Anda di halaman 1dari 20

KMK 12

KELOMPOK MATERI KHUSUS


PROSEDUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN JALAN
KELOMPOK MATERI KHUSUS

PROSEDUR PERAWATAN DAN PERBAIKAN JALAN

TEMA : “Penurunan Insiden Operator melalui Pemantapan dan Implementasi SOP Area Kritis”
I. OBJECTIVE

1. Maksud Dan Tujuan


- Mendapatkan kondisi operational yang terbaik, baik productivity maupun safety
- Mendapatkan item – item khusus sebagai penekanan dari implementasi SOP Area Kritis
- Menggunakan referensi dalam menjalankan prosedur area Kritis
- Adanya materi uji, materi ajar serta video yang digunakan untuk bahan pembelajaran pada operator training

2. Sasaran Spesifik dari pengelompokan materi keselamatan kerja yang berkaitan dengan “PROSEDUR MAINTENANCE
& REPAIR JALAN” adalah :
A. Road maintenance
- Dipatuhinya prosedur Operator Grader melakukan maintenance jalan searah jalur lalu lintas & maksimal 500 meter
- Dipenuhinya prosedur pembersihan spoil & tanggul (slope) menggunakan bank cutting (RPDI)
B. Road Repair
- Dipatuhinya prosedur repair Jalan di Jalan Aktif, dilengkapi rambu-rambu yang memadai / jarak mak. 100 meter
- Dipenuhinya metode teknis Aplikasi metode Ex patching/resheeting dengan metode yang baik&benar
- Dipenuhinya prosedur dalam melakukan repair jalan secara bertahap (maksimal setengah lebar jalan)
- Dipenuhinya prosedur pengawasan & Komunikasi yang memadai (komunikasi aktif dua arah)
C. Slippery
- Dipenuhinya prosedur slippery tidak diijinkan mengoperasikan unit Grader saat hujan
- Dipenuhinya prosedur slippery proses penyekrapan di lakukan dari atas kebawah (kondisi slippery)
- Dipenuhinya prosedur slippery proses penyekrapan awal slippery dengan bantuan bulldozer & metode tandem
II. REFERENSI

REFERENSI PROSEDUR
INTERNAL MEMO JIEP/OPR/2017/1129/MM Petunjuk Keselamatan Operator dalam Mengoperasikan Unit
STD PAMA/OPRT/14/018/STD Aktivitas Perbaikan & Perawatan Jalan (Grading Activity)
STD PAMA/OPRT / 16 / 001 / STD Aktivitas Resheeting
STD PAMA/OPRT / 16 / 002 / STD Aktivitas Patching
STD PAMA/OPRT/ 16 / 003 / STD Aktivitas Ex Patching
OMM OMM GD 825A – 2 Operation & Maintenance Manual Motor Grader 825
III. ITEM-ITEM KHUSUS SEBAGAI PENEKANAN

KEY POIN PROSEDUR


LINK
No. ITEM
1 Road Maintenance :

1.1 Prosedur Maintenance Area Jalan Tambang & Jalan Hauling Comodity

1.2 Pembersihan Spoil & Tanggul (slope) dengan Menggunakan Bank Cutting (Optimalisasi RPDI)

2 Road Repair :

• Saat Melakukan Repair Jalan di Jalan Aktif, dilengkapi Rambu-Rambu yang Memadai / 100 meter
• Melakukan Repair Jalan Secara Bertahap (maksimal setengah lebar jalan)
• Pengawasan & Komunikasi Memadai (komunikasi aktif dua arah)

• Aplikasi Metode Patching/Resheeting

3 Slippery :

• Proses Penyekrapan dilakukan dari Atas ke Bawah (Kondisi Slippery)


• Tidak diizinkan Mengoperasikan Unit Grader Saat Hujan
• Prosedur Slippery Menggunakan Metode Grader Tandem & dengan Bantuan Bulldozer
IV. MATERI AJAR & VIDEO
1. Road Maintenance
AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC
1.1 Prosedur • Road maintenance di jalan coal hauling dilakukan maksimal 500 (lima ratus) meter dan wajib dipasang rambu-rambu • Inspeksi • GL
maintenance area road repair pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance serta diatur masing-masing • PKH • SHE Coor
jalan tambang & ujung oleh Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO. Road maintenace di jalan dalam • OCC Grader • Instruktur
jalan Hauling tambang tidak harus memakai rambu-rambu. • JSA
Comodity • URCI
• Road maintenance di jalan coal hauling dilakukan searah dengan lalu lintas hauling, apabila tidak memungkinkan
dilakukan searah lalu lintas hauling, maka road maintenance dilakukan maksimal 100 (seratus) meter dan wajib
dipasang rambu-rambu road repair pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance serta
diatur masing-masing ujung oleh Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO. Dalam aktivitas
road maintenance jika terdapat kendaraan yang lebih dahulu mendekati area maintenance diberikan prioritas
melewati dengan rambu GO, dengan demikian kendaraan dari arah yang berlawanan harus berhenti dengan
pengaturan rambu STOP.
Klik untuk aktifitas

• Road maintenance jalan di dalam tambang dilakukan searah lalu lintas hauling dengan jarak maksimal 500 meter,
apabila tidak memungkinkan dilakukan searah lalu lintas hauling maka dilakukan maksimal 100 (seratus) meter dan
wajib memasang minimal traffic cone pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance.
Dalam aktivitas maintenance jalan di dalam tambang prioritas untuk melewati area maintenance adalah unit hauler
dengan muatan.
Klik untuk aktifitas

• Pada saat aktifitas road maintenance motor grader dilarang melakukan tandem pada kondisi perawatan jalan normal.
IV. MATERI AJAR & VIDEO
AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC
1.1 Prosedur • Pada saat aktivitas grading motor grader harus menggunakan lampu sign untuk memberi isyarat penguna jalan • Inspeksi • GL
maintenance area (sign menyala sebelah kiri, unit lain harus lewat sebelah kanan motor grader). • PKH • SHE Coor
jalan tambang & • OCC Grader • Instruktur
jalan Hauling • JSA
Comodit • Apabila motor grader memasuki area front loading atau disposal, operator motor grader wajib menginformasikan • URCI
ke operator unit lain yang beroperasi di area tersebut.

• Spoil-spoil / material jelek harus dikumpulkan dipinggir sisi kiri bahu jalan dengan tetap memperhatikan drainase,
untuk selanjutnya dibuang.

• Road maintenance jalan hauling coal di area tikungan dan persimpangan wajib dipasang rambu-rambu road repair
pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area maintenance serta diatur masing-masing ujung oleh
Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO. Dalam aktivitas road maintenance jika terdapat
kendaraan yang lebih dahulu mendekati area maintenance diberikan prioritas melewati dengan rambu GO, dengan
demikian kendaraan dari arah yang berlawanan harus berhenti dengan pengaturan rambu STOP.

• Road maintenance jalan tambang di area tikungan dan persimpangan wajib dipasang minimal traffic cone pada
kedua ujung dengan jarak 50 meter dari area maintenance. Dalam aktivitas maintenance jalan di dalam tambang
prioritas untuk melewati area repair adalah unit hauler dengan muatan.

• Dilarang melakukan manuver dalam jarak 100 meter dari persimpangan.

• Operator motor grader diperbolehkan meninggalkan area maintenance, apabila area maintenance benar-benar
telah selesai/tuntas, dan baru bisa diperbolehkan pindah ke area road maintenance selanjutnya dengan tahapan
yang sama. Kecuali dalam kondisi tertentu dengan instruksi khusus dari Group Leader, motor grader diperbolehkan
meninggalkan tempat, dan harus kembali ke area tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya.

BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO

KLIK UNTUK KEMBALI KE PEMBAHASAN ROAD MAINTENANCE


IV. MATERI AJAR & VIDEO

KLIK UNTUK KEMBALI KE PEMBAHASAN ROAD MAINTENANCE Video Pendukung Materi PLAY NOW
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


1.2 Pembersihan spoil • Memastikan P2H sudah dilakukan dengan benar & baik, dan sudah divalidasi oleh group leader. • Inspeksi • GL
& tanggul (slope) • Koordinasi dengan goup leader untuk area kerja sloping & arahan kerja sesuai PKH. • PKH • SHE Coor
dengan menggunakan • Jika dilakukan berlawanan arah maka wajib menggunakan rambu – rambu perbaikan jalan. • OCC Grader • Instruktur
bank cutting • Memastikan landasan pinjakan Tyre Motor Grader rata dan keras • JSA
(Optimalisasi RPDI) • Turunkan Blade ke tanah sebelum melepas bank control lock pin (pergunakanlah bank switch • URCI
sesuai fungsinya : retrack untuk membuka pin, index untuk memasukkan pin, lock untuk
Aplikasi Bank mengunci pin)
Cutting • Perhatikan Tyre Depan saat mengatur sudut blade. Perhatikan tanda batas maksimal blade saat
mengatur sudut blade.
• Tentukan posisi blade sesuai dengan jenis pekerjaan sloping. (bisa arah pembuangan ke atas / ke
bawah disesuaikan dengan kebutuhan).
• Saat Sloping perhatikan sudut kemiringan tanggul (45⁰ – 60 ⁰). (harus sesuai STD JALAN TAMBANG)
• Aplikasi Sloping ini juga dapat dioptimalkan untuk membersihkan rumput pada bundwall.
• Untuk hasil yang optimal maka dibutuhkan 3 X trip untuk pembersihan bundwall.
• Saat akan mengembalikan blade ke posisi grading, perhatikan turunkan blade ke tanah, kemudian
melepas bank control pin (pergunakanlah bank switch sesuai dengan fungsinya : retract untuk
membuka pin, index untuk memasukan pin, lock untuk mengunci pin).
• Membersihkan sisa hasil aktivitas sloping, & perhatikan kembali slot air.
• Peralatan dan perlengkapan repair diperbolehkan meninggalkan area apabila pekerjaan benar-
benar selesai atau tuntas dan bisa pindah ke area repair maintenance selanjutnya dengan tahapan
yang sama.

Video Pendukung Materi PLAY NOW

BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
2. Road Repair

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


2. Road Repair • Road repair di jalan coal hauling dilakukan maksimal 100 (seratus) meter dan wajib dipasang rambu-rambu road • Inspeksi • GL
repair pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area repair serta diatur masing-masing ujung oleh • PKH • SHE Coor
Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO. Dalam aktivitas repair jika terdapat kendaraan • OCC Grader • Instruktur
yang lebih dahulu mendekati area repair maintenance diberikan prioritas melewati dengan rambu GO, dengan • JSA
demikian kendaraan dari arah yang berlawanan harus berhenti dengan pengaturan rambu STOP. Sedangkan aktivitas • URCI
road repair jalan di dalam tambang panjang repair maksimal 100 (seratus) meter dan wajib memasang minimal traffic
cone pada kedua ujung dengan jarak 50 (lima puluh) meter dari area repair. Dalam aktivitas repair jalan di dalam
tambang prioritas untuk melewati area repair adalah unit hauler dengan muatan.
• Aktivitas repair yang dilaksanakan pada malam hari harus ada JSA yang minimal ditanda tangani Dept. Head terkait.
• Aktivitas road repair dilakukan maksimal setengah lebar jalan.
• Jika aktivitas repair maintenance tidak dapat dilakukan dengan motor grader dan berpotensi menyebabkan kerusakan
motor grader, maka harus menggunakan alat bantu lain seperti Bulldozer, Excavator, Compactor. Contoh : Material OB
dari HD 785 tidak boleh didorong menggunakan motor grader.
• Aktivitas repair harus diawasi dan Group Leader wajib mengontrol dan memastikan proses serta hasil pekerjaan
operator motor grader sesuai dengan PKH.
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


2. Road Repair • Peralatan dan perlengkapan repair diperbolehkan meninggalkan area apabila pekerjaan benar- benar selesai • Inspeksi • GL
atau tuntas dan bisa pindah ke area repair maintenance selanjutnya dengan tahapan yang sama. • PKH • SHE Coor
• Desain rambu kecepatan maksimal untuk melintasi jalan road repair adalah : • OCC Grader • Instruktur
• JSA
1. Panjang = 90 (sembilan puluh) cm – 120 (seratus dua puluh) cm dan Lebar = 90 (sembilan puluh) cm – • URCI
120 (seratus dua puluh) cm
2. Tinggi rambu 1.5 (satu poin lima) meter (tiang + rambu)
3. Rambu bertuliskan “Hati-hati ada Perbaikan Jalan dan Kecepanan maksimal 20 km/jam”
IV. MATERI AJAR & VIDEO
Video Pendukung Materi PLAY NOW

BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO
AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC
Patching • Setelah semua peralatan patching ( motor grader, compactor, water truck dll ) siap dilokasi pekerjaan, • Inspeksi GL
dilaksanakan pengaturan lalulintas diawali dengan pemasangan rambu-rambu kecepatan maksimum 20 Km • PKH SHE Coor
/ jam, 50 M sebelum dan sesudah ujung lokasi. • OCC Grader Instruktur
• Jika ada kotoran, bersihkan semua dari area yang akan di-patching. • JSA
• Jika terjadi kerusakan struktural, lakukan penggalian untuk membuang semua material yang kotor /rusak. • URCI
• Lebar minimum galian 2,5 M, sehingga pemadatan dengan compactor dapat mencapai kepadatan lapangan
yang disyaratkan (lebar disesuaikan dengan lebar drum compactor).
• Lakukan pemadatan besar galian sebanyak 6 – 8 kali lintasan ( sesuai hasil field trial compaction ).
• Ganti material yang rusak minimal kualitasnya sama dengan material yang ada, untuk subgrade / lapisan
pondasi bawah (scoria), untuk lapis pondasi agregat sesuai standar parameter.
• Padatkan material lapisan sesuai dengan jenis material (tebal lapisan scoria kurang lebih 30 Cm, tebal lapis
pondasi agregat kurang lebih 15 Cm (loose material)). Video Pendukung Materi
• Setelah pemadatan selesai, potong lapisan pondasi sama tinggi dengan sisi area patching.
• Setelah selesai pekerjaan patching, jalur lalulintas dibuka kembali.
PLAY NOW
Resheeting • Setelah semua peralatan resheeting ( motor grader, compactor, water truck dll ) siap dilokasi pekerjaan,
dilaksanakan pengaturan lalu lintas dawali denagn pemasangan rambu-rambu max 20 Km / jam, 50 M
sebelum dan sesudah ujung lokasi.
• Bersihkan kotoran semua dari area yang akan di-resheeting.
• Jika terjadi kerusakan struktural / material yang kotor lakukan penggalian untuk membuang semua material
yang kotor / rusak.
• Buat lapisan permukaan jalan yang lama menjadi kasar bila diperlukan dengan cara me-ripper untuk
mengikat antara resheeting material lama dengan yang baru.
• Dumping material resheeting dengan jarak sesuai dengan ketebalan resheeting yang direncanakan untuk
memudahkan pekerjaan spreading oleh grader.
• Tebal lapisan resheeting disesuaikan dengan jenis material dan kadar air optimum yang dikandung material (
biasanya antara 10 Cm – 20 Cm ).
• Jaga kelembaban material pada kadar air optimum ( OMC ) untuk memudahkan pemadatan.
• Setelah selesai, jalur resheeting bisa dibuka.

BACK BAB II
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


3. Slippery • Grading slippery adalah suatu aktivitas untuk membuka lapisan atas jalan karena licin setelah hujan dengan tujuan agar • Inspeksi • GL
dump truck dapat cepat beroperasi. • PKH • SHE Coor
• Pada saat akan memulai penyekrapan, operator harus mendapat instruksi dari Group Leader. • OCC Grader • Instruktur
• JSA
• Ketika mendapatkan kondisi/info hujan mulai turun, GL Hauling Front melakukan koordinasi dengan GL Road, Disposal, dan • URCI
ROM/CPP untuk memastikan area yang dilalui unit DT (Dump Truck)Truck)/LT (Light Truck) yang menjadi tanggungjawabnya
apakah sudah mulai turun hujan atau belum.
• Jika terdapat salah satu area jalan yang dilalui unit DT/LT dan unit wheel lainnya yang menjadi tanggungjawabnya sudah
turun hujan :
✓ Khusus area operasional All Weather Road ( atau jalan dengan perkerasan maka GL tetap menjalankan operasional
dengan melakukan monitoring jalan dari point loading dumping point point loading 1 ( kali Jika ditemukan area yang
ditengarai licin dan dapat menyebabkan unit selip terguling, maka segera lakukan perbaikan jika mampu, menggunakan
unit grader, excavator, dozer maupun compactor Jika tidak mampu untuk diperbaiki maka lakukan demarkasi
(menggunakan safety cone berlakukan aturan kecepatan max 20 Km/Jam pasang rambu kecepatan max 20 Km/Jam di 50
meter sebelum dan 50 meter setelah area demarkasi Jika area yang dapat menyebabkan unit selip terguling tadi apabila
dilakukan demarkasi akan membuat akses jalan hanya dapat dilalui 1 ( unit wheel terbesar maka masing masing ujung
demarkasi diberi 1 ( Traffic Man yang dilengkapi radio komunikasi dan rambu STOP/GO yang akun mengatur alur lalu lintas
Jika area yang dapat menyebabkan unit selip terguling tadi apabila dilakukan demarkasi akan membuat akses jalan terlalu
sempit (tidak bisa dilalui unit wheel terbesar) maka GL wajib menghentikan proses operasional sampai hujan reda dan
telah dilakukan proses scrap atau sampai telah dilakukan perbaikan
✓ Khusus area operasional Non AWR atau jalan tanpa perkerasan maka GL wajib menghentikan seluruh operasional yang
menjadi tanggungjawabnya, dan memastikan semua unit DT/LT dan unit wheel lainnya memberlakukan proses
STOP/parkir di tempat, tidak memaksakan diri untuk tetap berjalan sampai ada instruksi dari GL untuk bergerak Aktifkan
parking brake arahkan tyre unit ke arah kiri/tanggul safety berm
✓ Jika unit penerangan Tower Lamp ( Mega Tower ( DT/LT dan unit wheel lainnya parkir di area sekitar sump, area rencana
sump (progress pembuatan sump), area dekat tebing, dan area rawan longsor pada saat hujan, maka operator wajib lapor
ke GL penanggungjawab area, dan GL penanggungjawab area wajib untuk melakukan proses evakuasi semua unit tersebut
ke tempat aman (titik evakuasi kondisi darurat) Operator unit unit tersebut dilarang meninggalkan unit dalam kondisi
hujan Jika urgent untuk meninggalkan unit (misal karena sakit) maka pastikan unit telah berada pada tempat yang aman
(titik evakuasi kondisi darurat)
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


3. Slippery “Disetiap pit non pit, wajib terdapat titik e vakuasi kondisi darurat untuk semua unit (termasuk unit penerangan) yang bekerja di • Inspeksi • GL
area sekitar sump, area rencana sump (progress pembuatan sump), dan area rawan longsor (termasuk area dimana terdapat • PKH • SHE Coor
aktifitas mud loading handling mud dumping Unit akan parkir di titik evakuasi tersebut jika terjadi hujan atau terjadi kondisi • OCC Grader • Instruktur
longsor Titik evakuasi kondisi darurat ditentukan dalam setiap View Point M eeting harian oleh Pit E ngineer yang dicantumkan • JSA
dalam Daily Order dan Map serta dalam Perintah Kerja Harian ( GL yang bekerja di area dengan kategori tersebut di atas (GL • URCI
sebagai PIC ketersediaan rambu titik evakuasi ketersediaanya dikontrol oleh Section Head ybs secara harian) Proses evakuasi
mengikuti MPKD yang sudah ditetapkan oleh masing masing site
Titik evakuasi kondisi darurat harus dipasang rambu dengan standar sebagai berikut:

Gambar. Rambu Informasi Titik Evakuasi kondisi darurat


IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


3. Slippery ✓ Untuk unit track tunggu instruksi dari GL yang bertanggungjawab apakah unit akan digunakan untuk proses general • Inspeksi • GL
activity (membuat parit, membuat tanggul, dll) atau akan diparkir Jika parkir maka unit dilarang parkir di area sekitar • PKH • SHE Coor
sump, area rencana sump (progress pembuatan sump), area dekat tebing, dan area rawan longsor • OCC Grader • Instruktur
• Selama hujan berlangsung, setiap GL wajib melakukan inspeksi kondisi area tambang : • JSA
• URCI
✓ Jika terdapat unit yang parkir di area rawan longsor atau banjir, maka lakukan evakuasi unit ke tempat yang aman titik
evakuasi kondisi darurat Jika terdapat unit yang amblas maka proses evakuasi/ towing menggunakan seling tipe Wire
Rope dengan Safe Working Load SWL yang sesuai dan unit Dozer
✓ Lakukan screening area yang berpotensi menimbulkan genangan air baik di front, jalan, dan disposal Jika ada maka wajib
dibuatkan saluran drainase menggunakan alat yang sesuai (unit Excavator maupun Dozer)
✓ Periksa drainase baik di area front, jalan, dan disposa apakah ada yang tersumbat Jika ada maka perbaiki drainase
menggunakan alat yang sesuai (unit Excavator maupun Dozer)
✓ Jika terdapat drainase yang overtopping maka segera lakukan perbaikan dengan menambah tinggi dari tanggul drainase
sebagai pencegahan jangka pendek Untuk pencegahan jangka panjang, lakukan koordinasi dengan Mine Infra Engineer
untuk melakukan tindakan perbaikan selanjutnya
• Semua unit yang parkir pada saat hujan, wajib menyalakan radio sesuai channel masing masing area Unit hanya boleh kembali
beroperasi pada saat telah ada instruksi dari GL ybs
• Setelah hujan reda, GL Hauling, Front, Road, Disposal, dan ROM/CPP memberikan instruksi kepada operator unit Dozer untuk
melakukan proses scrap jalan (baik front, hauling, disposal, dan ROM/CPP) yang tanpa perkerasan Sedangkan untuk operator
unit Grader diinstruksikan untuk melakukan proses scrap jalan (baik front, hauling, disposal, dan ROM/CPP) dengan
perkerasan, namun dikhususkan hanya pada titik yang licin/perkerasannya sudah hilang. Dilarang melakukan proses scrap di
jalan dengan perkerasan Waktu proses scrap ini disebut dengan slippery time.
Proses scrap jalan tanpa perkerasan diawali dengan Dozer untuk menyingkap lumpur tipis yang menutupi permukaan tanah
Proses scrap oleh Dozer dibuat satu jalur terlebih dahulu, agar dapat membuka jalur supaya Grader dapat cepat bergerak
membantu proses scrap sehingga slippery time dapat berakhir dengan lebih cepat untuk menekan slippery delay
Setelah jalur sudah mulai terbuka terhadap material lumpur yang menutupi permukaan tanah, proses scrap dilanjutkan
menggunakan Grader yang ketebalan pemotongan permukaan jalan sekitar 1 10 cm (atau sesuai kondisi lapangan)
GL Hauling, Front, Road, Disposal, dan ROM/CPP harus saling berkoordinasi untuk menentukan fleet mana yang akan
diprioritaskan untuk dilakukan proses scrap terlebih dahulu.
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC


3. Slippery • Dilarang melakukan proses scrap dengan metode random /acak (lihat Gambar) • Inspeksi • GL
• PKH • SHE Coor
• OCC Grader • Instruktur
• JSA
• URCI

• Pada saat akan memulai penyekrapan, operator harus mendapat instruksi dari Group Leader.
• Pengoperasian motor grader segera dilakukan setelah hujan berhenti untuk mengatasi jalan licin dengan memperhatikan
penggunaan differential lock dan melepas fungsi differential lock pada saat manuver, lever transmisi maximal di posisi 3
(kecepatan 5,5 – 8 km/h). Tidak diizinkan mengoperasikan motor grader saat hujan.
• Saat kondisi slippery dapat menggunakan metode grading tandem dengan jarak antar unit grader kurang lebih 30 meter
untuk mempercepat proses penanganan slippery dengan pengawasan group leader.
• Jika pekerjaan motor grader tidak memungkinkan, maka harus segera dibantu dengan unit bulldozer maksimal sekelas D155
(atas pengawasan langsung Group Leader), untuk area front atau disposal diperbolehkan untuk menggunakan bulldozer di
atas D155.
• Aktivitas penyekrapan sebelum alat produksi (dump truck) mulai beroperasi dapat dilakukan searah atau berlawanan arah
lalu lintas untuk mempercepat proses penanganan slippery.
IV. MATERI AJAR & VIDEO

AKTIVITAS PERFORMANCE STANDARD KONTROL PIC

3. Slippery • Aktivitas penyekrapan jalan dimulai dari tengah untuk memotong tebal lapisan jalan yang licin ke arah luar (pinggir jalan) • Inspeksi • GL
dengan memperhatikan aliran drainase tetap lancar. • PKH • SHE Coor
• Pada saat penyekrapan kondisi licin setelah hujan (slippery) yang dilakukan motor grader belum selesai dan pergerakannya • OCC Grader • Instruktur
harus di informasikan oleh Group Leader. • JSA
• URCI
• Pada kondisi jalan tanjakan atau turunan, proses penyekrapan dilakukan dari atas ke bawah.
• Jalan yang diprioritaskan untuk segera dilakukan penyekrapan adalah jalan pada fleet yang memungkinkan untuk cepat
beroperasi.
• Setelah selesai proses penyekrapan slippery, operator segera menginformasikan dan Group Leader memastikan kondisi jalan
siap operasi.

BACK BAB II
KELOMPOK MATERI KHUSUS

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

TEMA : “Penurunan Insiden Operator melalui Pemantapan dan Implementasi SOP Area Kritis”

Anda mungkin juga menyukai