Anda di halaman 1dari 3

Nama : Friza Ruby Cahya Nirwana

NIM : 202110110311130

Mata Kuliah : Prak. Haper II

Instruktur : Siti Wulandari, S.H

ANALISIS KASUS

a. siapa para pihak dalam soal tersebut (penyebutan serta legal standing dalam perkara)
Soal A : Para pihak adalah PT. Kerja Makmur dan Maria Ulfa. PT. Kerja Makmur adalah
perusahaan outsourching yang bergerak di Jl. Ir. Soekarno No. 101, Surabaya, Jawa Timur.
Maria Ulfa adalah karyawan di Divisi Human Resources sebagai admin di
perusahaantersebut, yang bekerja di Jl. Raya Gedangan No. 54, Sidoarjo, Jawa Timur.
Soal B : Para pihak adalah PT. Jaya Abadi dan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. Jaya
Abadi merupakan perusahaan konstruksi yang memohon kredit dari Pt. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah bank yang menyediakan kredit kepada
PT. Jaya Abadi.
Soal C : Para pihak adalah Ayu Ananda dan Bagas Patra, yang merupakan suami dan istri.
Ayu Ananda merupakan dokter, sementara Bagas Patra merupakan karyawan BUMN.
Keduanya merupakan warga negara Indonesia dan menikah secara sah agama dan negara pada
12 Desember 2014. Setelah menikah, mereka memutuskan untuk tinggal di Jl. Cempaka
Kavling E-33 Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
b. apa yang menjadi pokok sengketa atau pokok permasalahan, kualifikasi atau jenis perkara
perdata
Soal A :Pokok permasalahan dari kasus ini adalah perselisihan antara pekerja Maria Ulfa
dengan atasannya PT. Kerja Makmur, atas upah dan tunjangan yang belum dibayarkan.
Atasannya belum membayar kenaikan gaji karyawan dan Tunjangan Hari Raya, serta telah
mengurangi gajinya sebesar 20%. Karyawan tersebut memprotes keputusan ini, namun
pemberi kerja menyatakan bahwa perubahan ini di perlukan untuk efisiensi keuangan
perusahaan dan bahwa karyawan yang tidak menerimanya bebas untuk keluar menyangkut
penafsiran kontrak kerja serta hak dan kwajiban kedua belah pihak.
Soal B : Permasalahan utama dalam hal ini adalah PT. Jaya Abadi dalam membayar kembali
pinjaman yang mereka terima dari PT. Bank Mnadiri (Persero) Tbk. tepat waktu. Meskipun
tanggal pelunasan telah disepakati yaitu 8 Februari 2024, PT. Jaya Abadi belum melunasi
pinjamannya, dan PT. Bank Mnadiri telah mengirimkan dua kali warning pada tanggal 10
Februari 2024 dan 10 Maret 2024. PT. Jaya Abadi juga belum menanggapi pengingat
tersebut. Selain itu, PT. Jaya Abadi memiliki utang sebesar satu miliar rupiahkepada PT. Sinar
Mas yang juga telah lewat jatuh tempo. Kualifikasi atau jenis permasalahan hukum dalam
perkara ini adalah sengketa kontrak.
Soal C : Pokok sengketa atau permasalahan yang terjadi antara Ayu Ananda dan Bagas Prata
adalah perbedaan pendidikan, usia, dan keinginan mengenal program hamil. Ayu merasa tidak
memiliki kesempatan berkarir jika kembali ke Malang dan tidak merasa asa yang salah
dengan dirinya secara medis untuk bisa hamil. Bagas Prata menyadari usianya yang tidak
muda lagi dan berusaha menjaga komusikasi dengan Ayu, namun kesulitan terjadi karena Ayu
merasa tidak memiliki kesempatan berkarir jika kembali ke Malang. Keduanya juga memiliki
perbedaan pendidikan, dimana Ayu merupakan dokter spesialis bedah anak, sedangkan Bagas
Prata berpekerjaan karyawan BUMN.
c. kompetensi (kewenangan mengadili) absolut serta relatif dalam pengajuan perkara.
Soal A : Untuk pengajuan perkara tersebut, Maria Ulfa dan karyawan lainnya harus
melakukan gugatan atau permohonan kepada Pengadilan Negeri yang ditujukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri. Prosedur pengajuan perkara meliputi penggugatan atau permohonan yang
harus disertai dengan surat permohonan/gugatan, surat kuasa yang sudah dilegalisir (apabila
menggunakan advokat), dan memori banding. Setelah mendapat persetujuan,
penggugat/kuasanya harus membayar biaya gugatan/SKUM. Selanjutnya, penggugat harus
menunggu Surat Panggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang disampaikan
oleh Juru Sita Pengganti dan menghadiri sidang dengan jadwal yang telah di tentukan.
Soal B : PT. Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan konstruksi yang berlokasi di Jl. Ksatrian
No. 10, Kec. Karangpilang, Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Perusahaan ini memiliki dua
bidang tanah sebagai jaminan bagi pinjaman yang diajukan kepada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Bidang tanah pertama adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 15/Kel.
Kedungdoro, seluas 13.920 M2 sesuai Surat Ukur No. 14/1990 tanggal 20-04-1990 yang
dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Surabaya tanggal 05-06-1990, dan telah diperpanjang
dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 34 atas nama PT. Jaya Abadi terletak di Jl.
Plemahan VI/1 Kel. Kedungdoro, Kec. Tegalsari, Surabaya. Bidang tanah kedua adalah
Sertifikat Hak Milik No. 1263 diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Surabaya atas nama PT.
Jaya Abadi atas sebidang tanah dan bangunan seluas 246 M2 dikenal atau terletak di Jl.
Ksatrian No. 10, Kec. Karangpilang, Surabaya.
Perjanjian kredit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada tanggal 8 Desember 2022
dengan nomor surat kredit 1234/MANDIRI-KRDT/2022. Pinjaman yang diajukan oleh PT.
Jaya Abadi kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar Rp. 3.500.000.000,- (tiga
milyar lima ratus juta rupiah). Namun pada saat jatuh tempo PT. Jaya Abadi belum juga
melunasi hutangnya kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. Bank Mandiri telah
mengirimkan somasi sebanyak dua (2) kali, yakni pada tanggal 10 Februari 2024 dengan
nomor surat 8/Mandiri-Per-Tbk/2024 dan 10 Maret 2024 dengan nomor surat 12/Mandiri-Per-
Tbk/2024. Namun PT. Jaya Abadi tidak menghiraukan somasi yang telah diberikan oleh PT.
Bank Mandiri. Selain memiliki utang pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Jaya Abadi
juga memiliki utang pada PT. Sinar Mas sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) yang
jatuh tempo pada 12 Januari 2024 dan belum dilakukan pelunasan.
Soal C : Dalam soal tersebut, kompetensi (kewenangan mengadili) absolut serta relatif dalam
pengajuan perkara adalah kompetensi yang dimiliki oleh pihak yang mengadili atau
mengelola perkara. Dalam kasus ini, kompetensi ini dimiliki oleh pihak yang mengadili
perkara pernikahan Ayu Ananda dan Bagas Patra. Pihak yang mengadili perkara ini memiliki
kewenangan untuk menentukan status pernikahan, mengeluarkan kutipan akta nikah, dan
mengeluarkan surat keterangan pernikahan. Kompetensi ini juga dimiliki pihak yang
mengelola kantor urusan agama (KUA) yang menjadi tempat pendaftaran pernikahan.
Kompetensi ini relatif dalam hal menentukan dan mengeluarkan surat keterangan pernikahan,
yang diperlukan untuk meneruskan hubungan pernikahan yang jarak jauh.

Anda mungkin juga menyukai