DISUSUN OLEH :
1. NURRODES WIDOWATI
B. TUJUAN PENULISAN
a. TUJUAN UMUM
Dapat mengetahui konsep dasar ketoasidosis diabetikum dan Memberikan
gambaran analisis tentang Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami
ketoasidosis diabetikum.
b. TUJUAN KHUSUS
Mampu menjelaskan analisis setiap tahap proses keperawatan:
1) Pengkajian keperawatan pada pada klien yang mengalami
ketoasidosis Diabetikum
2) Penetapan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami
Ketoasidosis diabetikum.
3) Perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami ketoasidosis
Diabetikum
4) Implementasi keperawatan pada klien yang mengalami ketoasidosis
Diabetikum
5) Evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami ketoasidosis
Diabetikum
C. RUMUSAN MASALAH
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang
disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis diabetik juga
merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai dengan
dehidrasi,kehilangan elektrolit, dan asidosis. Oleh karena itu sebagai perawat kita
perlu memahami konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan KAD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
E. PATOFISIOLOGI
▪ Dokumentasikan hasil
pemantauan
3. Edukasi
prosedur pemantauan
▪ Informasikan hasil
4. Frekuensi Terapeutik :
nadi
▪ Hitung kebutuhan cairan
membaik
5. Tekanan ▪ Berikan posisi modified
darah
membaik tredelenburg
Kolaborasi
iv hipotonis (misalnya
glukosa 2,5%, nacl 0,4 %).
koloid
darah.
Deficit Setelah dilakukan 1. Observasi
Nutrisi tindakan ▪ Identifikasi status nutrisi
berhubung keperawatan
▪ Identifikasi alergi dan
an dengan selama x jam
kurangnya diharapkan status intoleransi makanan
asupan nutrisi membaik ▪ Identifikasi makanan yang
makanan dengan Kriteria
disukai
dibuktikan Hasil (L.03030 )
▪ Identifikasi kebutuhan
dengan 1. Porsi
nafsu makanan kalori dan jenis nutrient
makan yang di ▪ Identifikasi perlunya
menurun. habis
penggunaan selang
(D. 0019). meningkat
nasogastrik
2. Kekutan
▪ Monitor asupan makanan
otot
pengunyah ▪ Monitor berat badan
an
▪ Monitor hasil pemeriksaan
meningkat
3. Serum laboratorium
albumin 2. Terapeutik
meningkat ▪ Lakukan oral hygiene
4. Verbalisasi
sebelum makan, jika perlu
keinginan
▪ Fasilitasi menentukan
untuk
meningkat pedoman diet (mis.
kan nutrisi Piramida makanan)
meningkat ▪ Sajikan makanan secara
5. Perasaan
menarik dan suhu yang
cepat
sesuai
kenyang
▪ Berikan makan tinggi serat
menurun
untuk mencegah konstipasi
6. Nyeri ▪ Berikan makanan tinggi
abdomen
kalori dan tinggi protein
menurun
▪ Berikan suplemen
7. Frekuensi
makan makanan, jika perlu
membaik ▪ Hentikan pemberian makan
8. Nafsu
melalui selang nasigastrik
makan
jika asupan oral dapat
membaik
ditoleransi
9. Bising
3. Edukasi
usus
▪ Anjurkan posisi duduk, jika
membaik
10. Membrane mampu
mukosa ▪ Ajarkan diet yang
membaik
diprogramkan
11. Berat
4. Kolaborasi
badan dan
▪ Kolaborasi pemberian
Panjang
badan medikasi sebelum makan
meningkat (mis. Pereda nyeri,
12. Pucat antiemetik), jika perlu
menurun ▪ Kolaborasi dengan ahli gizi
13. Kesulitan
untuk menentukan jumlah
makan
kalori dan jenis nutrient
menurun
yang dibutuhkan, jika perlu.
14. Pola
makan
membaik
4. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan adalah langkah keempat dari proses keperawatan yang
telah direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka
membantu klien untuk, mencegah, mengurangi, dan menghilangkan
dampak atau respon yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan.
Tindakan keperawatan membantu klien untuk mencapai tujuan perawatan
yang telah direncanakan (Ali, 2010).
5. EVALUASI
Evaluasi adalah suatu perbandingan yang sistematis dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan yang melibatkan klien, keluarga, serta tenaga medis
lainnya. Tujuan dalam evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012).
DAFTAR PUSTAKA