Anda di halaman 1dari 6

Laporan

Research Based Learning


Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light
Emitting Diode)
FI-1201 Fisika dasar 2
Willy Nextday 119210186
NH. Salsabiela 119210189
Zahra Aulia 119210190
Tamara Agustina 119230042
Christofer Andrew Saragi 119230060
Bonifasius Efraim Laia 119230066
Ribhan Nafiz Siregar 119230081
Resky Candra Meka 119230087
Muhammad Nasrulloh 119230099
Daffa Faruq Islamy 119230105

Abstrak (ZnO) dengan dielektrikum H2SO4 yang


telah ditemukan oleh peneliti, akan
Perkembangan dunia menyebabkan digunakan sebagai sumber energi bagi
semakin berkurangnya jumlah cadangan lampu penerangan LED ini. Selama ini
bahan bakar minyak sebagai sumber energi sistem penerangan lampu LED
sedangkan kebutuhan energi semakin menggunakan sumber energi listrik PLTS
meningkat. Di bidang penerapan (lighting), yang memiliki beberapa kekurangan, seperti
teknologi lampu berkembang sejak batrai cepat rusak dan lampu LED berumur
ditemukannya lampu pijar, TL, SL, dan kini pendek karena panas yang berlebihan.
lampu LED (Light Emitting Diode). Lampu Setelah melakukan beberapa penelitian
LED kini mulai digunakan sebagai lampu untuk mengatasi masalah tersebut,
penerangan baik untuk penerangan rumah ditemukanlah sebuah solusi bahwa sistem
maupun jalan. Di Indonesia sendiri penerangan lampu LED dengan sumber sel
penggunaan LED dalam penerangan sudah surya beserta batrai cadangan yang dapat
banyak digunakan, hal ini dikarenakan harga bekerja dengan normal sesuai waktu, arus,
dari lampu LED yang relatif terjangkau dan daya, tegangan, proses pengisian dengan
usia dari lampu tersebut lebih dari 30.000 rangkaian pengendali lampu penerangan
jam. Selain itu, lampu LED dapat LED independent bertenaga surya. Telah
menggunakan sumber energi yang dilakukan uji coba terhadap hal tersebut,
terbarukan, seperti tenaga surya. Pembangkit sistem kendali waktu penyalaan dan
listrik tenaga surya (sel surya) menarik pemadaman sesuai pencahayaan alam,
digunakan mengingat energi surya adalah tegangan sistem antara 2 Volt dan 7 Volt ke
sumber energi terbarukan yang bersih dan batrai, arus sistem antara 0,5 Ampere dan 10
tersedia dalam jumlah sangat banyak di Ampere ke baterai, cut-off gangguan dan
Indonesia, harga sel surya mulai menurun, pendingin LED.
pengoperasian dan instalasinya mudah
dilakukan. Penggunaan sel surya berbahan Kata Kunci : Lampu LED, Tenaga Surya
tembaga oksida (CuO) dan seng oksida
1. PENDAHULUAN berbahaya seperti merkuri, hemat listrik dan
bentuknya yang kecil. Kelemahannya yaitu
Di Indonesia memiliki cadangan LED harganya lebih mahal dibandingkan
energi dari bahan minyak bumi yang dengan lampu lainnya dan mudah rusak
diperkirakan tinggal 10 tahun lagi, pada suhu lingkungan yang tinggi.
sedangkan untuk cadagan batubara dan gas
alam diperkirakan ada untuk 40 tahun lagi Energi surya merupakan sumber
(BP Migas,2011). Akibat semakin energi yang tidak terbatas dan tidak akan
menyusutnya cadangan minyak bumi dan habis ketersediannya dan energi ini dapat di
kebutuhan akan minyak bumi semakin manfaatkan sebagai energi alternatif yang
meningkat, maka manusia dituntut agar akan diubah menjadi energi listrik, dengn
lebih kreatif pada teknologi di bidang menggunakan sel surya. Perkembangan sel
elektronika. Semakin majunya teknologi surya dari berbagai bahan sangat cepat
dalam bidang elektronika mempunyai sehingga mengakibatkkan harganya semakin
pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. murah. Dipekirakan dimasa yang akan
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi datang banyak yang akan menggunakan
menuntut suatu alat atau barang menjadi lampu penerangan dengan sel surya karena
lebih efesien, hemat dan ramah lingkungan. energi listrik dapat disimpan.
Salah satu teknologi yang diterapkan yaitu
dalam hal penerangan. 2. TEORI DASAR

Teknologi berkembang terus Medan Magnet adalah ilmu fisika


terutama di bidang penerangan, dari lampu yang mempelajari suatu medan yang
pijar yang ditemukan oleh Thomas Alfa menggerakkan sebuah muatan listrik. Medan
Edison pada tanggal 21 Oktober 1879, magnet adalah besaran yang memiliki arah
kemudian lampu jenis TL, SL hingga lampu atau disebut memiliki medan vektor. Pada
LED dan OLED. Lampu terhemat energi lampu LED digunakan konsep dasar yaitu
pada saat ini yaitu lampu LED yang gaya lorentz. Gaya Lorentz merupakan
mengkomsumsi daya listrik yang paling gabungan antara gaya elektrik dan gaya
sedikit untuk menghasilkan cahaya yang magnetik pada suatu medan
terpakai sebesar mungkin dibandingkan elektromagnetik. Gaya Lorentz ditimbulkan
dengan lampu lainnya. karena adanya muatan listrik yang bergerak
atau karena adanya arus listrik dalam
LED merupakan sebuah komponen suatu medan magnet. Arah dari gaya
elektromagnetik yang dapat memancarkan Lorentz selalu tegak lurus dengan arah kuat
cahaya monokromatik melalui tegangan arus listrik (I) dan induksi magnetik yang
maju yang terbuat dari bahan semikonduktor ada (B). Konsep gaya lorentz yang dipakai
yang merupakan keluarga dioda. LED dapat adalah F= B I L Sin .Pada lampu LED
menghasilkan cahya tanpa menimbulkan konsep gaya lorentz terdapat pada batang
panas, sehingga banyak digunakan dalam baterai, dimana baterai harus dipasang seri
perangkat elektronik. Kelebihan LED yaitu dan setiap kutub harus berjejer atau
tahan lama, tidak mengandung bahan yang bersesuai. Pada baterai akan terdapat muatan
Research Based Learning- Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light Emitting Diode)
positif dan muatan negatif,posisi baterai jika elektromagnetik yang dipancarkan dalam
dirangkai berbentuk sejajar dengan negatif bagian spektrum yang dapat dilihat. Cahaya
positif negatif. Setiap pasangan kutub harus yang tampak merupakan hasil kombinasi
saling berlawanan,hal ini disebabkan setiap panjang-panjang gelombang yang berbeda
garis pada baterai tidak berpotongan satu energi dan bereaksi pada mata. LED
sama lain, menyebabkan posisi harus sejajar. merupakan keluarga dari dioda yang terbuat
Garis disini disebut muatan medan magnet. dari semikonduktor. Artinya, cara kerjanya
Garis akan semakin rapat dimana medan pun hampir sama dengan dioda yang
magnet makin besar ,dimana posisi jarang memiliki dua kutub, yaitu kubu positif (P)
yang harus diterima lebih dekat dari sumber dan kubu negative (N).
medan magnet. Garis-garis tidak akan
memulai ataupun berhenti melainkan akan Cahaya yang hanya terlihat pada
membentuk sebuah pola lingkaran didalam LED ini disebabkan karena bahan
baterai yang akan menyebabkan baterai semikonduktor yang memiliki jarak antara
tersebut berfungsi. Konsep lampu LED juga pita konduksi ke tingkat orbit elekttron
terdapat spektrum warna, spekrum warna ini dibawahnya cukup besar sehingga
mempengaruhi warna pencahayaan yang menyebabkan frekuensi foton yang
diberikan lampu LED pada suatu ruangan. dipancarkan sesuai dengan frekuensi
Hal ini menyebabkan lampu LED dapat gelombang cahaya yang tampak. Hal ini
hidup secara otomatis dikarenakan adanya menunukan bahwa jarak antara pita
spektrum warna dimana menggunakan konduksi ke tingkat orbit elektron di
sensor LDR. Pada penelitian kali ini bawahnya merupakan faktor yang
menggunakan adanya LDR. Penggunaan menentukan warna cahaya yang dipancarkan
LDR untuk Rangkaian pengendali waktu oleh LED. Lempeng logam berguna sebagai
penyalaan menggunakan LDR sebagai pendingin lampu LED agar usia lampu lebih
sensor, membuat rangkaian keseimbangan panjang, terutama pada jenis logam, letak
tahanan, memanfaatkan perubahan tahanan atau posisi logam dan ukuran lempeng
tinggi (saat terang) dan tahanan rendah (saat logam. Pada penelitian kali ini
gelap). menggunakan adanya LDR. Penggunaan
LDR untuk Rangkaian pengendali waktu
3. PENJELASAN DESAIN penyalaan menggunakan LDR sebagai
sensor, membuat rangkaian keseimbangan
LED merupakan komponen tahanan, memanfaatkan perubahan tahanan
elektronik solid state, sehingga lampu ini tinggi (saat terang) dan tahanan rendah (saat
tahan terhadap guncangan dan mampu gelap).
memiliki dimensi yang sangat kecil.
Artinya, teknologi ini sangat praktis dari
segi penempatan karena tidak memerlukan
ruangan yang besar namun tetap memiliki
cahaya terang maksimal. Cahaya yang
dihasilkan LED merupakan energi

Research Based Learning- Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light Emitting Diode)
Selanjutnya rangkaian pengendali
tegangan minimal 2 Volt dan maksimal 7
Volt, rangkaian tahanan mínimum dan
maksimum untuk tegangan, agar tidak
merusak sel batrai (accu). Kemudian
rangkaian cut-off untuk menghindari
gangguan hubung singkat, rangkaian hubung
singkat sesaat arus membesar dan
memutuskan sekring (fuse). Dan lempeng
logam sebagai pendingin lampu LED dan
reflektor cahaya, memanfaatkan hukum
fisika aliran panas ke ruang alam, agar usia
lampu LED lebih panjang.

4. PERCOBAAN
a. Rangkaian pengendali penyalaan dan
pemadaman lampu menggunakan
sensor LDR (Light Dependent
Resistors) . System sensor ini bekerja
mempunyai nilai tahanan tinggi (off)
pada saat mendapatkan sinar terang
matahari (mulai pukul 05.00) dan
mempunyai nilai tahanan rendah (on)
pada saat tidak mendapatkan sinar
terang matahari (mulai pukul 17.30),
LDR digunakan sebagai komponen
input tahanan (tinggi atau rendah)
pada rangkaian.
b. Rangkaian pengendali tegangan
digunakan agar tidak merusakkan sel
batrai (accu). Dibuat dengan rangkaian
sistem tegangan kurang dari 2 Volt
rangkaian akan padam (off) dan pada
tegangan lebih dari 7 Volt rangkaian
akan padam (off). Sehingga rangkaian
akan menyala (on) pada tegangan
lebih dari 2 Volt dan kurang dari 7
Volt.
c. Rangkaian pengendali arus digunakan
agar tidak merusakkan sel batrai
(accu). Dibuat dengan rangkaian
Research Based Learning- Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light Emitting Diode)
sistem arus kurang dari 0,5 Amper
rangkaian akan padam (off) dan pada
arus lebih dari 10 Amper rangkaian
akan padam (off). Sehingga rangkaian
akan menyala (on) pada arus lebih dari
0,5 Ampere dan kurang dari 10
Ampere.
d. Rangkaian cut-off digunakan untuk
menghindari kerusakan akibat 5. KESIMPULAN
korsleting atau hubungan pendek.
a. Sensor LDR pada rangkaian
Dibuat dengan rangkaian sistem
pengendali memiliki nilai tahanan
padam (off) secara langsung jika
tinggi ketika matahari terbit dan
terjadi korsleting pada rangkaian,
rendah ketika matahari terbenam.
menggunakan sekring (fuse) 1 Ampere
b. Rangkaian pengendali akan menyala
pada sisi keluaran (output) lampu ke
pada tegangan lebih dari 2 volt
netral, dan sekring (fuse) 1 Ampere
kurang dari 7 volt dan lebih dari 0,5
pada keluaran (output) baterai (accu).
A kurang dari 10 A agar sel batrai
e. Lempengan logam guna pendingin
tidak rusak.
lampu LED dan reflektor cahaya.
c. Untuk menghindari kerusakan akibat
Dibuat dengan logika kalor akan
korsleting atau hubungan pendek
disebarkan ke segala arah oleh logam,
digunakan rangkaian cut-off.
kemudian kalor akan dilepaskan ke
d. Pengintegrasian sel surya akan
alam. Jenis logam terbaik
terjadi ketika kalor panas dari
menggunakan aluminium, posisi
matahari yang disebarkan oleh
terbaik pada tengah logam diameter 30
lempengan logam lampu LED ke
cm, ukuran luas terbaik 94,2 cm² dan
segala arah lalu ke alam.
ketebalan logam 0,4 mm.

Daftar Pustaka
Evan Agung Permana, Bambang Suprianto.
(n.d.). Dwifungsi LED (Lihght
Emitting Diode) sebagai Transmisi
Optik Informasi Audio satu Arah dan
Penerangan Ruang.

Jimy harto Saputro, Tejo Sukmadi, Karnoto.


(n.d.). Analisa Penggunaan Lampu
LED dalam Rumah.

Research Based Learning- Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light Emitting Diode)
Marcelo Pilotto, Frederico Christ Dal Berto, Primadiyono, A. T. (2015). Pengembangan
Eduardo Luis Scheneider, Hugo lampu LED Alternatif sebagai
Marcelo Veit. (2020). Assessesment Efisiensi Daya. Jurnal Teknik
of LED Lamps Components and Elektro Volume 7 Nomor 2.
Material for a Recycling. Waste
Management. Suhardi, D. (2014). Protipe Controller
Lampu Penerangan LED (Light
Martono Dwi Atmadja, Farida Arinie Emitting Diode) Independent
Soelistianto, dan Harrij Mukti Bertenaga Surya . Jurnal Gamma,
Kristiana. (2016). Analisis ISSN 2086-3071.
Perbandingan Susuna Rangkaian
pada LAmpu LED untuk Wiwit indah Rahayu, Ferry Hadary, Yus
Penerangan. Volume 8; ISSN 2085- Sholva. (2018). Analisis Sistem
2347. kebutuhan Penerangan pada Ruang
Kelas dengan Light Emitting Diode
Moethia faridha. Muhammad Dahlam Yusuf (LED). Jurnal ELKHA Volume 10
Saputra. (2016). Analisa Pemakaian Nomor 1.
Daya Lampu LED pada Rumah tipe
36. Jurnal Teknik Elektro,
Universitas Mecu Buana; ISSN
2086-9479.

Musfirafh Puri Lukman, Junaedy, Yosua


Friendly Yorendy Rieuwpassa.
(2018). Sistem Lampu Otomatis
dengan Sesor Gerak, Sensor Suhu,
dan Sensor Suara Berbasis
Mikrokontroler. Jurnal Resistor
Volume 1 Nomor 2; e-ISSN 2598-
9650.

Nida Nabilah, hannif Izzatul islam, Dendy


Handy Saputra, Gagat Mughmi
pradipta, Sofyan Said, Ade
Kurniawan, Heriyanto Syafutra,
Ridwan Siskandar, Irzaman. (2016).
Pembuatan Protipe Lampu Otomatis
untuk Penghematan Energi Berbasis
Arduino Uno di Departemen Fisika
FMIPA IPB. Prosiding Seminar
Nasional Fisika Volume V; e-ISSN
2476-9398.

Research Based Learning- Pengintegrasian Rangakaian Sel Surya Menjadi Rangkaian Kontrol Lampu LED (Light Emitting Diode)

Anda mungkin juga menyukai