Anda di halaman 1dari 2

Nama: Bhita Septiana Sari

Npm: 2113034083

Kelas: Geografi A

Mata Kuliah: Geografi Hewan dan Tumbuhan

Dosen Pengampu: Dr. Sugeng Widodo, M.Pd.

Jelaskan secara historis, mengapa jerapahdan angsa berleher panjang, sedangkangajah


bertubuh besar, jawabannya terkaitdengan lingkungan fisik (topografi dan vegetasi)!

1. Jerapah berleher panjang karena berevolusi dan merupakan bentuk survivalitas saat
mencari makan. Namun dalam teori lain hal ini di kaitkan juga karna faktor pertahanan
keturunan jerapah per individu, dalam penelitian The American Naturalist pada 1996,
pejantan jerapah akan bertarung dengan saling memukulkan lehernya untuk
mendapatkan betina. Dalam pertarungan ini, pemilik leher panjang cenderung menjadi
pemenang sehingga gen mereka pun diteruskan ke generasi berikutnya. Namun ada
juga penelitian yang mengaitkan panjangnya leher jerapah di gunakan untuk mengatur
suhu tubuhnya karna iklim panas di Afrika dari penelitian tersebut di dapat kesimpulan
bahwa leher jerapah yang ramping dan panjang membuat hewan tersebut merasa lebih
sejuk.

2. Berbeda dengan jerapah angsa sebenarnya memiliki dua jenis, ada angsa yang berleher
panjang dan angsa yang berleher pendek angsa berleher panjang di sebut swan dan yang
berleher pendek biasanya di sebut goose, Angsa berleher panjang memiliki panjang
tubuh mencapai 150 sentimeter dengan berat hingga 12 kilogram, sedangkan angsa
berleher pendek panjang tubuhnya sekitar 70 sampai 110 sentimeter dengan berat
hingga 6,5 kilogram. Angsa bermigrasi dalam formasi diagonal atau formasi V pada
ketinggian yang tinggi, dan tidak ada unggas air lainnya yang bergerak secepat angsa
di air atau di udara. Angsa merupakan hewan endemik kolam, danau, sungai, muara,
dan lahan basah di seluruh dunia. Sebagian besar spesies angsa lebih menyukai iklim
sedang atau Arktik dan bermigrasi selama musim dingin. Saat berenang di air, ia
memberi makan melalui metode yang disebut dabbling, di mana angsa membalik
tubuhnya dan menjangkau ke dalam air dengan lehernya yang panjang ke vegetasi di
dasar danau atau kolam.

3. Secara genetik, gajah memang sudah didesain sebagai hewan bertubuh raksasa. Faktor
genetik ini pun didukung dengan pola makan gajah yang banyak. Gajah merupakan
hewan mamalia atau hewan yang memiliki kelenjar susu. Secara genetik, gajah
memang sudah didesain sebagai hewan bertubuh raksasa. Faktor genetik ini pun
didukung dengan pola makan gajah. Gajah mampu mengkonsumsi makanan seberat
140 hingga 250 kilogram per harinya. Menjadi begitu besar menempatkan gajah pada
keuntungan bertahan hidup. Ukuran mereka telah membantu mereka mempertahankan
diri, menyimpan lemak dan air dengan lebih baik, mencerna lebih efisien dan
mengembangkan otak yang lebih besar. Kebesaran mereka telah membantu mereka
bertahan hingga hari ini. Habitat gajah juga mempengaruhi ukuran tubuh gajah
kebanyakan di bagian sabana Afrika dan di gajah di hutan Afrika memiliki tubuh yang
lebih besar dari pada gajah Asia, yang mana daerah Afrika memiliki iklim yang panas,
sehingga tubuh gajah yang besar dapat menyimpan lemak dan air dengan lebih baik dan
bertahan hidup lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai