Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KAJIAN SURAT

AD-DHUHA

Disusun oleh :
Nama : Moch. Amin Nugroho
Kelas :
No Absen :

SMP NEGERI 1 PORONG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, yang selama ini telah memberikan kemudahan dan
limpahan rezeki-Nya. Kami ingin menyampaikan rasa syukur yang tak terhingga
atas keberadaan Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu menjadi pengarangan dalam
hidup kita. Dengan memanjatkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami juga ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung penyusunan makalah ini, termasuk pihak-pihak yang berwisata,
pengarang, dan pengedit.

Sidoarjo, 28 Maret 2024

Moch. Amin Nugroho


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Turunnya surat Ad-Dhuha di Al-Qur'an adalah hasil dari asbabun nuzul,


yang merupakan kejadian yang karenanya diturunkan Al-Qur'an untuk
menerangkan hukumnya pada hari timbulnya matahari. Ada banyak riwayat yang
menyebutkan tentang peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surat
Ad-Dhuha. Sebagian ayat dari surat Ad-Dhuha turun sebagai tanggapan dari kata-
kata istri Abu Lahab, yang mengatakan bahwa Malaikat Jibril telah meninggalkan
Nabi Muhammad SAW. Turunnya surat Ad-Dhuha merupakan tanda kegundahan
Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, yang tidak pernah terhenti
walaupun sekejap. Surat Ad-Dhuha memiliki berbagai keutamaan dan manfaat
yang luar biasa bagi siapa saja yang membaca dan mengamalkannya.
Dengan itu kita perlu mengetahui apa saja yang ada do dalam Al quran
terkait dengan surat dan ayat. Untuk menambah iman kita kepada kitab suci Allah.
ASBABUN NUZUL
SURAT AD-DHUHA

Asbabun nuzul surat Ad-Dhuha adalah kejadian yang karenanya


diturunkan Al-Qur'an untuk menerangkan hukumnya pada suasana yang
didalamnya. Surat Ad-Dhuha merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang
masuk golongan Makkiyyah, yang diturunkan di kota Makkah. Surat ini terdiri
dari 11 ayat, yang terdiri dari 40 kalimat dan 142 huruf.
Sebagian ayat dari surat Ad-Dhuha turun sebagai tanggapan dari kata-kata
istri Abu Lahab, yang mengatakan bahwa Malaikat Jibril telah meninggalkan
Nabi Muhammad SAW. Ini disebutkan dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Al
Aswad bin Qais, bahwa Jundub bin Sufyan mengisahkan, seorang dari kaum kafir
tersebut, Ummu Jamil binti Harb, istri Abu Lahab, berkata kepada Muhammad,
"Wahai Muhammad, aku benar-benar berharap setanmu (yang dimaksud malaikat
Jibril) telah meninggalkanmu. Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari
atau tiga hari ini".
Surat Ad-Dhuha juga menerangkan bahwa Tuhanmu (Nabi Muhammad)
tidak akan pernah meninggalkan dan tidak (pula) membencimu, serta bahwa akhir
itu lebih baik bagimu daripada permulaan. Ini adalah tanda kegundahan Allah
SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, yang tidak pernah terhenti walaupun
sekejap.
Asbabun nuzul surat Ad-Dhuha merupakan kejadian yang karenanya
diturunkan Al-Qur'an untuk menerangkan hukumnya pada suasana yang
didalamnya. Surat ini memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang luar biasa
bagi siapa saja yang membaca dan mengamalkannya.
SURAT AD-DHUHA AYAT 1-11

Surat Ad-Dhuha merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang terdiri
dari 11 ayat, yang tergolong sebagai surah Makkiyah karena turun di Makkah,
Berikut ini adalah arti dari ayat 1 sampai 11 surat Ad-Dhuha:
1. Demi waktu duha (waktu ketika matahari terbit hingga naik sampai
menjelang waktu Zuhur atau tengah hari)
2. Dan demi waktu malam apabila telah sunyi (waktu malam ketika tidak ada
cahaya dari matahari)
3. Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula)
membencimu
4. Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia)
5. Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya
kepadamu sehingga engkau rida
6. Kemudian Allah menjadikanmu seorang yatim dan menjadikan dirimu
sebagai istiadah (sebagai tanda kegundahan) bagi orang lain
7. Janganlah engkau menghardik orang yang meminta-minta, sebaliknya berilah
dia makan, dan penuhilah hajatnya
8. Dan kami telah melapangkan dirimu, kami telah menjadikanmu seorang nabi
yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan
sabar dalam menghadapi kepahitan hidup
9. Dan kami telah tinggikan sebutan namamu bagimu, yang kami buat dengan
nama-ku, seperti dalam syahadat, azan, tasyahud, dan sebagainya
10. Janganlah engkau menghardik orang yang meminta-minta, sebaliknya berilah
dia makan, dan penuhilah hajatnya
11. Dan kami telah melapangkan dirimu, kami telah menjadikanmu seorang nabi
yang menerima syariat agama, berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan
sabar dalam menghadapi kepahitan hidup
ISI KANDUNGAN
SURAT AD DHUHA AYAT 1 SAMPAI 11

Surat Ad-Dhuha menyebutkan bahwa Tuhanmu tidak akan meninggalkan


dan tidak (pula) benci kepadamu, dan akhir itu lebih baik bagimu daripada
permulaan. Surat ini juga mengajak kita untuk bersyukur terhadap nikmat Allah
SWT dan mengharapkan karunia-Nya. Selain itu, surat Ad-Dhuha mengajak kita
untuk tidak menghardik orang yang meminta-minta, sebaliknya berilah dia makan
dan penuhilah hajatnya. Surat ini juga mengingatkan kita tentang kegundahan
Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW dan memperingatkan kita bahwa
kami tidak perlu meninggalkan dan tidak (pula) membenci diri kami sendiri
SIKAP DAN PERILAKU SESUAI DENGAN
SURAT AD-DHUHA AYAT 1-11

• Menyebut-nyebut nikmat Tuhanmu dengan bersyukur: Surat Ad-Dhuha


mengajak kita untuk menyebut-nyebut nikmat-nikmat agama dan dunia yang
diberikan oleh Allah SWT
• Jangan menghardik orang yang meminta-minta: Surat Ad-Dhuha
memerintahkan kita untuk tidak menghardik orang yang meminta-minta,
sebaliknya berilah dia makan dan penuhilah hajatnya
• Tinggalkan orang yatim: Surat Ad-Dhuha menaruh perhatian terhadap orang
yatim dan menaruh perintah untuk tidak memperlakukan mereka dengan buruk
• Menyampaikan kenikmatan Allah kepada orang lain: Surat Ad-Dhuha
memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menampakkan dan
menyampaikan kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada orang lain
sebagai bentuk rasa syukur
• Berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar: Surat Ad-Dhuha
menaruh perintah untuk berakhlak mulia, berwawasan luas, santun, dan sabar
dalam menghadapi kepahitan hidup
• Membaca dan mengamalkan surat Ad-Dhuha: Surat Ad-Dhuha memiliki
berbagai keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi siapa saja yang membaca
dan mengamalkannya
PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan demikian, kesimpulan makalah asbabun nuzul surat Ad-Dhuha adalah
tentang pentingnya menjaga nikmat Tuhanmu, memberikan bantuan kepada
orang yang membutuhkannya, dan berakhlak mulia, berwawasan luas, santun,
dan sabar dalam menghadapi kepahitan hidup.

SARAN
Jangan menghardik orang yang meminta-minta, tetapi berilah dia makan dan
penuhilah hajatnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6966575/surah-ad-dhuha-
ayat-1-11-dan-asbabun-nuzulnya
https://tirto.id/asbabun-nuzul-surah-ad-dhuha-sebab-diturunkannya-
ayat-1-3-gzV2
https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20230908111419-29-470692/surat-
ad-dhuha-bacaan-lengkap-arab-latin-tafsir-terjemah
https://www.gramedia.com/literasi/penutup-makalah/
https://tafsirweb.com/12821-surat-ad-dhuha-ayat-11.html
https://kumparan.com/berita-terkini/kandungan-surat-ad-dhuha-dan-
manfaatnya-bagi-kehidupan-1vJd23BEb4b
https://muslim.or.id/80545-surah-ad-dhuha-keutamaan-dan-
kandungannya.html
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/asbabun-nuzul-surat-ad-dhuha-
lengkap-dengan-isi-kandungannya-ayat-1-11

Anda mungkin juga menyukai