Anda di halaman 1dari 5

Meyakinkan Lingkungan yang

Tak Setuju dengan


Homeschooling
Homeschooling bukan pilihan umum.

Jadi, keputusan menerapkan homeschooling bagi anak-anak pasti mendatangkan


pro-kontra.

Baik dari lingkungan internal keluarga besar, tetangga sekitar rumah, kerabat atau
teman-teman dekat.

Ada yang mendukung, merendahkan, mengkritik, ada juga yang bertanya karena
penasaran.

Perbedaan-perbedaan yang muncul harus kita sikapi secara dewasa.

 Jika ada komentar negatif yang menyudutkan, kita tak perlu kesal lalu balik
menyerang mereka.
 Jika ada komentar positif yang membanggakan, kita tak perlu sombong lalu
merendahkan sekolah formal.

Apapun yang kita pilih, sekolah formal atau homeschooling, keduanya sama-sama
memiliki resiko dan keuntungan tersendiri.

Kebetulan, homeschooling belum banyak diterapkan keluarga Indonesia, jadi


perbedaan yang terlihat sering dianggap aneh.

Itu karena mereka belum memiliki pemahaman tepat mengenai homeschooling.

3 prinsip yang perlu dimiliki praktisi homeschooling supaya tetap sabar dan mampu
menghadapi lingkungan yang pro-kontra;

1. Keyakinan Diri

Hal paling penting adalah mengenai keyakinan dalam diri kita.

Ketika keluarga inti; ayah, ibu dan anak-anak yakin dan mantap dengan pilihannya,
maka tekanan dari lingkungan tidak akan banyak mengganggu.

Keyakinan diri ini terkait dengan;


 pengetahuan kita mengenai homeschooling
 bagaimana karakter, minat dan bakat anak; serta
 kita memahami pendidikan seperti apa yang cocok untuk anak

Jadi, saat kita yakin dan siap menjalani homeschooling, gangguan dari luar itu pasti
bisa diatasi dengan mudah.

2. Memperkaya Perspektif

Homeschooling belum banyak diterapkan di Indonesia.

Jadi, informasi mengenai homeschooling masih sangat terbatas.

Inilah yang membuat orang-orang beranggapan negatif mengenai


ide homeschooling.
Sebagai praktisi homeschooling, kita harus mencoba melihat dari sudut pandang
orang lain.

Jangan hanya menggunakan sudut pandang pribadi dalam menanggapi komentar


negatif lingkungan.

Bisa jadi kritikan lingkungan itu adalah bentuk kekhawatiran mereka untuk anak-
anak kita.

3. Anggap sebagai Tantangan

Secara internal, keluarga kita sedang membangun keyakinan diri dalam menerapkan
homeschooling.

Secara eksternal, lingkungan sering merendahkan dan meragukan proses


homeschooling kita.

Anggap saja ini sebagai tantangan. Seperti kata pepatah,

“If it does not challenge you, it will not change you.”


Jika hal itu tidak membuat kita tertantang, maka kita tidak akan berubah.

Meyakinkan Lingkungan tentang Homeschooling


Sekarang, bagaimana caranya meyakinkan lingkungan tentang homeschooling.
Bagaimana cara kita menanggapi orang-orang yang skeptis, berkomentar negatif
dan mengkritik pedas proses homeschooling yang kita jalankan?

Berikut tipsnya untuk Anda.

1. Keputusan Sendiri

Pilihan homeschooling adalah keputusan kita sendiri.

Hasil diskusi dengan pasangan dan anak-anak.

Kita tak melibatkan lingkungan rumah atau keluarga besar.

Tak perlu repot-repot menjelaskan kepada mereka mengenai


alasan kita memilih homeschooling.
Jika bertanya, jawab saja seperlunya.

Jika tak bertanya, kita tak perlu mencoba menjelaskan.

2. Memberi Tanggapan Serius

Tips ini boleh Anda lakukan hanya untuk mereka yang bertanya secara serius.

Mungkin mereka menyukai ide homeschooling, tertarik dengan variasi kegiatan


belajar dan kaya akan materi pelajaran.

Anda bisa menjawab mereka dan menunjukkan kelebihan


homeschooling.
Sebaliknya, jika ada orang yang mengajak berdebat atau menilai homeschooling,
tinggalkan saja.

Waktu Anda lebih berharga untuk menanggapi hal positif ketimbang negatif.

3. Jangan Meyakinkan Orang Lain

Sebaik apapun progress anak-anak melalui proses homeschooling, Anda tak perlu
meyakinkan lingkungan untuk mengikuti jejak Anda.

Anda tak perlu berusaha menampakkan hal yang keren kepada lingkungan.

Jalani saja apa adanya, nikmati dan hindari perdebatan dengan lingkungan.
Progress baik yang terlihat memang menarik orang-orang, tapi jangan berlebihan
menanggapi mereka.

Sampai membuat Anda ingin mengajak mereka menerapkan homeschooling.

4. Menjadi Keluarga Mandiri

Akan lebih baik jika Anda menjadi keluarga mandiri.

Yang sudah punya tempat tinggal sendiri dan tidak bergantung pada kakek, nenek
atau keluarga besar.

Dengan cara ini, keputusan yang Anda ambil terkait homeschooling tidak akan
mendapat intervensi dari mereka.

5. Tunjukkan Prestasi

Homeschooling memberikan kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi minat dan


potensinya.

Jika anak sudah menemukan apa yang disukainya, pada umumnya mereka lebih
percaya diri menunjukkan dirinya.

Inilah yang perlu Anda tunjukkan.

Bukan pamer, tapi menunjukkan bukti nyata.

Bahwa anak homeschooling bisa berkembang dan maju.

6. Nikmati Kegiatan Homeschooling

Jangan jadikan tekanan lingkungan sebagai beban.

Jangan anggap berlebihan lingkungan yang tidak mendukung.

Kita acuhkan saja anggapan negatif mereka;

 fokus memperbaiki diri


 membantu anak menemukan potensi; dan
 nikmati kegiatan homeschooling kita

Anda mungkin juga menyukai