Oleh:
FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM PIDANA ISLAM
IAIN SURAKARTA
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca Al-Quran adalah suatu hal yang mengandung nilai ibadah, namun hanya
dengan membaca tanpa memahami kita belum bisa mengerti berbagai keajaiban yang ada di
dalam Al-Qur’an. Seperti kita ketahui bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat yang diberikan
kepada nabi Muhammad SAW yang merupakan mukjizat terdahsyat yang tidak akan
termakan zaman. Baginda Nabi pun berpesan bahwa kita sebagai umatnya harus selalu
berpegang pada Al-Qur’an agar selamat dunia dan akhirat.
Wahyu Allah dalam Al-Qur’an menyangkut berbagai hal yang dapat dijadikan petunjuk
bagi manusia, diantaranya adalah melalui kisah-kisah yang dimuat di dalamnya. Yang pasti
adalah semua itu merupakan Wahyu atau Kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah
SAW melalui Malaikat Jibril. Meskipun kalimat yang digunakan adalah berbahasa Arab,
namun orang Arab sekalipun tidak bisa seutuhnya memahami bahasa dan makna di dalamnya.
Itulah salah satu bukti kemukjizatan Al-Qur’an yang tidak mungkin merupakan karya
manusia. Sampai sekarang pun tidak akan pernah habis untuk dikaji isi dalam Al-Qur’an dan
tidak akan pernah termakan zaman.
Kisah atau cerita dalam Al-Qur’an sangat sering disebutkan meskipun masih jarang
yang mengkajinya dibandingkan dengan petunjuk tentang perintah atau hukum-hukum.
Dalam Al-Qur’an banyak surat-surat yang berupa kisah-kisah baik berupa kisah tokoh, ajaran,
sejarah, dan lain-lain. Oleh karena itu makalah ini akan mencoba membahas tentang beberapa
kisah yang ada dalam Al-Qur’an secara umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa keistimewaan kisah dalam Al-Qur’an?
2. Apa saja keistimewaan dan isi kisah yang ada dalam Al-Qur’an?
3. Apa saja fakta yang ada dalam kisah dalam Al-Qur’an?
4. Apa hikmah yang didapat dari kisah dalam Al-Qur’an?
BAB II
1
PEMBAHASAN
Kisah yang diceritakan dalam Al-Qur’an memang bukan semata-mata untuk hiburan
saja. Kisah yang dimuat di dalamnya pun merupakan kisah dari para Nabi dan Rasul, orang-
orang yang dimuliakan serta kaum atau golongan yang terpilih tentu saja dengan tujuan agar
menjadi contoh dan dapat diambil sebagai pelajaran. Beberapa bahkan ada yang diabadikan
dalam sebuah nama surat. Seperti surat Ibrahim, Musa, Yusuf, Muhammad, dan lain-lain.
Kemudian ada juga kisah dari kaum atau golongan seperti dalam surat Al-Kahfi. Kisah-kisah
yang disebutkan dalam Al-Qur’an memang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah untuk
dijadikan pedoman hidup manusia.
Allah telah menyatakan bahwa kisah-kisah yang tertera dalam Al-Quran adalah sebaik-
baik kisah. Sebab, kisah-kisah yang terkandung dalam Al-Quran al Karim memuat
kesempurnaan tingkat tinggi dalam hal balaghah dan kemuliaan makna.
Kisah berasal dari bahasa Arab qashsha, yaqushshu, qishshatan artinya potongan,
berita yang diikuti, dan pelacakan jejak. Secara etimologis dapat diartikan sebagai suatu
fragmen atau potongan-potongan dari berita-berita tokoh atau umat terdahulu yang dimuat
dalam Al-Qur’an.
2
Muhammad SAW. Maka apapun yang secara tertulis ada dalam Al-Qur’an adalah sempurna
baik dari segi bahasa, tata bahasa, dan lain-lain. Begitu juga kisah-kisah yang ada di dalamnya
adalah kisah terbaik karena bersumber dari sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
Berikut ini adalah beberapa kisah dari banyaknya kisah yang ada di dalam Al-Qur’an
yang dapat diambil garis besar kisahnya.
1) Kisah tentang proses kenabian, contohnya seperti dalam kisah Nabi Muhammad, Nabi
Ibrahim dan Nabi Yusuf
2) Kisah tentang asal-usul kelahiran Nabi, seperti dalam kisah Nabi Isa
3) Kisah yang mendung ujian kesabaran, seperti kisah Nabi Ismail semasa kecil
4) Kisah kaum yang dihancurkan, contohnya kisah kaum sodom pada masa Nabi Luth dan
kaum Nabi Nuh yang membangkang
5) Kisah orang yang berhasil disesatkan setan, seperti dalam kisah dua anak Adam Qabil dan
Habil
6) Kisah tentang sebuah Negeri, seperti kisah Saba’
7) Kisah seseorang yang diselamatkan, seperti kisah seorang pria yang melewati sebuah
negeri yang sudah hancur kemudian ia dimatikan selama seratus tahun dan dihidupkan
kembali
8) Kisah kaum yang diselamatkan, seperti kisah Ashabul Kahfi
9) Kisah orang yang diberi hikmah, seperti kisah Luqman
10) Kisah pelajaran untuk berlaku rendah hati, seperti dalam kisah Nabi Khadlir dan Nabi
Musa.
Itulah beberapa kisah dari banyak kisah yang ada di dalam Al-Qur’an yang belum bisa
semuanya tertulis dalam makalah ini. Namun yang dapat diambil kesimpulan adalah semua
kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah mutlak bersumber dari Allah, dan dapat dipahami
banhwa semua kisah itu merupakan pelajaran bagi umat manusia sesudahnya sampai akhir
zaman nanti. Di dalam kisah-kisah tersebut ada yang mengandung ajaran atau perintah agama,
pedoman berperilaku sesuai perintah Allah, larangan yang dilarang Allah, dan lain-lain.
3
3. Fakta Tentang Kisah Dalam Al-Qur’an
Setelah membaca beberapa referensi kisah dalam Al-Qur’an, maka mungkin dapat
disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kisah dalam Al-Qur’an. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Tema sentral ayat-ayat yang memuat kisah dalam Al-Qur’an adalah kisah nabi dan umat
terdahulu. Akan tetapi, secara perlahan, para pembaca atau pendengar digiring ke ajaran-
ajaran agama yang universal. Hal ini bisa dijadikan bukti atas komitmen kisah-kisah dalam
Al-Qur’an ke dalam tujuan keagamaan.
2) Kisah-kisah tentang nabi seperti kisah Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Adam tidak
terhimpun dalam satu surat dan diceritakan tidak secara runtut, atau dapat dikatakan
berpencar dalam surat-surat atau ayat yang berbeda.
3) Tidak semua kisah menceritakan sejarah asal usul seseorang atau Nabi secara detail.
Misalnya seperti kisah Luqman yang tidak dijelaskan asal-usulnya dan sebagainya.
Mungkin bisa dibandingkan dengan kisah Nabi Ibrahim yang lebih detail. Namun pada
intinya semua yang dikisahkan adalah sebagai petunjuk dan pelajaran dari Allah SWT.
4) Kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur’an juga merupakan bukti bahwa Al-Qur’an bukanlah
karya Nabi Muhammad SAW seperti yang dituduhkan orang-orang kafir, melainkan
wahyu dari Allah dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui hakikat kebenaran kisah-kisah
tersebut.
5) Keabsolutan atau keabadian Al-Qur’an juga dibuktikan melalui kisah-kisah yang ada di
dalamnya. Karena dalam kisah tersebut tidak akan pernah habis untuk diambil hikmahnya
sampai kapanpun meskipun sudah terjadi pada puluhan abad yang lampau.
6) Kisah yang tidak diceritakan secara rinci kemudian dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW
melalui hadits.
Itulah beberapa fakta yang dapat “dibaca” dari kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur’an,
karena masih sangat banyak fakta yang bisa ditemukan bila dikaji menggunakan disiplin ilmu
tertentu.
4
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyebutkan sejumlah hikmah di balik
kisah-kisah yang berterbaran dalam Al-Quran, antara lain.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah murni datangnya dari Allah sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang berakal.
2. Kisah-kisah dari orang terdahulu yang ada dalam Al-Qur’an bertujuan untuk memberikan
pelajaran kepada umat sesudahnya.
3. Tidak penting dan tidak layak bagi kita menambah-nambahi kisah yang Allah tidak
menceritakannya dalam Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW. tidak memberi
penjelasannya melalui hadits karena itu artinya tidak perlu untuk diketahui.
4. Yang terpenting dari semua kisah yang ada adalah dapat diambil hikmah dari setiap kisah
yang telah terjadi, bukan lagi tentang identitas atau asal-usul pelaku cerita melainkan sosok
tersebut kita jadikan panutan bila menunjukkankan kebaikan dan kita tidak tiru jika
merupakan contoh dari yang dimurkai Allah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khalidi, Shalah. 2000. Kisah-Kisah Al-Qur’an Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu Jilid-3.
Khalafullah, Muhammad Ahmad. 1999. The Narrative Art in the Holy Qur’an (Al-fann al-Qashashiy Fi
http://majudenganilmu.wordpress.com/author/majudenganilmu/
https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Quran.