jalan untuk mendapatkan hutang
- hutang swasta dengan min yak
sebagai jami
nan

hutang.
W

alhasil, pemerintah Angola mampu


menolak desakan IMF agar pemerintah A
n

gola bersikap lebih terbuka mengenai hutang


- hutang mereka .
11 Berkat diplom
as

i minyak tersebut, pemerintah juga menikmati


secara

tidak langsung investasi-investasi jaminan ke


u

angan dari institusi-institusi Amerika Serikat di sektor perminyakan.12 Bagi Angola, negara
produsen min yak terbesar kedua di Afrika setelah Afrika Selatan yang tidak tergab
u

ng dalam OPEC, diplomasi minyak ini


menjadi "kartu truf" me
r

eka . Terlebih setelah peristi


w

a 11 September
2001,

ketika Teluk Guinea dinyatakan sebagai "


perhatian utama" AS.13
10
World G

l
o

b
al
Bank:
Witness: C
ountry A Crude Brief Awakening, Angola, April 1 999.
2003.
1 1 Reno: The (real) war economy of Angola, 2000. Mengenai persetujuan hutang- hutang swasta terbaru Luanda, lihat Africa
Confidential: Angola: Beg, borrow and steal, Vol. 44, No. 4, 2 1 .2.2003 ; AEI (Africa Energy Intelligence): Angola: Les
donateurs desertent,
No.
459, 19 Maret 2003. 1 2
2000.
13
Reno
Greasing the Skids of Corruption,
dalam: ICIJ: The Business
of War,
2002.
191
B I S N I S P E RAN G

Selain akibat intervensi militer mereka di Republik Kongo clan Republik Demokratik Kongo,
menanjaknya posisi Angola sebagai kekuatan regional juga disebabkan oleh berbagai joint ventures yang
dimiliki Sonangol.14 Melalui Sonangol, peme- rintah Angola dapat menguras sebagian besar penclapatan
minyak dalam anggaran negara clan menyimpannya di berbagai rekening bank di luar Angola. Menurut
Global Witness clan IMF, setiap tahun sedikitnya satu milyar dolar dikirim oleh Bank Central Angola,
Sonangol clan presiden Angola ke rekening-rekening di luar Angola.15 Dana-dana tersebut tidak hanya
cligunakan untuk pembiayaan perang tapi juga untuk keperluan pribacli para pejabat pemerintah clan
orang-orang yang bekerja dalam sistem perlindungan kepresidenan. Dana tersebut juga digunakan untuk
berbagai kegiatan sosial yang disponsori oleh perusahaan-perusahaan minyak, seperti FESA (Fundarao
Eduardo dos Santos!Y ayasan Sosial Eduardo dos Santos) milik lembaga kepresidenan Angola, Fundarao
Lwini (Yayasan Lwini) clan FUNDANGA (Fundarao Angolana de Solidariedade Social/Y ayasan Angola
untuk Solidaritas Sosial)
. 16

Namun yayasan-yayasan sosial tersebut ticlak lain adalah media perusahaan-perusahaan minyak untuk
memberikan uang sogokan bagi presiclen Angola. Surat kabar swasta Angola, Angolense, baru-baru ini
menghitung bahwa jika 59 orang terkaya di Angola mengumpulkan 10% clari kekayaan pribacli mereka
yang terhitung, maka akan terkumpul paling ticlak uang 400 juta clolar, yang sangat clibutuhkan untuk
mengatasi krisis kemanusiaan yang parah di Angola.17
14 AEI: La galaxie secrete de la Sonangol, No. 432

,
30. 1 .2002.
15
Global Wirness: All the President's Men, 2002; BBC News: IMF: Angola
'
s
16
Missing Millions, 1 8 October 2002.

.
, 200 1 .
17
Messiant: The Eduardo dos Santos Foundation . .
Angolense: A riqueza
m
udo
u
de cor? Os nossos milionarios, 1 1 Januari.2003.
192
Pere k o n o m ia n Peran g d i M a s a D a m a i

Eksplorasi minyak clan permata yang clilakukan setelah kesepakatan perclamaian


memungkinkan pemerintah Angola untuk membayar bisnis-bisnis militer clan tentara-tentara
bayaran serta bantuan-bantuan militer, misalnya; kontrak pemerintah Angola dengan korporasi
militer swasta Afrika Selatan, Executive Outcomes, yang clisusun oleh Anthony Buckingham's
Heritage Oil, dan melalui Chevron, serta kontrak dengan korporasi militer Amerika Serikat,
AirScan, yang ber- operasi di Cabinda.18 Sejak terbongkarnya skandal Angolagate pada tahun
2000,

Pierre Falcone clan Arcady Gaydamak, pengusaha tingkat dunia dalam


perekonomian perang, mendapatkan posisi-posisi pentingi dalam perekonomian Angola melalui
bisnis senjata mereka. Seperti yang diutarakan presiden Angola, perusahaan seperti Elf Aquitaine
bahkan juga mendapatkan keuntungan dari bisnis senjata, yang dikembang- kan oleh Falcone
setelah tahun 1993 melalui perusahaan Perancis, Sofremi, dan kemuclian disusul dengan
perusahaan- perusahaan lain.19 Pacla tahun 1999, selain dalam bisnis keamanan dan
persenjataan, gurita bisnis Falcone
dan

Gaydamark meng- hasilkan asosiasi-asosiasi baru


antara perusahaan-perusahaan min yak Exxon clan ElfAquitaine/TotalfinaElfdengan perusahaan-
perusahaan minyak seperti Falcon Oil, Naphta Falcon Oil, Naphta clan ProDev. 20 Menurut
Global Witness clan ICIJ (Inter- national Consortium of Investigative Journalist!Konsorsium
Internasional Jurnalis InvestigatiQ, Falcone clan Gaydamark tidak hanya melakukan perluasan
bisnis mereka dengan perusahaan-perusahaan mereka yang menguasai sektor-sektor penting
dalam perekonomian perang. Berkat kedekatan
18
Reno 2000; ICIJ: The Business of War, 2002, PMC-Database.
19
Global Witness 2002. 20
Global Witness 1 999.
193
B I S N I S P E RA N G

istimewa mereka dengan presiden Angola, perusahaan-


· perusahaan mereka mampu
mendesak jajaran perusahaan di bidang keamanan, minyak clan permata. Dalam kelompok perusahan
tersebut terdapat perusahaan keamanan Israel, Levdan dan perusahaan permata Israel, Lev Leviev, serta
perusahaan minyak Amerika, Halliburton.21 Menurut wartawan Wayne Madsen, perusahaan logistik
Brown
&

Root (Kini Kellog, Brown


&

Root), anak perusahaanHalliburton, akhirnya menjadi pemasok teknologi spionase bagi


pemerintahan Presiden Savimbi di awal tahun 2002, setelah teknologi spionase Prancis tidak mencapai
sukses yang diinginkan. 22
Akibatnya, sangat sulit untuk melihat sampai di titik mana keterlibatan langsung korporasi militer
swasta seperti Executive Outcomes clan IDAS23 dalam pertempuran yang dilancarkan tentara pemerintah
di paruh pertama tahun 90an. Mantan kepala staf, J oao de Matos, berulangkali mengkritik keputusan
militer FAA (Forcas Armadas de Angola/ Angkatan Bersenjata Angola) untuk mendapatkan pelatihan
militer dari unit-unit elit militer Portugis.24 Baik Executive Outcomes clan IDAS mendapatkan jaminan
sepenuhnya dalam konsesi eksplorasi permata setelah kesepakatan damai Lusaka tahun 1994. Kemudian
mereka bersatu dengan perusahaan-perusahaan pertambangan yang didirikan. IDAS dibeli olehAmeric
a

nMin

- eral
Fields (AMF), sedangkan Branch Energy Ltd., perusahaan
21G
lob
a
l Witness 2002;
The Influence Peddlers, dalam: ICIJ: The Business of
22
War Wayne ,
2002.
Madsen: Report Alleges US Role in Angola's Arms-for-Oil Scandal.
Corpwatch Special, 1 7 May 2002. 23 International Defence and Security Resources
NV,
terdaftar di negara kepulauan Antilles Ilelanda.
24
Publico: Tropas Portuguesas Ajudaram Luanda a Ganhar a Guerra Civil,
7 September 2002.
194
Perekon om i a n Perang di M a s a D a m a i

pertambangan milik Executive Outcomes, bergabung dengan perusahaan Kanada membentuk


DiamondWorks Ltd. Melalui sektor permata yang termiliterisasi tersebut, berkembanglah suatu relasi
simbiosis antara perusahaan-perusahaan pertambangan, perusahaan-perusahaan keamanan clan tentara
bayaran, serta pemerintah Angola. Setelah kontrak pemerintah Angola dengan EO berakhir pada tahun
1995 akibat tekanan dari Amerika Serikat clanPBB, perusahaan tersebut kini didirikan di Angola dan
bergerak dalam asosiasi bisnis keamanan dan permata.
25

Selain dimiliki oleh Branch Energy/DiamondWorks, di dalam perusahaan-perusahaan aktif


yang memiliki koneksi penting dengan bekas EO di Angola dimiliki oleh perusahaan Afrika Selatan,
NFD Ltd.26 clan Saracen Angola Ltd.
27 Berkat konsesi eksplorasi permata, pada tahun 1994
peme- rintah Angola dapat menjamin kesetiaan para pejabat militer. J enderal pasukan FAA menjual atau
menyewakan lisensi eksplorasi permata milik mereka, mendirikan perusahaan- p e ru s ah a an
pertambangan sendiri atau membentuk "perkumpulan taktis istimewa" dalam perusahaan-perusahaan
asing. Pejabat militer juga mendapat tempat dalam industri keamanan swasta, di mana para jenderal yang
sudah pensiun bergabung dengan tokoh-tokoh penting lapisan elit politik Angola dalam perusahaan
keamanan di Angola paling penting
25
Mengenai Executive Outcomes, yang secara resmi bubar pada tahun 1 999 akibat hukum-hukum tentara bayaran yang diperketat
di Afrika Selatan, lihat: Pech:
Executive Outcomes
..
., 1 999.
26
Nicholas Frederick and Duncan Ltd. (NFD) memiliki kesepakatan dengan Sonangol dan DiamondWorks, bisa dilihat di situs
perusahaan tersebut
:
http://
ww.nfddesigns.com/NFD
27
Saracen Angola Ltd. , menurut ICU: The Business of War, PMC Database, aktif dalam pembersihan perdagangan tambang dan
melakukan inspeksi instalasi- instalasi minyak di Soyo danjuga menahan secara militer polisi paramiliter PIR.
195
Mamboji.28
Masih belum jelas manakah akar dari perusahaan-perusahaan tersebut
serta relasi mereka dengan perusahaan Afrika Se

l
atan Gray Security Ser- vices/Securior Gray.29
Dengan diusirnya perusahaan keamanan Inggris

Defense System Ltd.


dari Angola pada tahun
1998, keungggulan p
o

Teleservice
dan

Alfa
5 dalam industri keamanan di Angola menjadi semakin terjamin. 30
Berkembang- nya proses swastanisasi perusahaan oleh para pejabat militer
, yang disebut Dietrich sebagai "perdagangan
secara militer", terus berlanjut akibat intervensi-intervensi militer Angola di RDK.31 Kekuatan yang menggerakkan proses
swastanisasi tersebut sebe
nar

sisi
nya berasal dari para pejabat di sekitar presiden Jose Eduardo dos Santos clan sejumlah jenderal. Setelah mengubah
hirarki kepemi
m
pinan militer di awal tahun 2001 (dengan dig
a
ntinya kepala staf J oao de Matos dan pimpinan angkatan darat Angola Lu.ls Faceira)32, Jose Eduardo dos Santos
menyepakati sebuah kontrak tiga tahun de
n
gan perusahaan militer Israel, LR Avionics, sebagai unit keaman
an
pribadinya.33
28
Diantaranya terdapatmantan kepala staf Antonio dos Santos Franr;:a "Ndalu" (sejak
tahun
1 994
penasihat khusus presiden dan hingga tahun
200 I menjadi duta besar di Amerika Serikat), mantan pimpinan tentara
Ndalu (keduanya sekutu
Teleservice dan Alfa 5),
mantan kepala staf Joao de Matos dan kepala pengawalan khusus militer Fernando Miala (keduanya sekutu
Telcscrvice).
Tidak diketahui apakah Mamboji masih dimiliki oleh Fernando Piedade
Dias dos S
an
tos "Nand6" (Perdana Menteri Angola). Human Rights Watch
1 999;
Dietrich, Power struggles
...
, 2000.
29
Menurut berbagai sumber, Sccurior Grayd/h Gray Security Services memasok kebutuhan administratif Telcservice and Alfa 5.
Henrique Morais menegaskan bahwa Securior Gray hanya menyediakan "penasihat". Informasi disampaikan melalui e-mail oleh
Henrique Morais,
28
Maret
2003.
30
Vines: Gurkhas and the Private Security Dusiness in Africa, 1 999. 3 1 Dietrich: The commercialisation
.
hard Currency,
2002. 32 Lihat: Afri
c
. . , 2000; Dietrich:
Lettre du Continent: Who's who: Joao de Matos, No.
369, I February
200 1 .
33
a Focus
31
January
200 1 ;
ICIJ: The Business of War,
2002,
?MC-Database.
196
BISNISPERANG

seperti Telescrvice, Alfa


5 dan
Pere k o n o m i a n Per a n g d i M a s a D a m a i
Berclasarkan UU yang mengatur korporasi keamanan swasta di Angola, korporasi-korporasi keamanan swasta
tersebut harus merekrut mantan anggota ketentaraan atau kepolisian Angola jika membutuhkan personil lokal.34
Henrique Morais, direktur TeleservU:e,
menolak anggapan adanya konflik kepentingan antara perusahaan keamanan swasta clengan tentara
pemerintah clan kepolisian.35 Namun ambiguitas mandat terutama di propinsi- propinsi yang kaya kanclungan
permata, membuat banyak pihak membenarkan anggapan tersebut. Manclat yang diberikan pemerintah Angola
kepada korporasi keamanan swasta juga mencakup penanganan hak-hak sosial dan politik masyarakat lokal. Dalam
sebuah dokumen yang dikeluarkan

Securities and Exchange Commission


tahun 1999 di Washington,
DiamondWorks mengatakan bahwa tugas dari perusahaan
keamanan

Teleservice clan Mamboji


tidak hanya melinclungi instalasi-instalasi mereka dari pembakaran, penjarahan, perusakan clan
terorisme, tapi juga dari pemberontakan sipil clan kerusuhan.36
Tidak lama setelah kesepakatan damai antara pemerintah dengan pemberontak
UNIT
A, suasana kembali memanas akibat semakin meningkatnya konflik-konflik tanah,
terutama di propinsi Lunda Selatan dan Lunda Utara yang kaya kandungan permata. Menurut pers-pers setempat
diwilayahLunda, para Sobas (otoritas-otoritas tradisional) dan partai oposisi PRS di Lunda memprotes pembatasan
kebebasan bergerak, pendudukan atas kawasan-kawasan agraria oleh perusahaan-perusahaan per- tambangan yang
didirikan di sana, dan pemerasan sistematis serta penyalahgunaan kekerasan terhadap penduduk yang dilakukan
3•
La Lei (Undang-Undang) 1 9/92 Sohre as Empresas Privadas De Seguran�a. (UU Perusahaan Keamanan Swasta)
35
Wawancara tanggal 30 Maret 200 1 dengan Henrique Morais dalam http:// ww.teleservice-angolacom
36
Dalam Grama:Vers une Spirale de la Violence?, 2000.
197
BISNISPERANG

tentara, polisi dan perusahaan-perusahaan keamanan swasta, khususny


a Teleservice, Alfa
5,

clan Mamboji.37 Kon


fl

ik tanah cliakibatkan oleh luasn


y

a wilayah di
A

ngola yang terlantar clan dijadikan penambangan permata


ilegal oleh rakyat Angola yang tidak
memiliki pilihan lain un
tu

k bertahan hidup selain membuka penambangan ilegal.38 Menurut


pers setempat, tindakan pemerasan penduduk setempat di Lunda dilakukan untuk
"

melindungi
"

para pengusaha resmi kelas atas clan para pejabat negara.39 Sejak perang berakhir,
belum pernah sekalipun dilakukan investigasi mendalam mengenai efek-efek inclustri keamanan
clan permata bagi hak-hak asasi manusia, seperti yang dilakukan Amnesty International di
Kongo. 40
Ketidakstabilan sosial clan politik di propinsi-propinsi yang kaya kandungan permata
di

Angola disebabkan oleh perekono- mian perang yang sudah berjalan


selama
be
rt

u
n
-tahun
.

UNIT A d
a
ah pat terns me
l

akukan perdagangan clan mempersenjatai kembali pasukan mereka meskipun


Angola masih mendapat sangsi PBB, karena para jenderal
FAA,

para pejabat negara dan para pegawai n


e

geri Angola juga terns melakukan penyelundupan permata clan perdagangan serdadu
swasta.41 Setelah meletusnya perang pada tahun 1998, penyelundupan permata clan
perdagangan serdadu
37
VOA(
Voice of America, Luanda): Lunda
-
Norte: PRS Acusa Militares e Policia de Atacar Civis
, June 18,
2002 ; VOA: Ocupai;ao de Terras Gera Confl
i
tos na Lunda-Norte, September 1 5 , 2002 ; Aposto
l
ado: Sobas descontentes com Diamantiferas, 24 Febrero 2003. 3 8 Apostolado:
Deslocados com dificuldades para recuperarcm a terra na Lunda, I
Abril 2003 . 39 VOA: Mais de treze mil garimperios ilegais dedi
cam
-
se ao trafico de diamantes e d
r
ogas nas Lundas, 24.9.2002; VOA: Garimpo de di
am
t
e
s vcste-se de fardas
mil itares, 1 4 O
c
a
n tubr
e
2002; Apostolado: Sofisticai;ao do garimpo, 1 1 Octubrc 1 002
•0
Amnesty International: Making a Killing
...
, 2002. 4 1 Hodges: Angola from Afro-Stalinism to Petro-Diamond C;].pitalism, 200 1 ;
Dietrich: Power Struggles
...
, 2000.
198
Pe re kono m i a n Pe ra ng d i M a s a D a m ai

swasta dalam perekonomian perang


di

Angola semakin matang dan mulai menarik perhatian


dunia internasional 42 clan komite sanksi PBB pada jaringan-jaringan penjahat di sekitar UNIT
A.43 Pada tahun
2000,

pemerintah Angola mendirikan perusahaan permata Ascorp (Angola Selling


Corporation) sebagai alat untuk mengatasi pertikaian yang timbul akibat perebutan jalur
perdagangan dan penyelundupan permata.
Meskipun demikian, menurut Dietrich, pejabat pemerintah Angola ingin membatasi otonomi
keuangan para pejabat militer clan memasukkan mereka ke dalam jaringan perlin- dungan
kepresidenan. Di samping itu, muncul indikasi-indikasi bahwa Ascorp didirikan di atas dasar
jaringan perekonomian perang yang dibangun oleh kelompok presiden Angola.
Lev Leviev, yang muncul bersama Ascorp sebagai penguasa perdagangan permata baru
menyaingi De Beers, diduga men- dapatkan jalan masuk ke bisnis tersebut melalui relasi mereka
dengan Gaydamark. Para pendiri perusahaan-perusahaan permata asing lainnya juga membangun
relasi dengan jaringan global industri keamanan.44 Salah satu pemilik rah
as

i
a

A
s

c
o

rp adalah putri presiden Angola, Isabel dos Santos, yang


memiliki peran besar
dalam

bisnis permata di Republik Demokratik


Kongo.45 Sekalipun demikian, setelah Ascorp didirikan, peredaran permata ilegal tetap marak
berjalan. Tidak lama sebelum kesepakatan damai, seperempat hasil perdagangan penyelundupan
permata masuk ke rekening UNITA.46
•2
Kampanye Dunia untuk Pengharaman Permata yang berasal dari wilayah-wilayah Perang. 43 Dietrich 2002.
44
Dietrich: Have African-Based Monopolies Been Effective?, 200 1 ; The Influence Peddlers, dalam: IJIC: The Business of War,
2002.
45
Dietrich 200 1 .
46
Economist Intelligence Unit: Angola Country Report, February. 2002.
199
IHSNISPERANG

Setelah perang berakhir, presidenJ ose dos Santos mcngupaya- kan sebuah restrukturisasi di sektor
permata, yang orientasinya masih belum jelas.47 Menurut Dietrich, ban yak pihak sebenarnya
mengharapkan propinsi-propinsi yang kaya permata tetap terus didera kekacauan. Dengan demikian, para
pejabat militer clan politik dapat terns memperebutkan ruang dan jaringan perdagangan permata yang
mengalami kekosongan setelah kekuatan militer UNIT A dilucuti melalui kesepakatan damai. 48
Perdagangan Minyak dan Keamanan di Cabinda Cabinda adalah wilayah kantong Angola (enclave) yang
terletak di utara Angola antara Republik Kongo-Brazzaville dengan Republik Demokratik Kongo di utara
Angola clan diantara wilayah-wilayah penghasil minyak. paling menguntungkan di dunia. Perusahaan
minyak. Amerika Serikat, Chevron-Texaco, melalui cabangnya, Cabinda Gulf Oil Company
(CabGOC)49, menguasai sebagian besar minyak. di Cabinda clan mengantongi konsesi penggalian
minyak. hingga tahun 2030. 60% minyak yang diimpor Angola ke Amerika Serikat diproduksi di
Cabinda.
Namun Cabinda merupakan wilayah konflik antara peme- rintah Angola dengan gerilyawan separatis
FLEC (Frente de Libertctrao de Cabinda atau Front Pembebasan Cabinda) yang sekalipun terpecah-pecah
dan lemah secara militer, tapi mendapat banyak dukungan dari gerakan sipil independen yang menuntut
otonomi politik Cabinda. Kilang-kilang minyak yang berada di daratan Cabinda dan Soya di utara
Angola, seringkali diserang oleh gerilayawan FELC. Hanya anjungan minyak di laut lepas
47
Africa Mining Intel ligence: Dos Santos Rcdessine I 'Industrie du Diamant, No. 53, 1 5 Janvier 2003 . 4 8
Dietrich 2002; Gespriich mit Christian Dietrich, 2 1 Marz 2003 .
49
CCabinda Gulf Oil Company adalah sebuah
joint venture,
sebagian besar sahamnya dimiliki Chevron (39%) dan Sonangol
(4 1 %).
200
Perek on o m ia n Pe ran g d i M a s a D a m ai
yang aman

dari
serangan FELC. Pada pertengahan tahun 90an
, di kota Malango, Cabinda terdapat banyak
perusahaan keamanan yang bertugas mengamankan jalannya produksi minyak, diantaranya adalah milik CabGOC dan beberapa
perusahaan keamanan yang jumlahnya tidak diketahui. Sejak tahun 1993, perusahaan keamanan

A irScan
mengawasi Cabinda dengan pesawat tipe Cessna 337, yang dilengkapi sensor infra
merah, radar clan radio. Perusahaan militer yang merupakan bagian dari
Flowery

AirScan Inc.
tersebut merupakan industri militer swasta (Militaryprofesional resources
incorporated)
Amerika Serikat yang memiliki hubungan erat dengan Pentagon. Kontrak antara industri militer swasta AS dengan pemerintah
Angola sempat mengalami hambatan di masa pemerintahan Presiden Clinton.50 Sejak awal proses perdamaian di Angola pada
bulan April 2002, perusahaan-perusahaan minyak multinasional mendesak pemerintah Angola untuk merevisi sistem bagi hasil
produksi antara pemerintah Angola dengan perusahaan minyak, terutama atas ladang-ladang minyak yang belum tereksplorasi di
Cabinda. Diantaranya adalah perusahaan Australia,

Roe Oil,
yang pada tahun 2002 baru saja memulai penggalian
minyak di Cabinda.51 Sebenarnya keuntungan dari minyak di Kabonda tidak hanya mengalir ke kas pemerintah Angola, namun
juga kantong para pejabat politik Luanda. Mereka memiliki keterlibatan secara langsung di Cabinda melalui institusi
menguntungkan milik presiden Angola,

Fundanga,
yang dikendalikan Menteri Pertam-
50
Setelah lima tahun terhambat, pada tahun 2000 pemerintahan Presiden Clinton akhirnya memperpanjang kesepakatan mengenai
kerjasama MPRI dengan pemerintah Angola. Menurut Voice of America ( February 25, 2000), direktur MPRI Ed Soyster
mengatakan bahwa penyebab kegagalan negosiasi-negosiasi perjanjian tidak disebabkan oleh besarnya bonus yang harus
diberikan perusahaannya kepada para pejabat Angola. 5 1 Reutcrs:Australia's Roe Oil eyes on Cabinda Region, December
13,
2002.
201
ri
adalah sekutu Force Petroleum, perusahaan

minyak skal
a
kecil r

e
kanan
Roe
Oil.52 Setelah

kesepakatan
damai

pemerintah
Angola dengan UNITA, pemerintah

An
go

la memperbesar
jumlah unit-unit reguler dan unit khusus antig

eri
l

ya
yang ditempatkan di

Cabinda. Selain itu, pemerintah Angola


juga menempatkan
unit-unit

p
ol

i
s

ir
e

gule
r

dan pasukan
p

aramil
iter
,
s
e
p
ert

i
milisi
MPLA {/vf.ovimiento Popular para a Libertarao de Ango
la/Ger
ak

a
n Rakyat untuk Pembebasan Angola) untuk menumpas
gerilyawan

FLEC.53
P

a
d

a Oktober 2002,
pasukan g
abungan tersebut

menjalankan
"aksi pembersihan" dengan

pengeboman
intensif, pengrusakan lahan- lahan

pertanian,
mirip dengan fase perang

sebelum masa damai yang menewaskan Savimbi.


Sebuah laporan
HAM dari p

ar
a pe
nulis A
n

ola pada tahun 2002 me


ncatat deretan panjang pel
g an
ggar

a
n HAM yang

dilakukan secara sistematis oleh pemerintah A


n

a
.

kerap kali
r.i
g
o
l

5
4 Pemerintah Angola sendiri e
n
gh
a
la

n
g-halangi organisasi-organisasi hak asasi manusia Angola

d
an internasional serta organisasi-organisasi

PBB
dan pers untuk masuk
ke Cabinda
dan Malongo. Keberadaan AirScan di

Cabinda baru
menjadi berita dalam pers internasional untuk

pertamakalinya pada tahun


1997, ketika FAA
melakukan intervensi di Kongo-Brazzaville dan di

RDK/ Zaire clan


ketika

FAA
melancarkan serangan militer skala besar untuk menumpas

FLEC.
Pemimpin
o

ras
iAi
r
an di Cabinda waktu itu adalah seorang pensiunan jendral
brigade Amerika Serikat,Joe Stringham,
pe
S
c

y
ang

b
e

r
p

e
nga

la
man melakukan operasi-
52
AEI: Charite Petroliere, No. 443, I O Jui II et 2002. 5 3
B B C Monitoring: Angola: National Radio Commentary Says Cabindan War To Be Settled In Days, 2 1 Apri l 2003 .
54
Coalition for Citizens Rights, Reconc il iation and Transparency: Terror in Cabinda .
..
, I 0. 1 2.2002.
202
B I S N IS P E R AN G
bangan Angola, Desiderio da Costa.

Da Costa se
n
di
Pereko n o m i a n Pe rang di Ma s a D a m a i
operasi rahasia Amerika Serikat di El Salvador. 55 Dengan melihat keadaan di Cabinda saat ini, muncul kembali
pertanyaan apakah Air Scan
mengirimkan informasi-informasi mengenai pergerakan- pergerakan pasukan gerilyawan kepada tentara
pemerintah Angola untuk mengamankan perusahaan-perusahaan minyak Amerika Serikat. Direktur AirScan, John
Mansur, menampik pertanyaan tersebut mentah-mentah clan menjamin bahwa AirScan
tidak pemah membuat perjanjian apa pun dengan FAA. 56 AirScan
juga menolak pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya mereka lakukan di Angola. Menurut John
Mansur, AirScan
hanya mempunyai kontrak dengan Sonangol clan Departemen Lingkungan Hidup clan Kelautan Angola,
institusi- institusi negara Angola lainnya clan masyarakat Angola, terutama untuk membantu mencegah kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh industri minyak di Angola.57 Di situs resmi mereka,

AirScan
menyebutkan secara lebih jelas mengenai kontrak mereka dengan CabGOC 58 clan
kesepakatan dengan Elf di Soyo. 59 Atas sebab yang belum bisa ditemukan, sejak tahun 2002
AirScan merevisi kontrak-kontrak mereka dengan perusahaan-perusahaan minyak di Angola, khususnya
dengan CabGOC.

AirScan
tidak bersedia memberikan penjelasan mengenai reiasiAirScan dengan perusahaan-
perusahaan keamanan
5 5 Mail &Guardian: Ex-US army vets flood to guard Angola Oilfields, 1 0 October
1 997.
56
I
nformasi melalui e-mail dari John Mansur, 25 Maret 2003 .
57
Ibid.
58 Duncan Campbell:
War on Error. A Spy Inc No Stranger to Controversy, Cente
r
for Public Integrity, 12 Febniary 2002. Berdasarkan
inforrnasi pribadi dari Campbell, saat ia mengakses situs internet tersebut pada tanggal 6 Mei 2002. Halaman utama http://
ww.airscan.com telah dimodifikasi se
jak beberapa bulan.
59
AEI: Security Fears for Operators, No. 304, 22 August 2001 . Pada
bulanAgustus
200 1 terdapat pesawatAirScan, yang hilang beberapa
bulan sebelumnya di Soyo. itu. AirScan tidak bersedia memberikan komentarmengenai penyebab kecelakaan tersebut
203
B I SI\ I S PE R A N G
Angola dan Israel, dan dengan perusahaan-perusahaankecillainya.
60 Para aktivis HAM di Angola meragukan bahwaAirScan benar- benar hanya menjaga kilang-kilang minyak Sonangol clan
kilang minyak lepas pantai. Menurut Rafael Marques, banyak orang di Cabincla selama bermalam-malam mendengar deru suara
sebuah pesawat A

i
rScan di kawasan Mayombe, berdasarkan karakteristik. suaranya. Di kawasanhutan le bat Mayombememang
tidakterclapat kilang min yak
,
tetapi hutan itu merupakan jalur mundur gerilyawan FLEC clan kawasan operasi militer FAA.
61
Para aktivis HAM juga menuduh CabGOC menjalin ketjasama yang erat
dengan kepolisian Angola clan perusahaan-perusahaan keamanan, melalui kasus-kasus penangkapan clan interogasi para
wartawandi pos-pos polisi di dalam instalasi-instalasi milik CabGOC di Malango.�
Pemerintah Angola hingga kini tidak mengambil sik.ap apa pun atas laporan HAM tersebut. Sementara wakil-wakil
pemerintahan Amerika menyatakan "kekhawatiran yang mendalam" akan ketegangan situasi kemanusiaan di Cabincla.63 Hingga
saat ini, keter- kaitan Chevron clan AirScan dalam pelanggaran HAM yang dilakukan tentara pemerintah Angola dan kekuatan
paramiliter di Cabinda tidak dapat dibuktikan. Hanya transparansi seluruh kontrak clan perjanjian yang pernah dibuat serta akses
tak terbatas bagi pers clan organisasi-organisasi HAM ke wilayah Cabincla yang dapat menjernihkan kebingungan di Cabinda. $-
60
Berdasarkan ICIJ: The Business of War, 2002, PMC-Database, perusahaan
Angola, Alerta, mi lik mantan Gubemur Cabinda, Armando Tati, dan perusahaan Israel
,
International Security Consultants pe
rn
ah berhubungan dengan AirScan. Prcsiden dan direktur AirScan Inc, Walter
Holloway dan John Mansur, diduga
mcndirikan scbuah pc
r
ah
aan keamanan yang terdaftar di Florida dengan nama Angola Africa International Ltd. Campbell,
op.cit., 1 2 June 2002
.61
Wawancara dengan Rafael Marques, 25 Maret 2003 . 6 2
us
Los Angeles Times (Salomon Moore): Angola's Strife
T
h
r
eate
n
s a Key Source
of Oi l , March 1 6, 2003 ; Coalition
...
, Terror in Cabinda, De
ce
mb
e
r 1 0, 2002. 6 3
L.A.
T
imes I Moore, op.cit., 1 6.3.2003 ;
US
D
e
pa
r
tment of State 2003.
204
PERANG DAN DAMAI
Tentara dan Korporasi Militer Swasta sebagai Para Pelaku Perang Ba
ru Boris Kanzleiter
DALAM
beberapa tahun terakhir, selain tentara-tentara reguler, perang juga ban yak dijalankan oleh korporasi militer
swasta

(Private military companies)


.1
Mereka juga memiliki hirarki organisasi dan medan operasi seperti layaknya
tentara reguler. Mereka menawarkan jasa pengamanan kilang-kilang minyak atau pertambangan-pertambangan permata berharga
milik perusahaan-perusahaan internasional di sebuah negara
atau wilayah yang sedang mengalami konflik. Mereka datang ke wilayah konflik menggunakan jalur penerbangan swasta.2
Istilah Private Military Companies
-
PMC (Korporasi Militer Swasta) telah dikenal secara luas sebagai bantuan militer dan
tentara-tentara swasta. Untuk menyamarkan aktivitas mereka sebenamya dan supaya bisa ditcrima masyarakat, pim
p
in
a
n pcrusahaan
militer
swasta Executive Outcomes dan Sandline, Tim Spicer, mencoba
m
eng
g
anti arti
istilah
perusahaan mi liter swasta. Daftar
jalur penerbangan
sipil
yang
digunakan untuk transportasi m iliter bisa dilihat di www.tlightwatch.net
BISNISPERANG
Di Afrika dan Asia, tentara-tentara swasta yang direkrut dari mantan-mantan prajurit berkualifikasi tinggi disewakan
kepada pemerintah-pemerintah atau kelompok pemberontak dan memainkan peranan yang menentukan dalam
operasi-operasi pertempuran. Selain itu, mereka juga menyewakan pesawat pengintai clan ahli-ahli teknologi
informasi. Melalui korporasi militer swasta tersebut, para pensiunan jenderal menjual pengetahuan strategi mereka
di pasar internasional clan melatih tentara dari negara-negara yang mendapat sangsi embargo
PBB. Ticlak hanya itu, sebagian tugas
pemeliharaan perdamaian (peacekeeping) PBB
kini dijalankan oleh korporasi militer swasta yang mempekerjakan para mantan polisi.
Dewasa ini, hanya pasukan AS dan korporasi militer swasta yang melakukan pengamanan wilayah-wilayah strategis
di dunia.
Pada musim gugur 2002,
Center for Public Integrity melakukan investigasi mengenai perkembangan
aktivitas tentara-tentara swasta, dan menemukan bahwa terdapat 90 korporasi militer swasta yang beroperasi di 1 10
negara.3 Kenyataannya, jumlah mereka tentu jauh lebih ban yak, karena tidak banyak korporasi militer swasta yang
perusahaan legal atau semi legal clan memiliki kelengkapan administrasi seperti nama clan alamat perusahaan.
Banyak dari korporasi itu memiliki hubungan yang sangat baik dengan pasar gelap senjata internasional. Batasan
antara misi-misi legal dengan tentara bayaran ilegal menjacli sangat sulit untuk clibedakan. Secara umum korporasi
militer swasta diorganisir melalui sebuah jaringan. Sebuah perusahaan, misalnya, mendirikan cabang-cabangnya di
tempat-tempat lain. Atau sebaliknya: berbagai perusahaan kecil menjadi bagian dari sebuah jaringan
3
The Center for Public Integrity: Making a Killing. The Business of War. (Seri dari sebelas artikel);
ww
.ijic.org/dtaweb/icij bow.asp (2002)
206
Pe r a ng d a n D a m a i
melalui sebuah kesepakatan yang longgar. "Jika
ada cukup uang, siap
a
pun d
a
pat membentuk kekuatan militer yang tangguh", tutur Stephen Metz, analis dari

Strategic Studies In- stitute (I


n

stitut Studi Strategi).4


Neoliberalisme dan Perang Baru
Tentara swasta sebenarnya merupakan hasil dari berbagai rangkaian pe
r
isti
w
a ekonomi dan politik sejak masa Pera
n
g Dingin. Faktor penting perkembangan
korporasi
militer swasta adal
a
h penerapan kapitalisme neoliberal di banyak negara sejak pertengahan tahun 70an.5 Dalam
paradigma neoliberalisme, privatisasi juga menyentuh sektor-sektor yang sebel
u
mnya merupakan fungsi negara, seperti sistem pendidikan clan kesehatan bahkan hing
g
a sistem pertahanan. Saat sektor militer AS mengalami
restrukturisasi, Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld memandang
bah wa "fungsi- fungsi yang dijalankan Departemen
Pertahanan [AS] hams terus dipelihara clan t
e

rus dibangun.".Lebih lanjut menurut Rumsfeld, "semua fungsi yang dapat


dijalankan sektor swasta
Metz, Stephen: Armed Conflict in the Twenty-first Century. The Information Revolution and Postmodern Warfare, Strategic
Studies Institute Re]X>rt, Carlisle, Pa., April 200.
http://carlisle-www.army.mil/usassi/ssipubs200/conflict/conflict.hunl Politik restrukturisasi neoliberal didesain pada saat krisis
kapitalisme fordis pascaperang di tahun 70-an dan diterapkan oleh pemerintahan-pemcrintahan neokonservatif (Thatcher di
lnggris dan Reagan di AS, dan olch pcrusahaan-
perusahaan tran snasional. Ketika negara-negara sosialis mengalami keruntuhan ekonomi antara tahun 1 989 hingga tahun 1 99 1
, po litik yang dijalankan olch kekuatan-kekuatan sosial-demokrat di tingkat dunia dengan cepat dihantam oleh
neo liberalisme. Pada dasamya, restrukturisasi ncoliberal dimaksudkan untuk
melakukan deregulasi pasar-pasar internasional kapital dan finansial yang
didukung oleh serangan neoliberal atas basis perlawanan kekuatan-kekuatan sosial
untuk rnengamankan keuntungan perusahaan-perusahaan transnasional. Segala
bentuk timbulnya kemungki nan parti sipasi ekonomi, sos i a l , po l i tik dan
pemerintahan dibatasi dengan ketat. Ref. : H irsch, Joachim: Die Globalisierung der Gewalt (Agustus,
2002);
www. links-netz.de
207
BISNISPERANG

scbaiknya tidak lagi menjadi dibebankan kepada institusi- institusi pemerintah".6


Sebagian besar misi militer Amerika Serikat dijalankan oleh korporasi militer swasta. Penyediaan
logistik, transportasi dan pasokan, khususnya, diswastakan dan diberikan kepada perusahaan-perusahaan
milik para pensiunan jenderal AS. Dalam Operasi Badai Gurun di Iraqpada tahun 1991 ada sekitar 50
anggota korporasi militer swasta. Pada akhir tahun 90an tercatat ada sekitar 10 anggota korporasi militer
swasta. Tak lama kemudian jumlah tersebut meningkat 10%. Berdasarkan perhitungan GAO (General
Accounting Office/Kantor Pembukuan Umum), 10% dari 13,8 juta dolar Amerika digunakan antara tahun
1995 hingga bulan Maret 2000 untuk membiayai misi-misi tentara Amerika Serikat di wilayah Balkan
yang dipimpin oleh korporasi militer swasta.7 Laporan GAO yang diterbitkan di
New York Times menyebutkan bahwa "tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana
industri rahasia terse but berjalan dapat tetap mempertahankan kerahasiaannya". Sejumlah pakar militer
memperkirakan bahwa "pasar global senjata dan korporasi militer swasta memiliki perputaran uang
sebesar seratus milyar dolar."8
Komponen-komponen korporasi militer swasta diisi oleh tentara-tentara reguler. Berakhirnya Perang
Dingin dan penerapan neoliberalisme secara global mengakibatkan semakin dalamnya jurang perbedaan
sosial-ekonomi dan
6
Dalam: Hennessey, Kathleen: A Contract to Spend. A Company with Powerful Washington Connections Stands to Earn Millions
Supporting the Pentagon's War on Terror, 23 May 2002.; www.mother
j
ones.com Merle, Renaes: More Civilians Accompanying U.S. Military. Pentagon Is
Giving More Duties to Cont
r
acto
r
dalam: Washington Post, 22 Februa
r
y 2003 . Wayne
,
s
, Leslie: Going Backwards. America's For-Profit Secret Army, dalam: New York Times, O
c
tobe
r
,
1 3 2002.
208
Pe r an g d a n D a m ai
perpecahan sosial di berbagai belahan dunia. Kesejahteraan dimonopoli oleh segelintir minoritas sementara
segolongan besar mayoritas manusia hidup dalam kemiskinan. Fungsi sosial negara dilucuti hingga negara menjadi
tidak lebih dari sekedar pelayan modal. Negara-negara di kawasan periferi (pinggiran) pasar dunia, makin tidak
mampu menyatukan secara politik kawasan-kawasan sosial-ekonomi yang cenderung berlawanan. Perpecahan sosial
clan politik memberikan lahan subur bagi berkembangnya fanatisme agama clan etnis sebagai akibat dari ketiadaan
alternatif jalan keluar dari krisis.
Dalam dunia yang sedang mengalami banyak perubahan akibat neoliberalisme tersebut, konstelasi konflik juga
mengalami perubahan. Definisi "Perang" yang digunakan sebelum Perang Dingin dengan sendirinya juga ikut
mengalami perubahan. Kini muncul apa yang disebut dengan "Perang Baru".9 Dalam "Perang Baru", para
pelakunya adalah pihak non-pemerintah (swasta), yang menggunakan paramiliter atau pasukan-pasukan non-reguler
semacamnya clan membentuk perekonomian perang. Keberadaan mereka ini disokong oleh penguasaan dan
eksploitasi kekayaan alam, perampokan atau penyelundupan di wilayah tertentu. Bersamaan dengan itu, mereka juga
merongrong pemerintahan yang sah di wilayah terse but dengan cara kekerasan. Dalam perekonomian perang
tersebut, korporasi militer swasta berperan sebagai pasukan penjaga dan sekaligus perusahaan kurir bagi organisasi-
organisasi kemanusiaan yang memberikan bantuan kepada wilayah yang sedang didera konflik.
9
Mengenai konsep "Perang Baru'', lihat: M Unkler, Herfried: Die neuen Kriege, Hamburg 2002; Kaldo
r
,
Mary: Neue
Kriege
und alte
Kriege. Organisierte Gewalt im Zeitalter der Globalisierung, Frankfurt a.M.
2000.
209
B I SNIS P E R ANG
Karena orientasi korporasi militer swasta hanya ke- untungan semata maka tidaklah mengherankan jika dalam
sebuah konflik mereka dapat dengan gampang berganti klien clan merubah cara pandang mereka terhadap konflik
terse but. Serangan

11
September 2001 di New York clan Washington clan invasi AS (bersama sekutu-sekutunya) di
Afghanistan clan Irak membuat sejumlah wilayah dilanda konflik clan meningkatnya "kebutuhan akan keamanan",
clan dengan sendirinya memberikan proyek baru bagi korporasi militer swasta. "Perang melawan terorisme
merupakan tanggung jawab pen uh para pemuda", demikian pendapat David des Roches, juru bicara
Defense Security Cooperation Agency (Perwakilan Kerjasama Keamanan Pertahanan),
sebuah divisi di dalam Departemen Pertahanan AS yang bekerjasama dengan korporasi-korporasi militer legal
Amerika Serikat.10
Selain menerima banyak permintaan, korporasi-korporasi militer swasta memiliki peran yang besar sejak
berakhirnya Perang Dingin. Berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di Blok Barat diikuti dengan
restrukturisasi militer clan demobilisasi tentara reguler negara-negara bekas anggota Blok Timur. Bagi korporasi
militer swasta, hal tersebut merupakan bonus kemenangan Perang Dingin, karena mereka mendapatkan enam juta
prajurit yang berpengalaman, perwira-perwira, clan ratusan ribu mantan anggota unit khusus dari negara-negara
Eropa Barat, yang menganggur sejak berakhirnya Perang Dingin.
Sebagian besar prajurit clan anggota unit khusus tersebut mendapatkan pekerjaan baru di industri militer swasta
dan perusahaan-perusahaan keamanan swasta yang sedang ber- kembang pesat. 70% mantan anggota

KGB
Soviet diduga kini
10
Lihat: Schrader, Esther: US Companies Hired to Train Foreign Armies, dalam: Los Angeles Times, 14 April 2002.
210
Perang d a n D a m a i

bekerja di industri militer swasta. Para mantan anggota militer Soviet yang sebelumnya
kekurangan keuangan, mendadak mendapatkan diri mereka di dalam divisi-divisi bersenjata
lengkap clan bekerja di tempat yang aman. Perusahaan pesawat Sukhoi Rusia menawarkan
pesawat-pesawat tempur mereka lengkap dengan pilot-pilot clan personil pendukung di darat.
Setelah berperang untuk pihak Ethiopia di perang Ethiopia- Eritrea pada akhir tahun 90an, pilot-
pilot Sukhoi terse but diduga bersaing dengan para mantan pilot militer Soviet lainnya yang
bekerja untuk pihak Eritrea.
11 Dalam majalah International Security, pakar militer P.W. Singer
berpendapat bahwa ada tiga kelompok yang saling berhubungan. Kelompok pertama adalah
anggota korporasi militer swasta yang terlibat langsung di medan-medan perang. Mereka
umumnya direkrut oleh pemerintah-pemerintah, konsorsium-konsorsium atau kelompok
gerilyawan, yang hanya mempunyai sedikit personil atau alat-alat perang yang terbatas.
Kelompok kedua adalah korporasi-korporasi militer swasta yang menawarkan jasa konsultasi
dan pelatihan militer. Anggota perusahaan militer itu tidak terlibat langsung dalam operasi-
operasi militer. Sedangkan kelompok ketiga adalah korporasi militer swasta yang hanya sebatas
menawarkan bantuan logistik, teknis dan transportasi, baik bagi tentara reguler maupun tentara
non-reguler.
Baru setelah itu, contoh dari masing-masing jenis korporasi militer swasta tersebut bisa
ditunjukkan. Sekalipun demikian, pakar militer P.W. Singer tidak gegabah untuk menyamakan
tentara-tentara bayaran korporasi militer swasta tersebut dengan para petempur dalam perang
Yugoslavia. Di Yugoslavia, ribuan
11
Singer; Adams P. W. Singer: Corporate waniors. The Rise and Ramifications of the Privatized Military Industry, dalam:
International Security, Vol. 26, No. 3, 2001 /2002.
21 1
Il IS N I S P E R A N G

petempur datang dari berbagai negara, seperti 100 orang ekstrim kanan Jerman yang bertarung di
pihak nasionalis Kroasia, Mus- lim Bosnia dan Albania,
12

100 nasionalis Yunani yang berperang di


pihak Serbia yang berhasil merebut Srebrenika.13 Tentara Mus- lim Bosnia sendiri dilindungi
oleh sekitar 3.000 mujahidin dari negara-negara Islam.14 Yang membedakan para petempur di
Yu- goslavia dengan tentara bayaran dari korporasi militer swasta adalah motivasi. Para
petempur di Yugoslavia yang datang berbagai negara bertempur di bawah bendera ideologi,
politik atau agama, sedangkan motivasi utama tentara-tentara bayaran korporasi militer swasta
adalah keuntungan belaka. Meskipun demikian, batasan diantara keduanya kian tipis. Aktivitas
kor- porasi militer swasta sedikit banyak juga bersinggungan dengan faktor politik, ideologi,
nasionalisme etnis atau fanatisme agama. Namun seringkali beberapa faktor tersebut hanya
digunakan sebagai selubung motif ekonomi mereka.
12
Departemcn Urusan Luar Ncgeri: Tentara bayaran Jerman dalam konflik-konflik
bcrscnjata. Jawaban pemerintah Jerman atas pertanyaan kecil dcputi Carsten Huber, salah satunya. Publikasi Bundestag No. 1
4/6205 tanggal 30.5.200 1 . 1 3 Michas, Takis: Unholy Alliance. Greece and Milosevic's Serbia i n the Nineties,
14
Texas International 2002.
Crisis Group: Bin Laden and the Balkans. The Politics of Anti-Terrorism.
(9. 1 1 .2001 ); ww.crisisweb.org 1 5 Lihat: B end rat, Ralf: Soldnerfi rmen in Afrika. Neue politische
Vergesellschaftungsformen jenseits des modemen Staates, Berlin 1 998 (Esai non- publik untuk Hadiah Christiane-Rajewski
untuk tuntutan generasi muda pada tahun 1 998 mengenai Arbeitgemeinschaft Friedens und Konfliktforschung) Jung, Anne:
Angola im dritten Jahrzehnt des Krieges, Verkauf von Diarnanten und
01
an den Norden finanziert den Krieg, dalarn: Analyse &
Critic, 1 3 April 2000; Mazure, Laurence: Die Deregulierung der militlirischen Gewalt. Sildafrikanische Soldner im Dienste von
Regierungen und Privatwirtschaft, dalarn: Le Monde Diplomatique, 10 Octobre 1 996; Linke, Peter: Boom des modemen
Soldnertums. Konfliktregulierung, wenn es dem ,,Shareholder value" niltzt, dalarn: Freitag, 26.5.2000; Adams, Thomas K.: The
New Mercenaries and the Privatization of Conflict, dalarn: Parameters, Verano 1 999, Hal. 1 03- 1 1 6.
212
P er an g d a n D a m a i
Di Garis Depan Hingga saat ini, korporasi yang sering mendapat perhatian dalam analisa mengenai korporasi militer
swasta adalah korporasi militer swastaExecutive Outcomes (E0).15 Meskipun EO hanya memiliki 2.000 anggota,
pasukan bayaran mereka memiliki pengaruh besar dalam konflik di Angola, Sierra Leone dan nesara-negara Afrika
wilayah Subsahara lainnya sepanjang tahun 90an. EO didirikan pada tahun 1989 oleh Eeban Barlow, seorang
mantan perwira dalam unit khusus tentara Afrika Selatan, yang menganggur setelah rezim Apartheid tumbang. Pada
awal tahun 90an, Barlow dan pasukan EO-nya (yang kebanyakan direkrut dari para mantan anggota unit-unit khusus
Afrika Selatan) mulai menjalankan misi pelatihan di Afrika Selatan. Pada tahun 1993, mantan anggota kesatuan
khusus Inggris S

pecial Air Troupers


(SAS), Tim Spicer, clan Anthony Buckingham, seorang mantan
perwira unit khusus angkatan laut Inggris SMS, menjalankan usaha bersama clengan Barlow di London clengan
modal mereka sencliri. Buckingham bckerja di bisnis minyak clan menyewa EO untuk melindungi lahan-lahan
minyak. mereka
di
Angola dari serbuan gerilyawan MPLA (Gerakan Rakyat untuk Pembebasan
Angola) clan pasukan pemberontak UNITA (Perserikatan Nasional bagi Kemerclekaan Total Angola).
Dengan 50 mantan perwira tinggi militer Afrika Selatan clan 600
prajurit angkatan bersenjata Angola, Barlow berhasil mengusir pasukan pemberontak UNIT A dari pelabuhan
minyak di Soyo. Akhirnya EO mendapatkan kontrak dari pemerintah Angola sebesar 140 juta dolar untuk
melindungi kawasan ladang minyak. Setelah kemenangan tersebut, EO menclapat kontrak untuk melinclungi
tambang permata Canfufo di Luncla Utara pada bulan September tahun 1993. Sebagai ganjaran atas keberhasilan
EO, para tentara bayaran tersebut
213
B ISNIS P E R A N G

mendapatkan uang sejumlah 40 juta dolar. Pasukan-pasukan bayaran EO mendidik dan mempersenjatai
prajurit-prajurit pribumi Angola dan menyerang unit-unit UNIT A sebagai salah satu strategi
perlindungan tambang-tambang permata. Konflik yang meningkat menyebabkan banyak korban sipil
berjatuhan. Pada tahun 1998, EO mulai membekali prajurit-prajurit tentara reguler Angola dengan
pemerintahan MPLA.
EO bahkan juga memperlebar aktivitas militer mereka hingga di luar perbatasan-perbatasan Angola.
Pada Maret 2005, EO mengirimkan perlengkapan perang ke Sierra Leone untuk melindungi tambang-
tambang permata Kono yang diduduki oleh kelompok pemberontak. Hanya dalam waktu sebelas hari, EO
dapat menyingkirkan pemberontak-pemberontak tersebut. Secara jumlah, pasukan EO memang kalah
dibandingkan kelompok pemberontak. Namun tentara bayaran dari Afrika Selatan itu menggunakan
perlengkapan tempur modern seperti perlengkapan infanteri, transportasi amfibi dan sedikitnya tujuh
helikopter tempur, sepuluh pesawat pengintai, pesawat angkut pasukan, dan pesawat pemburu yang
mereka beli dari Eropa Timur.
Setelah misi-misi mereka yang sukses di Angola dan Sierra Leone, pasukan-pasukan EO memang
kembali melakukan aksi militer di Kenya, Zambia, Rwanda, Zaire dan Uganda, tapi aktivitas mereka
tidak lagi hanya sebatas misi-misi militer. EO juga mengembangkan jaringan dari cabang-cabang mereka
di berbagai negara tempat mereka beroperasi dan ikut ambil bagian secara langsung dalam eksploitasi
kekayaan alam. EO mendirikan beberapa perusahaan yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas militer
mereka, seperti Advanced System Communication, yang menyusun sistem komunikasi dan satelit;
Capricorn Air, menawarkan jasa transportasi udara; OPM Support Systems menawarkan biro konsultasi
hukum
214
Pe ran g da n D a m a i

serta investasi clan pajak. Dengan demikian, mereka bukan hanya sekedar pasukan tentara
bayaran namun juga sebuah perusahaan dagang. Namun akibatnya,
EO

pecah pada tahun 1998. Atas tekanan dunia


internasional, pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan undang-undang yang melarang
penduduknya bekerja sebagai tentara bayaran. Sementara itu, di Inggris, aktivitas-aktivitas
EO

juga telah diketahui secara luas clan menuai kecaman pers.


Meskipun demikian, berakhirnya
EO

hanyalah permulaan dari aktivitas perdagangan yang


lebih luas. Tidak lama kemudian, Tim Spicer mendirikan korporasi militer swasta Sandline
sebagai perusahaan pengganti
EO

clan langsung aktif menjalankan serangkaian misi


pertempuran. Secara bersamaan, Spicer secara terbuka membela fungsi korporasi militer swasta.
Spicer berpendapat bahwa korporasi militer swasta dapat membantu sebuah pemerintah tertentu
untuk menumpas para pemberontak yang merongrong legitimasi pemerintah tersebut. Dalam
sebuah konferensi pada tahun 2002, peran korporasi militer swasta dalam perlindungan
kelompok oposisi Irak atau pasukan gerilyawan Aliansi Utara di Afghani- stan dianggap sebagai
hal sah clan menganggap pendapat- pendapat yang menentang keberadaan korporasi militer
swasta sebagai pendapat yang tidak masuk akal.
Setelah serangkaian diskusi yang kontroversial mengenai aktivitas korporasi militer swasta,
Departemen U rusan Luar Negeri Inggris mengeluarkan sebuah dokumen pada bulan Februari
2002

yang akan menjadi langkah awal bagi legalisasi korporasi militer swasta
di

Inggris. Menlu Inggris saat itu, Jack Straw, menyatakan bahwa


"banyak negara clan organisasi- organisasi internasional" akan membutuhkan bantuan "sektor
swasta" untuk melakukan tugas-tugas yang "sebelumnya hanya dijalankan para milisi". Lebih
lanjut Straw menegaskan bahwa
215
B I SNIS P E RANG

menggunakan jasa korporasi militer swasta dalam misi-misi perdamaian PBB akan lebih ekonomis
ketimbang mengerahkan pasukan-pasukan regul
e

r.16
Pensiunan Jenderal dan Konsultan Swasta Selain berperang, korporasi militer swasta juga melakukan
persiapan perang. Menurut pakar militer P.W. Singer, contoh yang paling tepat dari korporasi militer
swasta yang menawarkan jasa konsultasi clan pelatihan militer adalah Mili- tary Profesional Resources
Incorporated (MPRI) di Alexandria, Virginia, AS. MPRI didirikan pada tahun 1998 oleh Carl Vuono,
mantan kepala staf tentara Amerika Serikat dari tahun 1987 hingga tahun 1991; Jenderal Harry E.
Soyster, mantan komandan pengawalan khusus militer Amerika Serikat; dan C
r

osb
ie Saint, mantan komandan tentara Amerika
Serikat di E
r

opa
.

Dalam direksi perusahaan tersebut, terdapat


20
man tan petinggi Amerika Serikat lainnya
.

Jende
r

al
Harry E. Soyster menegaskan dengan bangga bahwa MPRI " memiliki lebih
banyak jenderal ketimbang Pentagon". 700 bekas anggota militer AS memiliki kontrak kerja MPRI.
Perusahaan ini j
u

ga memiliki daftar nama berisi


12.000 bekas anggota militer AS, yang
sekiranya dapat dikontrak untuk menjalankan misi-misi MPRI.17
J enderal Soyster mengatakan bahwa ketika dia bersama para pensiunan militer AS lainnya "dikirim
ke sebuah tempat, rasanya sangat senang karena kami dikirim oleh pemerintah Amerika Serikat atau
disewa oleh pemerintah negara lain. Saya
16
Making a Killing. The Business of War. Marketing the 'New Dogs of War' (30
Oktober 200 1 ) http: //www. icij . o rg/dtaweb/i cij bow.asp? Section =Chapter&ChapNum=3
17
Making a Killing. The Business of War. Marketing the 'New Dogs of War' (30. l 0. 20 0 1 ) http: //www. icij. org/dtaweb/i cij
bow. asp? S ecti on= Chapter&ChapNum=3
216
Perang d a n D a m a i
tidak malu mengatakan bahwa kami melakukannya demi uang. Yang jelas kami melakukan tugas kami dengan
benar.
"18 MPRl memang aktif di level dunia. Dalam
daftar misi penugasan yang dicantumkan di situs resmi mereka (
ww
.mpri.com), MPRl sudah menjalankan misi mereka di berbagai
negara, antara lain: Taiwan, Korea Selatan, Nigeria, Afrika Selatan, Kuwait dan wilayah Balkan. Selain itu MPRI
juga pernah beroperasi di berbagai negara Amerika Latin (diantaranya Kolombia) clan di negara-negara pecahan
Uni Soviet.
MPRl bukan hanya merupakan contoh bagi komersialisasi perang di zaman neoliberalisme ini, tapi juga
menunjukkan bagaimana korporasi militer swasta digunakan untuk menjalankan perang pemerintah-pemerintah
terlebih ketika pemerintah tersebut memiliki hubungan yang tidak baik dengan militer mereka. Korporasi militer
swasta seringkali juga berperan secara rahasia politik luar negeri tertentu clan penyebaran pengaruh internasional
dengan cara swasta.
Conteh peran korporasi militer swasta yang barangkali hingga kini banyak menimbulkan kontroversi adalah
keterlibatan MPRl diKroasia. Negara pecahan Yugoslavia tersebut memproklamasi- kan kemerdekaannya pada
tahun 1991, saat pemerintahan nasionalis Presiden Franjo Tudjman membentuk tentara reguler yang tangguh, unit-
unit kepolisian clan pasukan paramiliter. Sementara itu, kaum minoritas Serbia yang tinggal

di
timur Kroasia dan menentang pemisahan diri
republik tersebut, membentuk wilayah otonom "Republik Serbia Krajina" clan menuntut unifikasi (penyatuan)
dengan Serbia. Kaum nasionalis Kroasia menganggap wilayah tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari Republik
Kroasia clan menjawab tuntutan kelompok minoritas Serbia itu dengan serangan militer.
18
Schrader, 2002.
217
B I S N IS P E RA N G
Sekalipun pada bulan September tahun 1991 PBB menjatuh- kan embargo ekonomi kepada negara-negara
pecahan Yugosla- via, K.roasia tetap bisa mempersenjatai pasukan mereka melalui senjata yang dibeli dari pasar
gelap internasional serta pasokan senjata dari sekutu mereka. Selain itu, angkatan perang K.roasia yang baru saja
dibentuk tentu membutuhkan pelatihan militer dan konsultasi strategi militer. Sebagian pelatihan militer dan
konsultasi tersebut kemudian dikerjakan oleh MPRI, yang mengantongi kontrak kerja dengan pemerintah Kroasia.
Kese- pakatan antara pemerintah Kroasia clan MPRI tersebut didukung oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah
presiden Bill Clinton. Tidak lama berselang, pada November 1994, pemerintah AS melibatkan diri dalam perang
Yugoslavia melalui NATO untuk menghadang pasukan Serbia di Bosnia-Herzegovina.
Pada bulan Agustus tahun 1995, tentara Kroasia melancar- kan Operasi Oluja (Badai) clan hanya dalam
beberapa hari mereka dapat menaklukkan "Republik Serbia Krajina" tanpa pertempuran yang berarti. Setelah itu
mereka melakukan tindak kejahatan perang terhadap penduduk sipil Serbia serta pembersihan etnis secara besar-
besaran. International Crimi- nal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY), Pengadilan Internasional bagi bekas
Yugoslavia yang didirikan PBB, menetapkan tuntutan terhadap Ante Gotovina, Jenderal Kroasia yang bertanggung
jawab atas 150.000 hingga 200.000 warga sipil Serbia (hampir seluruhnya kaum Serbia Krajina) yang disingkirkan
secara sistematis rumah-rumah mereka dihancurkan dan harta benda mereka dijarah oleh pasukan- pasukan Kroasia.
Berdasarkan investigasi ICTY, lebih dari 100 warga sipil Serbia Krajina terbunuh. 19 Sedangkan menurut
19
The International Crime Tribunal for the former Yugoslavia, case No. IT-0 1 -45- 1; ww.un.org/icty
21 8
Pera ng d a n D a m a i
investigasi organisasi masyarakat Serbia, Veritas, hampir 2000 warga sipil terbunuh dalam aksi-aksi militer Kroasia
yang melibatkan lebih dari 100.000 serdadu dan polisi Kroasia.20
Menurut pengakuan MPRI, anggota-anggota mereka yang dikirim ke Kroasia hanya untuk memberikan
pelatihan "hubungan-hubungan sipil-militer" bagi para petinggi Kroasia. "Tidak mungkin sebuah pelatihan
dilakukan begitu taktis dan menggunakan senjata hanya tujuh bulan sebelum Operasi Oluja, sedangkan MPRI
sendiri merupakan aset di Kroasia", ungkap Jenderal Soyster dalam majalah Time, edisi Januari 1996.21 Pernyataan
J enderal Soyster ditanggapi dengan keraguan oleh banyak pihak. Lebih lanjut MPRI menjelaskan bahwa MPRI
memang mengirim pasukan berpengalaman ke Kroasia dan Bosnia dan Herzegovina karena proyek MPRI di sana
bukan semata-mata memberikan pelatihan "soal-soal kemanusiaan". Menurut laporan ahli urusan militer, Ken
Silverstein, dalam majalah Nation Magazine, J enderal Richard Griffits dan J enderal Crosbie Saint juga berperan
dalam operasi di Kroasia bersama dengan para mantan petinggi militer AS pendiri MPRI.
Dalam Operasi Oluja, para "pegawai" MPRI diduga memiliki kontak langsung dengan para petinggi Kroasia
yang memegang komando dalam serangan Kroasia atas Serbia Krajina. Menurut laporan-laporan Jenderal Vuono
dari Kroasia, lima hari sebelum Operasi Oluja, J enderal V arimar Cervenka mengadakan pertemuan dengan para
"arsitek" operasi militer Kroasia ke Serbia Krajina.22 J adi tidak terlalu mengejutkan jika Operasi Oluja tersebut
menggunakan taktik tipikal militer Amerika Serikat dengan
20
Sest Godina od "Oluje", dalam: B92, 4.8.200 1 ; www.b92.net 2 1
Thomson, Mark: Generals for Hire, dalam: Time Magazine, 1 5 January 1 996. 2 2
Silverstein, Ken: Privatizing war. How affairs of state are outsorced to
corporations beyond public control, dalam: Nation Magazine, 4.8. 1 997.
21 9
l3 I S N I S P E R A N G

gerak.an gabungan kekuatan udara, artileri dan infantri. Menurut Deborah Avant, seorang
pengamat korporasi militer swasta, penyerangan
di

Krajina mirip dengan standar operasi NAT0.23 Jenderal Chat Boyd, mantan
pejabat Pentagon yang pernah ditempatkan di Eropa, mengatakan bahwa Carl Vuono dan Butch
Saint adalah "tentara bayaran yang melakukan tugas mereka dengan sangat baik bagi Kroasia.
"24 Bantuan militer
MPRI

bagi tentara Kroasia ternyata bisa ditemukan dalam data milik


pribadi. Rahasia penting hubungan MPRI dan tentara Kroasia yang diungkap dalam Jane's
Defense Weekly, salah satu "perencana kunci" Operasi Oluja dukungan MPRI adalah seorang
Albania-Kosovo, Agim Ceku, Jenderal militer Kroasia di tahun 90an. Dalam perang Kosovo
tahun 1999, Ceku aktif ambil bagian sebagai kepala staf UCK (Ushtria Clirimtare E Kosoves
/T

entara Pembebasan Kosovo) yang mengusir sedikitnya


200.000

orang Serbia dan Gipsi dari Kosovo setelah mundurnya pasukan


Serbia-Yugoslavia. Kini Ceku merupakan pimpinan pasukan yang dibentuk oleh administrasi
sementara PBB di Kosovo, KPC (Kosovo Protection Corys/Korps Perlindungan Kosovo), yang
para anggotanya terlibat sejumlah ak.tivitas kriminal clan teroris. 25
Private Public Partnership (Asosiasi Privat-Publik) Darikasus MPRI,kitabisamelihat bagaimana
korporasi militer
swasta melakukan tugas rahasia yang
merupakan bagian dari politik luar negeri clan kepentingan Amerika Serikat. Sebagian besar
korporasi militer swasta juga berfungsi sebagai pelaku rahasia kepentingan
2 3 Avant
,
Deborah D.: The Market ofForce: Exploring the Privatization of Military Services, untuk diskusi Council on Foreign
Relations; www.cfr.org/public/pubs/
privmil.html
24
Dalam: Thomson, Jan 1 5, 1 996. 2 5 Scahill
,
cleansing Serbs in Kosovo, dalam: The Nation, Jul I 0, 2000.
220
Jeremy
:
P er a ng d a n D a m a i

ekonomi
AS,

khususnya dalam hal outsourcing clan pri


v

atis
as

i sektor- sektor logistik, transportasi dan


perbekalan pasukan-pasukan. Menurut pakar militer P.W. Singer, contoh korporasi militer
swasta semacamitu adalah Kellogg,Brown & Root.
Kellogg, Brown & Root adalah anak perusahaan konsorsium Halliburton Co., perusahaan
besar dari AS yang bergerak
di bidang perlengkapan bagi
pertambangan minyak. Halliburton Co. pernah
di

pimpin oleh mantan presiden Amerika Serikat George Bush dan mantan menteri
pertahanan
A

Dick Cheney. 26 Kellogg,,Brown & Root adalahsalah satu pemenang dari "Perang AntiT
erorisme" yang dicetuskan Amerika Serikat sejakperistiwa 1 1
S
,

September
2001.

Melalui persetujuan LOGCAP (Logistics Civil A ugment:ation


Program/Program Peningkatan Logistik Sipil), yang disusun oleh Pentagon pada Desember
2001

dan bertujuan untuk memacu pertumbuhan


tugas-tugas di level dunia, perusahaan Kellogg,,Brown & Root mulai
ambil

bagian dalam misi- misi konstruksi mi


li
t

er
di
instalasi-instalasi Amerika Serikat di seluruh dunia.
Salah satu hasil kerja Kellogg,, Brown & Root adalah penjara bagi tahanan Taliban dan Al
Qaeda pada bulan Maret
2002 di Teluk Guantanamo, Kuba yang
mengalirkan
16

juta dolar ke dalam kas Kellogg,,Brown &


Root. Hampir bersamaan dengan pembangunan penjara, perusahaan tersebut mendirikan basis
militer Amerika Serikat di Afghanistan, Pakistan, Kirgistan clan Uzbekistan. J umlah nilai bisnis
antara Kellogg,,Brown
&

Root clan militer AS meningkat hingga


7 40

juta dolar pada musim semi


2002 .
26 Mcn
g
e
nai K
e
llog
,
Brown & Root, Hal liburton dan Dick
Cheney: Catterjee, Pratap: The War on Terrorism's Gravy Train.
Cheney's Former Company Wins Afghanistan
War
Contracts; Ders.: Force
Provider. The
Base
in
a Box; Ders.: Dick Cheney. Soldier of Fortune. (2 Mei 2002)
www.corpwatch.org; Lynch, Col um: Halliburton 's Iraq Deals Greater Than Cheney
Has Said Affiliates Had $ 73 Million in Contracts, dalam: Washington
Post, Jun 23, 2001 .
221
B I S N I S P E R AN G
Namun perusahaan tersebut tidak bekerja
secara
eksklusif untuk militer AS. Pada bulan September tahWl
2001,

Kellogg,
B

r
own

& Root
menyepakati perjanjian bernilai lebih dari 283 juta dolar dengan Rusia untuk menghancurkan rudal-rudal
antarbenua milik Rusia dan. perjanjian senilai 420 juta dolar dengan militer Inggris Wltuk membekali armada
pengangkut bahan bakar minyak.

Kellogg,Brown
&

Root
menWljukkan bagaimana struktur milisi reguler bertransformasi menjadi perusahaan
swasta dalam penyediaanlogistik perang. Di
rnasa
lalu, kebutuhan logistik perang hanya disediakan oleh industrisenjata. Jika
dulu tempat peristirahatan pensiWlanmiliter AS adalah di Somalia, tempat peristirahatan mereka sekarang adalah di
Kellog,Brown & Root. Pada tahun 90an, proyek utama mereka adalah pengiriman bantuan bahan
pangan. Proyek-proyek yang dikerjakan

Kellogg, Brown
&

Root
mengalami perubahan saat mereka menggabWlgkan fungsi mereka sebagai perusahaan-perusahaan
swasta dan sebagai unit tentara. Pentagon memberikan proyek-proyek bernilai puluhan juta dolar kepada

Kellogg, Brown & Root


sejak tahWl 1962 hingga tahun 1972. Sejak saat itu proyek-proyek
yang mereka kerjakan tidak hanya pekerjaan yang berhubungan langsung dengan perang. Kellogg,
Brown &

Root
juga membangun jalan-jalan, landasan-landasan udaradan dermaga-dermagadi Vietnam
yangsemuladigunakanuntuk keperluansipil namun kemudian menjadi sarana militer. Perusahaan itu merupakan
salah satu kontraktor utama pembangoan basis- basis udara terbesar

di
pulau Diego Garcla. di Samudera Hindia. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan

outsourcing
di awal tahun 90an, jenis proyek yang
mereka kerjakan mengalami perubahan. Pada tahun 1992,

Kellogg, Brown & Root


menyetujui kontrak dengan U.S.

Army Corps of Engineers


(korps insinyur Angkatan Darat AS). Di lokasi proyek
(kawasan operasi militer tentara Amerika) mereka, para pekerja perusahaan ini bekerja dengan para prajurit AS atau
melakukan pekerjaan mereka di
222
Pera ng d a n D a m a i
dalam instalasi-instalasi AS. Kini justru para pekerja

Kello
gg,

Brown
&

Root
sendiri yang mendirikan berbagai macam instalasi di wilayah-wilayah konflik tan pa kawalan tentara AS. Berawal
dari sekedar menjadi pemasok, perusahaan ini kini
menjadi bagian penting dari perlengkapan tempur.
Kerja sama antara pekerja perusahaan swasta seperti

Kellogg, Brown & Root


dengan personil Angkatan Darat AS adalah contoh nyata dari penggabungan perusahaan
swasta
dalam sebuah

clan tentara reguler Private Public Partnership


(Asosiasi Privat-Publik) Seperti halnya

di MPRI,
di korporasi militer swasta seperti

Kellogg, Brown& Root,


pucuk pimpinan perusahaan dipegang oleh para mantan petinggi militer atau p

o
litik
.
Menteri pertahanan masa kepresidenan George Bush, Dick Cheney, disewa di

Kellogg, Brown & Root


pada tahun 1992 dengan gaji sebesar 8, 9 juta dolar
AS untuk mempelajari kemungkinan-kemungkinan swastanisasi tugas-tugas rutin tentara AS. Di tahun berikutnya, korporasi
militer swasta mulai menjalankan rancangan ketja yang sebelumnya dijelaskan dalam studiDick Cheney. Di tahun

1995,
Cheney meninggalkanpanggung politik clan menjadi dewan direktur

Halliburton Co.,
induk perusahaan

Kellogg, Brown & Root.


Dalam beberapa tahun Cheney, dengan gaji lebih dari 30 juta dolar, membuat
berbagai proyek clan perencanaan proyek, hingga akhimya ia kembali memasuki politik setelah kemenangan pemilihan George
W. Bush clan menjadi wakil
persiden Amerika Serikat.
Melalui

Kellog, B
r

o
wn

& Root, Halliburton Co.


tidak hanya berhasil meraup keuntungan dalam perang
melawan "terorisme". Di bawah kekuasaan Cheney, perusahaan tersebut juga berbisnis dengan Libya clan Iran yang kini
digolongkan AS sebagai "Axis of

Evil",
poros kejahatan. Di Irak saja, yang pada tahun 1991 dibombardir AS atas perintah Cheney sebagai menteri
pertahanan, Halliburton
Co.dapat memperoleh pemasukan sebesar 73 juta dolar
dari,penjualan perlengkapan eksplorasi min yak. Karena saat
223
B I S N I S P E RA NG

itu Irak diembargo PBB, perusahaan itu menyewa dua perusahaan kecil sebagai penyalur mereka. Orang-
orang seperti George W. Bush dan Dick Cheney yang gila perang memandang bahwa perang merupakan
sarana untuk memenuhi kepentingan- kepentingan ekonorni AS dan untuk mengumpulkan perbekalan AS
dalam hal pertahanan dan melayani "peradaban".
Kejatuhan Negara? Kemunculan korporasi rniliter swasta sebagai salah satu pelaku perang
merepresentasikan faktor baru
dalam analisa konstelasi perang dan mekanisme kontrol sosial.
Kini semakin jelas bahwa negara-bangsa telah kehilangan kendali mereka atas terjadinya kekerasan di
wilayah-wilayah tempat meletusnya perang baru seperti di sebagian wilayah subsahara Afrika, Asia
tengah, dan di sebagian wilayah Balkan. Negara temyata juga memunculkan pelaku kekerasan swasta
melalui para juragan perang atau pasukan paramiliter yang disediakan korporasi militer swasta sebagai
pemasok mesin perang. Catatan yang menarik adalah bahwa korporasi rniliter swasta ternyata juga
merniliki peran tersendiri dalam "komunitas internasional" yang mendirikan pemerintahan protektorat di
wilayah Balkan, Afghanistan dan Irak. Pemerintah AS rnisalnya, menyewa korporasi rniliter
swastaDynCorp dalam misi PBB untuk melatih polisi di Bosnia-Herzegovina, Kosovo clan Timor
Leste.27 Presiden Afghanistan yang dipilih oleh "komunitas internasional", Hamid Karzai, sejak
November 2002 dilindungi oleh pasukan pengawal DynCorp.28
Jika fenomena korporasi rniliter swasta dibandingkan dengan perkembangan pelayanan keamanan
swasta di negara-negara
27
Lihat situs resmi DynCorp: www.dyncorp.com
28
Beaumont, Peter: US pulls out Karzai's military bodyguards. Special forces
who foiled assassination attempt on Afghan leader replaced by private security guards, dalam: The Observer, Nov 24'\ 2002
224
Per an g cl an D a m a i
industri di timur clan negara-negara Eropa Timur, dapat dilihat bahwa mereka juga memperhitungkan reformulasi pemeliharaan
kontrol atas masyarakat dalam berbagai tindakan yang mereka ambil. Sebuah pemerintahan disebut hancur jika aparat pemerintah
tersebut terlibat dalam praktik kekerasan. Karena dengan demikian aparat pemerintah memberikan ruang bagi korporasi militer
swasta tanpa bisa mengontrolnya. Setelah mendapat banyak tentangan, kini PBB clan banyak negara mulai memikirkan
pengaturan clan pengawasan aktivitas korporasi militer swasta. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat misalnya, peraturan
tersebut sudah ada. Di Amerika Serikat, kantor sekretariat negara memberikan kuasa kepada korporasi militer swasta yang
didirikan di Amerika Serikat untuk beraksi bagi pemerintah-pemerintah asing melalui unclang-
un

Traffic
Anns
Regulation Law.29 Konflik masa kini adalah kondisi di mana kekuatan- kekuatan
tempur reguler clan dukungan korporasi militer swasta negara-negara yang dihancurkan oleh globalisasi neoliberal clan oleh
perang berhadapan dengan para pelaku kekerasan swasta seperti juragan perang, yang pada gilirannya juga didukung oleh
korporasi militer swasta. Kondisi itu diperparah dengan semakin kuatnya hegemoni kekuatan AS. Selain itu, misi perdamaian
PBB pun kini juga dijalankan oleh korporasi militer swasta yang, selain membantu penyaluran bantuan kemanusiaan, melindungi
aksi penj arahan clan perdagangan kekayaan alam wilayah-wilayah perang bagi perusahaan-perusahaan transnasional. a
29
clang eksportasi senjata
United Nations/ Economic and Social Council/ Commission on H uman Rights: Report of the second meeting of experts on
traditional and new forms of mercenary avtivities as means of violating human rights and impending the exercise of the rights of
peoples to self determination, Jenewa May 1 3- 1 7, 2002; Foreign and Commonwealth Office: Private Military Companies.
Options for Regulation, Feb 12"', 2002.
225
TEKNOLOGI TINGGI DAN PASUKAN BAYARAN
DynCorp: Korporasi Kekerasan Swasta Global
Dieter Driissel

DYNCORPmemiliki berbagai macam wilayah kerja, mulai dari


·

pelatihan polisi Bosnia-Herzegovina, pertempuran melawan penanaman kokain di Kolombia, administrasi


penjara di Amerika Serikat clan pengembangan perangkat lunak komputer. Semuanya adalah wilayah
kerja yang sangat strategis dan tidak semua korporasi militer swasta memiliki wilayah kerja clan fungsi
seluas DynCorp, terlebih karena seharusnya wilayah kerja DynCorp tersebut merupakan wilayah kerja
negara.
DynCorp didirikan pada tahun 1946 dan bermarkas besar di Reston, Virginia , AS, hanya beberapa
kilometer dari pusat pemerintahan AS, Washington DC. Dalam beberapa tahun, melalui berbagai cabang
industri keamanan swasta yang dimiliki- nya, DynCorp memiliki 23.000 pegawai di 5.500 tempat di
dunia yang bekerja langsung untuk perusahaan yang melakukan kontrol sosial dan berbagai represi
terhadap masyarakat sipil terse but.
Te k h n o l o gi T ing gi d a n P a s u k an B ay a r an

Di tahun 2002, DynCorp


memperoleh penclap
a
tan sebesar 2,3
milyar clolar AS

clan
bekerja clalam berbagai misi pe

m
er

i
ntah AS, yang separuh berasal dari Pentagon. Mulai
dari proyek pemeliharaan markas besar Angkatan Udara Amerika Serikat
di negara-negara Asia T engah hingga
pengasuransian clan penguatan wilayah perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko.
Korporasi

ini
juga mendirikan sistem-sistem telekomunikasi di

wilayah-wilayah konflik di Afrik


a
,
memasok bahan bakar clan pe

la
yanan pengamanan pesawat kepresiclenan AS

Air Force One. Sejak


p

e
r

i
st

iw
a 1 1 September 2001,

DynCorp.
mengerjakan proyek instalasi jaringan koneksi telepon nirkabel
pemerintah Amerika
Serikat untuk keadaan darurat.1 Pasukan-pasukan DynCorp melindungi
presiden A

f
ghan

i
s

t
an
,
Hamid Karzai, yang diangkat oleh "komunitas internasional" setelah
invasi AS ke Af- ghanistan.
Pada

awal
tahun 2003 mereka m
e
ndap
at
"

pe
nug

a
san" dari militer AS untuk menyalurkan

amunisi
clan

alat-alat perang bagi


perang di Irak.2 clan memberikan pelatihan

bagi unit-unit
polisi lokal Irak setelah Presiden Saddam Hussein

di
gul

i
n

g
kan AS.3

Kini DynCorp.
menimbulkan kecemasan para ahli karena
DynCorp mengembangkan vaksin-vaksin cacar

clan
antraks4, mengendali- kan proses penghancuran senjata secara

masif
di

Rusia5,
terlibat dalam
pemberian sertifikat keamanan oleh

Defense Security Ser- vice


Pentagon, clan mengelola caclangan-cadangan minyak strategis AS. Dalam rangka

Narco-War
(perang AS

melawan
narkotika), di
Departemen Kehakiman AS,

Asset Forfei-
K

DynCorp
mengurus
a
dy II, Martin:
Dyncorp
Rallies the Troops to Keep up With Demand,
dalam:
Washington
Business
Journal, Oc
t 26, 200 1 . 2
Baum, Dan: This Gun for Hire,
www.wired.com 3
Chatterjee, Pratap: DynCorp Rent-a-Cops May Head to Post-Saddam Iraq, Investigative Report to Corp Watch, Apr 9, 2003 ww.
c
orpwatc
h.org 4
Sosalia
:
Ulrike: terror-Folgen: Dubiose Heilbringer, dalam: Financial Times Deutsch land, Oct 22, 200 ! . 5 Lihat
ww.DynCorp.com
227
BISNISPERANG

ture Program
untuk melakukan penyitaan atas harta benda yang diperoleh melalui tindak kejahatan.
Kekebalan Hukum DynCorp
mulai mendapat perhatian publik ketika ketika terlibat dalam perang Kolombia. Dalam "Plan Colombia"
(Perencanaan Kolombia) yang didanai AS, DynCorp menem- patkan

88
unit pesawat clan helikopter untuk menghancurkan ladang-ladang kokain (dan dengan sendirinya mata pencaharian
penduduk setempat) menggunakan teknik pengasapan (fogging)dengan pestisida terkenal, Roun
d

-
Up

,
produksi Monsanto.
Di Kolombia,

139
pegawai Dy

nC
orp dari

AS
bekerja sama secara resmi dengan kurang lebih 200
orang Kolombia. Akibat dari misi tersebut, para petani kecil dan petani kokain berlarian ke kawasan-kawasan hutan rimba di
dalam negeri atau negara-negara tetangga Kolombia clan mengolah lahan- lahan tidur. "Plan Colombia" (Perencanaan Kolombia)
mem- buat para petani lokal kehilangan tanah mereka yang setelah dihancurkan

akan
digunakan untuk lahan pengolahan minyak.6 Bersamaan dengan itu,

DynCorp
menyewa perusahaan- perusahaan kecil seperti

Eagle Aviation Service and Technol- ogy


(EA
ST

)
untuk melakukan pengasapan di Kolombia. Di tahun

1985,
bersama pegawai
National Security Agency,
Oliver North,

DynCorp
memasok senjata bagi gerilyawan Kontra yang merongrong pemerintahan Sandinista di Nikaragua.
Tindakan itu sangat bertentangan dengan keputusan kongres Amerika Serikat yang melarang pasokan senjata, terutama dalam
kasus Iran clan gerilyawan Kontra Nikaragua. T api baik
6 Reuters: Colombia's Coca Up, U.S. Says, dalam: New York Times, Mar 9, 2002; Marquis, Christopher: White House Reports a
Decline in Colombia's Coca Cultivations, dalam: New York Times, Feb 28, 2003.
228
Te k h n o l o g i T ing gi d a n P a s u k a n B a y a r a n

EAST
clan

DynCorp.
tidak pernah diwajibkan menyerahkan laporan mengenai kegiatan rahasia mereka tersebut.
Penggunaan

DynCorp
di Kolombia menimbulkan persoalan fundamental atas penggunaan korporasi militer swasta.
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya menciptakan proses swastanisasi politik luar negeri AS, tapi di samping itu mereka
juga menciptakan sebuah ruang kekebalan hukum tempat mereka beraksi. Contoh dari ruang kekebalan hukum tersebut bisa
ditemukan pada kasus-kasus kejahatan yang dilakukan para pegawai

DynCorp.
Para pegawai

DynCorp
di Kolombia berulangkali diduga berulangkali
terlibat dalam peredaran narkotika clan konsumsi obat-obatan terlarang. Seorang pejabat kepolisian Kolombia menjelaskan
bahwa banyak tentara bayaran asing yang datang ke Kolombia adalah "para pemabuk berat yang susah diajak bekerjasama."7
Pada tanggal 12 Mei 2000, polisi Kolombia menemukan dua botol heroin yang dicampur dengan oli motor dalam sebuah
paket yang dikirim oleh seorang pegawai
DynCorp Kolombia ke markas

Patrick Air Force Base,


Florida8 clan
250 gram narkotika yang ditemukan tidak lama
kemudian. Namun, pemerintah Amerika Serikat clan

DynCorp
yang melakukan investigasi sendiri tak lama
kemudian menyatakan bahwa kiriman oli motor terse but tidak mengandung heroin.
Peter Facchini, ahli biokimia dari Universitas Calgary clan ahli opium, meragukan hasil investigasi yang ambigu: "Saya tidak
bisa membayangkan, bagaimana bisa seseorang memasukkan heroin ke dalam oli pesawat."9
7
Lawson
,
Robert: DynCorp: Beyond the Rule of Law, dalam: Col umbia Report, Aug 27, 200 1 . 8
Yang disebut heroin bcbas dapat dicairkan tanpa masalah ke dalam minyak untuk kemudian dipisahkan. 9
Vest, Jason: DynCorp's Drug Problem, dalam: The Nation, Sept 3, 200 I .
229
B I S N I S P E RAN G
Ben Johnston, man tan pegawai

DynCorp. di
Bosnia, memberikan kesaksian mengenai pesta
minuman keras, pelecehan seksual terhadap anak-anak clan perdagangan perempuan yang dilakukan para pekerja

DynCorp.
Padahal di Bosnia, perusahaan terse but memasok perlengkapan bagi armada
udara Amerika dan memberikan pelatihan bagi polisi lokal.1° Kathryn Bonovac, yang ikut serta dalam pelatihan
polisi Bosnia untuk cabang Inggris

DynCorp
dengan penugasan pemerintah AS clan di bawah perlindungan PBB, juga mengisahkan hal
yang serupa dengan kesaksian Ben Johnston. Mereka mengundurkan diri dari

DynCorp.
setelah memberikan kesaksian mengenai tingkah laku para kolega mereka di

DynCorp.
Bonovac akhirnya kalah setelah menuntut

DynCorp.
Setelah

DynCorp
berusaha menyembunyikan praktik-praktik ilegal
para pegawainya, mereka terpaksa hengkang dari Bosnia untuk menghindari kemungkinan semakin terperosoknya
citra perusahaan. N amun, tak satu pun instruktur polisi yang terlibat dalam perdagangan perempuan dan pemaksaan
prostitusi dilaporkan secara pidana karena mereka mendapatkan kekebalan hukum.11
Mingguan Amerika Serikat,

The Nation
melansir berita mengenai perjanjian antara Departemen
Dalam Negeri dengan DynCorp
serta mengenai para pegawai

DynCorp
yang direkrut dari mantan anggota militer Amerika
Serikat dan Amerika Latin di Kolombia, Peru dan Bolivia yang menikmati kekebalan hukum dari para penguasa
setempat. Steven Artergood dari

Federation of American Scientist


(Federasi Ilmuwan Amerika) menyatakan bahwa
perjanjian antara DynCorp
dengan Departemen Dalam Negeri merupakan bukti bahwa aktivitas-aktivitas militer resmi dapat
dialihkan dengan
10
O'Meara, paricia Kelly: DynCorp Disgrace, Insight Magazine, Feb 4, 2002.
11
Chatter
j
ee 2003.
230
Tekh nol ogi Tin gg i d a n Pa s uk a n B aya ra n

gampang ke pihak swasta. Fakta tersebut menunjukkan bahwa swastanisasi fungsi-fungsi militer
memungkinkan pemerintah untuk menghindari kontrol publik. 12
Bisnis Sistem Informasi DynCorp bukan hanya aset luar negeri AS, tap1 Juga merupakan elemen penting
dalam sektor keamanan yang sudah terswastanisasi dan dalam kontrol keamanan dalam negeri Amerika
Serikat13 serta dalam hal pengelolaan administrasi data pemerintahan AS di lingkungan lokal dan
nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah AS akan administrasi data, perusahaan ini tidak hanya
mengembangkan perangkat lunak perusahaannya dan melindungi rahasia perusahaan, tapi juga
mengolahnya menjadi induk jaringan sistem. Dengan kemampuan tersebut, DynCorp bekerja untuk
banyak instansi pemerintahan AS seperti Departemen Keuangan, Departemen Kehakiman, Pentagon,
Security and Exchange Commission, New York Stock Exchange (Bursa Efek New York), organisasi
satelit cuaca NOAA, kendali telekomuni- kasi dan media arus balik FCC, dan untuk basis-basis strategis
dan komando posisi militer Amerika Serikat. Selain deretan panjang instansi pemerintah AS tersebut,
DynCorp juga memasok perangkat keras bagi koordinasi teknologi informasi FBI.
Keunggulan DynCorp di bidang teknologi informasi membuat DynCorp memiliki akses terhadap data
institusi- institusi pemerintah AS terse but. Namun di sisi lain, keunggul- an tersebut juga merupakan
peluang besar untuk melakukan penyelewengan. Hal tersebut ditunjukkan oleh laporan dari
1 2 Vest, Jason: State Outsources Secret War, dalam: The Nation, Jul 3, 200 I . 1 3 DynCorp memainkan peranan penting dalam
perang sosial k edalam,
seperti yang di tunj ukkan mis alnya dengan partis
ipasinya d alam admin istrasi (terprivatisasi)
pendanaan-pendanaan benefit di
Amerika
Serikat.
231
B I S N IS P E RA N G

kelompok Harvard Watch, yang secara kritis mengawasi aktivitas para pejabat di Universitas Harvard.14
Mereka menggunakan transaksi-transaksi yang dilakukan orang-orang dalam bisnis-bisnis internal
Universitas Harvard dengan Enron sebagai contoh dari penyelewengan yang mungkin akan dilakukan
DynCorp. Selain itu, mereka juga memberikan perhatian khusus diberikan kepada mantan presiden
DynCorp, Herbert "Pug" Winokur, sebagai seorang makelar dari berbagai praktik-praktik ilegal yang
dilakukan DynCorp.
Selain membuat para anggota Harvard Corporation meng- undurkan diri, laporan yang dikeluarkan
Harvard Watch terse but juga membuat anggota dewan direktur divisi keuangan Harvard mengundurkan
diri pada tahun 1995. Sejak tahun 1997, "Pug" Winokur mengundurkan diri posisi pimpinan komite
finansial dalam dewan direktur Enron yang dipegangnya sejak tahun 1985. Kelesuan yang melanda Enron
di bulan Oktober 2001 membuat komisi tripartit yang independen melakukan investigasi "Powers", yang
bekerja selama empat bulan untuk mencegah semakin luasnya kerusakan perusahaan.
Harvard Watch menekankan bahwa "peran kepemimpinan Winokur dalam DynCorp, yang mengelola
sistem informasi milik beberapa instansi pemerintah [AS] yang melakukan kerja-kerja investigasi,
menimbulkan kekhawatiran khusus. Pada waktu itu, DynCorp mengelola sistem informasi clan e- mail
Departemen Kehakiman, Security and Exchange Commis- sion dan Biro Investigasi Federal (FBI).
Berdasarkan laporan investigasi-investigasi resmi, mereka mengkhawatirkan pihak DynCorp dapat
mengganggu proses dari berbagai penyelidikan kasus 'Pug' Winokur dan Enron."
14
Harvard Watch: Trading Truth: A Report on Harvard's Enron Entanglements, www.harvardwatch.org (januari 2002).
232
Te kh n ol o g i Tingg i cl a n Pa s uk a n B ayar a n
Para Pemilik Baru Pada bulan Maret

2003, Computer Sciences Corporation


(CSC) membeli

DynCorp
seharga 950 juta dolar AS. CSC, yang didirikan tahun

1959
clan mulai aktif sejak

20
tahun lalu dalam bisnis

outsourcing
teknologi informatika pemerintah AS, termasuk dalam daftar

majalah Fortune.
Kini peringkat CSC akan berada di urutan kesepuluh bersama dengan kontraktor-kontraktor pemerintah AS clan di
urutan ketiga dalam sistem integrasi area di pemerintahan federal AS setelah

500
perusahaan terkaya versi

Lockheed
clan

Northrop. Dyn Corp


clan CSC memandang bahwa bisnis me reka memberikan
banyak
keuntungan bagi negara: CSC menyumbangkan kekuatan finansial yang dibutuhkan negara sedangkan
DynCorp menyumbangkan pengetahuan mereka untuk
memperkuat keamanan dalam negeri AS

(Homeland Security),
yang untuk tahun

2006
harus mencakup volume tahunan kira-kira

200
milyar dolar Amerika. Dengan demikian mereka dapat
bersaing dengan perusahaan terkemuka seperti

Lockheed.15
Perjanjian antara DynCorp
dengan CSC tersebut berhubungan dengan pemeliharaan konsentrasi perusahaan-perusahaan
outsourcing raksasa. Dalam paparannya kepada
Council on Foreign Relations, Ann Markussen menjelaskan pemeliharaan
konsentrasi antara perusahaan-perusahaan rakasasa tersebut.16 Ahli mengenai perlengkapan perang tersebut memandang bahwa
aparat-aparat militer dan unit keamanan khusus akan semakin bergantung kepada kontraktor-kontraktor swasta.
CSC menyatakan bahwa "konsep tentara modern adalah tentara yang memiliki kemampuan untuk melakukan mediasi,
15
juice for DynCorp excecs in FW, dalam: Dal las
Business Journal, 20. 1 2.2002. 1 6
Michael Whiteley: Defensive Powerhouse - CSC Merger will mean more
Markussen, Ann: The Case Against Privatizing National Security, Counci l on
Foreign Realtions, June 200 1 .
233
Il I SN I S P E RANG

bersifat mobile, clan fleksibel dalam menjalankan tugas-tugas dalam waktu paling singkat baik di tingkat
nasional dan glo- bal." Di Republik Federal Jerman, CSC merupakan aset utama dalam outsourcing
logistik perang dan standarisasi dan perawatan sistem teknologi informasi militer. Sementara di Swiss,
CSC melakukan pembenahan sistem informasi logistik jalur surat internasional milik kantor pos negara
Swiss Post International dan mengembangkan proyek panduan teknologi informasi outsourcing untuk
registrasi dokter hewan di Swiss, bersama dengan Kantor Federal Veteriner.17 Selain itu, CSC juga
membagi proyek pengadaan perangkat elektronik dengan Departemen Militer Swiss. 18
$-
17
Bemer
F
achh
oc
hschule
,
Bulletin des Kompetenzzentrum cGovemment O 11200 I .
18
Markus CSC, Switzerland
Meewes, eGovemment Defense,
http://ch.countrv.csc.com/
in Zusammenarbeit swischen Bund und Privaten.
234
CATATAN KASUS INDONESIA
DARI GAHARU KE BOM WAKTU HIV I AIDS YANG SIAP MELEDAK1 Politik Bisnis Tentara di
Papua
George Junus Aditjondro2
Retorika resmi yang selalu kita dengar setiap kali pemerintah pusat memutuskan untuk mengirim pasukan ke daerah-daerah yang
bergolak adalah bahwa para serdadu bertugas mem- pertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

at all cost.
Retorika itu kembali kita dengar untuk menghalalkan eskalasi pasukan TNI di Aceh dari
24 ribu menjadi

50
ribu orang serdadu guna menumpas Gerakan Aceh Merdeka3•
Tul isan ini sebelumnya dimuat dalam Jumal Wacana, Edisi 1 7.
Tahun III, 2004, Negeri Tentara: Membongkar Politik Ekonomi
Militer. Atas ijin penulis, tulisan
ini ditambahkan dalam buku ini untuk melengkapi senarai kasus yang berkaitan dengan bisnis mi l iter melalui kasus yang mirip
di Indonesia. 2 George Junus
Aditjondro
sekarang adalah peneliti lepas.
Pernah selama enam tahun ( 1 980- 1 986) menjabat sebagai wakil
direktur eksekutifWalhi dan menerima penghargaan I ingkungan hidup Kalpataru, dari Presiden
Soeharto
pada 1 987. Laporan Khusus Gatra, I 0 Mei 2003 , Hal.
66-75; Forum
Utama Forum Keadilan,
1 1 Mei 2003 .
Il I S N I S P E R AN G

Tapi di balik retorika itu ada kepentingan bisnis militer, yang sudah berkembang dengan
subur di Indonesia sejak Kol. Soeharto menjabat sebagai komandan T&T
IV

Jawa Tengah pada 1950an. Untuk menganalisis


bisnis ini perlu kita adopsi pandangan bahwa di balik setiap rangkaian kekerasan selalu terselip
kepentingan ekonomi. Pendekatan 'ekonomi politik kekerasan' (political economy of violence)
ini dikembangkan oleh antropolog Jerman, Georg Elwert dari Universitas Ber- lin, yang
mengembangkan konsep 'markets of violence', atau 'pasar kekerasan'. Kata Elwert (1999: 41):
by markets of violence I mean conflicts categorised as civil wars, warlord-dominated systems or
banditry, where, beneath a superficial gloss of philosophical or power-political objectives or
obligations to fight, os- tensibly based on tradition, the economic motive of material profit
dominates. Markets based on violence can come into being in areas which are open to vio- lence,
especially in the absence of a monopoly of vio- lence.
Dari berbagai aspek bisnis militer di Indonesia, yang belakangan ini paling mendapat sorotan
adalah apa yang dapat kita sebut sebagai 'bisnis proteksi', a tau 'bisnis penjagaan keamanan'.
Bisnis ini terutama di daerah-daerah yang sedang dilanda kerusuhan, baik kerusuhan yang
bersifat intra-daerah atau kerusuhan yang ditimbulkan oleh keinginan melepaskan diri dari NKRI
melalui perjuangan bersenjata.
Belakangan ini, bisnis proteksi di Papua Barat, di mana sebagian penduduknya berusaha
melmperjuangkan kemer- dekaan mereka melalui perjuangan bersenjata, yang lebih dikenal
dengan nama Organisasi Papua Merdeka (OPM), menjadi perdebatan publik. Pertengahan Maret
lalu, AFX Global
Ethics Monitor,

milik kantor berita Perancis, AFP, memuat pengakuan


236
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : Po l i tik B i sn i s Te n t a r a d i Pap ua

jurubicara PT Freeport Indonesia (PT FI) , bahwa perusahaannya telah membayar biaya proteksi
sebesar 5,6 ju ta dolar AS kepada sekitar 2.300 'personil aparat keamanan pemerintah Indonesia'
pada tahun 2002, clan
4,7

juta dolar AS tahun sebelumnya. Selain itu,


maskapai tambang mancanegara itu juga telah mengeluarkan biaya 400 ribu dolar AS untuk
berbagai prasarana pertahanan selama tahun 2002, clan 0,5 juta dolar AS di tahun sebelumnya.
Informasi itu bersumber dari laporan konfidensial perusahaan induk PT FI, yakni Freeport-
Mcmoran Copper and Gold Inc kepada US Securities and Exchange Commission.4
'Setoran' sebesar seratus milyar rupiah dari maskapai asing itu kepada TNI selama 2001-2002
itu, karuan saja menimbulkan debat publik yang sengit. Militer sibuk membantah, sedangkan
parlemen sibuk meminta klarifikasi5• Sedangkan pihak PT FI sendiri, melalui jurubicaranya,
Sidharta Moersyid, menegaskan bahwa perusahaannya sudah membayar biaya pengamanan
kepada aparat keamanan
RI

sejak perusahaan itu mulai beroperasi di Papua sejak dasawarsa


1970an.6•
Mingguan Tempo, edisi 30 Maret 2003, menguraikan lebih rinci biaya proteksi yang diterima
oleh personil tentara clan polisi di wilayah kontrak karya PT
FL

Menurut sumber-sumber Tempo, setiap personil keamanan


menerima bantuan uang tunai yang besarnya bervariasi, sesuai dengan pangkat clan jabatan, dari
125 ribu rupiah hingga 700 ribu rupiah. 'Tip' tertinggi diberikan kepada komandan batalyon yang
berada di lokasi. Sedangkan Dandim clan Kapolres setempat menerima lima juta rupiah sebulan.
Berbeda dengan Pangdam Trikora, Mayjen Mahidin
4
Jakarta Post, 1 4 & 1 6 Maret 2003; Koran Tempo, 1 4 Maret 2003 Tempo Interaktif, 15 Maret 2003 6
J:ikarta Post, 1 6 Maret 2003
237
B I S N I S P E RAN G

Simbolon yang
baru

saja diganti dan sibuk membantah besarnya madu beracun itu,


Kahumas Polda Papua, Kombes Daud Sihombing, tidak membantah besarnya dana yang
tercurah dari kas PT
FI.

Menurut dia, jumlah itu sangat wajar, mengingat bahwa Polres Jayapura saja
pernah menghabiskan satu milyar rupiah dalam setahun. Bantuan PT FI itu tidak
diberikan secara langsung, tapi diberikan dalam bentuk uang makan, uang saku, uang
bahan bakar, dan berbagai fasilitas
lain.
Itulah

yang diterima oleh satu kompi Brimob, sekitar


seratus orang, yang termasuk dalam 2.300 orang personil keamanan pemerintah RI yang
melindungi perusahaan tambang raksasa itu.7
Betapapun, melalui debat di media, tersingkaplah sedikit tabir hubungan intim antara
maskapai tambang internasional itu dengan aparat keamanan RI (militer dan polisi)yang
sudah lama menjadi kecurigaan berbagai pihak. Juga, berita-berita ini mulai menyingkap
sedikit tabir kepentingan pihak aparat keamanan untuk 'memelihara' tingkat kerusuhan di
Papua.
Kita bisa bertanya, betulkah cuma sekian keuntungan yang diperoleh pihak militer dan
polisi dari kerusuhan di Papua? J uga, keuntungan apa yang diperoleh pihak militer dan
polisi dari kerusuhan-kerusuhan di daerah-daerah lain di Kepulauan Nusantara, misalnya
di Aceh, PT Arnn, anak perusahaan ExxonMobil yang menambang gas alam di Aceh,
kabarnya mengeluarkan 0,5 juta dolar AS sebulan untuk biaya proteksi mereka, ditambah
dengan dukungan perlengkapan bagi empat batalyon TNI dan Polri yang bertugas
menjaga keamanan operasi perusahaan tambang gas alam itu, seperti tank dan kendaraan
lain. Biaya ekstra itu tak seberapa dibandingkan dengan resiko kerusakan akibat serangan
gerilyawan Gerakan
Tempo, 30 Maret 2003,
Hal.
27
238
CATATAN KAS U S I N D O N E S I A : Po l i ti k B is n is Ten t ar a di Pap u a

Aceh Merdeka8•
Tapi pertanyaan yang lebih penting dan struktural adalah: bagaimana sebenarnya
korelasi antara berbagai cabang bisnis militer itu dengan struktur organisasi militer dan
polisi, dengan struktur teritorial aparat keamanan, serta dengan pasang-surut gejolak
sosial di berbagai wilayah? Pertanyaan struktural itu perlu dijawab dengan menggunakan
pendekatan ekonomi politik kekerasan (.political economy of violence).
Tiga Kaki Bisnis Militer di Indonesia Diilhami teori 'markets of violence' antropolog
Jerman, Georg Elwert, marilah kita bedah bisnis militer di Indonesia. Dalam artikel ini,
dalam istilah 'bisnis militer' sudah tersirat juga bisnis polisi dan berbagai kelompok
paramiliter yang didukung oleh aparat negara. Gambaran yang lebih komplit adalah
demikian, bisnis militer ini paling tidak punya tiga kaki. Kaki pertama adalah apa yang
dinamakan oleh Indria Samego dkk. dari LIPI sebagai 'bisnis institusional ABRI' yang
berbentuk perusahaan- perusahaan di bawah payung yayasan-yayasan dan koperasi-
koperasi yang didirikan oleh instansti-instansi militer dan polisi. Kaki kedua adalah apa
yang mereka namakan sebagai 'bisnis non-institusional ABRI', yakni bisnis milik
purnawirawan ABRI dan keluarga mereka, yang sudah berkembang menjadi
konglomerat-konglomerat yang kuat.
Hubungan antara bisnis institusional dengan non-institusional, sudah cukup jelas.
Kerabat dan kroni Soeharto, sudah lama punya 'kebiasaan' merekrut para bekas
komandan TNI dan Polri ke dalam perusahaan-perusahaan mereka, dalam posisi sebagai
Lihat: Widoyoko, Danang, Irfan Muktiono, Adenan Topan Husodo, Barly Haliem N, dan Agung Wij aya (2003), Bisnis Militer
Mencari Legitimasi, Jakarta: Indonesia Corruption Watch (!CW) dan National Democratic Institute (ND!). ; Tempo, 3 0 Maret
2003 , Hal. 27
239
B I S N I S P E RANG

komisaris. Sebaliknya, banyak perwira clan mantan perwira yang dikaryakan ke badan-badan usaha milik
negara (BUMN), ternyata sangat lihai menguras perusahaan-perusahaan itu untuk keuntungan mereka
pribadi. Selesai memimpin BUMN-BUMN itu, mereka memperoleh modal dan jaringan relasi yang
cukup luas untuk membangun konglomerat keluarga mereka. Contoh yang paling menyolok adalah
almarhum Ibnu Sutowo, yang usai diberhentikan dari Pertamina oleh Soeharto setelah skandal tanker
senilai sepuluh milyar dolar AS, membantu anak-anaknya mengembangkan kelompok Nugra Santana.
Contoh lain pensiunan jenderal Bustanil Arifin dan A.R. Ramly, setelah masing- masing cukup lama
memupuk modal selama memimpin Bulog clan PT Timah, dapat membangun kelompok Danitama.
Adapun kaki ketiga, oleh sementara pengamat militer yang lain, disebut criminal economy9, tapi saya
cenderung menyebutnya 'bisnis kelabu'10 militer. Kaki ketiga bisnis militer ini cukup luas cakupannya,
mulai dari pemungutan biaya proteksi dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ingin dilindungi dari
jarahan kelompok-kelompok perusuh bersenjata api maupun bersenjata tajam, dan memiliki massa yang
cukup banyak untuk melakukan intimidasi, sampai dengan penjualan senjata secara ilegal, perdagangan
narkoba, perdagangan pekerja seks, sampai dengan perdagangan flora dan fauna langka.
Kaki ketiga bisnis militer ini belum banyak diteliti, antara lain karena berbeda dengan bisnis
institusional dan bisnis indi- vidual yang formal, tidak terekam dengan jelas dalam statistik
Lihat Widoyoko dkk. 2003 , Hal. 52 1 0
Saya menggunakan istilah 'bisnis kelabu' berbeda dengan penggunaan istilah
'ekonomi kelabu' oleh Lesley McCulloch, yang menyamakannya dengan 'ekonomi informal' mil iter, dalam taksonomi bisnis mi
Ii tern ya yang dibagi tiga antara ' ckonomi formal ', 'ekonomi informal', dan 'ekonomi kriminal ' (Lihat McCulloch, Lesley
(2000), Trifungsi: The Role of the Indonesian Military in Business, Bonn : Bonn International Center for Conversion (BICC).
240
CATATA N KAS U S I N D O N E S I A : Politik B i s nis Tent ar a d i Pa pu a
perdagangan serta direktori-direktori bisnis. Tapi hambatan yang lebih besar adalah karena sebagian besar bisnis
kelabu itu sifatnya ilegal, menyangkut penyalahgunaan sarana publik, termasuk sarana milik tentara clan polisi, clan
dilindungi oleh senjata militer aktif serta otot para preman. Kadang-kaclang, bisnis kelabu ini dijalankan oleh
perusahaan yang legal, artinya, punya badan hukum, bahkan berbentuk Perseroan Terbatas. Misalnya, Yapto
Soerjosoemarno, bekas ketua Pemuda Pancasila yang bergelar Sarjana Hukum, punya kantor pengacaranya sendiri,
Y apto & Associates, yang tahun lalu membela penyanyi clangdut kondang, RH Oma Irama, melawan Inul
Daratista. Tapi di kantor pengacara di Jalan H. Samali No.

31,
Kalibata, Jakarta Selatan, berkantor sebuah perusahaan lain yang juga
dipimpin oleh Y apto, yakni PT Mahaphala Cakti, yang memasok kebutuhan senjata bagi tentara clan polisi.
Tapi bukan bisnis senjata yang paling banyak menghasilkan uang bagi perusahaan itu. Menurut hasil investigasi
penulis, pemasokan ransum bagi tentara clan polisi yang bertugas di lapangan, serta pemasokan semen untuk
pembangunan clan rehabilitasi asrama tentara dan polisi di seluruh Indonesia, yang ratusan jumlahnya, merupakan
sumber pemasukan yang lebih besar bagi PT Mahaphala Cakti, ketimbang penjualan senjata kepada tentara clan
polisi. J adi bisa dibayangkan, setiap keputusan seorang Panglima di Jakarta, tidak perlu sampai Panglima TNI
sendiri, tapi cukup Pangkostrad, untuk mengirim ratusan tentara ke sebuah daerah yang bergolak, mempertebal
kocek Y apto. Apalagi keputusan pemerintah untuk menghidupkan kembali Kodam yang sudah pernah ditutup,
seperti Iskandar Muda di Aceh clan Pattimura di Maluku, dapat memperbesar order yang bakal masuk ke PT itu
untuk membangun atau memperbaiki asrama-asrama prajurit serta kantor-kantor Kodim, Korem, clan Kodam di
kedua penjuru tanah air itu.
241
BISNISPERANG

Dengan latar belakang itu mudahlah dipahami, mengapa bekas pemimpin organisasi paramiliter
berbaju pengacara itu begitu menggebu-gebu mendukung operasi penumpasan GAM yang kemungkinan
akan mengerahkan 50 ribu orang serdadu 11• Pendapatnya itu bertolak belakang dengan Usman Hasan,
Penasehat Desk Aceh Menko Polkam, yang tetap ingin memperjuangkan penyelesaian masalah Aceh
dengan cara damai, adil, dan bermartabat, dengan tetap melibatkan Joint Security Council GSC) dan
Henry Dunant Centre (HDC)12•
Secara sederhana, korelasi antara kerusuhan dan gejolak sosial dengan bisnis militer dapat
digambarkan sebagai berikut:
Skema: Korelasi antara struktur teritorial ABRI, ketiga kaki bisnis militer, dengan kerusuhan
atau gejolak sosial di wilayah-wilayah yang
dipayungi oleh unit-unit struktur teritorial ABRI

Bisnis lnstitusional
l eritoria TNI Struktur &

Polri
(
� #"

Kerusuhan/ Gejolak Sosial l t


Bisnis Non-lnstitusional
(
>
11

Bisnis Kelabu
Garda, 7 Mei 2003, Hal . 1 4- 1 5
12
Tempo, 1 1 Mei 2003, Hal. 44-48
242
CATATA N K A S U S I N D O NE S I A : Po li ti k Bis n is Ten t a r a di P a p u a
Dari bagan tersebut, dapat kita lihat bahwa simpul peng- hubung ketiga bentuk bisnis militer itu adalah 'struktur teritorial
ABRI'13, sebab struktur teritorial itu merupakan basis peng- organisasian bisnis institusional militer, yang pada gilirannya
berkaitan dengan bisnis non-institusional maupun bisnis kelabu mereka. Di lingkungan Angkatan Darat, misalnya, setiap Korem
punya satu Primkopad, setiap Kodam punya satu Puskopad, clan di tingkat Pusat ada Inkopad. Beberapa Kodam punya yayasan
sendiri, misalnya Kodam Wirabuana di Makassar dengan Y ayasan Wirabuana. Begitu pula di lingkungan Polri, di samping Y
ayasan Brata Bhakti yang berlingkup nasional dengan 'anak yayasannya' di setiap wilayah Polda.
Selanjutnya, yayasan-yayasan itu, bersama Inkopad, Inkopal, Inkopau, clan Inkoppol, menjadi pemegang saham puluhan
perusahaan besar. Sementara para bekas panglima ketiga angkatan serta para bekas Kapolri clan bekas Kapolda, sering diangkat
menjadi komisaris dari berbagai perusahaan milik keluarga para kapitalis birokrat clan pumawirawan ABRI, sehingga di situ
kaitan antara struktur teritorial itu dengan bisnis non-institusional militer.
Ketiga kaki bisnis militer itu berkembang maju mundur, membengkak clan menyusut, mengikuti dinamika kerusuhan
sosial di negeri ini. Mengapa? Sebab nyaris setiap kerusuhan atau gejolak sosial di setiap daerah di Indonesia, dianggap
13 Istilah resmi yang digunakan oleh TNI adalah 'Komando Teritorial' , disingkat ' Koter' (lihat Muna, M. Riefqi (ed) (2002),
Likuidasi Komando Teritorial dan Pertahanan Nasional, Jakarta: Center for Alternative Defense & Security Studies
(CEDDS),The RIDEP Institute), bukan struktur teritorial. Dalam artikel ini
saya tetap menggunakan istilah 'struktur teritorial' , bahkan 'struktur teritorial ABRI', di mana istilah ' ABRI' merupakan
perpaduan antara TNI--engan ketiga angkatannya--dengan Polri, untuk menunjukkan hubungan struktural antara Komando Teri
tori al yang berbeda-beda diantara ketiga Angkatan dan Polri dengan
struktur organisasi bisnis militer serta kaitan antara kerusuhan dengan struktur teritorial di daerah di mana kerusuhan atau gejolak
sosial
itu terj
ad
i
.
243
B I S N I S P E RA N G
merupakan masalah yang harus 'diurusi' oleh tentara dengan cara-cara yang militeristik, dan bukan oleh polisi. Atau
kalaupun di sana-sini sudah mulai diurusi oleh polisi, khususnya oleh tangan militer dari polisi, yakni Brimob, cara
penanganannya juga tetap militeristik, dan bukan dengan cara- cara polisi di negara-negara demokrasi liberal
menangani gejolak massa, dengan sesedikit mungkin korban jiwa. Perbedaan ini tentu saja mudah dicari akarnya
dalam doktrin dwifungsi ABRI yang kini sekedar diganti namanya menjadi dwifungsi TNI. Makanya, selama
Indonesia belum menghapus doktrin ini dari sistem politik, maka berbagai kerusuhan maupun gejolak sosial
merupakan kesempatan untuk semakin membengkakkan ketiga jenis bisnis militer itu.
Tidak jarang terjadi sinergi antara pihak yang melakukan perlawanan bersenjata dengan aparat keamanan resmi.
Satu contoh misalnya di Aceh, di mana pihak AGAM (Angkatan Gerakan Aceh Merdeka) ditengarai
mempersenjatai diri dari senjata api yang dibeli dari anggota TNI dan Polri. Sepucuk senapan dapat dibeli dari
anggota TNI seharga 50 juta rupiah. Untuk membeli senjata dan amunisi dari serdadu-serdadu yang korup, GAM
menyelundupkan ganja dari Aceh ke negara-negara jiran, khususnya Muangthai Selatan

dan
pantai barat Semenanjung Malaya (Malaysia). Secara periodik, satuan
tentara

dan
polisi di Aceh memergoki para penyelundup dan
menyita ganjanya. W alhasil, baik para pejuang kemerdekaan Aceh maupun aparat keamanan yang berusaha
menumpas pemberontakan mereka, sama-sama diuntungkan oleh penyelundupan ganja itu. Dari situ muncullah
lelucon yang beredar di kalangan aktivis perdamaian di Aceh, bahwa "yang datang bawa

M-16,
pulang membawa 16 M (16 milyar rupiah)"14•
14 Widoyoko dkk. 2003,
Hal.48-49
244
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : Po l i t i k Il i s n i s Te n t a r a di P a p u a

Model atau skema tersebut tidak hanya berlaku bagi daerah.- daerah 'K
TT' (Kera pa tan T e
n

ta
r

a T ertinggi)seperti Aceh dan Papua Barat, melainkan juga bagi


daerah di mana tidak ada gerakan perlawanan bersenjata, seperti DKI. Selama dua tahun terakhir, ketika
sektor bisnis lain terkulai, bisnis senjata justru mengalami boom. Menjelang Sidang Paripurna DPR-RI,
akhir April
2001, sejumlah anggota DPR hadir dengan
membawa pistol. Bahkan seorang anggota DPR mempertontonkan rompi antipelurunya di sebuah televisi
Jerman. Suasana ketakutan itu mencetak rezeki berlimpah bagi PT Arminda Prima clanPT Budimanmaju
Megah, yang mendapat izin impor senjata api dari AS, Inggris, Jerman, bahkan dari Brasilia. Kedua
importir tersebut dianggap legal setelah lulus seleksi Polda, BAIS/BIA, clan Mabes Polri15•
Apa yang membangkitkan ketakutan para wakil rakyat itu? Faktor massa pendukung Abdurrahman
Wahid dari J awa Timur, yang meagancam akan berjihad ke Senayan, apabila Wahid digulingkan,
memang ikut menimbulkan kepanikan. Tapi coba kita lihat, bagaimana eskalasi mobilisasi massa
meningkat setelah jatuhnya Soeharto, dengan maraknya organisasi preman politik dengan berbagai
bendera, baik bendera nasionalis maupun bendera Islam, termasuk pembentukan Laskar Jihad yang
dengan ribuan anggotanya 'menyerbu' ke Maluku, kita bisa simpulkan betapa meratanya 'penyakit Orde
Barn' itu diantara semua fraksi elite politik di negara kita.
T api di samping itu, kita juga perlu melihat, seringnya terjadi pemboman terhadap sasaran-sasaran
politik dan ekonomi, di kota metropolitan ini sendiri, yang jarang sekali terungkap aktor-aktornya, lewat
jalur pengadilan yang terbuka. Bahkan sebaliknya, berkali-kali pemboman di Jakarta dikaitkan dengan
Gerakan Aceh Merdeka (GAM), atau
' 5 Jnfobank, Juni 200 1 , Hal.88-89
245
B I S N I S P E RA NG

anggota
TNI

yang konon telah membelot ke GAM. J arang sekali publik diingatkan,


bahwa di luar perusahaan milik negara, seperti
PT

Dahana, dua perusahaan milik anak-anak Soeharto,


PT

Multi Nitroma Kimia clan PT Tridaya Esta, belum dicabut izin khususnya
untuk menjual bahan peledak buatan PT Dahana16• Dengan demikian, kedua perusahaan
ini juga merupakan bagian dari 'bisnis kelabu' militer, karena berhubungan erat dengan
bisnis militer yang institusional.
Bisnis Kelabu Tentara di Papua Barat Dalam artikel ini saya tidak akan membahas kaki
bisnis militer pertama clan kedua, yang sudah dibahas oleh Samego dkk. 17 clan
Iswandi18 (2000). Secara khusus saya ingin menyoroti 'bisnis kelabu' militer di Papua.
Bisnis kelabu yang paling umum yang sudah berjalan selama tiga dasawarsa di daerah ini
adalah perburuan berbagai jenis satwa langka, seperti burung cendrawasih clan buaya,
maupun satwa yang berlimpah-ruah di beberapa tempat, seperti jenis rusa Merauke.
Penangkapan satwa langka seperti burung cendrawasih itu terutama memuncak pada saat-
saat operasi-operasi militer sedang dilancarkan, apalagi pada saat-saat pergantian
pasukan. Menurut sebuah penelitian intern lembaga perlindungan alam internasional,
WWF

(World Wide Fund for Nature) pada


1984, setiap anggota TNI yang
bertugas di Papua Barat waktu itu rata- rata membawa pulang tiga ekor satwa yang
seharusnya dilindungi,
1 6 Lihat: George Junus Aditjondro (2002),
'
o
ru
ps
i Kepresidenan di Masa Orde Baru', dalam Hamid 13asyaib, Richard Holloway
dan Nono Anwar Makarim (peny.), Mencuri Uang Rakyat: 1 6 Kajian Korupsi di Indonesia-, Buku 1 : Dari Puncak Sampai
Dasar, Jakarta: Yayasan Aksara.
17
K
Li hat: Sarne go, Indria (et al) ( 1 998), Bila ABRI Berbisnis, Bandung: Mizan. 1 8 Lihat: Isw
a
n
di (2000),
Bisnis Militer Orde Baro: Keterlibatan ABRI dalam
Bid
a
ng Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Pembentukan Rezim Otoriter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
246
CATATAN K A S U S I N D O N E S I A : Pol iti k B i s n i s Te n t a r a d i P ap u a

misalnya burung cendrawasih, nuri, mambruk, atau kasuari. Makanya, dengan bertugasnya lebih dari
11.500 tentara dalam berbagai operasi penumpasan OPM dari tahun 1963 sampai dengan 1984, maka
sekitar 34.500 ekor burung telah terkuras dari alam Papua. Pasukan-pasukan itu tidak punya kesulitan
mengangkut satwa langka yang seharusnya dilindungi, sebab mereka dengan mudah dapat menggunakan
pesawat Hercules TNT/ AU, kapal TNT/ AD, serta kapal patroli Polri. Para bawahan itu pun tidak
mendapatkan contoh yang baik dari atasan mereka, sebab atasan mereka, termasuk KSAD Jenderal
Rudini waktu itu, tidak menolak pemberian burung cendrawasih oleh Brigjen R.K. Sembiring Meliala
(alm.), Panglima Kodam XVII Cendrawasih.
T radisi pemberian upeti burung cendrawasih kepada orang- orang penting dariJ akarta yang
berkunjung ke Papua, juga diikuti oleh Kol. Soegiyono, W akil Gubemur Papua Barat waktu itu, ketika ia
'meminta' almarhum Arnold Ap memberikan burung cendrawasih dari P. Numfoor yang menjadi hiasan
kepalanya, ketika ia memimpin kelompok seni tari dan nyanyi Mambesak menghibur rombongan atase
militer dari berbagai negara di Jayapura, awal Nopember 198319•
Kebiasaan para anggota ABRI untuk membawa 'oleh-oleh' terlarang dari Papua ternyata tidak
berhenti, setelah gerakan reformasi melanda Indonesia pada 1998. Awal 2002, ada konflik antara satu
satuan TNI/ AD dengan instansi PHP A, gara-gara seorang petugas PHP A memergoki satuan itu
berusaha meng- angkut burung-burung terlarang dari pelabuhan Port Numbay Gayapura). Juga, dari Desa
Wambena di Kecamatan Depapre, Ka bu paten Jayapura, dilaporkan bahwa warga desa itu menuntut
19
George Junus Aditjondro (2000), Cahaya Bintang Kejora: Pa

p
ua Barat
dalam Kajian Sejarah, Budaya, Ekonomi, dan Hak Asasi
Manusia. Jakarta: Elsarn. Hal. 142
247
BISNISPERANG

penarikan pasukan non-organik Satgas TNI 515/Kostrad, karena "oknum-oknum Kostrad banyak
melakukan tindakan tidak terpuji, seperti tinclak susila, pemusnahan satwalburung di sekitar hutan
Wambena, pencemaran air sungai, serta mengganggu aktivitas masyarakat." Demikian menurut
Sekretariat Keaclilan clan Perdamaian (SKP) Keuskupan Jayapura20•
Secara kultural, perburuan burung cendrawasih clan rusa punya dampak yang sangat berbeda.
Kebiasaan menangkap hidup-hidup atau mengawetkan burung cenclrawasih sangat melukai hati orang
Papua. Sebab bagi mereka, 'burung kuning', begitu istilah populer untuk burung itu bagi rakyat biasa,
merupakan simbol seorang kepala suku21•
Sebaliknya, perburuan rusa di Merauke, ikut cliclukung oleh rakyat setempat, baik dari kalangan
penclucluk asli suku Marind clan Kanum, maupun transmigran clariJawa. Bukan hanya karena rusa
Merauke bukanlah satwa asli daerah itu, melainkan turunan rusa Timor ( Cervus Timorienses) yang
diperkenalkan Belanda clan telah beraclaptasi clengan lingkungan sabana Merauke, namun juga rusa
tersebut menambah persediaan protein hewani, clan punya konsumen yang luas karena baik penclucluk
yang beragama Kristen maupun yang Muslim ticlak mengharamkan daging rusa. Bahkan sebuah industri
dendeng rusa telah berkembang di claerah transmigrasi di Merauke. Itu sebabnya, banyak orang setempat
mau melakukan bagi hasil clengan petugas polisi setempat yang senapannya mereka sewa22•
Perburuan rusa di Kabupaten Merauke, banyak juga dampak negatifnya. Pertama, perburuan satwa itu
sering menjarah sampai jauh ke dalam wilayah T aman Nasional W asur, berarti melanggar hukum
konservasi alam23• Kedua, perburuan itu sering
20 van den Broek dkk. 2001, Hal.65 2 1 2 2
Aditjondro Aditjondro 2000, 2000, Hal. Hal.78-9, 142, 208-9, 220
21 3-5
248
C ATATAN K A S U S I N D O N E S I A : P oli t i k B i s n i s Te n t a r a d i P a p ua
menggunakan senjata dan peluru yang berasal dari satuan-satuan militer dan polisi yang bertugas di sana. Sudah bukan rahasia
lagi bahwa para pemburu dapat membeli peluru dari gudang Kodim
di Merauke. Bensin untuk mobil dan sepeda motor

trailer
yang beroperasi

di T
aman Nasional W asur juga sering merupakan jatah kendaraan dinas. Dengan demikian, ada semacam 'subsidi
terselubung' dari rakyat pembayar pajak untuk bisnis itu. Komentar seorang cendekiawan asal Merauke, "Tidak ada perang di
sini, tapi penggunaan peluru bertambah terns. Alasan satuan- satuan ABRI di sini seringkali bahwa itu untuk latihan militer."
Ada tiga kelompok pemburu di Merauke. Pertama adalah penduduk asli, yang biasanya berburu dengan senjata tradisional di
sepanjang Kali Maro dan Kali Bian. Pusat perburuan rusa bagi penduduk asli adalah di Okaba, sekitar 7 jam naik mobil dari kota
Merauke. Kedua, penduduk lokal dari kelompok etnis Timar, turunan dari para pemburu burung cendrawasih di zaman Belanda.
Mereka merupakan kelompok terbesar, sekitar
60% dari para pemburu bersenjata api atau penyewa
senjata api. Masih masuk dalam kelompok penduduk lokal itu, adalah pedagang- pedagang Tionghoa, yang pada 1980an terlibat
aktif dalam perburuan rusa, di mana setiap hari mereka ikut 'memanen' sekitar

20
ekor rusa untuk setiap mobil
jeep. Kelompok pemburu yang ketiga adalah para petugas bersenjata dari TNI dan
Polri. Bersama penduduk lokal bukan asli, kelompok inilah yang paling sering merambah

T
aman Nasional W asur untuk berburu rusa, dengan
menggunakan mobil dan sepeda motor

trailer.
Bahkan pemah suatu ketika ada pesawat Hercules militer yang menerbangkan para pemburu
militer itu, lengkap dengan

jeep
mereka ke Merauke, sehingga mereka bisa
23
Sya'ban, Samaruddin (I 992), 'Lingkaran Setan Perburuan dan Perda-gangan Rusa di Merauke,' Kabar dari Kampung, X (54),
Juni, Hal. 28-30.
249
BISNISPERANG

langsung meluncur turun dari pesawat ke


T

asur. Memang, ada juga penduduk


asli yang berburu ke dalam T aman Nasional Wasur, tapi kendaraan, bahan bakar,
senjata, clan peluru ditanggung oleh para pemburu yang bukan asli Papua itu.
Ada

dua jenis pasar bagi daging rusa, baik yang diburu secara legal maupun ilegal,
yakni pasar lokal clan pasar luar Merauke. Di
kota Merauke ada seorang pedagang keturunan Tionghoa yang menadah daging rusa
dari berbagai sumber itu. J uga ada bekas transmigran di daerah Kuprik yang telah
membuka dendeng daging rusa. Okaba juga merupakan salah satu pusat pengolahan
daging rusa. Sedangkan di luar kota Merauke, pasar utama adalah upeti para pejabat
Pemda Merauke untuk atasan mereka di tingkat Propinsi. Menjelang hari raya Natal clan
Lebaran, berton-ton daging rusa yang berasal dari T aman Nasional W asur maupun
sepanjang Kali Maro diterbangkan oleh pesawat-pesawat Merpati, yang empat kali
seminggu singgah di Merauke.
Berbeda halnya dengan perdagangan daging rusa yang beratnya berton-ton,
perdagangan gelap ikan arwana jauh lebih menguntungkan, walaupun dalam volume clan
berat yang jauh lebih rendah. Penangkapan ikan langka itu terutama dilakukan oleh
penduduk asli, khususnya orang-orang Marind Jei di hulu Kali Bian, antara bulan
Oktober sampai dengan Februari. Pekerjaan itu memakan waktu 1-2 minggu,
clan

butuh kesabaran yang luar biasa dari para


nelayan arwana, yang harus betah digigit nyamuk selama menginap di tepi rawa-rawa di
mana ikan itu berkumpul. Para nelayan itu harus menunggu dengan sabar, sementara
induk arwana memuntahkan sekitar 200 ekor anak arwana sekali muntah. Anak-anak
arwana itu harus ditampung di sebuah aerator berbentuk bejana plastik, yang dilengkapi
dengan motor untuk memompa oksigen ke dalam air.
250

aman Nasional
W
C ATATAN KA S U S I N D O N E S I A : Po l i t i k Bis ni s Ten ta ra d i Pa pua

Setelah cukup banyak arwana yang berhasil dipanen, para nelayan ikan langka itu harus melewati pos
tentara yang resminya bertugas di sana untuk mencegah para gerilyawan OPM melintasi batas ke PNG.
Celakanya, hasil kerja keras mereka selama berminggu-minggu itu lenyap dalam sekejap, karena disita
oleh tentara yang bertugas di pos-pos perbatasan Bupul dan Muting, yang selanjutnya menjual ikan
arwana itu kepada penadah dari kota Merauke. Itulah penghasilan tambahan regu-regu tentara, antara 9-
12 orang, yang bertugas di pos-pos penjagaan itu.
Alternatiflain bagi para nelayan arwana adalah menjual anak- anak arwana itu kepada para penadah,
yang langsung datang ke tempat penangkapan ikan langka itu. Pada 1999, harga yang mereka tawarkan
antara 200 sampai 500 rupiah seekor, sementara kalau nelayan bisa lolos dari sitaan tentara, mereka dapat
menjual kepada pedagang pengumpul arwana, antara 2000 sampai 6000 rupiah seekor.
Penyitaan hasil tangkapan para nelayan pribumi itu secara tidak langsung direstui oleh perwira TNI/
AD, Kol. Sukarjo, yang selama dua periode menjabat sebagai Bupati Merauke (1990-99). Sukarjo sendiri
bahkan menguasai rawa arwana yang cukup luas di Kecamatan Merauke, yang dikelolanya bekerjasama
dengan Komandan Kodim Merauke.
Rakyat juga menyubsidi bisnis TNI/ AU, yang meng- komersialisasikan pesawat-pesawat Hercules di
bawah kekuasaan mereka. Setiap minggu pertama dan ketiga, ada operasi rutin menjual tiket Hercules
kepada rakyat yang ingin dan ber- kepentingan terbang ke Jawa. Karena harga tiket Hercules yang
ditawarkan kepada rakyat jauh lebih rendah ketimbang tiket Merpati, omsetnya cukup besar. Tiket
Hercules dari Merauke ke bandara Sentani dekat Jayapura, tahun 2000 dijual seharga 200 ribu rupiah
selembar, sementara tiket dari Sentani ke
251
BISNISPERANG
Pangkalan Angkatan Udara di Madiun, 900 ribu rupiah. Hasil penjualan tiket-tiket Hercules itudibagi antaraKomandan
Pangkalan TNV AU Merauke, Komandan TNI/ AU Papua Barat, pilot Her- cules, clan Komandan Pangkalan TNI/ AU di
Madiun.
J adi kesimpulannya, subsidi rakyat untuk berbagai bisnis militer di Papua itu cukup besar, mulai dari biaya pembelian for-
malin yang dipakai untuk mengawetkan ribuan burung cendrawasih yang sudah diterbangkan ke luar dari Papua, harga peluru
yang dihambur-hamburkan dalam perburuan rusa di sabana Merauke, harga bahan bakar kendaraan-kendaraan rniliter clan
polisi yang dipakai untuk berburu di Merauke, sampai dengan tiket pesawat Hercules yang dikomersialisasikan itu.
Satu aspek yang negatif pula dari pengurasan sumberdaya alam yang melibatkan satuan tentara di Papua, adalah
kecenderungan satuan dari luar itu untuk menjadi pelindung, sekaligus berkolusi, dengan penebang hutan yang sedaerah asal
dengan mereka. Itulah yang saya amati di daerah Arso, Kabupaten Jayapura, pada 1980an, ketika satuan tentara dari Kodam
Hasanuddin waktu itu menjadi pelindung untuk penebangan hutan secara liar oleh para perantau dari Sulawesi Selatan. Sampai-
sampai begitu kurang ajarnya para 'anjing penjaga' para penebang liar itu, sehingga mereka berani memukul Ir. Komboy, Kepala
Dinas Kehutanan Papua Barat waktu itu, yang memergoki penebangan liar itu clan menegur mereka24• Dua dasawarsa
kemudian,

backing
tentara untuk penyelundupan kayu ilegal berpusat di Kabupaten Sorong, yang letaknya memang lebih
strategis untuk mengantarpulaukan clan mengekspor kayu gelap itu keluar.
Satu bisnis barn yang mulai berjalan sejak akhir dasawarsa 1990an, yang punya dampak sosial yang jauh lebih dahsyat
24
Aditjondro 2000, Hal.202
252
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : P o l i ti k B i s ni s Te n t a r a d i P ap u a
negatifnya

ditinjau dari kelestarian orang Papua sendiri, adalah pengumpulan gaharu. Prociuk
hutan pulau-pulau di kawasan Nusantara ini sebenarnya adalah akibat infeksi beberapa jenis
cendawan dari genus Fusa,rium, Botrydiplodi.aclan Pythium terhadap teras (core) pohon jenis
Aquilari.a (A. filari.a di Papua
clan

Pulau Lombok sertaA. malaccenis di


pulau-pulau Nusantara yang lain), jenis Dysoxylum di
N

usa T enggara Barat serta jenis


Wickstroemia diPapua25•

Keharuman gaharu memang setingkat di bawah cendana. T api setelah pohon cendana di
Timor hampir punah, banyak pedagang di luar negeri beralih ke gaharu, untuk bahan hio,
maupun cenderamata. Ekspornya sampai ke Singapura, Korea, Tiongkok, Jazirah Arab, Eropa,
clan AS26•
Berapa luas hutan berisi kayu gaharu yang sudah dipanen sukar diperkirakan, karena selain
usaha ini agak tertutup, juga metode
pemanenannya tidak seperti panen pohon-pohon lain. Di daerah Mamberamo di kawasan
Utara Papua Barat, regu-regu pencari gaharu yang digerakkan oleh oknum-oknum tentara
biasanya terdiri d
a
r

i
300

sampai dengan
500

orang. Mereka berkemah di hutan, memencar


secara agak acak di tengah hutan untuk mencari pohon-pohon yang sudah terinfeksi. Seperti
kebanyakan jenis pohon di hutan tropis yang penyebarannya acak
(random; patcby), pencarian gaharu juga harus dilakukan secara acak.
Tak jelas siapa pendukungnya, di awal 1990an perdagangan liar gaharu juga dilaporkan dari
daerah Kepala Burung.
W

alaupun
25
26
Anwar Batbnal, dan Agapitus, Thoha 200 dkk. I ; ( Hidayat 1 998), Gaharu al-Hamid, dan komunikasi Pengaruhnya pribadi,
terhadap Oktober Kehidupan 2002
Masyarakat Asmat: Laporan Stase Penelitian Mahasiswa
STFT
"Fajar Timur" Angkatan 1 996, Abepura. 1 998. Hal. 36, 1 1 1 ;
Soerianegara, I. & R.H.M.J. Lemmens (eds) ( 1 994), Plant Resources of South-East Asia No. 5( 1 ) Timber Trees: Major
Commercial Timbers, Bogor: Prosea Foundation. Hal. :222
253
BISNISPERANG

belum memperoleh izin penebangan kayu gaharu, satu perusahaan swasta, CV Setuju, membeli kayu
gaharu dari rakyat setempat seharga seratus ribu rupiah per meter kubik. Padahal, harga gaharu di situ
waktu itu dapat mencapai antara 600 ribu sampai dengan 700 ribu rupiah per meter kubik. Laporan
tentang praktek serupa juga diterima oleh Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan, DPRD Papua
Barat serta Dinas Kehutanan Propinsi Papua Barat dari kabupaten tetangganya, Sorong, dan melibatkan
perusahaan-perusahaan lain. Soalnya, hutan yang terentang dari daerah Maybrat (Aifat, Ayamaru, clan
Aitinyo) di Kabupaten Sorong hingga ke daerah aliran sungai Kamundan, antara Aifat, Bintuni, dan
Kokas banyak mengandung pohon­ pohon bergaharu27•
Sejarah perdagangan gaharu di kawasan selatan Papua Barat ini agak berbeda dengan di kawasan
Mamberamo dan Kepala Burung. Di daerah Asmat, Kabupaten Merauke, pencarian kayu gaharu telah
berkembang secara besar-besaran sejak pertengahan 1990an, dengan melibatkan masyarakat asli serta
sembilan kelompok etnis dari luar Papua, yakni orang T oraja, Minahasa, Bugis, Makassar, Tanimbar,
Ternate, Kei, dan Jawa. Mulai dari orang kampung sendiri, sampai dengan para
guru,

aparat desa, aparat Kecamatan, pedagang, pekerja


seks, sampai dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di sana terlibat dalam bisnis yang menggairahkan
tapi bersifat untung-untungan itu28•
Di Kabupaten Merauke, perdagangan gaharu praktis dimonopoli oleh John Fakiri, alumnus Fakultas
Hukum Uni- versitas Cendrawasih asal Kecamatan Bade, yang mula-mula membantu merintis proyek
perkebunan ekaliptus kongsi Scott Paper dari AS dan PT Astra International di daerah asalnya. Ketika
2728
Ilatbnal Cendrawasih dkk. Pas, 9 November 1 993; Tifa Jrian, Minggu III Desember 1 993
1 998
254
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : Po l it i k B i sn i s Te n t a r a d i P a p ua

proyek itu dibatalkan akibat oposisi gerakan lingkungan di In- don


e

sia dan mancanegara, pada 1996-1997 F akiri mendirikan dua buah CV clan ber
alih ke bisnis pengumpulan gaharu
.

Ia mencari dukungan politis bagi bisnisnya


dengan terjun aktif di organisasi- organis
as

i pemuda yang dekat dengan penguasa, khususnya Pemuda Panca Marga, FKPPI, dan
KNPI Papua Barat.
Ia

menjabat sebagai Sekretaris KNPI Papua Barat s


e

kitar 1997-1998, di masa pemerin


tahan Gubemur Jalrnb Patippi (eksBupati Merauke). Tidak cuma itu.
Ia

jug
a

mulai menjalin hubungan erat dengan perwira


- perwira TNI/ AD di Kodam T
rikora, melaluijalur FKPPI. Dengan cerdiknya, pedagan
g-politikus itu juga membina hubungan erat dengan para mahasiswa asal
Kabupaten Merauke di Asrama Maro di Padang Bulan, Abepura, yang sering ditraktimya.
Dengan berbagai pendekatan politis itu, tidak ada yang menentang bisnis gaharu John Fakiri
di hulu-hulu sungai di Kabupaten Merauke itu, yang dihuni oleh suku-suku Asmat, Yahray,
Auyu, clan Citak Mitak. Untuk mengangkut barang dagangannya, dikontraknya kapal-kapal
sungai yang dapat melayari Sungai Siraty sampai ke hulu daeral1 Asmat. Sementara itu, karier
politik tetap dipupuknya, dengan berhasil melobi para birokrat clan politisi di Jakarta. Ia berhasil
diangkat menjadi anggota MPR dari fraksi Utusan Daerah, bahkan berhasil menjadi anggota
Badan Pekerja MPR. Besar kemungkinan
,

besarnya keuntungan dia dari bisnis


gaharunya memungkinkan ia mendapatkan dukungan dari pusat-pusat kekuasaan di Jakarta.
Selain Fakiri, pengusaha swasta lain yang juga aktif di bisnis gaharu adalah Rudy Maswin,
yang juga dekat dengan para pejabat militer di Jayapura. T ruk-truk militer sering parkir didepan
T oko Sumber Makmur milik Maswin di lingkaran Abepura, karena tokonya banyak memasok
pasukan-pasukan non-organik di Papua. T api pengusaha keturunan Tionghoa yang berasal dari
Makassar ini juga cukup dekat dengan kaum muda di Abepura,
255
B I S N I S P E RA N G

karena sering mensponsori kegiatan olahraga, terutama sepakbola, balap motor, clan basket. Sebagai
bendahara Persipura, Rudy Maswin menjadi arsitek partisipasi Persipura di Liga Indonesia periode 1997-
1998. Barangkali ini juga yang menyebabkan banyak orang di Jayapura segan untuk menyelidiki bisnis
gaharu Rudy Maswin, yang dirintisnya bersama Danrem Abepura waktu itu, yang kini berbasis di Badan
Intelijen Nasional {BIN).
Harumnya gaharu ini tentu saja tidak hanya menarik perhatian kaum borjuis Papua, tapi juga sampai
ke hidung keluarga Soeharto di masa puncak kekuasaan sang diktator. Ari Haryo Wibowo, putra tertua
Sigit Harjojudanto clan cucu sang diktator, ikut terjun ke Papua Barat untuk memimpin kartel para
pengumpul gaharu. Seluruh pengumpulan gaharu dipaksa melalui kartel Ari Haryo Wibowo, yang ngiler
melihat harga 500 dolar AS tiap pound gaharu di pasar Timur Tengah29•
Agar monopolinya lebih sempuma, Ari Haryo Wibowo alias Ari Sigit, mengajak pamannya, Hutomo
Mandala Putra alias Tommy Soeharto, untuk memonopoli pengangkutan gaharu itu dari Papua Barat ke
Jakarta. U ntuk itu, lapangan terbang Timika yang dikuasai oleh PT FI, dijadikan pos pengumpulan
gaharu dari pedalaman Papua itu. Sedangkan untuk mempercepat pengumpulan gaharu dari pos-pos
pembelian di pedalaman ke Timika, anggota-anggota Kopassus yang ditugaskan menjaga keamanan
operasi penambangan PT FI menggunakan pesawat- pesawat helikopter yang parkir di Timika, yang
selalu diisi tankinya dengan bahan bakar sampai penuh. Rekening bahan bakarnya dibebankan pada
maskapai Australia, P&O, yang mengelola pelabuhan Amamapare, berkongsi dengan perusahaan kroni
Soeharto waktu itu, Alatief Corporation.
29
Wa
l
d
m
a
n
,
Peter (1 998), 'President's Grandson Follows the Footsteps of His Relatives', Wall
Street
Journal, 19 Februari.
256
C ATATAN K A S U S I N D O N E S I A : P o l i t i k B i s n i s Tent ar a d i P a p u a

Persaingan bisnis gaharu itu kadang-kadang mencetuskan konflik diantara oknum atau satuan ABRI.
Salah satu helikopter yang sedang dipakai oleh Kopassus untuk menerbangkan gaharu dari hutan ke
Timika, pernah ditembaki dari darat. Namun menurut sumber-sumber lokal, 'penembakan' itu lebih men-
cerminkan persaingan antara satuan-satuan Kopassus dengan Kostrad untuk menguasai perdagangan
gaharu. Sementara di daerah Asmat, sering terjadi konflik antara anggota-anggota ABRI yang membawa
para pekerja seks ke lokasi-lokasi pengumpulan gaharuJo.
Sementara di udara Kopassus dan Kostrad memperebutkan monopoli penerbangan gaharu, melalui
Kopermas (Koperasi Pemberdayaan Masyarakat) di Timika, Fakiri membantu membiayai monopoli
pembelian gaharu di darat. Walhasil, sem- purnalah monopoli gaharu sebagai kongsi antara kapitalis lokal
dengan kapitalis istana, dengan dukungan tentara elite istana. Maklumlah, waktu itu Kopassus
dikomandani oleh Mayor J enderal Prabowo Subianto, ketika masih menikah dengan putri tengah
Soeharto, Siti Hediyati Haryadi.
Di samping berjaya di darat clan udara, bisnis kelabu tentara di kawasan PT FI juga berjaya di
perairan. Endapan tailing (bahan buangan tambang) yang setiap hari mengendap di hilir Sungai Ajkwa,
merupakan rezeki nomplok bagi satuan Kopassus yang bertugas di sana. Mereka melindungi para
kontraktor penebangan pohon mati di sepanjang hilir sungai itu, tentu saja dengan pembagian
keuntungan. Sedangkan di Kali Kopi yang masih banyak ikannya, satuan Kopassus itu menampung ikan
hasil tangkapan para nelayan, sambil menjual bensin kepada mereka. Memang, para nelayan setempat
mendapat keuntungan berupa 'bensin murah'. T api di pihak lain, tentara merangkap pedagang
'0
Batbnal 1 998, Hal. 1 1 1
257
B I SNIS P E R A N G
bensin clan ikan itu menutup peluang bisnis yayasan suku Kamoro, yang sedang dilatih oleh PT FI untuk memanfaatkan kue
ekonomi setempat, melalui sumbangan satu persen dari seluruh keuntungan maskapai mancanegara itu di Papua.
Untuk menggenapi bagian ini, kita perlu kembali menyoroti biaya proteksi yang harus dibayar oleh perusahaan-perusahaan
kepada satuan-satuan aparat keamanan untuk melindungi operasi mereka di Papua. Dari semua perusahaan itu, PT FI lah yang
harus membayar biaya proteksi yang terbesar, dengan kehadiran antara

3.000
sampai dengan

4.00031
personil TNI clan Polri di wilayah operasi mereka, termasuk anggota
Kopassus32•
Kembali ke soal biaya proteksi, ada yang bersifat rutin clan acla yang bersifat insiclental. Ada clana rutin yang bersifat
tahunan, acla pula yang bersifat bulanan. Menurut beberapa laporan, Freeport telah menyanggupi untuk membayar sebelas juta
dolar AS setiap tahun ke

dalam
sebuah dana kolektif untuk kepentingan militer. Sementara itu, selama tahun

2001-2002,
biaya rutin per bulan rata-rata

400
ribu dolar AS33• Biaya bulanan itu, menurut satu sumber lain, persisnya 439,365
clolar AS bulan Februari

2002
clan

323,275
dolar AS bulan berikutnya. Ini cukup menclekati laporan
perusahaan incluk PT FI, Freeport McMoRan Copper and Gold Inc. kepada US Secu- rities and Exchange Commission tentang
biaya proteksi sebesar
31
Angka 3.000 sampai dengan 4.000 jumlah person ii TNI dan Polri diperoleh dari Dr. Denise Leith, peneliti Australia yang
menulis tesis Ph.D.-nya tentang ekonomi politik PT FI (Leith 2003). Perusahaan itu sendiri melaporkan ke Bappepam AS bahwa
aparat keamanan RI di wilayah kontrak karyanya berjumlah 2.300 orang. Sedangkan secara resmi, menurut Panglima TN!
Jenderal Endriartono Sutarto, hanya satu batalyon gabungan dari ketiga angkatan, dengan total personil 600 orang, yang
ditempatkan di kawasan kontrak karya PT
FI (detik.com, 14 Maret 2003). 32
Leith, Denise (2003), The Politics of Power: Freeport in Suharto 's Indonesia. Honolulu: University of Hawaii Press, Hal. 203,
234
33
Leith 2003, Hal.234-5
258
C ATATA N KA S U S I N D O N E S I A : P ol i t i k Bi snis Ten t a r a d i P ap u a
5,6
juta dolar AS (2002) clan 4,7 juta dolar AS (2001) yang dibayarkan kepada 1NI clan Polri, y
ang jadi geger di media massa Indonesia medio Maret 2003. Tentu
saja
,

apabila dil
engkapi lagi dengan biaya
-

biaya insidental yang juga mereka keluarkan untuk para anggota aparat keamanan selama tahun 2001 clan
2002 itu. Biaya proteksi yang bersifat insidental dikeluarkan saat pembesar-pembesar negara berkunjung
ke wilayah kontrak karya maskapai tambang emas, perak clan tembaga itu. Bulan Oktober 2002, ketika
Pangkostrad Jen
deral Ryamizard
Ryacudu berkunjung ke sana, biaya
pengamanan khusus sang tamu yang disodorkan ke bagian keuangan PT
FI

besarnya konon mencapai 90 juta rupiah. Sedangkan ketika


Taufiq
Kiemas, suami Presiden Megawati Soekarnoputri, yang juga
seorang anggota DPRIMPR berkunjung ke sana, September 2001, didampingi oleh 45 orang wakil rakyat,
pejabat
pemerintah, clan wartawan, biaya peng- amanan khusus rombongan 'tamu agung'
itu konon men
capai 500 juta rupiah
.

Maklumlah, rombongan yang begi


tu
besar harus dipecah menjadi bebe

ra
pa regu, yang d
iterb

an
g

kan keliling wilayah kontrak karya PT FI, bahkan


sampai ke w
ilayah Kabupaten Merauke, dengan
helikopter-helikopter, yang sewanya per jam tinggi sekali.
Tuntutan sogokan insidental dari aparat keamanan kadang- kadang juga diterima oleh pimpinan PT
FI, yang kadang- kadang tidak menunggu lama untuk
melayaninya. Ini terjadi misalnya ketika seorang eksekutif PT
FI,

Prihad

i
Santoso, yang bertanggung jawab untuk urusan
hubungan perusahaan
itu dengan pihak pemerintah RI,
mendapat telepon dari orang yang menyebut dirinya Kapolda Papua Barat. Penelpon itu meminta Prihadi
menyetor 10 r
ibu dolar AS ke dalam rekening banknya. Tanpa banyak cingcong, Prihadi
memerint
ahkan sekretarisnya untuk segera memenuhi permin
t

aan itu. Baru setelah ketahuan bahwa itu hanyalah suatu


penipuan, Prihadi melaporkan
kejadian
259
BISNI S P E RANG

itu ke polisi, dan pers segera melaporkan penipuan itu34•


Eskalasi keterlibatan militer sebagai 'anjing penjaga' maskapai tambang mancanegara itu ada
sejarahnya. Pada 1996, BrigJ en TNI/ AD Prabowo Subianto, menantu Soeharto yang sedang
meroket kariemya
di

Kopassus, merekayasa 'perang suku' diantara orang Amungme, salah satu suku
penduduk
asli

di wilayah kontrak karya PT FI, dengan suku-suku


pegunungan lain yang sudah hijrah ke wilayah sekitar tambang untuk mencari pekerjaan atau
rezeki lain di
sana.

Selain itu, di awal tahun itu telah terjadi penyanderaan sejumlah peneliti biologi Indonesia
dan Eropa, yang berakhir dengan operasi penyelamatan sandera oleh regu Detasemen 81
Kopassus yang dikomandani oleh Prabowo sendiri. Kesuksesan operasi ini mengorbitkan
Prabowo menjadi Danjen Kopassus kedua yang berpangkat Mayor J enderal setelah Y ogie S.
Memet. 35•
Akibat konflik antarsuku serta penyanderaan para peneliti itu, maskapai mancanegara itu
kemudian mengundang militer untuk menjaga keamanan di seluruh wilayah operasinya.
Mulailah proyek besar-besaran yang dibangun dengan dukungan dana
100%

melalui Departemen EPO (Emergency Planning and Operation) yang sengaja


dibentuk untuk mengatur segala logistik dan keperluan lain dari militer, termasuk hubungan
dengan Mabes TNI, Kodam Trikora, dan Polda Papua Barat. Proyek-proyek militer yang
mencapai sekitar 35 juta dolar
AS, setelah tawar-menawar dengan
pihak militer yang konon menuntut seratus juta dolar AS, meliputi:
1. Pembangunan Polres Mimika, lengkap dengan rumah perwira dan keluarga serta asrama
anggota Polri yang masih bujangan;
34

dari PT
FI
Leith 2003 , Hal.235
35
Conboy, Ken (2003), Kopassus: Inside Indonesia 's Special Forces, Jakarta &
Singapore: Equinox Publishing (Asia) Pte. Ltd., Hal.3 1 4
260
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : P o l i t i k B i s n i s Te n t a r a d i P ap u a

2. Pembangunan Mess Kasuari, yang ditempati Batalyon 752; 3. Pembangunan Kodi


m

Mimika, lengkap clengan asrama clan rumah; 4. Pembangunan Polsek


Kuala Kencana, lengkap clengan
rumah anggota; 5. Pembangunan Ma Yon (Markas Batalyon), yang cligunakan Satgas Pam
dari berbagai claerah yang bertugas
di

Timika; 6. Pembangunan Markas 1NV AU,


lengkap clengan asrama dan rumah; 7. Pembangunan LANAL
(Pangkalan 1NV AL,) lengkap
dengan asrama dan
rumah. 8. Pembangunan Markas BRTh10B, lengkap dengan asrama
clan rumah.
Fasilitas lain termasuk pembelian dua buah mobil jeep De- fender 2 bagi setiap kesatuan serta
lima buah bus untuk operasi Satgas Pam. Berbagai investasi PT
FI

yang lain untuk melayani permintaan militer mencakup


pos-pos penjagaan berikut rumah untuk mereka yang bertugas di pos-pos itu, lapangan upacara,
guclang mesiu, ruang mess prajurit, prasarana listrik clan air minum, lapangan tenis clan bola
voli,
serta

tiang
bendera.

Selain itu, PT FI juga menggaji dua orang


'penasehat' dari TNI, sementara 90% karyawansekuriti PT
FI dari tingkatan superintendent sampai dengan manajer
sekuriti adalah anggotamiliter aktif
atau

pensiunan militer36. Di samping pembiayaan pasukan


clan instalasi militer
secara ru- tin clan insidental itu, PT
FI

juga menggaji sejumlah tentara clan bekas tentara AS untuk m


enj
ag
a

keamanan maskapai mancanegara itu. Departemen EPO yang


didirikan setelah kerusuhan
tahun

1996 dipimpin oleh seorang eks Kol.


AD AS, Thomas Green, bekas Atase
36
Leith 2003 , Hal.234, 24 1 ; sumber-sumber lain
261
B I SN I S PE R A N G

Militer di Kedubes AS
di

Jakarta yang suka membangga-banggakan bahwa ia mengenal dua orang


mantan jenderal, Prabowo Subianto dan Wiranto, secara prib
a

Bekas tentara AS ini pemah dituntut untuk ditarikdari tugasnya oleh


16 orang wakil masyarakat Timika yang dipimpin oleh Pdt. Ishak Ondawame, karena dianggap
sebagai "pemusnah rakyat Timika."38•
Ironisnya, walaupun sudah dijamin dengan begitu berlimpah, satuan-satuan yang bertugas di
kawasan kontrak karya PT FI masih memelihara sekian banyak bisnis sampingan, mulai dari
monopoli bisnis seks di Timika, pendulangan emas di anak-anak Sungai Ajkwa,
menyelenggarakan pasar gelap, perdagangan gaharu secara ilegal, penjualan alkohol secara
ilegal, penangkapan dan perdagangan burung-burung langka, penebangan pohon, penjualan
barang-barang inventaris PT FI yang dicuri dari gudang, dan setiap bulan memeras desa-desa
pada saat mereka menerima sumbangan PT FI dari satu persen keuntungan perusahaan itu.39•
Berbagai bisnis kelabu satuan-satuan 'pejaga keamanan PT FI' itu masih dapat diperinci lebih
lanjut, berdasarkan wawancara penulis dengan sumber-sumber di Papua. Mereka mengutip
pungutan sebesar Rp 100 ribu dari setiap truk pembawa kayu yang lewat
di
di
.

37

mencuri dan menjual konsentrat tembaga di pasar


Timika, menjual barang-barang konsumsi harian, seperti telur, ayam beku, minyak, garam,
maupun sarana canggih, seperti komputer clan mesin faksimili. Untuk keperluan bisnis barang-
barang dapur itu mereka 'meminjam' mobil dinas PT FI jenis Toyota Turbo long chassis
37

depan pos penjagaan SP


IX,
Leith 2003 , Hal.239
38
van den I3roek, Theo P.A., J. I3udi Hernawan, Frederika Korain dan Adolf Kambayong (200 1 ), Memoria Passionis di Papua:
Kondisi Sosial Politik dan Hak Asasi Manusia: Gambaran 2000, Jayapura & Jakarta: Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP)
Keuskupan Jayapura & Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP), Hal. 8-9
39
Leith 2003, Hal.23 8
262
CATATA N K A S U S I N D O N E S I A : P o l i t i k B i sn i s Te n t a r a d i P ap u a

untuk delapan sampai sepuluh orang penumpang, sedangkan barang canggih diambil begitu saja
dari guclang perusahaan. Kapal- kapal motor cepat milik KPLP tiap hari diisi oleh satuan-satuan
militer itu dengan seribu liter dari tanki minyak P&O di port
site Amamapare, konon untuk
patroli, tapi sering dipakai mengambil ikan dari kapal penangkap ikan, untuk dijual di pasar
lokal.
Tidak puas dengan menguasai perdagangan lokal, tidak sedikit barang mewah yang mereka
angkut dari kawasan PT FI untuk dijual
di

kampung halaman mereka. Misalnya, ketika tahun 2000 lalu diadakan inspeksi
mendadak ke kapal TNI/ AL
yang akan mengangkut satu satuan kembali
ke J awa, ditemukan sejumlah barang elektronik yang nilainya ditaksir bernilai hampir satu
milyar rupiah. Permainan lain untuk menguras keuangan maskapai mancanegara itu adalah
pendampingan tuntutan ganti rugi rakyat setempat. Salah seorang anggota Intel, Sersan T
adjirun, seclang mendampingi beberapa orang tokoh masyarakat setempat yang menuntut ganti
rugi sebesar 30 milyar rupiah akibat kerusuhan tahun 1996.
W alhasil, untuk mempertahankan biaya proteksi yang begitu tinggi, kesan kerawanan Papua
harus tetap dipertahankan. Pergeseran prakarsa perjuangan kemerdekaan dari para gerilyawan
di

hutan ke perjuangan damai


di

kota clan di
arena diplomatik internasional,
merupakan hal yang merugikan pihak tentara. Sebab pergeseran taktik perjuangan bersenjata di
hutan ke perjuangan damai di kota, merusak citra 'daerah rawan' itu. Belum lagi, pergeseran
tugas, clan anggaran, keamanan dari tentara ke polisi. Makanya, pembunuhan Ketua Dewan
Presidium Papua, Theys Hiyo Eluay, pada tanggal 10 November 2001 oleh satu regu Kopassus
yang telah divonis tiga tahun penjara40, merupakan puncak dari berbagai upaya penguasa untuk
melumpuhkan sayap perjuangan damai41, dapat dilihat sebagai usaha terencana untuk
mengembalikan posisi hegemonis tentara
263
B I S N I S P E R ANG

di Papua. Begitu pula penyerangan terhadap guru-guru PT FI yang sedang berdarmawisata di Mile 63,
dekat Tembagapura, yang menewaskan dua orang guru AS clan seorang guru Indonesia pada tanggal 31
Agustus 2002. Kejadian itu, di mana TNI segera menuduh OPM sebagai pelakunya, ternyata menurut
Decky Murib, bekas informan Kopassus yang membelot, dilakukan oleh satuan Kopassus setempat.
Semua kejadian ini, sejalan dengan logika ekonomi politik kekerasan yang digambarkan oleh Georg
Elwert. Seperti ditulis antropolog Jerman itu42:
A particular cost-efctiveform of mobilising troops is to cre- ate fear. Hence, propaganda acts
as

an important instrument of production. From an economic


perspective, thiscan givea point to what would otherwise be pointless violence. The fear of
retaliation by the victims leaves no option open but to join an army or support it for one's own
protection. Fear of re- venge stabilises the system.
Dampak Pengurasan Gaharu di Papuabisnis kelabu tentara di Papua, terlalu luas untuk disoroti
seluruhnya. Untuk keperluan artikel ini, saya mau menyoroti secara khusus dampak bisnis gaharu yang
dampaknya sangat destruktif, padahal sangat kurang disorot oleh media maupun aktivis HAM di
Indonesia dan mancanegara. Secara garis besar, dampak bisnis gaharu yang didukung oleh tentara di
Papua itu dapat digolongkan ke dalam dampak ekologis, sosial-ekonomis, dan demografis.
Dampak ekologis pencarian gaharuterutama berwujud besarnya biomassa yang terbuang percuma di
hutan. Berbeda dengan penebangan pohon oleh pemegang HPH yang memang mengincar
40
Sydney Morning Herald, 22 April 2003 4 1
lihat van den Broek 200 I , Hal. 1 84-9
42
Elwert, Georg ( 1 999), 'Markets of Violence: The Violence Trade and the
Goal Rationality of Violence,' Law and State, 59160,
Hal. 40-58.
264
CATATAN K A S U S I N D O N E S I A : Po li ti k B i s ni s Ten t a r a d i Pap u a
seluruh batang �og) pohon, menemukan pohon bergaharu bersifat sangat spekulatif, sebab tidak semua pohon yang tampak agak
sakit (banyak daun

clan
ranting mati) mengandung gaharu. Masyarakat pergi ke hutanclan menebang pohon-pohon di hutan yang
memiliki ciri serupa dengan pohon bergaharu, sebagaimana ditunjukkan oleh para pendatang. Penebangan pohon secara

liar
itu menyebabkan banyak pohon rusak yang sudah tentu tidak
bergaharu. Selain itu, salah satu cara menemukan pohon bergaharu adalah dengan mengebor pohonnya. Jika hasil pengeboran
tidak menunjukkan aclanya gaharu, pohon tersebut ditinggalkan begitu saja sampai membusuk.43
Sesudah pohon yang dikira bergaharu diidentifikasi clan ditebang, banyak pohon clan tumbuhan lain di sekitar pohon
bergaharu ikut tumbang sampai dengan radius

15
meter dari pohon bergaharu itu, karena akar dari pohon
bergaharu pun dicabut untuk mendapat gaharunya44• Selanjutnya, pohon yang
diduga bergaharu itu dikuliti, juga lapisan gubalnya, untuk mencapai terasnya. Itu pun hanya sebagian kecil terasnya sudah
terinfeksi menjadi gaharu, sedangkan yang lainnya hanya dibuang. Pencaharian gaharu itu masih punya dampak ekologis yang
lain. Lingkungan sekitar hutan yang pohonnya diduga bergaharu itu semakin terganggu dengan hadirnya motor temple para
pedagang clan deru gergaji mesin yang bunyinya dapat mengusir satwa di hutan, sementara limbah minyak dari mo- tor-motor
tempel itu mencemari air kali yang biasanya digunakan sebagai air minum.45•
Dampak ekologis itu tidak begitu langsung dirasakan oleh masyarakat di kawasan hutan, dibandingkan dengan dampak
sosial ekonomi. Pada masa panen gaharu, harga barang-barang
43
Batbnal dkk. 1 998, Hal.3 1
44
Batbnal dkk. 1 998, Hal. 1 22
265
B I S N I S P E RANG

pokok naik sampai minimal sepuluh kali lipat. Misalnya, harga kopi yang biasanya
2500

rupiah bisa naik sepuluh kali lipat menjadi


25
ribu rupiah. Untuk urusan karbohidrat, dampak kenaikan harga itu pada masyarakat
hutan yang masih hidup dari hasil kebun, clan tidak tergantung dari ekonomi beras, masih
lumayan. T api harga barang-barang toko, naiknya gila-gilaan.
Dampak sosial lain yang berkaitan dengan bisnis pengumpulan gaharu ini adalah konflik
sosial antara orang kampung dengan para pengumpul gaharu, yang tidak jarang berasal dari luar
wilayah tanah ulayat yang sedang dirambah, atau bahkan dari luar Papua. Konflik-konflik sosial
itu sampai mengarah pada pembunuhan pengumpul gaharu, sebagaimana terjadi di daerah Kali
Kopi, Timika, tanggal
30

Maret
2000,

di Wamena, tanggal 18 Mei


2000, clan di daerah Sorong, tanggal 19
Mei
2000.46• Dalam kasus di Timika, empat orang korban, Abu
Rachman, Abu T aris, Fahrni, dan
Rizal,

ditembak dan dipanah hingga luka- luka. Menurut Dandim


1710

Mimika, Letkol Infanteri Fransen Siahaan, aksi ini kemungkinan


dilakukan oleh kelompok gerilyawan pimpinan Kelly Kwalik, yang sebelumnya sudah
mengedarkan selebaran larangan pencarian gaharu di daerah terse but. W alhasil, Pangdam
XVITrikora, Mayjen TNI Albert Inkiriwang meminta anggota TNI yang melindungi warga
pencari gaharu, dengan mengangkut mereka ke Mile 38 Kali Kopi, Timika, supaya ditindak
tegas.47•
Dampak sosial Jain yang tidak kalah negatifnya, sebab punya efek jangka panjang, adalah
merosotnya disiplin belajar clan mengajar
di

lingkungan guru clan murid SD di daerah-daerah 'perburuan' gaharu. Sekolah-


sekolah dasar yang kosong, karena para guru dan murid ikut mencari gaharu, merupakan peman-
45 ibid
46 van den Broek dkk. 200 1 , Hal.2 1 7
47
van den Broek dkk. 200 1 , Hal.32
266
CATATA N K A S U S I N D O N E S I A : Pol iti k B i sni s Ten ta r a di Pa pu a
clangan yang lazim di distrik-distrik Atsy dan Asgon di claerah Asmat.48•
Namun yang lebih clahsyat ketimbang semua jenis dampak ekologis clan sosial itu aclalah bahwa pengurasan
gaharu telah melecut ledakan HIV I AIDS di Papua. Karena, untuk membujuk rakyat Papua mencari dan menyetor
gaharu, para peclagang pengumpul gaharu mensponsori ekspansi pekerja seks ke pelosok-pelosok Papua, yang
diduga kaya gaharu. Misalnya, di claerah 'segiempat emas' perclagangan gaharu di Kabupaten Merauke, yakni
distrik-distrik Akat, Agats, Asgon clan Atsy, para pedagang membujuk rayu laki-laki setempat untuk berhubungan
intim dengan para pekerja seks, dengan bayaran gaharu. Kedatangan para pekerja seks itu, yang sebagian
didatangkan dari Timika, didukung oleh anggota berbagai satuan TNI clan Polri, khususnya Kostrad clan
Brimob.49•
Pekerja seks yang direkrut untuk membantu pengurasan gaharu dari pedalaman Papua umumnya adalah mereka
yang sudah merosot jumlah kliennya di lokasi-lokasi industri seks
di kota-kota di Papua, seperti di Merauke,
Timika, Sorong, clan Jayapura. Dengan demikian, kemungkinan penyebaran penyakit kelamin dan khususnya HIV I
AIDS semakin besar, sebab penyakit HIV I AIDS sudah teridentifikasi diidap oleh pekerja seks di
kota Merauke pada

1992,
tiga tahun kemudian

di
Timika, clan tahun

1998
di distrik Agats. Dari keempat pekerja seks yang pertama didiagnosa mengidap HIV

di
Agats tahun

1998,
seorang diantaranya sudah pergi ke Biak, dua
orang pindah beroperasi di tmgg Timika . aln ya clan . 50 .
seorang di antaranya tidak cliketahui tempat
48
Timika Pos, 3 1 Oktober 2002
49
Batbnal dkk. 1 998, Hal.45, 6 1 , 7 1 , 1 1 1 ; UKI-CONTPAD (200 I ), Laporan Awai Survei di Merauke, Jakarta: Advance
Team Universitas Kristen Indonesia (UKI) & Consultative Team for Papuan Autonomy Development (CONTPAD).
267
BISNISPERANG
Kembali ke persoalan barter gaharu dengan pelayanan seks, kualitas gaharuyangdisetor ke pedagangpengumpul, menjadi
ukuran lamanya pelayanan seks yang dapat diperoleh 'pemburu gaharu'.51• Satu kilogram gaharu berkualitas tinggijenis 'mata
kucing', 'dibayar' dengan hubungan seks semalam suntuk, sedangkan gaharu berkualitas rendah hanya diimbangi dengan
pelayanan seks selama satu sampai dua

jam.
Pembayaran dengan pelayanan seks tersebut, selain membawa risiko penyakit kelamin, secara
ekonomis juga sangat eksploitatif. Apa yang diterima laki-laki penyetor gaharu tak ada artinya dibandingkan dengan 500 ribu
sampai dengan lima juta rupiah yang dapat diperoleh eksportir gaharu dari Singapura clan pasaran lain di dunia.
Melalui barter gaharu dengan seks, penyakit HIV I AIDS, yang pertama kali ditemukan di kota Merauke tahun 1992, akibat
hubungan seks antara dua orang pekerja seks dengan empat or-
ang nelayan Muangthai52 merebak ke seluruh penjuru Kabupaten
Merauke.
Memang,
secara
nasional, prevalensi kasus AIDS per 100 ribu penduduk di propinsi Papua Barat adalah yang tertinggi
di Indone- sia, yakni 9, 19, dibandingkan dengan propinsi dengan tingkat prevalensi tertinggi kedua,

DKI,
yakni2,38, serta prevalensi nasional setinggi

0,3053• T
api dari sudut regional, penyebaran HIV I AIDS
itu terutama terpusat di Kabupaten Merauke, di
mana jumlah pengidap HIV I AIDS telah menanjak dengan pesat dari dua orangtahun 1992 m

e
n

ja
di

327
orang di bulan Oktober 2001. Bahkan pada September
50
Batbnal dkk. 1 998, Hal.69 5 1 Kompas, 5 September 200 I 5 2 Jubi
,
30 Oktober.- 1 2 November 1 999, Hal. 1 2 5 3 Ditjen
PPM & PLP Depkes RI (2002), Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Dilapor sld September 2001 (Cases of HIV/AIDS
in Indonesia Reported thru ' September 2001), Jakarta: Ditjen PPM & PLP Depkes RI/Directorate General CDC & EH Ministry
of Health, Republic of Indonesia.
268
CATATAN K AS U S I N D O N E S I A : Po l i t i k B i s nis Tent a ra d i Pap u a

2002, prevalensi penderita


HIV I AIDS
di

Kabupaten Merauke telah meningkat sampai 92 orang per


100 ribu penduduk, puluhan kali lebih tinggi ketimbang angka prevalensi
HIV

I AIDS secara nasional, yang mencapai 0,4 orang per


100

ribu penduduk padaMaret


2002. Lokasi para pengidap
HIV

I AIDS,
di

luar kota Merauke, terutama


di

'segitiga emas gaharu' Agats, Atsy dan Asgon, serta distrik-distrik tetangganya,
yakni Akat, Sawa-Erma, Senggo, Kasuari, dan Kamur. Menurut dokter Gunawan Ingkokusumo,
koordinator ASA (Aksi Stop AIDS) Papua Barat, keadaan yang paling parah adalah di distrik
Asgon, khususnya di Desa Eci dan Kanami. Di Desa Eci terdapat Hotel J asrito bertingkat tiga,
di mana orang bisa minum bir di lantai dasar, berkaraoke di lantai dua, dan menginap di lantai
tiga yang tarifnya 300 ribu rupiah semalam, sambil melakukan transaksi seks dengan para
pekerja seks yang tarifnya
700

ribu rupiah semalam. Di desa itu ada 80 orang pekerja seks yang
beroperasi di bar-bar di desa, dan seratus orang lagi yang melakukan transaksinya di bivak-bivak
di hutan, di mana transaksi barter kayu gaharu dengan jasa pelayanan seks masih tetap berjalan.
Maka tidak mengherankan, bahwa dari tes darah yang dilakukan oleh staf Dinas Kesehatan
Kabupaten Merauke terhadap 80 orang pekerja seks yang beroperasi
di

bar- bar di Distrik Asgon, enam orang


diantara mereka ditemukan positif kejangkitan
HIV54• Virus maut yang diidap para pekerja seks dengan cepat menular lewat
hubungan seks tanpa perlindungan ke laki-laki penduduk asli maupun pendatang, yang pada
gilirannya menularkannya ke pasangan masing-masing. Diantara suku asli Papua yang paling
terancam oleh penyakit yang memperlemah
54
Ingkokusumo, Gunawan (2002), ' Sepuluh tahun penyebaran infeksi HIV di
Papua' , Makalah yang disaj ikan pada Forum Dialog Mahasiswa dengan tema
"AIDS Sebagai Ancaman Generasi Muda Papua Masa Depan" di Aula Universitas Cendrawasih, Abepura, tanggal 29
November.; Timika Pos, 28 Oktober 2002.
269
BISNISPERANG

kekebalan manusia terhadap berbagai penyakit adalah suku-suku Y akai, Marind, Asmat, clan
Auwyu. Sedangkan diantara pendatang, yang terancam adalah suku-suku asal J awa, Kei, clan
Nusa Tenggara Timur55•
Melihat besarnya peranan para pekerja seks komersial dalam penyebaran HIV I AIDS, maka
salah satu tantangan yang harus dihadapi untuk mengendalikan epidemi itu adalah mengurangi
peranan anggota-anggata TNI clan Palri dalarn mendukung industri seks, terbuka rnaupun
terselubung, di Papua. Di banyak lokasi industri seks, anggota Polri rnenjadi bodyguard para
pekerja seks. Selanjutnya, banyak anggata TNI dan Palri yang bekerja sebagai penjaga keamanan
di lokasi-lokasi industri seks itu. Sejumlah pekerja seks terselubung yang bekerja dibar-bar
menjadi perernpuan peliharaan sejurnlah perwira pertama TNI. Lalu ada sejurnlah Komandan
Kodim
dan

Kapolsek yang menerima 'upeti' dari pengelala lokasi-lakasi


industri seks tersebut. Akhirnya, ada juga searang purnawirawan TNI yang menjadi pelindung
sindikat yang mendatangkan dan rnenyebarkan pekerja seks dari luar Papua, khususnya di kata
Sarong. Dengan kata lain, Sarong jadi 'pintu keluar' bagi kayu gelap dari Papua, sambil rnenjadi
'pintu masuk' bagi para pekerja seks yang terbukti telah ikut rnelecut epidemi
HIVI AIDS di negeri ini,
dan

di kedua bidang bisnis gelap itu, personil


ABRI

ikut berperan. Masalah keterlibatan tentara


dan

polisi dalam industri seks, tidak hanya dapat menirnbulkan


dampak demagrafis negatif di Papua, tapi juga di daerah-daerah lain di Nusantara. Rangkaian
kerusuhan di Posa, Sulawesi Tengah, rnernbuat daerah itu menjadi penerima pasukan dari
berbagai daerah yang sudah clan akan
ss
Simatupang, Abraham, Titus Tambaip, A n tie Solaiman, Kelly Raunsay dan Dandy Sendayu (2002), 'Masalah & tantangan
pengelolaan HIV/AIDS
di
Merauke, Propinsi Merauke', Medical Journal of the
Christian University of Indonesia, 20 (50), Hal . l - 1 0.
270
C ATATA N K A S U S I N D O N E S I A : Po li ti k B i s ni s Ten t a r a d i P a p u a

terlibat secara seksual dengan perempuan setempat. Satuan Brimob Papua, misalnya, baru-baru ini
membawa pulang 21
or- ang perempuan yang mereka nikahi
di Poso. Nah, tanpa
screen- ing HIV I AIDS terhadap personil
tentara clan polisi pada saat mereka masuk clan keluar dari Papua, kemudian sekali lagi tan pa screenin
g

HIV I AIDS saat mereka masuk dan keluar dari daerah konflik lain
,

tidak tertutup kemungkinan bahwa aparat keamanan ikut menjadi penyebar penyakit yang
dapa
t berakibat dahsyat terhadap populasi penduduk setempat
maupun terhadap keluarga para serdadu clan polisi yang ditinggalkan di rumah.
Sementara itu, bisnis gaharu sesungguhnya berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di
pedalaman Papua. Namun pertama-tama, pengusahaan produk hutan Papua yang sangat langka itu perlu
dilepaskan sama sekali dari
praktek-praktek bar- ter seks berisiko ti
nggi itu
.

Selanjutnya
,
untuk mengurangi pemborosan biomassa, teknik inokulasi po hon
Aquilaria de

ngan cendawan pencipta gaharu yang


sedang dikembangkan di Nusa T enggara Barat (NTB) dan J awa T
engah
,

perlu diperkenalkan ke Papua. Di NTB, tim Fakultas


Pertanian Universitas Mataram, bekerjasama dengan Ditjen Reboisasi clan Rehabilitasi Lahan
Departemen Kehutanan dan Perkebu
nan telah menanam 1.600
po

hon Aquilaria di
Lombok Barat, dari species yang sama dengan yang tumbuh di Pap
u

a
,

yak
ni A. filaria.
Eksperimen serupa kini dicoba juga di lingkungan kampus U
niversitas J enderal Sudirman di Purwokerto, Jawa Tengah. Selain cara modern itu
,

orang Dayak pun ya tradisi mengoleskan


gula dan
oli pada batang poho

n yang berpotensi menghasilkan


gaharu
.

Gula bisa menjadi media tumbuhnya cendawan itu, clan oli


menjadi sumber protei
n

nya56
•A
pabila berbagai teknik perangsang penciptaan gaharu yang mod
- em maupun tradisional ini dapat
diperkenalkan kepada penduduk asli di pedalaman Papua
,

mudah-mudahan
ekspor gaharu dari Papua dapat dipertahankan, bahkan
kalau bisa ditingkatkan
.
271
B I S N I S P E RA NG
Kesimpulan dan Saran-saranuraian di atas, saran- saran berikut dapat disimpulkan, bahwa: Pertama, hendaknya rakyat Indonesia
menolak untuk terus- menerus dibebani biaya militerisasi terselubung, yakni bisnis militer yang menggantungkan diri pada sarana
umum serta peluru clan senjata, yang juga dibeli dari uang rakyat.
Kedua, dwifungsi militer yang masih tetap digunakan untuk membenarkan campur tangan militer dalam semua gejolak
sosial di Indonesia, termasuk yang dipicu clan dipacu oleh militer sendiri, harus dihapus secara tuntas, sementara polisi dan
aparat pemerintahan sipil dibekali dengan kemampuan menyelesaikan konflik secara darnai, lewat kotak suara clan bukan lewat
kotak peluru.
Ketiga, semua bentuk bisnis yang melibatkan satuan dan 'oknum' militer dan purnawirawan militer clan polisi, hams
diswastakan secara penuh clan didorong agar bersaing secara normal di pasar, tanpa mengandalkan berbagai kemudahan. Mereka
yang tidak mampu bersaing, tutup saja.
Keempat, jumlah personil tentara, yang hanya rnampu dibiayai seperempat pengeluarannya dari APBN, yang mendorong
menjamurnya berbagai bisnis militer, sudah saatnya dirasionalisasi berdasarkan kriteria profesionalisme yang ketat, di mana
hanya mereka yang sanggup dan punya integritas tinggi dipertahankan, sementara sisanya dipersiapkan untuk kembali berkarya
sebagai warganegara biasa. Untuk itu Komando T eritorial

TNI
perlu dilikuidasi, sehingga

APBN
cukup untuk menghidupi personil tentara dan keluarga mereka,
tanpa hams berbisnis di luar dan selama jam dinas.
56
Anwar, Khaerul dan Dirman Thoha (200 1 ), 'Gaharu; Mengangkat Petani Bersarung dan Berdasi ' , Kompas, 2 Maret 200 1 ;
Kompas,
5 Sept. 200 I ; Kedaulatan Rakyat, 1 3 November 2002
272
CATATA N K A S U S I N D O N E S I A : P ol i t i k B i s n i s Te n t a ra d i P a p u a

Kelima, khusus menanggapi pembunuhan Theys Hiyo Eluay, sudah saatnya rakyat Papua
mendapatkan kesempatan memperjuangkan aspirasinya lewat jalan damai, untuk tidak
menambah jatuhnya korban jiwa, sambil menunjukkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang beradab, bukan bangsa biadab yang ingin mempertahankan suatu wilayah
warisan kolonial, tanpa persetujuan dari rakyat yang hidup dalam batas-batas wilayah kolonial
itu.
Dan terutama, mengingat begitu banyaknya personil militer clan polisi terlibat dalam
melindungi industri seks di kota-kota maupun pedalaman Papua, perlu ada langkah-langkah
drastis untuk mencegah penyebaran virus AIDS ke daerah-daerah di mana tentara clan polisi dari
Papua sudah clan akan ditempatkan. T ermasuk di Aceh di mana kehadiran
25

ribu orang serdadu kemungkinan akan dilipatduakan.


Jika tidak, rotasi pasukan dari Papua dapat menjadi born yang sewaktu-waktu siap meledak,
dengan akibat yang jauh lebih dahsyat dari born Bali, 12
Oktober
2002. $
273
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia
Andi Widjajanto Universitas Indonesia
KEHARUSAN

untuk melakukan penataan bisnis militer di Indonesia dapat diletakkan sebagai


salah satu agenda reformasi sektor keamanan. Agenda ini merupakan bagian integral dari satu
pendekatan komprehensif untuk mengatasi instabilitas sosial politik Indonesia. Satu solusi klasik
yang dapat diterapkan untuk mengatasi instabilitas sosial politik adalah pembangunan. Namun,
sejarah menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi tidak selalu membawa masyarakat ke arah
keamanan clan perdamaian.
Untuk menghilangkan kesenjangan antara pembangunan clan ekonomi, keamanan harus
ditempatkan sebagai tujuan eksplisit dari pembangunan. Kondisi ketidakamanan bagi negara clan
bangsa selalu menjadi hambatan utama pem- bangunan di Indonesia. Jika Indonesia akan keluar
dari lingkar- an
setan

di
mana

instabilitas, kriminalitas, kemiskinan, clan kekerasan komunal saling


memperkuat, maka pembangunan clan keamanan hams didekati secara simultan.
Ekonorni Pertahanan dan Reforrnasi Militer di Indonesia

Integrasi antara konsep keamanan, pembangunan, clan hak- hak sipil rakyat terlihat nyata
dalam terminologi reformasi sektor keamanan. Sebagai suatu tujuan pembangunan, Nicole Ball
di tahun
1998

merekomendasikan agar reformasi sektor keamanan diimplementasikan


untuk memberikan kerangka penyelesaian menyeluruh bagi masalah-masalah keamanan seperti
penegakan hukum, perlindungan hak-hak sipil dengan kebutuhan untuk melakukan reformasi
institusional di tubuh militer, polisi, lembaga-lembaga intelijen, clan institusi sipil yang
bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga-lembaga tersebut.
Implementasi agenda reformasi sektor keamanan di Indo- nesia memiliki satu tantangan
utama, yaitu: TNI harus dapat melepas sepenuhnya karakter tentara politik clan tentara niaga.
Dua karakter ini merupakan antitesa dari konsep Huntington tentang «non-political professional
military". Non-political profes- sional military ini menempatkan aktor militer sebagai abdi
negara yang ditugaskan untuk mempertahankan negara tan pa berupaya untuk mengembangkan
sejarah, ideologi, clan landasan moral dari evolusi negara. Abdi negara ini lalu mengembangkan
misi teknis operasional berupa penggunaan kekuatan bersenjata untuk mempertahankan
kedaulatan politik clan teritorial negara di bawah kendali otoritas politik sipil yang sah.
Reformasi militer yang digulirkan sejak
1998

belum sepenuhnya berhasil


menghilangkan karakter TNI sebagai tentara politik clan niaga.
U

ntuk merombak total karakter TNI,


penting untuk segera mengimplementasikan prinsip- prinsip supremasi sipil.
Salah satu penopang utama reformasi sektor keamanan adalah penerapan nilai normatif
supremasi sipil. Nilai normatif ini dikembangkan untuk membentuk TNI profesional yang lepas
sepenuhnya dari karakter tentara politik clan tentara niaga.
275
B IS NI S P E R A N G
Untuk itu, pemerintah perlu segera merumuskan kerangka kerja yang akan menopang perwujudan lima variasi
supremasi sipil: normatif, substantif, struktural, operasional dan efektif.
Gagasan kontrol sipil normatif mengharuskan pemerintah untuk membentuk suatu cetak biru regulasi-regulasi
politik di bidang pertahanan negara. Cetak biru tersebut dibentuk agar ada kerangka legal-formal yang lengkap yang
mengatur (a) tataran kewenangan di bidang pertahanan negara; (b) jenis- jenis kebijakan dan strategi pertahanan
negara;

(
c

)
organisasi pertahanan negara;

(d)
mekanisme pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI; (e) prinsip pengelolaan
dan penggunaan sumber daya pertahanan; serta (f) keprajuritan.
Kontrol sipil substantif dapat diimplementasikan dengan menetapkan rangkaian kebijakan pertahanan negara
sesuai dengan mandat Pasal 16 UU 3/2002. Perumusan seluruh rangkaian kebijakan pertahanan negara ini akan
mengarah kepada suatu tranformasi pertahanan untuk mengembangkan postur pertahanan.
Kontrol sipil struktural menekankan pentingnya menem- patkan organisasi TNI di bawah Departemen
Pertahanan. Penempatan ini diharapkan akan: (a) meningkatkan efektivitas kerja dengan menempatkan institusi
pelaksana kebijakan (TNI) dalam salah satu wadah yang sama dengan pembuat kebijakan (DEPHAN); (b)
menghilangkan dualisme kelem- bagaan antara lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi pemerintah di bidang
pertahanan; (c) mempertegas garis akuntabilitas dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan pertahanan secara
politik, administrasi, operasional, dan finansial; (d) mengukuhkan fungsi menteri pertahanan sebagai pembantu
Presiden yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh atas kebijakan pertahanan; dan (e) menghilangkan
otonomi politik
TNI
sebagai pelaksana kebijakan pertahanan.
276
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia

Gagasan kontrol sipil operasional pada dasarnya menempatkan TNI sebagai evaluator diri
(self-evaluator) bagi terbentuknya TNI yang profesional. Untuk menegakkan kontrol sipil
operasional, Departemen Pertahanan diharapkan dapat meminta Mabes TNI untuk menyusun
kerangka pro- gram "militerisasi militer" yang akan mengarah kepada pembentukan angkatan
bersenjata yang memiliki code of con- duct yang jelas yang di dalamnya mencaku p antara lain
prinsi p command responsibility, rules of engagement, etika profesi, serta hukum peradilan
militer (military tribuna�. Untuk itu, Departemen Pertahanan perlu secara tegas menetapkan
kerangkwa waktu bagi Mabes TNI untuk melakukan: (1) adopsi hukum humaniter internasional;
(2) redefinisi Doktrin TNI serta tiga Doktrin Angkatan; serta (3) proses revisi kurikulum
pendidikan militer.
Pelaksanaan kontrol sipil efektif tergantung dari kapasitas pemerintah dan DPR untuk
mengawasi penggunaan anggaran pertahanan. Pekerjaan rumah untuk pemerintah dalam
penegakan kontrol sipil efektif ini adalah (1) menyusun mekanisme penganggaran baru sesuai
dengan prinsip APBN Kinerja terutama untuk menjamin bahwa seluruh kebutuhan TNI dapat
dipenuhi seluruhnya oleh
APBN;

(2) bersama DPR, menetapkan mekanisme


pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pertahanan dalam rangka penerapan prinsip
akuntabilitas dan transparansi; serta (3) sesuai mandat UU TNI, menyusun alternatif-alternatif
model pengambilalihan aktivitas bisnis militer oleh negara.
Kunci keberhasilan penerapan kontrol sipil efektif adalah pengelolaan ekonomi pertahanan
Indonesia. Prinsip utama yang harus ditegakkan dalam pengelolaan ekonomi pertahanan adalah
pemerintah harus menyediakan seluruh kebutuhan pertahanan negara untuk membentuk TNI
yang
277
Il I SN I S P E RANG

tangguh dan profesional. Prinsip ini juga disertai dengan keharusan bagi adanya akuntabilitas
dan transparansi peng- gunaan anggaran pertahanan. Pemerintah harus dapat (1) menata ulang
struktur clan program anggaran pertahanan sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik, dan (2) menghilangkan sumber-sumber pendapatan institusi TNI di luar
anggaran negara.
Saat ini, ekonomi pertahanan lebih berperan sebagai varibel bebas yang cenderung
menghambat pembangunan postur pertahanan Indonesia. Kondisi ini terjadi terutama karena In-
donesia terjebak dalam rangkaian masalah yang saling menguatkan yaitu kondisi alutsista,
besaran anggaran pertahanan, sumber alutsista, serta sumber pendanaan pengadaan alutsista.
Salah satu tantangan utama untuk mengembangkan kekuatan pertahanan Indonesia adalah
minimnya anggaran belanja pertahanan Indonesia. Anggaran pertahanan Indone- sia terus
menerus turun sejak tahun 1960-an. Di dekade 1960- an, 29% PDB Indonesia dialokasikan untuk
anggaran pertahanan. Saat ini, hanya 0.9% dari PDB yang dialokasikan untuk anggaran
pertahanan atau sekitar
4%

dari APBN 2006. Minimnya anggaran pertahanan


ini menyebabkan Departemen Pertahanan hanya dapat memenuhi 40-50% kebutuhan pertahanan
Indonesia.
Bagan 1 menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 peme- rintah telah meningkatkan secara
signifikan anggaran per- tahanan. Dari tahun 2000-2004, pemerintahan Megawati telah
meningkatkan anggaran pertahanan lebih dari 100%. Di tahun 2000, pemerintah hanya
memberikan Rp. 10,5 triliun untuk belanja pertahanan. Di tahun 2004, alokasi anggaran per-
tahanan meningkat menjadi Rp.
21

triliun. Di masa peme- rintahan Susilo Bambang


Yudhoyono, Departemen
278
Ekonomi Pertahanan clan Reformasi Militer di Indonesia

Pertahanan mengusulkan peningkatan anggaran pertahanan. Di tahun 2005, Menteri Pertahanan


Juwono Sudarsono mengajukan anggaran pertahanan sebesar Rp.45 triliun. Namun, pemerintah
hanya dapat memberikan realisasi anggaran sebesar Rp. 23 triliun. Hal yang sama kembali
terulang di tahun 2006 saat Menteri Pertahanan hanya mendapatkan alokasi anggaran sebesar
Rp. 56 triliun sementara pemerintah hanya dapat memberikan realisasi sebesar Rp. 28 triliun.
Keinginan untuk meningkatkan anggaran pertahanan akan terns berlanjut hingga 2009. Untuk
2009, Departemen Pertahanan mengajukan permintaan anggaran pertahanan sebesar Rp. 140
triliun.
Alokasi anggaran pertahanan tersebut masih jauh dari pemenuhan kebutuhan pertahanan yang
direncanakan oleh Departemen Pertahanan. Di tahun 2000, pemerintah hanya dapat menutup
kurang dari 30% dari kebutuhan pertahanan Indonesia. Kecenderungan ini tetap berlanjut hingga
akhir pemerintahan Megawati. Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, kesenjangan
antara kebutuhan pertahanan clan anggaran pertahanan cenderung semakin besar. Hal ini
disebabkan karena Departemen Pertahanan cenderung untuk meningkatkan kebutuhan
pertahanan secara drastis. Untuk memenuhi kebutuhan pertahanan minimal (minimum esen- tial
force) saja, kesenjangan yang muncul berkisar antara 40-70%. Banyak kalangan menduga
kesenjangan antara anggaran pertahanan dengan kebutuhan pertahanan diatasi oleh TNI melalui
anggaran-anggaran khusus di luar anggaran pertahanan negara (off-bugdetary income). Namun,
anggaran-anggaran khusus tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan untuk
memungkinkan terbentuknya TNI yang otonom, swadana, yang tidak lagi tergantung dari
anggaran belanja negara.
279
IJ I S N I S P E RA N G

Pernyataan tentang kemungkinan adanya institusi TNI yang otonom clan swadana adalah
pernyataan yang tidak memiliki dasar yang kuat. Jika seluruh keuntungan kelompok- kelompok
bisnis yang dimiliki oleh TNI adalah antara US$60- 120 juta per tahun, maka seluruh pendapatan
TNI di luar APBN hanya memberi kontribusi 3%-5% dari total anggaran pertahanan negara.
Data ini menunjukkan bahwa pendapatan TNI tersebut tidak akan dapat menjadi subsitusi
anggaran pertahanan negara. Untuk menutup kesenjangan ekonomi pertahanan yang berkisar
antara 40-70% per tahun, TNI harus menyediakan dana tambahan sebesar Rp 30 triliun di tahun
2006. Di tahun 2009, dana tambahan yang harus disiapkan adalah Rp.100-120 triliun -suatu
jumlah yang tidak mungkin ditutup oleh TNI. Tanpa adanya suatu peningkatan anggaran
pertahanan negara, TNI tetap akan menjadi suatu institusi yang tidak memiliki posisi finansial
yang mapan.
Walaupun pendapatan di luar APBN ini tidak akan membuat TNI menjadi institusi yang
otonom clan swadana, keberadaan pendapatan ini tetap menyimpan satu bahaya yaitu terciptanya
jejaring bayangan (shadow netwoks). Karakteristik jejaring bayangan ini adalah (1) adanya
interaksi yang fleksibel yang melibatkan aktor militer dengan berbagai struktur birokrasi, bisnis,
politik, clan beragam lapisan masyarakat; (2) adanya kemampuan untuk melakukan intrusi ke
pembuatan kebijakan-kebijakan publik di hampir semua sektor.
Jejaring bayang ini dibentuk oleh pola kerja operasional yang melibatkan empat pilar aktor
keamanan Indonesia.
Pilar pertama adalah POLRI yang secara nasional dipecah dalam organisasi kepolisian yang
memiliki jalur komando vertikal dari provinsi hingga desa. J alur komando vertikal ini juga
diperkuat oleh kekuatan paramiliter POLRI (Brimob)
280
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia

yang dapat difungsikan sebagai first responder untuk mengatasi gangguan ketertiban masyarakat.
Pilar kedua adalah dinas-dinas intelijen yang tergabung dalam komunitas intelijen negara. Saat
ini, Indonesia memiliki dua dinas intelijen utama, yaitu Badan Intelijen Nasional (BIN) clan
Badan Intelijen Strategis (BAIS). Kedua dinas intelijen ini memiliki tugas sama yaitu untuk
melaksanakan seluruh lingkaran proses kerja intelijen baik ke dalam maupun luar negeri. Dua
dinas intelijen ini juga ditopang oleh keberadaan komunitas intelijen di tingkat nasional clan
daerah yang melibatkan beragam dinas intelijen lain, seperti intelijen militer, intelijen kepolisian,
intelijen kejaksaan, unit- unit kesatuan bangsa, serta Lembaga Sandi Negara. Pilar ketiga adalah
pemerintahan daerah yang terutama ditopang oleh unit- unit kesatuan bangsa yang
dikoordinasikan oleh Departemen Dalam Negeri, serta polisi pamong praja yang berada di
bawah kendali Kepala Daerah.
Pilar keempat yang sekaligus merupakan pilar utama adalah TNI. Saat ini, postur pertahanan
Indonesia menunjukkan bahwa kapabilitas militer TNI lebih ditujukan untuk menangani
masalah-masalah internal clan mengandalkan keberadaan jaringan teritorial AD. Jaringan
teritorial AD menciptakan suatu sistem pelibatan militer yang efektif (Komando
Teritorial/KOTER) yang dapat mengimbangi kecepatan gerak pemerintahan sipil.
Ditilik dari perkembangan sejarahnya, Kater merupakan proses institusionalisasi dari strategi
militer yang menggunakan perang gerilya. Proses institusionalisasi ini dilakukan melalui
Perintah operasional No.1 bulan
November 1948 y

a
n

g membentuk Tujuh Tentaradan


Teritorial
(7 T clan 1). Konsep 7 T clan T ini kemudian
dirombak menjadi bentuk 16 Komando Daerah Militer (Kodam) yang dilengkapi dengan
281
B IS N I S P E R A N G

pembentukan Perwira Distrik Militer dan Bintara Order Distrik Militer (SK No. KPTS/73
18/1960). Perintah ini kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SK No. D/MP /355/ 52 oleh
Markas Besar Angkatan Darat (15 September 1961) yang menyatakan bahwa konsep teritorial
dimaksudkan untuk melakukan perang gerilya di waktu perang, tanpa meng- gantungkan diri
kepada perintah dan perbekalan dari Markas Besar
. Proses institusionalisasi strategi perang gerilya yang sebenarnya bersifat tentatif ini bergeser
menjadi bagian permanen dari strategi pertahanan nasional sejak pengadopsian doktrin
Sishankamrata dan Doktrin Dwi Fungsi
.

Peng- adopsian kedua doktrin ini


menempatkan Koter sebagai strategi perta
hanan matra darat yang dikembangkan untuk mengantisipasi permasalahan
teritorial yang terdiri dari perpaduan dinamika unsur geografi, demografi, dan kondisi sosial-
politik. Usaha antisipasi tersebut dilakukan dengan mengembangkan konsep pembinaan teritorial
yang diarahkan untuk memperoleh suatu kekuatan kewilayahan sebagai ruang juang
,

alat juang, dan kondisi juang yang tangguh bagi penyelenggaraan tugas pertahanan
negara.
Penempatan perpaduan unsur geografi, demografi, dan kondisi sosial-politk mengharuskan
TNI untuk mengembang- kan pola p
e

laksanaan pembinaan teritorial (Binter) yang bertujuan untuk melakukan (1)


pembinaan unsur geografi menjadi kekuatan; (2) pembinaan unsur demografi menjadi kekuatan
demografi; dan (3) pembinaan kondisi sosial menjadi kekuatan sosial. Dalam melakukan
pembinaan unsur geografi menjadi kekuatan, TNI
AD,

misalnya, harus membentuk kompartementasi daerah yang harus


dapat rnengusahakan dan memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga setiap penanggung
282
Ekonomi Pert ahanan dan Reformasi l\Ii liter di Indonesia

jawab kompartemen secara pasti dapat menentukan (a) berapa sumber daya yang ada padanya;
(b) sumber mana yang memerlukan pembinaan serta pengembangan secara khusus; (c) apa yang
masih perlu diadakan dari luar kompartemen; dan (d) kompartemen lain yang dapat membantu
dan atau perlu dibantu. Dalam melakukan pembinaan unsur demografi menjadi kekuatan
demografi, TNI AD, misalnya, harus clapat melakukan penilaian terhadap penduduk baik secara
kualitatif (fungsinya dalam masyarakat) maupun secara kuantitatif. Penilaian ini juga diikuti
dengan pengembangan empat komponen utama penyelenggaraan pertahanan negara yaitu
komponen perlawanan bersenjata, komponen Kamtibmas clan Linmas, komponen urusan sipil
(termasuk di dalamnya aparatur pemerintahan sipil), dan komponen produksi. Dalam melakukan
pembinaan konclisi sosial menjadi kekuatan sosial, TNI AD
,

misalnya, hams membina ketahanan mental rakyat yang meliputi aspek-aspek idelogi,
politik, ekonomi,sosial dan budaya.
Implementasi dari tiga konsep pembinaan tersebut mengharuskan TNI AD untuk (1)
membentuk struktur permanen yang memiliki otonomi dan ruang gerak yang luas; (2)
menempatkan struktur tersebut pararel dengan struktur pemerintahan sipil (KODAM-
BABINSA); (3) mengembang- kan beragam operasi teritorial untuk mengantisipasi tidak hanya
ancaman yang berdimensi militer dan eksternal namun juga ancaman-ancaman clari climensi
nonmiliter clan internal. Ditinjau dari sudut panclang hubungan sipil-militer yang clemokratis,
struktur clan operasi teritorial yang dikembangkan terse but ticlak memungkinkan otoritas sipil
untuk melakukan kontrol terhadap institusi militer. Bahkan, institusi militer yang justru memiliki
kemampuan penetrasi yang dalam terhadap
283
Il I S N I S P E RA N G

beragam kewenangan yang dimiliki oleh otoritas sipil.


Alur berpikir di atas pada dasarnya menunjukkan bahwa penyimpangan-penyimpangan di
lapangan yang dilakukan oleh aparat-aparat KODAM yang selama ini terjadi harus dipandang
sebagai deviasi fungsi institusi yang merupakan kons
e

kuensi logis dari pengembangan fungsi clan struktur Koter. Bersama-sama dengan tiga
pilar lainnya, Koter mampu menghadirkan jejaring bayangan yang efek
t

if yang memungkinkan aktor keamanan


untuk melakukan operasinya secara tertutup dan relatif otonom
. Ada tiga masalah utama yang muncul karena keberadaan
jejaring bayangan ini. Pertama, keterlibatan aktif aktor-aktor militer memungkinkan jejaring ini
untuk mengeksploitasi sumber daya nasional clan lokal atau bahkan menjalanka
n kegiatan ekonomi sendiri. Kedua,
minimnya sumber daya menyebabkan adanya kompetisi tidak sehat antara sesama aktor militer.
Dan ketiga, aktor militer bisa memanfaatkan jejaring bayangan ini untuk mendapatkan sumber
dana khusus untuk membiayai operasi-operasi militer rahasia (covert mili- tary operations).
Operasi-operasi ini biasanya merupakan bagian dari operasi-operasi intelijen clan teritorial yang
mengandalkan penggelaran unit-unit khusus
.

Operasi-operasi khusus ini tidak memungkinkan


otoritas sipil untuk menerapkan prinsip supremasi sipil ke institusi militer.
Keberadaan jejaring bayangan ini tidak dapat dilepaskan dari pengalaman perang yang
dialami Indonesia yang mendorong aktor militer untuk membentuk suatu wacana tentang
otonomi gerak aktor militer. Wacana -yang dalam doktrin Catur Dharma Eka Karma (CADEK
1988) disebut sebagai butir-butir nilai hakiki Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)
ini, berusaha untuk membentuk pemahaman
284
Ekonomi Pcrtahanan dan Rcformasi Militer di Indonesia

bahwa ABRI merupakan suatu entitas yang lahir dengan sendirinya (self-creating entity) dan memiliki
kemanunggalan dengan rakyat. Wacana ini terbentuk dengan melihat sejarah terjadinya kasus-kasus
perang di Indonesia yang merupakan bagian dari proses pembentukan negara-bangsa. Kasus-kasus perang
tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan ABRI dalam penegakkan kedaulatan negara dan penumpasan
usaha gerakan- gerakan separatist ditentukan oleh partisipasi aktif seluruh rakyat. Wacana ini
berpengaruh besar terhadap pembentukan strategi pertahanan negara, yaitu aktor militer selalu melibatkan
partisipasi rakyat dalam perumusan strategi pertahanan negara. Di masa Orde Baru, wacana ini terlihat
jelas dari Pasal 4, ayat 1 ,
UU No.20/1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia yang menyatakan:
"Hakekat pertahanan keamanan negara adalah perlawanan rakyat semesta, yang
penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran akan tanggungjawab tentang
kemenangan hak keyakinan baik penyerahan dan kewajiban akan dan diri kekuatan tidak
maupun warga mengenal negara sendiri, penyerahan mengenal serta keyakinan wilayah".
berdasarkan
menyerah akan
Operasionalisasi dari perlawanan rakyat semesta tersebut dilaksanakan dengan sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta (sishankamrata) (Pasal 4, ayatl, UU No.20/1982). Doktrin sishankamrata ini
menempatkan rakyat sebagai "sumber kekuatan bangsa yang menjadi kekuatan dasar upaya pertahanan
negara" (Pasal 2, UU No.20/1982) . Upaya pertahanan ini memiliki komponen perlawanan rakyat semesta
yang diwujudkan dengan "mempersenjatai rakyat secara psikis
285
B I S N I S P E RAN G

dengan ideologi Pancasila dan secara fisik dengan ketrampilan bela negara yang diselenggarakan
oleh pemerintah" (Pasal 9a, UU No.20/1982).
Sifat kesemestaan doktrin sishankamrata mengisyaratkan bahwa aktor militer akan memiliki
wewenang penuh untuk menggunakan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia demi
kepentingan perang. Hal ini pernah dilakukan oleh peme- rintahan Republik Indonesia yang
melakukan militerisasi terhadap berbagai institusi ekonomi sipil seperti J awatan Angkutan
Motor (Peraturan Pemerintah (PP) No.36/1948), Perusahaan Tambang Minyak (PP No.55/1948),
Perusahaan Gula (PP No.56/1948), Perusahaan Perkebunan (PP No.56/ 1948), Badan Tekstil
Negara (PP No.58/1948), Jawatan Kehutanan (PP No.59/1948) clan Pusat Perkebunan Negara
(PP No.64/1948). Hal ini merupakan suatu prosedur yang normal terjadi saat suatu negara
sedang dalam situasi perang namun agar tetap terjaga penerapan syarat proportionalitas maka
perlu kalkulasi rasional penggunaan sumber daya untuk keperluan perang perlu diungkapkan.
Hal serupa juga dilakukan pemerintah untuk menggelar Operasi Mandala dalam rangka
perebutan Irian Barat. Untuk mempersiapkan gelar Operasi Mandala sejak 1959, pemerintah
telah mempersiapkan mekanisme mobilisasi. Mekanisme mobilisasi tersebut dapat dilihat di
Tabel 1. Mobilisasi kom- ponen cadangan ini juga didukung oleh mobisasi sumber daya
pertahanan, yang antara lain dilakukan dengan mengalokasi 60-70% anggaran belanja negara
untuk sektor pertahanan serta melakukan pembelian senjata besar-besaran ke negara-negara Uni
Soviet dan Eropa Timur.
286
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia

Tabel 1.
Pengaturan tentang Mobilisasi 1959-1962
No Regulasi Politik
1 Peraturan Penguasa Perang Pusat No.Prt/Peperpu/038 /1 959
tanggal 26 Februari 1959 tentang Wajib Militer Darurat
2
Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1959 tanggal 8 April 1 959 tentang Mi
lit
erisasi Kepolisian Negara
3
Nasion
a
l No.MI/ A/ 00305 I 196 l tanggal 30 Desember 1961 tentang Pembentukan
Organisasi Pertahanan Sipil
4
Keputusan Menteri Kea
ma nan
Keputusan Menteri Keamanan Nasional No. MI/B/00307 / 1961 tanggal 30 Desember 1 9 6 1 tentang Usaha Memperluas
Ketangkasan Keprajuritan
5 Keputusan Menteri Keamanan Nasional No. Ml/B/2 1 / 1962
tangg
a
l 31 Januari 1962 tentang Pembentukan dan Penyusunan
Satuan
-
satuan Tugas Khusus Sipil
6
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1 Tahun 1962 ten tang Pemanggilan dan Pengerahan Semua Warga Negara
dalam rangka Mobilisasi Um um untuk Kepentingan Hankamneg
7 Keputusan Presiden Republik Indonesa No.48 Tahun 1 962 tanggal 16 April 1 962 tentang Pembentukan Organisasi
Pertahanan sipil
8
Peraturan Penguasa Perang Tertinggi N o
.
12 tahun 1962 tentang Hak dan Kedudukan Sukwan Pembebasan Irian Barat.
287
B I S N I S P E R AN G

U ntuk menghindari repetisi proses otonomisasi militer yang melegitimasi keberadaan


jaringan bisnis militer, Indone- sia perlu segera membentuk mekanisme mobilisasi nasional yang
mengandalkan peran instansi pemerintahan sipil. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan
kapasitas sipil yang ditujukan untuk memperkuat kompetensi teknis instansi pemerintahan sipil,
terutama Departemen Pertahanan clan Pemerintah Daerah untuk secara dini mempersiapkan,
membentuk, clan membina komponen cadangan serta komponen pendukung pertahanan negara.
Peningkatan kompetensi teknis ini juga harus ditopang dengan aclanya payung hukum clan
kebijakan yang memadai yang memungkinkan Departemen Pertahanan untuk melakukan
perencanaan, perumusan, penetapan, analisa resiko implementasi, serta evaluasi kebijakan
pertahanan negara. Payung hukum bisa terbentuk jika regulasi-regulasi politik di bidang
pertahanan negara dapat segera dilengkapi. Regulasi-regulasi politik yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan adalah (1) UU Komponen
Caclangan clan Komponen Pendukung Pertahanan Negara, (2) UU Mobilisasi clan Demobilisasi,
(3) UU Bela Negara, (4) UU Wajib Militer, serta (5) UU Tata Ruang Wilayah Pertahanan.
Kelima regulasi politik tersebut harus secara tegas me- nyatakan bahwa kewenangan untuk
melakukan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan beracla di tangan Departemen Pertahanan.
Dengan demikian, kelima regulasi politik tersebut juga harus mengatur kerjasama lintas lembaga
terutama antara pemerintahan daerah clengan Departemen Pertahanan untuk mempersiapkan,
mem- bentuk, clan membina potensi pertahanan di daerah, serta antara
288
Ekonomi Pertahanan dan Reformasi Militer di Indonesia

Departemen Pertahanan dengan Mabes TNI untuk mem- bentuk kesiagaan operasional
komponen cadangan yang telah dibina Departemen Pertahanan.
Kerjasama lintas lembaga tersebut bisa diawali dengan penguatan kapasitas Departemen
Pertahanan terutama dalam perumusan serta implementasi kebijakan pengeloaan sumber daya
nasional sesuai dengan mandat pasal 16 ayat 6 UU 3/ 2002 tentang Pertahanan Negara.
Kewenangan terse but harus dilaksanakan secara optimal untuk menutup kesenjangan
pemahaman clan implementasi tentang tugas pemberdayaan wilayah pertahanan.
Penguatan Departemen Pertahanan tesebut juga harus diimbangi dengan penguatan kapasitas
pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan tuntutan pasal 10 ayat 1 UU 22/
1999

tentang Otonomi Daerah yang menugaskan daerah untuk mengelola sumber daya nasional
yang tersedia
di

wilayah. Dengan demikian, pemerintah


daerah harus secara utuh me- mahami kewajiban clan tanggung jawab dalam membina potensi
sumber daya pertahanan yang berada di wilayahnya baik dalam bentuk komponen cadangan
maupun komponen pendukung.
Penguatan kapasitas sipil tersebut diharapkan akan membentuk setiga integratif antara
Pemerintah Daerah - Departemen Pertahanan - Mabes TNI. Setiga integratif ter- sebut
diharapkan dapat mendorong pembentukan TNI profesional yang tidak lagi memiliki deviasi dari
tugas pokoknya di bidang pertahanan negara.
Pengaturan atas masalah pembiayaan pengembangan sistem pertahanan negara akan
memberikan peluang bagi konsolidasi demokrasi di Indonesia. Sistem penganggaran memainkan
peran penting dalam kaitannya dengan kinerja
289
B I S N I S P E RA N G

maupun akuntabilitas fungsi pemerintahan negara. Dari sisi proses kebijakan, penganggaran
harus melibatkan tiga tahap: formulasi, persetujuan, clan pelaksanaan. Dua tahap pertama
melibatkan eksekutif clan legislatif; tahap ketiga memasukkan unsur birokrasi sebagai aktor
utama di dalamnya. Tiga tahap ini diciptakan untuk meningkatkan akuntabilitas proses peng-
anggaran pertahanan sehingga tercipta
horizontal accountabil-
ity

antar departemen, clan juga


vertical accountability
antar bagi
an

dalam Departemen Pertahanan. Keberadaan sistem pengeloaan pertahanan negara ini


akan memperkuat upaya untuk menularkan prinsip-prinsip
good governance

ke sektor pertahanan.
Prinsip-prinsip
good governance

dapat ditularkan ke sektor pertahanan, antara lain, dengan


mengembangkan sistem peng- anggaran yang transparan, akuntable, clan efisien. Struktur
Program clan Anggaran Pertahanan Negara harus dapat meng- akomadasikan kebutuhan untuk
mengadopsi prinsip-prinsip
good governance

dengan kebutuhan penyelenggaraan fungsi pertahanan negara.


0
290
Indeks
A
Militer Amerika Serikat
25, 27,
28, 30, 32, 155, 190, 205, AAA
46, 47
213, 216, 227, 228 ABRI
236, 239, 240, 244, 246,
Militer Swasta Amerika serikat 254, 267
35, 198 ACAT
98
Tentara Amerika Serikat
205, Aceh
232, 235, 238, 239, 241, 242,
213 270
Amnesty International
39, 58, 60, Afghanistan
1, 18, 19, 147- 158
195 AGAM
24 1
Andrees, Beate
142, 145 AirScan
35, 36, 37, 38, 190, 198,
Angola
6, 12, 163, 165, 168, 171, 199, 200, 201
173, 175, 176, 185-201, 210, Al Qaeda
1 , 147, 148, 150, 155,
211 159, 2 18
Angkatan bersenjata-
2 10 Albania
127, 130, 143, 145, 208,
Militer-
18 5 217
Pemerintah-
1 86 , 189, 2 10 Kaum-
143, 144
Politik-
185 Kekuatan politik-
143 , 146
Prajurit pribumi-
2 10 Kelompok-
145
Ari Haryo Wibowo
253 Komunitas-
130
Arminda Prima, PT.
242 Orang-
143
Artergood, Steven
227 Pengedar narkotika-
145
AUC
34, 40, 41, 44, 49-57, 59, 6 1 Ali Agca, Mehmet
72
Avansco
109 Amerika Serikat
1, 5, 6, 19-21,
Azzellini, Dario
24, 89 25, 28, 31 , 42, 46, 48, 50, 52,
57, 59, 60, 62, 63, 80, 101,
B
103, 144, 146-150, 154, 158,
159, 188, 192, 197, 199, 200,
207, 213, 217, 218, 220, 222-
224, 228 Kongres Amerika Serikat
225
Balkan
18, 20, 127, 129, 130, 134,
140, 145, 146, 158, 205, 2 13,
221 Bank Dunia
9, 182 BIN
253
Birdal, Akin
64, 82, 83 bisnis gaharu
252, 254, 26 1 , 268 BND
78 Bonovac, Kathryn
227 Bosnia-Herzegovina
126, 128, 2 15,
221, 223 Bout, Victor
166 British Petroleum
3 8 Brzezinski, Zbigniew
154 Bucak
71, 73, 86 Bucak, lihat juga Susurluk
77 Budimanmaju Megah, PT.
242
c
Cakici, Alaatin 72,
78 California Microwave Inc
29 Cartel de Mede11ln, (plakat
Medellin)
43 Carter, Jimmy
1 54 Catli
73 Catli, Abdullah
71 <;elik, Sellahattin
66 Centro de Derechos Humanos
(Pusat Hak-Hak Asasi Manusia)
9 8 Cheney, Dick
2 18, 220 Chevron
190, 197, 201 Chiapas
89, 90, 91, 94, 96-98,
100, 102, 103, 106 -utara
95, 96 "Campana Chiapas
94" (Kampanye Chiapas
94
)
100 CIA
29, 47, 48, 102, 151, 154,
155 Ciller, Tansu
69, 74, 77 Ciller, Tansu lihat juga "Daftar
Ciller"
76 Coca Cola
40, 41, 42 COCOPA
98
292
csc
230, 23 1

D
"Daftar Ciller"
76 Dahana, PT.
243 DEA
25, 28, 48, 49, 52, 62 Defense System Colombia -Si stem
Pertahanan Kolombi
38 Dostum, Abdul Rachid
149, 1 55 Dwifungsi ABRI 241 DynCorp
30-33, 22 1, 223, 224-230
E
EAST
225, 226 "El Plan Colombia" (Perencanaan
Kolombia)
50 El Tiempo
37, 60 Elf
190, 200 ELN
38, 41, 5 1, 52 Elwert, Georg
164, 233, 236 Enron
229 Ersever, Cengiz
66, 83 Escobar, Pablo
48, 54 Executive Outcomes
174, 190, 191 EZLN
90, 93, 94, 96, 100, 106
F
Facchini, Peter
226 FARC
29, 33, 36, 5 1 Fazio, Carlos
106 FBI
36, 228, 229 FKPPI
252 Fort Benning
46 Lihat juga School of Americas
93
Fox, Vicente 98, 104, 106 Freeport Indonesia, PT.
234
Freeport McMoRan Copper and
Gold lnc.,
PT. 256 FRG
107, 1 10 Friedrich-Ebert Stiftung. Yayasan
148
G
GAM
239, 241, 243 Gates, Robert, lihat juga Afghani-
stan
154 Gecamines
178, 179 Gecamines, lihat juga Kongo
166 Global Witness
190 Global Witness, lihat juga Angola
189 Gonzales, Matilde
107, 109, 1 12,
IMF 9, 1 1, 135,
136,
182, 188,
189
IMI 43 Indria Samego
236 Institut Investigasi Konflik
lnternasional Heidelberg
1 lrak
2, 15, 20, 21, 207, 2 12, 220,
221, 224 ISAF
158 Israel
38, 39, 43, 60, 102, 103,
19 1, 193, 200 J
Jepang
5, 20, 23 Jerman
1, 5, 39, 74-79, 137, 139,
143, 148, 157, 158, 208, 233,
117, 120, 122
236, 242 Gotovina, Ante
215
JNA
126, 128, 130 Green, Thomas
259
John Fakiri
251, 252 Guantanamo
218 Guardias Blancas (pengawal putih)
K
9 1, 95 Guatemala
43, 92, 102, 107, 109,
Kaibiles
102
110, 120, 124

H
Halliburton Co.
217, 218 , 220 Hijo, Uribe
54 lilV I AIDS
232, 264, 265, 266,
267, 268 Hizbullah
68, 69, 83, 85 Human Rights Watch
59 Hussein, Saddam
224 Hutomo Mandala Putra
253
I
fr.ID 64, 65, 87
kapitalisme negara
6, 8 Karzai, Abdul Hamid
147, 148,
156, 158, 221, 224 Kellogg, Brown & Root
2 17, 21 8,
219, 220 KFOR
134, 144, 146 Kirci, Haluk
72 KNPI 252 KOLOMBIA
24 Kolombia
19, 24-45, 49, 50, 5 1,
55-58, 60-63, 92, 102, 142,
214, 223, 225, 226 Komando Spezialkrafte
159 Konferensi Petersberg
149, 157,
158 konferensi
Petersberg 148, 149
293
Konflik 21, 127, 144, 195, 210,
222 konflik 1, 21, 96, 110, 112, 118,
127, 131, 133, 135, 143, 157, 160, 161, 162, 164, 168, 169, 173-176, 181, 185, 194, 202, 206, 207, 210, 244, 254, 257, 263, 268,
269 KAWASANKONFLIK 115 kawasan konflik 46 konflik agama 16, 96 konflik bersenjata 4, 6, 17, 107,
122, 127 konflik politik 1, 128, 145 wilayah konflik 174, 197, 202,
219 Kongo 12, 58, 160-65, 175-179,
183, 184, 189, 195, 197 Kopassus 2
53

-
2
5
5
, 257, 261 Ko
r
pora
s
i Militer Swasta 27 Korporasi militer swasta 35, 62 korporasi militer swasta 24, 25,
27, 28,
63,
178, 190, 191, 202, 203, 204, 205, 206, 207, 208, 209, 212, 213, 214, 217, 220, 221, 222, 226 Kostrad 245, 254
KPC 145, 217 Kroasia 18, 126, 130, 137, 141,
143, 208, 214, 215, 216, 217 Kurtz, Robert 18
L
Las Abejas (Para Lebah) 90 Le Nouvel Observateur 154 "Los Pepes" 48, 49
lihat juga Pablo Escobar 48 Low I
n
t
ensi
t
y Warfare 46
294
Low Intensity Warfare
(Pertempuran Intensitas Rendah) 92 LoyaJirga 149 Lo
y
a Ji
r
ga, lihat juga Afghani
s
tan 148 LSM 122, 146 Lusaka 163, 170, 187, 191
Kesepakatan Lusaka 187
M
Macan Arkan 138, 140, 142, 145 Madsen, Wayne 191 Mansur, John 200 Marques, Rafael 201 Marx, Karl 4 "Mascara Roja" 89
Masud, Ahmed Shah 149 Meksiko 89, 91-93, 95, 98, 100-
106, 142, 224 Metz, St
e
phen 204 MGK 68 Militer 2,
3,
5, 6, 13-16, 20, 24, 29, 32, 33, 36-39, 42, 46, 47 pejabat militer 28, 50 Milosevic, Slobodan 129, 137,
138, 140 MLC 162, 165, 166 Monopoli 16, 254, 259
Monopoli kapital 6, 7, 8 Monopoli kekerasan 16, 19 Monopoli negara 9 Monsanto 225 Montt, Rios 107 MONUC, Lihat juga
Kongo 163 Morais, Henrique 194 MPLA 199, 210, 211 MPRI 213, 214, 215, 216, 217, 220
Mujahidin 149, 151, 152, 153, 154,
2(1) Multi Nitroma Kimia, PT. 243 Muslim 129, 130, 155, 156, 157,
245 Muslim Bosnia 127, 137, 208 Tentara Muslim Bosnia 209
N
NATO 9, 16, 17, 18, 20, 21, 67,
68, 144, 155, 215, 216 Norbert Mappes-Niediek 130 NSA 48
0
Occidental (Oxy) 35 OECD 166 OHD
67, 69 OPA 173, 186
OPEC 188 Operasi Oluja 215, 2 16, 217 Operasi Perdamaian Abadi
(Operation Enduring Freedoom) 2 OPM 2 1 1 , 233, 244, 248 , 261 Orie, Naser 129
OSCE 17
p
PAC 109, 11 1 , 1 12, 1 13, 1 14, 1 15,
1 19, 121, 122, 124 Papua Barat 233, 242, 243, 244,
249, 250, 25 1, 252, 253, 256,
257, 265 Paramiliter 24-1 10, 12 1, 122, 126,
128, 130-135, 142, 187, 201,
221
Kelompok paramiliter
19, 34,
37, 48, 56, 87, 89, 9 1, 93, 96,
99, 100, 103, 133, 142, 236 Paramiliterisasi 19, 153, 1 55 Paramiliterisme 48 , 89, 9 6, 104,
1 10, 125 Pasukan Paramiliter 25 Paz y Justicia 95, 96, 97, 98 Paz y
J usticia, lihat jttga
Chia pas utara 95 PBB 10, 17, 45, 133, 134, 144,
152, 158, 163, 165, 173 , 180,
181, 186, 192, 195, 199, 203,
214, 217, 220, 222, 227 PDA 130 Pembantaian Acteal 90, 99 Pentagon 27, 28, 198, 213 , 2 16,
219, 224, 228 Perang 67, 96, 102, 126, 162, 172,
174 Perang baru 1, 202, 206 Perang dingin 67, 154, 168, 172,
204, 206 Perang Dunia Afrika I 16 1 Perang Dunia I 1 61 Perang Dunia II
5, 137 Perang teluk II
4 Politik ekonomi perang 1 68 perang 1, 2 , 5, 70, 92, 93, 98, 99,
103, 1 10, 1 1 8, 126, 127, 129,
130, 132-136, 139, 141, 146,
147, 149, 150, 152, 155, 160-
166, 170- 176, 180, 18 1, 184,
189, 190, 195, 196, 199, 208,
2 13, 2 14, 2 19, 220, 221, 222,
230, 23 1, 257 perang baru 3, 22 1 perang irak 224 perang klasik 2
295
perang klask
2 perang kotor
95, 105 perang paska klasik
3 perang rahasia
92 politik ekonomi perang
161 Perusahaan militer swasta
30 perusahaan militer swasta
103 PIR
187 PKK
65, 69, 76 Plan Nacional de Seguridad y
Desarrollo (Perencana
107 Polri 235, 236, 239, 240, 241, 244,
246, 255, 256, 258, 264, 267 Prabowo Subianto, Mayor
J enderal
254 PRD
94, 98 PRI
90, 93, 95-99, 104
R
Radovanovic, Dobrivoje
132 Rauchfuss, Knut
64 Raznatovic, Zeljko
131, 139 RCD
162, 165, 166, 181 RCD-ML
162, 165 Rodriguez
,
Hernan Guzman
40 Rudy Maswin
252, 253 Rumsfeld, Donald
204
s
San Bartolo
109-111, 1 13-115, 1 19, 123 Sav
i
m
b
i
.
Jonas
185 School of Americas
93 Schroder, Gerhard
158 Seibert, Thomas
1 Serbia 126, 128, 129, 130, 134,
138, 139, 140, 143- 146, 208, 214-216
296
judanto Sigit H
ar

j
o
253 Simatovic, Franko
130 Singer
,
P.W.
208, 213 Siti Hediyati Haryadi
254 Soeharto
233, 237, 242, 243, 253, 254, 257 Sonangol
165, 188-200 SPD
148, 158 Srebrenica
129 SSJ
139 SUSURLUK
64 Susurluk
7�74, 82-84

T
Insiden Susurluk
76 Laporan Susurluk
86
Taliban
1, 147, 148, 150, 152, 157, 218 Teleservice
193, 194, 195 Theys Hiyo Eluay
261, 270 Timika 253, 254, 259, 263, 264 Timar Leste
221 TIT
64, 65, 83 lNI 232-236, 238, 241, 243, 244,
246, 249, 257, 260, 263, 264 Traffic Arms Regulation Law
222 Tridaya Esta, PT.
243
Turki 64-68, 70, 73-75, 77, 80, 81,
83-85, 87, 88
u
UCIAF
97 UCK
126, 130, 131, 142, 144, 145, 217 Uganda
160, 162, 163, 165, 175, 176, 211 Uni Eropa
18, 20, 23, 143, 145, 146, 182
UNITA
173, 185-187, 194-197, 199, 210 US Securities and Exchange
Commission
234, 256
v
Vasic, Milos
131 Velez, Alvaro Uribe
25, 53 Vuono, Carl
217 Vuono, Carl, lihat MPRI
213
w
Washington Post
30
Winokur, Herbert "Pug"
229 WWF 243
y
Yapto Soerjosoemarno
238 YUGOSLAVIA
125 Yugoslavia
125-128, 131, 133-138, 141, 209, 214, 215, 217

z
Zapatista
90, 92, 94, 96, 104, 105, 106 ZDI
178 Zimbabwe
1 1, 161, 163, 165, 175- 184
297

Anda mungkin juga menyukai