Anda di halaman 1dari 12

0Jenis-jenis biota yang dilindungi : 1.

Reptilia laut Penyu Tempayan (Caretta caretta)

Penyu Tempayan (Caretta caretta), Penyu ini berwarna coklat kemerahan, tukik berwarna coklat.Ukuran: panjang karapas penyu dewasa 73 107 Cm Berat: penyu dewasa sampai 159 Kg Makanan: kepiting, kerang Tempat hidup: Umumnya ditemukan di daerah tropis. Di Indonesia sampai saat ini hanya ditemukan di perairan saja belum ada laporan penyu ini bertelur di kepulauan Indonesia.

Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu, terutama penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan kecil.Jenis penyu hijau, atau yang biasanya dikenal dengan nama Chelonia mydas adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis,

terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Namanya didapat dari lemak bewarna hijau yang terletak di bawah cangkang mereka.

Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae) penyu belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot 600 - 900 kilogram.

Penyu Sisik (Eretmochelysimbricata)

Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu yang terancam punah, yang termasuk ke dalam famili Cheloniidae. Ia adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki distribusi di seluruh dunia, dengan dua subspesies di Atlantik dan Pasifik. E. imbricata imbricata adalah subspesies di Atlantik, sedangkan E. bissa imbricata adalah subspesies di wilayah Indo-Pasifik.

Penyu Rider / Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)

Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram.

panjang tempurung / karapas 51 75 cm berbentuk kubah, dengan 5 9 pasang sisik lateral atau lebih (biasanya 6 7 pasang), berwarna abu abu zaitun. di bagian plastron terdapat lubang dengan perut berwarna kuning. beratnya dapat mencapai antara 33 45 kg. telur berjumlah 105 170 butir, bergaris tengah 3,2 4,8 cm, dan menetas dalam 45 65 hari. tukik maupun penyu dewasa pemakan segala (omnivora). ciri ciri khusus dari penyu ini adalah mempunyai 2 pasang sisik prefrontal di kepala.
Penyu Pipih (Natator depressa) Panjang tempurung 88 96 cm, pipih dan halus dengan 4 pasang sisik rusuk yang melengkung ke luar di sisi tubuh. Warna punggung kelabu, perut krem. Berat dapat mencapai antara 70 90 kg. Umumnya bertelur di pulau pulau yang terdapat di antara perairan australia sampai dengan perairan indonesia bagian timur. Telurnya berjumlah antara 22 -76 butir dengan garis tengah antara 4,7 5,6 cm, menetas setelah 47 58 hari. Tidak banyak diketahui tentang makanannya tetapi pada umumnya adalah Carnivora.

2. Mamalia Paus Biru (Balaenopthera musculus)

Panjangnya mencapai lebih dari 33 meter dan memiliki massa 181 ton metrik atau lebih. Binatang ini dipercaya sebagai hewan terbesar yang pernah ada.[4][5] Panjang dan langsing, tubuh paus biru dapat bervariasi keteduhan kelabu kebiruannya Paus biru memiliki tubuh lonjong panjang yang menunjukkan bidang dalam perbandingan dengan tubuh paus lain.[15] Kepalanya berbentuk datar dan U dan memiliki punggung mencolok yang terbentang dari lubang sembur hingga bagian birir atas.[15] Bagian depan mulut berbentuk tebal dengan lempeng balin; sekitar 300 lempeng (setiap lempeng panjangnya sekitar satu meter)[15] tergantung dari rahang atas, mencapai 0.5 m yang kembali ke dalam mulut. Antara 60 dan 90 lekukan (disebut lempeng ventral) mencapai dari kerongkongan secara pararel hingga tubuh. Lempeng ini membantu dalam memindahkan air dari mulut setelah gerakan makanPaus biru kemudian menjadi diburu di Islandia (1883), Kepulauan Faroe (1894), Newfoundland

(1898), dan Spitsbergen (1903). Tahun 1904-05 paus biru pertama tertangkap di Georgia Selatan
Paus Bersirip (Balaenopthera physalus)

Paus, yang memiliki panjang hampir sepanjang 27 meter[2], adalah paus terbesar kedua dan binatang terbesar kedua di dunia setelah paus biru,[2]. Paus sirip adalah paus yang berpostur panjang dan langsing. Tubuh paus sirip berwarna abu-abu kecoklatan tetapi bagian permukaan bawah lebih terang. Komisi Perpausan Internasional (IWC) mengeluarkan larangan perburuan paus ini,[4] tetapi Islandia dan Jepang tetap menyatakan keinginannya untuk melakukan perburuan. Paus Bongkok (Megaptera novaeangliae)

Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) adalah paus balin, salah satu spesies rorqual terbesar, panjang paus bungkuk dewasa sebesar 12-16 meter dan memiliki berat 36.000 kilogram. Paus Bungkuk memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di permukaan air. Jantan mengeluarkan lagu yang terdengar selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Peran lagu ini belum diketahui, walaupun

sepertinya memiliki peran dalam berpasangan. Paus Lemak (Cetacea) Hewan-hewan dari ordo Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini. Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air. Duyung (Dugong dugon)

Negara-negara yang menjadi habitat duyung antara lain Australia bagian utara, Bahrain, Brunei Darussalam, China, Djibouti, India, Indonesia, Jepang, Jordania, Kaledonia Baru, Kamboja, Kenya, Kepulauan Solomon, Komoro, Madagaskar, Malaysia, Mayotte, Mesir, Mozambiq, Palau, Papua New Guinea, Pilifina, Qatar, Saudi Arabia, Singapora, Somalia, Sri Lanka, Sudan, Tanzania, Thailand, Timor Leste, Uni Emirat Arab, Vanuatu, Vietnam, dan Yaman. Diskripsi. Ikan duyung mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg. Kulit Duyung (Dugong dugon) tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruan. Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam. Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam.

Lumba-lumba (ziphidaee)

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumbalumba, sehingga terhindar dari benturan.

Morfologi Lumba-lumba Carwadine et al. (1997) menerangkan ciri-ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu mereka memiliki bentuk bagian tubuh yang berbeda dengan kebanyakan mamalia yang lain. Kebanyakan mamalia memiliki lubang hidung yang menghadap ke depan, tetapi Cetacea memiliki lubang hidung diatas kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di samping kepala yang merupakan posisi dari kuping namun tidak terdapat daun telinga. Cetacea memiliki leher yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala yang terbatas. Di belakang kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti sirip tanpa jari dan lengan. Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh Cetacea adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal berguna untuk kestabilan dan pengaturan panas tubuh. Pada beberapa spesies, sirip dorsalnya kecil atau bahkan tidak dijumpai sama sekali. Fluks horizontal terdapat di ujung ekor dan ditunjang hanya dibagian tengah oleh bagian akhir tulang ekor (tulang belakang), dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang. Menurut Reseck (1998), satu perbedaan mendasar antara ikan dan Cetacea adalah dari bentuk tubuh yaitu pada ekor, dimana ekor mamalia adalah horinzontal dan ketika berenang bergerak keatas dan kebawah dan dikombinasikan dengan sedikit gerakan memutar, sedangkan pada ikan ekornya berbentuk vertikal dan bergerak dari sisi ke sisi ketika berenang. Masih banyak masyarakat menyebut Lumba-lumba sebagai ikan Lumba-lumba, karena hidup di air dan berenang bergerombol seperti ikan pada umumnya. Sebenarnya Lumbalumba adalah bangsa mamalia/satwa menyusui, sama seperti kambing maupun sapi. Satwa Lumba-lumba dan paus dengan bentuk badan seperti ikan termasuk bangsa Cetacea yang hidup diperairan. Untuk memudahkan bergerak di air tubuh Lumba-lumba seperti torpedo atau streamline dan sangat hidrodinamis dengan ujung tubuhnya yang meruncing dan langsing sehingga bergerak dalam air tanpa hambatan yang berarti. Untuk bergerak dalam air, Lumba-lumba dilengkapi siri-sirip dada, sirip punggung dan posisi sirip ekornya mendatar tidak tegak/berdiri serta bergerak naik dan turun untuk membantu mendorong tubuhnya pada saat berenang. Tubuhnya stabil sekitar 37C bernafas menggunakan paruparu, dilengkapi dengan sebuah lubang pernafasan yang berkatup dibagian atas kepala dan satwa ini memiliki satu set gigi yang sama seta tidak memiliki gigi seri. Cetacea termasuk kedalam golongan hewan berdarah panas, sebagian besar energi tubuhnya dihabiskan untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Rambut atau bulu pada mamalia laut berkurang atau bahkan menghilang, hal tersebut berhubungan dengan adaptasi mengurangi hambatan dalam pergerakan. Untuk kestabilan suhu, Cetacea memiliki lapisan lemak dibawah kulitnya. Lemak terdapat pula di bagian lain dari tubuh, pada organ seperti hati, jaringan otot dan didalam tulang dalam bentuk minyak, dengan jumlah sekitar 50 % dari berat tubuhnya (Evans 1987). lapisan lemak tersebut untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap pada suhu 360-370 C, walaupun hidup pada lingkungan dengan suhu kurang dari 250 C dan mungkin dibawah 100 4. Pisces Coelacanth (Latimeria chalumnae Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan

tubuhnya berwarna ungu gelap ,. Coelacanth (artinya "duri yang berongga", dari perkataan Yunani coelia, "" (berongga) dan acanthos, "" (duri), merujuk pada duri siripnya yang berongga) IPA: *silkn+ adalah nama ordo (bangsa) ikan yang antara lain terdiri dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungai Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut.

5. Anthozoa Akar Bahar, Koral Hitam (anthiphates spp.

6. Moluska Kima Raksasa, Kima Kuku Beruang (Hippopus hippopus) Kima merupakan fauna laut penting di Indo Pasifik, termasuk di perairan Indonesia, sebab bernilai ekonomi penting karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan.

Kima Cina (Hippopus porcellanus)

Hippopus porcellanus adalah jenis Kima kerang yang adalah penduduk umum Indo-Pasifik terumbu karang bentik masyarakat di perairan dangkal. Mereka tinggal di simbiosis dengan fotosintesis dinoflagellata ganggang ( Symbiodinium ) yang tumbuh di mantel jaringan Mereka Sessile di usia dewasa. Pada siang hari, kima membesar sehingga mantel ganggang mereka menerima sinar matahari yang mereka butuhkan untuk photosynthesize, sedangkan pigmen warna melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV. Mereka mendapatkan sebagian besar (70-100%) gizi mereka dari ganggang dan sisanya dari filter makan. Bila terganggu, kerang menutup cangkangnya. Pendapat populer bahwa mereka berbahaya bagi penyelam yang terjebak atau terluka di antara cangkang menutup tajam bermata tidak benar, karena sebagai reaksi penutupan cukup lambat. ukuran besar dan mudah aksesibilitas karena itu mereka mengalami penangkapan yang berlebihan dan keruntuhan dari sediaan alami di banyak tempat dan pemusnahan dalam beberapa spesies Kepala Kambing (Cassis cornuta) Triton Terompert (Charonia tritonis) Nautilus Berongga (Nautilus pompillus) Troka, Susu Bunder, Lola Merah (Trochus niloticus) Batu Laga, Siput Hijau (Turbo Marmoratus)

7. Crustacea Ketam Kelapa (Birgus Latro) Ketam Tapak Kuda (Tachipleus gigas)

BIOTA LAUT DILINDUNGI Peraturan Pemerintah R.I. No. 7 Tahun 1999 1. Penyu Tempayan ( Caretta caretta ) 2. Penyu Hijau ( Chelonia mydas ) 3. Penyu Belimbing ( Dermochelys coriacea ) 4. Penyu Sisik ( Eretmochelys imbricate ) 5. Penyu Ridel ( Lepidochelys olivacea ) 6. Penyu Pipih ( Natator depressa ) 7. Paus Biru ( Balaenoptera musculus ) 8. Paus Bersirip ( Balaenoptera physalus ) 9. Paus Bongkok ( Megaptera novaeangliae ) 10. Paus Lemak ( Cetacea ) 11. Lumba-lumba Air Laut ( Dolphinidae ) 12. Lumba-lumba Air Laut ( Ziphiidae ) 13. Lumba-lumba Air Tawar ( Orcaella brevirostris ) 14. Duyung, Dugong, Dugon ( Dugong dugon ) 15. Ikan Coelacanth ( Latimeria menadoensis ) 16. Koral Hitam ( Antiphates spp ) 17. Kima Raksasa ( Tridacna gigas ) 18. Kima Kecil ( Tridacna maxima ) 19. Kima Sisik, Kima Seruling ( Tridacna squamosa ) 20. Kima Selatan ( Tridacna derasa ) 21. Kima Kunai , Kima Lubang ( Tridacna crocea ) 22. Kima Kuku Beruang, Kima Tapak Kuda ( Hippopus hippopus ) 23. Kima Cina ( Hippopus porcellanus ) 24. Kepala Kambing ( Cassis cornuta ) 25. Triton Trompet ( Charonia tritonis ) 26. Nautilus Berongga ( Nautilus popillius ) 27. Susu Bundar, Troka ( Trochus niloticus ) 28. Batu Laga, Siput Hijau ( Turbo marmoratus ) 29. Katam Kelapa ( Birgus latro )

Anda mungkin juga menyukai