Anda di halaman 1dari 22

CASE REPORT

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

PROGRAM PROFESI NERS

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. B DENGAN INTERVENSI TEHNIK KEPERAWATAN MC. KENZIE

Untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :
1. Fery Maulana Hafudz
2. Nurrodes Widowati
3. Nurul faizah
4. Sri Kusnani

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2023

Abstrak

Nyeri Punggung Bawah merupakan keluhan muskuloskeletal yang dijumpai pada 15-45% orang dewasa setiap tahunnya. Metode McKenzie
merupakan salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk menangani kasus ini. Metode McKenzie merupakan terapi aktif yang melibatkan
gerakan berulang atau mempertahankan posisi dengan tujuan mengurangi nyeri dan keterbatasan fungsional serta meningkatkan mobilitas spinal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan McKenzie terhadap derajat nyeri low Back Pain. Jenis penelitian yang digunakan
adalah menggunakan rancangan studi literatur dengan pendekatan sistematis. Sumber data dalam penelitian ini di dapat dari goole Scholar yang
berhubungan dengan tehnik Mc.Kenzie terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Low Back Pain. Hasil penelitian dari 4 jurnal
menyatakan ada pengaruh tehnik Mc. Kenzie terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Low Back Pain.diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan mengembangkan keperawatan. Sebagai bahan untuk mengambil kebijakan mengenai pendekatan non farmakologis berupa tehnik
Mc.Kenzie untuk mengatasi rasa nyeri pada pasien dengan Low Back Pain.

Kata Kunci: Low Back pain, Mc. Kenzie, Nyeri.

Pendahuluan

Low back pain merupakan nyeri pada punggung bawah lokal atau radikuler. Nyeri ini dirasakan pada area lumbosacral (Kasjono, 2017).
Suatu gangguan otot pada punggung bagian bawah, tendon, dan ligamen yang dapat disebabkan oleh aktivitas seperti duduk dalam waktu lama,
berdiri lama, atau mengangkat beban yang tidak benar merupakan kondisi low back pain miogenik (Magee, 2013). Nyeri Punggung Bawah
didefinisikan sebagai akumulasi rasa nyeri dalam konteks pekerjaan dan secara klinis mungkin disebabkan oleh pekerjaan atau dapat diperburuk
oleh aktifitas pekerjaan (Raya, Asnifatimah, & Ginanjar, 2019).

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan muskuloskeletal yang paling sering terjadi (Cooper, 2006). Hampir 70- 80% penduduk di
negara maju di dunia pernah mengalami Nyeri Punggung Bawah. Setiap tahun 15-45% orang dewasa menderita Nyeri Punggung Bawah, dan
satu diantara 20 penderita harus dirawat di rumah sakit karena serangan akut (Rasyidah, 2019). Di Indonesia diperkirakan angka prevalensi
Nyeri Punggung Bawah 7,6% sampai 37% (Moffatt, Equity, & Leader, 2016).

Nyeri yaitu reaksi tubuh untuk menandakan terjadi masalah pada tubuh kita yang berperan sebagai sistem alarm, untuk memberitahu
tubuh untuk berhenti menjalankan suatu yang dapat melukai kita dengan memberikan sinyal, dengan cara seperti ini tubuh bisa memberikan
perlindungan kepada kita dari kondisi yang berbahaya (Puspitasari, 2010). Dalam hal ini skala nyeri akan diukur menggunakan metode Visual
Analogue Scale (VAS) nyeri yang merupakan alat untuk mengukur intensitas nyeri dan dianggap paling efektif dan telah digunakan selama
bertahun-tahun. dari pereda nyeri. Pengukuran dengan Visual Analogue Scale (VAS) biasanya disajikan sebagai garis besar dengan diberi angkat
0-10.

Salah satu penatalaksanaan non farmakologis untuk nyeri punggung bawah adalah dengan latihan punggung dengan teknik McKenzie
Extension Exercise. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Robin McKenzie pada tahun 1960-an. Terapi McKenzie Extension Exercise
adalah serangkaian gerakan tubuh yang bertujuan untuk mengurangi keluhan nyeri punggung bawah (McKenzie, 1995 dalam Wahyuni, 2012).
Prinsip pada terapi McKenzie Extension Exercise adalah memperbaiki postur untuk mengurangi hiperlordosis lumbal, penurunan spasme otot
melalui efek relaksasi, membebaskan kekakuan sendi intervertebralis dan koreksi postur yang buruk. Pelatihan punggung dengan McKenzie
Extension Exercise didesain untuk meningkatkan mobilitas tulang belakang dan memperbaiki postur serta dirancang untuk mengurangi nyeri
punggung dengan memberikan efek relaksasi pada otot yang mengalami spasme sehingga dapat mengembalikan fungsi normal pada lumbal
(Michelle H.C (2009) dalam Nahdliyyah & Prastiwi (2014).

Pemberian terapi latihan seperti Mc Kenzie exercise sangat di anjurkan untuk stabilitas pada tulang belakang. Metode latihan Mc Kenzie
adalah bentuk latihan dengan gerakan batang tubuh ke arah ekstensi untuk penguatan dan meregangkan ekstensor dan fleksor sendi lumbosakral,
hal ini akan membantu seseorang mengurangi rasa sakit dan disfungsi, serta memulihkan punggung bawah (Luh et al., 2019).

Berdasarkan hasil observasi pada bulan oktober akhir sampai dengan pertengahan November 2023 di dapatkan data pasien dengan
diagnosa Low Back Pain sebanyak 3 pasien. Dalam pemberian tindakan non farmakologis dalam mengurangi nyeri Low Back pain jarang di
lakukan. Berdasarkan uraian tersebut penulis berfikir pentingnya dilakukan studi literature tentang tehnik Mc. Kenzieterhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien Low back pain 2023.

Ilustrasi kasus
pasien dibawa ke IGD RSU Adhyaksa dengan keluhan nyeri pada punggung bagian bawah. Nyeri dirasakan sejak 2 jam SMRS. Lokasi
nyeri yaitu pada punggung bawah dekat tulang ekor sisi kiri. Rasa nyeri yang rasa seperti ditusuk benda tajam, ada rasa panas atau terbakar.
Nyeri yang dirasakan tidak menjalar ke anggota gerak bawah. Nyeri dirasakan terus- menerus dan semakin nyeri bila pasien berganti posisi.
Oleh karena itu pasien tidak bisa duduk atau berdiri, untuk mengurangi rasa nyeri pasien hanya tiduran saja. Saat itu pasien sedang bekerja
mengangkat sayur sayuran di pasar, lalu muncul rasa nyeri pada punggung pasien, sehingga pasien langsung menghentikan aktivitas nya dan
berteriak kesakitan minta tolong. skala untuk rasa nyeri nya pasien menyatakan skala nya 8, karena sampai menangis untuk menahan nyerinya.
Nyeri di rasakan terus menerus. Pasien belum minum obat apapun dan langsung dibawa oleh keluarga ke IGD.

BB: 96 Kg TB: 183cm BMI : 28,66

Kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6

TD : 130/90 mmHg

R : 17 x/menit

N : 84x/mnt

S : 36,6’CVAS : 8

Di IGD dilakukan Tindakan Rontgen Lumbo sacral Ap- lateral didapatkan hasil :
Kesan :

-Allgment lurus-Osteofit VL-5

-Penyempitan diskus intervertebralis L5-S1-Sakralisasi VL-5


Program terapi :

Inj ketorolac 2x30mg

Inj Ranitidin 2x1

Inj Mecobalamin 1x1

PO Amitriptilin 2x ½

PO Metilprednisolon 2 x 16 mg

Analisa Data:

No Data Etiologi Problem


DS: Fibrokartilago padat dan tidak Nyeri kronis
1  Pasien mengatakan nyeri teratur
pada pinggang, nyeri
seperti terbakar dan Penonjolan diskus atau kerusakn
tertusuk tusuk sendi pusat
 P : pasien mengatakan
nyeri bertambah Ketika Penekanan saraf
beraktivitas dan berkurang
Ketika tidur Nyeri di persepsikan
 Q : nyeri seperti tertusuk
tusuk Nyeri kronis
 R : Pasien mengatakan
nyeri dirasakan di daerah
pinggang
 S : Pasien mengatakan
skala nyeri yang di
rasakan berada di skla
nyeri 2
 T : Nyeri terasa hilang
timbul

DO:
 Pasie terlihat meringis
 Pasien tampak sulit tidur
 TD : 130/90 mmHg
 R : 17 x/menit
 N : 84x/mnt
 S : 36,6’
 CVAS : 8

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf ditandai dengan klien tampak meringis
Intervensi keperawatan
Hari/ Diagnose Tujuan dan kriteria hasil Intervensi ttd
tanggal/jam keperawatan

15/11/2023 (D.0078) Setelah di lakukan Tindakan keperawatan di Manajemen nyeri (I.08238) nurodes
harapkan tingkat nyeri menurun dengan Observasi:
Kriteria Hasil (L.08066)  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi
Keluhan nyeri (....5....) frekuensi, kulaitas nyeri,
 Meringis menurun (...5.....)  identensitas skala nyeri.
 Sikap protektif menurun (...5.....)  Identifikasi respon nyeri non-verbal.
 Gelisah menurun(....5....)  Identivikasi factor yang memperberat
 Kesulitan tidur menurun (....5....) dan memperingan nyeri.
 Frekuensi nadi membaik (....5....) Terapeutik:
 Pola napas membaik (...5.....)  Berikan teknik non farmakologis untuk

 Tekanan darah membaik (....5....) mengurangi rasa nyeri.


 Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri.
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri.
Edukasi:
 Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri.
 Jelaskan strategi meredakan nyeri.
 Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik bila


perlu.
Implementasi keperawatan
Hari/ tanggal Diagnose Implementasi Respon
keperawatan
Selasa/24-10- (D.0078) Manajemen nyeri (I.08238)
2023/jam Observasi:
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi DO.
1030
frekuensi, kulaitas nyeri,  Klien tampak gelisah
DS.
 P : pasien mengatakan sedikit nyeri pada
pingang
 Q : nyeri seperti terbakar dan tertusuk tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di
daerah pinggang
 S : Pasien mengatakan skala nyeri yang di
rasakan berada di skla nyeri 2
 T : Nyeri terasa hilang timbul
DS.
 Identifikasi respon nyeri non-verbal
 Klien mengleuh nyeri pada pinggang
DO.
 Pasien tampak sedikit meringis Ketika
bergerak

 mengidentivikasi factor yang memperberat dan


memperingan nyeri. DS.
 Klien mengatakan jika membungkuk terlalu
menekuk
DO.
Terapeutik:
 Klien terlihat sedikit meringis
 memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri. DS.
 Klien mengatakan nyeri sekdikit berkurang
DO.
 Klien tampak memahami cara mc Kenzie
exercise
 mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam DO
pemilihan strategi meredakan nyeri.
 Memberikan Teknik mc Kenzie exercise
dalam untuk meredakan nyeri
Edukasi:
 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
DS.
 Klien tampak mengerti penyebab nyeri
DO.
 Klien tampak mengerti penyebab, periode dan
 menjelaskan strategi meredakan nyeri. pemicu nyeri
DS.
 Klien mngerti cara meredakan nyeri
DO.
 Klien tampak mengerti cara meredakan nyeri
DS.

 mengajarkan teknik non farmakologis untuk  Klien mampu mempraktikan Teknik relaksasi
mengurangi rasa nyeri. napas dalam untuk meredakan nyeri
DO.
 Klien dapat mampu mempraktikan cara mc
Kenzie exercise
Kolaborasi
 mengkolaborasi pemberian analgetik bila perlu.
Ketorolac 2x30 mg DO.
 Masuk ketorolac 30mg iv
Hari/ Diagnose Implementasi Respon
tanggal/jam keperawatan
Rabu /10-11- (D.0078) Manajemen nyeri (I.08238)
2023/jam 09.30 Observasi:
 mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi DO.
frekuensi, kulaitas nyeri,  Klien sudah tidak tampak nyeri
DS.

 P : pasien mengatakan sedikit nyeri


 Q : nyeri tertusuk tusuk
 R : Pasien mengatakan nyeri dirasakan di
daerah pinggang
 S : Pasien mengatakan skala nyeri yang di
rasakan berada di skla nyeri 1

 T : Nyeri terasa hilang timbul


 Identifikasi respon nyeri non-verbal DS.
 Klien mengatakan sedikit nyeri pada jika
bergerak
DO.
Terapeutik:  Klien tampak sedikit meringis jika bergerak
 memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri. DS.
 Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O.
 Klien tampak memahami cara mc Kenzie
exercise

DO
 Memberikan Teknik mc Kenzie exercise

Edukasi: dalam untuk meredakan nyeri


DS.
 menjelaskan strategi meredakan nyeri.
 Klien mngerti cara meredakan nyeri
DO.
 Klien tampak mengerti cara meredakan nyeri
DS.
 Klien mampu mempraktikan Teknik mc
 mengajarkan teknik non farmakologis untuk Kenzie exercise untuk meredakan nyeri
mengurangi rasa nyeri.
DO.
 Klien dapat mampu mempraktikan cara
Kolaborasi relaksasi napas dalam
 mngkolaborasi pemberian analgetik bila perlu. DO.
Ketorolac 3x30mg iv
 Masuk ketorolac 30 mg iv
Hari/ Diagnose Implementasi Respon
tanggal/jam keperawatan
Kamis /11-11- (D.0078) Manajemen nyeri (I.08238) DS.
2023/jam 08.00 Observasi:
 mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi
frekuensi, kulaitas nyeri  P : pasien mengatakan sudah tidak nyeri
 Q:-
 R : Pasien mengatakan pinggang sudah tidak
terasa
 S : Pasien mengatakan skala nyeri yang di
rasakan berada di skla nyeri 0

 T : Nyeri tidak terasa

DO.
 Klien sudah tidak tampak nyeri
 .Identifikasi respon nyeri non-verbal
DS.
 Klien mengatakan sudah tidak nyeri
Edukasi: DO
 mengajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.  Klien sudah tidak tampak nyeri
 Klien mampu mempraktikan Teknik mc
Kenzie exercise untuk meredakan nyeri
DO.
 Klien dapat mampu mempraktikan mc Kenzie
exercise
Hari No DP SOAP TTD
/tanggal
Kamis /11-11- (D.0078)
S. nurodes
2023/jam
20.30  Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
 Klien mengatakan sudah bisa tidur
O.
 Klien tampak tidak meringis
 Klien sudah tidak tampak gelisah
 Klien sudah tidak tampak memalukan Gerakan terbatas
 Klien sudah tidak tampak gelisah
 Klien tidak tampak mual dan muntah
 Porsi makan klien meningkat di buktikan habis satu porsi
 TD.20/80 mmhg
 N.20x/menit
 N.87x/MENIT

A.
 Masalah teratasi
 Meringis (...5.....)
 Sikap protektif (...5.....)
 Gelisah (....5....)
 Kesulitan tidur (....5....)
 Muntah (...5.....)
 Mual (...5.....)
 Frekuensi nadi (....5....)
 Pola napas (...5.....)
 Tekanan darah (....5....)
 Nafsu makan (.....5...)
P.
 Intervensi di hentikan
Pembahasan

Pengaruh Mc Kenzie Exercise terhadap penurunan nyeri punggung bawah yaitu :

a. Dibyendunarayan et al 2018, dengan judul The effects of Mc Kenzie exercise in chronic nonspecific low back pain patiens with central
sensitization: A pilot study Penelitian dilakukan selama dua bulan dengan intensitas 5 kali seminggu. Hasil penelitian dari keduanya
terjadi penurunan nyeri dan pada convetional physical therapy terdapat pengingktan enduren pada otot fleksor dan ekstensor punggung.
Mc Kenzie Exercise efektif mengurangi nyeri tetapi tidak meningkatkan enduren dari otot fleksor dan ekstensor punggung.
b. Virajav,2018 A comparative study between Mc Kenzie technique and neural mobilization in chronic low back pain patients with
radiculopathy. Hasil penelitian menujukan bahwa teknik Mc Kenzie lebih signifikan menurunkan nyeri, meningjatkan aktifitas
fungsional dan meningkatkan ekstensi pada pasien dengan keluhan nyeri punggung bawah daripada intervensi tens dengan neural
mobilization.
c. Mazloum,2017 yang berjudul The Effects of Pilates and McKenzie Exercises on Quality of Life and Lumbar Spine Position Sense in
Patients with Low Back Pain: A Comparative Study with a 4-Week Follow-Up. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
antara Mc Kenzie Exercise dengan pilates dalam meningkatkan kualitas hidup setelah dilakukan latihan selama enam minggu.

Metode McKenzie yang menjadi topik bahasan dalam penelitian ini, memiliki relevasi dengan sejumlah penelitian yang pernah dilakukan dari 4
jurnal. Bahwa metode McKenzie dapat mengurangi nyeri dan keterbatasan fungsional serta meningkatkan mobilitas spinal. Kondisi pasien
dalam penelitian kami memiliki merasakan derajat skala nyeri yang tinggi saat pertama datang ke Rumah Sakit, sehingga dilakukan penelitian
berupa studi kasus individual. Penelitian individual akan cukup memberikan pemeriksaan serta terapi yang spesifik berdasarkan pada kondisi
pasien.
Meskipun memberikan hasil yang baik pada pasien, penelitian ini adalah level terendah dalam penelitian berbasis bukti. Dengan demikian,
penggunaan hasil penelitian ini harus dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab. Metode studi kasus ini sangat perlu dikembangkan
kedepannya untuk meningkatkan metode penelitian yang lebih baik. Penelitian selanjutnya juga diperlukan dalam skala subjek yang lebih besar
agar lebih memberikan pengaruh pada komunitas.

Kesimpulan

Kondisi pasien dengan keluhan nyeri pada punggung bagian bawah atau Low Back Pain karena aktivitasnya yang sering mengangkat sayur-
sayuran di pasar, dan hasil Rontgen Lumbo sacral Ap- lateral menyatakan kesan adanya Allgment lurus-Osteofit VL-5 serta Penyempitan diskus
intervertebralis L5-S1-Sakralisasi VL-5. Sehingga menyebabkan adanya nyeri tekan dan nyeri gerak aktif pada region lumbal. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian latihan dengan metode McKenzie dapat memberikan hasil yang baik dalam penurunan nyeri
serta peningkatan kemampuan fungsional pada pasien dengan low Back Pain.

Anda mungkin juga menyukai