Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ihsan Arif Simargolang

Kelas : AB-3B

1. Strategi berikut yang dapat diterapkan oleh professional Indonesia untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan pertumbuhan professional mereka dalam bisnis yang terus berubah
a. Evaluasi diri
Evaluasi diri yang dimaksud yakni menganalisis kekuatan, kelemahan, dan peluang
pengembangan diri. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan, para professional dapat
dengan mudah menemukan peluang dalam mengembangkan diri mereka.
b. Penyusunan rencana
Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek serta langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapainya sehingga dapat memberikan arah yang jelas untuk
pengembangan karier
c. Peningkatan keterampilan
Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalui pelatihan, sertifikasi, dan belajar
mandiri
d. Mendapatkan mentoring
Mencari mentor yang dapat memberikan bimbingan, inspirasi, dan dukungan dalam
pengembangan karir. Mendapatkan mentoring memungkinkan untuk belajar dari
pengalaman orang lain, mendapatkan pandangan baru, dan membangun jaringan yang
dapat mendukung perkembangan professional.

2. Pertumbuhan teknologi dan platform digital telah mengubah lanskap profesional di Indonesia
dengan cepat yang tentu saja mempengaruhi ekspektasi profesiona di berbagai profesi.
Beberapa contoh perubahannya yaitu
a. peningkatan konektivitas memungkinkan kolaborasi jarak jauh, mengubah cara kerja
secara drastis. Ekspektasi terhadap tingkat keahlian digital dan kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan teknologi secara cepat menjadi lebih tinggi.
b. platform digital juga menciptakan peluang baru, terutama di bidang pemasaran, e-
commerce, dan teknologi informasi. Profesional di berbagai sektor diharapkan
memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap pemanfaatan platform ini untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan professional dalam beradaptasi dengan keadaan
tersebut yaitu
1. Banyak profesional mengikuti pelatihan dan kursus untuk meningkatkan keterampilan
digital mereka. Pendidikan lanjutan membantu mereka tetap relevan dan kompetitif dalam
lingkungan kerja yang terus berubah.
2. Profesional berintegrasi dengan menerapkan teknologi dalam pekerjaan sehari-hari. Mereka
mengadopsi perangkat lunak dan alat kerja yang memungkinkan efisiensi dan kolaborasi yang
lebih baik.
3. Selain keterampilan teknis, profesional juga mengembangkan keterampilan "soft" seperti
kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah. Ini penting untuk berfungsi dalam tim
yang semakin terhubung secara digital.

4. Bergabung dengan komunitas online dan offline membantu para profesional tetap
terhubung dengan tren terbaru dan mendapatkan dukungan dari sesama profesional.
5. Profesional semakin menerima fleksibilitas dalam hal tempat kerja dan jam kerja,
memanfaatkan teknologi untuk bekerja dari jarak jauh dan menyesuaikan jadwal kerja
mereka.
6. Meningkatkan kesadaran tentang keamanan digital dan menerapkan praktik terbaik dalam
melindungi data dan informasi perusahaan.
7.: Para profesional membuat rencana karier terarah yang mencakup perkembangan teknologi,
memastikan bahwa mereka selalu siap menghadapi perubahan dalam lingkungan kerja.

3. Menjadi seorang profesional sejati di bidang bisnis berarti menerapkan standar tinggi etika
kerja, kinerja berkualitas, dan komitmen terhadap integritas.
Atribut dan karakteristik utama yang membedakan seorang profesional dari seseorang yang
hanya bekerja dalam peran bisnis yakni seorang profesional tidak hanya menyelesaikan
pekerjaan secara rutin tetapi juga menonjol dalam penerapan etika kerja yang tinggi,
menampilkan komunikasi yang efektif, dan mengedepankan komitmen terhadap keunggulan
sementara seseorang yang hanya bekerja mungkin hanya mengejar tugas-tugas tertentu,
seorang profesional merangkul berbagai atribut ini untuk tidak hanya menyelesaikan tugas,
tetapi juga untuk membawa nilai tambah dan pertumbuhan dalam konteks bisnisnya.

4. Emily seharusnya mempertimbangkan dampak jangka Panjang dari pilihan ini. Meskipun
Mark memiliki keterampilan yang dibutuhkan, reputasinya dapat merusak citra perusahaan.
Sebaliknya, Susan membawa profesionalisme dan etika yang penting untuk memelihara
budaya lingkungan perusahaan.
Terdapat 2 solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalhan ini secara profesional
adalah
a. Melakukan wawancara lebih lanjut dengan keduanya untuk memahami lebih dalam
terkait kelemahan, kelebihan dan memberikan kesempatan kepada Mark dan Susan.
Emily dapat memberikan kesempatan kepada Mark untuk menjelaskan perubahan
perilaku atau pembelajaran dari pengalaman sebelumnya. Sementara itu, Susan dapat
diberikan untuk menunjukkan bagaimana ia dapat mengatasi potensial kesenjangan
keterampilan.
b. Dengan menolak Mark dikarenakan reputasinya yang akan memungkinkan untuk
merusak citra perusahaan. Citra perusahaan sangat krusial karena menciptakan
persepsi yang kuat dan berkelanjutan di mata pelanggan, mitra bisnis, karyawan, dan
pemangku kepentingan lainnya. Citra perusahaan mencerminkan reputasi dan nilai-
nilai inti yang dipegang oleh perusahaan. Sedangkan Susan dapat diberikan pelatihan
yang khusus untuk dapat menutupi kesenjangan keterampilan.

5. Kasus ini mencerminkan konflik kepentingan dan pelanggaran etika. Hal ini berfokus pada
Steve yang menerima hadiah dari salah satu pemasok XYZ Electronics dan sedang
menghadapi dilema etika yaitu jika melaporkan sikap gratifikasi ini maka akan dapat
membahayakan pekerjaannya dan jika tetap diam atau tidak dilaporkan maka akan melanggar
hukum kebijakan perusahaan. Resolusi yang tepat adalah Steve seharusnya melaporkan
gratifikasi ini kepada atasan departemen etika perusahaan. Dengan transparasi penuh
perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk menangani pelanggaran kebijakan
dengan adil dan menerapkan sanksi yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai