LP Campakk
LP Campakk
DISUSUN OLEH :
NAMA : DWI APRILIYANI
NPM : F0H022067
KELAS : 2B
SEMESTER :3
DOSEN PENGAMPUH :
NS. TITIN APRILATUTINI, S.Kep, M.Pd
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
Kecuali tindakan pendukung umum, tidak ada terapi terbaru bagi pasien yang
tidak mengalami komplikasi. Walaupun ribavirin menghambat replikasi virus
campak invitro, tidak terlihat hasil yang nyata pada pemberian invivo.
Penggunaan antipiretik yang bijaksana untuk demam tinggi dan obat penekan
batuk mungkin bermanfaat secara simptomatik. Pemberian pengobatan yang
lebih spesifik seperti pemberian anti mikroba yang tepat harus digunakan
untuk mengobati komplikasi infeksi bakteri sekunder.
Oleh karena campak jelas menurunkan cadangan vitamin A, yang
menimbulkan tingginya insiden xeroftalmia dan ulkus kornea pada anak yang
kurang gizi, WHO menganjurkan supplement vitamin A dosis tinggi di semua
daerah dengan defisiensi vitamin A. supplement vitamin A juga telah
memperlihatkan penurunan frekuensi dan keparahan pneumonia dan
laringotrakeobronkitis akibat kerusakan virus campak pada epitel traktus
respiraturius bersilia. Pada bayi usia di bawah 1 tahun diberi vitamin A
sebanyak 100.000 IU dan untuk pasien lebih tua diberikan
200.000 IU. Dosis ini diberikan segera setelah diketahui terserang campak.
Dosis kedua diberikan hari berikutnya, bila terlihat tanda kekurangan vitamin
A dimata dan diulangi 1 sampai 4 minggu kemudian.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Penyakit campak merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Selain itu
sering menyebabkan kematian jika mengenai anak yang keadaan gizinya
buruk sehingga mudah sekali mendapatkan komplikasi terutama
bronkopneumonia. Pasien campak dengan bronkopnumonia perlu dirawat di
rumah sakit karena memerlukan perawatan yang yang memadai ( kadang
perlu infuse atau oksigen ). Masalah yang perlu diperhatikan ialah kebutuhan
nutrisi, gangguan suhu tubuh, gangguan rasa aman nyaman, risiko terjadinya
komplikasi.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kaji penyebab klien masuk RS (adanya eritema dibelakang telinga,
di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian
belakang bawah, badan panas, enantema ( titik merah ) dipalatum
durum dan palatum mole.)
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kondisi pasien saat ini, apa yang dirasakan pasien sekarang
c. Riwayat Penyakit Masa lalu
Kaji pasien apakah pasien pernah dirawat sebelumnya dan apakah
penyakitnya sama
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah anggota keluarga punya penyakit yang sama dengan pasien
Ket :
Skore 0 : Mandiri
Skore 1 : Dibantu sebagian
Skore 2 : Perlu dibantu orang lain
Skore 3 : Perlu dibantu orang lain dan alat
Skore 4 : Tergantung atau tidak mampu
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran
2) Kondisi klien secara umum
3) Tanda - tanda vital
4) Pertumbuhan fisik: TB,BB.postur tubuh.
5) Keadaan kulit: wana, tekstur, kelaianan kulit.
b. Pemeriksaan CEPALO KAUDAL
1) Kepala
a. Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut.
b. Mata: kebersihan, penglihatan, pupil, reflek, sklera, konjungtiva.
c. Telinga: bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan nyeri telinga?
d. Hidung: fungsi, polip,sekret, nyeri?
e. Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa, warna lidah,
gigi ( letak, kondisi gigi), oropharing ( bau nafas, suara parau, dahak).
2) Leher
Bentuk, gerakan, pembesaran thyroid, kelenjar getah bening, tonsil, JVP,
Nyeri telan?
3) Dada
a. Inspeksi: Bentuk dada, kelainan bentuk, retraksi otot dada, pergerakan
selma pernafasan, jenis pernafasan
b. Auskultasi: Suara pernafasan, Bunyí jantng, suara abnormal yang
ditemuai.
c. Perkusi: batas jantung dan paru? Dullness.
d. Palpasi: simetris, nyeri tekan, Massa, Pernafasan (kedalaman, kecepatan),
ictus kordis
4) Abdomen
a. Inspeksi: simetris, contour, warna kulit, vena, ostomy.
b. Auskultasi: frekuensi dan intensitas peristaltik.
c. Perkusi: Udara. Cairan, massal tumor?
d. Palpasi: tonus otot, kekenyalan, ukuran organ, massa, hernia, hepar, lien?
5) Genetalia, Anus dan rektum
a. Inspeksi: warna, terpasang alat bantu, kelainan genital, simpisis?
b. Palpasi: teraba penumpukan urine?
6) Ekstremitas
a. Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonu otot, kesimetrisan gerak, ada yang
menggganggu gerak? kekuatan otot., gerakan otot, gerakan bahu, siku,
pergelangan tangan dan jari - jari
b. Bawah: kelengkapan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk kaki, varices,
gerakan otot, gerakan panggul, luutut, pergelangan kaki dan jari -jari.
5. Pemeriksaan Penunjang
a) Radiologi
b) laboratorium
c) EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan.
6. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : rash (ruam pada kulit) Gangguan integritas kulit
-
DO :
1. Kerusakan jaringan
dan / atau lapisan kulit.
2. Nyeri
3. Perdarahan
4. Kemerahan
5. Hermatoma
7. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan Integritas Kulit b/d rash (ruam pada kulit) Definisi: Kerusakan
kulit(dermis/epidermis) atau jaringan
8. Intervensi Keperawatan
9. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
PPNI (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI