Makalah: "Istishab Dan Implementasinya Dalam Ekonomi Dan Keaungan Kontemporer"
Makalah: "Istishab Dan Implementasinya Dalam Ekonomi Dan Keaungan Kontemporer"
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, danShalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammadsampai akhir hayat. Dalam
kesempatan ini akhirnya penyusun dapatmenyelesaikan tugas makalah Ushul Fiqh Ekonomi dan
Keuangan Kontemporerini yang berjudul “Istishab Dan Penerapannya Dalam Ekonomi Dan
KeuanganKontemporer”.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh darikesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasanwaktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran atau kritik yang sifatnyamembangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang dan sebagai
motivasi bagikami untuk lebih baik kedepannya.
Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas ini terutama kepada dosen pengampu mata kuliah. Semoga
Allah SWT, membalas amal kebaikan beliau.Jazaakumullahkhairon. Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hukum Islam terdapat dua ketentuan hukum yaitu hukum yang disepakati dan
hukum yang tidak disepakati. Seperti yang kita ketahui bahwahukum yang kita sepakati tersebut
yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, Ijma’, dan Qiyas. Secara umum ada 7 hukum Islam yang tidak
disepakati dan salah satu diaantaranya akan menjadi pokok pembahasan pada makalah ini yaitu
Istishab.
Dalam istilah ahli ushul,istishab berarti menetapkan hukum menurut keadaanyang terjadi
sebelumnya sampai ada dalil yang mengubahnya. Dalam ungkapanlain, ia diartikan juga sebagai
upaya menjadikan hukum peristiwa yang ada sejaksemula tetap berlaku hingga peristiwa
berikutnya, kecuali ada dalil yangmengubah ketentuan itu
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang tersebut maka dalam makalah kali ini penulisakan
membahastentang “Istishab Dan Penerapannya Dalam Ekonomi DanKeuangan Kontemporer”,
maka dapatlah dirumuskan antara lain :
PEMBAHASAN
Istishhab secara etimologi adalah isim masdar dari istashhaba yastashhibuistishhaban yang
berartithalab as-shuhbah atau mencari hubungan atau adanya saling keterkaitan. Sedangkan
istishhab secara terminologi:
“tetapnya sebuah ketentuan yang sebelumnya sudah menjadi suatuketentuan atau tetapnya
sebuah larangan yang sebelumnya sudah menjadi larangan.”
“Tetapnya sesuatu perkara selama tidak ada dalil yang merubahnya.” Istilah ini bisa dipahami
dengan makna: apa yang sudah ditetapkan padamasa lalu pada dasarnya merupakan sebagai
sebuah ketetapan pula pada masayang akan datang.
“Tetapnya hukum asal yang ditetapkan oleh nushush sehingga ada dalildari nushush tersebut
yang merubahnya".
3. Adanya kesatuan keterkaitan antara realitas yang diyakini dengan realitasyang diragukan
4. Baik hal yang diragukan maupun yang diyakini keduanya memang betul- betul ada (faktual
ada)
5. Adanya kesatuan masalah antara yang diyakini dan yang diragukan baiki pada aspek tema,
obyek maupun tingkatan masalahnya
6. Adanya persambungan waktu antara hal yang diyakini dan yang diragukan
B. Macam-macam Istishhab
Mayorilas pakar ushul fiqh menyatakan bahwa lstishab merupakan salahsatu metode
istinbat hukum yang bertumpuh pada hukum asal. Oleh karena itu,dalam praktiknya, lstishab ini
dapat dikalsifikasikan dalam beberapa macamsebagai berikut:
Kedua, lstishab al-bara'ah al-ashliyah. Yaitu menetapkan hukum yang berpegang pada
prinsip bahwa pada dasarnya setiap orang itu bebas dari tuntutan beban, sehingga ditemukan
dalil yang menyatakan sebaliknya. Maksudnya,memberlakukan kelanjutan status ketiadaan
dengan adanya peniadaan yang dibuat 5 oleh akal lantaran tidak adanya dalil syar'i yang
menjelaskannya. Dalamobjeklivitasnya,istishab tersebu berdasarkan referensi kepada hukum
akal dalammenetapkan bahwa setiap orang pada dasarnya terbebas dari tanggungan.
Keempat, lstishab al-washfi al-tsabiti. Ishshab al-wasf yaitu istishab yang didasarkan
pada anggapan masih tetapnya sifat yang diketahui ada sebelumnyasampai ada bukti yang
mengubahnya. Misalnya sifat hidup yang dimilikiseseorang yang hilang tetap dianggap masih
ada sampai ada bukti bahwa ia telahwafat. lstishab ini, juga disebut dengan istishabul madhi
bilhali yakni menetapkanhukum yang telah lalu sampai kepada masa sekarang. Yaitu istishab
terhadaphukum yang dihasilkan dari ijma' dalam kasus yang dalam perkembangannyamemicu
terjadinya perselisihan pendapat. Misalnya, bila seseorang pembeli pulsamengomplain kepada
pihak counter, bahwa pulsa yang ia beli belum masuk. dan pihak counter menyatakan bahwa
pulsa telah terkirim. Maka istinbat hukum yangdiambil adalah pulsa belum masuk atau terkirim.
Kecuali pihakcounter dapat menunjukkan bukti pengiriman elektrik bahwa pulsa telah terkirim
kepada nomor ponsel pembeli dengan benar, baik nominal, hari, tanggal, dan waktunya.
Istishab sebagai salah satu pertimbangan dalam menetapkan suatu hukumdalam Islam,
khususnya yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi dankeuangan sangat signifikan untuk
pengembangan dan inovasi produk akad di perbankan syariah. Oleh sebab itu, berikut contoh
aplikatif kaidah istishab dalamtransasksi ekonomi dan keuangan kontemporer
Dalam kondisi ini, pengguna kartu kredit Bapak Muhammad RasyidHidayat bisa
membuktikan bahwa pada hari, tangal dan jam tersebut berada diMekkah dalam rangka umrah,
yang dia akui hanyalah belanja dengan kartu tersebut di mal yang dilisensikan oleh penyedia jasa
kartu kredit dalam berbelanjasebesar Rp 3.000.000,-.
Setelah melalui penelusuran yang cermat, ternyata ditemukan transaksiyang tidak sesuai
dengan alini pengguna kartu. Dan dinyatakan pihak yang berwenang, bahwa kartu tersebut telah
di-crack oleh hacker untuk belanja mobilToyota lnnova Diesel sebesar Rp 353.000.000,-
Herman Felani tertuduh sebagai cracker yang membobol sekuritas penyedia layanan
kartu kredit dan meng-crack kartu kredit bapak MuhammadRasyid Hidayat sebesar Rp
353.000.000,- atas transaksi pada hari Kamis, 6Agustus 2015 di Makassar Sulawesi Selatan
pukul 09.30 WITA. Hal inidibuktikan bahwa email hacker yang ditemukan pada sekuritas adalah
milikHerman Felani, begitu juga kode pengacak pin yang digunakan untuk meng-crack kartu
kredit juga ditemukan pada spam di email tersebut. Dengan demikian, pihak berwajib menyita
laptop tersebut sebagai barang bukti dan menjadikan HermanFelani sebagai tersangka.
Dalil hukum yang dijadikan sandaran keputusan hukumnya adalah: (1)Kondisi kekinian
yang menyatakan: bahwa Herman tidak memegang laptopnya, bahwa Nur Rahmat meminjam
laptop Herman Felani, dan bukti pembobolanditemukan pada email laptop Herman yang
dipinjam. (2) Kondisi masa lampauyang menyatakan: Laptop telah dipinjam Nur Rahmat sejak
sebelum peristiwa pembobolan terjadi; Password email dinyatakan tersimpan di dalam
laptop;Herman tidak menguasai teknologi informasi secara baik; dan Nur Rahmatmenguasai
teknologi informasi terbukti ia sebagai pengelola laboratoriumkomputer sekolahnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istishhab secara etimologi adalah isim masdar dari istashhaba yastashhi buistishhaban
yang berarti thalab as-shuhbah atau mencari hubungan atau adanya saling keterkaitan.
Imam al-Khawarizmy berkata: Ishtishhab adalah akhir cara untukmembuat fatwa, jika
mufti ditanya tentang hukum dari perkara yang baru, makamufti mencari hukumnya pertama dari
al-quran, as-Sunnah, ijma’, kemudianqiyas. Maka jika tidak ada dalil yang dia mengambil
hukumnya dengan istishhabal-hal dalam melarang atau menetapkan, maka jika berselisih dalam
ketiadaan maka pada asalnya adalah ada, dan jika berselisih dalam ada atau tidak makaasalnya
tidak ada.