Anda di halaman 1dari 14

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan

Jalan Kawasan Perkotaan


Medi Yuwono Tharam, Syarif Agus Salim, & Rusman

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak


Jalan Ahmad Yani Pontianak 78124
E-mail: mytharam@yahoo.com

Abstrak: Pencahayaan merupakan salah satu media bagi manusia untuk meningkatkan
kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan, disamping itu dapat pula membangkitkan
keindahan di lingkungan lampu tersebut berada. Sumber penerangan sebagai pencahayaan kini
lebih banyak menggunakan komponen elektronika seperti Light Emited Diode (LED) karena
hanya mengkonsumsi daya kecil namun menghasilkan pencahayaan yang besar. Kaji
penggunaan led daya besar (HPL) dan led SMD sebagai sumber penerangan, solar cell mini 6
Volt 1 Watt sebagai alat untuk menghasilkan energi listrik yang nantinya di simpan pada
baterai, sensor LDR sebagai pengendali lampu dan LM317 dijadikan buck converter untuk
menurunkan tegangan yang selanjutnya dipergunakan untuk men-charging baterai 18650.
Penggunaan baterai sekunder Li-Ion nominal tegangan 3,7 Volt dan solar cell mini 6 Volt 1
Watt didapat arus charger rata-rata 48,59mA.

Kata Kunci; Solar Cell mini, LDR, TP4056, LM317

Upaya pengurangan penggunaan bahan searah, selanjutnya dapat digunakan mengak-


bakar fosil sebagai sumber pembangkit energi tifkan perangkat arus searah, seperti lampu
listrik sudah banyak dilakukan . Selain karena penerangan berbasis LED. Diode pemancar
ketersediannya yang terus berkurang, penggu- cahaya memiliki tegangan dan arus kerja yang
naan energi tersebut menghasilkan efek gas spesifik, karenanya penggunaan lampu berbasis
rumah kaca dan berkontribusi besar bagi led memerlukan beberapa pengaturan dan
pemanasan global. Pada saat ini sudah banyak penggunaan driver. Driver tersebut digunakan
yang mulai menggunakan energi alternatif untuk mengatur penggunaan arus dan penga-
ramah lingkungan. Penggunaan energi tersebut turan daya pada led.
umumnya sebagai pembangkit listrik, mulai Menurut jenis output yang dihasilkan
dari sekala kecil hingga sekala besar. Matahari terdapat tiga kelompok driver yaitu, Konstan
sebagai energi utama di planet bumi ini, kini Current (CC) - LED berada dalam koneksi
energi tersebut sering dimanfaatkan sebagai serial dan driver memberikan nilai arus yang
energi alternatif dengan mengubahnya menjadi presisi, Tegangan Konstan (CV) – LED dalam
energi listrik. koneksi paralel yang ideal untuk strip LED
Energi matahari dapat langsung digu- dekoratif, topologi ini tidak direkomendasikan
nakan oleh manusia. Disamping itu energi untuk peredupan dan Khusus Driver (CC + CV)
matahari dapat dijadikan sumber energi listrik - solusi yang lebih kompleks yang
alternatif, hal tersebut dapat dilakukan dengan memungkinkan kedua seri dan koneksi paralel.
penggunaan panel surya. Energi matahari yang Ada beberapa parameter untuk pertimbangkan
berupa paparan sinar matahari dapat diman- ketika memilih driver LED: nilai arus /
faatkan untuk menghasilkan energi listrik arus tegangan, nilai daya dan efisiensi perangkat. [1]

16
17

Menurut Irawan Rahardjo dan Ira fitriana, Penghematan energi banyak dilakukan di
Indonesia memiliki banyak potensi energi berbagai sektor termasuk dipenggunaan lampu
terbarukan, seperti tenaga air (termasuk penerangan, karena sekarang banyak digunakan
minihidro), panas bumi, biomasa, angin dan lampu basis led dan memanfaatkan energi
surya (matahari) yang bersih dan ramah matahari sumber energi listriknya. Penggunaan
lingkungan, tetapi pemanfaatannya belum energi tersebut memerlukan beberapa perla-
optimal. Belum optimalnya pemanfaatan energi kuan dari perangkat tertentu agar dapat bekerja
terbarukan disebabkan biaya pembangkitan mandiri sesuai dengan hasil pembacaan
pembangkit listrik energi terbarukan, seperti perangkat pengatur yang disusun sedemikian
tenaga surya, tidak dapat bersaing dengan biaya rupa. Karenanya dilakukan kajian penggunaan
pembangkitan pembangkit listrik berbahan energi matahari untuk penerangan basis led
bakar energi fosil (bahan bakar minyak, gas yang digunakan pada wilayah perkotaan untuk
bumi, dan batubara). Indonesia terletak di garis membantu menghasilkan penerangan kekon-
katulistiwa, sehingga Indonesia mempunyai trasan navigasi dan keindahan lingkungan
sumber energi surya yang berlimpah dengan Penggunaan energi surya dan perangkat
intensitas radiasi matahari rata-rata sekitar 4,8 elektronika memungkinkan pemanfaatan energi
kWh/m2 per hari di seluruh wilayah Indonesia. tersebut pada sistem penerangan mandiri
Dengan berlimpahnya sumber energi surya dengan menggunakan led jenis HPL dan jenis
yang belum dimanfaatkan secara optimal, SMD. Dimana penerangan tersebut difungsikan
sedangkan di sisi lain ada sebagian wilayah untuk mendapatkan kekontrasan dan keindahan
Indonesia yang belum teraliri listrik karena lingkungan sekitar.
tidak terjangkau oleh jaringan listrik PLN, Dengan adanya kajian ini dan dengan
sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya memanfaatkan panel solar cell kemasan kecil
(PLTS) dengan sistemnya yang modular dan yang kini mudah diperoleh, penggunaan
mudah dipindahkan merupakan salah satu sumber cahaya tegangan dc dan dengan ke-
solusi yang dapat dipertimbangkan sebagai masan yang sedemikian rupa ditambah
salah satu pembangkit listrik alternatif. [2] penggunaan perangkat elektronika serta
Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) perlakukan tertentu, dapat dihasilkan salah satu
adalah lampu yang digunakan untuk bentuk perangkat penerangan untuk luar
penerangan jalan dimalam hari sehingga ruangan.
mempermudah pengguna yang melaluinya. Diharapkan dengan memanfaatkan
Penerangan jalan dikawasan perkotaan memi- perangkat tersebut dapat meningkatkan
liki fungsi antara lain menghasilkan kekon- keindahan kekontrasan diwaktu malam pada
trasan antara objek dan permukaan jalan, alat area yang menggunakannya. Disisi lain kegi-
bantu navigasi bagi pengguna jalan, atan ini sebagai salah satu wujud nyata
memberikan keindahan serta keamanan mendukung langkah-langah penggunaan tekno-
lingkungan. [3] logi tepat guna bagi masyarakat dalam hal
Beberapa menyebutkan penggunaan penggunaan energi listrik alternatif
pencahayaan yang umum adalah untuk Dioda pemancar cahaya (LED) menggu-
menerangi ruang- ruang yang ditujukan untuk nakan bahan semikonduktor majemuk seperti
penggunaan pejalan kaki. Pencahayaan yang galium arsenide atau indium phosphide. Saat
memadai dapat mencegah kecelakaan, meneruskan arus, cahaya dipancarkan. Warna
membantu perlindungan polisi, dan memfa- cahaya dan kecerahan tergantung pada bahan
silitasi arus lalu lintas pejalan kaki. semikonduktor yang digunakan dioda. LED

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
18

memiliki tegangan maju sekitar 1,6 V hingga Wled = Iled x Vled …………………..(2)
2,2 V. [4] Dimana:
Diode pemancar cahaya adalah sejenis Wled = Konsumsi daya LED
diode yang diproduksi dengan cara yang Vled = Tegangan kerja LED
meningkatkan kemampuannya untuk mengha- Iled = Arus LED
silkan cahaya saat arus mengalir melalui
Electronics-tutorials.ws mengatakan
sambungan P-N. Ini melibatkan sebuah proses
fungsi transistor yang paling utama adalah
yang disebut doping, dimana kotoran khusus
sebagai penguat arus dan sebagai saklar.
ditambahkan ke semikonduktor murni bahan
Transistor sebagai penguat arus sering dipakai
yang digunakan dalam komponen. Meskipun
di amplifier sedangkan Transistor sebagai
semua semikonduktor menambahkan kotoran
saklar sering ditemukan pada rangkaian lampu
(jika tidak, mereka tidak berfungsi), LED akan
otomatis. Beberapa ilmuwan mengatakan
menghasilkan cahaya sebagai produk sam-
ketika transistor digunakan sebagai penguat
pingan dari aliran tersebut. LED ada dalam
sinyal AC, tegangan bias transistor diterapkan
berbagai bentuk, ukuran, dan tingkat output.
sedemikian rupa sehingga selalu beroperasi
Beberapa jenis, dirancang untuk aplikasi
dalam wilayah aktif, yaitu bagian linier dari
antarmuka, sangat kecil, sementara yang lain
kurva karakteristik output yang digunakan.
cukup besar untuk digunakan untuk tujuan
Transistor bipolar tipe NPN & PNP dapat
penerangan. LED juga hadir dalam berbagai
dibuat untuk beroperasi sebagai saklar dengan
warna.[5]
mem-bias terminal basis transistor secara
Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan
berbeda dengan yang untuk penguat sinyal.
arus pada tegangan maju dan menghambat arus
Switch solid state adalah salah satu
pada tegangan balik. Dioda berasal dari
aplikasi utama penggunaan transistor untuk
pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan
mengalihkan output DC -ON atau -OFF ke
katoda. Dioda hanya melewatkan arus searah
beberapa perangkat output, seperti LED hanya
saja (forward). Dioda emisi cahaya atau dikenal
memerlukan beberapa milliamps pada tegangan
dengan singkatan LED merupakan Solid State
DC tingkat logika dan karenanya dapat
Lamp yang merupakan piranti elektronik
didorong langsung oleh output gerbang logika.
gabungan antara elektronik dengan optik,
Namun, perangkat daya tinggi seperti motor,
sehingga dikategorikan pada keluarga
solenoid atau lampu, sering membutuhkan daya
“Optoelectronic”.
lebih dari yang disediakan oleh gerbang logika
Untuk menjaga jumlah arus yang
biasa sehingga perlunya penggunaan switch
diberikan kepada LED dilakukan dengan
transistor. Jika rangkaian menggunakan
memberi pembatas arus mengikuti formula
Transistor Bipolar sebagai Switch, maka bias
sebagai berikut.
transistor, baik NPN atau PNP diatur untuk
Vin  Vled mengoperasikan di kedua sisi kurva
R …………………..(1)
I Led karakteristik "I-V" seperti disajikan gambar 1.
Area operasi untuk saklar transistor
Dimana:
R = Resistor pembatas arus LED dikenal sebagai Wilayah Saturasi dan Daerah
Vin = Tegangan yang dikenakan pada LED Cut-off. Menggunakan transistor sebagai saklar
Vled = Tegangan kerja LED dengan mengendalikan secara bolak-balik
Iled = Arus LED antara "sepenuhnya-OFF" (cut-off) dan
Sedangkan daya dinyatakan dengan persamaan:

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


19

"sepenuhnya- ON "(kejenuhan) daerah . Daerah Immersa-lab.com menyatakan bahwa


Cut-off, di sini kondisi operasi transistor adalah LDR (Light Dependent Resistor) merupakan
input basis arus (IB) nol, arus keluaran kolektor salah satu komponen resistor yang nilai
(IC) nol dan tegangan kolektor maksimum resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan
(VCE) yang menghasilkan lapisan penipisan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
besar dan tidak ada arus yang mengalir melalui Semakin banyak cahaya yang mengenainya,
perangkat. Oleh karena itu transistor diaktifkan maka akan semakin menurun nilai
"Fully-OFF". resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
Input dan Base dibumikan (0v) cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka
 tegangan Base-Emitter VBE <0,7v nilai hambatannya akan menjadi semakin besar
 Persimpangan Base-Emitter terbalik sehingga arus listrik yang mengalir akan
 Kolektor Base-Collector adalah bias terhambat. DR berfungsi sebagai sebuah sensor
terbalik
cahaya dalam berbagai macam rangkaian
 Transistor adalah "sepenuhnya-OFF"
(daerah Cut-off) elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan
 Arus Arus Kolektor tidak ada (IC = 0) cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka
 VOUT = VCE = VCC = ”1 ″ arus listrik akan mengalir (ON) dan sebaliknya
 Transistor beroperasi sebagai "saklar jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap)
terbuka" maka aliran listrik akan terhambat(OFF).
Daerah Saturasi, di sini transistor akan ON Semiconductor dalam buku Linear &
bias sehingga jumlah maksimum arus basis Switching Voltage Regulator Handbook
diterapkan, sehingga arus kolektor maksimum menyataan bahwa Regulasi tegangan adalah
menghasilkan penurunan tegangan emitor upaya bagaimana pengaturan keluaran dari
kolektor minimum yang menghasilkan lapisan suatu catu daya. Diagram blok fungsional dasar
deplesi menjadi sekecil mungkin dan arus dari pengatur tegangan ditunjukkan pada
maksimum yang mengalir melalui transistor. Gambar 5. Ini terdiri dari referensi stabil,
Oleh karena itu transistor diaktifkan "Fully- tegangan output Vref, dan penguat kesalahan
ON". gain tinggi. Hasil tegangan (VO), sama dengan
Input dan Base terhubung ke VCC atau kelipatan dari Vref.
 tegangan Base-Emitter VBE> 0.7v Regulator akan cenderung menjaga VO
 Persimpangan Base-Emitter bias maju
konstan dengan merasakan apapun perubahan
 Kolom Base-Collector bias maju
 Transistor adalah "sepenuhnya-ON" dalam VO dan mencoba mengembalikannya ke
(wilayah saturasi) nilai aslinya. Oleh karena itu, regulator
 Arus arus Collector Maks (IC = Vcc / RL) tegangan yang ideal bisa dianggap sebagai
 VCE = 0 (saturasi ideal) sumber tegangan dengan tegangan output yang
 VOUT = VCE = ”0 ″ konstan. Namun, dalam prakteknya pengaturan
 Transistor beroperasi sebagai "saklar tegangan keluaran lebih baik menggunakan IC
tertutup"
seperti pemodelan yang ditunjukkan pada
Ada saklar Transistor PNP, beban
Gambar 6.
terhubung ke ground (0v) untuk menghidupkan
Pada gambar 6. regulator dimodelkan
transistor PNP yang beroperasi sebagai saklar
sebagai sumber tegangan dengan impedansi
“ON”, terminal Base terhubung ke ground atau
keluaran positif (ZO). Nilai sumber tegangan
nol volt (LOW) seperti yang ditunjukkan
(V) tidak konstan; melainkan bervariasi sesuai
gambar 4.
dengan perubahan tegangan suplai (VCC) dan
dengan perubahan suhu sambungan IC (TJ)

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
20

yang disebabkan oleh perubahan suhu dan Dengan sifatnya yang dapat menjaga dan
kekuatan lingkungannya Juga, tegangan diatur tegangan keluarannya, penggunaan
keluaran regulator (VO) dipengaruhi oleh jatuh regulator tegangan dalam penelitian ini
tegangan di ZO, yang disebabkan oleh arus selanjutnya dimanfaatkan untuk melakukan
keluaran (IO). [6] pengisian muatan baterai yang digunakan
Regulasi tegangan ini berkaitan dengan sebagai sumber tegangan DC pada perangkat
turun dan naiknya tegangan yang dihasilkan. yang dirancang.
Regulator adalah bagian catu daya yang Baterai merupakan alat penyimpan energi
difungsikan untuk memberikan stabilitas listrik DC yang dapat di isi melalui panel surya
tegangan keluaran pada suatu catu daya. atau menggunakan listrik AC melalui perangkat
Tegangan DC dari penyearah tanpa regulator adaptor. Pada dasarnya dikenal dua jenis
mempunyai kecenderungan memiliki baterai, yaitu baterai primer dimana jenis ini
perubahan besar tegangan saat mendapatkan tidak dapat di isi ulang sedangkan baterai
beban atau saat perubahan tegangan keluaran sekunder adalah jenis baterai yang dapat dicas
transformator. Adanya perubahan pada ulang.
tegangan input AC dan variasi beban Proses elektrokimia baterai sekunder
merupakan penyebab utama terjadinya bersifat reversibel (dapat berbalikan) dengan
ketidakstabilan pada catu daya. Pada sebagian efisiensinya yang tinggi. Di dalam baterai dapat
peralatan elektronika, terjadinya perubahan berlangsung terjadinya proses pengubahan
tegangan akan mengakibatkan hal yang fatal. kimia menjadi tenaga listrik, dan sebaliknya
Beberapa jenis atau tipe IC regulator dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, yaitu
tegangan dan dibedakan menjadi[7]: (1) Fixed pengisian kembali dengan cara regenerasi dari
Voltage Regulator seperti 78xx (merupakan IC elektroda-elektroda yang dipakai dengan
regulator untuk tegangan positif) dan 79xx melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas)
(merupakan IC regulator untuk tegangan yang berlawanan di dalam sel baterai. Energi
negatif): (2) Adjustable Voltage Regulator yang diisikan ke baterai semula merupakan
seperti LM317 (merupakan IC regulator untuk energi listrik kemudian tersimpan sebagai
tegangan positif) dan LM337 (merupakan IC energi kimiawi pada baterai yang kembali akan
regulator untuk tegangan negatif). berubah menjadi energi listrik saat baterai
Untuk menentukan tegangan keluaran tersebut dipergunakan.
pada rangkaian di atas digunakan persamaan Kebanyakan baterai portabel berdaya
berikut. waktu pengeluaran (discharge rating) 1C, pada
 R2  baterai yang berkapasitas 1000 mAh dengan
Vo  1,251   I ADJ xR2 ………(3)
 R1  daya pengeluaran 1C, dalam kondisi ideal
Dimana: harus dapat memberikan arus sebesar 1000 mA
Vo = Tegangan keluaran dalam Volt (V) selama satu jam. Demikian halnya dengan
R1/ R2 = Resistansi resistor dalam Ohm (Ω) baterai yang sama dan berdaya pengeluaran
IADJ = Arus pada kaki adjustment IC 0.5C, akan memberikan arus sebesar 500mA
LM317 dalam Ampere (A)
selama dua jam, dan pada daya pengeluaran 2C,
Untuk membuatnya menjadi regulator
baterai 1000 mAh akan memberikan 2000 mA
tegangan variabel resistor R2 diganti dengan
selama 30 menit. Istilah 1C juga dikenal
potensiometer / variabel resistor dengan nilai
sebagai waktu daya pengeluaran satu jam, 0.5C
resistansi sebesar 5kΩ sampai dengan 10kΩ,
seperti gambar 8.

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


21

adalah waktu pengeluaran dua jam, dan 2C pengisian yang dpat mengakibatkan baterai
adalah waktu pengeluaran setengah jam. rusak, tegangan baterai tidak boleh melebihi
Depth of Discharge (DOD) merupakan 13,8 volt untuk waktu yang lama dan 14,4 volt
durasi penyimpanan energi pada baterai. Depth untuk periode pendek (maksimum 8 jam).[8]
of Discharger baterai adalah suatu ketentuan Baterai Lithium, dalam baterai ini, bahan
discharge maksimum yang dapat diberlakukan karbon digunakan pada anoda dan bahan oksida
pada suatu baterai tersebut. Pengaturan DOD logam yang mengandung lithium digunakan di
berperan dalam menjaga usia pakai (life time) katoda. Ion Lithium bermigrasi di antara kedua
dari baterai tersebut. Semakin dalam DOD yang elektroda tersebut melalui elektrolit. Dengan
diberlakukan pada suatu baterai, maka semakin mendesain baterai ini sesuai dengan kapasitas
pendek pula usia pakai dari baterai tersebut. bahan karbon yang dapat dibalik, Ion Lithium
DOD yang diberlakukan pada baterai yang akan tidak ada keluar dari bagian tersebut selama
digunakan (Deep Cycle Battery) pada sistem proses pengisian atau pengosongan daya.
kali ini adalah sebesar 50%. Tabel 1. Pengisian baterai dan pemakaian dilakukan
menunjukan hubungan antara DOD dan usia melalui migrasi ion lithium antara katoda dan
pakai dari suatu baterai. anoda dan pertukaran elektron melalui doping
dan deduksi. Lebih khusus, selama pengisian
Tabel 1. Tabel Usia baterai berdasarkan DoD lithium dideduksi dari katoda yang terdiri dari
Depth Of Discharge Usia Baterai dalam
mengandung senyawa lithium, dan interlayers
(DOD) Cycle
10% 6200 karbon di anoda diolah dengan lithium.
20% 5200 Sebaliknya, selama lithium debit dideduksi dari
30% 4400
40% 3700 antara lapisan karbon dalam anoda, dan lapisan
50% 3000 majemuk di katoda diolah dengan lithium.
60% 2400 Reaksi terjadi di baterai isi ulang lithium ion
70% 2000
menggunakan LiCoO2 (lithium cobaltate) di
DoD baterai 50%, yang berarti bahwa katoda dan karbon dalam anoda. Dengan cara
hanya 50% dari energi yang tersedia yang pengisian awal, yang berlangsung selama
terkeluarkan dan 50% tetap di cadangan. Aki pembuatan baterai, lithium ion bermigrasi dari
yang tidak dikuras habis sampai 100% kosong, senyawa lithium katoda ke bahan karbon dari
itu untuk mencegah pengerusakan dan anoda.[9]
memperpanjang usia baterai/aki. Rangkaian untuk mengisi ulang baterai
Baterai umumnya terdiri dari sejumlah dalam produk portabel adalah bagian penting
CELLS yang setiap cellnya menghasilkan desain catu daya. Kompleksitas dan biaya dari
sekitar 2 volt. Baterai kecil mengandung 6 sel sistem pengisian daya terutama tergantung pada
dalam suatu wadah yang ditambahkan bersama jenis baterai dan waktu isi ulang[10].
untuk menghasilkankan 12 volt di terminalnya. Penggunaan baterai sekunder
Sel yang lebih besar terhubung bersama 'dalam dimaksudkan untuk memudahkan pemenuhan
seri' untuk membuat tegangan baterai baik 12 kebutuhan akan energi listrik setiap saat,
volt (6 sel) atau 24 volt (12 sel). Meskipun sehingga tidak memerlukan lagi pengisian
baterai disebut baterai '12 volt ', voltasenya menggunakan listrik sumber PLN. Fotovoltaik
bervariasi dari sekitar 12,6 volt ke bawah 10 adalah teknologi yang menghasilkan daya
volt saat pemakaian dan dapat naik hingga 15 listrik arus searah (DC) dalam Watts (W) atau
atau 16 volt selama pengisian. Untuk memba- kiloWatts (kW) saat foton dari bahan
tasi tegangan maksimum baterai selama semikonduktor terpapar cahaya. Selama cahaya

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
22

bersinar mengenai sel surya (nama untuk baterai akibat proses pengisian baterai
individu Elemen PV), menghasilkan energi dilakukan hingga penuh. Jika kondisi ini
listrik. Ketika cahaya berhenti, energi listrik dibiarkan maka baterai akan cepat mengalami
yang dihasilkanpun berhenti[11]. kerusakan. Untuk mengatasi hal tersebut,
Sel surya terbuat dari bahan disebut diperlu rangkaian lain yang bertugas sebagai
semikonduktor, yang memiliki ikatan elektron saklar otomatis yang akan memutus tegangan
yang lemah, menempati sekelompok energi dari proses pengecasan.
yang disebut band valensi. Ketika energi
melebihi ambang batas tertentu, yang disebut METODE
celah pita energi, diterapkan ke elektron Beberapa prosedur yang dilakukan dalam
valensi, ikatan menjadi rusak dan elektron mewujudkan lampu mandiri sebagai berikut,
bebas untuk bergerak dalam band energi baru waktu dan tempat pelaksanaan kegiatanan di
yang disebut pita konduksi di mana ia bisa Bengkel Elektronika Politeknik Negeri
menghasilkan listrik. Dengan demikian, Pontianak. Pengambilan data tegangan
elektron bebas di pita konduksi dipisahkan dari keluaran dan arus PV, tegangan dan arus
pita valensi oleh celah pita (diukur dalam charger, kinerja sensor LDR dilakukan di
satuan volt elektron atau eV). Energi ini ruangan perawatan dan perbaikan dimana
diperlukan untuk membebaskan elektron pelaksanaannya dilakukan mulai pukul 07.00 -
dihasilkan oleh foton,saat terkena partikel 16.00 di awal bulan Juli hingga akhir Agustus
cahaya[11]. 2018. Pengukuran besaran tegangan yang
Pada proses charger, tegangan input dihasilkan oleh sel surya dan rangkaian
berasal dari tegangan yang dihasilkan solar cell pengecas baterai otomatis menggunakan alat
yang selanjutnya dialirkan ke baterai. Tegangan ukur analog SANWA YX360TRF dan
harus lebih besar minimal 2 – 3 volt dari multimeter digital KW06007.
nominal tegangan baterai yang akan di isi. Pengukuran tegangan keluaran dari PV
Tegangan yang dihasilkan oleh solar cell dan penyegar baterai (rangkaian charger).
berubah ubah sesuai dengan paparan sinar Pelaksanaan pengukuran dilakukan dalam 7
matahari yang mengenainya. Sistem pengisian hari selama 4 minggu, dimana setiap 30 menit
menggunakan solar cell belum lengkap tanpa dilakukan pengukuran dimulai pukul 07.00
penggunaan pengontrol muatan. Pengontrol hingga 16.00. Disaat yang bersamaan dilakukan
muatan mengambil energi dari panel surya dan pula pengukuran arus pengecasan yang
mengubah tegangan tersebut sehingga cocok dihasilkan oleh rangkaian. Sistem charging
untuk pengisian baterai. Tegangan suplai untuk menggunakan LM317 sebagai regulator
baterai 12V adalah sekitar 16V. Ini tegangan dan TP4056 sebagai pengisi baterai
memungkinkan pengisian timbal asam hingga Lithium-ion tunggal dengan arus dan tegangan
14.40V (6 x 2.40V/sel) dan Li-ion ke 12.60 (3 yang konstan, serta menjaga status pengisian
x4.20V/sel). Tegangan 2.40V/ sel untuk asam baterai. Pengaturan kondisi hidup dan matinya
timbal dan 4.20V/sel untuk lithium-ion adalah lampu menggunakan sensor LDR yang
ambang tegangan pengisian penuh[12] dirangkaian sedemikian rupa hingga menjadi
Penggunaan regulator diperlukan untuk rangkaian sensor yang keluarannya mengen-
meregulasi tegangan keluaran solar cell agar dalikan nyalanya lampu. Lampu yang dipakai
nilainya senantiasa stabil, layaknya sistem menggunakan komponen led smd dan HPL.
manageman baterai agar supaya tidak merusak Untuk mengetahui konsumsi arus yang terjadi,

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


23

dilakukan simulasi dengan tengangan tetap tampak mempunyai rentang antara 400 nm
sebesar 3 Volt. Pelaksanaan simulasi catu daya hingga 750 nm.
PPS3003S. Upaya untuk menghemat energi kini
banyak digunakan jenis lampu basis LED
HASIL (Light Emited Diode). Penghematan yang
Solar cell mini didapat sangat signifikan serta cahaya yang
Matahari memberikan energi dalam dua dihasilkan lebih nyaman diterima mata.
bentuk utama yaitu panas dan cahaya. Ada dua Pencahayaan yang dihasilkan dari
utama jenis sistem tenaga surya, yaitu sistem penggunaan lampu LED ditentukan dengan
panas matahari yang memerangkap panas untuk terpenuhi atau tidaknya nilai minimal dari
menghangatkan air, dan sistem Photovoltaic tegangan bias dan arus yang dibutuhkan oleh
surya yang mengubah sinar matahari langsung led tersebut.
menjadi listrik seperti yang ditunjukkan pada Sumber cahaya menggunakan lampu led
modul PV yang terkena sinar matahari, mereka 1 watt, dimana spesifikasi yang dimiliki lampu
menghasilkan arus searah ("DC") listrik. led 1 Watt adalah arus maju maksimalnya 350
Umumnya sebuah sistem PV surya ini mA dan tegangan majunya 3 – 3,8 Volt.
didukung oleh banyak modul PV film kristal Sumber tegangan yang digunakan 3,7 Volt.
atau tipis. Individu sel PV saling berhubungan Agar lampu led tidak mudah rusak diperlukan
membentuk modul PV ( Photovoltaics). PV sel resistor yang terpasang seri dengannya.
terbuat dari bahan semikonduktor peka cahaya Besarnya nilai resistor tersebut diperoleh
yang menggunakan foton untuk mengeluarkan dengan perhitungan menggunakan hukum ohm.
elektron untuk menghasilkan arus listrik. Ada Berdasarkan hukum ohm:
dua kategori besar dari teknologi yang Untuk LED 1 Watt:
digunakan untuk sel PV yaitu, silikon kristal
yang menyumbang mayoritas produksi sel PV, VSUMBER  VLED
RLED 
dan film tipis yang lebih baru dan semakin I LED
populer. 5VOLT  3VOLT
RLED 
Penggunaan solar cell mini 6V 1W 350 mA
dengan arus kerja maksimal 200mA tipe RLED  5.71 Ohm
JL110X60 ini memberikan beberapa hasil Disipasi daya dari resistor tersebut:
pengukuran terhadap tegangan keluaran,
sebagai akibat dari paparan sinar matahari yang
diterimanya pada waktu tertentu.
LED (Light Emited Diode)
Cahaya merupakan suatu bentuk energi
yang diradiasikan atau dipancarkan dari sebuah
sumber dalam bentuk gelombang dan
merupakan bagian dari keseluruhan kelompok
gelombang-gelombang elektromagnet, yang
diubah menjadi cahaya tampak . Cahaya yang
dapat dilihat bervariasi dalam warna dan warna
tersebut bergantung pada panjang gelombang
cahaya tersebut. Panjang gelombang cahaya

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
24

Gambar 1. Kurva daerah kerja transistor sebagai


Gambar 4. Saklar Transistor menggunakn tipe PNP
saklar

Gambar 2. Transistor kondisi Cut Off


Gambar 5. Blok Diagram Regulator Tegangan

Gambar 6. Rangkaian ekivalen regulator tegangan


Gambar 3. Transistor kondisi Saturasi WRESISTOR  I 2 xR
WRESISTOR  (0,35) 2 x5.71
WRESISTOR  0.699475 Watt  1 Watt

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


25

Besarnya resistor yang dapat digunakan Tabel 2. Pengaruh tegangan pengisian baterai
Lithium Ion
untuk menjaga nilai tegangan bias maju dan Charge Capacity
arus bias maju dari led 1 Watt sebesar 5,71 Umur
level at full Keterangan
pengisian
Ohm dengan disipasi dayanya 0,699475 Watt. (V/cell) charge
4.30 150 – 250x 110% Semakin
Pada kajian ini, arus yang digunakan sebesar 4.20 300 – 500x 100% tinggi voltase
40 mA dan tegangan 3 Volt. Led 4.10 600 – 1,000x 90% charge baterai
mengkonsumsi arus sejumlah 360 mA atau 4.00 1,200 – 2,000x 70% lithium, umur
baterai akan
0,36A pada penggunaan selama 12 jam. semakin
3.92 2,400 – 4,000x 50%
Pada gambar 15. ditampilkan hasil pendek.
pengukuran penggunaan arus HPL 1 watt dan
led SMD yang digunakan. Meningkatnya
Salah satu pengaturan tegangan tersebut
jumlah penggunaan led linier dengan
menggunakan IC regulator LM317 seperti yang
peningkatan arus yang digunakan.
ditampilkan pada gambar berikut.
Pengisian Baterai Tegangan di resistor umpan balik R1
Penggunaan baterai sekunder adalah 1.25V tegangan referensi konstan, Vref
dimaksudkan untuk memudahkan pemenuhan merupakan tegangan antara J2 dan R2 . Karena
kebutuhan akan energi listrik setiap saat, tegangan referensi R1 adalah konstan, arus
terlebih dilokasi tertentu yang belum tersedia konstan mengalir melalui R2. Dengan
sumber energi listrik lainnya. Untuk menjaga menggunakan persamaan (3) dan diasumsikan
selalu tersedianya energi di dalam baterai arus Adj sangat kecil maka persamaan (3) dapat
dibutuhkan proses pengisian energi listrik dinyatakan sebagai berikut.
tersebut. Karenanya diperlukan perangkat
pengecasan tersebut. Tegangan charger/  R 
Vout  1.251  2 
pengisian sebesar 4,2 Volt. Proses charger,  R1 
tegangan input berasal dari tegangan yang
Tegangan masukan (Vin) minimal harus
dihasilkan solar cell yang selanjutnya dialirkan
2,5 volt lebih besar dari tegangan output yang
ke baterai. Beberapa pihak telah melakukan
diperlukan untuk daya regulator.[13]
kajian mengenai baterai jenis ini yang
Potensio dipergunakan untuk menda-
diantaranya menyatakan bahwa semakin besar
patkan nilai resistor adj sedemikian rupa
tegangan pengisian yang di berikan ke baterai
sehingga menghasilkan tegangan yang
lithium berpengaruh terhadap usia pakai dari
direkomendasikan untuk melakukan pengisian
baterai tersebut, seperti yang ditampilkan pada
muatan baterai tipe 18650 dengan nomimal
table 2.[12]
tegangan 3,7 Volt.
Regulator Tegangan Arus ini selanjutnya disimpan kedalam
Regulator tegangan atau pengaturan baterai yang nantinya dapat digunakan sebagai
tegangan dapat dilakukan dengan berbagai sumber energi untuk penggunaan selanjutnya.
cara, tergantung peruntukannya tegangan Waktu pengisian ditentukan oleh besarnya arus
tersebut. Pengaturan tegangan yang dapat yang dihasilkan oleh rangkaian charger ini.
diatur dapat digunakan untuk membantu Rerata arus yang dihasilkan 48,59 mA.
memudahkan mendapatkan tegangan keluaran, Penggunaan 504 mAH pada led dan arus
jika tegangan masukan memiliki potensi
perubahan yang cukup besar.

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
26

Keluaran Solar Cell dalam 12


jam
6,35 6,5 6,38 6,24 6,4 6,37 6,356,396,11
5,89
6,5 6,446,376,356,39
6,22 6,5 6,45 6,5 6,03
4,7

Gambar 7. Rangkaian Regulator LM317

Gambar 10. Tegangan keluaran solar cell dalam 12


Jam

Tegangan keluaran dalam 1


minggu

6,386,276,326,376,306,31 6,27
5,70 6,31 5,99
5,88
6,176,36 6,296,346,376,366,266,306,15
4,82

Gambar 8. Rangkaian Regulator Variabel


Gambar 11. Tegangan keluaran solar cell dalam 1
minggu

Tegangan keluaran solar cell


dalam 1 bulan

5,76

5,7
5,67
5,64

1 2 3 4

Gambar 9. Skema solar cell Gambar 12. Rerata tegangan keluaran solar cell
dalam 1 bulan

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


27

Tegangan keluaran LM317

4,89 4,92
4,38 4,75 4,74,92 4,49 4,22
4,22
3,88 3,98 4,75 4,38 4,49
4,22 4,35 4,34 3,89
4,19
3,82 3,91

09.00
06.00
06.30
07.00
07.30
08.00
08.30

09.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
Gambar 13. Panjang gelombang cahaya tampak
Sumber : www.energyefficiencyasia.org
Gambar 17. Tegangan keluaran TP4056 per hari

jlh led If
Arus Charger LM317
178 187,5
157,5
131,5 97,94
84,29
76,4 75,85 76,24
86,87 85,30
55,22 52,45
1 2 3 4 5 65,53
57,7356,54
38,16
44,43
26,74 39,21
Gambar 14. Grafik konsumsi arus Led HPL 1 watt 14,81
5,52 21,19
2,54 15,81 18,06

jlh led
Gambar 18. Rerata arus charger LM317
5
V1
3.7V
4 +V

2 R1

1
PNP TIP41C

0,023 0,078 0,134 0,173 0,213

R2 (HPL) 1 WATT
Gambar 15. Grafik Konsumsi Arus Led SMD 1M 40%

U1
LM317
IN OUT Gambar 19. Rangkaian sensor LDR
COM
R1
J1 J2
Masukan Keluaran Saklar transistor dan Sensor LDR
Dengan mengendalikan besarnya arus
R2 basis, transistor dapat dijadikan selayaknya
suatu saklar. Pengaturan atau perubahan dari
nilai arus basis terjadi sebagai hasil penggunaan
Gambar 16. Regulator tegangan LM317

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan
28

charger yang dihasilkan 48,59 mA, untuk untuk men-charge baterai Lithium-Ion 18650
mengembalikan kapasitas baterai menjadi dengan tegangan nominal 3,7 Volt.
penuh kembali diperlukan waktu ±10 jam. Ambang tegangan pengisian penuh untuk
baterai bahan Lithium-ion sebesar 4,2
Tabel 3. Hasil pengukuran Sensor LDR Volt/sel[12].
Vin Iled Vled Rpot
No
(V) (mA) (V) (Ω)
Keterangan Penurunan tegangan 5,49 – 6,21 Volt
1 3,7 134,7 2,9 2,58K Led tidak Off yang dihasilkan solar mini tersebut
siang hari
2 3,7 80,1 2,8 7K LDR bekerja
dilaksanakan oleh rangkaian regulator LM317.
jarak dekat Keluaran yang dihasilkan regulator tersebut
3 3,7 60,3 2,7 9,75K LDR bekerja rata-rata sebesar 4,14 Volt. Dimana tegangan
jarak dekat
4 3,7 50,4 2,7 12,34K LDR bekerja tersebut selanjutnya digunakan untuk
jarak dekat mencharge baterai lithium-ion 18650.
Penggunaan led SMD membutuhkan
Pembagi tegangan, antara potensiometer tegangan 3 Volt dengan arus sebesar 0,023 mA.
1M dengan penggunaan LDR (Light Dependent Peningkatan arus linier dengan bertambahnya
Resistor). Kondisi LED di kendalikan oleh led yang dipergunakan. Pada penggunakan led
status dari transistor sebagai akibat dari SMD sebanyak 5 buah, arus yang dikonsumsi
perubahan nilai resistansi LDR karena paparan sebesar 0,213 mA. Penggunaan led HPL
cahaya yang mengenainya. dimana tegangan kerja sama dengan tegangan
Tabel 3. menyajikan hasil pengukuran kerja menggunakan led SMD yaitu sebesar 3 Volt,
dari rangkaian tersebut akibat paparan sinar arus yang dipakai sebanyak 76,4 mA. Peningkatan
yang diterima oleh LDR. Dari tabel 3, besarnya penggunaan arus linier dengan bertambahnya
nilai potensiometer mempengaruhi bekerja jumlah led yang digunakan. Pada pemakaian led
tidaknya rangkaian sensor LDR tersebut. HPL sebanyak 5 buah, arus yang digunakan
Pernyataan pada kolom keterangan menyatakan sebanyak 187,5 mA.
‘LDR bekerja jarak dekat “ mengandung makna
bahwasanya HPL akan menyala jika LDR SIMPULAN DAN SARAN
berada kalam lingkungan/kondisi gelap tidak Simpulan
terpapar oleh sinar apapun. Sedangkan makna Dari kajian yang telah dilakukan
dari keterangan “Led tidak off siang hari” diperoleh beberapa simpulan.
menyatakan tidak bekerjanya LDR selaku Pertama. Pemenuhan sifat mandiri dari
sensor, baik kondisi gelap maupun kondisi lampu yang dirancang, digunakan sensor LDR
terpapar sinar. Dengan kata lain transistor untuk on-off nya, baterai Li-ion 18560
bekerja laksana saklar biasa tanpa 2200mAH sebagai penyedia sumber energi
menggunakan sensor LDR. listrik dan LM 317 untuk memenuhi serta
menjaga ketersedia energi listrik pada baterai
PEMBAHASAN yang digunakan.
Keluaran solar sel mini type JL110x60 Kedua. Rerata tegangan dari solar cell
berada pada tegnagn antara 5,49 Volt hingga mini 6 Volt 1 Watt JL110X60 sebesar 6,01
6,21 Volt dipengaruhi oleh paparan sinar Volt, menggunakan LM317 dan dijadikan buck
matahari yang diterimanya. Tegangan yang regulator, tegangan keluaran solar cell mini
dihasilkan tersebut selanjutnya digunakan tersebut diturunkan menjadi 4,1 dan digunakan

Vokasi, Juni 2019, Th. XIV, No. 1


29

untuk mencharger baterai Li-ion 18560 Penyediaan List. Nas. Dalam Rangka
2200mA Mengantisipasi Pemanfaat. PLTU
Ketiga. Rangkaian LDR untuk pengen- Batubara Skala Kecil, PLTN, dan Energi
Terbarukan, P3TKKE, BPPT, Januari,
dalian on-off lampu, dapat diatur hingga arus
pp. 43–52, 2005.
led 50,4 mA, kondisi ini membuat LDR sangat [3] Badan Standardisasi Nasional, “SNI
sensitif terhadap cahaya yang memaparinya. 7391:2008 - Spesifikasi Penerangan
Keempat. Led SMD yang digunakan Jalan di Kawasan Perkotaan,” SNI
sebagai sumber penerangan menggunakan arus Nomor 73912008, pp. 1–41, 2008.
sebesar 2,556 mA dan dinyalakan selama 12 [4] Elsevier, Practical Elektronics
jam sehari. handbook, Sixth. ELSIVIER, 2007.
[5] J. M. Hughes, Practical electronics.
Kelima. HPL digunakan sebagai sumber
Components and Techniques. 2015.
penerangan menggunakan arus sebesar 50,1 [6] O. N. Semiconductor, Linear &
mA dan dinyalakan selama 12 jam sehari. Switching Voltage Regulator Handbook
Keenam. Arus pengisian menggunakan Linear & Switching Voltage Regulator
solar cell mini 6 Volt 1 Watt dan regulator Handbook. 2002.
LM317 rata-rata 48,59 mA. Dengan paparan [7] N. Semiconductor, 1980-Voltreg.Pdf. .
sinar matahari yang optimal, diperlukan waktu [8] Operating Technical Electronics, “A
Guide To Battery Charging,” pp. 1–5,
± 12 jam untuk membuat baterai terisi penuh
2010.
kembali. [9] H. Kato, Y. Yamamoto, M. Nagamine,
Saran And, and Y. Nishi, “Lithium ion
Penggunaan solar cell mini dengan arus rechargeable batteries,” Conf. Rec.
WESCON/’93, no. 852, pp. 210–214,
keluaran yang lebih besar dari 100 mA lebih
1993.
memungkinkan untuk menjaga stabilitas level [10] C. Simpson, “Battery Charging White
kapasitas baterai untuk waktu selanjutnya. Paper,” Texas Instruments, p. 1800,
Penggunaan HPL lebih baik jika sumber 2011.
energi listrik lebih dari 6 Volt dan kapasitas [11] S. Edition, Photovoltaic Science
penyimpanan lebih dari 3 Ampere . Handbook of Photovoltaic Science.
2011.
DAFTAR PUSTAKA [12] D. Linden and T. B. Reddy,
HANDBOOK OF BATTERIES, Third.
[1] I. Connections, “The LED Guide.” McGraw-Hill.
[2] I. Rahardjo and I. Fitriana, “Analisis [13] Datasheet, “LM117, LM317-N Wide
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Temperature Three-Pin Adjustable
Surya Di Indonesia,” Strateg. Regulator,” no. 1, 2015.

Lampu Mandiri sebagai Salah Satu Fungsi Penerangan Jalan Kawasan Perkotaan

Anda mungkin juga menyukai