Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR KELOMPOK MBKM MAGANG SEKOLAH

PENGGERAK SMA NEGERI 1 PONTIANAK

Disusun Oleh:
Arifin F1011211032 Pend. Bahasa Indonesia
Priscilla Josierra Liora F1041211042 Pend. Matematika
Febriani Sisilia Indri F1041211052 Pend. Matematika
Qois Natasya F1061201001 Pend. Kimia
Trian Zulfa F1061201033 Pend. Kimia
Bella Agustina F1061201040 Pend. Kimia
Sri Mariani Rahayu Tampubolon F1091201011 Pend. Sosiologi
Yesi Putri Aknastia F1091201041 Pend. Sosiologi
Anita F1091201043 Pend. Sosiologi
Agusto Alvirio F1112201004 Pend. Seni
Nomesio Pietovin F1241201024 Pend. Geografi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
DESEMBER 2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KELOMPOK
MBKM MAGANG SEKOLAH PENGGERAK
SMA NEGERI 1 PONTIANAK

Dengan ini dinyatakan bahwa Kelompok Mahasiswa MBKM Magang Sekolah


Penggerak SMA Negeri 1 Pontianak telah menyusun laporan akhir MBKM
Magang Sekolah Penggerak serta mendapat persetujuan dari Koordinator (Kepala
Sekolah) dan Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP Universitas Tanjungpura.

Pontianak, 11 Desember 2023


Ketua MBKM FKIP UNTAN Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pontianak

Agus Syahrani, S.Pd., M.M.Ling. Indang Maryati, S. Sos., M. Si.


NIP 198010162007101000 NIP 197205082005022002

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir kelompok kegiatan
MBKM Magang Sekolah Penggerak ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan akhir kelompok kegiatan MBKM
Magang Sekolah Penggerak ini dengan baik. Dalam penyelesaian laporan ini, tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Dr. Ahmad Yani, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Tanjungpura yang
telah memfasilitasi kegiatan MBKM di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
2. Agus Syahrani, S.Pd., M.M.Ling. Wakil Dekan III FKIP Universitas
Tanjungpura bidang Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus ketua tim MBKM
yang telah merancang dan melaksanakan program MBKM di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
3. Tim Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang telah memfasilitasi
mahasiswa dalam mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.
4. Indang Maryati, S. Sos., M. Si. Selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Pontianak
yang telah menerima untuk menjadi mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
(MBKM) Magang Sekolah Penggerak dengan FKIP Universitas Tanjungpura
Pontianak.
5. Bapak Ibu Guru SMAN 1 Pontianak yang telah bersedia untuk membimbing
Mahasiswa MBKM Magang Sekolah Penggerak.
Kami selaku penulis sadar akan ketidaksempurnaan dalam laporan ini baik
dalam hal sistem penyusunan laporan maupun hasil. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan
pengetahuan kita bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk laporan selanjutnya.

ii
Pontianak, 11 Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman pengesahan .............................................................................................. i


Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iv
Daftar Gambar....................................................................................................... v
Daftar Tabel .......................................................................................................... vi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan MBKM Magang Sekolah Penggerak............................. 3
1.3 Manfaat Magang Sekolah Penggerak........................................................ 4
BAB II Profil Mitra Satuan Pendidikan
2.1 Gambaran Umum Mitra Satuan Pendidikan ............................................. 6
2.2 Struktur Organisasi Mitra Satuan Pendidikan ........................................... 7
2.3 Visi dan Misi Mitra Satuan Pendidikan .................................................... 8
2.4 Kegiatan Mitra Satuan Pendidikan............................................................ 9
BAB IIIKegiatan Mengajar dan Non Mengajar MBKM Magang Sekolah Penggrak
3.1 Metode Pelaksanaan Program ................................................................. 12
3.2 Hasil Kegiatan Mengajar dan Non Mengajar.......................................... 12
3.3 Pendukung dan Kendala Pelaksanaan ..................................................... 14
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
4.2 Saran........................................................................................................ 16
Lampiran Kegiatan .............................................................................................. 18

iv
Daftar Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pontianak .................................. 7


Gambar 2.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Pontianak ............................................ 8

v
Daftar Tabel

Tabel Lampiran ................................................................................................... 18

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial,
budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi
mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman.
Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM) merupakan bagian dari
kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun
langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk
mendorong mahasiswa agar lebih siap menguasai berbagai keilmuan dalam
rangka memasuki dunia kerja dan dunia industri. MBKM ini berdasarkan pada
landasan yuridis yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN Dikti), Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2020 Pasal 18
menyatakan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa
program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan melalui (1) mengikuti
seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada Perguruan Tinggi
sesuai masa dan beban belajar; dan (2) mengikuti proses pembelajaran di dalam
program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya
mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. Proses pembelajaran
yang disediakan mengakomodasi pemenuhan hak belajar mahasiswa, seperti
dinyatakan dalam SN Dikti pasal 15 bahwa proses pembelajaran di perguruan
tinggi harus difasilitasi melalui (1) proses pembelajaran dalam program studi
lain pada perguruan tinggi yang sama; (2) pembelajaran dalam program studi
yang sama pada perguruan tinggi yang berbeda; (3) pembelajaran dalam

1
program studi lain pada perguruan tinggi yang berbeda; dan (4) pembelajaran
pada lembaga non perguruan tinggi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Tanjungpura (Untan) melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka sejak semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021, namun dalam
pelaksanaanya masih di lingkungan FKIP UNTAN. Mahasiswa program studi
di FKIP UNTAN mengambil mata kuliah di program studi lainnya di FKIP
Untan. Namun sejak semester ganjil Tahun Akademik 2020/2021 hingga saat
ini kegiatan MBKM telah dilaksanakan di luar FKIP Untan.
Kegiatan Magang Sekolah Penggerak (MSP) di Tingkat Satuan
Pendidikan merupakan satu diantara kegiatan MBKM yang dapat dipilih oleh
mahasiswa. Magang Sekolah Penggerak (MSP) di tingkat satuan pendidikan
merupakan kegiatan MBKM yang difasilitasi oleh FKIP Untan untuk
memberdayakan mahasiswa dalam proses pembelajaran di SMP dan SMA
sekolah penggerak di kota Pontianak dan sekitarnya.
Sekolah Penggerak merupakan sekolah yang berkomitmen untuk
meningkatkan mutu pendidikan dengan menerapkan inovasi, pembelajaran
aktif, serta mengembangkan potensi individu. Sekolah Penggerak hadir sebagai
wadah untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan mendukung
perkembangan seluruh komponen pendidikan, termasuk siswa, guru, dan
masyarakat sekitar.
Pelaksanaan kegiatan Magang Sekolah Penggerak (MSP) di tingkat
satuan pendidikan di FKIP Untan melibatkan bagian akademik fakultas, unit
pembelajaran, jurusan, program studi (ketua program studi, staf, dosen PA,
mahasiswa) dan mitra sekolah (guru dan kepala sekolah). Diperlukan
kesamaan persepsi pada semua pihak yang terlibat dalamperencanaan atau
pelaksanaannya, sehingga kegiatan Magang Sekolah Penggerak dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai ketentuan. Panduan praktis Magang Sekolah
Penggerak kegiatan dapat memudahkan semua pihak dalam menjalankan
perannya masing-masing. Program MBKM Magang Sekolah Penggerak
(MSP) diharapkan memberi manfaat bagi mahasiswa untuk belajar tentang

2
kurikulum merdeka dan megimplementasikannya serta berkolaborasi dengan
guru di sekolah untuk menyelenggarankan pembelajaran.
Pada dasarnya, tujuan adanya program MBKM Magang adalah
menyiapkan lulusan Perguruan Tinggi yang memiliki soft skills maupun hard
skills yang matang dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan begitu,
angka sarjana yang menganggur di Indonesia dapat berkurang. Tujuan lainnya
dari program MBKM Magang adalah dapat memfasilitasi mahasiswa dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan passion dan bakatnya
melalui program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel.
Kegiatan MBKM Magang ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di
tempat kerja (experiential learning). Selama menjalani kegiatan magang,
mahasiswa akan mendapatkan hard skills berupa keterampilan, complex
problem solving, analytical skills, dan sebagainya, maupun soft skills, seperti
etika dalam bekerja, komunikasi, kerjasama, dan masih banyak lagi.

1.2 Tujuan Rancangan Kegiatan MBKM Magang Sekolah Penggerak


Tujuan umum MBKM Magang Sekolah Penggerak (MSP) di satuan
pendidikan sebagai berikut ini.
a. Memperdalam pengetahuan yang didapatkan di program studi
b. Memperdalam pengetahuan tentang kurikulum merdeka
c. Mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam satuan pendidikan
d. Mengembangkan profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran
e. Meningkatkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur
f. Meningkatkan peran sebagai warganegara yang bangga dan cinta tanah
air, memiliki nasionalisme serta tanggung jawab pada Negara dan bangsa
g. Meningkatkan kemampuan kerjasama dan memiliki kepekaan social
serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
Sedangkan tujuan khusus dari MBKM Magang Sekolah Penggerak
(MSP) di satuan pendidikan sebagai berikut ini.

3
1. Mengenal tugas akademik maupun administrasi pendidik dalam
pembelajaran ataupun pembelajaran
2. Memberikan pengalaman menyusun non perangkat pembelajaran
berdasarkan analisis kurikulum dan perkembangan peserta didik
3. Memberikan pengalaman melaksanakan terbimbing kegiatan langsung
pembelajaran dalam secara
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari dan menghayati permasalahan Pendidikan di sekolah
dengan proses pembelajaran
5. Mempelajari tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan kurikulum merdeka

1.3 Manfaat Magang Sekolah Penggerak


a. Untuk Mahasiswa
− Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk turut serta
mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi
pendidik di satuan pendidikan
− Sarana pembelajaran (learning by doing) untuk memantapkan
kompetensi kependidikan dan bidang studi.
− Memberikan kesempatan kepada akademik mahasiswa untuk
mengembangkan interpersonal dan social skills
− Memaksimalkan potensi mahasiswa untuk memenuhi capaian
pembelajaran lulusan dan mendapatkan kompetensi tambahan
melalui kegiatan belajar dan pengalaman yang diperoleh di dalam
prodi dan di luar prodinya
b. Untuk Institusi Satuan Pendidikan
− Memberikan kesempatan kepada Institusi Satuan Pendidikan untuk
ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang professional dan
bermartabat
− Menambah jumlah kerja sama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK)

4
− Memperoleh informasi, pengetahuan, dan keterampilan terbaru dari
mahasiswa dan dosen pembimbing
− Memperoleh input, ide, dan masukan mahasiswa yang dapat
berperan dalam pengembangan satuan pendidikan
− Membuka kesempatan memperoleh input sumber daya manusia dari
lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi dalam mengajar
di satuan Pendidikan
− Mendapatkan mitra kolaboratif menyelesaikan permasalahan
pendidikan satuan Pendidikan
c. Untuk Program Studi
− Memahami dinamika dan perkembangan di satuan pendidikan yang
dapat diimplementasikan melalui kurikulum danperkuliahan
− Menciptakan kemitraan antara Prodi asal dan sekolah yang
ditunjukkan oleh bersama untuk komitmen mengembangkan
program- program tindak lanjut dalam peningkatan kualitas
pembelajaran dalam berbagai bentuk dan berkelanjutan
− Memperoleh mengaktualisasikan kesempatan untuk konsep dan
pembaruan pendidikan yang diperlukan oleh satuan pendidikan
− Menjadi sarana pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi
− Memberikan kesempatan kepada dosen pembimbing untuk melihat
realitas pendidikan pada satuan pendidikan dasar dan menengah
d. Untuk FKIP Universitas Tanjungpura
− Meningkatkan jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan belajar
di luar kampus dengan rekognisi 20 SKS
− Meningkatkan kerja sama antara FKIP dengan instansi sekolah
− Meningkatkan kualitas Tri Dharma dan kualitas kerjasama dengan
mitra yang gayut dan berkesesuaian (link and match), serta
meningkatkan citra perguruan tinggi

5
BAB II
PROFIL MITRA SATUAN PENDIDIKAN

2.1 Gambaran Umum Mitra Satuan Pendidikan


SMA Negeri 1 Pontianak, atau yang lebih dikenal dengan akronim
SMANSA merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang ada di
Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Berdiri sejak tahun 1953 hinga
sekarang, SMANSA sekarang berusia 70 tahun. SMANSA terletak di Jl. Gusti
Johan Idrus, Akcaya, Kec. Pontianak Sel., Kota Pontianak, Kalimantan Barat
78121. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan
sekolah di SMAN 1 Pontianak ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran,
mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. SMAN 1 Pontianak juga dikenal sebagai
salah satu SMA unggulan dan favorit di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya
Kota Pontianak.
Smansa mempunyai 36 ruang kelas untuk siswa(i)nya. Selain itu juga
dilengkapi dengan fasilitas penunjang pembelajaran akademik dan non-
akademik, seperti laboratorium kimia-fisika-biologi, perpustakaan, ruang
agama, lapangan futsal, lapangan voli, lapangan basket, dan beberapa ruangan
untuk para ekstrakurikuler/organisasi beroperasi. Untuk fasilitas unumnya
yaitu ruang Amphitheater, mushollah Al-Badar, Ruang UKS, dan beberapa
ruang peradministrasian sekolah.
Ada sekitar 28 Ekskul-Organisasi yang dimiliki Smansa sekarang. Itu
semua dari berbagai jenis aspek, baik itu akademik maupun non-akademik.
Sehingga bakat dan minat siswapun bisa tersalurkan melalui banyaknya pilihan
untuk ekskul dan organisasi yang sudah ada. Dan semuanya masih aktif hingga
saat ini, bahkan sering mengadakan kegiatan baik itu internal maupun
eksternal.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa
pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan
pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran.

6
Berangkat dari pemikiran tersebut, di SMA Negeri 1 Pontianak
menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS dan MPK
sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, kegiatan ektrakurikuler
lainnya adalah basket, pramuka, PMR, dan sebagainya.
Proses belajar mengajar atau intrakurikuler di SMA Negeri 1 Pontianak
dilaksanakan pada hari Senin hingga Jumat dengan jam belajar dari pukul
07.00 sampai 15.15 WIB (Senin-Kamis) dan 06.45 sampai 11.00 WIB (Jumat).
Khusus Senin-Kamis, 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, dilaksanakan
kegiatan literasi. Kemudian Jumat dilanjutkan dengan literasi kitab suci
sebelum pembelajaran dimulai.

2.2 Struktur Organisasi Mitra Satuan Pendidikan

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Pontianak


SMA Negeri 1 Pontianak juga memiliki struktur organisasi. Adapun
keterangannya adalah sebagai berikut,
1. Kepala Sekolah: Indang Maryati, S. Sos., M. Si.
− Komite Sekolah
− Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS)
2. Kepala Tata Usaha: Joko Widyamoko
3. Waka Bidang Kurikulum: M. Aris Widodo, S. Pd.
− Yenni, M. Pd.
− Rahmadiyansyah, S. Pd.
− Ari Bowo, S. Pd.

7
4. Waka Bidang Kesiswaan: Rosmalina, S. Pd.
− Etty Rochaety, Sp.
− Nila Sari, S. Pd.
− Sunarto, S. Pd.
5. Waka Bidang Sarana dan Prasarana: Lusi Eka Purnama S, Sp., M. Pd.
6. Waka Bidang Humas: Fahrul Mauludin, S. Pd.
7. Dewan Guru.
− Wali Kelas
− Guru Mata Pelajaran
− Guru BK
8. Peserta Didik.

2.3 Visi dan Misi Mitra Satuan Pendidikan

Gambar 2.2 Visi dan Misi SMA Negeri 1 Pontianak


SMA Negeri 1 Pontianak memiliki visi sebagai berikut’ “ Berakhlak
mulia, unggul dalam prestasi, berwawasan sosial dan lingkungan”.
Adapun misi SMA Negeri 1 Pontianak adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan keselarasan serta keseimbangan emosi dan intelektual
berdasar akhlak mulia bagi peserta didik.
2. Meningkatkan pembinaan akhlak dan budi pekerti luhur.

8
3. Membentuk generasi yang terampil dan berintelektual tinggi sesuai
dengan kemajuan IPTEK.
4. Pengelolaan sekolah yang profesional, efektif, dan efisien berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman dan asri, dengan
upaya melakukan penghijauan, mencegah pencemaran, dan perusakan
lingkungan.
6. Mewujudkan warga sekolah yang peduli lingkungan.
7. Mewujudkan budaya yang efektif dan efisien dalam pemanfaatan sumber
daya alam.
8. Mewujudkan sistem pembelajaran yang membangun karakter peduli dan
berbudaya lingkungan hidup.

2.4 Kegiatan Mitra Satuan Pendidikan


SMA Negeri 1 Pontianak memiliki banyak sekali kegiatan, baik yang
bersifat intrakurikuler ataupun esktrakurikuler. Ada sekitar 28 Ekskul-
Organisasi yang dimiliki Smansa sekarang. Itu semua dari berbagai jenis aspek,
baik itu akademik maupun non-akademik. Sehingga bakat dan minat siswapun
bisa tersalurkan melalui banyaknya pilihan untuk ekskul dan organisasi yang
sudah ada. Dan semuanya masih aktif hingga saat ini, bahkan sering
mengadakan kegiatan baik itu internal maupun eksternal. Diantara kegiatan
intra dan ekskul yang ada adalah sebagai berikut.
a. Ganesha Tari atau biasa dikenal dengan GANESTA merupakan
ekstrakurikuler yang bergerak di bidang tari tradisional. Tari tradisional
adalah budaya yang berkembang di suatu daerah tertentu yang
berpedoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan secara turun
temurun yang dianut oleh masyarakat tersebut. Tari tradisional juga dapat
digambarkan dengan ungkapan emosional dengan pola gerak tubuh yang
ekspresif dan komunikatif.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini generasi muda sangat minim
akan pengetahuan tari tradisional yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu,

9
minat yang dimiliki generasi muda juga sangat sedikit sehingga dapat
mengancam kelestarian tari tradisional di Indonesia. Sebagai generasi
muda penerus bangsa, sebaiknya kita melestarikan tari tradisional yang
ada di Indonesia agar dapat diwariskan kepada anak cucu di masa
mendatang.
GANESTA hadir sebagai ekstrakurikuler bagi siswa/siswi SMA Negeri
1 Pontianak yang minat dan berbakat dalam tari tradisional. GANESTA
telah berhasil meraih prestasi hingga ke tingkat nasional. GANESTA juga
berperan sebagai wadah pengembangan kreativitas siswa/siswi SMA
Negeri 1 Pontianak dalam bidang tari tradisional sehinngga dapat
menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pembelajaran
tari tradisional. Bersama GANESTA kita lestarikan warisan budaya
untuk di masa yang akan datang.
b. Ganesha martial atau ganesha bela diri yang didalamnya ada pencak
silat, taekwondo, karate, serta tarung derajat. Pengertian dari Seni bela
diri itu sendiri adalah kesenian yang timbul sebagai salah satu cara
seseorang untuk mempertahankan atau membela diri, yang
mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik. Seni bela diri telah lama
ada dan berkembang dari masa ke masa.
c. Ganesha Gita Kencana adalah Drumband yang didirikan pada 14
Desember 2003 yang bertepatan dengan berdirinya SMA Negeri 1
Pontianak. Drumband (marching band) adalah sekelompok barisan
orang yang memainkan satu atau beberapa lagu dengan menggunakan
sejumlah kombinasi alat musik (tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen
pit) secara bersama-sama.
d. Ganesha English Community atau yang biasa disebut sebagai Ganesco
adalah salah satu ekstrakulikuler yang berada di SMA Negeri 1
Pontianak. Ganesco didirikan sebelum tahun 2005. Ganesco sendiri
merupakan extrakulikuler berbasis bahasa Inggris yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi berbahasa inggris siswa. Dalam membantu
mengembangkan potensi berbahas inggris para siswa, ganesco

10
mendirikan 3 aspek publik speaking. Mulai dari divisi speech, debate,
dan story telling. Para siswa hanya bisa memilih salah satu dari ketiga
divisi tersebut sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Untuk
penrekrutan anggota, Ganesco perlu melakukan penyeleksian terlebih
dahulu.
e. Palang Merah Remaja Unit SMA Negeri 1 Pontianak, merupakan bagian
dari Palang Merah Remaja (PMR) di Kota Pontianak dan merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang berada di lingkungan SMA Negeri 1
Pontianak yang bertujuan untuk mendidik siswa dengan kegiatan
kegiatan kepalangmerahan.
f. Parent Teaching Day adalah salah satu kegiatan unggulan di SMA Negeri
1 Pontianak di mana orang tua siswa yang berkompeten diberikan
kesempatan untuk mengajar baik di dalam sekolah atau di luar sekolah
sesuai dengan kesepakatan dengan pihak sekolah. Dengan demikian,
peserta didik diharapkan dapat mengambil pembelajaran dari praktisi
lapangan langsung.
g. SMANSA berbagi adalah program unggulan di SMA Negeri 1 Pontianak,
di mana sekolah akan berbagi pengalaman, teknik, dan informasi terkait
dengan proses pembelajaran teraktual dengan sekolah lainnya yang ada
di Kalbar secara umum.
Demikian sejumlah kegiatan yang ada di SMA Negeri 1 Pontianak.
Kegiatan yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari sekian
banyaknya kegiatan yang ada di sana. Selain itu SMA Negeri 1 Pontianak
memiliki kegiatan tahunan, misalnya peringatan hari batik di mana semua
warga sekolah menggunakan batik, HUT Pontianak di mana semua warga
sekolah menggunakan baju adat Melayu Pontianak, peringatan Maulid Nabi,
dan banyak kegiatan lainnya

11
BAB III
KEGIATAN MENGAJAR DAN NON MENGAJAR MBKM MAGANG
SEKOLAH PENGGERAK

3.1 Metode Pelaksanaan Program


Pelaksanaan program dilaksanakan dengan observasi terlebih dahulu.
Pelaksanaan program yang telah dilakukan secara keseluruhan dilakukan
secara masif dan menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Untuk program
mengajar di kelas dilaksanakan berdasarkan arahan guru pamong masing-
masing. Untuk program non mengajar, dilaksanakan berdasarkan arahan dari
koordinator dan kesepakatan mahasiswa.

3.2 Hasil Kegiatan Mengajar dan Non Mengajar


3.1.1 Kegiatan Mengajar
Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa Magang
Sekolah Penggerak di SMA Negeri 1 Pontianak berupa pelaksanaan
pembelajaran di kelas minimal 1 kali. Kegiatan tersebut dilakukan
secara luring dan penyesuaian dari modul ajar yang telah dibuat
dengan bimbingan guru pamong. Kegiatan mengajar di dalam kelas
yang dilakukan oleh mahasiswa Magang Sekolah Penggerak
menyesuaikan dengan abad ke-21, yaitu untuk mendorong peserta
didik untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
Melalui kegiatan mengajar yang dipimpin oleh mahasiswa
magang, siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dari sumber
yang berbeda dan mendapat pemahaman yang lebih luas tentang
topik yang diajarkan. Mahasiswa membantu siswa dalam memahami
materi pembelajaran dengan pendekatan yang lebih terbuka dan
membangkitkan minat belajar yang lebih tinggi. Selain itu,
kehadiran mereka juga memberikan inspirasi bagi siswa untuk
mengeksplorasi minat dan bakat mereka di luar kurikulum sekolah,

12
memberikan contoh peran model yang mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan dan aspirasi masa depan mereka.
Hasil dari kegiatan mengajar oleh mahasiswa magang di
Sekolah Penggerak adalah terciptanya lingkungan belajar yang
dinamis dan menyenangkan bagi siswa. Siswa tidak hanya mendapat
pengetahuan tambahan, tetapi juga memperluas jaringan sosial
mereka dengan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang
yang berbeda. Dengan adanya interaksi yang intens antara
mahasiswa dan siswa, terbentuklah relasi yang membangun,
memperkaya perspektif, dan memotivasi siswa untuk meraih
prestasi yang lebih baik dalam perjalanan akademis dan masa depan
mereka.

3.1.2 Kegiatan Non-Mengajar


Kegiatan non mengajar disusun bertujuan agar kegiatan non
mengajar selama magang di sekolah penggerak dapat berjalan
dengan maksimal dan dapat dilakukan penyesuain secara cepat
menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Ada beberapa kegiatan non
mengajar yang secara berkelompok telah dilakukan, diantaranya
sebagai berikut.
1. HUT SMANSA
Di kegiatan ini, mahasiswa membantu dalam kelancaran
pelaksanaan HUT SMANSA. Kegiatan ini dilakukan pada
tanggal 14 September 2023.
2. Kegiatan UKBI
Kegiatan UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) adalah
ujian yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesi yang bertujuan mengukur kemampuan
Bahasa Indonesia siswa secara menyeluruh. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 September 2023.

13
3. Kegiatan IHT (In House Training)
Kegiatan ini dilakukan bersama dengan guru-guru membahas
pelaksanaan kegiatan P5, bimbingan kurikulum merdeka, dan
narkoba. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 – 28
Oktober 2023.
4. Kegiatan P5
Kegiatan P5 di SMA Negeri 1 Pontianak bertujuan
memperkuat profil pelajar Pancasil dalam kehidupan sehari-
hari. Mahasiswa menjadi . Kegiatan P5 ini dilaksanakan pada
tanggal 6 – 10 November 2023.
5. Kegiatan Mengecat Tugu Alumni
Salah satu tujuan dari kegiatan mengecat ini adalah untuk
pemeliharaan dan perawatan fasilitas sekolah. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Desember 2023.

3.3 Pendukung dan Kendala Pelaksanaan


Mahasiswa yang terlibat dalam program MBKM Magang Sekolah
Penggerak di SMA Negeri 1 Pontianak menghadapi beberapa faktor
pendukung dan kendala dalam melaksanakan program mengajar dan non
mengajar, diantaranya sebagai berikut.
3.3.1 Pendukung
1. Dukungan Institusi dan Mentor
Adanya dukungan dari pihak sekolah dan mentor magang
merupakan faktor penting yang mendukung mahasiswa.
Mentor yang membimbing dan mendukung secara aktif
membantu mahasiswa memahami dinamika sekolah dan
memberikan arahan yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan.
2. Minat dan Motivasi Mahasiswa
Minat dan motivasi tinggi dari mahasiswa terhadap kegiatan
mengajar dan non-mengajar sangat mendukung keberhasilan

14
program. Semangat untuk memberikan kontribusi kepada
siswa, serta keinginan untuk belajar dan berkembang secara
pribadi, menjadi faktor yang mendorong mahasiswa dalam
menjalankan tugasnya.
3. Kerjasama Tim dan Komunikasi yang Baik
Kolaborasi antara mahasiswa magang, guru, dan staf sekolah
memainkan peran penting dalam kelancaran program.
Komunikasi yang efektif dan kerjasama yang baik
memungkinkan tercapainya tujuan bersama serta
meminimalisir hambatan yang mungkin timbul.
3.3.2 Kendala
1. Kesulitan Beradaptasi dengan Lingkungan Sekolah
Mahasiswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekolah, termasuk budaya sekolah, kebijakan, dan
aturan yang berlaku.
2. Kesibukan dan Waktu
Kesibukan mahasiswa dengan tugas akademis atau kegiatan
lain di luar magang seringkali menjadi hambatan. Pengaturan
waktu yang efisien antara kegiatan magang, perkuliahan, dan
aktivitas lainnya menjadi tantangan tersendiri.
3. Perbedaan Harapan dan Kemampuan
Terdapat kemungkinan perbedaan antara harapan atau
ekspektasi yang diinginkan oleh sekolah dengan kemampuan
atau pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa. Kesenjangan
ini bisa menjadi hambatan yang perlu diatasi melalui
komunikasi yang jelas dan kerjasama yang baik antara kedua
belah pihak.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan akhir kelompok mahasiswa MBKM Magang
Sekolah Penggerak di SMA Negeri 1 Pontianak ini menyoroti serangkaian
pengalaman yang berharga sekaligus tantangan yang dihadapi dalam
melaksanakan program mengajar dan non-mengajar. Program magang ini telah
memberikan wawasan yang mendalam kepada mahasiswa terkait peran mereka
dalam dunia pendidikan serta kontribusi yang dapat diberikan kepada siswa di
lingkungan sekolah.
Mahasiswa yang terlibat dalam program magang ini menghadapi
sejumlah kendala yang signifikan. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan
sumber daya, baik dalam hal materi pembelajaran maupun fasilitas pendukung.
Kesulitan dalam menyesuaikan materi dengan tingkat pemahaman siswa, serta
keterbatasan waktu dan sarana pendukung, juga menjadi faktor yang
mampengaruhi kualitas pengajaran dan kegiatan non-mengajar yang
dilaksanakan.
Meskipun dihadapkan pada kendala-kendala tersebut, program magang
ini memberikan dampak positif pada siswa. Mahasiswa dapat memainkan
peran yang penting dalam meningkatkan minat belajar, memberikan perspektif
baru, serta berkontribusi dalam pengembangan keterampilan siswa.
Pengalaman ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar
adaptasi, manajemen waktu, dan kolaborasi yang efektif dalam lingkungan
pendidikan yang sebenarnya.
Kolaborasi antara mahasiswa magang, guru, dan staf sekolah
memainkan peran penting dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul.
Komunikasi yang efektif, kerjasama yang baik, serta kesediaan untuk bekerja
sama dalam mencari solusi menjadi kunci dalam menjalankan program magang
ini secara sukses dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

16
4.2 Saran
Sebagai bagian dari kesimpulan, diusulkan beberapa saran untuk
perbaikan ke depan. Saran ini mencakup peningkatan akses terhadap sumber
daya pendukung, pelatihan untuk mahasiswa magang dalam manajemen waktu
dan pengajaran yang lebih adaptif, serta pengembangan program-program non-
mengajar yang lebih beragam dan inklusif. Dengan implementasi rekomendasi
ini, diharapkan program magang MBKM Sekolah Penggerak dapat menjadi
lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih besar pada kemajuan sekolah
dan pendidikan siswa di masa mendatang.

17
LAMPIRAN KEGIATAN

No Kegiatan Dokumentasi

1 Mengajar

2 IHT

18
3 P5

4 HUT SMANSA

19
5 Mengecat Tugu Alumni

6 UKBI

20

Anda mungkin juga menyukai