Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang
sejalan dengan pemikiran KHD?
Pemikiran Kihajar Dewantara Konteks Sosio-Kultlar yang sejalan di
daerah
1. Nilai Gotong Royong Membersihkan Masjid Bersama Seluruh
Masyarakat/Warga Sekitar
2. Peduli Membantu warga sekitar yang harus
mendapat perhatian khusus dengan
berlandasan ekonomi yang pas-pasan di
lingkungan sekitar untuk melanjutkan
Pendidikan
3.Tekun dan Ulet Tetap tukun dalam melaksanakan
Pendidikan dan harus ulet dalam mencari
uang sambal berjuang menuruskan
pendidikan
4. Musyawarah Setiap kebijakan/kesepakatan harus
dilandasi dengan musyawarah supaya
terlahit konskekuensi apabila ada yang
melanggar aturan yang udah di
musyawarahkan dan kita harus ikut serta
dalam musyawarah yang dilaksanakan.
5. Kerja Sama Kita harus Terlibat dalam kegiatan apapun
untuk membantu satu sama lain setiap ada
kegiatan di ruang lingkup baik disekolah dan
di msayarakat tujuanya agar kerja sama kita
terus terbentuk.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai


luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta
didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial
budaya di daerah Anda?
Penguatan Peserta didik
Pemikiran Kihajar Konteks Sosio-Kultural
dalam konteks sosial
Dewantara yang sejalan di daerah
budaya
1. Nilai Gotong Royong Membersihkan Masjid Membersihkan dan
Bersama Seluruh merapikan kelas,
Masyarakat/Warga Sekitar membersihkan lingkungan
sekolah bersama-sama
2. Peduli Membantu warga sekitar Membantu teman yang
yang harus mendapat kesulitan dalam memahami
perhatian khusus dengan materi pembelajaran,
berlandasan ekonomi yang membantu merapikan meja
pas-pasan di lingkungan belajarnya disaat jam
sekitar untuk melanjutkan sekolah telah selesai
Pendidikan
3. Tekun Dan Ulet Tetap tukun dalam Menyelesaikan tugas tepat
melaksanakan Pendidikan waktu yang diberikan guru
dan harus ulet dalam mencari
uang sambal berjuang
menuruskan pendidikan
4. Musyawarah Setiapkebijakan/kesepakatan Pemilihan perangkat kelas,
harus dilandasi dengan ketua OSIS
musyawarah supaya terlahit
konskekuensi apabila ada
yang melanggar aturan yang
udah di musyawarahkan dan
kita harus ikut serta dalam
musyawarah yang
dilaksanakan.
5. Kerja Sama Kita harus Terlibat dalam Membayar uang kas kelas
kegiatan apapun untuk sesuai dengan waktu dan
membantu satu sama lain ketentuan disepakati
setiap ada kegiatan di ruang bersama
lingkup baik disekolah dan di
msayarakat tujuanya agar
kerja sama kita terus
terbentuk.

3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas
atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang
dapat diterapkan.
Jawab :
Untuk topik ini kelompok kami mengambil contoh budaya minang. Pada adat minang
dikenal dengan sistem niniak mamaknya yang menganut sistem matrilineal. Pada sistem
ini mamak adalah seorang yang sangat penting. Dan sesuai dengan nilai pendidikan yang
dikedepankan oleh Ki Hajar Dewantara yang menyatakan:
Ing ngarso sung madyo ( seorang pemimpin harus bisa memberikan suri tauladan)
Ing madyo mbangun karso ( Jika ditengah memberikan semangat)
Tut wuri handayani ( dapat mamberikan dorongan moral dari belakang)
Dari 3 semobyan yang diwasriskan oleh KDH kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa ketita peran tersebut dijalankan oleh mamak. Sebagai seorang pemimpin mamak
dapat menjadi contoh yang baik bagi kemenakannya. Sedangkan jika berada ditengah
seorang mamak akan memberikan motivasi bagi anak kemenakannya. Sedangkan
mamak berada dibelakan akan meberikan nasehat dan dorongan moral kepada anak
kemenakannya
Selain dari 3 hal tadi ada beberapa hal yang dapat kita jadikan contoh bahwa
penerapan nilai pendidikan oleh KDH juga berhubungan dengan masyarakat minang yakni
nilai gotong royang yang diterapkan masyarakat minang sejak dahulu kala. Contohnya
ketika pembuatan rumah gadang semua anggota suku akan ikut bergotong royang dalam
memabangun rumah gadang. Contoh lainnya adalah dalam bermusyawarah. Masyarakat
minang dalam mengambil keputusan sangat bergantung pada yang namanya musyawarah.
Tidak akan berlaku sebuah keputusan jika itu diambil secara individu yang akan diakui
adalah kesepatan melewati musyawarah.

Anda mungkin juga menyukai