Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebijakan Publik dan
Pemerintahan Otonomi Daerah
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dewi Elvila Anggraini (24023118114)
Noviearti Widiasih (24023118126)
Gilang Satria Pamungkas (24023118128)
Sony Whisnu Budiawan (24023118129)
Yuniar Fitria Hendrawati (24023118136)
Nasa Ramdhani (24023118138)
Dosen Pembimbing:
Bapak Dodi Yudiardi, Dr., S.Sos., M.Si.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ....................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 3
2.1 Pengertian Pengangguran Terdidik .......................................................... 3
2.2 Lama Masa Pengangguran ....................................................................... 5
2.3 Indikator Pengangguran ............................................................................
2.4 Mutu Pendidikan dan Pengangguran Lulusan...........................................
2.5 Faktor Penyebab Pengangguran ................................................................
BAB III ANALISIS ............................................................................................ 6
3.1 Pembahasan .............................................................................................. 6
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 10
4.1 Simpulan ................................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
a. Organisasi pasar tenaga kerja, berkenaan dengan ada atau tidak adanya
lembaga / penyalur tenaga kerja dan sebagainya.
b. Keadaan demografis dari angkatan kerja, sebagaimana telah dibahas di atas.
c. Kemampuan dari keinginan para penganggur untuk tetap mencari pekerjaan
yang lebih baik.
d. Tersedianya dan bentuk perusahaan.
3.1 Pembahasan
Faktor- faktor yang menyebabkan pengangguran adalah:
a. Adanya peralihan lahan dari pertanian menjadi kawasan industri dan real
estate. Peralihan ini mendorong peralihan mata pencaharian juga. Bagi yang
tidak mempunyai kompetensi akan kesulitan menghadapinya dan bukan tidak
mungkin akan menjadi pengangguran
b. Kawasan industri dianggap sebagai satu-satunya tempat untuk merubah nasib
dari yang miskin menjadi kaya sehingga banyak orang-orang yang datang ke
kawasan industri untuk mencari pekerjaan agar dapat merubah nasibnya
c. Kurangnya lapangan kerja yang tersedia di kawasan Industri untuk mencari
kerja.disebabkan lowongan pekerjaan yang diinginkan oleh pencari pekerjaan
sedikit. Sebagai contoh, banyak orang yang yang memiliki skill dan
pendidikan di bidang obat-obatan sedangkan lowongan pekerjaan yang sesuai
kriteria mereka sedikit, sehingga banyak yang tidak dapat bekerja karma
perusahaan yang membutuhkan skill dan pendidikan mereka sedidit.
d. Kurangnya tingkat pendidikan dan skill bagi pendatang yang ke kawasan
Industri dalam mencari pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya para
pencari kerja yang berasal dari desa, yang datang ke kawasan industri
bermodalkan nekat. Sehingga mereka akan kesulitan untuk mencari pekerjaan
karena tidak di butuhkan oleh perusahaan atau pabrik karma skill dan tingkat
pendidikan yang tidak memenuhi.
e. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan
pekerjaan. Perhatian dari pemerintah sangat penting untuk mengurangi
pengangguran di kawasan industri, perhatian yang dapat diberikan seperti
membuka tempat kursus atau BLK (Balai Latiahan Kerja) untuk menambah
skill dan mempermudah pencarian pekerjaan.
f. Kurangnya informasi, hal inilah yang paling besar pengaruhnya dalam dunia
kerja sekarang ini, kurangnya informasi dapat menjadi faktor yang paling
berpengaruh, hal ini diakibatkan keadaan lingkungan tempat tinggal yang
tidak memungkinkan untuk terus meng update informasi tentang lowongan
pekerjaan.
g. Banyaknya urbanisasi yang menimbulkan pemanfaatan tenaga kerja antar
daerah tidak seimbang.
Dampak pengangguran terhadap perekonomian negara
a. Penurunan pendapatan perkapita suatu negara
Tingkat pengangguran negara yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian negara tersebut menurun sehingga pendapatan masyarakat pun
akan menurun. Tujuan yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada
pendapatan seharusnya, sehingga kemakmuran yang dicapai masyarakat akan
rendah.
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak
Tingginya tingkat pengangguran mengakibatkan pajak yang harus diterima
dari masyarakat akan menurun. Dengan turunnya tingkat produksi nasional
maka pajak atau pendapatan negara mengalami penurunan yang
mengakibatkan dana untuk pembangunan infrastruktur juga terus mengalami
penurunan. Karena minimnya pembayar pajak menyebabkan penerimaan
pajak yang kecil.
c. Dapat menambah hutang negara
Banyaknya jumlah angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan akan
menimbulkan beban negara menjadi bertambah banyak, karena negara
menanggung kehidupan masyarakat. Banyaknya biaya sosial yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah mengakibatkan negara harus mendapatkan dana
yang lebih banyak, sehingga pemerintah terpaksa menambah utang untuk
belanja negara dan hutang negara menjadi bertambah banyak.
d. Tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi
Karena meningkatnya tingkat pengangguran pada suatu negara, daya beli
masyarakat menjadi berkurang , sehingga mengakibatkan permintaan terhadap
barang- barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau pendirian
industri – industri baru. dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga
pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
e. Timbulnya kemiskinan
Dengan menganggur, tentunya seseorang tidak akan bisa memperoleh
penghasilan. Bagaimana mungkin seseorang yang menganggur bisa
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Orang yang menganggur tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika angka pengangguran semakin
meningkat, tentu angka kemiskinan pun akan meningkat. Pengangguran
menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran
yang dicapainya.
Dampak pengangguran bagi masyarakat
1. Makin beragamnya tindak pidana kriminal
Seseorang pasti dituntut untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan
sehari - harinya agar tetap bisa bertahan hidup. Ketiadaan pekerjaan tidak
akan mengurangi kebutuhannya untuk berbelanja. Sewa rumah harus dibayar,
keluarga perlu melakukan pengeluaran baik untuk akanan maupun untuk
kepentingan sekolah.
2. Bertambahnya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen dan sebagainya
Bertambahnya tingkat penggangguran maka bertambah pula para pengamen
atau pengemis. Karena orang tua mereka yang tidak bekerja, pendidikan
mereka harus terhenti. Atau bahkan mereka tidak melaksanakan pendidikan
sedari dini. Sehingga mereka membantu orang tua mereka untuk mencari
uang dengan mengamen maupun mengemis. Namun, kadang tingkah laku
mereka mulai meresahkan warga. Karena mereka dapat saja untuk tak segan-
segan mengancam para korban atau bisa melukai apabila tidak diberi uang.
3. Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan
perebutan kekuasaan
Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak merasa puas dengan pihak
pemerintah dan mereka merasa pemerintah tidak melakukan suatu tindakan yang
cukup dan tepat untuk masyarakat. Dalam suatu negara dengan tingkat
pengangguran yang tinggi, masyarakat seringkali melakukan demonstrasi
sebagai kritikan terhadap pemerintah. Oleh karena itu, kegiatan tersebut akan
menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan kegiatan
politik.
Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan kebutuhan yang muncul akan tenaga kerja
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan SDM yang ada.
Semakin banyak atau tinggi pembangunan maka semakin besar pula angka dalam
kesempatan kerja sehingga angka permintaan akan tenaga kerja akan meningkat
pula.
Masalah dalam Ketenagakerjaan
Di setiap negara baik negara maju maupun berkembang memiliki masalah
ketenagakerjaan, masalah ketenagakerjaan yang dihadapai negara maju misalkan
gaji angkatan kerja yang tinggi (mahal), bertambahnya pengangguran karena
mekanisasi (robotisasi) pergantian tenaga manusia dengan tenaga robot yang
dianggap lebih efektif dan efisien, tenaga kerja ilegal, serta tuntutan
penyempurnaan status ekonomi, dan sosial, bahkan politis. Kemudian masalah
ketenagakerjaan di negara berkembang misalkan sempitnya peluang kerja,
tingginya angka pengangguran, rendahnya kemampuan SDM tenaga kerja, tingkat
gaji yang rendah, serta jaminan sosial nyaris tidak ada, perlakuan pengusaha yang
merugikan pekerja, seperti perlakuan buruk, tindak asusila, penghinaan, pelecehan
seksual, larangan berjilbab, beribadah, dan lain-lain. Dengan kata lain masalah
utama yang berhadapan dengan ketenagakerjaan yakni pengangguran
Pengangguran
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya.
Jenis-jenis pengangguran
Pengangguran Terselubung
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan
pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga
kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
Pengangguran Terbuka
Tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9
macam:
Pengangguran friksional (sementara)
Pengangguran friksional adalah pengangguran karena pekerja menunggu
pekerjaan yang lebih baik.
Pengangguran Struktural
Pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan
pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka
lapangan kerja.
Pengangguran Teknologi
Pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi.
Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa
menggunakan teknologi yang diterapkan.
Pengangguran Siknikal
Pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan
perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh
penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau
daya beli produk oleh masyarakat menurun.
Pengangguran Musiman
Pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian
musim. Umumnya pada bidang pertanian. Contoh lainnya, para pelaut.
Setengah Menganggur
Pengangguran dimana pekerja yang hanya bekerja dibawah jam normal
(sekitar 7-8 jam per hari).
Contoh Kasus
Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan ditempatkan
sebagai sarana untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan melalui pemanfaatan
kesempatan kerja yang ada. Tujuan akhir pendidikan bagi masyarakat pengguna
jasa pendidikan adalah teralihnya lapangan kerja yang diharapkan, maksudnya
bahwa mereka yang lulus sebagai sarjana dapat bekerja di sektor formal seperti di
bidang pendidikan. Namun menurut data Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas) tahun 2009 membuktikan bahwa hampir 2.900 lulusan sarjana dari
berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berasal dari berbagai disiplin ilmu
masih belum memiliki pekerjaan alias menganggur. Hal ini disebabkan mereka
tidak memiliki keterampilan lain di luar kompetensi utama mereka sebagai
sarjana.
Namun disisi lain, penyebab utama para sarjana itu menganggur adalah
kurang seimbangnya perencanaan pembangunan pendidikan dan berkembangnya
lapangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan mereka, sehingga banyak
dari sarjana tersebut yang tidak terserap ke dalam lapangan pekerjaan yang ada.
Faktanya, lembaga pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan pekerjaan, bukan
pencipta kerja sesuai dengan pribadi masyarakat Indonesia yang memiliki gaya
hidup konsumtif. Tidak hanya itu, seorang sarjana juga harus memiliki
keterampilan lain disisi keterampilan kompetensi agar kelak jika suatu saat sarjana
tersebut belum mendapatkan pekerjaan bisa menggunakan keterampilannya
tersebut untuk membuka suatu usaha.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja. Sedangkan kesempatan kerja merupakan kebutuhan yang muncul akan
tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan SDM
yang ada. Semakin banyak atau tinggi pembangunan maka semakin besar pula
angka dalam kesempatan kerja sehingga angka permintaan akan tenaga kerja
akan meningkat pula. Jadi, apabila jumlah tenaga kerja terlalu besar dari
kesempatan kerja maka akan mengakibatkan pengangguran.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Hal itu mngakibatkan masalah bagi Negara mapun
kehidupan mereka sendiri Karen belum mencukupi kebutuhan mereka. Cara
mengurangi pengagguran misalnya Wiraswasta , Memberikan pelatihan /
pendidikan non-formal (BLK), Pemerataan / mobilitas penduduk, Program KB
(Keluarga Berencana),Usaha padat karya.
4.2 Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan
pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersehut dengan
sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah
memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat
untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan
dan minatnya masing- masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari
pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya
pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA