Disusun Oleh:
Arifin F1011211032 Pend. Bahasa Indonesia
Priscilla Josierra Liora F1041211042 Pend. Matematika
Febriani Sisilia Indri F1041211052 Pend. Matematika
Qois Natasya F1061201001 Pend. Kimia
Trian Zulfa F1061201033 Pend. Kimia
Bella Agustina F1061201040 Pend. Kimia
Sri Mariani Rahayu Tampubolon F1091201011 Pend. Sosiologi
Yesi Putri Aknastia F1091201041 Pend. Sosiologi
Anita F1091201043 Pend. Sosiologi
Agusto Alvirio F1112201004 Pend. Seni
Nomesio Pietovin F1241201024 Pend. Geografi
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir kelompok kegiatan
MBKM Magang Sekolah Penggerak ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan akhir kelompok kegiatan MBKM
Magang Sekolah Penggerak ini dengan baik. Dalam penyelesaian laporan ini, tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Dr. Ahmad Yani, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Tanjungpura yang
telah memfasilitasi kegiatan MBKM di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2. Agus Syahrani, S.Pd., M.M.Ling. Wakil Dekan III FKIP Universitas
Tanjungpura bidang Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus ketua tim MBKM
yang telah merancang dan melaksanakan program MBKM di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
3. Tim Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang telah memfasilitasi
mahasiswa dalam mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
4. Indang Maryati, S. Sos., M. Si. Selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Pontianak
yang telah menerima untuk menjadi mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
(MBKM) Magang Sekolah Penggerak dengan FKIP Universitas Tanjungpura
Pontianak.
5. Bapak Ibu Guru SMAN 1 Pontianak yang telah bersedia untuk membimbing
Mahasiswa MBKM Magang Sekolah Penggerak.
Kami selaku penulis sadar akan ketidaksempurnaan dalam laporan ini baik
dalam hal sistem penyusunan laporan maupun hasil. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan
pengetahuan kita bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk laporan selanjutnya.
ii
Pontianak, 11 Desember 2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
program studi lain pada perguruan tinggi yang berbeda; dan (4) pembelajaran
pada lembaga non perguruan tinggi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Tanjungpura (Untan) melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka sejak semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021, namun dalam
pelaksanaanya masih di lingkungan FKIP UNTAN. Mahasiswa program studi
di FKIP UNTAN mengambil mata kuliah di program studi lainnya di FKIP
Untan. Namun sejak semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021 hingga saat
ini kegiatan MBKM telah dilaksanakan di luar FKIP Untan.
Kegiatan Magang Sekolah Penggerak (MSP) di Tingkat Satuan
Pendidikan merupakan satu diantara kegiatan MBKM yang dapat dipilih oleh
mahasiswa. Magang Sekolah Penggerak (MSP) di tingkat satuan pendidikan
merupakan kegiatan MBKM yang difasilitasi oleh FKIP Untan untuk
memberdayakan mahasiswa dalam proses pembelajaran di SMP dan SMA
sekolah penggerak di kota Pontianak dan sekitarnya.
Sekolah Penggerak merupakan sekolah yang berkomitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan menerapkan inovasi, pembelajaran
aktif, serta mengembangkan potensi individu. Sekolah Penggerak hadir sebagai
wadah untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan mendukung
perkembangan seluruh komponen pendidikan, termasuk siswa, guru, dan
masyarakat sekitar.
Pelaksanaan kegiatan Magang Sekolah Penggerak (MSP) di tingkat
satuan pendidikan di FKIP Untan melibatkan bagian akademik fakultas, unit
pembelajaran, jurusan, program studi (ketua program studi, staf, dosen PA,
mahasiswa) dan mitra sekolah (guru dan kepala sekolah). Diperlukan
kesamaan persepsi pada semua pihak yang terlibat dalamperencanaan atau
pelaksanaannya, sehingga kegiatan Magang Sekolah Penggerak dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai ketentuan. Panduan praktis Magang Sekolah
Penggerak kegiatan dapat memudahkan semua pihak dalam menjalankan
perannya masing-masing. Program MBKM Magang Sekolah Penggerak
(MSP) diharapkan memberi manfaat bagi mahasiswa untuk belajar tentang
2
kurikulum merdeka dan megimplementasikannya serta berkolaborasi dengan
guru di sekolah untuk menyelenggarankan pembelajaran.
Pada dasarnya, tujuan adanya program MBKM Magang adalah
menyiapkan lulusan Perguruan Tinggi yang memiliki soft skills maupun hard
skills yang matang dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan begitu,
angka sarjana yang menganggur di Indonesia dapat berkurang. Tujuan lainnya
dari program MBKM Magang adalah dapat memfasilitasi mahasiswa dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan passion dan bakatnya
melalui program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel.
Kegiatan MBKM Magang ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di
tempat kerja (experiential learning). Selama menjalani kegiatan magang,
mahasiswa akan mendapatkan hard skills berupa keterampilan, complex
problem solving, analytical skills, dan sebagainya, maupun soft skills, seperti
etika dalam bekerja, komunikasi, kerjasama, dan masih banyak lagi.
3
1. Mengenal tugas akademik maupun administrasi pendidik dalam
pembelajaran ataupun pembelajaran
2. Memberikan pengalaman menyusun non perangkat pembelajaran
berdasarkan analisis kurikulum dan perkembangan peserta didik
3. Memberikan pengalaman melaksanakan terbimbing kegiatan langsung
pembelajaran dalam secara
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari dan menghayati permasalahan Pendidikan di sekolah
dengan proses pembelajaran
5. Mempelajari tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan kurikulum merdeka
4
− Memperoleh informasi, pengetahuan, dan keterampilan terbaru dari
mahasiswa dan dosen pembimbing
− Memperoleh input, ide, dan masukan mahasiswa yang dapat
berperan dalam pengembangan satuan pendidikan
− Membuka kesempatan memperoleh input sumber daya manusia dari
lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi dalam mengajar
di satuan Pendidikan
− Mendapatkan mitra kolaboratif menyelesaikan permasalahan
pendidikan satuan Pendidikan
c. Untuk Program Studi
− Memahami dinamika dan perkembangan di satuan pendidikan yang
dapat diimplementasikan melalui kurikulum danperkuliahan
− Menciptakan kemitraan antara Prodi asal dan sekolah yang
ditunjukkan oleh bersama untuk komitmen mengembangkan
program- program tindak lanjut dalam peningkatan kualitas
pembelajaran dalam berbagai bentuk dan berkelanjutan
− Memperoleh mengaktualisasikan kesempatan untuk konsep dan
pembaruan pendidikan yang diperlukan oleh satuan pendidikan
− Menjadi sarana pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
− Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat
realitas pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah
d. Untuk FKIP Universitas Tanjungpura
− Meningkatkan jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan belajar
di luar kampus dengan rekognisi 20 SKS
− Meningkatkan kerja sama antara FKIP dengan instansi sekolah
− Meningkatkan kualitas Tri Dharma dan kualitas kerjasama dengan
mitra yang gayut dan berkesesuaian (link and match), serta
meningkatkan citra perguruan tinggi
5
BAB II
PROFIL MITRA SATUAN PENDIDIKAN
6
Berangkat dari pemikiran tersebut, di SMA Negeri 1 Pontianak
menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS dan MPK
sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler
lainnya adalah basket, pramuka, PMR, dan sebagainya.
Proses belajar mengajar atau intrakurikuler di SMA Negeri 1 Pontianak
dilaksanakan pada hari Senin hingga Jumat dengan jam belajar dari pukul
07.00 sampai 15.15 WIB (Senin-Kamis) dan 06.45 sampai 11.00 WIB (Jumat).
Khusus Senin-Kamis, 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, dilaksanakan
kegiatan literasi. Kemudian Jumat dilanjutkan dengan literasi kitab suci
sebelum pembelajaran dimulai.
7
4. Waka Bidang Kesiswaan: Rosmalina, S. Pd.
− Etty Rochaety, Sp.
− Nila Sari, S. Pd.
− Sunarto, S. Pd.
5. Waka Bidang Sarana dan Prasarana: Lusi Eka Purnama S, Sp., M. Pd.
6. Waka Bidang Humas: Fahrul Mauludin, S. Pd.
7. Dewan Guru.
− Wali Kelas
− Guru Mata Pelajaran
− Guru BK
8. Peserta Didik.
8
3. Membentuk generasi yang terampil dan berintelektual tinggi sesuai
dengan kemajuan IPTEK.
4. Pengelolaan sekolah yang profesional, efektif, dan efisien berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan asri, dengan
upaya melakukan penghijauan, mencegah pencemaran, dan perusakan
lingkungan.
6. Mewujudkan warga sekolah yang peduli lingkungan.
7. Mewujudkan budaya yang efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumber
daya alam.
8. Mewujudkan sistem pembelajaran yang membangun karakter peduli dan
berbudaya lingkungan hidup.
9
minat yang dimiliki generasi muda juga sangat sedikit sehingga dapat
mengancam kelestarian tari tradisional di Indonesia. Sebagai generasi
muda penerus bangsa, sebaiknya kita melestarikan tari tradisional yang
ada di Indonesia agar dapat diwariskan kepada anak cucu di masa
mendatang.
GANESTA hadir sebagai ekstrakurikuler bagi siswa/siswi SMA Negeri
1 Pontianak yang minat dan berbakat dalam tari tradisional. GANESTA
telah berhasil meraih prestasi hingga ke tingkat nasional. GANESTA juga
berperan sebagai wadah pengembangan kreativitas siswa/siswi SMA
Negeri 1 Pontianak dalam bidang tari tradisional sehinngga dapat
menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pembelajaran
tari tradisional. Bersama GANESTA kita lestarikan warisan budaya
untuk di masa yang akan datang.
b. Ganesha martial atau ganesha bela diri yang didalamnya ada pencak
silat, taekwondo, karate, serta tarung derajat. Pengertian dari Seni bela
diri itu sendiri adalah kesenian yang timbul sebagai salah satu cara
seseorang untuk mempertahankan atau membela diri, yang
mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama
ada dan berkembang dari masa ke masa.
c. Ganesha Gita Kencana adalah Drumband yang didirikan pada 14
Desember 2003 yang bertepatan dengan berdirinya SMA Negeri 1
Pontianak. Drumband (marching band) adalah sekelompok barisan
orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan
sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen
pit) secara bersama-sama.
d. Ganesha English Community atau yang biasa disebut sebagai Ganesco
adalah salah satu ekstrakulikuler yang berada di SMA Negeri 1
Pontianak. Ganesco didirikan sebelum tahun 2005. Ganesco sendiri
merupakan extrakulikuler berbasis bahasa Inggris yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi berbahasa inggris siswa. Dalam membantu
mengembangkan potensi berbahas inggris para siswa, ganesco
10
mendirikan 3 aspek publik speaking. Mulai dari divisi speech, debate,
dan story telling. Para siswa hanya bisa memilih salah satu dari ketiga
divisi tersebut sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Untuk
penrekrutan anggota, Ganesco perlu melakukan penyeleksian terlebih
dahulu.
e. Palang Merah Remaja Unit SMA Negeri 1 Pontianak, merupakan bagian
dari Palang Merah Remaja (PMR) di Kota Pontianak dan merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang berada di lingkungan SMA Negeri 1
Pontianak yang bertujuan untuk mendidik siswa dengan kegiatan
kegiatan kepalangmerahan.
f. Parent Teaching Day adalah salah satu kegiatan unggulan di SMA Negeri
1 Pontianak di mana orang tua siswa yang berkompeten diberikan
kesempatan untuk mengajar baik di dalam sekolah atau di luar sekolah
sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah. Dengan demikian,
peserta didik diharapkan dapat mengambil pembelajaran dari praktisi
lapangan langsung.
g. SMANSA berbagi adalah program unggulan di SMA Negeri 1 Pontianak,
di mana sekolah akan berbagi pengalaman, teknik, dan informasi terkait
dengan proses pembelajaran teraktual dengan sekolah lainnya yang ada
di Kalbar secara umum.
Demikian sejumlah kegiatan yang ada di SMA Negeri 1 Pontianak.
Kegiatan yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari sekian
banyaknya kegiatan yang ada di sana. Selain itu SMA Negeri 1 Pontianak
memiliki kegiatan tahunan, misalnya peringatan hari batik di mana semua
warga sekolah menggunakan batik, HUT Pontianak di mana semua warga
sekolah menggunakan baju adat Melayu Pontianak, peringatan Maulid Nabi,
dan banyak kegiatan lainnya
11
BAB III
KEGIATAN MENGAJAR DAN NON MENGAJAR MBKM MAGANG
SEKOLAH PENGGERAK
12
memberikan contoh peran model yang mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan dan aspirasi masa depan mereka.
Hasil dari kegiatan mengajar oleh mahasiswa magang di
Sekolah Penggerak adalah terciptanya lingkungan belajar yang
dinamis dan menyenangkan bagi siswa. Siswa tidak hanya mendapat
pengetahuan tambahan, tetapi juga memperluas jaringan sosial
mereka dengan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang
yang berbeda. Dengan adanya interaksi yang intens antara
mahasiswa dan siswa, terbentuklah relasi yang membangun,
memperkaya perspektif, dan memotivasi siswa untuk meraih
prestasi yang lebih baik dalam perjalanan akademis dan masa depan
mereka.
13
3. Kegiatan IHT (In House Training)
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan guru-guru membahas
pelaksanaan kegiatan P5, bimbingan kurikulum merdeka, dan
narkoba. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 – 28
Oktober 2023.
4. Kegiatan P5
Kegiatan P5 di SMA Negeri 1 Pontianak bertujuan
memperkuat profil pelajar Pancasil dalam kehidupan sehari-
hari. Mahasiswa menjadi . Kegiatan P5 ini dilaksanakan pada
tanggal 6 – 10 November 2023.
5. Kegiatan Mengecat Tugu Alumni
Salah satu tujuan dari kegiatan mengecat ini adalah untuk
pemeliharaan dan perawatan fasilitas sekolah. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Desember 2023.
14
program. Semangat untuk memberikan kontribusi kepada
siswa, serta keinginan untuk belajar dan berkembang secara
pribadi, menjadi faktor yang mendorong mahasiswa dalam
menjalankan tugasnya.
3. Kerjasama Tim dan Komunikasi yang Baik
Kolaborasi antara mahasiswa magang, guru, dan staf sekolah
memainkan peran penting dalam kelancaran program.
Komunikasi yang efektif dan kerjasama yang baik
memungkinkan tercapainya tujuan bersama serta
meminimalisir hambatan yang mungkin timbul.
3.3.2 Kendala
1. Kesulitan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah
Mahasiswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekolah, termasuk budaya sekolah, kebijakan, dan
aturan yang berlaku.
2. Kesibukan dan Waktu
Kesibukan mahasiswa dengan tugas akademis atau kegiatan
lain di luar magang seringkali menjadi hambatan. Pengaturan
waktu yang efisien antara kegiatan magang, perkuliahan, dan
aktivitas lainnya menjadi tantangan tersendiri.
3. Perbedaan Harapan dan Kemampuan
Terdapat kemungkinan perbedaan antara harapan atau
ekspektasi yang diinginkan oleh sekolah dengan kemampuan
atau pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa. Kesenjangan
ini bisa menjadi hambatan yang perlu diatasi melalui
komunikasi yang jelas dan kerjasama yang baik antara kedua
belah pihak.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan akhir kelompok mahasiswa MBKM Magang
Sekolah Penggerak di SMA Negeri 1 Pontianak ini menyoroti serangkaian
pengalaman yang berharga sekaligus tantangan yang dihadapi dalam
melaksanakan program mengajar dan non-mengajar. Program magang ini telah
memberikan wawasan yang mendalam kepada mahasiswa terkait peran mereka
dalam dunia pendidikan serta kontribusi yang dapat diberikan kepada siswa di
lingkungan sekolah.
Mahasiswa yang terlibat dalam program magang ini menghadapi
sejumlah kendala yang signifikan. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan
sumber daya, baik dalam hal materi pembelajaran maupun fasilitas pendukung.
Kesulitan dalam menyesuaikan materi dengan tingkat pemahaman siswa, serta
keterbatasan waktu dan sarana pendukung, juga menjadi faktor yang
mampengaruhi kualitas pengajaran dan kegiatan non-mengajar yang
dilaksanakan.
Meskipun dihadapkan pada kendala-kendala tersebut, program magang
ini memberikan dampak positif pada siswa. Mahasiswa dapat memainkan
peran yang penting dalam meningkatkan minat belajar, memberikan perspektif
baru, serta berkontribusi dalam pengembangan keterampilan siswa.
Pengalaman ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar
adaptasi, manajemen waktu, dan kolaborasi yang efektif dalam lingkungan
pendidikan yang sebenarnya.
Kolaborasi antara mahasiswa magang, guru, dan staf sekolah
memainkan peran penting dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul.
Komunikasi yang efektif, kerjasama yang baik, serta kesediaan untuk bekerja
sama dalam mencari solusi menjadi kunci dalam menjalankan program magang
ini secara sukses dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
16
4.2 Saran
Sebagai bagian dari kesimpulan, diusulkan beberapa saran untuk
perbaikan ke depan. Saran ini mencakup peningkatan akses terhadap sumber
daya pendukung, pelatihan untuk mahasiswa magang dalam manajemen waktu
dan pengajaran yang lebih adaptif, serta pengembangan program-program non-
mengajar yang lebih beragam dan inklusif. Dengan implementasi rekomendasi
ini, diharapkan program magang MBKM Sekolah Penggerak dapat menjadi
lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih besar pada kemajuan sekolah
dan pendidikan siswa di masa mendatang.
17
LAMPIRAN KEGIATAN
No Kegiatan Dokumentasi
1 Mengajar
2 IHT
18
3 P5
4 HUT SMANSA
19
5 Mengecat Tugu Alumni
6 UKBI
20