Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|29937203

(K4) Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Educational Economics (Universitas Pamulang)

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
MASALAH PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN

DOSEN PENGAMPU
NASMAL HAMDA S.Pd., MPd

Disusun oleh:

Kelompok 4
1. DEDEH KURNIASIH 201011600104
2. HERLINWATI WARUWU 201011600103
3. 201011600080
IKA FAUZIAH
201011600084
4. ICIH
5. 201011600054
NURHALISA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga makalah kami yang berjudul <
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN= ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Kami berharap makalah yang kami buat dapat memberikan manfaat dan menambah
informasi serta wawasan bagi pembacanya mengenai permasalahan yang ada pada
penduduk dan tenaga kerja.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam


penyelesaian makalah kami. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 2 Oktober 2022

Penulis

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ............................

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................5

1.3 TUJUAN........................................................................................................................5

1.4 MANFAAT....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. ............................

2.1 PENDUDUK.................................................................................................................6

2.1.1. Kependudukan.....................................................................................................6

2.2 ANGKATAN KERJA....................................................................................................7

2.3 KETENAGAKERJAAN...............................................................................................7

2.3.1 Konsep dan Definisi.............................................................................................8

3.1 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK.......................................................................8

3.2 KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN INDONESIA..............................................9

3.3 ANGKATAN KERJA INDONESIA............................................................................11

3.4 TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA........................................................11

3.5 PEKERJAAN DAN TINGKAT UPAH.......................................................................12

3.6 MASALAH KEPENDUDUKAN...............................................................................12

3.7 HUBUNGAN ANTARA PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI


PENDAPATAN.................................................................................................................14

BAB III PENUTUP ...................................................................................... .............................

KESIMPULAN.................................................................................................................15

SARAN..............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar > 275 juta jiwa, menjadikan indonesia
sebagai negara terpadat ke empat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia memiliki
budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaan bahasa
Indonesia (sejenis dengan bahasa melayu) menyebar ke seluruh penjuru indonesiadan
menjadi bahasa yang paling banyak digunakan, dalam komunikasi, pendidikan,
pemerintahan, dan bisnis. Namun demikian bahasa daerah masih banyak dan tetap
dipergunakan.

Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang (development country) pada


hakekatnya tidak terlepas dari berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang ada.
Pendirian perusahaan-perusahaan besar di Indonesia merupakan salah satu faktor
penunjang yang amat berperan dalam proses perkembangan bangsa. Dan masalah
ketenagakerjaan adalah masalah yang akan selalu ada dan akan tetap ada sehubungan
dengan pendirian perusahaan tersebut. Karena tenaga kerja adalah pihak yang paling
dominan dalam suatu perusahaan.

Ketenagakerjaan merupakan masalah ketenagakerjaan dan kependudukan yang


tak henti-hentinya diperdebatkan, bahkan dari tahun ketahun terus mengisi
lembaranlembaran perjalanan kehidupan bangsa indonesia. Jika diperhatikan masalahnya
sudah mendekati kebobrokan, yang berujung pada krisis kepercayaan sehingga pihak
manapun tidak berdaya mengatasinya.

Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah atu


contohnya adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang mana akan berpengaruh
juga terhadap tingginya penyedian (supply) tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang
tinggi tanpa diikuti dengan penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menyebabkan
timbulnya pengangguran dan setengah pengangguran.

Kasus-kasus ketenagakerjaan ini merebak keseluruh penjuru Indonesia, seperti


pemogokan tenaga kerja karena rendahnya upah yang diberikann perusahaan,
dilakukannya PHK terhadap pekerja dengan alasan efisiensi pekerjaan tanpa pesangon,
penyekapan tenaga kerja sampai berhari-hari, penipuan calon-calon tenaga kerja dengan
membayar ssejumlah uang administrasi pada perusahaan. Dan lebih parahnya ada tenaga
kerja yang sampai meninggal dunia, diperkosa dan dibunuh oleh majikannya. Tenaga
kerja atau buruh diperlakukan secara tidak senonoh karena dianggap sebagai budak yang
dapat diperlakukan semaunya.

Berbagai permasalahan yang muncul kepermukaan, sebagian besar masih


didominasi oleh permasalahan pelanggaran terhadap peraturan perundangan-undangan
ketenagakerjaan secara umum disamping permasalahan sumber daya manusia yamg
masih minim kualitasnya.

Dalam hal ini, kita bisa saksikan dalam berbagai media baik elektronik maupun
cetak mengenai permasalahan ketenagakerjaan, seperti: terjadinya pemogokan dan unjuk
rasa buruh/pekerja yang bermuara dari system pengupahan dan imalan kerja yang tidak

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

layak dan sesuai seperti penetapan upah yang tidak memenuhi standard kebutuhan hidup
minimum, pengunaan tenaga kerja secara kontrak, tidak berlakunya jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi para pekerja, pelanggaran terhadap ketetapan upah
minimum, pemutusan kerja sepihak, pendistribusian tenaga kerja yang tidak seimbang
antara tenaga kerja local dengan tenaga kerja pendatang yang sering menimbulkan
gejolak, sering terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit karena pengetahuan dan
kesadaran yang kurang dari pengusaha dan pekerja terhadap syarat Keselamatan dan
Kesehhatan Kerja (K3).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan penulis pada latar belakang


masalah, maka penulis menetapkan permasalahan yang akan di teliti yaitu <Bagaimana
Kependudukan dan Ketenagakerjaan dan serta masalahnya di indonesia=

1.3 Tujuan

Mengetahui tentang kependudukan dan ketenagakerjaan serta permasalahan


kependudukan dan ketenagakerjaan di Indonesia.

1.4 Manfaat

Memberikan wawasan terhadap pembaca mengenai kependudukan dan


ketenagakerjaan serta masalah-masalah apa yang sering terjadi.

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penduduk

Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis
Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari
enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh
adanya tingga komponen: fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki suatu tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan
pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan
manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau
bagianbagiannya. Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk
dengan luas area dimana mereka tinggal.

2.1.1 Kependudukan

Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,


persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan, yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan (UU No. 23 Th 2006).

Ilmu kependudukan dimaksudkan untuk memberikan pengertian yang lebih luas


daripada demografi, karena sejumlah ahli demografi telah menggunakan istilah demografi
untuk menunjuk pada demografi formal, demografi murni, atau kadangkadang demografi
teoritis. Sedangkan arti dari demografi dendiri berasal dari bahasa yunani, yang terdiri
dari kata:

❖ Demos, yang artinya rakyat/penduduk


❖ Grafein, yang artinya menggambar atau menulis
❖ Demografi: tulisan atau karangan tentang rakyat atau penduduk

Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah distribusi dan komposisi dan
koposisi penduduk serta komponen-komponen yang menyebabkan perubahan yang
diidentifikasi sebagai natalitas, gerak penduduk teriotal dan mobilitas sosial (perubahan
status). Merupakan analisa statistik penduduk, hanya mempersoalkan hubungan antara
variable demografi (dependen dan independen).

Ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengaitkan antara variabel ekonomi


dengan variabel demografi. Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan
matematik tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahanperubahannya
sepanjang masa melalui lima komponen yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi
dan mobilitas social, sedangkan studi kependudukan : Ilmu yang mempelajari tentang
kaitannya antara variabel demografi dengan variabel non demografi (Hardiani,2011).

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

2.2 Angkatan Kerja

Penduduk suatu Negara dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelompok tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Pengertian keduanya dibedakan oleh batas umur kerja.
Angkatan kerja atau labour force adalah jumlah penduduk dengan usia produktif, yaitu
15-64 tahun yang sedang bekerja maupun mencari pekerjaan. Usia produktif tersebut
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Bukan
angkatan kerja adalah penduduk dengan usia produktif yang tidak bersedia untuk bekerja.
Ukuran besarnya angkatan kerja bergantung pada besarnya jumlah penduduk yang sedang
mencari pekerjaan.

• Dependency ratio
Indikator produksi ini dipergunakan untuk mengetahui sejumlah mana
tingkat beban atau ketergantungan penduduk yang tidak produktif terhadap penduduk
yang produktif. Semakin tinggi nilai rasio maka semakin berat pula beban yang harus
ditanggung oleh penduduk yang produktif. Hal ini dapat menghambat proses menuju
kemakmuran secara menyeluruh.

DR = Produk usia kerja / Penuduk diluar usia kerja

• Tingkat partisipasi angkatan kerja

2.3 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam usaha
untuk memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas
dan kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber
daya untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai
sasaran untuk menciptakan dan mengembangkan pasar.

Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia terletak pada


kesempatan kerja. Ketidaseimbangan antara peningkatan penduduk usia kerja dengan
kesempatan kerja yang tersedia akan menimbulkan pengangguran yang akan berdampak
pada ketidastabilan ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Oleh karenanya dengan
meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi, maka kesempatan kerja yang tersedia
juga akan semakin banyak dan kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin
baik.

Dimenis masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan


atau peluang maupun rendahnya produktivitas para pekerja. Akan tetapi disebabkan oleh
beberapa faktor-faktor eksternal seperti memburuknya kondisi neraca pembayaran,
meningkatnya masalah utang luar negeri yang pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan
pertumbuhan industry, tingkat upah, dan pada akhirnya penyediaan lapangan kerja
(Todaro,2000:253).

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

2.3.1 Konsep dan Definisi

Tenaga kerja dibagi kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja. Dimana angkatan keerja merupakan penduduk dengan umur
15 tahun keatas yang selama seminggu belum mencari kerja, atau punya pekerjaan
tetapi untuk sementara waktu tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi
mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja adalah penduduk dalam usia
kerja yang tidak bekerja, tidsk mempunyai pekerjaan dan tidak mencari kerja
(www.tempointerktif.com).

Dalam angkatan kerja sendiri dibedakan lagi kedalam dua jenis, yaitu
pekerja dan pengangguran. Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja didalam
hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah
(www.tempointeraktif.com). Dan pengangguran merupakan usaha untk
mendapatkan pekerjaan yang tidak terbatas dalam jangka wakktu seminggu yang
lalu, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya asal masih dalam waktu
seminggu menunggu jawaban dari hasil lamaran. Pengangguran semacan ini oleh
BPS dinyatakan sebagai pengangguran terbuka.

Macam-macam pengangguran:

1. Pengangguran Friksional (frictional unemployment)


Pengangguran yang sifatnya sementara disebabkan adanya kendala waktu,
informasi, dan kondisi geografis antara pelamar pekerjaan dengan pembuk
lowongan.
2. Pengangguran structural (structural unemployment)
Keadaan dimana penganggur yang mencari pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh pembuka lowongan. Semakin maju
perekonomian daerah maka akan semakin meningkat kebutuhan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguaran musiman (seasonal unemployment)
Keadaan pengangguran Karena adanya fluktuasi kegiiatan ekonomi jangka
pendek yang menyebabkan seorang harus nganggur. Contohnya seorang petani
yang menanti musim tanam, tukang jualan durian yang menanti musim durian.
4. Pengangguran siklikal
Pengangguran yang menganggur akibat dari imbas naik turunnya siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
kerja.

3.1 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan permasalahan kruisal yang dihadapi


oleh Negara-negara berkembang di dunia khususnya Negara berpenduduk besar dan
padat seperti Indonesia. Taraf kehidupan masyarakat juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
pertumbuhan penduduk yang terjadi. Pertumbuhan yang cepat dapat mempertajam
ketimpangan pembagian pendapatan dalam masyarakat, dan perekonomian orang tersebut
susah untuk maju.

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

Program kependudukan yang meliputi pengendalian kelahiran, menurunkan


tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia dan harapan hidup, penyebaran
penduduk yang seimbang serta pengembangan petensi penduduk sebagai modal
pembangunan yang harus diterapkan di setiap daerah yang ada di Indonesia.

Masalah penduduk tidak lepas pada masalah ketenagakerjaan. Tingkat


pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan tinggi pula penyediaan lapangan
pekerjaan oleh pemerintah. Penawaraan tenaga kerja yang tinggi tanpa diimbangi oleh
kesempatan kerja yang cukup akan menimbulkan pengangguran.

3.2 Karakteristik Kependudukan Indonesia

Penduduk adalah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia, sedangkan kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi
kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan
penduduk setempat. Oleh karena itu, perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.

Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan


perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh
keberhasilan pembangunan keberlanjutan. Pemahaman terakhir mengenai perkembangan
kependudukan adalah kualitas penduduk. Berdasarkan UU Nomor 52 tahun 2009 bahwa
kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi
derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan,
kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian,
berkebangsaan dan hidup layak.

Dalam karakteristik kependudukan ada beberapa hal sebagai berikut:

1) Rasio jenis kelamin (sex ratio)


Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan di suatu wilayah.
Hal ini berguna untuk pembangunan laki-laki dengan perempuan secara adil.

Jumlah penduduk Indonesia pada sensus penduduk 2010 (menurut Badan Pusat
Statistik) adalah 237.641.326 jiwa. Rasio jenis kelamin tahun 2010 adalah 101.
Artinya, untuk setiap 100 orang penduduk perempuan, terdapat 101 orang penduduk
laki-laki.

Sedangkan pada tahun 2020 setelah dilakukan sensus penduduk secara online, jumlah
penduduk sekitar 270,20 juta jiwa. Sensus penduduk 2020 mencatat jumlah penduduk
laki-laki di Indonesia sebanyak 136,66 juta orang atau 50,58 % dari penduduk
Indonesia. Sementara, jumlah penduduk perempuan di Indonesia sebanyak 133,54
juta orang atau 49,42 % dari penduduk Indonesia. Dari hasil informasi tersebut, rasio
jenis kelamin penduduk Indonesia sebesar 102, yang artinya terdapat 102 laki-laki
untuk setiap 100 perempuan di Indonesia pada tahun 2020.

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

2) Rasio Ketergantungan (dependency ratio)

Dimana penduduk muda kisaran 14 tahun ke bawah belum produktif karena masih
tergantung pada orang tua yang membiayai biaya kehidupannya. Kemudian umur
1565 tahun bisa dibilang produktif karena sudah bisa menghidupi hidupnya sendiri
dan jika lebih dari 65 tahun, maka sudah tidak dianggap produktif.

Dari data di atas bisa kita ketahui gambaran ekonomi tergantung pada usia produktif
antara umur 15–65 tahun dari sisi demografi.
Jadi rasio ketergantungan adalah perbandingan antara penduduk umur 0-14 tahun
ditambah dengan umur 65 tahun keatas dan dibandingankan dengan penduduk usia
15 tahun-65 tahun.

3) Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin scara grafik dapat digambarkan
dalam bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari
struktur umur penduduk.

Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok,
dapat diperoleh sejarah perkembangan penduduk dari masa-kemasa. Struktur umur
penduduk saat ini merupakan hasil kelahira, kematian dan migrasi masa lalu. Struktur
penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk masa yang akan dating.
Indonesia terus mengalami peruahan bentuk piramida yang disebabkan oleh kelahiran
dan kematian.

10

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

3.3 Angkatan Kerja Indonesia

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerrja
maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab, seperti petani yang menunggu
panen atau musim tanam, pegawai yang sedang cuti sakit, dan sebagainya. Disamping itu
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan atau
mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak optimal disebut pengangguran.

Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah berusia


minimal 15 tahun sampai 65 tahun. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia
tadi disebut angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi
tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, sepeti pelajar dan mahasiswa, ibu rumah
tangga, serta penerima pendapatan (pensiunan).

3.4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah salah satu ukuran ketenagakerjaan


yang banyak digunakan. Pengukuran TPAK dilakukan dengan cara menghitung jumlah
absolut seluruh angkatan kerja dibagi dengan seluruh tenaga kerja atau penduduk usia
kerja kemudian dikalikan 100. Jika TPAK 75%, artinya terdapat 75 orang angkatan kerja,
yaitu mereka yang bekerja dan sedang mencari pekerjaan, setiap 100 orang tenaga kerja.
Berdasarkan TPAK kita dapat melakukan perkiraan, berapa besar penduduk usia
kerjayang berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi.

Lebih tingginya TPAK pedesaan dibandingkan dengan perkotaan, paling tidak


dapat ditafsirkan dari dua sisi. Pertama, dilihat dari etos kerja, mungkin masyarakat desa
akan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk perkotaan, sehingga mereka
kebanyakan bergiat dalam aktivitas ekonomi. Kedua, bisa pula mereka masuk kedunia
kerja karena terpaksa, akibat adanya himpitan kehidupan yang begitu kuat, sehingga mau
tidak mau harus bekerja agar dapat bertahan hidup.

3.5 Pekerjaan Dan Tingkat Upah

Sebaran pekerjaan angkatan kerja dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu:

• Lapangan pekerjaan
• Status pekerjaan
• Jenis pekerjaan
Pembayaran tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji
adalah pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga professional yang
biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer,
akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja yang
pekerjaannya berpindah-pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, dan buruh kasar.
Berbeda dengan teori ekonomi yang mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa-jasa
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dan

11

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

dalam ekonomi tidak ada perbedaan antara keduanya, keduanya sama-sama pembayaran
kepada pekerja.

3.6 Masalah Kependudukan

Masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia:

A. Demografi
1. Besarnya jumlah penduduk (over population)

Permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah yang besar menjadi


sebuah masalah yang tidak dapat dihindari. Indonesia memiliki beberapa potensi
terjadinya konflik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai
organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan.
Penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya ikut
menjadi hal yang penting terkait dengan permasalahan kependudukan ini.
Ditambah dengan tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan
menjadikannya permasalahan semakin rumit. Permasalahan yang muncul akibat
adanya keterkaitan dengan lingkungan seperti daerah aliran sungai, daerah resapan
air, pertanian, penyediann sumber daya alam.

Selain itu, permasalaha yang muncul adalah penyediaan lapangan


pekerjaan. Kebutuhan terhadap bahan pkok menuntut orang untuk bekerja dan
mencari nafkah. Namun penyediaan lapangan kerja sangatlah minim, terlebih
penduduk di Indonesia yang berjumlah sangat banyak, dan yang menjadi masalah
adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan
daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
masalah baru yaitu pengangguran. Apabila pengangguran tinggi, maka rasio
ketergantungan tinggi sehingga Negara memiliki tanggungan yang besar untuk
penduduknya yang dapat menyebabkan kemiskinan menjadi lebih tinggi.

2. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk

Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah


penduduk semakin meningkat. Semakin besar presentase kenaikannya maka
semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak
bagi kependudukan Indonesia. Dalam menentukan kebijakan semakin banyak yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan beerbagai
fasilitas sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah
kebijakan dalam mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia.

Apabila tingkat tingginya pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka


akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber
daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan, dan lain-lain yang
memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia. Oleh karena itu,
usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang
ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB,

12

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dan lain-lain. Sehingga


laju pertumbuhan penduduk diharapkan dapat menurun.

B. Non demografis bersifat kualitatif


1. Tingkat kesehatan penduduk yang rendah

Usaha untuk teru meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus


digalakan. Namun, kembali lagi permasalahan itu tetap muncul dan menjadi PR
bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia. Dalam dunia
kesehatan, hal yang akan disorot adalah angka kematian bayi. Besarnya angka
kematian yang terjadi menunjukan bagaimana kondisi lingkungan dan juga
kesehatan pada masyarakat.

2. Pendidikan yang rendah

Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong


rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk
Indonesia masih 9 tahun semenara Negara lain menetapkan lebih dari 12 tahun
dalam pendidikannya. Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukan
satusatunya indicator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu Negara.
Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang
pendidikannya tinggi diharapkan memiliki kemampuan atau punya produktivitas
yang tinggi.

3. Banyaknya jumlah penduduk miskin

Kemiskinan menjadi permasalahan yang melanda Indonesia, walaupun


bukan termasuk Negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih
dari 30 juta rakyat Indonesia hidup dibawah garis kemiskinan. Yang lebih
disayangkannya lagi, Indonesia merrupakan Negara kaya akan sumber daya
alamyang tersebar dari sabang sampai merauke.tapi sungguh mempprihatikan
ketika melihat bagaimana kemiskinana menjadi bagian permasalahan di negeri
yang kaya ini.

Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial yang terlihat


jelas. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan
kemiskinan yang ada. Tidak mengherankan apabila Negara Indonesia memiliki
jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.

Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi Negara


yang miskin padahal kaya sedangkan banyak Negara lain yang miskin sumber
daya namun menjadi Negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya
kembali lagi ke sumber dayam manusia, kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula
tingkat kemakmurannya.

13

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

3.7 Hubungan Antara Pengangguran, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

Untuk mengetahuinya, kita harus mengetahui arti dari ketiga istilah tersebut.
Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki pekerjaan yang bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya, pengangguran adalah keadaan ketika seseorang tidak
mampu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara menyeluruh dan layak (berbeda
dengan pengangguran namun masih memiliki hubungan dengan pengangguran).

Distribusi pendapatan adalah keadaan dimana pendapatan yang didapatkan tidak merata
hal ini lebih condong ke kesenjangan sosial (miskin amat miskin, kaya amat kaya).

Hubungan antara ketiganya sangat relevan ketinka menggabungkan tiga unsur


tersebut dapat kita simpulkan bahwa jika seseorang menganggur maka orang tersebut
tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak sehingga dia akan disebut si
miskin, sedangkan pekerjaan semakin sulit didapat karena faktor tak meratanya distribusi
pendapatan dimana ketiga hal ini juga merupakan permasalahan terbesar di Negara
Indonesia.

• Bagi sebagian besar masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau hanya
bekeja part-time selalu berada di antara kelompok masyarakat yang sangat miskin
• Masyarakat yang bekerja dengan bayaran yang tetap di sektor pemerintah dan swasta
termasuk kelompok masyarakat kelas menengah keatas
• Namun tidak semua orang yang tidak mempunyai pekerrjaan adalah miskin,
sedangkan yang bekerja secara penuh adalah orang kaya.
• Kadangkala diperkotaan seorang tidak bekerja secara sukarela karena mencari
pekerjaan yang lebih baik sesuai dengan tingkat pendidikan
• Menolak pekerjaan-pekerjaan yang mereka rasa lebih rendah dan bersikap demikian
karena mempunyai sumber lain yang bisa membantu masalah keuangan (keluarga,
teman, dll)

14

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar > 275 juta jiwa, menjadikan indonesia
sebagai negara terpadat ke empat di dunia setelah Amerika Serikat. Indonesia memiliki
budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda. Sejak kemerdekaan bahasa
Indonesia (sejenis dengan bahasa melayu) menyebar ke seluruh penjuru indonesiadan
menjadi bahasa yang paling banyak digunakan, dalam komunikasi, pendidikan,
pemerintahan, dan bisnis. Namun demikian bahasa daerah masih banyak dan tetap
dipergunakan.

Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang (development country) pada


hakekatnya tidak terlepas dari berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang ada.
Pendirian perusahaan-perusahaan besar di Indonesia merupakan salah satu faktor
penunjang yang amat berperan dalam proses perkembangan bangsa. Dan masalah
ketenagakerjaan adalah masalah yang akan selalu ada dan akan tetap ada sehubungan
dengan pendirian perusahaan tersebut. Karena tenaga kerja adalah pihak yang paling
dominan dalam suatu perusahaan.

Ketenagakerjaan merupakan masalah ketenagakerjaan dan kependudukan yang


tak henti-hentinya diperdebatkan, bahkan dari tahun ketahun terus mengisi
lembaranlembaran perjalanan kehidupan bangsa indonesia. Jika diperhatikan masalahnya
sudah mendekati kebobrokan, yang berujung pada krisis kepercayaan sehingga pihak
manapun tidak berdaya mengatasinya.

Masalah kependudukan selalu berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan. Salah atu


contohnya adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang mana akan berpengaruh
juga terhadap tingginya penyedian (supply) tenaga kerja. Penawaran tenaga kerja yang
tinggi tanpa diikuti dengan penyediaan kesempatan kerja yang cukup akan menyebabkan
timbulnya pengangguran dan setengah pengangguran.

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran, yaitu:

I. Penciptaan lapangan pekerjaan baru agar dapat menyerap tenaga kerja yang
diakibatkan dari pertumbuhan penduduk yang tinggi serta meningkatkan kualitas
pendidikan penduduk Indonesia dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang

15

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

menunjang untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat menekan angka


penganguran di Indonesia.
II. Menekan pertumbuhan penduduk dengan menggiatkan sosialisasi program Keluarga
Berencana (KB) khususnya pada masyarakat menengah kebawah dengan melakukan
iklan layanan masyarakat serta acara-acara sosialisasi dengan bekerjasama dengan
tenaga kerja kesehatan setempat. Seperti bidan, dapat memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai pentingnya program Keluarga Berencana (KB) secara terus
menuerus.

III. Peningkatan taraf kesehatan bagi penduduk di Indonesia agar memiliki angka
harapan hidup yang lebih tinggi dengan meningkatkan fasilitas dan tenaga kerja
kesehatan serta memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi daerah-
daerah terpencil.

16

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)


lOMoARcPSD|29937203

DAFTAR PUSTAKA

Lazuardi. Khoirul. 2014. Pengertian Angkatan Kerja, Tenaga Kerja, Kesempatan Kerja, dan
Pengangguran.

Muawanah. 2013. Pengertian Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja.

Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D, Edisi ke II Pustaka Pelajar, Jogjakarta,
2008.

Penghantar Ilmu Kependudukan, Edisi Revisi, Said Rusli, LP3ES, Jakarta, 1998.

Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Sonny Sumarsono, Graha
Ilmu Jogjakarta, 2003.

Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi, FE UI Jakarta 1999

Muhsinatun Siasah M, dkk. 2002. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. UNY
Press: Yogyakarta.

_______ .2012. Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya Terhadap Pembangunan.

_______ .2009. Persebaran Penduduk di Indonesia.

17

Downloaded by Ikaa Cutee (riskamamonto757@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai