STUDI AL-QURAN
Disusun oleh:
Nama : Raka Maulana Mawardi
Nim : 09040323066
Kelas : B
Dosen Pengampu :
Fathur Rohman,,M.Ag
1. Sebutkan dan jelaskan 4 teori dalam menentukan pengertian ayat-ayat Makkiyah dan ayat-
ayat Madaniyah!
2. Sebutkan karakteristik, dan ciri khas ayat dan surah Makkiyah dan Madaniyah!
Makkiyah:
a. Ayatnya pendek-pendek
b. Isinya memberi penekanan pada masalah akidah.
c. Isi suratnya berupa seruan dengan kalimat “Anak Adam”.
d. Terdapat lafadz kalla di Sebagian besar atau seluruh ayatnya.
e. Terdapat sujud tilawah di Sebagian atau seluruh ayatnya.
Madaniyah:
a. Ayatnya panjang-panjang.
b. Memuat hukum syara’, seperti ibadah, mu’amalah, al-ahwal dan al-syakhshiyah.
c. Terdapat hukum-hukum faraidh, hudud, qishash dan jihad di dalamnya.
d. Terdapat kalimat “orang-orang yang beriman” pada ayat-ayatnya.
e. Membuat bantahan terhadap ahli Alkitab.2
3. Ada berapa cara untuk menentukan karakteristik, dan ciri khas ayat dan surah makkiyah dan
madaniyah?
Ada dua cara untuk mengenali ayat dan surah yang massuk kategori makkiyah dan madaniyah. Yaitu:
a. Cara sima’iy adalah pengetahuan ayat dan surah makkiyah dan madaniyah yang diperoleh
berdasarkan Riwayat.
b. Cara qiyasiy adalah pengetahuan ayat dan surah makkiyah dan madaniyah berdasarkan kriterianya
yang menonjol tersebut melalui ciri khitab-nya, kandungannya, redaksi dan uslubnya, dll3
4. Sebutkan macam surah dalam Al-Quran bila ditinjau dari sisi Makkiyah dan Madaniyah
menurut Prof.Abd.Djalal?
1
Buku studi Al-Quran, hal 120
2
Kumparan.com, ciri-ciri surat makkiyah dan madaniyah beserta karakteris k umumnya
3
Buku studi Al-Quran, hal 140
4
Buku studi Al-Quran, hal 140
5. Sebutkan faedah mengetahui ayat atau surah makkiyah dan madaniyah!
5
Buku studi Al-Quran, hal 137
BAB 8 : Muhkam dan Mutashabih
1. Jelaskan pengertian ayat-ayat muhkamat dan ayat-ayat mutashabihat dalam kajian studi Al-
Quran!
Muhkam ialah lafal yang artinya dapat diketahui dengan jelas dan kuat secara berdiri sendiri tanpa
ditakwilkan karena susunan tertibnya tepat, dan tidak ada kemusykilan, karena pengertiannya masuk
akal, sehingga dapat diamalkan dengan mudah.
Mutashabih ialah lafal yang artinya samar, sehingga tidak dapat dijangkau oleh akal manusia karena
mengandung bermacam-macam takwil, tidak dapat berdiri sendiri karena susunan tertibnya kurang
tepat, sehingga menimbulkan kesulitan. 6
a. Ayat-ayat mutashabihat yang tidak dapat diketahui oleh seluruh umat manusia, kecuali oleh Allah
Swt.
b. Ayat-ayat mutashabihat yang dapat diketahui oleh semua orang dengan jalan pembahasan dan
pengkajian yang mendalam.
c. Ayat-ayat mutashabihat yang hanya dapat diketahui oleh para pakar ilmu dan sains, bukan oleh semua
orang, apalagi orang awam.9
6
Buku studi Al-Quran, hal 159
7
Buku studi Al-Quran, hal 160
8
Buku studi Al-Quran, hal 152
9
Buku studi Al-Quran, hal 155
10
Buku studi Al-Quran, hal 160
BAB 9 : I’jaz Al-Quran
Mukjizat adalah suatu hal atau peristiwa yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada para nabi
yang diutus untuk menyampaikan risalah-nya, hal ini sebagai bukti kenabian yang ditantangkan kepada
yang ragu menerimanya.
Kemukjizatan adalah penetapan Al-Quran akan ketidak-mampuan makhluk Allah untuk mendatangkan
sesuatu yang menjadi tantangan Al-Quran, atau dengan kata lain menampakkan kebenaran nabi dalam
pengakuannya sebagai nabi dengan menampakkan kelemahan orang-orang arab dan generasi seterusnya
untuk menandingi Al-Quran.11
Tantangan Allah kepada orang-orang arab yang pandai Menyusun sastra arab serta ketidakmampuan
mereka menandingi Al-Quran merupakan bukti konkrit bahwa Al-Quran adalah mu’jizat. Kemukjizatan
Al-Quran juga bisa juga dibuktikan dengan informasi tentang kejadian masa lalu dan kejadian yang
akan dating serta informasi tentang alam yang kemuudian dapat dibuktikan dalam ilmu pengetahuan.12
Para ulama memang berbeda pendapat terkait dengan kadar kemu’jizatan Al-Quran, namun demikian
perbedaan tersebut tidaklah menunjukkan adanya saling kontradiksi antara satu pendapat dengan yang
lainnya, hal ini disebabkan adanya perbedaan sudut pandang masing-masing dalam melihat
kemu’jizatan Al-Quran.13
4. Jelaskan pandangan ulama tentang bentuk kemu’jizatan Al-Quran dan jelaskan pula pandangan
anda dalam hal ini!
Para ulama memandang segi kemu’jizatan Al-Quran menjadi dua, yaitu; pertama, terkait dengan apa
yang pada Al-Quran itu sendiri. Kedua, kemu’jizatan dengan cara memalingkan manusia untuk
menandinginya. Pandangan kedua dianggap lemah, sebab jika menandinginya Al-Quran itu
dimungkinkan tetapi mereka dipalingkan oleh Allah maka kalam Allah itu tidaklah mu’jizat sebab tidak
ada gunanya Allah menantang manusia untuk menandingi Al-Quran Ketika mereka dilemahkan oleh
Allah.14
11
Buku studi Al-Quran, hal 163-166
12
Buku studi Al-Quran, hal 180
13
Buku studi Al-Quran, hal 171
14
Buku studi Al-Quran, hal 180-181
BAB 10 : Aqsam Al-Quran
Aqsam Al-Quran adalah sesuatu yang disampaikan untuk menguatkan suatu pesan yang terkandung
dalam Al-Quran disertai dengan unsur-unsur qasam untuk menghilangkan keraguan dan
meyakinkannya tentang kebenaran isi kandungan Al-Quran.15
a. Dilihat dari segi disebutkan atau tidaknya fi’il, adat al-qasam dan muqsam bihnya, maka ada dua macam
qasam, yaitu: qasam Zahir (jelas, tegas), dan mudmar (tidak jelas, tersirat).
b. Dilihat dari muqsam bihnya.
c. Dilihat dari muqsam alayh (jawab qasam)
d. Dilihat dari bentuk kalimatnya, qasam ada dua, yaitu: berbentuk jumlah khabariyah, berbentuk jumlah
talabiyah.17
15
Journal UIN Sunan gunung dja bandung, qasam dalam Al-Quran: unsur, jenis dan tujuan
16
Tafsir AL-Mishbah, Pesan, kesan dan keserasian Al-Quran
17
Buku studi Al-Quran, hal188-196
BAB 11 : Qasas Al-Quran
Manna al-Qattan berpendapat bahwa kisah-kisah yang ada dalam Al-Quran dapat diklasifikasikan
menjadi 3, yaitu:
a. Kisah para nabi.
b. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu dan orang-orang
yang tidak dipastikan kenabiannya.
c. Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa di masa Rasullulah Saw.
Contoh kisah Perempuan dalam Al-Quran adalah kisah istri Imran (Hanna), Maryam, ibu Musa, istri
Fir’aun (Aisyah), ratu Saba’(Bilqis), istri Nabi Lut, dan istri Nabi Nuh.18
a. Metode deduksi.
b. Metode hikmah.
c. Metode center (terpusat).
d. Kisah diungkapkan seperti drama.19
3. Apa hikmah yang dapat saudara terima dari belajar kisah-kisah dalam Al-Quran?
18
Buku studi Al-Quran, hal 207-208
19
Buku studi Al-Quran, hal 216
20
Buku studi Al-Quran, hal 217-218
BAB 12 : Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah
Perbedaan:
a. Tafsir : menjelasakan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar, lengkap dengan
penjelasan hukum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari ayat itu.
b. Ta’wil : mengalihkan lafal-lafal ayat Al-Quran dari arti yang lahir dan raj’ih kepada arti lain yang
samar dan marjuh (tidak kuat).
c. Tarjamah : hanya mengubah kata-kata ayat dari Bahasa arab ke dalam Bahasa lain tanpa memberikan
penjelasan arti kandungan secara panjang lebar, dan tidak menyimpulkan dari isi kandungannya.
Persamaan; semua terkait dengan arti upaya menerangkan makna ayat-ayat Al-Quran.21
Tafsir bi al-ma’thur adalah penafsiran Al-Quran, hadis atau sunnah, Riwayat sahabat dan tabi’in.
Tafsir bi al-ra’yi adalah penafsiran yang mufassirnya dalam menerangkan makna ayat-ayat Al-Quran
berlandaskan kepada pemahamannya yang khusus dan pengembaliannya dengan dasar ijtihad
aqliyah.22
Tafsir ijmali adalah penafsiran Al-Quran dengan penjelasan yang global atau penafsiran Al-Quran
menurut tertib tilawahnya dengan memberikan penjelasan ayat demi ayat yang memungkinkan dapat
difahami oleh orang awam.
Tafsir tahlili adalah penafsiran Al-Quran yang dalam menjelaskan ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan
yang terdapat dalam mushhaf.23
4. Jelaskan beberapa contoh kitab tafsir yang menggunakan metode ijmali, tahlili, muqarin, dan
maudui!
Bagi orang-orang arab yang telah mengetahui dengan baik Bahasa arab saja masih membutuhkan tafsir,
apalagi mereka yang bukan arab maka kebutuhan itu akan semakin mendesak. Maka dengan sangat
butuhnya manusia akan tafsir ini maka mempelajari tafsir merupakan sesuatu yang mempunyai niai
tinggi bagi manusia.25
21
Buku studi Al-Quran, hal 229-230
22
Buku studi Al-Quran, hal 231-234
23
Buku studi Al-Quran, hal 236
24
Buku studi Al-Quran, hal 235-236
25
Buku studi Al-Quran, hal 239
BAB 13 : Al-Quran dan Sains Modern
1. Jelaskan relevansinya Al-Quran dengan ilmu pengetahuan modern, dan bagaimana setiap
mukmin harus menyikapinya!
Al-Quran memiliki relevansinya yang signifikan dengan ilmu pengetahuan modern, baik dalam hal
yang terkait dengan sains, teknologi, dan keilmuan. Al-Quran menyediakan prinsip, konsep, dan nilai
utama yang menyangkut pencarian bidang tertentu, yang dapat digunakan sebagai paradigma baru
dalam pengetahuan dan perilaku.26
Setiap mukmin harus menyikapi Al-Quran dengan baik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Hal ini dapat dilakukan dengan memahami dan menerapkan prinsip dan konsep yang ada
dalam Al-Quran, serta melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang kompatibel
dengan Al-Quran. mukmin juga harus menjadi penggerak utama dalam peradaban global, yang dapat
membantu memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi.27
2. Tunjukkan isyarat ilmiah dalam Al-Quran dan relevansinya dengan sains modern!
Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan alam. Maurice
Buccaile dalam bukunyaa Al-Quran, Bible, dan Sains Modern menyebutkan bahwa ada 40 ayat Al-
Quran yang membicarakan secara khusus tentang astronomi. Terdapat beberapa fenomena astronomi
yang dijelaskan dalam Al-Quran yang secara implisit baru dipahami oleh Masyarakat luass beberapa
puluh tahun belakangan ini, dan itu jauh setelah Al-Quran diturunkan. Di antara fenomena tersebut
yaitu: astronomi, fungsi gunung sebagai pasak, reproduksi manusia, proses terjadinya hujan, kekuatan
yang ada pada besi, dan terapi Qurani dan relevansinya dengan Sains Modern.28
26
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Al-Quran dan sains modern
27
Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung Banyuwangi, Korelasi Al-Quran Dengan Ilmu Pengetahuan
Modern
28
Buku studi Al-Quran, hal 249-258
BAB 14 : Pandangan Orientalis Terhadap Al-Quran
Sebagian orientalis seperti George Sale menuduh bahwa Muhammad adalah pengarang AL-Quran,
sedangkan John Pitt menilai bahwa Al-Quran itu bukan wahyu Allah, tetapi sekedar dongeng saja,
bahkan Gustav Weil menuduh Muhammad tidak pantas menerima wahyu karena pernah terkena
epilepsy (penyakit ayan). Aloys Sprenger juga sependapat dengannya bahkan tak kalah garangnya yang
mengatakan Muhammad itu mengalami hysteria yang berat.29
2. Jelaskan pula beberapa tokoh orientalis yang berpandangan positif terhadap Al-Quran!
Sebagian orientalis ada yang secara obyektif mengatakan yang sebenarnya tentang Al-Quran. tor
Andree mengatakan bahwa Muhammad itu seorang yang benar-benar mempunyai kenabian pada
masannya sehingga pantas menerima wahyu. Frithjof Schuon mengatakan bahwa Al-Quran itu
bukanlah merupakan sebuah legenda kepalsuan, atau bukan hanya merupakan kalam Allah, Kumpulan
suara, Bahasa, dan huruf-huruf, tetapi juga merupakan keunggulan dan kesempurnaan Bahasa yang
teramat indah. W.Montgomery mengatakan bahwa gaya Al-Quran memang beragam, tetapi hampir
tidak ada yang salah.30
3. Jelaskan sikap saudara dalam menanggapi kaum orientalis yang pro dan kontra terhadap Al-
Quran!
Bagi umat islam, tidak sedikitpun keraguan untuk menyatakan bahwa Al-Quran itu benar-benar wahyu
dari Allah yang disampaikan kepada Nabi Saw untuk diajarkan kepada umat manusia. Banyak argument
yang dapat dijadikan bukti, selain memang atas dasar iman.31
29
Buku studi Al-Quran, hal 280
30
Buku studi Al-Quran, hal 281
31
Buku studi Al-Quran, hal 281