TEMA : “Penurunan Insiden Operator melalui Pemantapan dan Implementasi SOP Area Kritis”
I. OBJECTIVE
2. Sasaran Spesifik dari pengelompokan materi keselamatan kerja yang berkaitan dengan “PROSEDUR MAINTENANCE
& REPAIR JALAN” adalah :
A. Road maintenance
- Dipatuhinya prosedur Operator Grader melakukan maintenance jalan searah jalur lalu lintas & maksimal 500 meter
- Dipenuhinya prosedur pembersihan spoil & tanggul (slope) menggunakan bank cutting (RPDI)
B. Road Repair
- Dipatuhinya prosedur repair Jalan di Jalan Aktif, dilengkapi rambu-rambu yang memadai / jarak mak. 100 meter
- Dipenuhinya metode teknis Aplikasi metode Ex patching/resheeting dengan metode yang baik&benar
- Dipenuhinya prosedur dalam melakukan repair jalan secara bertahap (maksimal setengah lebar jalan)
- Dipenuhinya prosedur pengawasan & Komunikasi yang memadai (komunikasi aktif dua arah)
C. Slippery
- Dipenuhinya prosedur slippery tidak diijinkan mengoperasikan unit Grader saat hujan
- Dipenuhinya prosedur slippery proses penyekrapan di lakukan dari atas kebawah (kondisi slippery)
- Dipenuhinya prosedur slippery proses penyekrapan awal slippery dengan bantuan bulldozer & metode tandem
II. REFERENSI
REFERENSI PROSEDUR
INTERNAL MEMO JIEP/OPR/2017/1129/MM Petunjuk Keselamatan Operator dalam Mengoperasikan Unit
STD PAMA/OPRT/14/018/STD Aktivitas Perbaikan & Perawatan Jalan (Grading Activity)
STD PAMA/OPRT / 16 / 001 / STD Aktivitas Resheeting
STD PAMA/OPRT / 16 / 002 / STD Aktivitas Patching
STD PAMA/OPRT/ 16 / 003 / STD Aktivitas Ex Patching
OMM OMM GD 825A – 2 Operation & Maintenance Manual Motor Grader 825
III. ITEM-ITEM KHUSUS SEBAGAI PENEKANAN
1.1 Prosedur Maintenance Area Jalan Tambang & Jalan Hauling Comodity
1.2 Pembersihan Spoil & Tanggul (slope) dengan Menggunakan Bank Cutting (Optimalisasi RPDI)
2 Road Repair :
• Saat Melakukan Repair Jalan di Jalan Aktif, dilengkapi Rambu-Rambu yang Memadai / 100 meter
• Melakukan Repair Jalan Secara Bertahap (maksimal setengah lebar jalan)
• Pengawasan & Komunikasi Memadai (komunikasi aktif dua arah)
3 Slippery :
• Road maintenance jalan di dalam tambang dilakukan searah lalu lintas hauling dengan jarak maksimal 500 meter,
apabila tidak memungkinkan dilakukan searah lalu lintas hauling maka dilakukan maksimal 100 (seratus) meter dan
wajib memasang minimal traffic cone pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance.
Dalam aktivitas maintenance jalan di dalam tambang prioritas untuk melewati area maintenance adalah unit hauler
dengan muatan.
Klik untuk aktifitas
• Pada saat aktifitas road maintenance motor grader dilarang melakukan tandem pada kondisi perawatan jalan normal.
IV. MATERI AJAR & VIDEO
AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC
1.1 Prosedur • Pada saat aktivitas grading motor grader harus menggunakan lampu sign untuk memberi isyarat penguna jalan • Inspeksi • GL
maintenance area (sign menyala sebelah kiri, unit lain harus lewat sebelah kanan motor grader). • PKH • SHE Coor
jalan tambang & • OCC Grader • Instruktur
jalan Hauling • JSA
Comodit • Apabila motor grader memasuki area front loading atau disposal, operator motor grader wajib menginformasikan • URCI
ke operator unit lain yang beroperasi di area tersebut.
• Spoil-spoil / material jelek harus dikumpulkan dipinggir sisi kiri bahu jalan dengan tetap memperhatikan drainase,
untuk selanjutnya dibuang.
• Road maintenance jalan hauling coal di area tikungan dan persimpangan wajib dipasang rambu-rambu road repair
pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance serta diatur masing-masing ujung oleh
Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO. Dalam aktivitas road maintenance jika terdapat
kendaraan yang lebih dahulu mendekati area maintenance diberikan prioritas melewati dengan rambu GO, dengan
demikian kendaraan dari arah yang berlawanan harus berhenti dengan pengaturan rambu STOP.
• Road maintenance jalan tambang di area tikungan dan persimpangan wajib dipasang minimal traffic cone pada
kedua ujung dengan jarak 50 meter dari area maintenance. Dalam aktivitas maintenance jalan di dalam tambang
prioritas untuk melewati area repair adalah unit hauler dengan muatan.
• Operator motor grader diperbolehkan meninggalkan area maintenance, apabila area maintenance benar-benar
telah selesai/tuntas, dan baru bisa diperbolehkan pindah ke area road maintenance selanjutnya dengan tahapan
yang sama. Kecuali dalam kondisi tertentu dengan instruksi khusus dari Group Leader, motor grader diperbolehkan
meninggalkan tempat, dan harus kembali ke area tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya.
BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
KLIK UNTUK KEMBALI KE PEMBAHASAN ROAD MAINTENANCE Video Pendukung Materi PLAY NOW
IV. MATERI AJAR & VIDEO
BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
2. Road Repair
BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC
Patching • Setelah semua peralatan patching ( motor grader, compactor, water truck dll ) siap dilokasi pekerjaan, • Inspeksi GL
dilaksanakan pengaturan lalulintas diawali dengan pemasangan rambu-rambu kecepatan maksimum 20 Km • PKH SHE Coor
/ jam, 50 M sebelum dan sesudah ujung lokasi. • OCC Grader Instruktur
• Jika ada kotoran, bersihkan semua dari area yang akan di-patching. • JSA
• Jika terjadi kerusakan struktural, lakukan penggalian untuk membuang semua material yang kotor /rusak. • URCI
• Lebar minimum galian 2,5 M, sehingga pemadatan dengan compactor dapat mencapai kepadatan lapangan
yang disyaratkan (lebar disesuaikan dengan lebar drum compactor).
• Lakukan pemadatan besar galian sebanyak 6 – 8 kali lintasan ( sesuai hasil field trial compaction ).
• Ganti material yang rusak minimal kualitasnya sama dengan material yang ada, untuk subgrade / lapisan
pondasi bawah (scoria), untuk lapis pondasi agregat sesuai standar parameter.
• Padatkan material lapisan sesuai dengan jenis material (tebal lapisan scoria kurang lebih 30 Cm, tebal lapis
pondasi agregat kurang lebih 15 Cm (loose material)). Video Pendukung Materi
• Setelah pemadatan selesai, potong lapisan pondasi sama tinggi dengan sisi area patching.
• Setelah selesai pekerjaan patching, jalur lalulintas dibuka kembali.
PLAY NOW
Resheeting • Setelah semua peralatan resheeting ( motor grader, compactor, water truck dll ) siap dilokasi pekerjaan,
dilaksanakan pengaturan lalu lintas dawali denagn pemasangan rambu-rambu max 20 Km / jam, 50 M
sebelum dan sesudah ujung lokasi.
• Bersihkan kotoran semua dari area yang akan di-resheeting.
• Jika terjadi kerusakan struktural / material yang kotor lakukan penggalian untuk membuang semua material
yang kotor / rusak.
• Buat lapisan permukaan jalan yang lama menjadi kasar bila diperlukan dengan cara me-ripper untuk
mengikat antara resheeting material lama dengan yang baru.
• Dumping material resheeting dengan jarak sesuai dengan ketebalan resheeting yang direncanakan untuk
memudahkan pekerjaan spreading oleh grader.
• Tebal lapisan resheeting disesuaikan dengan jenis material dan kadar air optimum yang dikandung material (
biasanya antara 10 Cm – 20 Cm ).
• Jaga kelembaban material pada kadar air optimum ( OMC ) untuk memudahkan pemadatan.
• Setelah selesai, jalur resheeting bisa dibuka.
BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
• Pada saat akan memulai penyekrapan, operator harus mendapat instruksi dari Group Leader.
• Pengoperasian motor grader segera dilakukan setelah hujan berhenti untuk mengatasi jalan licin dengan memperhatikan
penggunaan differential lock dan melepas fungsi differential lock pada saat manuver, lever transmisi maximal di posisi 3
(kecepatan 5,5 – 8 km/h). Tidak diizinkan mengoperasikan motor grader saat hujan.
• Saat kondisi slippery dapat menggunakan metode grading tandem dengan jarak antar unit grader kurang lebih 30 meter
untuk mempercepat proses penanganan slippery dengan pengawasan group leader.
• Jika pekerjaan motor grader tidak memungkinkan, maka harus segera dibantu dengan unit bulldozer maksimal sekelas D155
(atas pengawasan langsung Group Leader), untuk area front atau disposal diperbolehkan untuk menggunakan bulldozer di
atas D155.
• Aktivitas penyekrapan sebelum alat produksi (dump truck) mulai beroperasi dapat dilakukan searah atau berlawanan arah
lalu lintas untuk mempercepat proses penanganan slippery.
IV. MATERI AJAR & VIDEO
3. Slippery • Aktivitas penyekrapan jalan dimulai dari tengah untuk memotong tebal lapisan jalan yang licin ke arah luar (pinggir jalan) • Inspeksi • GL
dengan memperhatikan aliran drainase tetap lancar. • PKH • SHE Coor
• Pada saat penyekrapan kondisi licin setelah hujan (slippery) yang dilakukan motor grader belum selesai dan pergerakannya • OCC Grader • Instruktur
harus di informasikan oleh Group Leader. • JSA
• URCI
• Pada kondisi jalan tanjakan atau turunan, proses penyekrapan dilakukan dari atas ke bawah.
• Jalan yang diprioritaskan untuk segera dilakukan penyekrapan adalah jalan pada fleet yang memungkinkan untuk cepat
beroperasi.
• Setelah selesai proses penyekrapan slippery, operator segera menginformasikan dan Group Leader memastikan kondisi jalan
siap operasi.
BACK BAB II
KELOMPOK MATERI KHUSUS
TEMA : “Penurunan Insiden Operator melalui Pemantapan dan Implementasi SOP Area Kritis”