Makalah Observasi Mata Kuliah Inklusi
Makalah Observasi Mata Kuliah Inklusi
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
PGSD C 2019
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan melakukan pengamatan pada video pembelajaran
SLB Negeri Muntok yang dilaksanakan sejak tanggal 21 September 2020 menyatakan bahwa :
Nim : 1905116061
Dengan sesungguhnya telah melaksanakan kegiatan observasi pada video pembelajaran inklusi
sesuai dengan petunjuk yang ditugaskan sebagai mahasiswa Universitas Mulawarman.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Penyusun
KATA PENGANTAR
Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur kehadirat
Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat dan karunia-Nya, telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dari proses pengamatan observasi, analisis, hingga terselesaikannya penyusunan
laporan observasi ini. Observasi ini dilakukan dengan mengamati video pembelajaran di SLB
Negeri Muntok dengan alamat Jl. Lapangan Golf, Belo Laut, Muntak, Bangka Barat. Observasi
dilakukan pada hari jumat, 29 Oktober 2020 oleh observer dalam video pembelajaran di youtube.
Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam pembelajaran di sekolah,
khususnya untuk jenjang pendidikan sekolah dasar. Penulis menyadari bahwa penyusunan
laporan hasil observasi ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis berharap kritik, saran,
serta masukan dari pembaca sekalian untuk menjadi evaluasi agar lebih baik lagi
kedepannya. Semoga laporan hasil observasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan
kepada pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
HASIL OBSERVASI
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muntok, Kabupaten Bangka Barat sampai saat
ini masih kekurangan guru sehingga belum maksimal dalam membina siswa
berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah tersebut. Sejak berdiri tahun 2006 hingga
sekarang baru memiliki 12 orang guru terdiri dari lima guru berstatus pegawai negeri
sipil dan dibantu tujuh guru tidak tetap dengan pendidikan terakhir S-1. Minimnya
jumlah guru di sekolah ini mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi kurang efektif
karena tidak sebanding dengan jumlah siswa yang saat ini mencapai 77 orang yang terdiri
dari 44 laki-laki dan 33 perempuan siswa.
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menerapkan kurikulum 2013. kurikulum yang digunakan adalah
kurikulum sekolah regular atau kurikulum nasional yang dimodifikasi sesuai dengan
tahap perkembangan anak berkebutuhan khusus, dengan mempertimbangkan
karakteristik (ciri-ciri) dan tingkat kecerdasannya.
SLB Negeri Muntok merupakan salah satu sekolah yang terletak di Bangka Barat
tepatnya di Jl. Lapangan Golf, Belo Laut. Sekolah ini diresmikan pada tahun 2006 untuk
berpatisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi
dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
1. Pelayanan Dalam Belajar
Proses pelayanan dalam pengajaran dilakukan secara klasikal. Upaya yang
dilakukan oleh pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru dan jajarannya di
SLB Negeri Muntok untuk mengoptimalkan pelayanan dalam mengajar di sekolah
tersebut untuk sementara ini, hanya membimbing anak-anak inklusi dengan cara
memposisikan tempat duduk siswa di depan dan dekat guru agar mudah untuk
dikontrol selama proses pembelajaran, melatih mereka dalam berbagai keterampilan
seperti keterampilan seni dan sebagainya. Sebagai contoh anak inklusi dilatih untuk
menari, membuat kerajinan dan sebagainya, sekolah merangkul anak-anak inklusif
dalam meraih prestasi dan mengembangkan bakat serta minatnyadan lain-lain
2. Proses Pembelajaran
Di kelas ini kegiatan belajar mengajar di dalam kelas terdiri dari empat orang
siswa Tunarungu dan seorang guru. Guru harus bisa mengontrol setiap siswa dengan
cara mengenal dan memahami kondisi setiap siswa, sehingga akan tercapau tujuan
pembelajaran. Tidak ada guru pendamping dalam kelas tersebut.
Kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan awal yaitu salam
kemudian berdoa, kegiatan inti yaitu menjelaskan materi dengan metode ceramah dan
dibantu dengan media lcd proyektor dan kartu bergambar. Hal ini dikarenakan media
mampu membantu guru untuk lebih leluasa berinteraksi dengan siswa,
menyampaikan materi menjadi lebih mudah dan siswa dapat memahami materinya
dengan baik. Komunikasi antara guru dengan siswa adalah menggunakan bahasa
isyarat, oral, gerakan bibir, jari dan gesture. Sedangkan penguatan yang diberikan
guru adalah pemberian acungan jempol dan senyuman dari guru. Pada saat kegiatan
belajar mengajar, anak kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, masih sangat
tergantung pada tuntunan guru. Namun, kondisi kelasnya tenang dan suasana belajar
tenang menyenangkan. Karena seperti kita ketahui mereka tuna rungu wicara. Jadi,
kemungkinan untuk membuat keributan sedikit. Apalagi muridnya hanya empat
orang. Dalam Kegiatan pembelajaran, siswa fokus, tugas dilaksanakan tetapi harus
ada tuntunan dari guru. Gerak gerik anak serius. Siswa mencatat apa yang
diperintahkan oleh guru. Bertanya dengan menggunakan bahasa isyarat ketika dia
bingung dengan tugas yang diberikan oleh guru.
Diakhir pembelajaran, guru menutup kegiatan dengan mengevaluasi dan
bertanya kembali apa yang dipelajari tadi kemudian ditutup dengan membaca doa.
Saat proses pembelajaran tidak ditemukan adanya kendala saat mengajar karena
dalam kelas hanya berisi empat orang saja. Pembelajaran berlangsung dengan lancar.
Murid aktif mengerjakan tugas dan mentaati perintah gurunya. Pembelajaran selesai
dalam waktu yang telah ditentukan. Namun, minat siswa terhadap pembelajaran masih
rendah masih labil tingkat keminatanya terhadap pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa dalam tingkatan
pendidikan, anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan dan pelayanan
yang optimal seperti anak normal lainnya. Hanya saja, pendidikan dan pelayanan yang
mereka berbeda dari anak normal biasa. Meskipun mereka terlahir dengan memiliki
kekurangan yang ada, namun mereka juga mempunyai kemampuan (potensi) yang
luar biasa jika dikembangkan, karena pada dasarnya adalah setiap orang mempunyai
potensinya masing-masing ketika ia dilahirkan kedunia ini. Begitu pula dengan anak
berkebutuhan khusus, mereka mempunyai potensi yang harus dikembangkan secara
optimal dan secara khusus, agar mereka juga dapat berkembang sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki
4.2 Saran
Hendaknya para guru, orang tua, maupun calon guru benar-benar
memahami dan mengerti kondisi serta berbagai karakteristik anak berkebutuhan
khusus agar memperlakukan dan memberi pelayanan kepada mereka sesuai dengan
kemampuan serta kebutuhan mereka agar mereka bisa berkembang secara optimal,
harmonis dan wajar.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN