Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN

Oleh : Yohanes Yesus Saya

MATA PELAJARAN : IPS


POKOK BAHASAN : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
KELAS/SEMESTER : V (Lima)/II
HARI/TANGGAL : Senin, 09 Januari 2023
ALOKASI WAKTU : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)

I. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia

II. Kompetensi Dasar


Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

III. Indikator
Menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

IV. Tujuan Pembelajaran


Melalui diskusi kelompok siswa dapat menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan dengan tepat.

V. Sikap dan Keterampilan yang di kembangkan


a. Sikap
Berperilaku syukur, rasa hormat, rela berkorban, keberanian
b. Keterampilan
Kinerja

VI. Metode, Media, Sumber, Pendekatan yang digunakan


a. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
b. Media
Teks peristiwa 10 N0vember 1945 di Surabaya dan LKS
c. Sumber
KTSP IPS Kelas V, Buku K13 Kelas 5, Bupena Kelas V
d. Pendekatan yang digunakan
Pendekatan Saintifik

VII. Skenario Pembelajaran


a. Pendahuluan (5 menit)
 Menyiapkan kondisi kelas
 Mengajukan pertanyaan appersepsi : “Apa itu Pahlawan?”
 Menyampaikan proses belajar
 Menyampaikan materi secara garis besar
 Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Inti (45 menit)


 Siswa dibagi dalam kelompok (4 kelompok)
 Guru membagikan LKS dan teks bacaan tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan kepada masing-masing kelompok
 Siswa diminta untuk membaca teks bacaan tentang perjuangan bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan
 Siswa mengamati teks bacaan tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan
 Siswa diminta untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas ketika membaca teks
bacaan
 Guru memotivasi siswa dari kelompok lain untuk memberikan jawaban
 Guru mempertegas jawaban siswa
 Siswa membaca kembali teks bacaan dengan teliti
 Siswa secara kelompok menyelesaikan LKS
 Guru membimbing siswa dari kelompok ke kelompok sekaligus melakukan penilaian
proses
 Siswa secara kelompok melaporkan hasil kerja dan siswa yang lain memberikan
tanggapan
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan
 Guru memberi semangat kepada siswa

c. Penutup (20 menit)


 Siswa diminta membuat rangkuman materi
 Siswa diminta mengadakan refleksi
 Siswa menyampaikan hal-hal yang belum jelas/belum dipahami
 Guru menjelaskan hal-hal yang belum jelas/belum dipahami
 Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal-soal postest
 Guru dan siswa memeriksa hasil postest
 Guru dan siswa melaksanakan analisa hasil postest
 Guru menentukan tindak lanjut
 Guru memberikan tugas
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikut
 Guru menutup pembelajaran

VIII. Penilaian Pembelajaran


a. Keterampilan : menilai kinerja siswa (lembar penilaian terlampir)
b. Pengetahuan :
1. Postest
Soal-soal postest
Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar
1. Pada tanggal berapakah Brigjen Mallaby memimpin tentara inggris mendarat di
Surabaya?
A. 27 Oktober 1945 C. 30 Oktober 1945
B. 25 Oktober 1945 D. 10 N0vember 1945
2. Setelah menduduki Pangkalan Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, dan Gedung
Bangk Internatio pada tanggal 27 Oktober 1945, tentara Inggris menyebarkan
pamflet. Apa isi pamflet tersebut?
A. Surabaya akan diserang dari darat, laut dan udara
B. Semua pemuda dan pemimpin menyerahkan diri sambil mengangkat tangan
C. Perintah agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata yang
dirampas dari tentara Jepang
D. Kesepakatan dari tentara Inggris dan pemmerintah RI untuk saling menjaga
keamanan
3. Siapakah yang tewas terbunuh pada pertempuran di Gedung Bank Internatio pada
tanggal 30 Oktober 1945?
A. Kapten Shaw C. Dr. Sugiri
B. Jendral D.C Hawthorn D. Brigadir Jendral A.W.S
Mallaby
4. Pemimpin Barisan Banteng yang bersikeras melawan tentara sekutu saat pecah
perang pada tanggal 10 November 1945 adalah?
A. Bung Tomo C. Kolonel Sungkono
B. R.M Soeryo D. Mas Isman
5. Untuk mengenang dan memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya maka
pemerintah menetapkkan sebagai Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal?
A. 9 November C. 30 Oktober
B. 10 November D. 29 Oktober
Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. D
4. A
5. B
Skor = 5

Mengetahui Lewopao, 09 Januari 2023


Kepala UPTD SPF SDI Bungabali Guru Kelas

= Siprianus SiliTaka, S.Pd.SD = = Yohanes Yesus Saya, S.Pd =


NIP. 198401102011011013 NIP. -

Lampiran I

Lembar penilaian siswa


RATA
I
NO NAMA SISWA JLH - II
1 2 3 4 RATA
1 Ronldus Sabon Kopon
2 Bartolomeus Bao Lile
3 Katarina Werena Lungabali
4 Maryam Somi Notan
5 Wilfridus Payong Lamanele
6 Yuliana Benedikta Uba Arakian
7 Yohanes M.V Kia Asan
8 Melkianus Kia Saya Lungabali
9 Maria Yoosefina Liwa Tokan
10 Theresia Avila Uba Beda
11 Stefanus Eban Nini
12 Alvino Mangu Suban Sukurere
13 Agnes Sura Ola Lamadoken
14 Carol Cornelius Fabianus
15 Flaviana Sura Muli
16 Fitri Rahmadani Idris
17 Husen Kia Lungabali
18 Januarius Demon Doni
19 Januaria Nona Lammadorok
20 Karolina Kati Lamatokan
21 Maria Mei Vivio Nona Puteri
22 Nikodemus Nowo Taka
23 Selvina Bulu Lamanele
24 Yosefina Kati Beda
25 Ronaldo Rotok Laga
26 Yohanes Fiscer Boli Resi
27 Egidius Elvege Demon
28 Astifiani Sabu Doni

Keterangan :
I = Penilaian Kinerja
1 = Keaktifan Aktif (3)
Kurang aktif (2)
Tidak aktif (1)
2 = Kesungguhan Sungguh-sungguh (3)
Kurang sungguh-sungguh (2)
Tidak sungguh-sungguh (1)
3 = Kerja Sama Ada kerja sama (3)
Kurang kerja sama (2)
Tidak kerja sama (1)
4 = Disiplin Waktu Tepat waktu (3)
Kurang tepat waktu (2)
Tidak tepat waktu (1)
JUMLAH = 12
II = Postest

Lampiran II
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya

Pada tanggal 25 Otober 1945, Brigadir Jendral A.W.S Mallaby memimpin


pendaratan tentara Inggris di Surabaya. Setelah diadakan pertemuan antara Wakil
Pemerintah RI dan Brigjen A.W.S Mallaby, mereka sepakat untuk saling menjaga
keamanan. Tentara sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran
(tawanan perang).
Tetapi sayang, Inggris mengingkari janjinya. Pada tanggal 26 Oktober 1945, malam
harinya, dibawah pimpinan Kapten Shaw menyerbu penjara Kalisosok, Surabaya.
Penyerbuan itu berhasil membebaskan Kolonel Huiyer, yaitu seoorang kolonel Angkatan
Laut Belanda yang ditawan Jepang.
Pada tanggal 27 Oktober 1945 tentara Inggris menduduki Pangkalan Udara Tanjung
Perak, Kantor Pos Besar dan Gedung Bang Internatio. Pada siang harinya (Pukul 00.11)
pesawat terbang Inggris menyebarkan pamflet (selebran). Isi pamflet itu adalah perintah
agar rakyat Surabaya dan Jawa Timur menyerahkan senjata-senjata yang dirampas dari
tentara Jepang.
Aksi-aksi tentara Ingris tersebut telah membangkitkan perlawanan dari Rakyat
Surabaya. Maka pertempuran tidak bisa dihindari lagi. Pertempuran tersebut berlansung
selama dua hari (27-29 Oktober 1945).
Pada tanggal 29 Oktober 1945, tempat-tempat yang dikuasai Sekutu dapat direbut
kembali oleh para pemuda. Untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari bahaya
kehancuran, komandan Sekutu menghubungi Presiden Soekarno. Bung Karno bersama-
sama dengan Jendral D.C. Hawthorn tiba di Surabaya pukul 11.30.

Suasana setelah perheentian tembak


menembak di Surabaya. Tampak
Brigadir Jendral Mallaby (kiri) dan Dr.
Sugiri (kanan) sedang berkeliling kota
untuk memberitahukan adanya gencatan
senjata.

Presiden Soekarno didampingi oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri
Penerangan Amir Syarifuddin segera berunding dengan Brigjen Mallaby.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, disepakati dihentikan pertempuran. Namun pada sore
harinya pukul 17.00, terjadi lagi pertempuran di Gedung Bank Internatio, dekat Jembatan
Merah, Surabaya. Dalam peristiwa itu Brigjen A.W.S Mallaby tewas terbunuh. Pasukan
Inggris dan masyarakat luar negeri sangat terkejut atas peristiwa tersebut. Maka pada
tanggal 9 November, Inggris mengeluarkan ultimatum (ancaman). Isi ultimatum tersebut
berbunyi sebagai berikut :

Semua pemimpin dan para pemuda Indonesia harus menyerahkan senjatanya di


tempat-tempat yang telah di tentukan. Kemudian menyerahkan diri sambil
mengangkat tangan selambat-lambatnya pukul 06.00 tanggal 10 November 1945.
Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata maka surabaya akan kami
serang dari darat, laut dan udara.
Gubernur Jawa Timur R.M Soeryo, mengadakan perundingan dengan tokoh-tokoh
TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan tokoh-tokoh lainnya. Mereka mengambil keputusan
untuk menolak ancaman Inggris itu.
Pasukan TKR dipimpin oleh Kolonel Sungkono siap siaga menghadapi musuh.
Begitu juga para pemuda dan pelajar. Para pelajar tergabung dalam TRIP (Tentara
Repoblik Indonesia Pelajar) dipimpin oleh Mas Isman.

Bung Tomo, seorang pemimpin


Barisan Banteng, sedang berpidato
di depan Rakyat Surabaya.

Para pemuda dan pejuang kita dengan semangat berapi-api berteriak, “Lebih Baik
Mati Daripada Dijajah. Merdeka atau Mati!
Pada tanggal 10 N0vember 1945, meletuslah pertempuran sengit. Tentara sekutu
mengerahkan lebih dari 10.000 orang yang terdiri atas pasukan darat, laut dan udara.
Pasukan tersebut merupakan gabungan dari tentara Inggris, Gurkha dan Belanda.
Para pemuda Indonesia dengan semangat tinggi terus mengadakan perlawanan.
Mereka tidak peduli dengan kekuatan lawan.
Pemuda pejuang kita dengan menggunakan senjata hasil rampasan dari tentara
Jepang dan bambu runcing Terus berjuang mempertahankan kemerdekaan. Pertempuran
berlangsung sengit tiga minggu lamanya. Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu,
gugurlah ribuan pejuang kita.

Akhir Perlawanan
Selama tiga minggu, Surabaya yang digempur Inggris berhasil dipertahankan oleh
para pejuang Indonesia. Namun, karena Pihak Inggris menggunakan senjata yang lebih
modern, pasukan Indonesia terdesak. Akhirnya, markas pertahanan Surabaya dipindahkan
ke desa Lebaniwaras yang terkenal dengan nama Markas Kali.
Untuk mengenang dan memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya maka
pemerintah penetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan
Lampiran III

Lembar kerja siswa (LKS)


1. Bacalah text ”Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya” dengan teliti!
2. Hubungkan bagian A dan B dengan menarik garis dari titik ke titik yang sesuai,
berdasarkan teks “Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya” di bawah ini!

A
B
(1) Brigjen Mallaby memimpin
pendaratan tentara Inggris di   27 Oktober 1945
Surabaya

(2) Tentara Inggris menduduki


Pangkalan Tanjung Perak,   25 Oktober 1945
Kantor Pos Besar dan Gedung
Bank Internatio
(3) Brigjen A.W.S Mallaby tewas
terbunuh dalam pertempuran di   10 November 1945
Gedung Bank Internatio, dekat
Jembatan Merah

(4) Tentara Inggris mengeluarkan


ultimatum supaya semua
pemimpin dan pemuda
Indonesia menyerahkan senjata   30 Oktober 1945
di tempat-tempat yang sudah
ditentukan dan menyerahkan
diri sambil mengangkat tangan

(5) Pertempuran sengit antara


tentara sekutu dan pemuda
Indonesia yang menyebabkan
banyak pemuda Indonesia yang   9 November 1945
gugur. Untuk mengenang jasa
mereka pemerintah menetapka
sebagai Hari Pahlawan

3. Buatlah kesimpulan yang terjadi pada peristiwa di atas!

Anda mungkin juga menyukai