Anda di halaman 1dari 4

WOC

OSTEOARTRITIS Trauma
Umur di atas Jenis Genetik Suku Obesitas Akibat
usia 60 Kelamin Penyakit
Intrinsik Ekstrinsik Sendi lain
Sendi tdk
Perbedaan (Peradangan)
Wanita Struktur kuat menahan
Proses Pola Hidup
tulang beban tubuh Kartilago Kartilago
Penuaan Penurunan Bentuk (osteoartritis Penggunaan
Hormonal pangggul missal Depresi sendi sendi yg
Penurunan (Estrogen, melebar berlangsung berlebih
Pelebaran Kekakuan
Jumlah Cairan Progestero lama PD
Sinovial Pada n,dll) Tekanan
Sendi pada sendi Penurunan Akibat
Penurunan Penurunan aktivitas yg
aliran darah pembuluh
absobsi Vasodilatasi membutuhkan
Penurunan kalsium Beban darah gerakan sendi
Pecahnya
absobsi lama
pembuluh
kalsium Suplai O2
Kadar darah
kalsium menurun
OSTEOARTRITIS

Perubahan komponen Stress Proses Peradangan Inflamasi sendi Penatalaksanaan


sendi biomekanik degeneratif kartilago
(kolagen,prostiogtikas, panjang
dan jar sub kondrial) Pelepasan
Pemecahan Menstimulasi
mediator nyeri
kondosit tumbuhnya tulang
Penurunan Non Bedah
baru
Perubahan fungsi hormon
Perbaikan yg Menyentuh ujung Bedah Farmakologi
sendi Pengeluaran paratiroid
dilakukan saraf nyeri
enzim lisosom
tdk memadai
Deformitas Penurunan
sendi absorbsi Timbulnya benjolan Nyeri
Kerusakan matrik
kalsium pada pinggiran sendi
kartilago
(osteofit)
Sulit
Cidera Nyeri
bergerak Penebalan
Tulang Gangguan Kronis/Akut
tulang sendi
citra tubuh
Gangguan
Penyempitan
Mobilitas Fisik
rongga sendi
Pre Operatif Operatif Post Operatif
 Penurunan
kekuatan Banyak
Defisit
aktivitas Perdarahan Risiko
penegtahuan Risiko
 Nyeri Cidera
Infeksi
Hipovolemia
Ansietas
Bersihan Jalan
Nafas tidak
efektif
Nyeri Akut D.0077 Hipovolemia D.0023 Risiko Infeksi (D.0142 )

Tingkat Nyeri (L.08066) Status Cairan (L.03208)Manajemen Tingkat Infeksi (L.14137)


Hipovolemia (I.03116)
Manajemen Nyeri (I.08238) Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi: Observasi
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Observasi
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri  Periksa tanda dan gejala
 Identifikasi skala nyeri hipovolemia (mis. frekuensi  Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
 Identifikasi respons nyeri non verbal nadi meningkat, nadi teraba sistematik
 Identifikasi faktor yang memperberat dan lemah, tekanan darah menurun,
memperingan nyeri tekanan nadi menyempit, turgor Terapeutik
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan kulit menurun, membran
tentang nyeri mukosa kering, volume urine  Batasi jumlah pengunjung
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas menurun, hematokrit meningkat,  Berikan perawatan kulit pada area edema
hidup haus, lemah)  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
 Monitor efek samping penggunaan analgetik  Monitor intake dan output cairan dengan pasien dan lingkungan pasien
Terapeutik:  Pertahankan teknik aseptik pada pasien
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk Terapeutik beresiko tinggi
mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan yang memperberat  Hitung kebutuhan cairan Edukasi
rasa nyeri  Berikan posisi modified
 Fasilitasi istirahat dan tidur Trendelenburg
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri  Berikan asupan cairan oral
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Edukasi Edukasi  Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu  Ajarkan etika batuk
nyeri  Anjurkan memperbanyak  Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan
 Jelaskan strategi meredakan nyeri asupan cairan oral luka operasi
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk  Anjurkan menghindari  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
mengurangi rasa nyeri perubahan posisi mendadak  Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu  Kolaborasi pemberian cairan IV  Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
isotonis (mis. NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis. glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin,
plasmanate)
 Kolaborasi pemberian produk
darah

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001) Gangguan mobilitas fisik (D0054) Gangguan Citra Tubuh (D.0083)

Bersihan Jalan Napas (L.01001) Mobilitas fisik (L05042) Citra Tubuh (L.09067)

Manajemen Jalan Napas (I.01011) [Dukungan Ambulasi (I.06171) Dukungan Pengungkapan Perasaan ( I.09267)

Observasi Observasi Observasi

 Monitor pola napas (frekuensi,  Identifikasi adanya nyeri atau  Identifikasi tingkat emosi
kedalaman, usaha napas) keluhan fisik lainnya  Identifikasi syarat verbal dan non verbal
 Monitor bunyi napas tambahan (mis.  Identifikasi toleransi fisik  Identifikasi perasaan saat ini
gurgiling, mengi, wheezing, ronkhi melakukan ambulasi  Identifikasi hubungan antara apa yang
kering)  Monitor frekuensi jantung dan dirasakan dan perilaku
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) tekanan darah sebelum memulai
ambulasi Terapeutik
Terapeutik  Monitor kondisi umum selama
melakukan ambulasi  Fasilitasi mengungkapkan pengalaman
 Pertahanan kepatenan jalan napas dengan emosional yang menyakitkan
head-tift dan chin-lift (jaw-thrust jika  Fasilitasi mengidentifikasi asumsi
curiga trauma servikal) Terapeutik interpersonal yang melatarbelakangi
 Posisikan Semi-Fowler atau Fowler pengalaman emosional
 Berikan minuman hangat  Fasilitasi aktivitas ambulasi  Fasilitasi pertimbangan menunda perilaku
 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu dengan alat bantu (mis.tongkat, dalam merespons emosi yang menyakitkan
 Lakukan penghisapan lendir kurang dari kruk)  Fasilitasi membedakan pengungungkapkan
15 detik  Fasilitasi melakukan mobilisasi ekspresi emosi yang kuat diperbolehkan dan
 Lakukan hiperoksigenasi sebelum fisik, jika perlu yang merusak hubungan
penghisapan endotrakeal  Libatkan keluarga untuk  Fasilitasi menetralkan kembali emosi yang
 Keluarkan sumbatan benda padat dengan membantu pasien dalam negatif
proses McGill meningkatkan ambulasi
 Berikan Oksigen, Jika perlu Edukasi
Edukasi
Edukasi  Ajarkan mengekspresikan perasaan secara
 Jelaskan tujuan dan prosedur asertif
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, ambulasi  Informasikan menekan perasaan dapat
Jika tidak komtraindikasi  Anjurkan melakukan ambulasi mempengaruhi hubungan interpersonal
 Ajarkan teknik batuk efektif dini
 Ajarkan ambulasi sederhana
Kolaborasi yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke
 Kolaborasi pemberian bronkodilator, kursi roda, berjalan dari tempat
ekspektoran, mukolitik, Jika perlu tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)

Risiko Cedera (D.0136 ) Ansietas D.0080 Defisit Pengetahuan ( D.0111)

Tingkat Cedera (L.14136) Tingkat Ansietas (L.09093) Tingkat Pengetahuan (L.12111)

Pencegahan Cedera (I.14537) Reduksi Ansietas (I.09314) Edukasi Kesehatan (I.12383)


Observasi:
Observasi  Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah
 Identifikasi area lingkungan yang  Identifikasi kemampuan mengambil Observasi
berpotensi menyebabkan cedera keputusan
 Identifikasi obat yang berpotensi  Monitor tanda-tanda ansietas  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menyebabkan cedera Terapeutik: menerima informasi
 Identifikasi kesesuaian alas kaki atau  Ciptakan suasana teraupetik  Identifikasi faktor-faktor yang dapat
stocking elastis pada ekstremitas bawah untuk menumbuhkan meningkatkan dan menurunkan motivasi
kepercayaan perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik  Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan, jika Terapeutik
 Sediakan pencahayaan yang memadai memungkinkan
 Gunakan lampu tidur selama jam tidur  Pahami situasi yang membuat  Sediakan materi dan media pendidikan
 Sosialisasikan pasien dan keluarga ansietas kesehatan
dengan lingkungan ruang rawat (mis.  Dengarkan dengan penuh  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
penggunaan telepon, tempat tidur, perhatian kesepakatan
penerangan ruangan, dan lokasi kamar  Gunakan pendekatan yang  Berikan kesempatan untuk bertanya
mandi) tenang dan meyakinkan
 Gunakan alas lantai jika beriko  Motivasi mengidentifikasi Edukasi
mengalami cedera serius situasi yang memicu kecemasan
 Sediakan alas kaki antislip Edukasi  Jelaskan faktor risiko yang dapat
 Jelaskan prosedur, termasuk mempengaruhi kesehatan
 Sediakan pispot atau urinal untuk
sensasi yang mungkin dialami  Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
eliminasi di tempat tidur, jika perlu
 Informasikan secara faktual  Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
 Pastikan bel panggilan atau telepon
mengenai diagnosis, meningkatkan perilaku hidup bersih dan
mudah dijangkau
pengobatan, dan prognosis sehat
 Pastikan barang-barang pribadi mudah  Anjurkan keluarga untuk tetap
dijangkau bersama pasien
 Pertahankan posisi tempat tidur di posisi  Latih kegiatan pengalihan untuk
terendah saat digunakan mengurangi ketegangan
 Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda  Latih teknik relaksasi
dalam kondisi terkunci
 Gunakan pengaman tempat tidur sesuai
dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
 Pertimbangkan penggunaan alarm
elektronik pribadi atau alarm sensor pada
tempat tidur atau kursi
 Diskusikan mengenal latihan dan terapi
fisik yang diperlukan
 Diskusikan mengenai alat bantu mobilitas
yang sesuai (mis. tongkat atau alat bantu
jalan)
 Diskusikan bersama anggota keluarga
yang dapat mendampingi pasien
 Tingkatkan frekuensi observasi dan
pengawasan pasien, sesuai kebutuhan

Edukasi

 Jelaskan alasan intervensi pencegahan


jatuh ke pasien dan keluarga
 Anjurkan berganti posisi secara perlahan
dan duduk selama beberapa menit
sebelum berdiri

Anda mungkin juga menyukai