Anda di halaman 1dari 1

Lenganjan[sunting | sunting sumber]

Sebuah cerita rakyat dari daerah Manggarai, Nusa Tenggara Timur bercerita tentang seorang
tokoh bernama Lenganjan. Dalam cerita ini, Lenganjan harus mengalahkan sesosok raksasa
bernama Empo Rua. Untuk menemukan Empo Rua, Lenganjan mendatangi sebuah danau di
hutan tempat tiga putri Empo Rua biasa mandi, dan mengambil pakaian salah satu putrinya
(bernama Putri Biru) untuk ditanyai keberadaan Empo Rua, serta untuk dipersuntingnya sebagai
istri. Putri itu membawa Lenganjan ke rumah Empo Rua, yang memberikan Lenganjan tiga
tantangan untuk bisa menikah dengan putri yang dia temui.
Cerita ini ditulis dengan judul "Raja Rebo Manggarai" dalam buku Cerita Rakyat Nusa Tenggara
Timur terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1982.
Salambous[sunting | sunting sumber]
Sedangkan di Kepulauan Kei, Maluku, terdapat cerita seorang tokoh bernama Salambous.
Salambous diceritakan hidup dengan ibunya dalam keadaan miskin, dan bekerja sehari-hari
sebagai pengumpul kayu dari hutan untuk ditukar dengan makanan. Seperti cerita Jaka Tarub,
Salambous menemukan tujuh bidadari dari kahyangan yang mandi di sebuah danau di hutan,
mengambil pakaian salah satu bidadari tersebut, dan mengembalikannya dengan syarat si
bidadari itu menjadi istrinya. Istri barunya itu kemudian diajak ke rumah Salambous dan
dikenalkan kepada ibu Salambous.
Rajapala[sunting | sunting sumber]
Cerita rakyat di daerah Bali yang memiliki isi cerita menyerupai Jaka Tarub adalah cerita yang
berjudul Rajapala. Rajapala diceritakan sebagai seorang pemburu. Pada suatu hari, ketika
sedang berburu, ia menemukan tujuh bidadari yang sedang mandi. Ia lalu mengambil salah satu
selendang miliki bidadari itu. Bidadari yang kehilangan selendangnya diceritakan tidak bisa
kembali ke kahyangan. Bidadari tersebut bernama Ken Sulasih. Ken Sulasih yang mengetahui
bahwa selendangnya itu dicuri oleh Rajapala, kemudian meminta Rajapala untuk
mengembalikannya. Rajapala bersedia untuk mengembalikan, asalkan Ken Sulasih mau
menikah dengannya dan memberikannya seorang anak laki-laki. Ken Sulasih menuruti itu
semua. Mereka menikah dan memiliki seorang putra bernama I Durma. Setelah beberapa tahun,
Ken Sulasih menagih janji dari Rajapala untuk mengembalikan selendangnya. Rajapala dengan
berat hati mengembalikan selendang Ken Sulasih. Ken Sulasih lalu diceritakan terbang kembali
ke kahyangan dengan menggunakan selendangnya. Rajapala kemudian berpamitan kepada
anaknya, ia akan pergi bertapa di hutan. Rajapala berpesan kepada anaknya agar selalu
berperilaku yang baik.

Anda mungkin juga menyukai