Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AWAL SAPUTRA

NIM : 2120203870230010

MATKUL : SEJARAH ISLAM

PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH

A. SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH

Pemerintahan dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al Abbas, paman Rasulullah SAW

sementara khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash-Shaffah bin

Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib.

Dinasti basiyh dirkan


A pad tahun 132 / 750
H M, ol e h Abdul Abba s As h- Sha f a h

dan sekaligus sebagai khalifah pertama kekuasaan dinasti Abbasiyah berlangsung dalam

rentang waktu yang panjang yaitu selama 5 abad dari tahun 132-656 H (750 M-1258 M).

Dari nama Al Abbas paman Rasulullah inilah nama yang disandarkan pada tiga tempat

pusat kegiatan yaitu Humaimah, Kufah, dan Khurasan. Humaimah merupakan tempat yang

tentram bermukim di kota keluarga Bani Hasyim, baik dari kalangan pendukung Ali maupun

pendukung keluarga Abbas, kufah merupakan wilayah yang penduduknya menganut aliran

Syiah, pendukung Ali Bin Abi Thalib yang selalu bergolak dan ditindas oleh Bani Umayyah.

Khurasan memiliki warga yang pemberani kuat fisik Teguh pendirian tidak Mudah

terpengaruh nafsu dan tidak mudah bingung terhadap kepercayaan yang menyimpang.

Bani Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad,

mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan

dan pengembangan budaya Timur Tengah. Namun pada tahun 940 kekuatan kekhalifahan
menyusut keika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki mulai mendapat pengaruh dan

mulai memisahkan diri dari kekhalifahan pada abad ke-13.

Selama Dinasti abbasiyah berkuas, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda

sesuai dengan peubahan politik, sosial, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan

dan politik itu, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah dalam

empat periode berikut:

1. Masa Abbasiyah I, yaitu semenjak lahirnya Bani Abbasiyah tahun 132 H (750

M)sampai meninggalnya Khalifah Al-Watsiq 232 H (847 M).

2. Masa Abbasiyah II, yaitu mulai Khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 232 H (847

M) sampai berdirinya daulah Buwaihiyah dai Baghdad pada tahun 334 H (946 M).

3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya Daulah Buwaihiyah tahun 334 H (946

M) sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad tahun 447 H (1055 M).

4. Masa Abbasiyah IV, yait masuknya orang-orang Saljuk ke Baghdad pada tahun

447 H (1055 M) sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah

pimpina Hulagu Khan pada tahun 656 H (1258 M).

B. PARA KHALIFAH DINASTI ABBASIYAH

Para khalifah dari Bani Abbasiyah berjumlah 37 khalifah. Jabatan Khalifah yang

disandang oleh keturunan Abbasiyah di Mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh

Sultan Salim I dari Turki Usmani ketika menguasai Mesir pada tahun 1517 M. Dengan

demikian, hilanglah kekhalifahan Abbasiyah untuk selama-lamanya. Para khalifah Bani

Abbasiyah yang ada di Mesir berjumlah 22 khalifah.

C. MASA KEJAYAAN PERADABAN DINASTI ABBASIYAH


Pada periode pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai masa keemasan. Pada periode

ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan

dalam Islma. Peradaban dan kebudayaan tumbuh dan berkembang bahkan mencapai kejayaan

pada masa Abbasiyah. Dikarenakan pada periode ini Bani Abbasiyah lebih menekankan

pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada perluasan wilayah.

Puncak kejayaan Dinasti Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-

809 M) dan anaknya Al-Makmun (813-833 M). Empat mazhab fiqhi tumbuh dan

berkembang pada Dinasti Abbasiyah:

a. Imam Abu Hanifah, pendiri mazhab Hanafi (meninggal di baghdad tahun 150 H/677

M)

b. Imam Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki (wafat di Mesir tahun 179H/795 M).

c. Muhammad bin Idris AsSyafii, pendiri Mazhab Syafii (wafat di Mesir 204 H/819 M)

d. Ahmad bin Hanbal, pendiri Mazhab Hanbali (wafat tahun 241 H/855).

Dinasti Abbasiyah Dengan pusatnya di Baghdad sangat maju sebagai pusat soal

peradaban dan pusat ilmu pengetahuan. Beberapa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan

dapat disebut sebagai berikut:

a. Bidang Agama

Kemajuan dibidang agama antara lain dalam beberapa bidang ilmu yaitu ulumul

quran, ilmu tafsir, hadis, ilmu kalam, bahasa, dan fiqh.

b. Bidang umum

Berbagai kajian dalam bidang filsafat, logika, matefisika, matematika, ilmu alam,

geometri, aljabar, aritmetika, mekanika, astronomi, musik, kedokteran, kimia, sejarah,

dan sastra.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMUNDURAN DINASTI

ABBASIYAH

Baghdad sebagai pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah seolah-olah hanyut dibawa

sungai Tigris, setelah kota itu dibumihanguskan oleh tentara Mongol di bawah Hulagu Khan

pada tahun 1258 M. Semua bangunan kota termasuk istana emas tersebut dihancurkan

pasungan mongol. Pada tahun 1400 M, kota ini diserang pula oleh pasukan Timur Lenk, dan

pada tahun 1508 M oleh tentara Kerajaan Safawi.

Menurut W. Montgomery Watt, bahwa ada beberapa fsktor yang menyebabkan

kemunduran pada masa Dinasti Abbasiyah, yaitu:

1. Luasnya w ilayah kekuasaan daulah A bbasiyah,sem entara kom unikasi pusat dengan

daerah sulit dilakukan.

2. Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah kepada

mereka sangat tinggi.

3. Keuangan negara sangat sulitkarena biaya yang dikeluarkan untuk tentara bayaran

sangat besar.

Sedangkan menurut Dr. Badri Yatim, M.A., di antara hal yang menyebabkan

kemunduran daulah Bani Abbasiyah, adalah sebagai berikut:

1. Persaingan antar bangsa.

2. Kemerosotan ekonomi, pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah

merupakan pemerintahan yang kaya. Namun, setelah khalifah mengalami periode

kemunduran, pendapatan negara menurun.

3. Konflik keagamaan.
4. Perang salib, konsentrasi dan perhatian pemerintahan Abbasiyah terpecah belah

untuk menghadapi te tara salib sehingga memunculkan kelemahan-kelemahan .

5. Serangan bangsa Mongol (1258 M)

E. AKHIR KEKUASAAN DINASTI ABBASIYAH

Akhir dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah ialah ketika Baghdad dihancurkan oleh

pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan, 656 H/1258 M. Dengan demikian,

lenyaplah Dinasti Abbasiyah yang telah memainkan peran penting dalam percaturan

kebudayaan dan peradaban Islam dengan gemilang.

Anda mungkin juga menyukai