Anda di halaman 1dari 44

SOSIALISASI

CONTRACTOR SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM

TKO B-017-NR-A040
HSSE Moment
WHY WE NEED CSMS Incident - Kontraktor

High Risks – High Capital & Cost – High Technology

WHY CONTRACTOR SAFETY IS


IMPORTANT? Property Damage 2020
• We invite them….to come to our
premises, work for us…
• UU No. 1/1970 – Company have
to provide safe work environment
• Other than regulatory
compliance, it is moral obligations Oil Spill 2019

to protect human right


• Safe performance will optimize
profit and quality……Safety is 2020… 95 % Injured Persons
good business! Source: Data Pertamina are Contractor’s Employee!

3
LATAR BELAKANG

CSMS bagian dari persyaratan HSEMS - SUPREME SUPREME : Sustainibility Pertamina Expectations
for HSSE Management Excellent

Sub-Proses terkait CSMS :


3.8 Kontrak dan Pengadaan
6.2 Kontraktor dan Pemasok

4
Substandard Act/ Practices, # of cases
Alignment dengan Corporate Life Saving Rule (CLSR) Failure to Identify Hazard 16
Improper Position for Task 14
Failure to Follow Procedure / Instruction 12
Failure Use Personal Protective Equipment Properly 12
Failure to Secure 11
Failure to Inform / Warm 6
Using Defective Tool / Equipment / Machinery / Device 5
Improper Lifting 4
Inadequate Servicing of Equipment / Machinery in Operation 4
Improper / Inappropriate Behavior 3
Improper Operation of Tool / Equipment / Machinery / Device 3
Making Critical HSEQ Devices Inoperative 1
Operating Equipment Without Authority 1
Substandard Act by External Party (not under own control) 1
Improper Placement 1

Personal Factors, # of cases


Lack of Knowledge 20

Improper Motivation 13

Lack of Skill 8

Physical / Physiological Stress 4

Inadequate Physical / Physiological Capability 2


Pengertian dan Tujuan
Contractor Safety Management System (CSMS) adalah sistem yang dilaksanakan untuk memastikan
bahwa potensi bahaya dan risiko aspek HSSE pada pekerjaan yang dikontrakan telah dikelola oleh
para pihak di Perusahaan (sesuai tugas dan tanggung jawabnya) dan dilaksanakan oleh Penyedia
sehingga pekerjaan kontrak dapat dilaksanakan secara efektif dan aman.

Panduan dalam
Meningkatkan
penerapan manajemen Meningkatkan
Kompetensi / Daya
HSSE Kontraktor di Produktifitas dan Citra
saing
Perusahaan

Tujuan
Mencegah Meningkatkan
Konsistensi
/mengurangi dampak Kepedulian dan
pengendalian Risiko
negatif kesadaran

6
Prinsip Dasar Implementasi CSMS

Transparan
Integritas Semua persyaratan implementasi CSMS dan
Penerapan CSMS harus berkomitmen penuh untuk pencapaiannya bersifat terbuka bagi Penyedia, Calon
memenuhi Etika implementasi CSMS dan tata nilai Peserta Pemilihan, Peserta Pemilihan dan Pelaksana
Perusahaan (AKHLAK) Kontrak.
Kehati-hatian Adil
Senantiasa memperhatikan masukan/ tindakan/
bentuk apapun sebagai langkah antisipasi guna Memberikan perlakuan sama thd seluruh Penyedia dan
Calon Peserta Pemilihan yang memenuhi syarat serta
mencegah insiden selama pelaksanaan kontrak.

Kemandirian
CSMS Pelaksana Kontrak guna memenuhi persyaratan CSMS.

Implementasi CSMS harus dikelola secara Akuntabel


profesional tanpa benturan kepentingan dan Pengelolaan risiko pekerjaan kontrak harus dilaksanakan
pengaruh/ tekanan dari pihak manapun. sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak
dalam setiap tahapan CSMS.
Kompetitif
Implementasi CSMS harus terbuka dan memberikan
Efektif
Harus mampu memprioritaskan dan memastikan
kesempatan bagi calon penyedia dan pelaksana
pengelolaan risiko dilaksanakan secara efekif dan
kontrak untuk melaksanakan seluruh persyaratan
konsisten terhadap pekerjaan yang dikontrakan.
setiap tahapan CSMS yang berlaku
Efisien
Kinerja HSSE Kontraktor harus mampu memberikan value
terhadap keseluruhan kinerja kontrak (Cost, Deliverable,
Safety, Moral, Quality, dll). 7
Etika Implementasi CSMS

A
Melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang telah Tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak
ditetapkan dalam setiap tahapan CSMS secara tertib, menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau
implementasi CSMS dan untuk mencegah terjadinya
insiden selama pelaksanaan kontrak. K kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga
berkaitan dengan implementasi CSMS.
Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
dari hal-hal yang dapat menyebabkan penyimpangan H Menghindari dan mencegah penyalahgunaan
terhadap penerapan CSMS wewenang dan/atau kolusi;

Tidak mengintervensi/ mempengaruhi (baik langsung


L
Menghindari dan mencegah terjadinya
A
maupun tidak langsung) yang berakibat terhadap
penyimpangan implementasi CSMS sehingga dapat pertentangan kepentingan pihak yang terkait, baik
merugikan Perusahaan; secara langsung maupun tidak langsung, yang

K menyebabkan kerugian bagi Perusahaan.

Pelanggaran terhadap prinsip dasar dan etika implementasi CSMS dapat menjadi
8
factor pemicu inkonsistensi (bahaya latent) implementasi tahapan CSMS.
8
Ruang Lingkup
1. Pengadaan Jasa yang dikontrakkan melalui Departemen Procurement kepada Penyedia Jasa NR.
2. Pekerjaan kontrak yang termasuk dalam kategori Mode Kontrak 1 dan Mode Kontrak 2. Bagi
Pekerjaan Kontrak dengan Mode Kontrak 3, dapat digunakan sebagai acuan apabila dibutuhkan

Mode Kontrak 1 : Penyedia menyediakan tenaga


Mode Kontrak 2 : Penyedia menyediakan tenaga Mode Kontrak 3 : Pelaksanaan kontrak dibawah
kerja, proses kerja dan/atau peralatan untuk
kerja, proses kerja, peralatan dan/ atau fasilitas untuk supervisi, instruksi dan sistem manajemen HSSE
pelaksanaan kontrak dibawah pengawasan, instruksi
melaksanakan kontrak, sebagai peran utama, dibawah Penyedia yang tidak memerlukan penghubung
dan sistem Manajemen HSSE dari Perusahaan.
sistem manajemen HSSE tersendiri (bridging) dengan Sistem Manajemen Perusahaan.
Penyedia mempunyai sistem manajemen untuk
Mode ini membutuhkan penghubung (iterfacing atau Penyedia tidak diwajibkan untuk melaporkan data
menjamin personil yang bertanggung jawab telah
bridging) dengan Sistem Manajemen Perusahaan, dan kinerja HSSE dan data insiden kepada Perusahaan.
memenuhi kualifikasi pekerjaan yang disyaratkan/ fit
juga melaporkan data kinerja HSSE termasuk data Namun, Perusahaan dapat mensyaratkan penyediaan
for the work serta proses, alat/ peralatan kerja/
insiden kepada Perusahaan. jaminan kualitas produk, persyaratan lingkungan, tes
material yang disediakan telah di pelihara baik sesuai
kontrak. Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan penerimaan/ acceptance testing; pematuhan HAM,
efektivitas keseluruhan pengendalian pengelolaan peraturan perburuhan, tata kelola perusahaan yang
Mode ini mewajibkan Penyedia Jasa melaporkan data
HSSE yang dilakukan oleh pelaksana kontrak baik, dsb.
kinerja HSSE termasuk insiden kepada Perusahaan.

9
Ruang Lingkup
Konsorsium
1. Pemimpin konsorsium (leadfirm) memenuhi persyaratan CSMS dengan tingkat risiko tertinggi dari keseluruhan lingkup
kerja yang akan dilaksanakan.
2. Anggota konsorsium harus memenuhi persyaratan CSMS sesuai tingkat risiko pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
anggota konsorsium tersebut.
3. Lingkup pekerjaan berupa penyediaan modal hanya dapat dilaksanakan oleh konsorsium yang berstatus anggota. Dalam
hal ini, terhadap anggota tersebut tidak dipersyaratkan untuk CSMS.

10
Ruang Lingkup
Konsultan
Pengadaan Jasa Konsultansi berikut tidak wajib dipersyaratkan CSMS:
1. Jasa konsultansi yang Calon Penyedianya dari Instansi/dinas pemerintah.
2. Jasa konsultansi yang Calon Penyedianya dari Perguruan tinggi/ Lembaga Pendidikan/ Lembaga Penelitian (yang tidak termasuk dalam
badan usaha milik Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan/ Lembaga Penelitian).
3. Jasa konsultansi yang Calon Penyedianya dari Lembaga Sosial Masyarakat/ Kelompok masyarakat.
4. Jasa konsultansi yang Calon Penyedianya dari Organisasi Profesi (Keuangan, perpajakan, bantuan hukum, market research, dll).
5. Jasa konsultansi orang perorangan.
6. Jasa konsultansi yang aktivitas kerjanya tidak berada di area kerja Perusahaan.
Apabila hasil risk assessment terhadap pekerjaan konsultansi menunjukkan tingkat Risiko Menengah (M)/ Tinggi (T) maka Penyedia Jasa harus
menyusun HSSE Plan guna memitigasi potensi bahaya dan risiko terkait. Untuk penyusunan dapat berkonsultasi dengan Fungsi Pengguna Jasa
dan Dept. HSSE.

11
Paradigma untuk memperkuat Implementasi Full Cycle CSMS

• Efektivitas pengelolaan risiko pekerjaan kontrak dapat dicapai apabila CSMS


dilaksanakan secara FULL CYCLE dan didukung oleh kompetensi serta moralitas.

• Implementasi FULL CYCLE CSMS harus disertai leadership commitment dan


keterlibatan para pihak menjalankan tugas & tanggungjawabnya dalam setiap
tahapan CSMS.

• Perencanaan pekerjaan Kontrak yang benar mempengaruhi kualitas implementasi


CSMS sekaligus sebagai back up aspek formal selama pelaksanaan Kontrak.

• Perencanaan yang baik namun tidak diimplementasikan selama pekerjaan


berlangsung tidak akan memberikan dampak yang nyata terhadap pengelolaan
risiko pekerjaan kontrak.

• Inkonsistensi implementasi salah satu tahapan CSMS mempengaruhi kualitas


pengelolaan risiko di tahapan CSMS tersebut dan tahapan selanjutnya.

12
Typical supply chain management & CSMS mapping

Phase A Phase B: Phase C: Phase D: Phase E: Phase F:


Identify Prepare Bid out Award Manage Close out
require- bid and and contracts
ments for document evalua- formalize
goods & & bidder tions contracts
services list

Pre Award Award Post Award Post Contract


CSMS STAGES
Risk Qualification Vendor Selection Pre-Job Work In Final
Assessment Progress
Assessment Assessment Assessment
Evaluation

13
Peran Perusahaan dan Kontraktor dalam CSMS
Prequalification Work In
Risk Vendor Pre Job
Assessment Progress Final Evaluation
Assessment Selection Assessment
For CSMS Assessment

PERUSAHAAN
Memastikan setiap Memastikan Calon Memastikan peserta Memastikan HSSE Plan Memastikan Kontrak • Mengevaluasi
pekerjaan yang akan Penyedia memiliki pemilihan telah Penyedia telah dilaksanakan secara pemenuhan dan
dikontrakan telah kualifikasi sistem memiliki rencana dan disiapkan, disepakati, konsisten dan kepatuhan terhadap
diidentifikasi, pengelolaan HSSE di program pengelolaan dikomunikasikan dan menyeluruh sesuai penerapan HSSE Plan
dievaluasi potensi perusahaannya HSSE (HSSE Plan) dipahami oleh semua HSSE Plan yang selama Pelaksanaan
bahaya dan risikonya berdasarkan yang disyaratkan pihak terkait sebelum ditetapkan. Kontrak.
oleh User persyaratan berdasarkan hasil risk Pelaksanaan Kontrak • Memberikan reward /
Perusahaan assessment. konsekuensi aspek
HSSE.

KONTRAKTOR
Disusun oleh pihak Memenuhi persyaratan Memenuhi persyaratan Mempersiapkan Melaksanakan HSSE Menerima reward/
Perusahaan Kualifikasi CSMS HSSE Plan sesuai implementasi HSSE Plan saat pekerjaan konsekuensi aspek
Perusahaan TOR/KAK Plan untuk selama Kontrak berlangsung. HSSE.
Kontrak berlangsung
dan melaksanakan
HSSE Plan saat Pre –
Mobilization dan
Mobilization
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT
QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK
RISK ASSESSMENT
PRE JOB ASSESSMENT
(PENILAIAN RISIKO)
FASE IMPLEMENTASI

WORK IN PROGRESS
VENDOR
ASSESSMENT
DATABASE
FINAL
EVALUATION
15
Risk Assessment
Penilaian Risiko adalah tahapan awal Contractor Safety Management System (CSMS) yang harus dipenuhi
terhadap pekerjaan yang akan dikontrakan.

Penilaian Risiko dilaksanakan pada saat melakukan perencanaan


pekerjaan yang akan dikontrakan guna memastikan setiap pekerjaan RESIKO TINGGI
tersebut telah diidentifikasi dan dievaluasi potensi bahaya dan (HIGH RISK)
risikonya sebagai acuan pemberlakuan terhadap tahapan CSMS
berikutnya. RESIKO MENENGAH
(MEDIUM RISK)

Penilaian Risiko pekerjaan yang akan dikontrakan merupakan


RESIKO RENDAH
perkalian antara tingkat Hazard Effect (Severity)/ keparahan dengan (LOW RISK)
Likelihood (Probability)/kemungkinan kejadian yang kemudian untuk
menentukan tingkat risikonya maka hasil perkalian tersebut
dipetakan dalam Risk Assessment Matrix (RAM).
16
Risk Assessment
Potensi bahaya dan dampak yang teridentifikasi disetiap tahapan pelaksanaan pekerjaan
digunakan untuk menentukan tingkat keparahan (yang berdampak terhadap keselamatan
manusia, Asset/ Peralatan, Lingkungan dan citra) dan kemungkinan/ frekuensi kejadian. Kemudian
dipetakan dalam Matriks Penilaian Risiko (Risk Assessment Matrix) yang ditetapkan.

TINGKAT KEMUNGKINAN/
KEPARAHAN FREKUENSI KEJADIAN
(SEVERITY) (PROBALILITY)

17
Risk Assessment
• Tingkatan risiko tersebut menjadi
dasar pemberlakukan persyaratan
aspek HSSE pada tahapan CSMS
selanjutnya yang harus dipenuhi
oleh Perusahaan dan Pelaksana
Kontrak.

18
Risk Assessment
Tugas dan Tanggung Jawab
a. Responsible (R) yaitu Unit Organisasi yang berperan sebagai
penanggung jawab utama pada aktivitas tahapan CSMS terkait.
b. Accountable (A) yaitu Unit Organisasi yang berperan sebagai
penentu keputusan (Agree/ Accountable) pada aktivitas tahapan
CSMS terkait.
c. Support (S) yaitu Unit Organisasi yang berperan sebagai
penunjang pada aktivitas tahapan CSMS terkait.
d. Consulted (C) yaitu Unit Organisasi yang berperan sebagai
pemberi saran/ konsultan pada aktivitas tahapan CSMS terkait.
e. Informed (I) yaitu Unit Organisasi yang berperan sebagai pihak
yang diberi/ pemberi informasi pada aktivitas tahapan CSMS
terkait.

19
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

PRAQUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK

PRAKUALIFIKASI CSMS
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS
VENDOR
ASSESSMENT DATABASE
FINAL
EVALUATION

20
Prakualifikasi CSMS
Memastikan Calon Penyedia memiliki kualifikasi sistem pengelolaan HSSE berdasarkan persyaratan Perusahaan.
Persyaratan kesisteman HSSE untuk Prakualifikasi CSMS Kontraktor berbasis pada 8 Proses SUPREME yang
disesuaikan lingkup Kontraktor.

• Keterlibatan Manajer Senior dlm pengelolaan HSSE, Menerapkan sistem reward/ consequences
1. Kepemimpinan dan akuntabilitas aspek HSSE.

2. Kebijakan dan sasaran • Dokumentasi dan komunikasi kebijakan HSSE, Sasaran kinerja HSSE.

3. Organisasi, tanggung jawab, sumber daya, dan • Organisasi HSSE, Job Description, Komite HSSE, pelatihan HSSE, Rapat HSSE, Fit To Work,
Petugas P3K, Sistem komunikasi HSSE, Peraturan HSSE yang berlaku, pengendalian dokumen dan
dokumen rekaman HSSE.

• Pengendalian risiko HSSE, Dokumentasi dan komunikasi daftar risiko HSSE, Pelaksanaan mitigasi
4. Manajemen risiko risiko, Penyediaan dan pemeriksaan APD.

• Rencana kerja HSSE, Prosedur kerja, Sistem Pengelolaan emergency, Pelaporan dan investigasi
5. Perencanaan dan prosedur kecelakaan.

•Pemeliharaan dan readiness peralatan, Pengelolaan perubahan, Pengelolaan Sub Kontraktor,


6. Implementasi dan pengendalian operasional Pemeliharaan peralatan, Sistem izin kerja, Peralatan pencegahan & penanggulangan insiden.

• Audit dan Inspeksi HSSE, Learning From Events, Observasi HSSE, Pemantauan kinerja HSSE,
7. Jaminan : pemantauan, pengukuran dan audit pencapaian penghargaan/ sanksi HSSE.
21
8. Tinjauan • Tinjauan Manajemen dan periodenya, Tindaklanjut Tinjauan Manajemen.
Prakualifikasi CSMS
• Proses Prakualifikasi CSMS harus Hasil Penilaian
diikuti oleh semua Penyedia Jasa
yang akan menjadi mitra kerja NR. • Risiko tinggi :

• NR juga menerima hasil 70%≤ Average Score ≤100%


Prakualifikasi CSMS berupa • Risiko menengah :
Sertifikat CSMS yang dikeluarkan
50%≤ Average Score <70%
oleh group PT Pertamina (Persero)
termasuk kategori KKKS dalam • Risiko rendah :
Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan 35%≤ Average Score <50%
Gas Bumi minimal sesuai dengan
tingkat risiko pekerjaan yang akan • Tidak lulus :
dilaksanakan tersebut. Average Score < 35%

22
Prekualfikasi CSMS
Untuk memudahkan penilaian, agar dipersiapkan:

Bukti pendukung dalam Dokumen yang diberikan


Prosedur-prosedur terkait
kurun waktu 1 tahun adalah dokumen yang sudah
yang terupdate
terakhir disahkan

Dokumen yang memiliki


jangka waktu (ex: bukti
sertifikasi peralatan, Untuk melihat konsistensi,
pemeriksaan) adalah berikan beberapa sample
dokumen yang valid/tidak
expired
23
Prakualifikasi CSMS
Ketentuan Calon Penyedia Luar Negeri

Persyaratan Kualifikasi CSMS bagi Calon Peserta Pemilihan/Peserta Pemilihan Berdomisili Di Luar Negeri :
Bagi Calon Peserta Pemilihan/ Peserta Pemilihan yang :
i. Berdomisili di luar negeri; dan
ii. Tidak memiliki kantor cabang atau perwakilan di wilayah Republik
Indonesia; dan
Berlaku selama 6 (enam) bulan untuk mengikuti
pengadaan.
iii. Tidak sedang melaksanakan kontrak lain di Wilayah Republik Indonesia.
maka Penilaian Kualifikasi CSMS di hanya dilakukan dengan pelaksanaan
verifikasi dokumen saja, tanpa perlu dilaksanakan penilaian verifikasi lapangan
apabila memenuhi minimal nilai 50%.

24
Prakualifikasi CSMS
Ketentuan Perpanjangan Hasil Penilaian Kualifikasi CSMS :
KETENTUAN
PERSYARATAN PERPANJANGAN KETERANGAN
PERPANJANGAN Penilaian Kualifikasi CSMS dalam
Memenuhi seluruh persyaratan Otomatis diperpanjang Masa berlaku hasil
pencapaian kinerjanya yang tanpa perlu Penilaian Prakualifikasi rangka upgrade/perbaikan kualifikasi
ditetapkan selama masa berlaku hasil menyampaikan dokumen CSMS akan secara CSMS :
Penilaian Kualifikasi CSMS : persyaratan penilaian otomatis diperpanjang
1) Capaian rata-rata Penilaian Akhir ≥ kualifikasi CSMS kembali selama 2 tahun sejak Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan
90%, tanggal penilaian kinerja ulang minimal 6 bulan sejak pemberitahuan
2) Tidak pernah mengalami HSSE
Kecelakaan dengan Kategori hasil Penilaian Kualifikasi CSMS terakhir.
minimal adalah kecelakaan Minor,
3) Tidak pernah mendapat surat
peringatan/ teguran dari Pertamina
Group terkait pelanggaran aspek
HSSE.
Tidak memenuhi salah satu Penyedia Jasa harus Masa berlaku hasil
persyaratan pencapaian kinerjanya menyampaikan Penilaian Prakualifikasi
yang yang telah ditetapkan selama kembali seluruh CSMS selama 2 tahun
masa berlaku hasil Penilaian persyaratan Penilaian sejak tanggal penilaian
Kualifikasi CSMS. Prakualifikasi CSMS kinerja Kualifikasi CSMS.
25
Tugas dan Tanggung Jawab

26
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK

PEMILIHAN PENYEDIA
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS
VENDOR
(VENDOR SELECTION)
ASSESSMENT DATABASE
FINAL
EVALUATION

27
Vendor Selection
Memastikan peserta pemilihan telah memiliki rencana dan program pengelolaan HSSE (HSSE Plan) yang disyaratkan dan
memenuhi kualifikasi CSMS berdasarkan hasil risk assessment.

Bobot HSSE Plan dalam Penilaian Teknis adalah 10%-30% sesuai ketentuan sebagai berikut:
- Pekerjaan Risiko Rendah : 10% (opsional)
- Pekerjaan Risiko Menengah : 20%
- Pekerjaan Risiko Tinggi : 30%
• Jika terdapat Gap HSSE Plan yang belum terpenuhi, Gap tersebut harus ditindaklanjuti/ dipenuhi terlebih dahulu sebelum Pelaksanaan
Kontrak.
• Perusahaan berwenang untuk melakukan audit/inspeksi untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan HSSE plan selama pekerjaan
berlangsung.
• Perusahaan dapat memberikan teguran/ Surat Peringatan/ menangguhkan pekerjaan/ menolak pemberian izin pelaksanaan pekerjaan/
menghentikan pekerjaan/ menunda pembayaran pekerjaan kontrak/ pembatalan kontrak bila Penyedia tidak memenuhi/ melaksanakan
persyaratan HSSE Plan yang disepakati
• HSSE Plan harus direview bila terjadi perubahan potensi bahaya yang muncul selama pelaksanaan Kontrak
• Penyedia jasa juga harus memastikan seluruh Sub Kontraktor yang digunakan dalam pekerjaan tersebut menerapkan persyaratan HSSEPlan
• Dalam implementasi Process Safety Management pada pelaksanaan Kontrak, User harus menentukan cakupan tugas dan tanggung jawab 28
Calon Penyedia Jasa
Vendor Selection
Persyaratan HSSE Plan dicantumkan dalam KAK dikelompokkan menjadi 8 Proses yang berbasis pada SUPREME

•Keterlibatan Manajemen dthd pekerjaan kontrak, sistem reward/ consequences aspek


1. Kepemimpinan dan akuntabilitas HSSE yang akan diterapkan.

2. Kebijakan dan sasaran •HSSE Policy untuk pekerjaan Kontrak, KPI HSSE Kontraktor

3. Organisasi, tanggung jawab, sumber •Struktur Organisasi, Tugas Dan Tanggung Jawab, Pemeriksaan Kesehatan, Asuransi
Ketenagakerjaan, Pelatihan Dan Kompetensi Pekerja Yang Terlibat Dalam Pekerjaan,
daya, dan dokumen HSSE Communication

4. Manajemen risiko •Work Site Hazard Analysis : Dokumen Risk Register/ HIRADC, JHSSEA.

•Prosedur Kerja Dan Standar Keselamatan, Emergency Response, Pengelolaan


5. Perencanaan dan prosedur Penyebaran Pandemic (Bila Terjadi Pandemic)

6. Implementasi dan pengendalian •Pengelolaan Perubahan (Management Of Change), Kelayakan Peralatan Yang Digunakan,
Sistem Izin Kerja Aman (Sika)/ Permit To Work, Pengelolaan Sub Kontraktor (Jika
operasional Menggunakan), Keselamatan Berkendara

7. Jaminan : pemantauan, pengukuran •Audit Dan Atau Inspeksi, Pelaporan Dan Investigasi Kecelakaan
dan audit

8. Tinjauan • Tinjauan/ review terhadap implementasi HSSE Plan, periode review.


Tugas dan Tanggung Jawab

R : Responsible; A : Accountable; S : Support; C : Consult; I : Inform 30


Tugas dan Tanggung Jawab

R : Responsible; A : Accountable; S : Support; C : Consult; I : Inform 31


FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK

PRE JOB ASSESSMENT


FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS
VENDOR
ASSESSMENT DATABASE
FINAL
EVALUATION

32
Pre Job Assessment
Memastikan HSSE Plan Pelaksana Kontrak
telah disiapkan, disepakati, dikomunikasikan
dan dipahami oleh semua pihak terkait
sebelum Pelaksanaan Kontrak

Proses Penilaian Pre Job Assesment :


1) Pemeriksaan Pra Mobilisasi
a) Kick Off Meeting
b) Penetapan Dokumen HSSE Plan
c) Pelaksanaan HSSE Induction
2) Pemeriksaan Mobilisasi
a) Local Kick-Off Meeting (jika dibutuhkan)
b) Mobilisasi Pekerja, Peralatan dan Material
pelaksana kontrak
TOPIK KICK OFF MEETING
Memastikan kesiapan dalam melaksanakan prosedur
Penjelasan mengenai rencana kerja. pelaporan

Memastikan seluruh potensi bahaya kontrak telah Memastikan tersedia rencana mitigasi inspeksi & audit
diidentifikasi HSSE
Memastikan komitmen manajemen pelaksana kontrak
terhadap penerapan HSSE Plan Memastikan tersedianya program komunikasi HSSE
Menjelaskan kembali terkait peraturan, standar dan
prosedur HSSE
Menjelaskan sistem evaluasi HSSE
Mengkonfirmasikan kinerja HSSE pelaksana kontrak
Menyepakati batas waktu tindaklanjut temuan
Memastikan tugas dan tanggung jawab

Menjelaskan sistem reward dan punishment


Memeriksa kesiapan dan kelayakan semua perlengkapan
Memastikan kesiapan pelaksana kontrak dalam
Memastikan kesiapan para pekerja pelaksana kontrak melaksanakan prosedur

Memastikan kesiapan personil Memastikan kesiapan prosedur tanggap darurat


Tugas dan Tanggung Jawab

R : Responsible; A : Accountable; S : Support;


C : Consult; I : Inform 35
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK

WORK IN PROGRESS
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS
VENDOR
ASSESSMENT
ASSESSMENT DATABASE
FINAL
EVALUATION

36
Work in Progress Assessment
• Bobot = 20%
Hasil Pre- • Berdasarkan Penilaian Sebelum Pekerjaan Berlangsung.
Job
Assessment

• Bobot = 45%
• Menekankan pada pemenuhan Corporate Life Saving
Penilaian Rules (CLSR) yang relevan dengan pekerjaan kontrak
HSSE yang dilaksanakan dan Safe Work Practice aktivitas
Work lainnya.
Practice
WORK IN
PROGRESS
ASSESSMENT
Realisasi • Bobot = 35%
Leading • Realisasi Leading (program-program) HSSE yang
(Program)
HSSE berbasis pada 8 Proses SUPREME

Pencapaian
Lagging • Bobot = -
Indicator 37
HSSE
• Masuk ke Penilaian Kinerja Dan Koreksi Sanksi Kepada Penyedia
Work in Progress Assessment
Memastikan Kontrak dilaksanakan secara
konsisten sesuai HSSE Plan yang ditetapkan
pada pekerjaan sedang berlangsung.

Hasil WIP Assessment akan menjadi


evaluasi sementara kinerja HSSE
Kontraktor.

Tujuan • Memastikan tidak ada potensi bahaya yang terlewatkan/ tidak dimitigasi dan
segera melakukan intervensi dan perbaikan segera.
• Penilaian Work In Progress harus dilakukan sebagai inputan pada penilaian
evaluasi akhir kinerja HSSE Kontraktor.
• Kontraktor harus melaksanakan seluruh mitigasi yang diatur dalam HSSE Plan
yang disetujui.
• Temuan hasil penilaian WIP harus ditindaklanjuti oleh Kontraktor. 38
Work in Progress Assessment
Leading Program
berbasis SUPREME Implementasi Safe Work Practice
dalam CSLR & Non CSLR
1. Kepemimpinan dan akuntabilitas

2. Kebijakan dan sasaran

3. Organisasi, tanggung jawab,


sumber daya, dan dokumen

4. Manajemen risiko

5. Perencanaan dan prosedur

6. Implementasi dan
pengendalian operasional
7. Jaminan : pemantauan,
pengukuran dan audit
Lagging Indicator
39
8. Tinjauan
Tugas dan Tanggung Jawab

R : Responsible; A : Accountable; S : Support;


C : Consult; I : Inform 40
FASE ADMINISTRASI

RISK
ASSESSMENT

QUALIFICATION
ASSESSMENT FOR CSMS
NEXT
CONTRACTED

CSMS
VENDOR SELECTION WORK

FINAL EVALUATION
FASE IMPLEMENTASI

PRE JOB ASSESSMENT

WORK IN PROGRESS
VENDOR
ASSESSMENT DATABASE
FINAL
EVALUATION

41
Final Evaluation
Mengevaluasi pemenuhan dan kepatuhan Pemberian reward dan sanksi terkait aspek HSSE berupa
terhadap penerapan HSSE Plan selama penambahan ataupun pengurangan poin pada penilaian
Pelaksanaan Kontrak. kinerja Penyedia

Reward
• Mengajukan penawaran lengkap dan dinyatakan lulus evaluasi teknis dan
HSSE Plan.
• Hasil Final Evaluation terkait HSSE Plan selama pelaksanaan Kontrak adalah ≥
90%.
Sanksi
• Final Evaluation terkait HSSE Plan selama pelaksanaan Kontrak adalah < 90%.
• Terbukti berdasarkan hasil investigasi menyebabkan kecelakaan →
Pengurangan poin hingga masuk daftar hitam

42
Tugas dan Tanggung Jawab

R : Responsible; A : Accountable; S : Support;


C : Consult; I : Inform
43
Terimakasih

44

Anda mungkin juga menyukai