Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN SOAL

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN KONSINYASI

Dosen Pengampu:

Dr. I Gusti Ayu Eka Damayanthi, S.E., M.Si. CRA. CRP

Oleh:

Nama:Ni Komang Ari Trisna Darmayanti

Nim: 2207531250

Absen: 25

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2024
K15-1 Perjanjian Persekutuan
Nita dan Gita mempertimbangkan pembentukan
persekutuan untuk menjalankan toko kerajinan dan
hobi. Mereka mendatangi anda untuk mendapatkan
informasi mengenai elemen dasar dari perjanjian
persekutuan. Perjanjian persekutuan biasanya
menyatakan rasio pembagian laba rugi. Perjanjian juga
membuat pembagian laba rugi tambahan seperti gaji,
bonus, dan penyisihan bunga atas modal yang
diinvestasikan.
a. Jelaskan mengapa perjanjian Persekutuan membutuhkan fitur tambahan untuk rasio
pembagian laba rugi!
Jawaban:
Perjanjian Persekutuan membutuhkan fitur tambahan untuk rasio pembagian laba rugi karena
pentingnya mengakomodasi faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi masing-masing
mitra dalam kesuksesan bisnis. Dengan menetapkan rasio pembagian laba rugi yang adil
berdasarkan persentase kepemilikan, kontribusi modal, usaha, dan tanggung jawab, dapat
meminimalisir potensi konflik di masa depan dan memastikan kesepakatan yang saling
menguntungkan bagi semua pihak. Ini memungkinkan untuk membangun hubungan kerja sama
yang kuat dan berkelanjutan di dalam perusahaan.
b. Jelaskan alasan mengapa Anda setuju dalam mencatat gaji dan tunjangan bonus kepada
sekutu sebagai beban termasuk dalam menghitung laba neto!
Jawaban:
Saya setuju untuk mencatat gaji dan tunjangan bonus kepada sekutu sebagai beban karena hal
ini mencerminkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kompensasi kerja dari para
sekutu. Dalam konteks bisnis toko kerajinan dan hobi yang akan dijalankan oleh Nita dan Gita,
penting untuk mencatat gaji dan tunjangan bonus kepada mereka sebagai beban dalam
menghitung laba neto. Hal ini dikarenakan gaji dan tunjangan bonus merupakan bentuk
kompensasi atas kontribusi aktif mereka dalam menjalankan bisnis tersebut. Dengan
mencatatnya sebagai beban, perusahaan dapat menjaga keterbukaan dan transparansi dalam
laporan keuangannya, serta menghasilkan gambaran yang lebih akurat tentang semua biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan. Pengukuran laba bersih yang akurat sangat
penting untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membuat keputusan yang tepat terkait
pengelolaan keuangan. Selain itu, dengan memisahkan gaji dan tunjangan bonus sebagai
beban, perusahaan dapat secara jelas membedakan antara pendapatan yang diperoleh dari
penjualan barang dengan biaya operasional yang dikeluarkan, termasuk kompensasi untuk
pemilik. Dengan demikian, mencatat gaji dan tunjangan bonus sebagai beban adalah langkah
yang tepat dalam mengelola keuangan perusahaan dengan baik.
c. Apa alasan mengapa Anda tidak setuju dalam mencatat gaji dan tunjangan bonus
kepada sekutu sebagai beban!
Jawaban:
Saya tidak setuju dengan mencatat gaji dan tunjangan bonus kepada sekutu sebagai beban
karena menurut pandangan akuntansi persekutuan, gaji dan tunjangan bonus adalah bagian dari
distribusi laba. Hal ini karena gaji untuk sekutu bukanlah bagian dari beban operasional,
melainkan merupakan hasil dari investasi sekutu dalam persekutuan. Oleh karena itu, gaji yang
dibayarkan kepada sekutu tidak digunakan untuk menghitung laba, tetapi langsung disalurkan
ke akun modal sekutu sebagai distribusi laba. Sementara itu, bonus dan tunjangan diberikan
kepada sekutu sebagai tambahan kompensasi bagi mereka yang memberikan kontribusi ekstra
dalam persekutuan.
d. Dalam perjanjian Persekutuan terkadang terdiri dari provisi untuk bunga atas modal
yang diinvestasikan dalam mendistribusikan laba kepada masing-masing sekutu.
Sebutkan provinsi tambahan yang harus dimasukkan dalam perjanjian Persekutuan
sehingga jumlah bunga dapat dihitung!
Jawaban:
Provisi tambahan yang harus dimasukkan dalam perjanjian persekutuan untuk menghitung
jumlah bunga adalah sebagai beriku:
- Basis Penentuan Tingkat Bunga: Perjanjian harus mencakup basis penentuan tingkat
bunga yang akan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan tingkat bunga yang
harus dibayar. Ini dapat mencakup tingkat bunga tetap, tingkat bunga mengambang
yang terkait dengan suku bunga pasar, atau tingkat bunga yang ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara para mitra.
- Penentuan Bunga saat Distribusi Laba Rugi: Perjanjian harus menjelaskan cara bunga
dihitung dan diterapkan saat proses distribusi laba rugi. Ini termasuk apakah bunga akan
dibayarkan sebelum atau setelah pembagian laba rugi kepada para mitra, serta apakah
bunga akan dihitung berdasarkan saldo modal awal, saldo rata-rata, atau saldo akhir
periode.
- Penggunaan Saldo Modal sebagai Dasar Bunga: Perjanjian harus menetapkan
penggunaan saldo modal sebagai dasar untuk menghitung bunga. Ini dapat mencakup
saldo awal periode (misalnya, saldo modal pada awal tahun), saldo rata-rata periode
(rata-rata dari saldo modal selama periode tertentu), atau saldo akhir periode (misalnya,
saldo modal pada akhir tahun).
Dengan memasukkan provisi tambahan ini dalam perjanjian persekutuan, para mitra dapat
memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana bunga akan dihitung dan diterapkan, serta
memastikan transparansi dan keadilan dalam pembagian laba rugi di antara mereka.

L15-5 Memadankan Istilah Persekutuan dengan Deskripsinya


Jawaban:
1. F. Bonus kepada sekutu lama
2. E. Sekutu terbatas
3. H. Pembagian laba atau rugi Persekutuan sama rata
4. C. Pengakuan selain bonus dan goodwill
5. G. Bunga atas saldo modal
6. A. Sekutu umum
7. I. Pengakuan goodwill sekutu baru
8. D. Akun penarikan
9. M. Akun modal
10. B. Utang wesel kepada sekutu
11. J. Pengakuan goodwill sekutu lama
12. L. Bonus kepada sekutu baru
13. J. Pengakuan goodwill sekutu lama
14. D. Akun penarikan
15. B. Utang wesel kepada sekutu

Anda mungkin juga menyukai