Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

No Tugas Tutorial Skor


Maksimal
1 Jelaskan karakteristik umum negara sedang berkembang! 20

2 Jelaskan tiga hal yang menyebabkan perbedaan tingkat kesejahteraan 20


masyarakat!

3 Jelaskan faktor utama yang mendorong perubahan teori dan paradigma 20


pembangunan dari masa ke masa menurut Adelman!

4 Jelaskan teori pertumbuhan endogen menurut romer! 20

5 Jelaskan rangsangan pertumbuhan menurut liebenstein! 20

Jawaban
1. Karakteristik dari nagara Sedang Berkembang (NSB) adalah
1. Standar Hidup yang rendah
Negara dengan standar hidup yang rendah dapat dilihat dari beberapa Aspek muali
dari pendapatan perkapita yang rendah, kemiskinan yang kronis, Kondisi
perumahan yang tidak memadai, sarana kesehatan yang masih sangat terbatas,
tingkat pendidikan yang rendah, tingkat kematian bayi yang tinggi, tingkat harapan
hidup yang rendah, adanya perasaan tidak aman dan rasa putus asa.
2. Tingkat Produktivitas yang rendah, khususnya tingkat produktivitas tenaga
kerjanya.
Tingakt pertumbuhan penduduk dan beban tanggung jawab yang tinggi
Negara sedang berkembang mengalami pertumbuhan penduduk yang lebih cepat
daripada negara maju biasanya dikarenakan Tingkat kelahiran kasar yang tinggi
dan tingkat kematian yang rendah, yang pada akhirnya menimbulkan tanggung
jawab yang tinggi untuk menurus penduduk yang masih dalam kategori usia non
produktif yaitu dibawah 15 tahun dan penduduk yang berusian diatas 64 tahun.
3. Tingginya tingkat Pengangguran
Dibandingkan dengan Negara maju tingkat pengangguran dari negara NSB masih
tergolong tinggi dikarenakan adanya Pengangguran terselubung, yaitu tenaga kerja
yang bekerja dibawah kapasitas optimalnya, dan juga tenaga kerja yang bekerja
dibawah jam kerja Normal. Dan yang berikut adalah Pengagguran terbuka, yaitu
orang-orang yang sebenarnya mampu atau masih dalam usia produktif untuk
bekerja tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia.
4. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan export barang primer
Ekonomi negara sedang berkembang sering sangat bergantung pada ekspor
komoditas seperti pertanian, mineral, dan sumber daya alam lainnya, yang
membuat mereka rentan terhadap fluktuasi harga di pasar global. Hal ini terjadi
dikarenakan banyak masyarakat negara NSB yang hidup didaerah pedesaan
sehinggan lebih banyak outputnya adalah dari sektor pertanian, sedangkan secara
umum sektor pertanian memiliki sumbangan tehadap GDP yang relatif kecil.
5. Dominasi Negara Maju, ketergantungan terhadap negara Maju dan terpengaruh
dalam hubungan-hubungan internasional.
Kondisi dimana standar hidup yang rendah, seperti perdapatan perkapita yang
rendah, pengangguran yang tinggi serta ketidak merataan pendapatan terjadi karena
besarnya ketimpangan yang terjadi baik bidang ekonomi maupun politik. Hal
tersebut membuat NSB bergantung kepada negara-negara maju untuk mendapatkan
pinjaman agar dapat melanjutkan pembangunan sehingga NSB akan terikat dengan
aturan-aturan dari negara Maju yang mendominasi perdagangan internasional,
sehingga NSB akan akan terpengaruh dan sangat bergantung dengan negara
berkembang yang pada akhirnya akan sulit untuk keluar dari NSB sebab
persyaratan pinjaman dari Negara maju biasanya akan membuat mereka menguasai
sendi kehidupan dari NSB baik itu bidang ekonomi maupun sosial.

2. Paling tidak ada 3 hal yang menyebabkan perbedaan tingkat kesejahtraan masyarakat
meskipun tingkat pendapatan per kapitanya secara normal relatif sama, yaitu
1. Pola pengeluaran masyarakat
Perbedaan pola pengeluaran antara negara berkembang dan negara maju dapat
mengakibatkan perbedaan kesejahteraan meskipun pendapatan per kapita serupa.
Misalnya, di negara berkembang, proporsi pendapatan yang digunakan untuk
kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal mungkin lebih tinggi, yang
mengurangi sisa pendapatan untuk kebutuhan lain yang meningkatkan kualitas
hidup. Di sisi lain, negara maju dengan pendapatan per kapita yang sama mungkin
memiliki biaya dasar yang lebih rendah relatif terhadap pendapatan mereka,
memungkinkan lebih banyak pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, dan
rekreasi.
2. Perbedaan iklim
Perbedaan iklim memungkinkan timbulnya pola pengeluaran yang berbeda.
Misalnya, negara-negara dengan iklim lebih dingin mungkin perlu menghabiskan
lebih banyak untuk pemanasan dan pakaian yang sesuai, sedangkan negara-negara
tropis mungkin memiliki pengeluaran yang berbeda terkait dengan iklim mereka.
Ini juga berdampak pada kesejahteraan karena dana yang bisa digunakan untuk
keperluan lain harus dialihkan untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim.
3. Struktur produksi nasional
Perbedaan dalam struktur produksi, seperti komposisi sektoral antara industri,
pertanian, dan jasa, mempengaruhi tingkat kesejahteraan. Jika suatu negara
memiliki sektor industri yang lebih besar dan lebih maju, hal itu dapat
meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan. Ini berbanding terbalik dengan
negara yang lebih banyak mengandalkan pertanian atau memiliki sektor industri
yang kurang berkembang. Investasi dalam pembentukan modal (capital formation)
juga penting. Negara dengan tingkat investasi yang lebih tinggi dalam teknologi
dan infrastruktur cenderung memiliki kesejahteraan yang lebih baik daripada
negara dengan tingkat investasi yang rendah.
3. Menurut Adelman, ada tiga faktor utama yang mendorong perubahan teori dan paradigma
pembangunan dari masa ke masa:
1. Perubahan Ideologi
Setiap generasi pemikir ekonomi memiliki basis ideologi yang berbeda-beda.
Ketika terjadi perubahan dalam basis ideologi ini, secara otomatis akan membawa
perubahan pada kerangka teori dan kebijakan yang ada. Misalnya, penolakan
terhadap pendekatan berbasis pasar bebas pada 1980-an dan 1990-an yang diikuti
dengan munculnya kembali kebijakan yang lebih memperhatikan aspek
kesejahteraan sosial.
2. Revolusi dan Inovasi Teknologi
Kemajuan dalam teknologi dan penyebaran inovasi sering kali menciptakan
dinamika ekonomi baru yang tidak sepenuhnya dipahami oleh teori pembangunan
yang lebih tua. Perubahan aktivitas ekonomi yang signifikan akibat dari revolusi
teknologi informasi dan komunikasi memberikan implikasi luas serta pengaruh
yang kuat pada perkembangan teori dan paradigma pembangunan. Contohnya
adalah munculnya paradigma perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-
based economy) sebagai produk dari revolusi teknologi tersebut.
3. Perubahan Lingkungan Internasional
Dampak globalisasi ekonomi yang intensif, yang tercermin dalam integrasi
ekonomi antarbangsa yang semakin terintegrasi. Hal ini ditandai dengan liberalisasi
ekonomi, intensifikasi perdagangan bebas antarnegara, ekspansi operasi
perusahaan-perusahaan multinasional, dan perkembangan bisnis keuangan
internasional yang pesat.

4. Teori pertumbuhan endogen menurut Romer


Teori pertumbuhan endogen oleh Paul Romer lahir atas kritikannya terhadap teori
pertumbuhan ekonomi eksogen yang tidak memasukkan teknologi dan inovasi sebagai
bagian dari sistem ekonomi itu sendiri. Menurut teori eksogen, kemajuan teknologi dilihat
sebagai fenomena eksternal yang tidak terkait langsung dengan kegiatan ekonomi, dan ini
tidak menjelaskan bagaimana negara-negara bisa berbeda secara dramatis dalam hal
pertumbuhan. Romer mengusulkan bahwa pertumbuhan ekonomi didorong dari dalam
ekonomi melalui akumulasi pengetahuan, yang meningkatkan produktivitas dan
mendorong inovasi berkelanjutan.
Menurut Romer, pengetahuan adalah input dalam proses produksi yang memiliki
dua karakteristik penting: pertama, sifatnya yang tidak habis terpakai memungkinkan ide-
ide dapat digunakan berkali-kali tanpa mengurangi nilai atau potensinya. Kedua,
pengetahuan bersifat non-rival, yang artinya penggunaannya oleh satu individu atau
perusahaan tidak mengurangi kemampuan orang lain untuk menggunakan ide yang sama.
Dalam teori pertumbuhan endogen Romer, penelitian dan pengembangan (R&D) adalah
investasi kritis yang memacu inovasi dan kreasi ide-ide baru, mengarah pada penemuan
produk baru, proses, dan teknologi. Investasi dalam modal manusia, seperti pendidikan dan
pelatihan, meningkatkan kemampuan individu untuk berkontribusi pada proses inovasi ini
dan menerapkan pengetahuan baru dalam ekonomi. Pasar dan kebijakan pemerintah juga
berperan penting dalam teori ini. Romer berpendapat bahwa kebijakan yang mendukung
R&D, seperti hak cipta dan paten, insentif pajak untuk penelitian, dan subsidi untuk
pendidikan, dapat meningkatkan tingkat inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu,
karena ide-ide bisa menyebar dengan cepat dan digunakan oleh banyak orang, ada
kecenderungan untuk under-investment dalam R&D di pasar bebas karena perusahaan
tidak dapat menangkap sepenuhnya keuntungan dari investasi mereka. Oleh karena itu,
Romer menekankan peran intervensi pemerintah untuk memotivasi penelitian dan
penyebaran ide-ide yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Secara
keseluruhan, teori pertumbuhan endogen Romer mengubah pemahaman kita tentang
sumber dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, dengan menempatkan pengetahuan,
modal manusia, dan kebijakan inovatif sebagai faktor kunci yang dapat mendorong
ekonomi bergerak maju.

5. Rangsangan pertumbuhan menurut Harvey Leibenstein dibuat Dalam teori permainan


ekonomi yang, terdapat dua konsep penting yang dalam teori permainan tersebut yaitu
zero-sum game dan positive-sum game. Kedua konsep ini menggambarkan jenis interaksi
yang berbeda dalam ekonomi dan bisnis.
1. Zero-Sum Game
Dalam pendekatan zero-sum, total nilai yang tersedia dalam sistem dianggap tetap,
sehingga keuntungan yang diperoleh satu pihak adalah pada pengorbanan pihak lain.
Contoh dari zero-sum game adalah persaingan pasar dalam lingkup yang sangat
terbatas seperti penjualan properti langka di lokasi premium. Saat satu agen real estat
berhasil menjual properti ini, maka agen lain kehilangan kesempatan untuk
memperoleh komisi dari properti tersebut.
2. Positive-Sum Game
Berbeda dengan zero-sum, konsep positive sum berpendapat bahwa tindakan ekonomi
bisa menciptakan nilai tambah sehingga membuat pie ekonomi bertambah besar,
memungkinkan semua pihak mendapatkan keuntungan lebih besar dari sebelumnya.
Contoh dari ini adalah pengembangan teknologi baru, seperti inovasi dalam energi
terbarukan, yang tidak hanya menguntungkan perusahaan yang mengembangkannya
tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi energi secara global dan mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga memberi manfaat lebih luas untuk
ekonomi dan lingkungan.

Leibenstein menekankan bahwa dalam ekonomi nyata, banyak interaksi yang merupakan
positive-sum game, di mana kerjasama dan inovasi dapat membawa manfaat yang lebih
besar bagi semua pihak yang terlibat. Ini berlawanan dengan pandangan yang lebih pesimis
dari zero-sum game, di mana satu pihak harus kalah agar yang lain bisa menang.

Nama : Septifan Agnes Arcalaus Silfeto


NIM : 041855928

Anda mungkin juga menyukai